PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KOMPETENSI KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KOMPETENSI KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH ( Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara KCP Cibubur )

Eko Wahyudi 1)

Mahasiswa Program Studi Manajemen FE UNKRIS

Imam Wibowo 2)

2) Dosen Program Studi Manajemen FE UNKRIS Alamat: Kampus UNKRIS, Jatiwaringin Jakarta Timur Email: wibowoimam253@gmail.com

Abstract: This research is based on competition for the struggle of customers in the banking world, thus demanding banking companies to compete to attract customers by constantly improving the quality of service and competence of employees who are considered as representative banking companies as a form of satisfaction fulfillment to its customers. The purpose of this study to determine how the influence of Service Quality and Employee Competence to customer satisfaction PT. Bank Tabungan Negara (Bank BTN), either partially or simultaneously. This research used qualitative method with descriptive research type. Sampling is used with non probability method of incidental sampling. The result of the simultaneous research on the quality of service and the competence of the employees is significant to customer satisfaction, partially the quality of service and employee competency also have a significant influence on customer satisfaction. Thus, banks should continue to improve the quality of service and employee competence in order to achieve customer satisfaction and attention to other aspects that add value from customer satisfaction.

Keywords: Service Quality, Employee Competence, Customer Satisfaction

PENDAHULUAN

sikap berdasarkan pengalaman yang didapatkan”. Melihat teori tersebut yang

Kepuasan nasabah adalah sebuah kaitanya dengan kondisi saat ini sangat gol atau pencapaian utama dari Bisnis

jelas terlihat bahwa kepuasan nasabah Jasa Perbankan, dimana ketika nasabah

dipengaruhi oleh baik atau tidaknya puas dengan apa yang diberikan oleh

seseorang terhadap Bank, baik dari sisi produk, pelayanan

memori

pengalamanya atas penggunaan sebuah dan bentuk Gimick lain yang bisa di

produk atau jasa yang ditawarkan atau berikan, mereka akan merasa nyaman dan

diberikan oleh perusahaan, sehingga akhirnya kembali lagi dan beranggapan

keinginan nasabah terpuaskan atau tidak bahwa bank tersebut layak dan mampu

akan dinilai dari sistem pelayananya yang untuk menyimpan uangnya. Itulah tujuan

di bandingkan dengan ekspetasi dari dari sebuah strategi pemasaran bisnis jasa

nasabah. Dengan demikian, saat ini perbankan, Menurut Kotler (2002)

seluruh perusahaan jasa perbankan “Kepuasan konsumen adalah perasaan

berlomba-lomba untuk memuaskan senang atau kecewa seseorang yang

nasabahnya, yang tentunya bertujuan berasal dari perbandingan antara

merebut sebanyak-banyaknya nasabah, kesannya terhadap kinerja (atau hasil)

baik melalui penawaran kualitas layanan suatu produk yang diharapkannya”,

terbaik, perekrutan SDM yang kompeten sedangkan menurut Lovelock dan Witrz

dalam bidangnya, pembaruan sistem (2011) kepuasan merupakan “keputusan

informasi, dan jenis-jenis produk jasa yang ditawarkan serta kemudahan- informasi, dan jenis-jenis produk jasa yang ditawarkan serta kemudahan-

pengetahuan, keterampilan dan sikap nasabahnya.

memanjakan

secara bersama-sama berpengaruh positif Pentingnya kepuasan nasabah bagi

dan signifikan terhadap kepuasan perusahaan menurut Lovelock dan

nasabah, dan juga penelitian yang Wright (2005) “bahwa kepuasan

dilakukan oleh Long, et. al (2014), pelanggan memberikan banyak sekali

mendapatkan hasil bahwa terdapat manfaat bagi perusahaan, sehingga

hubungan yang signifikan diantara kedua mempertahankan kepuasan pelanggan

variable kompetensi dosen dan kepuasan dalam jangka panjang akan lebih

siswa

menguntungkan di banding jika harus

layanan menurut terus menerus menarik dan membina

Kualitas

pendapat Goetsh dan Davis (2002) nasabah baru untuk menggantikan

didesksirpsikan sebagai “suatu kondisi nasabah yang pergi”, sehingga dapat di

dinamis yang berhubungan dengan artikan bahwa ketika konsumen puas

produk, jasa, manusia, alam dan dengan produk, pelayanan dan lainya

memenuhi atau maka secara manusiawi seorang nasabah

lingkungan yang

melebihi harapan”, sedangkan pendapat akan loyal terhadap perusahaan bahkan

Kotler (2005) Kualitas Layanan sebagai dapat pula menjadi agen atau pemasar

“model yang menggambarkan kondisi yang tidak secara langsung akan

pelanggan dalam membentuk harapan merekomedasikan produk bank kepada

akan layanan dari pengalaman masa lalu, masyarakat sekitar, begitupun kepuasan

promosi dari mulut ke mulut dan iklan sangat penting bagi konsumen di

dengan membandingkan pelayanan yang karenakan kepuasan sangat erat kaitanya

mereka harapkan dengan apa yang dengan kepercayaan (truth), sehingga

mereka terima”, sehingga dapat dikatakan kualitas

bahwa kualitas layanan merupakan karyawan sebuah bank akan menjadi

layanan dan

kompetensi

gambaran dari perusahaan bagaimana faktor utama penentu apakah bank

melayani nasabah dengan sebaik- tersebut mampu untuk di percaya atas

baiknya, sehingga akan tercipta suatu uang atau investasi yang tanamkannya.

hubungan yang baik antara perusahaan Nasabah yang sudah percaya dengan

dengan nasabah. Karena pelayanan yang sebuah bank, dia akan terus menjadi

baik adalah cerminan dari perusahaan nasabah setia dari sebuah bank tersebut.

yang matang dalam menjalankan Ada beberapa faktor yang menjadi

operasinya. Penyertaan nilai-nilai kualitas parameter kepuasan pelanggan yang

layanan menjadi standar pelayanan harus diperhatikan oleh perusahaan,

nasabah, baik bertemu langsung maupun menurut Irawan (2008), faktor-faktor

tidak, baik dalam keadaan tertekan dan yang pendorong kepuasan pelanggan

kondisi yang tidak memungkinkan, di adalah kualitas produk, harga, service

harapkan dapat memberikan pelayanan quality , emotional factor, serta biaya dan

yang maksimal.

