LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) ANALISIS PEMETAAN PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA DI YOGYAKARTA.

Abstrak
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
BERLIAN BELASUNI
13110241002
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai
dalam pelaksanaan pendidikan. Pada Pasal 1, Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan, dinyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan potensi didik untuk memiliki kecerdasan,
kepribadian dan akhlak mulia. Amanah undang-undang bermaksud agar pendidikan
tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun berkepribadian atau
berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh dengan
karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Penelitian ini buah
hasil dari Perda DIY no 6 tahun 2011 tentang pendidikan berbasis budaya di
Yogyakarta.
Dalam kegiatan ini, analis melakukan analisis tentang pemetaan pendidikan
berbasis budaya di DIY. Dari kegiatan tersebut menghasilkan suatu produk berupa
peta pendidikan berbasis budaya. Produk peta pendidikan menjadi bahan
rekomendasi untuk dinas pendidikan pemuda dan olahraga sebagai bahan
pertimbangan untuk kebijakan selanjutnya.Tujuan dari penelitian bagi analis (1)
Melakukan observasi serta wawancara untuk mencari informasi data pemetaan
pendidikan berbasis budaya di Dinas Pendidikan dan Olahraga Yogyakarta. (2)

Menganalisis kegiatan pendidikan berbasis budaya yang dilaksanakan di
Sekolah.(3)Dapat membentuk insan pelestari nilai — nilai budaya dan sekaligus
mampu memperbaharui aktualisa.

Kata Kunci : Pendidikan berbasis budaya,budaya yogyakarta

LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
ANALISIS PEMETAAN PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA DI YOGYAKARTA TAHUN
2016
(Disusun untuk memenuhi persyaratan Praktik Pengalaman Lapangan)
Dosen Pembimbing : Dr. Mami Hajaroh, M.Pd.

Disusun oleh :
Berlian Belasuni
13110241002

KEBIJAKAN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan proposal kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta tahun
2016 dengan keterangan dibawah ini :
Nama : Berlian Belasuni
NIM : 13110241002
Program Studi : Kebijakan Pendidikan
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Akan melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta
tahun 2016. Kegiatan ini akan diselenggarakan pada tanggal 15 Juli sampai 15 September 2016.
Program tersebut akan bertempat di Seksi Perencanaan Kependidikan, Bidang Perencanaan, Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY.
Yogyakarta, September 2016
Mengetahui
Dosen Pembimbing Lapangan

Pelaksana

Dr. Mami Hajaroh, M.Pd

NIP. 19680308 199203 2 001

Berlian Belasuni
NIM.13110241002
Mengetahui Pembimbing Lembaga

Drs. Yun Arif Hidayat, S.H
NIP:19670329 199412 1002

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga Program Praktik Pengalaman Lapangan Universitas
Negeri Yogyakarta Semester Khusus Tahun 2016 di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Daerah Istimewa Yogyakarta dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Laporan Penelitian PPL ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban tertulis penulis
selama pelaksanaan PPL di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
sampai dengan 15 September 2016..
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya program Praktek Pengealaman
Lapangan (PPL) yang telah penulis laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun kelompok.
Ada beberapa pihak yang telah memberikan masukan dan dorongan kepada penulis sehingga

kegiatan PPL ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Anik Ghufron, selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan segala daya dan upaya
demi kelancaran pelaksanakan PPL.
2. TIM pembina Praktik Pengalaman Lapangan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) beserta staff, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
sebagai bekal untuk terjun langsung ke lokasi PPL.
3. Dr. Mami Hajaroh, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah membimbing
penulis selama kegiatan PPL berlangsung.
4. Drs. Kadarmanta Bagaskara Aji. selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
DIY dan seluruh staff yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga kegiatan
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
5. Suroyo, M.Pd. selaku Kepala Bidang Perencanaan standarisasi dan seluruh kasi dan staff
perencanaan yang telah membimbing dan membantu terlaksananya kegiatan PPL ini.

6. Teman-teman kelompok PPL UNY 2016 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satuyang telah bekerja sama selama kegiatan PPL ini berlangsung.
Penulis menyadari bahwa laporan ini sangatlah jauh dari kata sempurna karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan

diterima dengan senang hati untuk perbaikan lebih lanjut. Kami sadar sebagai manusia biasa
dengan segala keterbatasannya tidak akan lepas dari kesalahan, untuk itu kami mohon
mengharapkan arahan serta bimbingan untuk kegiatan selanjutnya agar lebih baik serta mohon
maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan terdapat sikap yang kurang berkenan. Pada akhirnya,
penulis berharap kegiatan PPL ini dapat berguna bagi bidang dikdas pada khususnya dan Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY umumnya dalam rangka meningkatkan kualitas kerja.

Yogyakarta, September 2016
Penyusun

Berlian Belasuni
NIM. 13110241002

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................


ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

v

ABSTRAK .......................................................................................................

vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi ..........................................................................................

2


B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan ..........................................

5

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan

.................................................................................................

6

B. Pelaksanaan ...............................................................................................

6

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi ...................................................

8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................

11

B. Saran .........................................................................................................

11

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ABSTRAK
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
BERLIAN BELASUNI
13110241002
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk pendidikan dengan
memberikan pelatihan dan pengalaman belajar yang berhubungan dengan masyarakat, khususnya
di dunia pendidikan. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bersifat aplikatif yang
dilaksanakan guna mengaplikasikan apa yang telah didapatkan di kampus agar dapat diterapkan

