STUDI TURNOVER AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN, JABATAN DAN KOTA Heru Sulistiyo Abstrak - PENGARUH CASH TURN OVER, RECEIVABLE TURN OVER DAN INVENTORY TURN OVER TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PE

  

STUDI TURNOVER AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA

BERDASARKAN JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN, JABATAN DAN

KOTA

Heru Sulistiyo**

Abstrak

  

Studi turnover (pindah kerja) auditor bertujuan memberikan gambaran mengenai pindah kerja auditor

yang bekerja pada kantor akuntan publik di Indonesia berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan,

jabatan, dan kota. Sampel berjumlah 414 auditor ditentukan secara tidak sengaja berdasarkan

kuesioner yang kembali berdasarkan email yang masuk. Alat analisis menggunakan tabulasi silang

dan regresi linier berganda. Hasil statistik deskriptif menunjukkan 43,7% belum pernah pindah kerja

dan 56,3% pernah pindah kerja. Auditor yang belum pernah pindah kerja terdiri dari 28,3% pria dan

15,5% perempuan, berpendidikan diploma 3 2,9%, sarjana 10,6%, magister 16,7% dan doktor 13,5%

serta berjabatan auditor junior 8%, auditor senior 23,4% dan manajer 12,3%. Adapun yang pernah

pindah kerja 43,2% pria dan 13,0% perempuan, berpendidikan D3 2,2%, S1 9,0%, S2 20,5% dan S3

25,6% serta berjabatan auditor junior 4,8%, auditor senior 25,6% dan manajer 25,9%. Auditor yang

belum pernah pindah kerja 100% adalah auditor yang berada di Balikpapan, Banjarmasin dan Batam.

Auditor yang pernah pindah kerja 100% adalah kota Denpasar, Manado, Padang dan Palu. Sedangkan

selain kota tersebut menjawab bervariasi dari belum pernah pindah kerja dan pernah pindah kerja.

Selain hasil tersebut tingkat pendidikan dan jabatan berpengaruh positif terhadap pindah kerja, namun

jenis kelamin tidak berpengaruh.

  Kata kunci: pindah kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jabatan auditor

Abstract

  

The study of turnover or out of work auditor aims to providing an overview of the auditors working

turnover in accounting firms in Indonesia by sex, education level, position and city. A sample of 414

auditors was accidentally determined on the basis of a return questionnaire based on incoming email.

The analytical tool uses cross-tabulation and multiple linear regression with SPSS program.

Descriptive statistical results showed that 43.7% had never moved to work and 56.3% had moved to

work. The unmoved auditor consisted of 28.3% male and 15.5% female, educated diploma degree

2.9%, bachelor degree 10.6%, master 16.7% and doctorate 13.5% and served as junior auditor 8 %,

senior auditors 23.4% and managers 12.3%. Those who ever moved to work were 43.2% male and

13.0% female, educated diploma degree 2.2%, bachelor degree 9.0%, master 20.5% and doctorate

25.6% and shelter 4.8% junior auditor, senior auditors 25.6% and managers 25.9%. Auditors who

have never moved 100% work are auditors located in Balikpapan, Banjarmasin and Batam. Auditors

who have moved to work 100% are the city of Denpasar, Manado, Padang and Palu. While in

addition to the city's answer varies from having never moved work and never moved work. In addition

to these results the level of education and positions have a positive effect on job change, but gender

does not affect. Keywords: turnover, gender, education level and position of auditor

Latar Belakang. kerahasiaan (Mustofa, 2014). Lebih dari

  Fenomena turnover auditor pada pada itu, turnover yang tinggi kantor akuntan publik (KAP) merupakan menimbulkan biaya yang tinggi. Kenaikan isu yang sangat penting, karena auditor biaya ini diakibatkan produktivitas yang merupakan modal manusia yang penting hilang, waktu pelatihan dan waktu dan hubungan KAP dengan klien pemilihan dan biaya rekruitment tenaga didasarkan atas dasar kepercayaan dan kerja baru yang bertambah.

  • ** Dosen STIE Dharmaputra Semarang

  Aries dan Ghozali (2006) mengungkapkan bahwa turnover sukarela merupakan bentuk perilaku disfungsional dan sebagian besar KAP mengalaminya serta sekaligus menjadi ancaman.

