ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI 1 TANAH JAWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

(1)

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI 1

TANAH JAWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh : Fitri Anggraini NIM 409131024

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Sang Maha Kuasa, atas segala rahmat dan ridho-Nya yang memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan Siswa XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada Kesempatan ini, penulis sampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran dari awal penyusunan proposal penelitian hingga penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si ; Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si ; dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Proposal Penelitian hingga penusunan Skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nurmalis, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Universitas Negeri Medan khususnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan terlebih kepada segenap Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Jurusan Kimia yang membantu dalam penyusunan Skripsi ini. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak P. Manik S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tanah Jawa, Bapak Drs. Muhammad Saleh Manurung, M.Si sebagai guru Kimia SMA Negeri 1 Tanah Jawa, Bapak dan Ibu Guru serta Staf Pegawai SMA Negeri 1 Tanah Jawa yan membantu selama penelitian.

Teristimewa diucapkan terima kasih kepada Orangtua tercinta, Ayahanda Burhanuddin dan Ibunda Asli Murni, S.Pd, kedua abangda tercinta Zuldi Ghazaly dan Januarsyah, kakak ipar tersayang Pabelta Ade Agusjani S.Si serta keponakan tersayang Ihsan Salam, yang telah memberi semangat, membimbing, mendoakan, memeberikan dukungan material dan moral selama penyelesaian studi. Terima


(4)

Kasih juga kepada Abang/Kakak Laboran di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Medan (Bg Nizam, Bg Eriadi, Kak Minda, Kak Tia, Kak Seri, Om Jhon) atas semangatnya. Terima Kasih kepada Sahabat terbaik Inda Ramadani yang telah menjadi teman terbaik selama ini tempat berbagi suka duka, terima kasih kepada yang terkasih Liasirli Muslim lelaki yang menjadi motivator selama ini, terima kasih kepada teman-teman Somplak’s (Diah Adistia, Fariz, Gadis Sintiya Andriani, Alfinoza Elhaya, Fadli Ramadhan, Robi Suhaimi, Agus Hendri Yaman Telaumbanua) sebagai tempat berbagi rasa. Terima kasih kepada Dian Aprianti, Dani Sugesti dan Rahmah Ariasti sebagai teman berbagi cerita. Terima kasih kepada seluruh teman-teman tersayang di kelas Dik A 2009 serta teman-teman PPL-T 2012 SMK Hotma Guna Pematang Siantar dan seluruh pihak yang membantu.

Penyelesaian skripsi ini telah disahakan semaksimal mungkin, namun disadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari isi maupun tata bahasa, untuk itu diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari setiap pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaar dalam memperkaya ilmu pengetahuan mengenai pendidikan setiap pembaca.

Medan, Juli 2013 Penulis,

Fitri Anggraini NIM. 409131024


(5)

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI 1 TANAH JAWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL KELARUTAN DAN

HASIL KALI KELARUTAN Fitri Anggraini (NIM 409131024)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, mengetahui letak kesalahan dominan dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa di kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2012/2013.

Penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa yang terdiri dari 3 kelas. Dimana dari 3 kelas diambil 1 kelas yang terdiri dari 39 orang siswa sebagai sampel penelitian. Alat pengumpul data berupa 9 butir tes dalam bentuk uraian dan wawancara.

Dari analisis data yang diperoleh beberapa jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Kesalahan dominan terletak pada aplikasi Ksp (21,38%). Selain itu juga terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan dalam operasi hitung (18,8%), tidak dapat membuat penyelesaian soal (18,8%), hubungan konsep mol dengan persamaan Ksp (11,11%), larutan jenuh (5,41%), pengendapan larutan (4,27%), konsep mol (1,33%) serta pengertian kelarutan (1,14%) dan pengertian Ksp (1,14%). Setelah dilakukan pemberian perlakuan berupa My ChemNote, kesalahan yang dominan dilakukan siswa terletak pada tidak dapat membuat penyelesaian soal (26,5%). Kesalahan lain yang mengalami peningkatan antara lain, konsep mol (5,13%) dan pengendapan larutan (8,55%). Kesalahan yang mengalami penurunan antara lain, hubungan konsep mol dengan persamaan Ksp (4,84%), pengertian kelarutan (0,57%), pengertian Ksp (3,42%), larutan jenuh (0%), aplikasi Ksp (0,29%) dan kesalahan dalam operasi hitung (8,83%). Peningkatan persentase kesalahan dominan disebabkan karena meningkatnya persentase kesalahan untuk pengetahuan pra syarat untuk memahami konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yaitu Konsep Mol sebesar 5,13%. Dengan meningkatnya persentase kesalahan pengetahuan pra syarat maka kemugkinan besar menyebabkan persentase kesalahan yang lain juga meningkat.