kemudahan. Kompetensi karyawan menurut Penelitian yang dilakukan oleh

Sebagai “suatu Tombokan, et. al (2015), dalam hasil

Wibowo

kemampuan untuk melaksanakan atau penelitianya

melakukan suatu pekerjaan atau tugas pelayanan dan citra merek memiliki

menyebutkan

kualitas

yang dilandasi atas keterampilan dan pengaruh yang signifikan terhadap

pengetahuan serta didukung oleh sikap kepuasan konsumen. Penelitian lain yang

kerja yang dituntut oleh pekerjaan dilakukan oleh Ridwinsyah (2017) dalam

tersebut”. Lain dengan Mangkunegara penelitianya mendapatkan menyebutkan

mengemukakan bahwa hasil kompetensi dalam indikator

“kompetensi merupakan faktor mendasar “kompetensi merupakan faktor mendasar

Indonesia dengan produk unggulanya berbeda

yaitu KPR, secara konsisten manjalankan mempunyai kemampuan rata-rata atau

komitmen tersebut menjadi Bank yang biasa saja”. Sehingga Kompetensi

terdepan dalam pembiayaan perumahan merupakan syarat dari karyawan yang

untuk masyarakat Indonesia, sehingga baik, sehingga kompetensi karyawan

bermacam Produk KPR yang bervariasi dapat di anggap sebagai gambaran

seperti, KPR Subsidi, KPR Platinum, seseorang

KGU Second Hand, Kredit Bangun bertanggung jawab atas materi yang dia

atas

kemampuannya

Rumah, Ruko dan Kredit Agunan emban. Atas kemampuan tersebut yang

Rumah, serta seperti Bank konvensional kaitanya dengan pekerjaan, kompetensi

lainya, Bank BTN Juga memiliki Produk haruslah dimilki tiap individu, untuk

Tabungan yang berbunga kompetitif menjadi sesorang yang profesional, dan

Batara Prima, berintegiras dalam menjalankan tugasnya

seperti

Tabungan

Tabungan Batara Junior, dan Batara Juara sebagai karyawan agar dapat mewakili

yang sesuai dengan segmentasinya, Serta perusahaan untuk nasabah.

Deposito, dan Giro ditambah BTN Sehingga ditengah persaingan jasa

Prioritas tentunya yang menyasar pada perbankan yang ketat saat ini, untuk

nasabah prioritasnya. Bank BTN menghadapi

Memiliki bermacam strategi dalam perbankan lainya, serta untuk untuk tetap

gempuran

perusahan

mempertahankan eksistesninya dalam mempertahankan

menjadi leader pembiayaan perumahan usahanya, perusahaan perbankan harus

eksistensi

dalam

rakyat Indonesia, tidak di pungkiri pula terus berjuang keras untuk dapat

bank pesaing mulai menggerus pangsa mempertahankan dan merebut hati

pasar yang selama ini di miliki Bank masyarakat dalam upaya mensejajarkan

BTN, sehingga sangat di butuhkan sistem diri dengan perusahaan perbankkan

pelayanan nasabah yang profesional, lainya, tentu dengan memperbaiki

tentunya untuk menarik kembali minat kualitas pelayanan, kualitas produk,

mengembalikan peningkatan sumber daya manusia dan

masyarakat

dan

kepercayaan atas penggunaan produk dari penggunaan teknologi terbaik. Oleh

Bank BTN. Menjadi bukti, bahwa pada karena itu hampir seluruh perusahaan jasa

tahun 2015 , Bank BTN yang perbankan ingin dipersepsikan sebagai

berkomitmen teeguh untuk melayani perusahaan yang memiliki reputasi dan

nasabah dan citra tersebut. Usaha perbaikan diatas

segala

kebutuhan

masyarakat luas dengan kualitas layanan merupakan upaya di gunakan oleh

prima, sukses mengantar perusahaan jasa perbankan untuk

Bank BTN meraih predikat mendapatkan

“golden” katagori Priority Banking nasabahnya.

pengakuan

dibenak

melalui produk BTN Prioritas, dalam pemasaran tersebut di landasi bahwa

Pengambilan

stategi

ajang “service quality award 2015” yang statement bahwa reputasi yang baik

digagas oleh majalah service excellent adalah modal utama untuk memperoleh

bekerja sama dengan carre-center for kepercayaan

customer satisfaction & loyalty ( carre- merupakan aset penting dalam dunia

CCSL) yang berbasis pelayanan. Bahkan perbankkan.

pada tahun 2017 bank BTN berhasil PT.Bank

meraih lima penghargaan sekaligus (Persero).Tbk adalah Bank BUMN yang

Tabungan

Negara

dalam ajang Indonesia Banking Award berdiri sejak tahun 1897 (pada saat itu

(IBA) 2017, penghargaan yang di terima masih bernama Postpaarbank), telah

bank BTN antara lain, katagori the most bank BTN antara lain, katagori the most

berdasarkan keistimewaan dari suatu Services, The Best Best Sharia Business

barang atau jasa ataupun barang atau jasa Unit, dan Best Bank in Productivity .

memberikan tingkat Fenomena lain adalah bahwa selama

itu

sendiri,

kenyamanan yang terkait dengan menjalankan

pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk mengamati keseharian dari Bank BTN

operasinya,

peneliti

pemenuhan kebutuhan atas harapan atau Cibubur dalam melayani nasabahnya,

pemenuhan kebutuhan melebihi atau dalam kantor tersebut sangat ramai dan

bahkan dibawah harapan pelanggan. sehingga akan menuntut banyak sekali

Zeithaml dan Bitner (2010) yang Layanan yang prima dari karyawan Bank

mendefinisikan kepuasan sebagai “respon BTN, Kompetensi karyawan akan di

konsumen akan pemenuhan kebutuhan. tuntut sebaik-baiknya ketika nasabah

Dimana kepuasan merupakan penilaian berdada pada lingkungan kerja yang

atas ciri atau keistimewaan produk atau Crowded , Ini menjadi sebuah fenomena

jasa dari peusahaan, yang menyediakan dimana seseorang ataupun sebuah

tingkat kesenangan konsumen berkaitan instansi lembaga survey akan sangat

dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi tertarik kepada sebuah perusahaan dilihat

konsumen ”, dapat jelaskan kepuasan performanya dalam menawarkan services

sebagai sebuah respon dari konsumen ataupun kinerja karyawan yang baik.

atas penggunaan produk dan jasa yang di Dengan begitu akan dapat menimbulkan

bandingkan dengan ekspetasinya atas persfektif yang baik di benak masyarakat,

produk atau jasa tersebut. baik dalam hal reputasi dan hal lainya.

