MAKALAH KIMIA Campuran

(1)

MAKALAH

KIMIA DASAR I

CAMPURAN

DISUSUN OLEH : KELAS S1E SITI QOLIFAH

RAYMON HARIS BUDI SETIAWAN SUPARJO

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK,MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


(2)

KATA PENGANTAR

P u j i s y u k u r k a m i p a n j a t k a n k e p a d a A l l a h S W T ,

y a n g t e l a h memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga

makalah ini bisa diselesaikan sebagai pemenuhan tugas KIMIA

DASAR I.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak

sedikit masalah yangdihadapi, namun berkat kerja keras serta bantuan

dari berbagai pihak, semua masalah tadi bisa teratasi dengan baik.

Olehnya itu saya terima kasih kepada semua pihak yang

telahmembantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan

kritik yang sangat membangun untuk menyempurnakan

makalah ini.

Akhir kata saya ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 15 November 2015


(3)

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN

C. RUMUSAN BAB II PEMBAHASAN

A. CAMPURAN HOMOGEN DAN HETEROGEN B. KELARUTAN, SUSPENSI DAN KOLOID C. GAYA INTERMOLEKUL

BAB III PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kimia, campuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi (obyek tidak menempel satu sama lain).

Sementara tak ada perubahan fisik dalam suatu campuran, properti kimia suatu campuran dapat menyimpang dari komponennya seperti titik lelehnya. Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis. Campuran dapat bersifat homogen atau heterogen.

Campuran adalah hasil pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia seperti elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya

B. TUJUAN

Tujuan dibuat makalah ini adalah 1. Untuk memenuhi tugas kimia dasar.

2. Untuk mengetahui perbedaan campuran homogen dan heterogen.

3. Untk mengetahui apa itu kelarutan,suspendi dan koloid.

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang akan dibahas adalah:

1. Apa itu campuran homogen dan campuran heterogen?

2. Apa perbedaan campuran homogeny dan campuran heterogen? 3. Apa itu kelarutan,suspendi dan koloid?


(5)

4. Apa saja jenis jenis gayaintermolekul?

BAB II

PEMBAHASAN

A. CAMPURAN HOMOGEN DAN HETEROGEN

Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia. Campuran dibagi menjadi dua yatu campuran homogen dan campuran heterogen.

a.Campuran homogen

Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air dengan gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa contoh campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair. Adakah campuran antar logam, sehingga terbentuk campuran homogen? Terdapat campuran antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan nikel.

Tahukah kamu emas merupakan campuran homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan. Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu


(6)

tembaga. Perhiasan yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa arti kalimat tersebut? Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas yangsudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat, 20 karat, atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Kadangkala dalam campuran emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan agar menambah menarik penampilan emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih. Jenis campuran homogen, antara lain: campuran gas dalam gas, campuran gas dalam zat cair, campuran gas dalam zat padat, campuran zat cair dalam zat cair, dan campuran zat padat dalam zat cair.

b.Campuran heerogen

Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen. Contoh campuran heterogen : tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dll. Pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi dan pasir, campuran serbuk besi dan air, dll.

Perbedaan campuran homogen dan heterogen:

 Campuran heterogen merupakan campuran yang komponen-komponennya masih dapat terlihat terpisah secara kasat mata.

 Campuran homogen merupakan campuran serba sama, komponen-komponennya sudah tidak dapat dipisahkan secara kasat mata. Campuran homogen disebut juga dengan larutan.

B. KELARUTAN, SUSPENSI DAN KOLOID

Di dalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :


(7)

a.KELARUTAN

Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk dapat larut pada pelarut tertentu membentuk larutan homogen. Kelarutan suatu zat dasarnya sangat bergantung pada sifat fisika dan kimia solut dan pelarut pada suhu, tekanan dan pH larutan. Secara luas kelarutan suatu zat pada pelarut tertentu merupakan suatu pengukuran konsentrasi kejenuhan dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit solut pada pelarut sampai solut tersebut mengendap (tidak dapat larut lagi).

Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelarutan adalah suhu dan tekanan.

 Suhu

Kelarutan suatu solut pada pelarut tertentu sangat bergantung pada suhu. Pada sebagian besar padatan yang dapat larut dalam air, kelarutan akan semakin

meningkat jika suhu dinaikkan melebihi 100º C. Solut ionik yang terlarut pada air bersuhu tinggi (mendekati suhu kritis) cenderung berkurang karena perubahan sifat dan struktur molekul air. Selain itu, tetapan dielektrik menyebabkan pelarut kurang polar.

