PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENERJEMAHAN LISAN DAN TULIS

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
PENERJEMAHAN LISAN DAN TULIS
Oleh :
Yunita Widiyantari
Dosen Tetap ABA HarapanBangsaSurakarta

ABSTRACT
Translation is a process of n"ansferiing massoges
fro* a source language into a target language.
Translation means fwo things, translation and interpreting. Both tr"t irytrent
functions as iel
as the factors that influence them are dffirent. Interpreling will proiiq
an oral trqnslation,
while translation will result to written translation or text.
Key words: translation, interpreting,spoken,written

PENDAHULUAN
Dalam kehidupansehari-hari,manusiabutuh berkomunikasidenganmanusialain.
Bahasaadalah alat yang paling sempurnauntuk berkomunikasi dibandingkan den gan alat
komunikasi yang lain. Dengan bahasakita bisa mengungkapkan upu-yung adi dalam
pikiran kita dan apayang kita inginkan.

Di dunia ini, banyak sekali ragam bahasayang digunakan, karena hampir setiap
daerah mempunyai bahasa yang berbeda. Perbedaanbahasa kadang menjadi kendala
dalamberkomunikasi.Oleh karenaitu, untuk mengatasipermasalahartersebutdan untuk
menjembatani komunikasi dalam dua bahasa yang berbeda, dibutuhkan seorang
penerjemahyang menguasaidua bahasatersebutdengan baik. Penerjemahanitu sendiri
menurut Brislin (1976) merupakan suatu istilah umum yang mengacu pada pengalihan
pikiran atau gagasandari bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa ,ururun
lbSa) Oleh
karena itu seorang penerjemah dituntut untuk dapat menyampaikan pesalt- yang
terkandungdalam bahasasumber (BSu) ke bahasurarurun (BSa) denganbaik agariiAu[
adamakna y angterceceratau tidak tersampaikan.
Penerjemahanitu sendiri bisa berbentuk lisan dan tulis. Penerjemahan lisan
dibutuhkanketika adadua orang atausekelompokorang yang ingin berkomunikasitetapi
terhambatoleh faktor bahasa.Penerjemahantulis dilakukan untuk menerjemahkansuatu
teksyang menggunakanbahasaasing.
Masing-masingpenerjemahmempunyaitugas dan fungsi yang berbedadisamping
kesamaanyang ada. Dalam makalah ini akan diuraikan tentang persamaandan perb.auui
darikeduajenis penerjemahandan pelaku penerjemahantersebut
Penerjemahan Lisan
Melihat fenomena bahwa bahasa berbeda-beda,penerjemahan menjadi sangat

dibutuhkan. Ketika seseorangingin berkomunikasi dengan orang lain dengan bahisa
yangberbeda dan satu sama lain tidak memahami bahasayang digunakan lawan
bicara,
saatitulah dibutuhkan seseorangyang menguasai dua bahasatersebut untuk mengatasi
masalahyang ada- Orang tersebut yang sering kita sebut dengan alihbahasawanatau
ElrsplanasiVolume 5 Nomor I Edisi Moret 2010

dengan kata lain seorang interpreter, dan proses penerjemahannya disebut
"interpretation" otor,t" interpreting".
Interpretation merupakan suatu proses penerjemahan yang secara langsung
dilakukan oleh seorang alih bahasawan atau interprefer. Nababan (2003) berpendapat
balrwa pengalihbahasaan atau penerjemahan lisan menunjuk pada situasi komunikasi
lisan dimana seseorang berbicara dalam bahasa sumber, alih bahasawan memproses
informasi tersebut yarLg ditangkapnya dan kemudian mengalihbahasakan informasi
tersebut ke dalam bahasa sasaran dan orang menyimak hasil proses tersebut secara
langsung. Dengan demikian, bisa kita ketahui bahwa proses penerjemahan seperti ini
berlangsung sangatcepat dan interpreter tersebut harus bisa menerima pesan dari bahasa
sumber kemudian mengalihkannyake dalam bahasasasarandalam waktu yang singkat.
Penerjemahanseperti ini tidak hanya terjadi dalam komunikasi antara dua orang
saja, akan tetapi bisa dalam komunikasi satu arah yang melibatkan banyak orang,