(2005) yang mendeskripsikan “kepuasan konsumen

Yamit

LANDASAN TEORI

evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan

sebagai

hasil

dengan harapannya”. Dimana dalam Kotler dan Keller (2007) kepuasan

Kepuasan Pelanggan

konsep kepuasan konsumen, terdapat dua diartikan sebagai “perasaan senang atau

faktor yang mempengaruhi yaitu harapan kecewa yang muncul dari diri seseorang

dan kinerja, sehingga ketika pembeli setelah membandingkan kinerja atau hasil

mengkonsumsi sebuah produk atau jasa, produk yang dipikirkan terhadap kinerja

maka dia berharap hal itu dapat yang diharapkan”. Yang berarti sebuah

memenuhi harapanya, sejauh apa kinerja perbandingan antara kinerja dan harapan

dari produk tersebut akan sangat sebuah produk sehingga perasaanya akan

berpengaruh terhadap kepuasan. terpengaruhi olehnya. Yang ditegaskan di

perusahaan adalah buku lain, Kotler dan Armstrong (2001),

Tujuan

memberikan kepuasan pada konsumen “Kepuasan konsumen sebagai sejauh

melalui penawaran produk yang memiliki mana penilaian kinerja produk atau jasa

nilai lebih, yang dharapkan dapat memenuhi harapan pembeli”. Sehingga

memberi kepuasan yang lebih bagi dapat di artikan produk haruslah sebuah

konsumen. Nilai produk dapat dipenuhi memiliki nilai lebih agar dapat memuhi

dengan peningkatan kegunaan produk. harapan pembelinya, bila kinerja produk

Inilah yang menjadi dasar bagi atau jasa lebih tinggi dari harapan

perusahaan untuk dapat memenuhi pelanggan, maka pembelinya akan

kebutuhan dan harapan konsumen akan merasa senang dan amat puas.

barang atau jasa, sehingga tercapailah Menurut Barnes (2003) “Kepuasan

kepuasan konsumen. Penilaian kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas

konsumen mempunyai tiga bentuk yang terpenuhinya kebutuhannya ”. Hal itu

berbeda

yaitu:

a). Positive a). Positive

layanan yang baik” artinya kualitas yaitu kinerja sama dengan harapan.

pelayanan sebagai standar layanan itu c). Negative disconfirmation , yaitu

sendiri, jika sebuah standar layanan tidak kinerja lebih buruk dari harapan.

kemungkinan akan Pada dasarnya tujuan dari suatu

terpenuhi

mengakibatkan pengaruh terhadap aspek bisnis adalah menciptaka rasa puas pada

lainya yang mengalami kontak langsung konsumen, Tjiptono, (2008). Terciptanya

denganya.

kepuasan konsumen dapat memberikan Kotler (2000) mendeskripsikan beberapa

kualitas pelayanan “sebagai totalitas dari a). Hubungan perusahaan dengan

manfaat

diantaranya:

bentuk karakteristik barang dan jasa yang konsumen

menunjukkan kemampuannya untuk b). Memberikan dasar yang baik bagi

menjadi

harmonis.

memuaskan kebutuhan pelanggan, baik pembeli ulang. c). Dapat mendorong

yang terlihat jelas ataupun yang terciptanya

tersembunyi”. Dapat diartikan bahwa d). Membentuk rekomendasi dari mulut

loyalitas

konsumen.

kualitas pelayanan adalah usaha dari ke mulut (word of mouth) yang

perusahaan tersebut yang kaitanya menguntungkan perusahaan.

dengan memuaskan pelanggan dalam Pengukuran kepuasan konsumen

penyertaanya atas produk jasa yang dia sangatlah penting untuk dilakukan,

keluarkan.

karena memberikan informasi yang Suwithi dalam Anwar (2002) bermanfaat bagi perusahaan. Menurut

mengartikan kualitas pelayanan adalah Hawkins dan Lonnet yang dikutip

“mutu dari pelayanan yang diberikan Tjiptono (2004) atribut atau indikator

kepada konsumen atau pelanggan, baik yang membentuk kepuasan adalah

pelanggan internal ataupun eksternal berikut: 1). Re-purchase : dalam dunia

standar prosedur perbankan dapat diartikan sebagai untuk

berdasar

pada

pelayanan”. Yang dapat diartikan bahwa minat

segala macam lapisan pelanggan haruslah 2). Menciptakan Word-of-Mouth: dapat

berkunjung

kembali.

pelayanan terbaik dikatakah adalah keseddian nasabah

mendapatkan

berdasarkan prosedur yang diberlakukan untuk

perusahaan yang menjadi standar dari maupun berita baik dari perusahaan bank

merekomendasikan

produk

layananya tanpa membedakan golongan terkait kepada orang lain. 3). Kesesuaian

konsumen.

Harapan: merupakan tingkat kesesuaian Stanton (1981) dalam Alma (2013) antara kinerja dengan harapan yang

Service are those separately identifitable, dirasakan oleh nasabah.

essentially intangible activities that provide want-satisfaction, and that are Kualitas Layanan not necessarily tied to the sale of a

productor another service. To produce a mendeskripsikan kualitas layanan sebagai

Goetsh dan

Davis

service may or may not require the use of “suatu kondisi dinamis yang memiliki

tangible goods. However, when such use hubungan dengan jasa, produk, manusia,

is required, there is no transfer of the alam dan lingkungan yang memenuhi

title ( permanent ownership) to these atau melebihi harapan”, sedangkan

tangible goods. Dapat diartikan bahwa menurut

sesuatu yang Hardiyansyah

diidentifikasikan secara terpisah tidak kualitas pelayanan sebagai “pelayanan

mengartikan

terwujud, di tawarkan untuk memenuhi yang diberikan kepada pelanggan sesuai

kebutuhan, jasa dapat dihasilkan dengan dengan standar pelayanan yang telah kebutuhan, jasa dapat dihasilkan dengan dengan standar pelayanan yang telah

pelanggan terhadap resiko yang apabila Dengan melihat teori-teori tersebut

terjadi akan dapat maka dapat diartikan bahwa kualitas

resiko

itu

mengakibatkan masalah yang akan terjadi pelayanan memiliki peran sebagai rantai

dikemudian hari. e). Emphaty (empati); pengikat dari perusahaan kepada

merupakan individualized nasabahnya, kualitas layanan diharapkan

empati

attention to customer. Empati adalah dapat memberikan kontribusi dalam

perhatian yang dilaksanakan secara menjaga hubungan itu tetap baik. Hal ini

pribadi atau individu terhadap pelanggan tentu saja harus dilakukan karena dengan

dengan menempatkan dirinya pada situasi menjaga hubungan yang baik dengan

pelanggan.

nasbah juga berarti menjaga reputasi perusahaan agar dapat terus meningkat

Kompetensi Karyawan dalam

Moeherion (2014) mendefiniskan kepuasan, proses atau sistem yang

kompetensi sebagai: “A competency is an bertugas untuk memberikan atau

underlying characteristic of an individual memenuhi kebutuhan baik pelayanan dan

that is causually related of criterian informasi secara keseluruhan, dan

referenced effective and or superrior merupakan perantara antara perusahaan

performance in a job or situation.” Yang dengan

Kompetensi sebagai menggunakan

karakteristik yang mendasari individu tersebut, serta memberikan keuntungan

produk

perusahaan

secara kausal berkaitan dengan kriteria bagi kedua belah pihak. Hal ini didesain,

yang direferensikan yang efektif dan atau dilaksanakan

kinerja dalam pekerjaan atau situasi. dengan dua tujuan utama, yaitu

dan

dikomunikasikan

(2005) produktivitas oprasional dan kepuasan

Mangkunegara

mengemukakan bahwa “kompetensi konsumen.