dan dikembangkan oleh mahasiswa di dunia kerja. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman kepada mahasiswa sebagai calon tenaga kependidikan. Adapun tujuan dari praktik
pengalaman lapangan, di antaranya untuk mencetak calon-calon tenaga kependidikan yang
kompeten. Kegiatan PPL yang dilakukan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY
khususnya di Bidang Perencanaan standarisasi seksi Perencanaan kependidikan.
Kegiatan
PPL ini mengarahkan mahasiswa kepada dunia kerja yang nyata.
Mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama kuliah ke dalam dunia kerja.
Gambaran mengenai dinamika dunia kerja telah didapat oleh mahasiswa setelah melaksanakan
PPL ini. PPL yang dilaksanakan ini selain memberikan pengalaman kerja, juga memberikan
pengalaman pelaksanaan penelitian. Penelitian yang dilakukan di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga DIY membuat mahasiswa lebih mengerti keadaaan yang terjadi di lembaga pendidikan,
mulai dari adminitrasi, program atau kegiatan yang dilakukan guna meningtkan mutu pendidik
yang kesemuanya itu merupakan kebijakan dari pemerintah yang diawali dengan proses penelitian.
Penelitian “Pemetaan pendidikan berbasis budaya di kota yogyakarta”. yang telah dilaksanakan
ini membuat mahasiswa belajar bagaimana menganalisis suatu pemetaan tentang pendidikan
berbasis budaya di kota Yogyakarta . Akhir dari proses penelitian ini juga menyadarkan
mahasiswa bahwa setiap program yang dilaksanakan membutuhkan rekomendasi kedepan untuk
mendapatkan hasil terbaik.


Kata Kunci: PPL, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL / MAGANG III UNY TAHUN 2016

F02
Untuk Mahasiswa
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

NAMA SEKOLAH / LEMBAGA
: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
NAMA
MAHASISWA
: Berlian Belasuni
ALAMAT SEKOLAH / LEMBAGA : Jl. Alib
NO. MAHASISWA
:
13110241002
KOORDINATOR LEMBAGA
: Yun Arif Hidayat, SH
FAK / JUR / PRODI

: Ilmu Pendidikan/FSP/KP
DOSEN
PEBIMBING
: Dr. Mami Hajaroh, M.Pd
No.
1

Hari/Tanggal

Materi
Kegiatan

Hasil

Minggu I
a. Observasi

b. Menyusun
Proposal
Program PPL

c. Konsultasi dan
Pengesahan
Proposal
Program

d. Menyusun
Matrik Program

Observasi dilakukan
dibidang dan seksi
perencanaan untuk
mengetahui program
apa saja yang ada .
Bidang.
.

Setelah mengetahui
program kemudian
saya menyusun
proposal

Saya
mengkonsultasikan
tentang proposal saya
dan kemudian di acc

Saya menyusun jadwal

Hambatan

Solusi

PPL

apa saja yang saya
kerjakan disaat PPL

Persiapan
2

Minggu II

3

Minggu III

4

Minggu IV

5

6

Minggu V

Minggu VI

Mempersiapkan diri
untuk terjun dilingkup
kerja dan menghadapi
sesuatu yang baru

Administrasi di
Lembaga

Menyiapkan
surat masuk
Menyiapkan
surat keluar
Memberikan
nomor surat
Menyiapkan
surat masuk
Menyiapkan
surat keluar
Memberikan
nomor surat
Workshop
pendidikan
berbasis budaya

7

Minggu VII

Menyiapkan
surat masuk
Menyiapkan
surat keluar
Memberikan
nomor surat

Mempersiapkan segala
sesuatu yang
berhubungan dengan
administrasi
Mencacat surat masuk
dan keluar,serta
meminta nomor surat
kebagian subag umum

Mencacat surat masuk
dan keluar,serta
meminta nomor surat
kebagian subag umum

Mengikuti workshop
pendidikan berbasis
budaya

Mencacat surat masuk
dan keluar,serta
meminta nomor surat
kebagian subag umum

Input Pemetaan

8

Minggu VIII

Menyiapkan
surat masuk
Menyiapkan
surat keluar
Memberikan
nomor surat

Input pemetaan yang
telah diisi kemudian
dimasukan kedalam
data PC

Mencacat surat masuk
dan keluar,serta
meminta nomor surat
kebagian subag umum

Input Pemetaan
Input pemetaan yang
telah diisi kemudian
dimasukan kedalam
data PC
Monitoring
Pendidikan
berbasis budaya

9

Minggu IX

Menyiapkan
surat masuk
Menyiapkan
surat keluar
Memberikan
nomor surat

Memantau kegiatan
pendidikan berbasis
budaya di TK

Mencacat surat masuk
dan keluar,serta
meminta nomor surat
kebagian subag umum

Input Pemetaan
Input pemetaan yang
telah diisi kemudian
dimasukan kedalam
data PC
Monitoring
Pendidikan
berbasis budaya

Memantau kegiatan
pendidikan berbasis
budaya di TK

LAMPIRAN
GAMBAR KEGIATAN PPL DIKPORA DIY

Gambar saya mengantarkan kalender

Workshop penguatan pendidikan berbasis budaya di TK ABA

Workshop pendidikan berbasis budaya

Hari keistimewaan Jogja

BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu lembaga perguruan tinggi negeri
yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai tujuan
untuk mendidik serta menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional. Salah satu program
yang diberikan kepada mahasiswa untuk menjadi tenaga kependidikan yang professional
yaitu dengan melaksanakan PPL. PPL (Praktik Pengalaman Lapangan), saat ini menjadi
konsentrasi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi calon pendidik/guru. Secara legal
sebagaimana tertulis dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005, bahwa pendidik dan
tenaga kependidikan dituntut untuk memiliki sejumlah kompetensi. Kompetensi tersebut
antara lain adalah, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,
dan kompetensi sosial.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk pendidikan
dengan memberikan pelatihan dan pengalaman belajar yang berhubungan dengan masyarakat
khususunya dunia pendidikan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan dan mengatasi
permasalahan yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Adapun tujuan PPL ini adalah
memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di lembaga, dalam
rangka melatih dan mengembangkan kompetensi kependidikan. Memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau
lembaga yang terkait dengan proses pembelajaran. Serta meningkatkan kemampuan
mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasa isecara
interdisipline kedalam pembelajaran di sekolah, atau lembaga pendidikan.
Secara garis besar, manfaat yang diharapkan dari Praktik Pengalaman Lapangan,
antara lain:
a. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses pendidikan dan
pembelajaran disekolah atau lembaga.
b. Pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berperan sebagai motivator,
dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver.
c. Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon guru atau tenaga
kependidikan yang profesional.
d. Mendapat bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan serta
melaksanakan pengembangan sekolah, atau lembaga.
e. Meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan dilingkungan sekitar sekolah, atau
lembaga dll.

