Klasifikasi Hood Pada Sisitim Ventilasi Lokal

  2

  7 /1

  1 PERANCANGAN /2

  Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S / A G

  4 HOOD

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN

  Gambar.6.1 , yang mana kontaminan diisap dengan tekan isap dari dari

  G N E fan, melalui ; hood, duct, dan di buang lewat stack .

  Hood/kap berfungsi untuk menangkap atau pengumpul kontaminan di area tempat kerja akibat dari suatu proses kerja,

  2

  1 /2

  7 /1

  4

1.1. TYPE HOOD

  Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  Klasifkasi Hood Pada Sisitim Ventilasi Lokal

  1. Enclosing hood

  2. Receiving hood atau kanopi hood, dan

  3. Capturing hood

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

1. Enlosure Hood

  Dirancang dengan bentuk memagari seluruh proses kerja dengan kondisi penyebaran kontaminan yang beragam, apakah, uap, gas, atau partikulat.

  2

  1 Kecepatan tangkap yang diisyaratkani, yaitu antara 100 - 200 fpm atau 0,50 - /2

  7

  1,00 m/s, menurut OSHA standard, ANZI Z.9.1 , dan HSE(Health and Safety

  /1

  4 Executive), Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

2. Receiving Hood Canopy Hoods

  ini merupakan jenis yang umum yang digunakan Jenis hood sebagai alat penghisap udara pada tangki pembakaran yang terbuka.

  2

  1 /2

  7 /1

  umumnya digunakan untuk menghisap udara Canopy hoods

  4

  yang panas (uap pembakaran), atau untuk menurunkan nilai

  Y F R T A

  IE E T

  kelembaban yang terlalu tinggi pada suatu area tertentu. Namun alat ini

  R F A A .A L juga memiliki beberapa batasan. M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN

  Contohnya,

  G N E

  Canopy hoods memiliki aliran udara yang lebih rendah dibandingkan pada capturing hoods, dan juga canopy hoods tidak dapat digunakan

  Secara umum klasifikasi kanopi hood, terbagi atas dua jenis, yaiitu o

  Jenis persegi panjang atau rectangular kanopi hood o

  Jenis bulat/lingkaran atau circular canopy hoods

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

3. Capturing Hoods

  Capturing hood merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menghisap udara dengan kecepatan udara yang cukup tinggi untuk menangkap kontaminan di udara yang terdapat disekitar hood

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Alat ini ini tidak hanya digunakan pada kontaminan yang dilepaskan Y F R T A

  IE

  searah dengan hood, tetapi juga pada kontaminan yang dilepaskan

  E T R F A A .A L oleh sumber dengan arah yang berlawanan dari aliran hisap hood.

  M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T

  Kecepatan tangkap minimum antara 50 -100 fpm (untuk

  E

  IN G

  kontaminan yang memiliki kecepatan lepas ke udara yang rendah)

  N E harus dipenuhi sehingga dapat menjangkau jarak terjauh dari hood.

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T

2.2. HOOD DESAIN R

  F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E Volume udara yang dihisap oleh hood tergantung pada: bentuk, jenis dan ukuran hood, jarak hood terhadap sumber kontaminan, suhu aliran exhaust kontaminan, dan pola aliran udara yang masuk ke hood berdasarkan jenis eksterior hood (lihat gambar).

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  Ketiga tipe hood, yang telah disebutkan diatas memiliki metode pendimensian yang berbeda-beda, namun pada dasarnya memiliki konsep dan tujuan yang sama yaitu bagaimana hood yang dirancang dengan pendimensian tersebut dapat menghisap sejumlah kontaminan dalam volume, kecepatan

  2

  1 dan luas area tertentu. /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE

  Perencanaan hood ini didasarkan atas kontrol terhadap ketiga

  E T R F A A .A L komponen tersebut.