misalnya dalam suatu konferensi yang diikuti oleh banyak negara yang sudah pasti
menggunakanbahasayang berbeda-beda.Pernyataanseperti ini diungkapkan oleh Weber
(1984) yang menyatakan bahwa " Interpretation is the oral transposition of an orally
delivered message at a cpnference or a meeting -fro* o source language into target
language, performed in the presence of the participants." Dalam suatu konferensi yang
diikuti oleh pesertayang mempunyai bahasayang berbeda-bedasangat dibutuhkan suatu
terjemahan lisan agarsemuainformasi atau topik yang ada bisa diterima denganbaik oleh
peserta.
Dalam penerjemahan lisan, waktu yang tersedia bagi seorang interpreter sangat sempit
dan proses berlangsung secaraterus menerus. Hal ini menuntut seorang interpreter atau
penerjemahlisan untuk bisa mengalihkan pesan atau gagasandari Bahasa Sumber (BSu)
ke Bahasa Sasaran(BSa) secaralisan dan langsung, tidak ada pengulangan kata ataupun
kalimat. Interpreter bisa meminta pengulangankata atau kalimat apabila memang sangat
penting, misalnya tentang niuna, jumlah atau angka-angka, karena kesalahan itu bisa

berakibatfatal.
Interpreter harus mengalihkan semua kalimat yang diucapkan oleh penutur secara
lengkap tanpa ada pengurangan atau penambahan,dan interpreter tersebut tidak boleh
mengganti kata yang diucapkan oleh penutur dengan maksud untuk memperhalus atai
agar tidak rnenyinggung perasaanorang atau pihak lain. Seorang interpreter tidak boleh

memihak pihak manapun, dia berdiri di tengah-tengah.Seperti yang diungkapkan Anne
Knapp-Potthof and Karlfried dalam Katan (1999) "Suggest that the interpreter should
become a visible third pafi." Dengan kata lain bahwa seorang interpreter harus bisa
menjadi pihak ketiga yang hanya berhak atau mempunyai tugas menjembatani
komunikasi, tidak berhak memberi penjelasanlain. dan tidak bisa memberi gagasan/ ide
baru dalam ucapanpenutur.
Interpreter yang terlalu sering melakukan kesalahan atau meminta pengulangan, bisa
dikatakan bahwa interpreter tersebut tidak profesional. Dalam penerjemahan lisan,
kesalahan yang terjadi tidak bisa diperbaiki, dalam artian tidak ada klarifikasi untuk
kesalahan penerjemahan, semua berjalan dengan cepat. Oleh karena itu, seorang
interpreter harus memiliki ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan
pengalihbahasaanagar bisa mengalihbahasakandengan baik. Seperti dalam Zuchridin
dan Sugeng (2003) yang mengungkapkanbeberapasyarat bagi penerjemah lisan atau
interpreter yang baik, yaitu :
Elrsplanasi Volume 5 Nomor I Edisi Maret 2010

40

1. menguasaibahasasumberdan bahasasasaran.
2. mengenalbudayabahasasumberdan bahasasasaran.

3. menguasaitopik ataumasalahdalamwicara yang diinterpretasikan.
4. kemampuanuntuk memahamibahasalisan/ tingkatproduktif.
5. kemampuanuntuk mendengarkan"mencatatdan mengungkapkanisi infbrmasi pada
saatyang bersamaan.
6. kemampllanuntuk mengambilkeputusansecaracepat(langsung).
Apabila seoranginterpreter tidak mengllasaisalahsatuketrampilantersebut.bisa
dimungkinkanbahwa pengalihbahasaan
yang dilakukanakan menjadi kurang baik atau
dia akan kesulitan dalam mengalihbahasakan
kalimat-kalimatyang diucapkan oleh
penutur. Hal ini disebabkanoleh tugas seoranginlerpreter adalahmengalihbahasakan
kalimatdari bahasasutnberke bahasasasaransecaratepatdan cepat.
Ada beberapajenis penerjemahan
lisan. seperli yang diungkapkanKeiser dan
WeberdalamNababan(2003)antaralain: Sight Trunslation,consecutit,e
Inler-Pretation,
('on,sec'u/iveInler-Prelalion, Simultttneou,t Inter-Prelulion, clun LVhi,sperecl
InlerPreltrlion. Sight Trun.slulionadalahmengalihkanpesantertulis dari bahasasumber ke
bahasasasaransecaralisan. sedangkancon,\ec'ulive
Inler-Pretution,('onsecutiveInterPretation, ,Simultaneous lnter-Prelution, dcrn Whis'perer{ Inter-Pretation adalah