Sebelum melaksanakan program PPL, diperlukan sejumlah data yang akan menjadi
dasar pelaksanaan program tersebut melalui kegiatan observasi. Observasi yang dilakukan
oleh mahasiswa dibagi menjadi dua macam, yaitu observasi kondisi fisik sekolah yang
berhubungan dengan fasilitas yang tersedia dan observasi kondisi non-fisik lembaga.

A. Analisis Situasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga DIY selama kegiatan PPL tanggal 15 Juli – 15 September 2016,
khususnya dibagian Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY dapat
diperoleh beberapa informasi sebagai berikut:
a. Keadaan Lokasi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, khususnya di Bidang Perencanaan dan
standarisasi seksi Perencanaan pendidikan di Jalan Jl.Cendana 9 Yogyakarta. Kantor
DIKPORA terletak di kawasan Perkantoran, kantor kebudayaan dan RumahPenduduk,
Sebelah barat DIKPORA adalah kantor kejaksaan, Sebelah timur DIKPORA adalah
kantor inspektorat, Sebelah utara adalah Dinas Kebudayaan dan sebelah selatan adalah
Jalan Raya.
b. Keadaan Gedung
Gedung DIKPORA terbilang sudah baik, kondisi secara umum gedung ini cukup
terawat dengan baik. Gedung DIKPORA terbagi menjadi beberapa bagian, yakni:
1. Gedung utama tempat semua kegiatan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY
berlangsung.
2. Mushola yang terletak di Selatan gedung utama. Yang memisah dengan gedung
utama.
3. Aula, tempat yang terletak di Tengah Gedung Utama.
c. Keadaan Sarana Prasarana dan Penataan Ruang Kerja
Keadaan sarana dan prasarana di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY
cukup baik dan terawat, namun ada beberapa ruang bidang yang mempunyai ruangan
yang cukup sempit dan dipenuhi dengan berkas-berkas yang kurang rapi. Meskipun
begitu tidak menganggu kinerja pegawai yang sedang melakukan pekerjaan. Setiap
Ruang Bidang dilengkapi dengan Wifi dan Komputer, hal ini diharapkan dapat
menunjang proses pekerjaan dari setiap pegawai. Setiap ruang juga dilengkapi Kipas
angin dan kursi tamu agar tamu yang datang merasa nyaman.
d. Keadaan Personalia

Pegawai di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY khususnya di Bidang
Perencanaan Standarisasi Seksi Perencanaan Pendidikanl memiliki kompetensi yang
mumpuni. Para pegawai dan staf sangat menjaga hubungan antara yang satu dengan yang
lainnya. Hubungan antar pegawai ini sudah dianggap seperti saudara sendiri, kepedulian
antar sesama sangat tinggi dan juga toleransi antar sesama. Pegawai di Bidang
Perencanaan Standarisasi Seksi Perencanaan Pendidikan 8 orang, terdiridari 1 orang
kepala bidang, 2 orang Seksi, 5 Staff.
Berikut nama-nama pegawai Bidang Pendidikan Non Formal di Dinas Pendidikan
Kota Magelang:
1. Suroyo, M.Pd

(Kepala Bidang Perencanaan)

2. Bactiar nur

(Kasi Pengembangan Perencanaan)

3. Karminah

(Staff Perencanaan)

4. Dalijan

(Staff Perencanaan)

5. Marsudi

(Staff Perencanaan)

6. Anik

(Staff Perencanaan)

7. Ayu

(Staff Perencanaan)

e. Iklim Kerja Antar Personalia
Iklim kerja antar personalia Bidang Perencanaan dan Standarisasi seksi
Perencanaan Pendidikan terjalin dengan baik. Mereka bekerja sama dalam mewujudkan
program kerja yang akan dicapai. Suasana kekeluargaan begitu Nampak disana, hal ini
dapat kita lihat dari hubungan yang baik antara satu pegawai dengan pegawai lainnya,
salingsenyum, sapa dan salam.

B. Perumusan Program danRancangankegiatan
Program yang dilaksanakan pada saat PPL adalah program yang direncanakan setelah
melaksanakan observasi dan atas usulan pihak dari Bidang Perencanaan dan Standarisasi
seksi Perencanaan Pendidikan Tugas-tugas dan kegiatan selanjutnya juga akan ada ketika
telah mulai melaksanakan kegiatan PPL di lembaga. Kegiatan yang telah terencana adalah
melakukan penelitian tentang “Analisis Pemetaan Pendidikan Berbasis Budaya di
Yogyakarta”. Karya ilmiah dalam hal ini dapat berupa Penelitian. Tahap pelaksanaan
penelitian ini antara lain:
1. Konsultasi persiapan penelitian dengan pihak kampus maupun pihak Bidang
Perencanaan dan Standarisasi seksi Perencanaan Pendidikan, persiapan ini dimulai
dengan penyusunan proposal penelitian. Proposal penelitian dibuat pada saat pelaksanaan
PPL satu dengan didampingi oleh dosen pembimbing lapangan dari pihak kampus.