  M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E

  Volume atau tekanan udara yang diperlukan oleh hood tergantung pada:

  T E

  IN G

  bentuk, jenis dan ukuran hood, kecepatan tangkapan yang diperlukan,

  N E

  jarak hood terhadap sumber kontaminan, dan suhu aliran exhaust kontaminan. Kecepatan tangkapan adalah kecepatan yang diperlukan pada berbagai titik untuk membelokkan aliran udara yang berlawanan arah dan menangkap udara yang mengandung kontaminan. Tabel -1, menunjukkan kecepatan tangkapan untuk berbagai proses

  1 /2

  2 Tabel -1 .Kecepatan Penangkapan dalam Berbagai Proses

  7 Kondisi Penyebaran Kontaminan Contoh Kecepatan Tangkap /1

  4

  (fpm)

  Y F R

  Penguapan dari wadah 50-100

  T

  Dilepaskan tanpa kecepatan

  A

  IE E T R F A

  Wadah semprot, pengisian 100-200 Dilepaskan dengan kecepatan rendah

  A .A L

  kedalam wadah, proses

  M S

  menuju udara yang tenang

  / A

  transfer dengan kecepatan

  G

  IM

  IN

rendah, penglasan.

R R P E A

  Proses penyemprotan cat, 200-500 E Dilepaskan secara aktif menuju zona

  T E

  IN

proses penghancuran.

  dengan aliran udara yg cukup cepat.

  G N E

  Proses penggilingan, 500-2000 Dilepaskan dengan kecepatan yang cepat abrasive blasting, tumbling menuju aliran udara yang sangat cepat bentuk aliran udara yang masuk ke hood seperti digambarkan pada Gambar 1.7 dan Gambar 1.8 berikut ini.

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

1. Perncanaan Enclosure Hood

  Dalam perancangan Enclosure hood, jenis hood ini dirancang dalam bentuk

  2

  booth, sehingga dapat dihitung besar Q untuk setiap hood dengan

  1

  menggunakan rumus:

  /2

  7 /1

  4

  (1) Q = V . A . Fs -----------------

  Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  Dimana ;

  IN R R P E

  Q = aliran udara (cfm)

  A E T E

  IN

  V = capture velocity (fpm)

  G N

  E

  2 A = luas bukaan hood yang di desain (ft )

  Fs = konstanta safety, biasa berkisar antara 1-1,5

  Contoh-1.

  Pada gambar. adalah Enclosure Hood, dimana diketahui panjang Enclosure Hood sebesar 4 ft, dan lebar Enclosure Hood sebesar 3 ft. Hitunglah berapah besar debit hisapan (Q ), dinana,

  2

  1 Panjang = 4 ft, lebar = 3 ft /2

  7

  2 luas bukaan hood ---- A = (4x 3) ft = 12 ft

  /1

  h

  4 Kecepatan tangkap (50 -100) fpm (direkomendasikan, Y F R T A

  IE

  tabel-6.1)

  E T R F A A .A L

  

Fs, konstanta safety diambil 1,5

  M S /

  A G

  IM

  IN R R

  Hitungan,

  P E A E T E

  IN G

  Q = V . A . Fs

  N E

  V = 50 - 1000 fpm Q = 50 x 12 x 1,5 = 900 cfm Q = 100 x 12 x 1,5 = 1.800 cfm

2. Rancangan Canopy Hood

a. Perhitungan aliran udara untuk jenis rectangular canopy hoods/

  persegi panjang , dengan jarak rendah adalah,

  2

  1.33 0.417

  1

  ……………..(2) Qh = 6.2 L (W) (ΔT)

  /2

  7 /1

  Dimana ;

  4 L = panjang dari hood,ft Y F R T A

  IE

  W = lebar dari hood, ft

  E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E Perhitungan aliran udara untuk jenis Hood Persegi Panjang (rectangular kanopi hood), dengan proses Isotermal Proses Isotermal, yaitu proses perubahan keadaan sistem pada suhu konstan a. Sumber panas satu sumber Perhitungan besar debit hisapan (Q), dihitung dengan persamaan yang diambil dari gambar

  6.9.

  2

  1 Q = 1,4 P.X.V …......................... (3) /2

  7 /1

  4 X= jarak sumber kontaminan ke bukaan/mulut hood Y F R T A

  IE E T

b. Sumber panas lebih dari satu sumber

  R F A A .A L M S /

  A G

  Dan bila mana sumber, lebih dari satu sumber maka persamaan, menjadi,

  IM

  IN R R P E A

  Q = 2,8 .P.X.V ............................ (4)

  E T E

  IN G N

  dimana,

  E

  P = perimeter tank----- (W * L) X = jarak sumber kontaminan ke bukaan/mulut hood V = keceptaan tangkap, dimana 50 ≤ - ≤ 500 fpm (ACGIH, dan OSHA) Perancangan hood untuk jenis Hood Persegi Panjang /circular canopy hoods , dengan jarak rendah, memiliki perhitungan aliran udara sebagai berikut