merupakan faktor mendasar yang dimiliki Parasuraman dalam Zeithaml, et. al.

seseorang yang mempunyai kemampuan (2009) menjelaskan lima dimensi

lebih, yang membuatnya berbeda dengan kualitan layanan, kelima dimensi yang

yang mempunyai dimaksud adalah: a). Tangibles (bukti

orang-orang

kemampuan rata-rata atau biasa saja ” fisik); didalamyna terdapat fasilitas fisik,

yang diartikan bahwa kompetensi perlengkapan, pegawai dan sarana

menjadi factor unik yang melekat pada komunikasi serta kendaraan operasional.

diri seseorang di luar skil yang Dengan kata lain bukti fisik merupakan

berbeda pada satu indikator yang paling konkrit yang

membuatnya

komunitasnya.

berupa segala fasilitas nyata yang dapat Roe (2001) yang mendefisinikan terlihat. b). Reliability (keandalan);

“competence is defined as the ability to kemampuan

adequately perform a task, duty or role. pelayanan yang dijanjikan dengan segera,

untuk

memberikan

Competence integrates knowledge, skills, memuaskan, tepat dan konsisten.

and attitudes. c). Responsiveness (daya tanggap); sikap

personal

values

Competence builds on knowledge and tanggap karyawan dalam memberikan

skills and is acquired through work pelayanan yang dibutuhkan pelanggan

experience and learning by doing“. Yang dan dapat menyelesaikan dengan cepat.

Kompetensi sebagai Sikap tanggap ini merupakan suatu

diartikan

kemampuan untuk melaksanakan suatu respon akal dan pikiran yang ditunjukkan

peran, kemampuan pada

tugas

atau

pengetahuan, (jaminan); jaminan adalah upaya

pelanggan.

d).

Assurence mengintegrasikan

ketrampilan-ketrampilan, sikap dan nilai- ketrampilan-ketrampilan, sikap dan nilai-

sebuah sesuatu hal dan atas dasar itu didasarkan pada pengalaman dan

karyawan mengarahkan intuisinya untuk pembelajaran yang dilakukan.

mengkonfirmasi hal tersebut sehingga Kravetz

berhasil tidaknya “kompetensi adalah sesuatu yang

pelaksanaan tugas yang dibebankan seseorang tunjukan di tempat kerja setiap

kepadanya, karyawan yang mempunyai hari mencakup perilaku, bukan sifat sifat

yang cukup akan kepribadian atapun keterampilan dasar

pengetahuan

meningkatkan efisiensi perusahaan. yang ada didalam maupun di luar tempat

b). Keterampilan (skill); Dalam Kamus kerja” yang diartikan kompetensi adalah

Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, kelebihan yang ditonjolkan seorang

2005), keterampilan adalah kecakapan karyawan dalam kegiatan sehari-hari

untuk menyelesaikan tugas. Sehingga dalam perusahaan.

dapat disimpulkan bahwa keterampilan Berdasar pada teori-teori tersebut

atau kemampuan yang terbentuk selama dapat diartikan bahwa kompetensi

dalam atau saat proses maupun sesudah menggambarkan

atapun sebelum melaksanakan tugas yang seseorang, dari kompetensi yang dimiliki

kemampuan

kerja

diemabnya. c). Perilaku (attitude); pada individu,

Menurut Gitosudarmo dan Sudita (2008) mengetahui kemampuan seorang dalam

perusahaan

dapat

mendefinisikan ”perilaku kerja sebagai bertanggung

sikap keteraturan perasaan dan pikiran masalah, dan mentransfer informasi

jawab,

menyelesaikan

seseorang serta kecenderungan untuk kepada orang lain terkait tugas apa yang

terhadap aspek sedang diakerjakan. Dapat dikonfirmasi

bertindak

lingkungannya.”

bahwa kompetensi digunakan dalam merencanakan,

membantu,

dan

METODE PENELITIAN

mengembangkan perilaku dan kinerja

seseorang.

Populasi dan Sampel

Menurut Hutapea dan Thoha (2008) Populasi adalah kumpulan individu terdapat tiga komponen utama dalam

atau objek penelitian yang memiliki pembentukan kompetensi diantaranya

karakteristik atau ciri yang di tetapkan pengetahuan yang dimiliki seseorang,

(Cooper dan Emory: 2005) dan. Sampel kemampuan, pengalaman, dan perilaku

adalah sebagian dari populasi yang individu. Ketiga komponen tersebut dapat

memiliki karakteristik yang relatif sama dijelaskan

dan dianggap bagian dari observasi yang a). Pengetahuan (knowlegde); Menurut

sebagai

berikut:

popolasi dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat

dipilih

dari

menggunakan prosedur tertentu sehingga Bahasa, 2005) pengetahuan adalah segala

diharapkan dapat mewakili populasinya. sesuatu yang diketahui. “Pengetahuan

Populasi yang di gunakan dalam merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

penelitian adalah Nasabah dari PT. Bank setelah orang melakukan penginderaan

Tabungan Negara (Persero).Tbk Kantor terhadap suatu objek tertentu. Sebagian

Cabang Cibubur yang mengunjungi Bank besar pengetahuan diperoleh melalui

BTN KC Cibubur dalam waktu 3 hari indera mata dan indera telinga”,

terakhir pada bulan Januari 2018. Jumlah sedangkan menurut Yuniarsih dan

populasi yang didapat sebanyak 112 Suwatno (2008) bahwa ”pengetahuan

orang dengan mencari sampel berjumlah sebagai suatu informasi yang dimiliki

53 orang digunakan metode non- seseorang khususnya pada bidang

probability sam pling dengan teknik spesifik.” Yang diartikan pengetahuan

accidental sampling karena setiap accidental sampling karena setiap

obyek yang berlainan pada waktu yang sebagai sampel sehingga jika yang

berbeda atau memberikan hasil yang bersangkutan adalah nasabah BTN dan

tetap.

dirasa cocok untuk menjadi responden maka dapat dijadikan sampel. Jumlah

Teknik Analisis Data

Pengambilan sampel dalam penelitian ini Suatu penelitian membutuhkan didasarkan pada formulasi Slovin

analisis data dan inpterprestasi yang (Riduwan,2005)

bertujuan

menjawab pertanyaan- pertanyaan penelitian dalam rangka

Metode Pengumpulan Data

fenomena sosial Metode pengumpulan data dalam

mengungkapkan

tertentu. Uji asumsi merupakan analisis penelitian ini menggunakan kuesioner.