(6)

ANALYSIS CLASS XI IA SMA NEGERI 1 TANAH JAWA DIFFICULTIES IN SOLVING PROBLEMS SOLUBILITY AND

SOLUBILITY PRODUCT Fitri Anggraini (NIM 409131024)

ABSTRACT

This study aims to identify the mistakes that the students in solving problems of solubility and solubility results time, know the location and cause of the dominant error mistakes made by students in class XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa Learning Year 2012/2013.

This research is quantitative descriptive research type. The study population was all students in class XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa, which consists of 3 classes. Where from 3 classes taken one class consisting of 39 students as the study sample. Means of collecting data in the form of 9 points of the test in the form of descriptions and interviews.

Analysis of data obtained from several types of mistakes made by students in solving problems of solubility and solubility product. Dominant fault lies in the application Ksp (21.38%). In addition, there are a few mistakes, such as errors in arithmetic operations (18.8%), unable to make the completion of a matter (18.8%), relationship with the mole concept Ksp equation (11.11%), saturated solution (5.41 %), the deposition solution (4.27%), the concept of moles (1.33%) as well as the understanding of solubility (1.14%) and understanding Ksp (1.14%). After the implementation of this form of My ChemNote, the dominant fault lies in the students can not make a resolution about (26.5%). This may be due to time limitations in solving the problems of solubility and solubility product is given. Other errors that have increased inter alia, the concept of moles (5.13%) and the deposition solution (8.55%). Errors which decreased among others, relations with the mole concept Ksp equations (4.84%), understanding solubility (0.57%), understanding Ksp (3.42%), saturated solution (0%), application Ksp (0, 29%) and errors in arithmetic operations (8.83%). Increase in the percentage of dominant error due to the increased percentage of errors for the pre requisite knowledge to understand the concept of solubility and solubility results Kali ie 5.13% mole concept. With the increase in the percentage of pre-requisite knowledge of the errors of possible causes of the percentage of other errors also increased.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 7

1.3. Rumusan Masalah 7

1.4. Batasan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 8

1.6. Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 9

2.1.2. Konsep Kesuliatan Belajar 10

2.1.3. Masalah-Masalah Belajar 12

2.1.4.Upaya Mengatasi Kesuitan Belajar 14

2.1.5. Pemahaman Konsep 16

2.1.6. Seni Membuat Catatan dan Ringkasan 17

2.1.7. Perkembangan Kognitif 20

2.1.8. Materi Ajar 22

2.2. Kerangka Konseptual 32

BAB III METODE PENELITIAN 34

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan Sampel 34

3.3. Rancangan Penelitian 34

3.4. Teknik Pengumpulan Data 35

3.5. Teknik Analisis Data 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 38

4.2. Kemampuan Siswa 38

4.3. Penyajian Data dan Analisis Data 40

4.4. Hasil Wawancara 54


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

5.1. Kesimpulan 57

5.2. Saran 57


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1.Kategori Kesalahan Siswa 36