Turnover disfungsional sukarela sering

  Selanjutnya Robbins dan Judge (2013) mengungkapkan bahwa voluntary turnover merupakan keputusan karyawan untuk meninggalkan organisasi secara sukarela yang disebabkan oleh faktor seberapa manarik pekerjaan yang ada saat ini dan tersedianya alternatif pekerjaan lain. Sebaliknya, involuntary turnover atau pemecatan atau keputusan pemberi kerja (employer) untuk menghentikan hubungan kerja dan bersifat tidak terkendali

  merupakan pemecatan karyawan karena kinerja yang buruk dan pelanggaran peraturan kerja. Turnover secara tidak sukarela dipicu oleh kebijakan organisasional, peraturan kerja dan standar kinerja yang tidak dipenuhi oleh karyawan. Adapun Turnover secara sukarela ditunjukkan dengan karyawan keluar dari perusahaan karena

  membagi jenis turnover karyawan lebih rinci, yaitu turnover: secara sukarela dan tidak sukarela, fungsional dan disfungsional, terkendali dan tidak terkendali.

  Selanjutnya Mathis dan Jackson (2006)

  Mathis dan Jackson (2006) mendefinisikan turnover sebagai suatu proses di mana tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus ada yang menggantikannya.

  Selaras dengan pernyataan di atas

  (uncontrollable) bagi karyawan yang mengalaminya.

  turnover) (Robbins dan Judge, 2013).

  dianggap sebagai penyakit pada profesi akuntan publik. Klien maupun partner mengeluh karena pekerjaan dilakukan oleh pegawai baru yang kurang berpengalaman. Di sisi lain terdapat turnover fungsional yang dilakukan oleh karyawan yang memiliki kinerja lebih rendah, individu yang kurang dapat diandalkan, atau mereka yang mengganggu rekan kerja meninggalkan organisasi. Sehingga

  pengunduran diri permanen seorang karyawan dari suatu organisasi secara sukarela (voluntary turnover) maupun secara tidak sukarela (involuntary

  Turnover Karyawan Turnover karyawan merupakan

  besar mencapai 85 persen. Penelitian Bao et al. (1986) melaporkan tingkat turnover auditor pada level non-partner yang bekerja di KAP mencapai 45%. Lebih spesifik, penelitian Lampe dan Earnest (1984) melaporkan tingkat turnover auditor junior (staff) yang bekerja di KAP dengan pengalaman kerja 1 sampai 3 tahun mencapai 23.9% per tahun. Bagaimana turnover auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di Indonesia ? Untuk mengetahui tersebut, maka studi ini dilakukan dalam perspektif jenis kelamin, tingkat pendidikan, jabatan dan kota. Harapannya memberikan gambaran yang nyata mengenai turnover dan memberikan bukti empiris untuk kebijakan rekruitment dan pembinaan karier bagi manajemen kantor akuntan publik di Indonesia.

  turnover auditor yang bekerja di KAP

  Snead dan Harrell (1991) menyatakan tingkat perilaku berpindah kerja (turnover) para profesional di lingkungan Kantor Akuntan Publik (KAP) cukup tinggi. Penelitian Kollaritsh dalam Ratnawati (2001) melaporkan tingkat

  kesempatan bagi yang berkemampuan tinggi dan kesempatan promosi untuk menggantikan karyawan yang keluar.

  turnover fungsional dianggap memberikan

Turnover secara tidak sukarela

Data dan Alat Analisis

Turnover yang tidak dapat

  Sampel diperoleh dari tanggapan auditor yang bersedia membalas email yang telah dikirim sebelumnya melalui alamat email KAP. Tiap KAP diperbolehkan menjawab lebih dari satu orang auditor bergantung pada auditor yang bersedia menjawab dan mengirimkan email. Oleh karena itu sampel ditentukan secara tidak sengaja berdasarkan email masuk. Berikut hasil tabulasi datanya:

  5. Pimpinan Rekan 63 orang Sub jumlah 83 orang 497 orang

  4. Rekan 20 orang

  3. Manajer Auditor 158 orang Sub jumlah 414 orang

  2. Auditor Senior 203 orang

  1. Auditor Yunior 53 orang

  = 497 Adapun dari jumlah email valid tersebut berdasarkan jabatan terdiri dari :

  Jumlah email masuk dari tanggal 25-01-2016 sd 09-02-2016 = 552 Jumlah yang mengirim email berulang = (55) Jumlah email valid

  Akuntan Publik

  keinginannya sendiri. Turnover secara sukarela dapat disebabkan diantarnya: peluang karier, gaji, pengawasan, geografi dan alasan pribadi/keluarga.