  2

  1 /2

  2.33 0.417

  7

  ……………….(5) Qh = 4.7 (Dh) (ΔT)

  /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A

  Dimana ;

  G

  IM

  IN R

  Qh = aliran exhaust hood (cfm)

  R P E A E T

  Dh = diameter hood (ft)

  E

  IN G

  ΔT = perbedaan temperatur antara sumber panas dengan udara

  N E

  ambient,°F Contoh, masalah -2

Gambar 6.15 adalah sebuah kanopi hood yang dirancang untuk menerima panas isothermal hanya pada satu titik sumber, dengan tinggi, atau jarak dari sumber ke kanopi X = 1,20 m.

  Sisi = 0,4 X = 0,4 m . Parameter tank, panjang = 3 ft, dan lebar = 2 ft .Kecepatan tangkap, V = (0,25 - 0,50) m/s.Hitunglah besar debit hisapan hood untuk menarik kontaminan pada area tersebut.

  Q = 1,4 P.X.V

  2

  1 /2

  7

  

dimana,

  /1

  4 Tinggi, X = 1.20 m = 4 ft Y F R

  Sisi, = 0,4 X = 0,4 * 4 = 1,6 ft

  T A

  IE E T R F A

  L = 3 ft + 1,6 ft = 4,6 ft

  A .A L M S

  W = 2 ft + 1,6 ft = 3,6 ft

  / A G

  IM

  IN R

  2 R

  P

  • P= 3 ft x 2 ft = 6 ft

  E A E T

  Kecepatan tangkap, V =50 – 100 fpm

  E

  IN G N E

  Bila, V= 50 – 100 fpm Q = 420 – 840 cfm

3. Capturing Hoods

  Dalam merancang jenis capturing hoods, terdapat dua jenis yaitu untuk proses panas dan dingin. Capturing hoods yang diterapkan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan sumber emisi (side-draft hoods).Berikut ini adalah persamaan perhitungan debit dan kecepatan hisap yang dibutuhkan untuk setiap hood pada proses panas (1)

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S

  V = 0.09 V (0.63 + 0.36y) ……………. (4) u max

  / A G

  IM

  IN R R P E A E T

  Dimana ;

  E

  IN G

  Q = total volume hisapan (cfm)

  N E

  T = suhu udara ambien (R) a

  T = suhu udara yang keluar dari sistem (R ) u

  

V = kecepatan centerline pada satu titik sumber diatas hood

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A

  Gambar , 1.9. Sumber Titik Pengisapan

  A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E Perhitungan debit untuk proses dingin dinyatakan dengan persamaan berikut ini:

……….. (5)

  Q = V.A

  2 ) ………… (6)

  Q = V (10 X + A f

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Dimana : Y F R T

  Q = debit hisapan hood (cfm)

  A

  IE E T R F A

  V = kecepatan tangkap (fpm)

  A .A L M S /

  A

  X = jarak axis (ft)

  G

  IM

  IN R R P E A E

  (Catatan : persamaan hanya dapat digunakan untuk jarak X yang

  T E

  IN G

  terbatas, yaitu dengan jarak X max = 1,5 D)

  N E

  2 A = area bukaan hood, ft f D = diameter bukaan hood/sisi terpanjang hood persegi, ft

  Penentuan titik terjauh dari sumber ditentukan berdasarkan null point dari sumber yang dapat dilihat pada

Gambar.6.12

  2

  1 /2

  Gambar.6.12 Lokasi titik terjauh (null point)

  7 /1

  4 Y F R T A

  Dalam mendesain capturing hood untuk

  IE E T R F A

  proses dingin terdapat analisis simetris

  A .A L M S

  yang dapat diterapkan dalam perhitungan

  / A G

  kebutuhan debit yang harus dipenuhi oleh

  IM

  IN R R

  sistem.seperti yang tampak pada Gambar

  P E A E

  

6.13 berikut ini,

  T E

  IN G N E

Gambar 6.13 Konfgurasi bentuk aliran simetris

  pada hood

  Q = V.A ----- dimodifikasi dg persamaan2 dibawah ini :

  2

2 A = {(10X + 2A )/2} = 5X + A ……………. (7) c f f

  2

  1

  2

  2

  /2

  A = {(10X + nA )/n} = (10X /n) + A …n = 1,2,3 … (8)

  7

  c f f

  /1

  4 Y F R

2 T

  A

  IE

  Q = V (10X + n* A )/n ……… (9) f

  E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A

  Sebelum merancang hood perlu diketahui informasi mengenai :

  E T E

  IN G

  sifat & karakteritik partikulat,

  N E

  jenis kontaminan, posisi ergonomic pekerja, dan leteratur yang mendukung desain hood Pada gambar ; 1.13, 1.14, 1.15, 1,16, dan 6.17, memperlihat bermacam bentuk aliran udara dan kecepatan tangkap serta besar debit hisapan hood.