Tabel 4.1.Skor Kemampuan Siswa pada Tes Awal 38 Tabel 4.2.Persentase.Skor Siswa pada Tes Awal 39 Tabel 4.3.Skor Kemampuan Siswa pada Tes Akhir 39 Tabel 4.4.Persentase Skor Siswa pada Tes Akhir 40 Tabel 4.5. Persentase Perbandingan Skor dan Nilai

pada Sebelum dan Sesudah Perlakuan 40 Tabel 4.6. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 1 (a) 40 Tabel 4.7. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 1 (b) 41 Tabel 4.8. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 2 41 Tabel 4.9. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 3 42 Tabel 4.10. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 4 43 Tabel 4.11. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 5 43 Tabel 4.12. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 6 44 Tabel 4.13. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 7 45 Tabel 4.14. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 8 46 Tabel 4.15. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 9 46 Tabel 4.16. Persentase Letak Kesulitan Siswa pada Tes Awal 47 Tabel 4.17. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 1 (a) 48 Tabel 4.18. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 1 (b) 48 Tabel 4.19. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 2 48 Tabel 4.20. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 3 49 Tabel 4.21. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 4 49 Tabel 4.22. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 5 49 Tabel 4.23. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 6 49 Tabel 4.24. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 7 50 Tabel 4.25. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 8 51 Tabel 4.26. Penyajian Data dan Analisis Soal Nomor 9 51 Tabel 4.27. Persentase Letak Kesulitan Siswa pada Tes Akhir 52 Tabel 4.28. Perbandingan %K pada Tes Awal dan Tes Akhir 52


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi suatu negara sama halnya dengan kebutuhan pangan, sandang dan papan, hanya saja pendidikan di negeri ini sangat jauh dari yang diharapakan, bahkan jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Hal ini sesuai dengan penelitian Human Development Program (HDR) yang dikeluarkan oleh United Nation Development Program (UNDP) tentang Human Development Index (HDI) pada tahun 2002 dimana Indonesia menempati peringkat 110 (seratus sepuluh) dari 179 (seratus tujuh puluh Sembilan) Negara. (Wadjdi, F. 2007). Fenomena tersebut telah memancing para pakar pendidikan untuk mengambil langkah strategis yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia (Sugiharti, 2008).

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran. Dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat merangsang kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru (Sagala, 2009).

Maju tidaknya dunia pendidikan tentu tidak bisa dilepaskan dari peran para guru. Namun, peran guru di sini bukan hanya sekedar aktivitas mengajarkan materi pelajaran kepada siswa. Perlu diperhatikan juga bagaimana cara mengajar yang efektif dan baik, disamping pengelolaan kelas yang memadai. Keberhasilan seorang siswa dalam menangkap dan memahami mata pelajaran yang mereka pelajari sungguh sangat ditentukan oleh suasana kelas yang kondusif, di mana hal ini membutuhkan kecakapan para guru dalam megelola dan menatanya (Rusydie, 2011).


(11)

2

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dikuasai oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah mengambil jurusan Ilmu Alam sebagai salah satu syarat kompetensi kelulusan. Hal ini tertuang dalam peraturan Menteri No. 74 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kelulusan. Oleh karenanya pemahaman terhadap materi Kimia menjadi sebuah keharusan bagi siswa-siswi SMA.

Wiseman (dalam Ihsan, 2010) mengemukakan bahwa ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa menengah dan mahasiswa. Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini terkait dengan cirri-ciri ilmu kimia itu sendiri yang disebutkan oleh Kean dan Middlecamp (dalam Ihsan, 2010) sebagai berikut:

1. Sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak

Atom, molekul, dan ion merupakan materi dasar kimia yang tidak nampak, yang menuntut siswa dan mahasiswa membayangkan keberadaan materi tersebut tanpa mengalaminya secara langsung. Karena atom merupakan pusat kegiatan kimia, maka walaupun kita tidak melihat atom secara langsung, tetapi dalam angan-angan kita dapat membentuk suatu gambar untuk mewakili sebuah atom, misalnya sebuah atom oksigen kita gambarkan sebagai bulatan.

2. Ilmu kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya

Kebanyakan objek yang ada di dunia ini merupakan campuran zat-zat kimia yang kompleks dan rumit. Agar mudah dipelajari, maka pelajaran kimia dimulai dari gambaran yang disederhanakan, dimana zat-zat dianggap murni atau hanya dua atau tiga zat saja. Dalam penyederhanaannya diperlukan pemikiran dan pendekatan tertentu agar siswa atau mahasiswa tidak mengalami salah konsep dalam menerima materi yang diajarkan tersebut.