Seiring dengan berjalannya PPL satu, mahasiswa juga melakukan observasi dan
konsultasi kepada perwakilan pihak Bidang Perencanaan dan Standarisasi seksi
Perencanaan Pendidikan sebagai pertimbangan pembuatan proposal penelitian. Setelah
pihak kampus dan Bidang Perencanaan dan Standarisasi seksi Perencanaan Pendidikan
menyetujui tema penelitian, maka kemudian mahasiswa membuat sebuah proposal
penelitian. Proposal yang telah jadi ini kemudian dilaporkan kepada salah satu
perwakilan dari Bidang Perencanaan dan Standarisasi seksi Perencanaan Pendidikan
untuk dimintai persetujuan mengenai pelaksanaan penelitian.
2. Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mengurus administrasi, baik administrasi di
kampus maupun di lembaga. Pihak kampus melaksanakan administrasi dengan membuat
surat izin observasi. Surat izin dari kampus ini ditujukan ke pihak Bidang Perencanaan
dan Standarisasi seksi Perencanaan Pendidikan. Di DIKPORA ini, mahasiswa
melakukan penelitian yaitu pencarian data, dalam hal ini data mengenai pendidikan
berbasis budaya, Data sekolah yang telah melaksanakan pendidikan berbasis budaya dan
sekolah yang telah melaksanakan pendidikan berbasis budaya harus meliputi 3
komponen penting dalam pelaksanaan pendidikan berbasis budaya,yang pertama nilai
luhur,kedua artefak,dan ketiga Adat.Surat yang telah di Dispo ini kemudian diserahkan
kepada pihak Perencanaan untuk di accept dan meminta jadwal penelitian dan
wawancara.Pelaksanaan penelitian di DIKPORA yaitu melakukan wawancara dengan
kepala seksi mengenai pendidikan berbasis budaya di yogyakarta.
3. Menyusun laporan
Laporan disusun setelah pelaksanaan penelitian dan setelah PPL selesai dikerjakan.
Laporan ini berbentuk laporan kegiatan yang berisi kegiatan mahasiswa selama PPL
berlangsung dan juga laporan mengenai kegiatan mahasiswa di kantor Bidang
Perencanaan dan Standarisasi seksi Perencanaan Pendidikan.

Kegiatan lainnya yaitu mengikuti kegiatan yang ada di kantor dan meminta tugas
kepada Kepala Bidang atau Staff yang lain. Tugas ini sesuai dengan kebutuhan kantor,
tentang apa yang sedang dikerjakan oleh pihak kantor, kemudian mahasiswa membantu
sesuai dengan bimbingan dan arahan yang diberikan. Kegiatan lain seperti apel, jalan sehat,
dan lain-lain yang diikuti oleh Dinas juga diikuti oleh mahasiswa. Selain itu pendampingan
persiapan segala sesuatu yang akan diadakan oleh Bidang Perencanaan dan Standarisasi seksi
Perencanaan Pendidikan, maka mahasiswa akan turut serta membantu, baik persiapan dalam
bentuk administrasi maupun dalam bentuk persiapan fisik. Mahasiswa akan melaksanakan

kegiatan seperti sewajarnya seseorang bekerja dalam tim, tim di sini adalah Staff-staff lain
yang bekerja di Bidang Perencanaan dan Standarisasi seksi Perencanaan Pendidikan, maka
satu sama lain akan saling membantu dan meringankan pekerjaan, begitu pula yang dilakukan
oleh mahasiswa.

BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALASIS HASIL
A. Persiapan
Sebelum PPL dilaksanakan, dilakukan observasi pada Bidang Perencanaan dan
Standarisasi seksi Perencanaan Pendidikan untuk mengetahui program yang sesuai.
Observasi dilakukan pada bulan Februari sampai April 2016. Observasi pertama dilakukan
untuk mengetahui sistem kerja yang dilakukan disana. Untuk hal itu, dilakukan dengan
pengarahan dari koordinator lapangan dan melihat langsung kinerja pegawai Bidang
Perencanaan dan Standarisasi seksi Perencanaan Pendidikan.
Pada observasi selanjutnya observasi dilakukan pada bidang atau seksi masing-masing
sesuai dengan pembagian yang telah ditentukan dari Dinas Pendidikan. Selain itu, dalam
observasi ini kami juga mendapat pengarahan dari kepala bidang terkait dengan tugas-tugas
yang akan dilaksanakan di masing-masing bidang tersebut.
Pada saat observasi berlangsung, kami mulai mencari informasi atau data yang nantinya
bisa kami jadikan proposal PPL hingga bahan laporan PPL saat ini. Data kami peroleh dari
setiap bidang yaitu dengan carawawancara dan mengamati kegiatan yang dilaksanakan
Bidang Perencanaan dan Standarisasi seksi Perencanaan Pendidikan.
Sebelum pengambilan data secara lengkap dilakukan, ada berbagai persiapan yang
perlu dilakukan. Persiapan dilakukan agar dalam pelaksanaan pengumpulan data tersebut bisa
optimal. Persiapan tersebut dilakukan mulai dari koordinasi, menyusun instrumen, dan
menyusun laporan ini. Selanjutnya ditentukan teknik pengumpulan data, karena dalam
kegiatan ini mengumpulkan informasi dalam bentuk kualitatif, yaitu dalam bentuk narasi atau
penjabaran hasil wawancara dari berbagai kegiatan.

B. Pelaksanaan
a. Persiapan Kegiatan dan Penelitian di PPL
Sebelum melaksanakan kegiatan dan penelitian pada saat PPL, mahasiswa menyusun
proposal terlebih dahulu yang kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing,
kepala bidang, dan kepala seksi.
b. Konsultasi
Konsultasi yang dilaksanakan mengenai proposal penelitian yang akan dilakukan,
pengenalan, dan pendalaman mengenai proposal. Selain itu, pihak Dinas Pendidikan juga
melakukan pengenalan dan memperkirakan pekerjaan apa yang dapat dilakukan oleh

mahasiswa. Jadi, pada saat ini mahasiswa diberikan arahan mengenai program yang akan
dilaksanakan / tugas yang akan diberikan selama PPL.