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  2

  1 /2

  8 /1

  4 Y .L

  T F E F F

  IE A R S .A

  A M

  IM ,

  R G P

  IN A R T E E E

  IN G N E

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  2

  1 /2

  HOOD – A

  7 /1

  4 Keterangan gambar .

  Keterangan gambar detail hood kanopi detail hood kanopi - B

  Y F R

  • A

  T A

  IE E T R F A

  o Tinggi, X = 0,3 m (1 ft) (jarak dari sumber ke konopi) A .A L o Tinggi, X = 0.30 m (1 ft) (jarak dari sumber

  M S

  o Sisi, D = 0,4 X

  / A G

  ke kanopi) Kecepatan tangkap, v = 200 - 500 fpm

  IM

  o

  1 IN

  R

  o Sisi, D = 0,4 X

  R

  2 P o Cross-Sectional Area A = 30 x 25/144 = 5,2 ft f

  E A

  Kecepatan tangkap, v =200 -500 fpm o

  T E

  1 E

  2 IN o Luas Area Hood A- A = 10 x 26/144 = 1,8 ft f

  G

  2 N Q = V (5 X + A ) f

  E

2 Q = V (10 X + A ) f

  dimana, V = kecepatan tangkap (200 - 500 fpm) dimana,

  Q = debit hisapan hood (2.040 – 5.100 cfm) X = 1 ft Hood D, adalah Side draft hood, menggunakan rumus:

  2

  1 /2

  7 /1

  Panjang bukan hood = 5 ft + 1 ft = 6 ft

  4 Lebar bukaan hood = 3 ft + 1 ft = 4 ft Y F R

  Keterangan gambar detail hood

  T A

  IE E T R F A A .A L M

  o jarak dari sumber ke hood)

Jarak, X = 1 ft ( Kecepatan tangkap, V = 200 -500 fpm S

  / A G

  o panjang = 4 ft, lebar = 3 ft

  IM

  2 IN Luas bukaan hood = p x l = 6 ft x 4ft = 24 ft

  R

  o

2 R

  P

  Luas Area Hood D = 3 x 4 = 12 ft

  E A E T E

  IN

2 Q = V (10 X + A )

  G

  f Q = V . A

  N

  C

  E

  dimana,

dinana,

  V = kecepatan tangkap (100 – V = kecepatan tangkap (200 – 500) fpm

  200) fpm

  2

  1 /2

  7 /1

  4 KEHILANGAN TEKANAN Y F R T A

  IE E T R F A

PADA HOOD

  A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  Kehilangan tekanan yang terjadi pada hood sangat berhubungan dengan : ukuran hood, bentuk dan kecepatan udara pada duct yang

  2

  1 meninggalkan hood. /2

  7 /1

  4

  tekanan kecepatan (VP). Dari duct

  Y F R T A

  IE E T R

  tekanan statis (SP),

  F A A .A L M S /

  A G

  kehilangan tekan pada saat masuk di hood (F ), h

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G

  Hood entry loss = h = Loss Factor x VP entry loss duct entry duct N

  E

  h = F .VP ------- Plain Hood H =0,93VP e e e

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

Tabel 6.2 Faktor kehilangan tekan dan kehilangan tekanan statis

  hood

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  4 /1

  7 /2

  1

  2 E T A P R

  IM A S A F E T Y E N G

  IN E E R

  IN G / M .A R

  IE F L A T A R

  F A K T O R K E H

  IL A N G A N D

  I H O O D Tabel.6.4. Peberdaan (F ) faktor kehilangan tekan pada saat masuk di hood/hood h entri loss factor dengan (C ) coefficient entri/efifieni kofisien entri e

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

5.1.1. Bentuk Hood Sederhana

  Pada gambar 6.20, yang dituangkan dalam persamaan 6.11 di bawah ini sangat berguna selama desain awal sistem local exhaut ventilasi/ventilasi setempat untuk menentukan tekana statis hood dan dilanjutkan dengan tekanan sistem secara keseluruhan.