Kelarutan senyawa organik selalu meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan perbedaan kelarutan solut pada suhu rendah dan tinggi.

 tekanan

Pada fase terembun, tekanan sangat berpengaruh terhadap kelarutan; namun biasanya lemah dan diabaikan pada praktiknya. Diasumsikan sebagai larutan ideal, ketergantungan kelarutan pada tekanan diberikan diungkapkan dengan rumus:

b.SUSPENSI (CAMPURAN)

Suspensi atau disebut juga suspensi kasar merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi dalam medium pendispersi. Secara umum, terdispersi adalah padatan, sedangkan medium pendispersinya adalah air. Dalam sistem suspensi dapat dibedakan antara zat terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi dalam bentuk padatan dengan ukuran besar akan terlihat tersebar dalam medium air. Karena ukuran zat terdispersi besar, fase air tidak mampu lagi


(8)

terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5 cm. dengan penyaringan biasa, zat

terdispersi dapat disaring. Jadi suspensi adalah dispersi adatan dengan bentuk fisik heterogen.

Contoh suspensi : Air Keruh, Campuran Air dengan Pasir, Campuran Kopi dengan Air, dan Campuran Minyak dengan Air.

c.KOLOID

Sistem koloid adalah campuran hampir homogen antara fase terdispersi dan fase pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan. Fase terdispersinya bukan dalam bentuk molekuler (bukan setiap molekul tersebar). Akan tetapi, gabungan dari beberapa molekul. Jika diambil contoh zat terdispersi padatan dalam fase pendispersi air, sistem koloid merupakan dispersi padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium pendispersi. Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak bisa dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase pendispersi. Contoh sistem koloid : Sabun, Susu, Santan, Agar-Agar, Selai, Mentega, dan Mayonaise.Koloid adalah kondisi pertengahan, antara campuran dan larutan. Pada koloid terjadi dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil tetapi bukan berukuran molekul. Hal yang membedakan koloid dari larutan dan campuran adalah pada ukurannya.

Koloid adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 10-7 sampai 10 -5 cm. Jika partikel yang lebih besar dari 10-5 cm maka disebut dengan campuran dan

jika ukuran partikel lebih kecil dari 10-7 cm maka disebut dengan larutan. `

Perbandingan campuran

Aspek Larutan Koloid Suspensi

Ukuran Partikel < 10-7 cm 10-7 < s.d <10-5 cm 10-5 cm <

Jumlah Fasa 1 2 2

Distribusi

Partikel Homogen Heterogen Heterogen

Penyaringan Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring

kecuali dengan penyaring ultra


(9)

Kestabilan Stabil, tidak memisah Stabil,tidak memisah Tidak stabil, memisah

JContoh Larutan gula, larutan

garam, udara bersih

Tepung kanji dalamair, mayonase, debu di udara

Campuran pasir dan air, sel darah merah dan plasma

putih dalam plasma darah.

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.

Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.

Koloid terdiri atas fase terdispersi dan medium pendispersi. Medium pendispersi adalah medium (materi) dimana partikel-partikel koloid terdistribusi. Sol gas (aerosol padat) merupakan koloid dimana zat padat terdistribusikan dalam medium gas. Zat padat inilah yang selanjutnya disebut fase terdispersi.

Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa padat, cair atau gas. Berdasarkan fase terdispersinya, koloid dapat diklasifikasikan menjadi sol, emulsi dan buih. Selanjutnya sol, emulsi dan buih dikelompokkan lagi berdasarkan medium pendispersinya.

Baik pendekatan fase terdispersi maupun medium pendispersinya dahulu tidak cukup bermasalah, hanya lebih memudahkan dalam mengelompokkan sifat-sifat tiap kelompok. Tabel 2.1 akan memudahkan dalam mengklasifikasikan koloid.

Klasifikasi dan Contoh Koloid MEDIUM PENDISPERSI


(10)

F A S E T E R D I S P E R S I

Padat Sol Padat

Contoh: paduan logam, gelas berwarna, intan hitam Sol Cair Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat

Sol Gas (Aerosol padat) Contoh:

debu di udara, asap pembakaran

Cair Emulsi Padat (Gel) Contoh: jelly, keju,mentega, nasi Emulsi Cair Contoh:susu, mayones,krim tangan

Emulsi Gas (Aerosol Cair) Contoh:awan, kabut, semprotan (seperti hairspray, obat nyamuk

semprot)

Gas Buih Padat Contoh: batu apung,marsmal low, karet busa,

stereoform Buih Cair (buih) Contoh:putih telurdikocok,b usa sabun – Catatan:

Tidak ada sistem koloid dengan fase terdispersi dan medium pendispersi gas, karena dianggap sebagai larutan (campuran homogen).