c. Praktek Kegiatan di Kantor, Penelitian di Bidang Perencanaan dan Standarisasi seksi
Perencanaan Pendidikan
Kegiatan di kantor ini menyesuaikan dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh
staff dinas yang lain. Biasanya mahasiswa PPL diminta membantu pekerjaan dan
administrasi kantor yang dirasa oleh staff membutuhkan bantuan ketika mengerjakan
tugas tersebut, diantaranya:
1. Penerimaan Mahasiswa oleh DIKPORA, kegiatan ini dilakukan pada saat hari
pertama PPL 2 dilaksanakan oleh mahasiswa di DIKPORA. Kegiatan ini dihadiri oleh
13 mahasiswa PPL UNY yang terbagi dalam beberapa bidang.
2. Perkenalan dengan Kasi dan staff di bidang Perencanaan Standarisasi, kegiatan ini
dilaksanakan setelah mahasiswa diterima secara formal oleh DIKPORA. Mahasiswa
dibagi dalam beberapa bidang, kebetulan saya berdua bersama teman saya
ditempatkan di bidang Perencanaan Standarisasi seksi Perencanaan Kependidikan.
Perkenalan dilakukan agar akrab dengan para staff, sehingga kami merasa nyaman
saat melaksanakan pekerjaan.
3. Arsip Surat adalah tugas pertama yang kami lakukan di DIKPORA, kegiatan ini
merupakan Arsip surat keluar masuk.
4. Workshop pendidikan berbasis budaya di TK ABA Gamping Sleman,kegiatan ini
dilaksanakan oleh TK yang telah melaksanakan pendidikan berbasis budaya.Kegiatan
ini dilaksanakan dalam 3x pertemuan.Didalam acara workshop ini memasukkan
permainan daerah dan menyanyikan lagu daerah.Jadi isi dari workshop tersebut
adalah untuk melestarikan budaya agar di usia mereka yang sangat kecil masih bisa
merasakan dan tahu budayanya sendiri
5. Apel di DIKPORA, apel ini membahas prestasi tiap bidang dalam melaksanakan tugas
pekerjaan sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin dan kamis, yaitu
adanya apel ini diharapkan para pegawai dinas lebih termotivasi dan disiplin dalam
melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari.
6. Membuat Surat, dalam membuat surat kami diberikan tugas untuk membuat surat
tugas, surat undangan, surat pengantar, dsb. Tugas ini kami peroleh dari setiap staff
atau kasi yang mendapat disposisi dari Kepala Bidang.
7. Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-71, kegiatan ini dilakukan untuk
memperingati hari bersejarah bangsa Indonesia, sehingga generasi saat ini tetap

menjaga

rasa

nasionalisme

dan

menghargai

jasa

para

pahlawan

yang

memperjuangkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Upacara ini kami
laksanakan di DIKPORA
8. Monitoring sekolah tentang pendidikan berbasis budaya,jadi didalam monitoring ini
sekolah wajib dipantau dan melaporkan kegiatan apa saja yang sudah dilakukan dan
dari kegiatan tersebut dapat dilaksanakan berkesinambungan.Jadi pada saat
monitoring dari pihak DIKPORA akan memyalin dari data yang diperoleh kemudian
akan dijadikan LPJ
9. Input data, adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukan data pemetaan
pendidikan berbasis budaya,yang nantinya disetorkan kepada Data TI.
10. Memperingati Hari Keistimewaan Yogyakarta pada tanggal 31 Agustus 2016,
kegiatan ini dilakukan dengan cara semua orang di DISDIKPORA mengenakan
pakaian adat Jawa khas Yogyakarta selama sehari penuh.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan
1. Analisis Hasil
Pelaksanaan program PPL yang telah direncanakan oleh mahasiswa, menunjukkan
hasil bahwa program PPL telah berjalan dengan baik. Kerja sama ketika melakukan
kegiatan yang dilaksanakan di kantor juga sudah baik antara Staff dan mahasiswa. Staff
menerima dengan baik kehadiran mahasiswa di kantor dan memberikan bimbingan
sebelum memberikan tugas atau pekerjaan. Mahasiswa merasa memiliki bekal tambahan
mengenai dunia kerja setelah melaksanakan PPL di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga DIY khususnya di Bidang Bidang Perencanaan dan Standarisasi seksi
Perencanaan Pendidikan. Kegiatan yang diberikan kepada mahasiswa juga cukup relevan
dengan status kami sebagai mahasiswa PPL. Mahasiswa diberikan tugas misalnya untuk
Observasi Pendidikan berbasis budaya, arsip surat, input data, pelatihan tenaga
kependidikan workshop, membuat surat, yang memang sesuai dengan bidang studi.
Program PPL ini membantu memperluas wawasan dan memahami dinamika kerja di
dunia pendidikan.
Hasil Penelitian yang di lakukan mahasiswa menunjukan bahwa pemetaan pendidikan
berbasis budaya di Yogyakarta sudah banyak banyak sekolah yang telah menerapkan
terbukti bahwa didalam format pemetaan yang telah dilaporkan ke Dinas banyak yang
sudah mengisi 3 komponen dasar namun ada juga sekolah – sekolah yang masih
kebingungan untuk mengisi format pemetaan pendidikan berbasis budaya. Pada laporan

penelitian ini akan difokuskan pada Pemetaan Pendidikan Berbasis Budaya di
Yogyakarta. Unsur-unsur budaya yang diimplementasikan pada pendidikan berbasis
budaya:
1. Nilai-nilai luhur Spiritual Mengapresiasi, internalisasi, aktif-

aktualisasi, kreatif:

• kejujuran
• kesusilaan
• kesabaran
Personal – moral Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi,
• kerendahan hati
• tanggung jawab
• percaya diri
• pengendalian diri
• integritas
• kepemimpinan
• ketelitian
• ketangguhan
• welas asih
• kesopanan/ kesantunan
Sosial Bersikap, berperilaku, memberi teladan, mengingatkan:
• kerja sama
• keadilan
• kepedulian
• ketertiban/kedisiplinan
• toleransi

kreatif:

Nasionalisme Yogyakarta (semangat ke-yogyakartaan) Bersikap, berperilaku,
memberi teladan, mengingatkan:
• sikap cinta tanah air
• sikap menjunjung tinggi kearifan lokal Jogja dan menghargai budaya nasional
2. Artefak Sastra Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• tembang (gedhe, tengahan, macapat, dolanan)
• geguritan
• sesorah
Pertunjukan Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• tari gaya jogja
• tarian rakyat
• musik tradisional (gamelan, gejog lesung, dll.)
• teater tradisional (kethoprak, wayang orang, srandhul, dll.)
• wayang kulit
Lukis Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
Batik
Busana Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• busana adat Yogyakarta
Kriya Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• kriya logam (bilah keris, bilah tombak, hiasan rumah, perhiasan dll.)
• kriya kayu (topeng, ukiran perabot rumah, hias ukir)
• kriya tanah (gerabah perabot rumah, gerabah hias)
• kriya kulit (wayang, tatahan hias, tatahan)
• anyaman (bambu, rotan, pandhan, dll.)