3. Sifat ilmu kimia berurutan dan berkembang dengan cepat

Seringkali topik-topik ilmu kimia harus dipelajari dengan urutan tertentu. Misalnya, kita tidak dapat menggabungkan atom-atom untuk membentuk molekul, jika atom karakteristiknya tidak dipelajari terlebih dahulu. Di samping itu,


(12)

3

perkembangan ilmu kimia itu sangat cepat, seperti pada bidang biokimia yang menyelidiki tentang rekayasa genetika, kloning, dan sebagainya. Hal ini menuntut kita semua untuk lebih cepat tanggap dan selektif dalam menerima semua kemajuan tersebut.

4. Ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal-soal

Memecahkan soal-soal yang terdiri dari angka-angka (soal numeric) merupakan bagian yang penting dalam mempelajari kimia. Namun, kita juga harus mempelajari deskripsi seperti fakta kimia, aturan-aturan kimia, peristilahan kimia dan lain-lain.

5. Bahan/materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banyak

Dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari, siswa ataupun mahasiswa dituntut untuk dapat merencanakan belajarnya dengan baik, sehingga waktu yang tersedia dapat digunakan seefisien mungkin.

Selain itu, pada umumnya siswa sudah menganggap bahwa mata pelajaran kimia menakutkan dan membosankan, akibatnya tidak sedikit siswa yang kurang bahkan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai konsep-konsep dasar materi kimia. Hal inilah yang tergambar di SMA Negeri 1 Tanah Jawa. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 1 Tanah Jawa sebesar 70, sebagian besar siswa jurusan Ilmu Alam justru kurang memiliki ketertarikan terhadap materi pelajaran kimia dengan alasan yang beragam.

“Kesulitan siswa dalam mempelajari Ilmu Kimia dapat bersumber pada kesulitan dalam istilah, kesulitan dalam memahami konsep kimia dan kesulitan angka” (Arifin, 1995). Dalam pelajaran kimia tidak terlepas dari perhitungan matematik, dimana siswa dituntut untuk terampil dalam rumusan/operasi matematika. Namun sering dijumpai siswa yang kurang memahami rumusan tersebut. Hal ini disebabkan karena siswa tidak mengetahui dasar-dasar matematik yang baik, siswa tidak hafal rumusan matematik yang banyak digunakan dalam perhitungan-perhitungan kimia, sehingga siswa tidak terampil dalam menggunakan operasi-operasi dasar matematik.


(13)

4

Sesuai dengan Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi kimia SMA yang diajarkan pada kelas XI semester Genap, kompetensi dasar pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan meliputi, Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan.

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang merupakan salah satu materi kimia yang memiliki konsep dasar matematik dan memiliki konsep yang kompleks dan saling berhubungan satu sama lain. Pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa, karena pada pokok bahasan ini siswa dituntut untuk mampu menyelesaikan soal-soal perhitungan yang banyak menggunakan konsep-konsep tertentu, bukan hanya menggunakan perhitungan matematik, seperti kapan larutan dikatakan belum jenuh, tepat jenuh, lewat jenuh yang dibandingkan dengan harga tetapan hasil kali kelarutan dan koefisisen reaksinya, selain itu ada lagi yang dikatakan dengan pengaruh ion senama. Pada pokok bahasan ini diharapkan siswa harus lebih memahami konsep-konsep pembelajaran. Oleh karenanya, untuk membantu siswa dalam mengerjakan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, perlu adanya identifikasi kesalahan dalam mengerjakan soal. Hal ini dilakukan agar dapat diberikan bimbingan yang tepat sehingga kemampuan siswa akan bertambah baik.