 KOLOID SOL

Sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat dan medium pendispersinya bisa berupa padat, cair atau gas sehingga menghasilkan tiga (3) macam koloid sol, yaitu sol padat, sol cair dan sol gas. Contoh dari koloid sol yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah cat, tanah liat, dll. Dalam bagian ini yang akan banyak dibahas adalah koloid sol cair.

1. Sol Padat

Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam.

2. Sol Cair

Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll.


(11)

Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara, asap pembakaran, dll.

C. GAYA INTERMOEKUL

Gaya yang terjadi antar 2 molekul yang akan mempengaruhi sifat-sifat fisika dari suatu zat.

Jenis-jenis gaya intermolekul : 1. Ion-dipole forces

2. Dipole-dipole forces 3. London dispersion forces 4. Hydrogen bonding

Ion-dipole forces => terjadi antara ion dan muatan parsial di salah satu sisi molekul polar, contoh: HC

Dipole-dipole forces => terjadi antara molekul polar yang netral

London dispersion forces => terjadi antara molekul nonpolar yang berdekatan dan akan saling menginduksi membentuk dipol

sementara, contoh: CCl4

Hydrogen bonding => terbentuk ketika atom H dari suatu molekul berinteraksi dengan atom yang sangat elektronegatif (N, O, F) dari molekul lain, contoh: HF


(12)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan :

1. Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia

2. Campuran homogeny adalah Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi.

3. Campuran heterogen adalah Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya

4. Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk dapat larut pada pelarut tertentu membentuk larutan homogeny

5. Suspensi atau disebut juga suspensi kasar merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi dalam medium pendispersi 6. Jenis-jenis gaya intermolekul :

a. Ion-dipole forces b. Dipole-dipole forces c. London dispersion forces d. Hydrogen bonding


(13)

DAFTAR PUSTAKA

http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/02/campuran-homogen-dan-heterogen.html

http://idpengertian.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-campuran-homogen.html http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/DIDAH%20RAHAYU %20(0606371)/halaman_9.html

http://kimiaeducation7.blogspot.co.id/2013/03/larutan-suspensi-dan-koloid.html http://samsulrailfans.blogspot.co.id/2014/02/sistem-larutan-suspensi-dan-koloid.html


(1)

terdispersi dalam suspensi lebih dari 10-5 cm. dengan penyaringan biasa, zat terdispersi dapat disaring. Jadi suspensi adalah dispersi adatan dengan bentuk fisik heterogen.

Contoh suspensi : Air Keruh, Campuran Air dengan Pasir, Campuran Kopi dengan Air, dan Campuran Minyak dengan Air.

c.KOLOID

Sistem koloid adalah campuran hampir homogen antara fase terdispersi dan fase pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan. Fase terdispersinya bukan dalam bentuk molekuler (bukan setiap molekul tersebar). Akan tetapi, gabungan dari beberapa molekul. Jika diambil contoh zat terdispersi padatan dalam fase pendispersi air, sistem koloid merupakan dispersi padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium pendispersi. Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak bisa dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase pendispersi. Contoh sistem koloid : Sabun, Susu, Santan, Agar-Agar, Selai, Mentega, dan Mayonaise.Koloid adalah kondisi pertengahan, antara campuran dan larutan. Pada koloid terjadi dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil tetapi bukan berukuran molekul. Hal yang membedakan koloid dari larutan dan campuran adalah pada ukurannya.

Koloid adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 10-7 sampai 10 -5 cm. Jika partikel yang lebih besar dari 10-5 cm maka disebut dengan campuran dan

jika ukuran partikel lebih kecil dari 10-7 cm maka disebut dengan larutan. ` Perbandingan campuran

Aspek Larutan Koloid Suspensi

Ukuran Partikel < 10-7 cm 10-7 < s.d <10-5 cm 10-5 cm <

Jumlah Fasa 1 2 2

Distribusi

Partikel Homogen Heterogen Heterogen

Penyaringan Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring

ultra


(2)

Kestabilan Stabil, tidak memisah Stabil,tidak memisah Tidak stabil, memisah JContoh Larutan gula, larutan

garam, udara bersih

Tepung kanji dalamair, mayonase, debu di udara

Campuran pasir dan air, sel darah merah dan plasma

putih dalam plasma darah.