  Populasi pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP seluruh Indonesia yang jumlahnya tidak dapat diketahui, karena tidak ada referensi untuk itu. Referensi yang ada meliputi jumlah kantor tiap kota dan akuntan publik. Data yang tersedia berupa jumlah KAP berdasarkan kota sebanyak 525 ( Direktori

  peningkatan fasilitas, gaji dan promosi jabatan.

  turnover, misalnya dengan memberi

  dikendalikan muncul karena alasan di luar pengaruh pemberi kerja. Banyak alasan karyawan yang berhenti tidak dapat dikendalikan oleh organisasi, contohnya: tinggal di daerah lain karena alasan keluarga, suami atau istri yang dipisahkan dan baru lulus dari perguruan tinggi. Sedangkan turnover yang dapat dikendalikan muncul karena faktor yang dapat dipengaruhi oleh pemberi kerja. Dalam turnover yang dapat dikendalikan, organisasi lebih mampu memelihara karyawan dengan menangani persoalan karyawan yang dapat menimbulkan

  yang dilakukan oleh karyawan penting dan memiliki kinerja tinggi meninggalkan organisasi pada saat yang genting.

  turnover disfungsional adalah turnover

  yang dilakukan oleh karyawan yang memiliki kinerja lebih rendah, individu yang kurang dapat diandalkan, atau mereka yang mengganggu rekan kerja meninggalkan organisasi. Sedangkan

  Turnover fungsional adalah turnover

  • – IAPI, 2016 ).
Pada penelitian ini unit analisisnya Turnover Auditor Kantor Akuntan adalah auditor yunior, auditor senior dan

Publik di Indonesia Berdasarkan Jenis manajer auditor (berjumlah 414 orang). Kelamin

  Data yang valid selanjutnya dianalisis Tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat dengan statistik deskriptif tabel silang dan pindah kerja auditor di Indonesia 43,7% regresi linier berganda dengan alat bantu menyatakan belum pernah pindah dan program SPSS. Tabel silang digunakan 56,3% pernah pindah kerja. Frekuensi untuk mengetahui persentase pindah kerja pindah kerja 1-3 kali sebesar 43%, berdasarkan jenis kelamin, tingkat sedangkan yang lebih dari 3 kali 13,3%. pendidikan dan jabatan. Regresi digunakan Auditor yang belum pernah pindah kerja untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin, tersebut terdiri dari 28,3% dari pria dan tingkat pendidikan dan jabatan terhadap 15,5% perempuan. Adapun yang pernah pindah kerja. pindah kerja 43,2% pria dan 13,0% perempuan.

  Tabel 1. Crosstab Pindah Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Auditor KAP di Indonesia Tahun 2016

  Frekuensi Pindah Kerja Keterangan Jumlah Jenis Kelamin

  (Turnover)

  Pria Perempuan Total

  

Count 117

  64 181

  % of Total 28.3% 15.5% 43.7%

  1 Count

  30

  11

  41

  % of Total

  7.2% 2.7% 9.9%

  Count

  2

  62

  23

  85

  % of Total 15.0% 5.6% 20.5%

  3 Count

  41

  11

  52

  % of Total 9.9% 2.7% 12.6%

  4 Count

  17

  4

  21

  % of Total 4.1% 1.0% 5.1% Count

  5

  13

  4

  17

  % of Total 3.1% 1.0% 4.1%

  6 Count

  12

  12

  % of Total 2.9% .0% 2.9%

  7 Count

  1

  1

  % of Total .2% .0% .2%

  8 Count

  1

  1

  2

  % of Total

  .2% .2% .5%

  10 Count

  1

  1

  % of Total .2% .0% .2%

  13 Count

  1

  1

  % of Total .2% .0% .2% Count 296 118 414 % of Total 71.5% 28.5% 100.0%

  Sumber : data primer diolah (2016)

  

Turnover Auditor Kantor Akuntan kerja terdiri dari 2,9% berpendidikan D3,

10,6% S1, 16,7% S2 dan 13,5% S3.