Penelitian mengenai pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan ini sudah diteliti oleh Ginting (2011) yang menyatakan besarnya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperatif Integreted Reading and Composition) terhadap peningkatan hasil belajar siswa sebesar 71,26%, pada peneitian ini, peniliti terfokus pada penyelesaian soal-soal perhitungan berbentuk cerita. Penelitian yang diaksanakan Ginting (2012) menyatakan penerapan pendekatan kontruktivisme dengan model pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan lebih tinggi (18%) dibanding dengan pendekatan kontruktivisme tanpa model pembelajaran TAI (15%). Lestari (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa nilai hasil belajar siswa dan peningkatan hasil


(14)

5

belajar siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif TAI lebih besar 1,75% dan 3,42% dibandingkan dengan kelas Quiz Team.

Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal kesetimbangan kimia (Ihsan, 2010) menemukan bahwa kesulitan siswa untuk materi kesetimbangan kimia terletak pada pemahaman konsep dengan presentase kesalahan sebesar 66,67% dan kesalahan dalam operasi hitung sebesar 31,17%.

Adapun kesulitan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesulitan siswa-siswi SMA kelas XI IA semester Genap dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dikarenakan siswa tidak mengetahui cara atau metode yang tepat untuk menyelasaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan benar ataupun tidak dapat menjawabnya sama sekali.

Setelah teridentifikasi masalah dominan yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal perhitungan kimia, maka siswa diberikan sebuah treatment berupa catatan mini berisi rangkuman yang disebut dengan My ChemNote. My ChemNote merupakan sebuah buku note catatan khusus yang dibuat sendiri oleh siswa mengenai materi pelajaran khususnya materi perhitungan kimia yang notabene merupakan materi pelajaran yang telah lewat dengan menggunakan pemahaman siswa sendiri.

My ChemNote digunakan untuk membantu siswa mengingat ulang point-point penting atau point-point-point-point sulit dari sebuah materi pelajaran, terutama materi pelajaran yang telah lewat tetapi masih mendapat pengulang atau menjadi dasar pada materi berikutnya.

Selain itu membuat rangkuman akan memudahkan siswa untuk mengingat dan memahami materi pelajaran, karena pada waktu siswa menulis berarti siswa harus membaca lagi untuk menemukan gagasan-gagasan pokok sehingga akan menguntungkan siswa pada saat mereka akan menghadapi ujian, tetapi kenyataannya sekarang banyak para guru tidak memberikan rangkuman pelajarannya setiap kali pertemuan, atau mereka kurang memotivasi siswanya untuk


(15)

6

membuat rangkuman pada setiap kali pertemun padahal dengan membuat rangkuman sangat banya manfaat yang diperoleh (Hamidin, 2006).

Dengan membuat rangkuman materi pelajaran yang sudah dipelajari, siswa dengan tidak langsung telah melakukan upaya memperkuat retensinya dan dalam waktu yang sama ia akan mempelajari kembali ateri (konsep, proedur atau prinsip) yang belum sepenuhnya dipahaminya. Dengan kata lain, dalam suatu proses pembelajaran, setelah seorang guru memberikan materi pembelajaran, diharapkan guru tersebut memberikan suatu rangkuman tentang pernyataan-pernyataan penting dari materi yang baru diajarkan, untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran secara komprehensif, sehingga tujuan instruksional yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai. Penyampaian rangkuman pada setiap proses pembelajaran merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh seorang guru (Hamidin, 2006).

Penulisan My ChemNote mendapat bimbingan dari guru agar siswa tidak mengalami kesalahpahaman terhadap materi pelajaran. Berbeda dengan catatan biasa, My ChemNote ditulis dalam buku yang lebih mini yang isinya merupakan pemahaman dari siswa itu sendiri. Dengan kata lain, My ChemNote merupakan rangkuman pribadi siswa mengenai materi pelajaran.