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau

lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.

Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.

Koloid terdiri atas fase terdispersi dan medium pendispersi. Medium pendispersi adalah medium (materi) dimana partikel-partikel koloid terdistribusi. Sol gas (aerosol padat) merupakan koloid dimana zat padat terdistribusikan dalam medium gas. Zat padat inilah yang selanjutnya disebut fase terdispersi.

Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa padat, cair atau gas. Berdasarkan fase terdispersinya, koloid dapat diklasifikasikan menjadi sol, emulsi dan buih. Selanjutnya sol, emulsi dan buih dikelompokkan lagi berdasarkan medium pendispersinya.

Baik pendekatan fase terdispersi maupun medium pendispersinya dahulu tidak cukup bermasalah, hanya lebih memudahkan dalam mengelompokkan sifat-sifat tiap kelompok. Tabel 2.1 akan memudahkan dalam mengklasifikasikan koloid.

Klasifikasi dan Contoh Koloid MEDIUM PENDISPERSI


(3)

F A S E T E R D I S P E R S I

Padat Sol Padat

Contoh: paduan logam, gelas berwarna, intan hitam Sol Cair Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat

Sol Gas (Aerosol padat)

Contoh:

debu di udara, asap pembakaran

Cair Emulsi Padat (Gel) Contoh: jelly, keju,mentega, nasi Emulsi Cair Contoh:susu, mayones,krim tangan

Emulsi Gas (Aerosol Cair)

Contoh:awan, kabut, semprotan (seperti hairspray, obat nyamuk

semprot)

Gas Buih Padat

Contoh: batu apung,marsmal low, karet busa,

stereoform Buih Cair (buih) Contoh:putih telurdikocok,b usa sabun – Catatan:

Tidak ada sistem koloid dengan fase terdispersi dan medium pendispersi gas, karena dianggap sebagai larutan (campuran homogen).

 KOLOID SOL

Sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat dan medium pendispersinya bisa berupa padat, cair atau gas sehingga menghasilkan tiga (3) macam koloid sol, yaitu sol padat, sol cair dan sol gas. Contoh dari koloid sol yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah cat, tanah liat, dll. Dalam bagian ini yang akan banyak dibahas adalah koloid sol cair.

1. Sol Padat

Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam.

2. Sol Cair

Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll.


(4)

Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara, asap pembakaran, dll.

C. GAYA INTERMOEKUL

Gaya yang terjadi antar 2 molekul yang akan mempengaruhi sifat-sifat fisika dari suatu zat.

Jenis-jenis gaya intermolekul : 1. Ion-dipole forces

2. Dipole-dipole forces 3. London dispersion forces 4. Hydrogen bonding

Ion-dipole forces => terjadi antara ion dan muatan parsial di salah

satu sisi molekul polar, contoh: HC

Dipole-dipole forces => terjadi antara molekul polar yang netral

London dispersion forces => terjadi antara molekul nonpolar yang

berdekatan dan akan saling menginduksi membentuk dipol

sementara, contoh: CCl4

Hydrogen bonding => terbentuk ketika atom H dari suatu molekul

berinteraksi dengan atom yang sangat elektronegatif (N, O, F) dari molekul lain, contoh: HF


(5)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan :

1. Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia

2. Campuran homogeny adalah Campuran antara dua zat atau lebih

yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi.

3. Campuran heterogen adalah Campuran antara dua macam zat

atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya

4. Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk dapat larut pada pelarut tertentu membentuk larutan homogeny

5. Suspensi atau disebut juga suspensi kasar merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi dalam medium pendispersi 6. Jenis-jenis gaya intermolekul :

a. Ion-dipole forces b. Dipole-dipole forces c. London dispersion forces d. Hydrogen bonding


(6)

DAFTAR PUSTAKA

http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/02/campuran-homogen-dan-heterogen.html

http://idpengertian.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-campuran-homogen.html http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/DIDAH%20RAHAYU %20(0606371)/halaman_9.html

http://kimiaeducation7.blogspot.co.id/2013/03/larutan-suspensi-dan-koloid.html

http://samsulrailfans.blogspot.co.id/2014/02/sistem-larutan-suspensi-dan-koloid.html