• kriya tekstil (tenun, dll.)
Arsitektur Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• bangunan rumah tinggal (joglo, limasan)
• bangunan umum (gapura, tugu, beteng)
• bangunan rumah ibadah (candi, klenteng, masjid, pura, gereja, vihara)
• bangunan istana (keraton, gedung negara)
• perabot (jodhang, slintru, gebyog, dll.)
Boga Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• santapan (gudheg, brongkos, abon, dll.)
• makanan ringan khas Jogja (kipo, lemet, gathot-thiwul dll.)
• minuman khas jogja (wedang uwuh, wedang rondhe, dll.)
Kesehatan Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• ngadi salira (jamu, lulur, dll.)
Olah Raga/ Permainan Tradisional Mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• permainan tradisional (benthik, gobak sodor, egrang, dll.
3. Adat Sosial – jati diri Mengenal, mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• gotongroyong, gugur gunung
• upacara tradisional (rasulan, bersih desa, merti dhusun, bekakak, dll.)
• upacara ritual (wiwit, selapanan, sepasaran, selikuran, tedhak siten, mitoni, pitung
dina, nyatus dina, nyewu dina, dll.)
Ekonomi – welfare Mengenal, mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• sistem lumbung desa, pasaran
• sistem pertanian tradisionil/tetanen (tandur, matun, ani-ani, ngeleb, ngluku)
• pranata mangsa (penanggalan, pasaran, musim)

Politik – kekuasaan Mengenal, mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
• jumenengan
• rembug desa
• struktur pemerintahan dari RT, RW, dukuh, lurah, dst.
Pada tahapan ini satuan pendidikan mendata dan mengkaji berbagai kemungkinan
unsur-unsur budaya yang dapat diangkat sebagai bahan pembelajaran sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan satuan pendidikan.
2. Pelaksanaan Penilaian Pendidikan Berbasis Budaya
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian
pada mata pelajaran pendidikan berbasis budaya :
1) Penilaian pembelajaran pendidikan berbasis budaya mengutamakan unjuk
kerja, produk, dan portofolio.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. Sistem yang direncanakan
adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua
indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah
dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
3) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta
didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
4) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan berbasis budaya yang dipadukan pada
seluruh mata pelajaran kelompok baik kelompok A maupun kelompok B, dapat dilakukan
melalui beberapa tahapan berikut ini:Pelaksanaan pembelajaran pendidikan berbasis

budaya secara terintegrasi yang dilakukan melalui pengembangan KD ataupun
pengembangan Indikator,tahapan pelaksanaan pembelajaran pendidikan berbasis budaya
secara integrasi:
a. Perencanaan
Perencanaan proses pembelajaran pendidikan berbasis budaya yang dipadukan
kedalam mata pelajaran lain, meliputi pemetaan KD pada seluruh mata pelajaran baik
kelompok A maupun kelompok B, dilakukan dengan pemetaan, mengkaji silabus,
mengembangkan RPP terintegrasi dengan nilai-nilai luhur, dan pengembangan bahan
ajar.
1) Pemetaan Kompetensi Dasar
Pemetaan KD dilaksanakan melalui pemetaan KD pada mata pelajaran
kelompok A maupun B dengan materi ajar pendidikan berbasis budaya yang telah
ditetapkan.
Pemetaan tersebut digunakan untuk menentukan pengembangan KD pada
mata pelajaran kelompok A maupun B. Hasil pengembangan KD pada mata
pelajaran kelompok A maupun B tersebut digunakan sebagai dasar
pengembangan silabus, RPP, dan bahan ajar.
2) Mengkaji Silabus
Menganalisis/mengkaji silabus yang sudah ada untuk mengintegrasikan nilai
luhur dalam mengembangkan RPP dilakukan dengan mencermati silabus yang
sudah ada untuk menentukan nilai-nilai luhur yang sesuai yang dapat
diintegrasikan sebagai penanaman nilai dalam pembelajaran.
3) Pengembangan RPP
Pengembangan RPP pendidikan berbasis budaya yang terintegrasi/dipadukan
kedalam mata pelajaran melalui pengembangan RPP pada mata pelajaran dengan
langkah sebagai berikut.
a) Mengidentifikasi nilai-nilai budaya dan materi pembelajaran yang
akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran dari hasil kajian Kompetensi
Dasar (KD) pada Standar Isi (SI).

b) Menyiapkan silabus yang telah disusun dimana pengintegrasian
pendidikan budaya sudah tercantum.
c) Khusus silabus yang dibuat di daerah perlu disusun silabus yang
mengintegrasikan berbagai nilai dan materi pembelajaran pendidikann
berbasis budaya, sedangkan Silabus untuk kurikulum nasional di tambah
dengan integrasi nilai-nilai budaya yang harus dijalankan.
d) Mengintegrasikan berbagai nilai dan materi pembelajaran
pendidikan berbasis budaya ditempuh dengan cara:
• Menambahkan nilai-nilai luhur budaya pada indikator pencapaian
kompetensi pada KI-2
• Mencantumkan nilai-nilai luhur budaya pada materi pembelajaran
• Mengintegrasikan nilai-nilai luhar pada langkah-langkah pendekatan
saintifik.
• Mencantumkan nilai-nilai luhur budaya pada.
3. Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam pelaksanaan PPL, diantaranya:
a. Dukungan dari dosen pembimbing lapangan (dari pihak kampus)
b. Dukungan dari dosen pembimbing lapangan (dari pihak lembaga)
c. Kepala Bidang dan semua Staff yang selalu memberi arahan kepada mahasiswa PPL
d. Kepala Seksi yang menerima dengan baik ketika mahasiswa melakukan penelitian
e. Prosedur penelitian yang tidak berbelit-belit dari pihak Dinas Pendidikan dan Sekolah
f. Rasa kekeluargaan yang ada antara mahasiswa, staff, dan dari pihak Dinas.