Untuk penggunaan selanjutnya, My ChemNote ini bisa di evaluasi guru setiap akhir pembelajaran dan di awal pembelajaran selanjutnya. Apabila memungkinkan, isi dari rangkuman siswa dalam My ChemNote nya dapat diapresiasi oleh guru sehingga memberi masukan positif agar siswa lebih terpacu untuk memaksimalkan penggunaan My ChemNote, khususnya dalam pelajaran Kimia, dan pelajaran lain pada umumnya. My ChemNote merupakan solusi alternatif yang digunakan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia. Diharapkan dengan My ChemNote ini dapat memberikan implikasi positif untuk Sekolah penelitian yang dituju.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, maka diperlukan suatu penelitian dengan judul Analisis Kesulitan Siswa


(16)

7

Kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, yang hasilnya diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti lebih difokuskan pada: 1. Kesulitan siswa-siswi XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam

menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

2. Cara siswa dalam menganalisis soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. 3. Aspek kognitif siswa dalam pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa kesalahan-kesalahan dominan yang dilakukan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan?

2. Apa penyebab kesalahan-kesalahan siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan? 3. Bagaimana implikasi dari penggunaan My ChemNote dalam mengatasi

kesulitan-kesulitan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan?

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, analisis kesulitan siswa hanya terbatas pada aspek kognitifnya, yang meliputi salah satu Kompetensi Dasar pada materi Perhitungan Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan SMA, yaitu Memprediksi


(17)

8

terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI IA1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa pada tahun ajaran 2012-2013.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menyelidiki:

1. Kesalahan-kesalahan dominan yang dilakukan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

2. Penyebab kesalahan-kesalahan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

3. Implikasi dari penggunaan My ChemNote dalam mengatasi kesulitan-kesulitan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perkembangan dunia pendidikan antara lain :

1. Bagi Guru : sebagai bahan masukan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam menjawab soal-soal perhitungan kimia khususnya dalam menetukan kadar zat dalam suatu senyawa serta mengupayakan alternatif penyelesaian berupa My ChemNote untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

2. Bagi Siswa : penelitian ini diharapkan memberikan alternatif untuk memahami materi pelajaran dan mengaplikasikannya dalam menjawab soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

3. Para Sekolah : sebagai sumbangan yang baik dalam rangka memperbaiki pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran Kimia.


(18)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan dominan yang dilakukan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan terletak pada Aplikasi Ksp sebesar 21,38% pada tes awal dan tidak dapat membuat penyelesaian sebesar 26,5% pada tes akhir. Peningkatan persentase kesalahan dominan disebabkan karena meningkatnya persentase kesalahan untuk pengetahuan pra syarat untuk memahami konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yaitu Konsep Mol sebesar 5,13%. Dengan meningkatnya persentase kesalahan pengetahuan pra syarat maka kemugkinan besar menyebabkan persentase kesalahan yang lain juga meningkat.

Penyebab kesalahan-kesalahan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan antara lain dikerenakan siswa kurang memahami konsep dalam materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan seperti perbedaan persamaan reaksi kesetimbangan dengan persamaan tetapan hasil kali kelarutan sehingga salah dalam menentukan s dan Ksp nya serta kurang terampil dalam operasi matematika.

Implikasi dari penggunaan My ChemNote dalam mengatasi kesulitan-kesulitan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata siswa dari 18,64 menjadi 26,82, peningkatan sebesar 8%. Juga dapat dilihat dari menurunkan %Kesalahan dominan dari 21, 38% menjadi 0,29%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, diharapkan dapat memberikan masukan kepada para tenaga pendidik untuk kedepannya dapat memberikan perlakuan yang maksimal, untuk memaksimalkan pamahaman siswa


(19)

58

mengenai materi pelajaran yang di pelajari, untuk menyeimbangkan pengetahuan siswa mengenai teori dengan hitungan dan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari, bila ada hubungan antar meteri tersebut. Sehingga kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal khususnya soal-soal kelarutan dan hasil kali kelarutan dapat diatasi kedepannya.


(20)

59

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., Supriono, W., (2004), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arifin, M., (1995), Pengembangan Program Pengajaran Kimia, Universitas Airlangga, Surabaya.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ashadi, (2009), Kesulitan Belajar Kimia Bagi Siswa Sekolah Menengah.UPT Perpustakaan UNS. http://pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/61086974.pdf. Diakses 08 Februari 2013.