  2

  1 /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E Sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 6.20,dan persamaan 6.11, tekanan statis hood ditentukan oleh dua hal yaitu ;: (i) tekanan kecepatan dari duc/system pemipaan, dan (ii) Kehilangangn entri loss hood/transition loss,yaitu kehilangan yang terjadi antara hood dengan duct (lihat gambar.6.20) Maka untuk menghitung pada Hood Static Pressure (SP ) adalah, h

  2

  1 /2

  7 /1

  4

  ................. (6.11) SP = VP + h h d ed

  Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R

  Dimana :

  P E A E T

  SP = Tekanan Statis Hood/Hood Static Pressure, in wg

  E

  h

  IN G N

  H = Entri loss, diambal pada gambar.6.22 ed

  E

  (ACGIH figure 5-15, p.5-30) , = F * VP h d

  VP = Tekanan kecepatan dari pipa/Duct velocity pressure, in Wg d

  Contoh Soal, Bila diketahui, Kecepatan Permukaan/Face Velocity (V ) = Q/A = 250 fpm f face

  2

  1 Kecapatan dari pipa/Duct Velocity (V ) = Q/A = 2.000 fpm

  d face

  /2

  7 /1

  4 Y F R T A

  IE E T R F A

2 A .A L

  VP = (V /4005) = 0,56 in wg d d

  M S /

  A G

  IM

  IN R R P

  

F = 0,25 ----- diambil gambar 6.22 (ACGIH figure 5-15, p.5-30) E

  A

  h

  E T E

  IN G N E

  SP = h + VP h ed d

  = (0,25 * 0,56) + 0,56 Kehilangangn entri loss hood/transition loss,yaitu kehilangan yang terjadi antara hood dengan duct Maka untuk menghitung pada Hood Static Pressure (SP ) adalah h terjadi kehilangan ganda, sperti pada persamaan.6.11 ditambah kehilangan dari slot/slot entry loss, lihat persamaan 6.12

  2

  1 /2

  7 /1

  4

  .......................................... (6.12) SP = h + h + VP h es ed d

  Y F R T A

  IE E T R F A A .A L M S /

  A G

  IM

  IN R R P E A E T E

  IN G N E

  Contoh : Bila diketahui : Slot velocity = 2,000 fpm

  VP = 0,25 in wg

s

  2

  1

  h = VP es s

  /2

  7 /1

  4

  h yaitu kehilanagn pada slot/ es ,

  Y F R T A

  IE

  slot entry loss

  E T R F A A .A L M S /

  A G

  Duct velocity = 3.500 fpm

  IM

  IN R R

  VP = 0,76 in wg P

d

  E A E T E

  h = 0,25 VP

  IN

  ed d

  G N E

  SP = h + h + VP h es ed d

  rs to

  2

  1

  ac

  /2

  7 F /1

  4

  ss

  Y F R T A

  o

  IE E T R F A A .A L

   L

  M S

  y

  / A G

  tr

  IM

  IN R

  n

  R P E A E T

   E

  E

  IN

  d

  G N

  o

  E

  o H

  4 /1

  7 /2

  1

  2 E T A P R

  IM A S A F E T Y E N G

  IN E E R

  IN G / M .A R

  IE F L A T A R

  Daftar Pusataka, American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH®), 1998 Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23 rd

  Edition. Copyright 1988. Reprinted with permission American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH®), 2007 Industrial Ventilation: A Manual of Recommended Practice for Design, 26 th

  Edition Feb 1, 2007 - 680 pages 1999 Fundamentals of Industrial Hygiene Study Guide and Answer Book National Safety Council, 1999-356 pages Stoecker, W. 1968 Design of Industrial Ventilation Systems. 5th ed. Industrial Press, New York. 3.. Principles for Air Conditioning Practice. Industrial Press, New York. 4. DallaValle, J. M. 1952. Exhaust Hoods, 2nd ed. Industrial Press, New York

  

  - 575 pages 1991

  Industrial Ventilation: Engineering Principles Wiley, Feb 6, 1991 - 720 pages

D. J. Burton0 Reviews, 1998,

  Hemeon's Plant and Process Ventilation Lewis Publishers, Jul 1, 1998 - ,2007