pengujian sebelum melakukan pengujian Menurut Riduwan (2005:71) kuesioner

hipotesis. Kemungkinan adanya masalah (angket) adalah daftar pertanyaan yang

dalam analisis regresi sering terjadi. diberikan kepada orang lain bersedia

Penelitian statistik dalam uji analisis data memberikan respon (responden) sesuai

terdiri dari uji asumsi dasar dan uji dengan permintaan pengguna. Dalam

asumsi yang meliputi : uji normalitas, uji penelitian ini jenis kuesioner yang

multikolineritas, uji Autokorelasi, dan uji digunakan adalah kuesioner tertutup,

heteroskedasitas.

yaitu Kuesioner yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan

HASIL

PENELITIN DAN

sejumlah jawaban tertentu sebagai

PEMBAHASAN

pilihan. Sedangkan daftar pernyataan

dibuat dengan skala Likert yang berisi 5

Uji Validitas Kualitas Layanan

(lima) tingkatan pilihan

Dari hasil perhitungan korelasi skor mengenai kesetujuan responden terhadap

jawaban

tiap poin pertanyaan Kualitas Layanan pernyataan yang dikemukakan.

dari 53 Responden, dengan jumlah peryataan masing-masing variable 10

Uji Kualitas Data

pertyataan, Sehingga perhitungan total

Uji Validitas

skor setiap responden diperoleh hasil Uji validitas dilakukan untuk

yang disajikan dalam table berikut: memastikan

seberapa baik suatu

instrumen digunakan untuk mengukur

konsep yang seharusnya diukur. Menurut

Sugiyono (2010) untuk menguji validitas

dilakukan dengan cara mengkorelasikan

antara skor butir pertanyaan dengan skor

totalnya.

Uji Reliabilitas

Arikunto (2006)

menyatakan

“Reliabilitas menunjuk pada suatu

pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena

ins trumen tersebut sudah baik”.

Kuesioner dikatakan reliabel jika

dapat memberikan hasil relatif sama pada

Tabel 1. Kualitas Layanan

Pernyataan

Kesimpulan Butir 1

R Hitung

R Kritis

0.3 Valid Butir 2

0.3 Valid Butir 3

0.3 Valid Butir 4

0.3 Valid Butir 5

0.3 Valid Butir 6

0.3 Valid Butir 7

0.3 Valid Butir 8

0.3 Valid Butir 9

0.3 Valid Butir 10

0.3 Valid Sumber: Data diolah tahun 2018

Berdasarkan table diatas, dapat

Uji Validitas Kompetensi Karyawan

dilihat bahwa dari 10 point peryataan Dari hasil perhitungan korelasi skor semuanya bernilai > 0.3, dengan

tiap poin pertanyaan Kompetensi demikian maka dapat disimpulkan bahwa

Karyawan dari 53 Responden, dengan semua item masing-masing variable

jumlah peryataan masing-masing variable kualitas layanan hasilnya adalah valid.

9 pernyataan, Sehingga perhitungan total skor setiap responden diperoleh hasil yang disajikan dalam table berikut:

Tabel 2. Kompetensi Karyawan

Pernyataan

Kesimpulan Butir 1

R Hitung

R Kritis

Sumber: Data diolah tahun 2018

Uji Validitas Kepuasan Nasabah

Berdasarkan tabel diatas, dapat Dari hasil perhitungan korelasi skor dilihat bahwa dari 8 point peryataan

tiap poin pertanyaan Kepuasan Nasabah semuanya bernilai > 0.3, dengan

dari 53 Responden, dengan jumlah demikian maka dapat disimpulkan bahwa

peryataan masing-masing variable 6 semua item masing-masing variable

pernyataan, Sehingga perhitungan total Kompetensi Karyawan hasilnya adalah

skor setiap responden diperoleh hasil valid.

yang disajikan dalam table berikut:

Tabel 3. Kepuasan Nasabah

Pernyataan

Kesimpulan Butir 1

R Hitung

R Kritis

0.3 Valid

Butir 2

0.3 Valid

Butir 3

0.3 Valid

Butir 4

0.3 Valid

Butir 5

0.3 Valid

Sumber : Hasil olah data 2018 Berdasarkan table diatas, dapat

lain alat ukur tersebut mempunyai hasil dilihat bahwa dari 6 point peryataan

yang konsisten apabila di gunakan semuanya bernilai > 0.3, dengan

berkali-kali pada waktu yang berbeda. demikian maka dapat disimpulkan bahwa

“Reliabilitas adalah sesuatu instrumen semua item masing-masing variable

cukup dapat dipercaya untuk digunakan Kepuasan Nasabah hasilnya adalah

sebagia alat pengumpul data karena bernilai valid (Rincian dapat dilihat dari

tersebut sudah baik ” Lampiran)

instrument

(Arikunto, 2006. Uji reabilitas, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal

Uji Reabilitas

(reabel) bila memiliki nilai Cronbach Uji reabilitas di maksudkan untuk

Alpha > 0.60 (Ghozali, 2006). Berikut mengetahui adanya konsistensi alat ukur

Tabel hasil Uji Reabilitas: dalam penggunaanya, atau dengan kata

Tabel 4. Uji Reabilitas

Nilai kritis ( α) = 5% Keterangan Kualitas Layanan

Variabel

Cronbach Alpha

Reliabel Kompetensi Karyawan

Reliabel Kepuasan Nasabah

Sumber: Hasil pengolahan data primer 2018

Hasil Uji Reliabilitas tersebut alat ukur berdasarkan angka-angka menunjukkan semua variabel memiliki

Cronbach alpha dari tabel diatas. nilai ditasa batas yaitu 0.600, variabel yang dimaksud adalah Kualitas Layanan,

Uji Asumsi Klasik

Kompetensi Karyawan, dan Kepuasan

Uji Normalitas

Nasabah, yang masing-masing memiliki Uji normalitas bertujuan untuk nilai 0.755, 0.789, dan 0.717 sehingga

menguji apakah dalam model regresi, dapat dikatakan semua konsep pengukur

variabel bebas dan variabel terikat masing-masing variabel dari kuisioner

terdistribusikan secara normal atau tidak. adalah reliabel. Variable yang dimaksud

Dalam pengujian ini menggunakan adalah

analisa Kolmogorov-Smirnov merupakan kompetensi naryawan dan nepuasan

yaitu kualitas

kayanan,

suatu pengujian normalitas secara nasabah, sehingga untuk selanjutnya

univariate untuk menguji keselarasan item-item pada masing-masing konsep

data masing-masing variabel penelitian, variabel tersebut layak digunakan sebagai

dimana suatu sampel dapat dikatakan berdistribusi normal atau tidak.

Tabel 5. Hasil Pengujian Normalitas

Kesimpulan Kualitas Layanan

Variabel

Sig.

Keputusan H0

Data berdistribusi normal Kompetensi Karyawan

0.222 H0 diterima

0.189 H0 diterima

Data berdistribusi normal

Berdasarkan hasil olah data dapat (korelasi) yang sangat kuat antara diihat bahwa pada variable kualitas

variabel independen. Multikolinearitas layanan dan Kompetensi karyawan

terjadi jika nilai Variance Inflation semuanya berdistribusi normal dengan

Factor (VIF) lebih besar dari 10 atau tingkat signifikansi > 0,05 dengan

nilai Tolerance lebih kecil 0,10 (Hair et. masing-masing nilai kualitas layanan

al. 1998).