Brady, J.E., (1987), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ginting, S.D., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Koopeartif Tipe Circ (Cooperative Integrated Reading And Compotition) Terhadap Kemamuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Kimia Berbentuk Cerita Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ginting, K., (2012), Pengaruh Pendekatan Kontruktivisme Dengan Model Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Hamidin, (2006), Pengaruh Metode Pemberian Rangkuman dan Sikap Beragama Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Ssiwa SMA Negeri 1 Lawe Sigala-gala., Tesis, Pps UNIMED, Medan.

Ihsan, M., (2010), Analisis Kesulitan Siswa Menjawab Soal-Soal Kesetimbangan Kimia,. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Lestari, M., (2012), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai Dan Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA,. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Marpaung, D., (2006), Hubungan Antara Kemampuan Membuat Rangkuman dan Minat Membaca dengan Kemampuan Menemukan Gagasan Pokok Siswa SMA Swasta Medan Tahun Pelajaran 2004-2005., Tesis, Pps Unimed, Medan.


(21)

60

Milfayetty, S., dkk, (2011), Psikologi Pendidikan, PPs UNIMED, Medan. Muchtaridi, S.J., (2007), Kimia SMA Kelas XI, Penerbit Yudhistira, Bandung.

Pannen, P., Mustafa, D., Mestika, S., (2001), Kontruktivisme dalam Pembelajaran. PAU-PPAI Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Dekdiknas, Jakarta.

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta. Rahmat, J., (1996), Psikologi Komunikasi, Penerbit ITB, Bandung.

Rusydie, S., (2011), Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas, Penerbit DIVA Press, Jogjakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung. Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan. FMIPA UNIMED,

Medan.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Jakarta.

Sugiharti, G., (2008), Pengaruh Penggunaan Media Kartu Kuantum Terhadap Peningakatan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. 3 (1) : 9-13. http://pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/31008913.pdf. (diakses 06 Pebruari 2013)

Tim Pengajar Matakuliah Perkembangan Peserta Didik, (2011), Perkembangan Peserta Didik, UNIMED, Medan.

Warsita, B., 2008, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Winkel, W.S., (2004), Psikologi Pengajaran, Penerbit Media Abadi., Yogyakarta. Yamin, M., (2010), Kiat Membelajarkan Siswa, Penerbit Gaung Persada Press,


(1)

7

Kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, yang hasilnya diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti lebih difokuskan pada: 1. Kesulitan siswa-siswi XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam

menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

2. Cara siswa dalam menganalisis soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. 3. Aspek kognitif siswa dalam pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa kesalahan-kesalahan dominan yang dilakukan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan?

2. Apa penyebab kesalahan-kesalahan siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan? 3. Bagaimana implikasi dari penggunaan My ChemNote dalam mengatasi

kesulitan-kesulitan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan?

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, analisis kesulitan siswa hanya terbatas pada aspek kognitifnya, yang meliputi salah satu Kompetensi Dasar pada materi Perhitungan Kimia Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan SMA, yaitu Memprediksi


(2)

terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI IA1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa pada tahun ajaran 2012-2013.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menyelidiki:

1. Kesalahan-kesalahan dominan yang dilakukan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

2. Penyebab kesalahan-kesalahan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

3. Implikasi dari penggunaan My ChemNote dalam mengatasi kesulitan-kesulitan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perkembangan dunia pendidikan antara lain :

1. Bagi Guru : sebagai bahan masukan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam menjawab soal-soal perhitungan kimia khususnya dalam menetukan kadar zat dalam suatu senyawa serta mengupayakan alternatif penyelesaian berupa My ChemNote untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

2. Bagi Siswa : penelitian ini diharapkan memberikan alternatif untuk memahami materi pelajaran dan mengaplikasikannya dalam menjawab soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

3. Para Sekolah : sebagai sumbangan yang baik dalam rangka memperbaiki pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran Kimia.


(3)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan dominan yang dilakukan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan terletak pada Aplikasi Ksp sebesar 21,38% pada tes awal dan tidak dapat membuat penyelesaian sebesar 26,5% pada tes akhir. Peningkatan persentase kesalahan dominan disebabkan karena meningkatnya persentase kesalahan untuk pengetahuan pra syarat untuk memahami konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yaitu Konsep Mol sebesar 5,13%. Dengan meningkatnya persentase kesalahan pengetahuan pra syarat maka kemugkinan besar menyebabkan persentase kesalahan yang lain juga meningkat.