Publik di Indonesia Berdasarkan

  Adapun 56,3% yang pernah pindah kerja Tingkat Pendidikan. Tabel 2 menunjukkan bahwa tingkat terdiri dari 2,2% berpendidikan D3, 9,0% pindah kerja auditor di Indonesia 43,7% S1, 20,5% S2 dan 25,6% S3. yang menyatakan belum pernah pindah

  Tabel 2 Crosstab Pindah Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Auditor KAP Di Indonesia Tahun 2016

  Frekuensi Pindah Keterangan Jumlah Tingkat Pendidikan Kerja(Turnover)

  D3 S1 S2 S3 Total

  Count

  12

  44

  69 56 181

  % of Total 2.9% 10.6% 16.7% 13.5% 43.7%

  1 Count

  4

  9

  20

  8

  41

  % of Total 1.0% 2.2% 4.8% 1.9% 9.9%

  2 Count

  1

  16

  35

  33

  85

  % of Total .2% 3.9% 8.5% 8.0% 20.5%

  3 Count

  8

  18

  26

  52

  % of Total .0% 1.9% 4.3% 6.3% 12.6%

  4 Count

  5

  16

  21

  % of Total .0% .0% 1.2% 3.9% 5.1%

  5 Count

  2

  5

  10

  17

  % of Total

  .0% .5% 1.2% 2.4% 4.1%

  6 Count

  2

  2

  8

  12

  % of Total .0% .5% .5% 1.9% 2.9%

  7 Count

  1

  1

  % of Total .0% .0% .0% .2% .2%

  8 Count

  2

  2

  % of Total .0% .0% .0% .5% .5% Count

  10

  1

  1

  % of Total .0% .0% .0% .2% .2%

  13 Count

  1

  1

  % of Total .0% .0% .0% .2% .2% Count

  17 81 154 162 414

  % of Total 4.1% 19.6% 37.2% 39.1% 100.0%

  Sumber : data primer diolah (2016)

  

Turnover Auditor Kantor Akuntan kerja terdiri dari 8,0% berjabatan auditor

Publik di Indonesia Berdasarkan yunior, 23,4% auditor senior dan 12,3% Jabatan. manajer auditor. Sedangkan 56,3% yang

  Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pernah pindah kerja terdiri dari 4,8% pindah kerja auditor di Indonesia 43,7% berjabatan auditor yunior, 25,6% auditor yang menyatakan belum pernah pindah senior dan 25,9% manajer auditor.

  Tabel 3 Crosstab Pindah Kerja Berdasarkan Jabatan Auditor KAP Di Indonesia Tahun 2016

  Frekuensi Pindah Kerja Keterangan Jabatan

  (Turnover) Jumlah

  Auditor Auditor Yunior Senior Manajer Total

  Count

  33

  97 51 181

  % of Total 8.0% 23.4% 12.3% 43.7%

  1 Count

  10

  23

  8

  41

  % of Total 2.4% 5.6% 1.9% 9.9%

  2 Count

  4

  42

  39

  85

  % of Total 1.0% 10.1% 9.4% 20.5% Count

  3

  4

  20

  28

  52

  % of Total

  1.0% 4.8% 6.8% 12.6%

  4 Count

  8

  13

  21

  % of Total .0% 1.9% 3.1% 5.1%

  5 Count

  1

  5

  11

  17

  % of Total .2% 1.2% 2.7% 4.1%

  6 Count

  1

  6

  5

  12

  % of Total

  .2% 1.4% 1.2% 2.9%

  7 Count

  1

  1

  % of Total .0% .0% .2% .2%

  8 Count

  1

  1

  2

  % of Total .0% .2% .2% .5%

  10 Count

  1

  1

  % of Total .0% .0% .2% .2% Count

  13

  1

  1

  % of Total .0% .2% .0% .2% Count

  53 203 158 414

  % of Total 12.8% 49.0% 38.2% 100.0%

  Sumber : data primer diolah (2016) kerja 100% adalah kota Denpasar,

Turnover Auditor Kantor Akuntan

  Menado, Padang dan Palu. Sedangkan Publik di Indonesia Berdasarkan Kota. Tabel 4 menunjukkan pindah kerja selain kota tersebut menjawab bervariasi auditor berdasarkan kota, yang belum dari belum pernah pindah kerja dan pernah pernah pindah kerja 100% adalah auditor pindah kerja dengan masing-masing yang berada di Balikpapan, Banjarmasin persentase seperti tabel berikut. dan Batam. Auditor yang pernah pindah