0.222 dan kompetensi 0.189. Berdasarkan hasil pengujian SPSS tersebut, maka dapat disimpulkan berdasarkan tabel berikut:

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menunjukkan hubungan langsung

Tabel 6. Hasil Pengujian Multikolineritas

Kesimpulan Kualitas

Variabel

VIF Tolerance Keputusan H0

tidak ada multikolinearitas Layanan

H0 Diterima

Kompetensi 1.015

tidak ada multikolinearitas Karyawan Sumber: Hasil pengolahan data primer 2018

H0 Diterima

Berdasarkan hasil table SPSS hubungan yang sangat kuat antara diatas, diketahui bahwa seluruh variabel

variabel independen dengan variable independen yaitu Kualitas Layanan dan

independen lainnya). Dengan demikian Kompetensi Karyawan, mempunyai nilai

tidak terjadi pelanggaran asumsi VIF < 10 atau nilai Tolerance > 0,1.

multikolinearitas pada model persamaan Sehingga H 0 diterima yang dimana nilai

regresi.

Kualitas layanan 1.015 dan Kompetensi Karyawan 1.015, artinya variabel

Uji Autokorelasi

independen tersebut tidak menunjukkan Uji autokorelasi dilakukan dengan adanya gejala multicolinearitas (tidak ada

menghitung nilai Durbin-Watson d statistic .

Tabel 7. Hasil Pengujian Autokorelasi

Durbin- Model

Adjusted R

Std. Error of the

R Square

2.315 a. Predictors: (Constant), Competence, Service Quality

b. Dependent Variable: Customer Satisfaction

Berdasarkan tabel, didapat nilai dari Maka keputusan yang diambil Durbin-Watson (DW) yaitu sebesar

adalah H1 ditolak, dengan kata lain tidak 2,315. Jika di bandingkan dengan table

ada autokorelasi (H0 diterima). durbin-watson , untuk sampel berjumlah

53 dan 2 variabel independent, DL 1.479

Uji Heterokedestias

dan DU= 1.635. sehingga dapat di hitung: Uji Heteroskedastisitas dilakukan Nilai DW = 2.315, Tabel DU = 1.635.

dengan menggunakan uji Glejse, dimana (DW) 2.315 diantara (DU) 1.635 dan <

nilai absolut residual diregresikan pada (4-DU) (4-1.635) 2.365

setiap variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Tabel 8. Hasil Pengujian Heterokedestias Tabel 8. Hasil Pengujian Heterokedestias

B Std. Error

Sumber: Hasil pengolahan data primer 2018 Berdaasarkan table 8, dapat diketahui bahwa nilai signifikans uji t

Uji Parsial (Uji t)

antara variabel kualitas layanan dan

mengetahui besarnya kompetensi karyawan dengan absolut

Untuk

pengaruh antara variabel independen residual memiliki nilai signifikansi lebih

yaitu Kualitas layanan dan Kompetensi dari 0,05 yaitu, kualitas layanan sebesar

Karyawan terhadap variabel dependent 0.238 dan Kompetensi karyawan sebesar

yaitu kepuasan nasabah, maka digunakan 0.501

nilai hasil estimasi uji t dengan Heteroskedastisitas, sehingga dapat

membandingkan nilai probabilitasnya. disimpulan bahwa Ho ditolak. Dapat

Apabila nilai probabilitas kurang dari dikatakan, variabel-variabel tersebut

α=5%, maka dapat dikatakan mempunyai tidak terdapat heteroskedastisitas.

pengaruh. Pengambilan keputusan uji t berdasarkan sebagai berikut:

Analisa Regresi

Pengujian regresi

berganda,

meliputi uji simultan (uji F), koefesen determinasi (R2) dan uji partial (uji t).

Tabel 9. Hasil Uji T

Statistics Model

B Beta

Tolerance VIF

Error -

(Constant) -6.782

0 0.985 1.015 a. Dependent Variable: Customer Satisfaction Sumber: Hasil pengolahan data primer 2018 7.357 bernilai positi (+) dan kompetensi Dengan melihat output diatas,

karyawan sebesar (X 2 ) 4.115 bernilai terdapat dua hipotesis (Ha) yang diajukan

positif (+) dapat dikatakan kualitas dalam uji t ini: a). H1 = kualitas layanan

layanan dan kompetensi karyawan (service quality) berpengaruh signifikan

berpengaruh positif terhadap kepuasan terhadap kepuasan nasabah (Y). b). H2 =

sehingga jika semakin kompetensi karyawan (competence)

nasabah,

kualitas layanan dan berpengaruh

meningkat

Kompetensi Karyawan yang profesional kepuasan nasabah.

signifikan

terhadap

akan meningkat pula kepuasan nasabah. Berdasarkan table 9, diketahui

mengetahui pengaruh bahwa nilai koefesien regresi variabel

Untuk

tersebut signifikan atau tidak maka kedua

kualitas layanan (X 1 ) adalah sebesar

variable akan kembali diuji hipotesis: variable akan kembali diuji hipotesis:

Uji t Hubungan kualitas layanan

dapat disimpulkan H 0 tolak dan H 2

diterima yang berarti Kompetensi Berdasarkan

terhadap kepuasan nasabah:

berpengaruh signifikan diperoleh t hitung sebesar 7.357 > t table

terhadap kepuasan nasabah. 2.008 dan nilai signifikansi (Sig.) 0.000 <

0.05, maka dapat disimpulkan “H0

Uji F (ANOVA) Simultan

ditolak dan H1 diterima yang berarti Uji F digunakan untuk mengetahui kualitas layanan berpengaruh signifikan

apakah variabel independen yang terhadap kepuasan nasabah”

meliputi independensi kualitas layanan dan kompetensi karyawan secara

Uji t Hubungan kompetensi karyawan

bersama-sama (simultan) berpengaruh

terhadap variabel dependen yaitu Hasil dan Pengambilan keputusan

terhadap kepuasan nasabah:

kepuasan nasabah.

dalam Uji t: diperoleh t hitung sebesar 4.115 > t table 2.008 dan nilai

Tabel 10. Hasil Uji F

Mean

Model

Sum of Squares

df F Sig.