Penyebab kesalahan-kesalahan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan antara lain dikerenakan siswa kurang memahami konsep dalam materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan seperti perbedaan persamaan reaksi kesetimbangan dengan persamaan tetapan hasil kali kelarutan sehingga salah dalam menentukan s dan Ksp nya serta kurang terampil dalam operasi matematika.

Implikasi dari penggunaan My ChemNote dalam mengatasi kesulitan-kesulitan siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Tanah Jawa dalam menyelesaikan soal-soal Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata siswa dari 18,64 menjadi 26,82, peningkatan sebesar 8%. Juga dapat dilihat dari menurunkan %Kesalahan dominan dari 21, 38% menjadi 0,29%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, diharapkan dapat memberikan masukan kepada para tenaga pendidik untuk kedepannya dapat memberikan perlakuan yang maksimal, untuk memaksimalkan pamahaman siswa


(4)

58

siswa mengenai teori dengan hitungan dan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari, bila ada hubungan antar meteri tersebut. Sehingga kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal khususnya soal-soal kelarutan dan hasil kali kelarutan dapat diatasi kedepannya.


(5)

59

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., Supriono, W., (2004), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arifin, M., (1995), Pengembangan Program Pengajaran Kimia, Universitas Airlangga, Surabaya.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ashadi, (2009), Kesulitan Belajar Kimia Bagi Siswa Sekolah Menengah.UPT Perpustakaan UNS. http://pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/61086974.pdf. Diakses 08 Februari 2013.

Brady, J.E., (1987), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ginting, S.D., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Koopeartif Tipe Circ (Cooperative Integrated Reading And Compotition) Terhadap Kemamuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Kimia Berbentuk Cerita Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Ginting, K., (2012), Pengaruh Pendekatan Kontruktivisme Dengan Model Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Hamidin, (2006), Pengaruh Metode Pemberian Rangkuman dan Sikap Beragama Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Ssiwa SMA Negeri 1 Lawe Sigala-gala., Tesis, Pps UNIMED, Medan.

Ihsan, M., (2010), Analisis Kesulitan Siswa Menjawab Soal-Soal Kesetimbangan Kimia,. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Lestari, M., (2012), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai Dan Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA,. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Marpaung, D., (2006), Hubungan Antara Kemampuan Membuat Rangkuman dan Minat Membaca dengan Kemampuan Menemukan Gagasan Pokok Siswa SMA Swasta Medan Tahun Pelajaran 2004-2005., Tesis, Pps Unimed, Medan.


(6)

Milfayetty, S., dkk, (2011), Psikologi Pendidikan, PPs UNIMED, Medan. Muchtaridi, S.J., (2007), Kimia SMA Kelas XI, Penerbit Yudhistira, Bandung.

Pannen, P., Mustafa, D., Mestika, S., (2001), Kontruktivisme dalam Pembelajaran. PAU-PPAI Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Dekdiknas, Jakarta.

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta. Rahmat, J., (1996), Psikologi Komunikasi, Penerbit ITB, Bandung.

Rusydie, S., (2011), Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas, Penerbit DIVA Press, Jogjakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung. Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan. FMIPA UNIMED,

Medan.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Jakarta.

Sugiharti, G., (2008), Pengaruh Penggunaan Media Kartu Kuantum Terhadap Peningakatan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. 3 (1) : 9-13. http://pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/31008913.pdf. (diakses 06 Pebruari 2013)

Tim Pengajar Matakuliah Perkembangan Peserta Didik, (2011), Perkembangan Peserta Didik, UNIMED, Medan.

Warsita, B., 2008, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Winkel, W.S., (2004), Psikologi Pengajaran, Penerbit Media Abadi., Yogyakarta. Yamin, M., (2010), Kiat Membelajarkan Siswa, Penerbit Gaung Persada Press,