  Tabel 4 Crosstab

Pindah Kerja Berdasarkan Kota Tahun 2016

  Keterangan Status Pindah Kerja (PK) Kota

  Total Jumlah

  Belum PK Pernah PK Balikpapan Count

  1

  1

  % within Kota 100.0% .0% 100.0% % of Total .2% .0% .2%

  Bandung Count

  40

  59

  99

  % within Kota

  40.4% 59.6% 100.0% Keterangan Status Pindah Kerja (PK) Kota

  Total Jumlah

  Belum PK Pernah PK

  % of Total

  9.7% 14.3% 23.9% Banjarmasin Count

  2

  2

  % within Kota 100.0% .0% 100.0% % of Total .5% .0% .5%

  Banten Count

  1

  2

  3

  % within Kota 33.3% 66.7% 100.0% % of Total .2% .5% .7%

  Batam Count

  4

  4

  % within Kota 100.0% .0% 100.0% % of Total 1.0% .0% 1.0%

  Bekasi Count

  2

  4

  6

  % within Kota 33.3% 66.7% 100.0% % of Total .5% 1.0% 1.4%

  Bogor Count

  2

  5

  7

  % within Kota 28.6% 71.4% 100.0% % of Total .5% 1.2% 1.7%

  Cirebon Count

  1

  2

  3

  % within Kota 33.3% 66.7% 100.0% % of Total .2% .5% .7%

  Denpasar Count

  1

  1

  % within Kota

  .0% 100.0% 100.0%

  % of Total .0% .2% .2%

  Jakarta Count

  73 81 154

  % within Kota 47.4% 52.6% 100.0% % of Total 17.6% 19.6% 37.2%

  Makasar Count

  5

  3

  8

  % within Kota 62.5% 37.5% 100.0% % of Total

  1.2% .7% 1.9% Malang Count

  12

  13

  25

  % within Kota 48.0% 52.0% 100.0% % of Total 2.9% 3.1% 6.0%

  Menado Count

  1

  1

  % within Kota .0% 100.0% 100.0% % of Total .0% .2% .2%

  Medan Count

  2

  9

  11

  % within Kota 18.2% 81.8% 100.0% % of Total .5% 2.2% 2.7%

  Padang Count

  1

  1

  % within Kota .0% 100.0% 100.0% % of Total .0% .2% .2%

  Palembang Count

  3

  1

  4

  % within Kota 75.0% 25.0% 100.0% % of Total .7% .2% 1.0%

  Palu Count

  3

  3

  % within Kota .0% 100.0% 100.0% % of Total .0% .7% .7%

  Pekanbaru Count

  1

  4

  5

  % within Kota

  20.0% 80.0% 100.0% Kota Keterangan

  Jumlah Status Pindah Kerja (PK)

  16

  Tasikmalaya Count

  7

  1

  8

  % within Kota 87.5% 12.5% 100.0% % of Total 1.7% .2% 1.9%

  Yogyakarta Count

  5

  21

  21

  % within Kota 23.8% 76.2% 100.0% % of Total 1.2% 3.9% 5.1%

Count 181 233 414

% within KodeKota

  43.7% 56.3% 100.0%

  

% of Total 43.7% 56.3% 100.0%

  Sumber : data primer diolah (2016)

  Pengaruh jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jabatan terhadap pindah kerja auditor KAP di Indonesia dianalisis dengan regresi linier berganda melalui bantuan program SPSS. Hasil regresi seperti tabel 5 menunjukkan koefisien untuk jenis kelamin sebesar -0,346 dengan tingkat signifikansi 0,083 lebih besar dari 0,05, dengan demikian jenis kelamin berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pindah kerja. Hasil tersebut dapat diprediksikan bahwa auditor perempuan lebih memiliki turnover yang lebih rendah dari pada auditor pria. Hasil tersebut didukung dengan persentase yang pernah pindah kerja 56,3% terdiri dari pria sebesar

  28,3%, sedangkan perempuan sebesar 15,5%.

  Koefisien regresi tingkat pendidikan sebesar 0,443 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, dengan demikian tingkat pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap pindah kerja auditor. Hal tersebut mengandung arti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka tingkat pindah kerja auditor semakin meningkat. Hal tersebut juga didukung dengan persentase yang pernah pindah kerja 56,3% terdiri dari auditor berpendidikan diploma 3 (D3) 2,2% , sarjana (S1) 9,0%, magister (S2) 20,5% dan doktor (S3) 25,6%.