Square

Regression b 256.266 2 128.133 39.854 .000 1 Residual

52 a. Dependent Variable: Customer Satisfaction b. Predictors: (Constant), Competence, Service Quality

Total

Sumber: Hasil pengolahan data primer 2018

Berdasarkan tabel, yang merupakan

Koefesien Determinasi (R2)

hasil uji F (uji simultan), diketahui F Koefisien determinasi merupakan hitung 39.854 dengan taraf signifikansi

besaran yang menunjukkan besarnya 0,000 (<0,05). Dari hasil pengujian

variasi variabel dependen yang dapat tersebut maka dapt disimpulkn bahwa

dijelaskan oleh variabel independennya, variabel independent (kualitas layanan

koefisien deteminasi ini digunakan untuk dan kompetensi karyawan) secara

mengukur seberapa jauh variabel-variabel bersamasama mempengaruhi (secara

bebas dalam menerangkan variabel- simultan) variabel dependennya yaitu

variabel terikatnya. Nilai koefisien Kepuasan Nasabah.

determinasi ditentukan dengan nilai R square, sebagaimana dapat dilihat pada tabel 11i:

Tabel 11. Hasil Uji F

Durbin- Model

Adjusted R

Std. Error of

R Square

Square

the Estimate

a. Predictors: (Constant), Competence, Service Quality

b. Dependent Variable: Customer Satisfaction Sumber: Hasil pengolahan data primer 2018 angka ini mengandu arti bahwa Dari hasil penelitian , dapat

konstribusi variabel kualitas layanan dan diketahui

karyawan berpengaruh determinasinya 2 (R ) diperoleh nilai terhadap kepuasan nasabah sebesar

sebesar 0.615 atau sama dengan 61.5%, 61.5%, sedangkan, sisanya sebesar

38.5%, disumbangkan oleh variabel lain kepuasan sebesar 61.5%, melihat yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

besarnya pengaruh kedua variabel yaitu kualitas layanan

dan kompetensi

karyawan sudah sepatutnya menjadi

Pembahasan

perhatian khusus bagi perusahaan

1. Pengaruh kompetensi karyawan

perbankan dalam rangka peningkatan

dan kompetensi

karyawan

layanan dan kompetensi karyawan

terhadap kepuasan nasabah

berbasis kepuasan terhadap nasabah Berdasarkan hasil, Secara simultan

namun variable lain yang bernilai sebesar variabel kualitas layanan dan kompetensi

38.5% yang tidak ikut diteliti juga perlu karyawan

mendapat perhatian dalam rangka berpengaruh

secara

bersama-sama

penyempurnaan kinerja perbankan kepuasan nasabah, yang ditunjukkan

signifikan

terhadap

dengan F hitung 39.854 dengan taraf

signifikansi 0,000 (<0,05). Hasil ini

membuktikan bahwa kebenaran teori dari

2. Pengaruh

Tjiptono (2014) yang menyebutkan

kualitas layanan

“kepuasan pelanggan merupakan respon

terhadap kepuasan nasabah

perhitungan variabel pengalaman berkaitan dengan produk

emosional terhadap

pengalaman-

Hasil

hubungan kualitas layanan terhadap atau jasa tertentu” yang dibeli, pola

Kepuasan nasabah Diperoleh hasil uji t perilaku (seperti perilaku berbelanja dan

hitung sebesar 7.357 > t table 2.008 dan perilaku pembeli) serta pasar secara

nilai signifikansi (Sig.) 0.000 <0.05, hal keseluruhan” berdasakan penjelasan

ini dapat diartikan secara parsial Kualitas diatas menunjukan meski nilai kualitas

layanan memiliki pengaruh yang layanan dan kompetensi dari karyawan

signifikan terhadap kepuasan nasabah berbeda, namun keduanya mempunyai

dan menunjukan hubungan yang positif pengaruh positif dan signifikan terhadap

diantara keduanya. Hasil penelitian ini kepuasan nasabah, kualitas layanan dan

sesuai degan teori dari Kotler (2000) kompetensi

mengemukakan, “kualitas memuaskan nasabah diluar dari variabel

pelayanan merupakan totalitas dari lain yang tidak diikut sertakan dalam

bentuk karakteristik barang dan jasa yang penelitian ini. Hal ini menjukan bahwa

menunjukkan kemampuannya untuk kualitas layanan dan komptensi karyawan

memuaskan kebutuhan pelanggan, baik telah menjadi dua faktor penting pemberi

yang nampak jelas maupun yang kepuasan nasabah, sehingga dengan

Juga memperkuat demikian membuktikan hipotesis adanya

tersembunyi”.

penelitian terdahulu dari Tombokan, et, al pengaruh

(2015) yang melakukan penelitian di kompetensi karyawan terhadap kepuasan

Bank BNI, dengan demikian penelitian nasabah

ini telah membuktikan hipotesis adanya Berdasarkan hasil analisis penelitian

pengaruh kualitas layanan terhadap tentaang kualitas layanan dan kompetensi

kepuasan nasabah Bank BTN Cibubur. karyawan terhadap kepuasana nasabah

Sehingga dapat dikatakan jika PT. bank BTN KC Cibubur, di peroleh

perbankan terus hasil

perusahan

memperhatikan dan memperbaiki kualitas determinasi bahwa kedua variable

dari perhitungan

koefesen

layanan, maka kepuasan nasabah akan independen

bertambah besar, dengan demikian terhadap kepuasan nasabah. Besaran

berpengaruh

signifikan

nasabah tidak akan lagi memiliki pengaruh kedua variable terhadap

keraguan

dalam

mempercayakan mempercayakan

tepat, sesuai dengan pepatah Ada kenyamanan serta keramahan akan

unggulan

dan

pepatah: "the right man in the right job, membuat nasabah seakan di layani

the right job in the right man ". Artinya, sepenuh hati.

orang yang tepat harus pada posisi, tugas atau pekerjaan yang tepat. Pekerjaan dan

3. Pengaruh kompetensi karyawan

tugas yang tepat, juga harus ditangani

terhadap kepuasan nasabah

orang yang tepat.

Hasil perhitungan

variabel

kompetensi karyawan terhadap kepuasan

KESIMPULAN DAN SARAN

nasabah di peroleh hasil uji t hitung

sebesar 4.115 < t table 2.008 dan nilai

Kesimpulan

signifikansi (Sig.) 0.000 > 0.05, dapat Berdasarkan bahasan di atas dikatakan kompetensi karyawan secara

simpulannya adalah 1). Secara simultan parsial berpengaruh signifikan terhadap

dan kompetensi kepuasan nasabah dan menunjukan

kualitas layanan

karyawan berpengaruh signifikan dan hubungan yang positif antar kedua

positif terhadap kepuasan nasabah PT. variabel. Penelitian ini membuktikan

Bank BTN KC Cibubur, artinya teori dari Mangkunegara (2005) yang

perusahaan perbankan harus memberikan mengemukakan bahwa “kompetensi

pelayanan dan penempatan sumber daya merupakan faktor mendasar yang dimiliki

manusia yang kompeten diposisi yang seseorang yang mempunyai kemampuan

tepat, jika hal ini tercapai maka kepuasan lebih, yang membuatnya berbeda dengan

nasabah akan meningkat. 2). Secara seseorang yang mempunyai kemampuan

parsial kualitas layanan berpengaruh rata-rata atau biasa saja ” yang dapat

signifikan dan positif terhadap Kepuasan diartikan bahwa kompetensi menjadi

nasabah, hal ini menjukan bahwa kualitas faktor unik yang melekat pada diri

layanan menjadi pertimbangan utama seseorang yang membuatnya spesial dan

nasabah dalam menjalin hubungan diperhitungkan oleh nasabah. Dan

dengan perbankan, jika kualitas layanan mendukung penelitian terdahulu yang

ditingkatkan dan terus diperbaiki maka dilakukan oleh Yonathan dengan

kepuasan nasabah pada PT. Bank BTN demikian membuktikan hopitesis Adanya

KC Cibubur akan meningkat. 3). Secara pengaruh

kompetensi karyawan kepuasan Nasabah Bank BTN Cibubur.