4. Hambatan
Hambatan yang ada ketika PPL bisa dikatakan hampir tidak ada, hal ini dikarenakan
adanya bantuan dan bimbingan yang baik dari seluruh pegawai Bidang. Hanya saja di
minggu awal, mahasiswa perlu melakukan adaptasi dan pendekatan yang intens kepada
seluruh pegawai Bidang. Pendekatan ini membuat hubungan antara pegawai Bidang dan
mahasiswa terjalin sangat baik.
5. Refleksi

Selama PPL di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga khususnya di Perencanaan
Standarisasi Seksi Perencanaan Kependidikan, mahasiswa mendapatkan banyak
pengalaman, diantaranya:
a. Mahasiswa dituntut untuk lebih disiplin.
b. Menghargai kerja sama dalam melakukan pekerjaan.
c. Menerima pendapat orang lain.
d. Belajar bekerja sama antar perorangan.
e. Menghindari sifat egois.
f. Menerapkan di dunia kerja ilmu yang telah didapat selama kuliah.
g. dsb.
5. Hasil Penelitian
Deskripsi Potensi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai uraian potensi Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Yogyakarta. Struktur organisasi, visi, misi, tujuan dan peran Disdikpora
Yogyakarta juga akan dipaparkan sebagai usaha nyata untuk memajukan pendidikan di
wilayah Provinsi Yogyakarta. Berdasarkan analisis, dapat diketahui unsur budaya mana
yang

bisa

diintegrasikan

atau

diaplikasikan

dalam

kegiatan

ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler yang dimaksud adalah ekstrakuler wajib maupun pilihan.
Unsur-unsur budaya yang akan dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler tentu saja
disesuaikan dengan konten ekstrakurikuler itu sendiri, sebagai contoh ekstrakurikuler
wajib pramuka maka dipilih unsur-unsur budaya yang menunjang kegiatan kepramukaan.
Unsur budaya yang memungkinkan dibuat ekstrakurikuler pilihan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi sekolah sehingga dapat benar-benar terlaksana.
Identifikasi SDM dan Potensi Budaya Sekolah Sumber Daya Manusia yang dimiliki
di sekolah sangat beragam sehingga perlu dilakukan identifikasi seluruh pamong sekolah
untuk mengetahui kuantitas dan kualitas penguasaan mereka terhadap budaya Yogyakarta.
Seorang guru dimungkinkan memiliki skill di bidang budaya, jika ada potensi seperti ini
perlu dikembangakan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler sehingga selain potensinya
berkembang juga dapat ditularkan kepad peserta didik. Sekolah sebagai sebuah institusi
pendidikan tentu saja memiliki sarana prasarana dalam menunjang penyelenggaraan
pendidikannya. Sarana dan prasarana itu juga diidentifikasi apakah bisa digunakan untuk
pengembangan budaya Yogyakarta disekolah itu. Sebagai contoh sekolah memiliki alat
music seperti gamelan, perangkat pewayangan atau perangkat kegiatan seni budaya lain

yang bernuansa Yogyakarta. Potensi ini perlu dimanfaatkan dlam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler terutama pada ekstrakurikuler pilihan.
Sekolah sebagai salah satu pusat budaya juga memungkinkan dikembangkan kegiatan
ekstrakurikuler misalnya dalam bentuk kegiatan pranata adicara, geguritan, pewayangan,
kethoprak dan lain-lain. Penentuan peserta ekstrakurikuler dilaksankan berdasarkan minat
dan bakat peserta didik sehingga dalam pelaksanaanya sesuai dengan keinginan dan
potensi mereka.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan PPL ini mengarahkan mahasiswa kepada dunia kerja yang nyata. Mengenai
penggunaan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama kuliah. Gambaran mengenai
dinamika dunia kerja telah didapat oleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL ini. PPL
yang dilaksanakan ini selain memberikan pengalaman kerja, juga memberikan
pengalaman pelaksanaan penelitian. Penelitian yang dilakukan di DIKPORA membuat
mahasiswa lebih mengerti keadaaan