  Koefisien regresi jabatan sebesar 0,386 dengan tingkat signifikansi 0,009 di bawah 0,05, dengan demikian jabatan berpengaruh positif signifikan terhadap

  % within Kota 61.9% 38.1% 100.0% % of Total 3.1% 1.9% 5.1%

  8

  Total Belum PK Pernah PK

  1

  % of Total

  .2% 1.0% 1.2% Semarang Count

  5

  10

  15

  % within Kota 33.3% 66.7% 100.0% % of Total 1.2% 2.4% 3.6%

  Sidoarjo Count

  1

  13

  2

  % within Kota 50.0% 50.0% 100.0% % of Total .2% .2% .5%

  Surabaya Count

  1

  8

  9

  % within Kota 11.1% 88.9% 100.0% % of Total .2% 1.9% 2.2%

  Surakarta Count

Pengaruh Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan dan Jabatan Terhadap Pindah Kerja Auditor KAP di Indonesia

  pindah kerja. Hal tersebut mengandung dengan persentase yang pernah pindah arti bahwa semakin tinggi jabatan, maka kerja 56,3% terdiri dari 4,8% berjabatan tingkat pindah kerja auditor semakin auditor yunior, 25,6% auditor senior dan meningkat. Hal tersebut juga didukung 25,9% manajer auditor.

  Tabel 5 a

  Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

  Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance

  VIF (Constant)

  1 -.223 .506 -.442 .659 Jabatan .386 .147 .137 2.621 .009 .798 1.253 Jenis Kelamin -.346 .200 -.083 -1.735 .083 .948 1.055 Tingkat Pendidikan .443 .115 .203 3.864 .000 .793 1.262

  Sumber : data primer diolah (2016)

Simpulan Denpasar, Menado, Padang dan Palu.

  Hasil deskriptif menunjukkan bahwa Sedangkan selain kota tersebut menjawab 43,7% menyatakan belum pernah pindah bervariasi dari belum pernah pindah kerja kerja dan 56,3% menyatakan pernah dan pernah pindah kerja pindah kerja. Auditor yang belum pernah Hasil regresi menunjukkan bahwa pindah kerja tersebut terdiri dari 28,3% tingkat pendidikan dan jabatan secara pria dan 15,5% perempuan. Adapun yang individuil berpengaruh positif signifikan pernah pindah kerja 43,2% pria dan 13,0% terhadap pindah kerja auditor, sedangkan perempuan. Berdasarkan tingkat jenis kelamin berpengaruh negatif tidak pendidikan yang belum pernah pindah signifikan terhadap pindah kerja auditor. kerja terdiri dari 2,9% berpendidikan D3,

  Referensi 10,6% S1, 16,7% S2 dan 13,5% S3.

  Aries Ivan Satiawan dan Ghozali Imam, Adapun yang pernah pindah kerja terdiri

  2006, Akuntansi Keperilakuan- dari 2,2% berpendidikan D3, 9,0% S1,

  Konsep dan Kajian Empiris

  20,5% S2 dan 25,6% S3. Berdasarkan

  Perilaku Akuntan, Semarang,

  jabatan yang belum pernah pindah kerja Badan Penerbit Universitas terdiri dari 8,0% auditor yunior, 23,4% Diponegoro. auditor senior dan 12,3% manajer auditor. Bao, B., D. Bao and M. Vasarheli. 1986.

  “A Stochastic Model of Sedangkan yang pernah pindah kerja

  Professional Accountant terdiri dari 4,8% berjabatan auditor yunior,

  Accounting, Turnover”.

  25,6% auditor senior dan 25,9% manajer Organizations and Society. Vol. auditor. Selain tersebut berdasarkan kota, 11. No. 3. pp. 289-296. yang belum pernah pindah kerja 100%

  Dennis, Anita (1998), “A Good Hire is adalah auditor yang berada di Balikpapan, Hard to Find”, Journal of

Accountancy, October, halaman

  Banjarmasin dan Batam. Auditor yang 90-96. pernah pindah kerja 100% adalah kota

  IAPI, Direktori Akuntan Publik

  • – IAPI

  Lampe, J.C. and K.R. Earnest. 1984. “How Motivation Effects Accountants’ Productivity and Turnover”.

  Management Accounting.

  February. Vol. 65. No. 8. pp. 50- 55. Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006.

  Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

  Mustofa, 2014, Manajemen Modern Bisnis

  Kantor Akuntan, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

  Ratnawati, V. 2001. “Pengaruh Faktor Anteseden, Job Insecurity, dan Konsekuensinya Terhadap Keinginan Berpindah Karyawan: Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Indonesia”.

  Simposium Nasional Akuntansi IV.

  Ikatan Akuntan Indonesia. hal. 411-428. Robbins, P. S., & Judge, A. T. (2013).

  Organizational Behavior (15th Ed.). New Jersey: Pearson Prentice

  Hall. Snead, K. and A. Harrell. 1991. “The

  Impact of Psychological Factors on the Job Satisfaction of Senior Auditor”. Behavioral Research in Accounting. Vol. 3. pp. 85-96.