berpengaruh signifikan dan positif Kompetensi karyawan merupakan modal

terhadap kepuasan nasabah. Kompetensi utama karyawan dalam menghadapi

karyawan juga menjadi faktor pendukung nasabah. Keunggulan SDM ini akan

kepuasan nasabah dalam berinteraksi menjadi harga jual dalam menentukan

petimbangan atas kepuasan nasabah, jelas nasabah

dengan

bank,

kompetensi karyawan bank menjadikan mengaharapkan layanan terbaik dari

nasabah percaya dengan bank tersebut, perusahaan perbankan dari karyawan

karena apapun masalah yang dihadapi yang kompeten, harapan akan kepuasan

oleh nasabah, nasabah beranggapan harus ini akan terbayar dengan hadirnya

mendapatkan informasi yang pasti dan karyawan

skill meyakinkan sehingga akan tercipta rasa komunikasi yang baik, sikap yang ramah

yang

memikiki

ketanangan, keyakinan, kepercayaan dan dan wawasan yang luas, sehingga

kepuasan yang dimaksudkan. Jika kompetensi karyawan juga selayaknya

kompetensi ini terus mendapat perhatian menjadi perhatian serius perusahaan

dari perusahaan perbankan dalam menempatkan atapun

dan

perbaikan

perbankan, maka kepuasan nasabah merekrut karyawan dalam posisi yang

dipastikan akan meningkat.

Basu, Swastha DH., Irawan. 2008.

Saran

Manajemen Pemasaran Modern, Berdasarkan kesimpulan diatas,

Edisi Kedua , Cetakan Ke-tigabelas, maka dapat disarankan dan menjadi

Yogyakarta: Liberty Offset, bahan pertimbangan serta masukan yang

Becker Brian E, Hunselid Mark A, Ulrich diharapkan dapat berguna bagi Bank

Dave. 2001 ,” The HR Scorecard : Tabungan Negara KC Cibubur. Saran dan

Linking People, Strategy and rekomendasikan adalah sebagai berikut:

Performance”, Harvard Business 1). Disarankan Bank BTN KC Cibubur

Press, Boston, tetap memberikan peningkatan terhadap

School

Massachucetts.

kualitas layanan dengan memperhatikan Cooper dan Emory, 205, Metode aspek-aspek layanan yang berkualitas,

Penelitian Bisnis , Jakarta:Erlangga dimbangi dengan penempatan SDM yang

Finnora, E and Razak, I., 2010. Pengaruh kompeten di bidangnya, dengan begitu

layanan dan citra harapan nasabah akan terpuaskan.

kualitas

perusahaan terhadap kepuasan 2). Disarankan perlunya perbaikan dan

nasabah. Jurnal manajemen bisnis inovasi sistem jaringan informasi baik

krisnadwipayana. 5(2).2017. penyediaan Mesin ATM, memperluas

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis jangkauan cabang, perluasan jaringan

Multivariate dengan program perbankan, dan meningkatkan kinerja

Semarang Universitas sistem layanan berbasis internet seperti

SPSS .

Diponegoro..

Mobile Banking dan Internet Banking, Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Serta memberikan Promo, Undian,

Multivariate Dengan Program kemudahan betransaksi dan yang

SPSS. Edisi keempat. Semarang. terpenting adalah memperhatikan How to

Universitas Diponegoro. Customer Satisfaction .

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM

DAFTAR PUSTAKA

SPSS, Edisi keenam. . Semarang. Universitas Diponegoro

Alma, Buchari. 2013. Manajemen Gitosudarmo, Indriyo dan I Nyoman Pemasaran dan Pemasaran Jasa .

2008. Perilaku Bandung, Alfabeta.

Sudita.

Keorganisasian . Yogyakarta : Anderson,N. Ones D.S, Sinangil, H.K

BPFE.

dan

Goetsch, D., & Davis, S. B. (2002). Handbook Of Industrial, work, and

Viswesvaran, C. 2005.

Mutu Total, organizational Psychology . Vol 01.

Manajemen

Manajemen Mutu untuk Produksi, London. Sage

dan Pelayanan . Anwar Prabu Mangkunegara, 2002,

Pengolahan

Jakarta. Prenhallindo Manajemen Sumber Daya Manusia, Harahap, A. R., Ruslan, D.,and Fitrawaty Bandung PT. Remaja Rosda Karya.

(2017), The Influence of Service Anwar Prabu Mangkunegara. 2005.

Quality on Customer Satisfaction Sumber Daya Manusia perusahaan .

and Loyalty of Muamalat Bank Bandung. PT.Remaja Rosdakarya.

Branches Tanjung Balai. Journal of Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

and Management Penelitian

Business

Sciences . 5. 72-76 Praktik . Jakarta. Rineka Cipta.

Suatu

Pendekatan

Hardiansyah .2011. Kualitas Pelayanan Basu Swasta, Dharmesta dan Irawan,

Publik . Yogyakarta. Gava Media. 2008, Manajemen Pemasaran .

Horsu, E. N and Yeboah, S.T (2015). Modern, Liberty, Yogyakarta.

Influence of service quality on Influence of service quality on

International Journal of Business Ghana. International Journal of

and Social Science . 3(23). 123-129 Economics,

Manghesa, A.H., 2015. Effects of Management . 3. 1451-1464

Commerce

and

marketing competency of frontline Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha,

employees on customer satisfaction: 2008, Kompetensi Komunikasi Plus

A study on commercial bank of : Teori, Desai, Kasus, dan

Ethiopia. Journal of Business Penerapan

Management . 1(4). 39-50 Organisasi yang dinamis , Jakarta.

Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Gramedia Pustaka Utama,

Human Resource Management: Hutapea, Thoha. 2008. Kompetensi Plus.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Gramedia Pustaka

Terjemahan Dian Angelia . Jakarta: Utama

Salemba Empat Isnaini, M., Kusuma, D. W. and Noviani,

Meriana, Linda., Agung, G.P. M., and L., (2005) pengaruh kompetensi

Tarigan, Z.J.H., (2014). Analisa dosen dan fasilitas belajar terhadap