nyata yang terjadi di DIKPORA, mulai dari

adminitrasinya, program atau kegiatan untuk memajukan kualitas sekolah tentang
pendidikan berbasis budaya, dan lain-lain yang merupakan kebijakan dari Peraturan
Daerah tentang Pendidikan Berbasis Budaya yang diawali dengan proses penelitian.
Penelitian yang telah dilaksanakan ini membuat mahasiswa belajar bagaimana
menganalisis program yang baik. Akhir dari proses penelitian ini juga menyadarkan
mahasiswa bahwa setiap program yang dilaksanakan membutuhkan evaluasi untuk
mendapatkan hasil terbaik dan hasil analisis memberikan rekomendasi untuk program
selanjutnya.
PPL ini membawa mahasiswa menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia kerja,
lebih menjadi mahasiswa yang disiplin dalam bekerja dan lebih memahami posisinya di
lingkungan kerja. Melaksanakan atau menerapkan ilmu yang didapat ketika kuliah demi
kemajuan pendidikan, merumuskan kebijakan yang ilmiah sesuai dengan keadaan
kenyataan di lapangan, terbuka mata dan pemikirannya mengenai masalah pendidikan
Pemetaan Pendidikan Berbasis Budaya dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda,
dan Olahraga yang mana Pendidikan Berbasis Budaya tersebut telah di implementasikan
pada sekolah-sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam penerapan pendidikan
berbasis budaya masih ada kendala yaitu keterbatasan anggaran, sarana dan prasarana, dan
tenaga kependidikan. Untuk itu diperlukan Pemetaan Pendidikan Berbasis Budaya di
sekolah – sekolah yang berada di Yogyakarta. Pelaksanaan proses pembelajaran
pendidikan berbasis budaya yang dipadukan kedalam mata pelajaran sama dengan
pelaksanaan proses pembelajaran pada mata pelajaran lainnya, yaitu meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pelaksanaan proses pembelajaran
pendidikan berbasis budaya mencakup empat aspek: kognitif, afektif, psikomotor, dan
action
B. Saran
Kualitas PPL yang akan datang diharapkan lebih meningkat dari yang sebelumnya, maka
ada beberapa saran yang mungkin dapat dilaksanakan, diantaranya:
1. Pihak LPPMP ( UNY )
a. Melakukan pembekalan yang lebih efektif dan efisien sebelum mahasiswa benarbenar diterjunkan ke lapangan sehingga mahasiswa lebih siap.
b. Pihak UPPL diharapkan meningkatkan pengawasan dan monitoring ke tempat
PPL mahasiswa.
2. Pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY
Pembagian disposisi yang kurang merata sehingga perlu sharing staff agar pekerjaan
tidak menumpuk dan dibebankan oleh pihak yang ahli saja.
3. Pihak Mahasiswa
a. Lebih tanggap terhadap pekerjaan yang memang dapat dilakukan di lokasi PPL.
b. Lebih tanggap akan kemajuan dunia kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2015. Panduan PPL Magang III. Yogyakarta: UPPL UNY.
Tim Pembekalan PPL. 2015. Materi Pembekalan PPL Tahun 2015. Yogyakarta: UPPL UNY.
Anonym. 2013. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 23 April 2016
pukul 18.00 WIB dari http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-pendidikan-menurut-paraahli.html
DIPKORA. 2014. Data dan Informasi Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Tahun 2014.
Yogyakarta : Pemerintah DIY.
DIPKORA. 2014. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Berbasis Budaya di SMA. Yogyakarta :
Pemerintah DIY.
Edy, Susanto. 2015. Sosialisasi Pendidikan Berbasis Budaya. Diakses pada tanggal 23 April 2016
pukul 18.5 WIB dari http://pendidikan-diy.go.id/dinas_v4/?view=v_berita&id_sub=3897.
Hidayat, Dudung Rahmat. 2013. Hakikat Pendidikan. Diakses pada tanggal 22 April 2-16 pukul
12.00 WIB dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195204141980021DUDUNG_RAHMAT_HIDAYAT/HAKIKAT_PENDIDIKAN.pdf.
Nurdini, Eka. 2015. Peningkatan Model Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Media
Permainan Tradisional Berbasis Seni dan Budaya Pendidikan. Diakses pada tanggal 22
April 2016 pukul 13.00 WIB dari http://eprints.uny.ac.id/9149/3/bab%202%2008511241027.pdf
PERDA DIY. 2011. Peraturan daerah Provinsi DIY Nomor 5 tahun 2011 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya. Yogyakarta : Pemerintah DIY.
PERDA DIY. 2012. Peraturan Gubernur DIY Nomor 68 tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan
Nilai-Nilai Luhur Budaya Dalam Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Yogyakarta : Pemerintah DIY
Rosyid, Nur. 2012. Pembentukan Karakter Berbasis Pendidikan Seni Budaya di Tingkat Sekolah
Dasar di Malang Jawa Timur. Diakses pada tanggal 22 April 2016 pukul 18.00 WIB dari
http://www.academia.edu/12918892/Pembentukan_Karakter_Berbasis_Pendidikan_Seni_
Budaya_di_Tingkat_Sekolah_Dasar_di_Malang_Jawa_Timur

MATRIKS PELAKSANAAN PROGRAM KERJA PPL UNY 2016
NOMOR LOKASI :
NAMA LEMBAGA : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DIY
ALAMAT LEMBAGA : JALAN CENDANA NO 9 YOGYAKARTA

No

Program/Kegiatan PPL

JUNI
II

I
1 Pembuatan Program PPL
a. Observasi
b. Menyusun Proposal Program PPL
c. Konsultasi dan Pengesahan Proposal Program
d. Menyusun Matrik Program PPL
2 Pelaksanaan PROGRAM INDIVIDU
Pemetaan Pendidikan Berbasis Budaya

III

NAMA
NIM
FAK/JUR/PRODI
BIDANG

: BERLIAN BELASUNI
: 13110244015
: FIP/FSP/ KP
: PERENCANAAN STANDARISASI
PERENCANAAN PENDI
Jumlah Jam perMinggu
Jumlah
JULI
AGUSTUS
SEPT
Jam
IV V
VI VII VIII IX X
XI XII

3
10
2
1,5

a. Persiapan
1) Konsultasi
1,5
2) Persiapan Materi
b. Pelaksanaan
1) Persiapan
2) Pengumpulan Data
3) Analisis Hasil Data Laporan
3 Pelaksanaan Program Tambahan
Penerjunan dan Perkenalan Tiap Bidang
a. Administrasi di Lembaga (Seksi SMA)
1)Rekapitulasi Data Peserta Juara OSN dan FLS2N
2) Mengelola Surat Masuk
3) Mengelola Surat Keluar
4) Menyiapkan Surat Tugas dan Nomor Surat
5) Pengarsipan Surat dan Proposal
6) Workshop Pendidikan Berbasis Budaya
7) Monitoring ke Sekolah untuk Pendidikan Berbasis Budaya
8) Input Data Pemetaan Pendidikan Berbasis Budaya
90Input Data Pemetaan Pendidikan Berbasis Budaya
10) Input Data Pemetaan Pendidikan Berbasis Budaya
11) Input Data Pemetaan Pendidikan Berbasis Budaya
Pelaksanaan Kegiatan Rutin
a. Apel Pagi (Senin dan Kamis)
b. Senam Pagi
c. Upacara Bendera hari Khusus
d. Penyembelihan& pemotongan hewan Qurban
TOTAL JUMLAH JAM

3
10
2
1,5

1,5
8

8
4
30
8
1

1

4
4
2

2
4
4
2
3
4

4
4
8
2

4
4
2

13
4
4

4
4
2

4
4
2

8

10

16

16

4
2
1
1
1
1
1
1
10

2
1
2

2
1

2
1

4

2
1

2
1

2
1

2
1

3
2

1

2

Yogyakarta, September 2016
Mengetahui/ Menyetujui,
Pembimbing Lembaga

Yun Arif Hidayat, S.H.
NIP. 19600606 199203 1 005

4
30
8

Dosen Pembimbing Lapangan

Yang membuat

Mami Hajaroh, M.Pd
NIP. 19680308 199203 2 001

Berlian Belasuni
NIM. 13110241002

2
24
31
20
8
5
14
5
23
5
42
15
7
2
2
274