mengalihkan
datalisansecaralisan.
PenerjemahanTulis.
Sepertiyang telal-rdipaparkan di atas" bahwa penerjemahanadalah proses usaha
mengalihkan
pesandari bahasasumberke bahasasasaran.Weber ( 1981)mengungkapkan
bahwa" Translationis the transpositionof a text written in sourcelanguageinto a target
language.
Ini berarti bahwa penerjemahantulis merupakanprosespengalihanpesandari
teks terlulis dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran.terjemahan yang dihasilkan
berbentuk
tulisan.
Penerjemahan
tulis sering disebut "Translation" atau "Translating". Orang yang
melakukankan
penerjemahandisebut"Translator".
Dalam peneriemahantulis, seorang penerjemah harus bisa menyampaikan pesan I
gagasan
dalam bahasasumberke bahasasasarandenganbaik. Dalam penerjemahanini,
penerjemah

mempunyaiwaktu untuk memahamiteks bahasasumberdan memilih kata
yangtepatuntuk menerjemahkankata dalam bahasasumber.Sepertidalam Katan (1999)
bahv,a"The translatoris a "privileged reader" of SL text. S/hewill have the opportunity
to readthe text carefully beforetranslating,and thereforeis in a positionto help the target
readerby producing as clear a text as the context would warrant". Dalam proses
penerjemahan
tulis, peneriemahharus memperhatikanbeberapafaktor yang penting,
antara
lain faktor teks, faktor pembaca,faktor budaya,dan faktor ekonomi.
l. Faktor teks : Seorang penerjemah harus memperhatikan teks yang akan
diterjemahkan
dan juga harus betul-betulmemahaminyasebelumdilakukan proses
penerjemahan.
2. Faktor pembaca : penerjemahharus mempertimbangkansiapa pembacasasaran
yang diinginkan dalam terjemahannya.Jika tidak, bisa dimungkinkan terjemahan
tersebut
tidak sesuaidenganselerapembacaataulebih parahlagi terjemahantersebut
tidak diterima oleh masyarakat. [Jntuk mengantisipasinya, penerjemah harus
membuataudiencedesign sebelummenerjemahkan.Ini bergunauntuk menentukan
EksplanasiVolume

5 Nomor t Edisi Maret 20t0

41

,fl

ideologi mana yang akan dipakai, apakahdia akan cenderungpadabudaya pembaca
sasaranataupada budaya penutur asli.
3. Faktor budaya : bahasatidak lepas dari budaya, karcna itu penguasaantentang
budaya dalam prosespenerjemahanjugamenjadi sangatpenting urrtuk diperhatikan.
Dengan menguasaibudayapadabahasasumberdan bahasasasaran,penerjemahbisa
melakukan pemilihan kata yang tepat. Hal ini sangatpenting untuk diperhatikan agar
pembacabisa menikmati hasil terjemahantersebutbukan sebagaihasil terjemahan.
4. Faktor Ekonomi : sebelum melakukan penerjemahan,penerjemah jrrgu harus
mempertimbangkan faktor ekonomi. Perencanaanyang matang perlu dilakukan
untuk menghindari kesalahan yang bisa mengakibatkan kerugian. Untuk itu, perlu
dilakukan penelitian untuk memahami selera masyarakat, agar terjemahannyabisa
laku di masyarakat.
Selain faktor-faktor di atas, penerjemahjuga harus mempertimbangkanbahwa
sebuah terjemahan harus setia makna, memiliki tingkat keterbacaanyang tinggi, dan

tingkat kealamiahanbahasayangtinggi pula. Setia mskna berarti makna yang ada dalam
bahasasumberbisa tersampaikanke bahasasasarandengantepat, tidak adayang tercecer
atautidak tersampaikan.
Tingkat keterbacaanyang tinggi berarti hasil terjemahan tersebut harus bisa
dibaca oleh pembaca layaknya mereka mepbaca teks asli, bukan hasil terjemahan.
Tingkat kealamiahanyang tinggi berarti bahasayang digunakan berkesanalami dan tidak
dibuat-buat, agarpembacatidak merasaasing dengankosakatayang ditampilkan.
Persamaan dan Perbedaan Penerjemahan Lisan dan Tulis
Persamaanpenerjemahan lisan dan tulis
yang
mempunyaipersamaan,
lisan dengantulis, masing-masing
Antara penerjemahan
antaralain bisadikelompokkan
sebagaiberikut:
a. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari keduajenis penerjemahanini adalahuntuk menangkapide bahasa
sumber untuk diungkapkan kembali ke bahasasasaran,jadi paling sedikit melibatkan
dua bahasa.
b. Tujuan Utama

Tujuan dari kedua jenis penerjemahanini adalah mengalihkan ide I pesan / makna
dari satubahasa(BSu) ke bahasalain (BSa)
c. KemampuanPenerjemah
Kedua pelaku penerjemahanini harusbisa melakukanpengalihanpesandenganbaik,
menguasaikedua bahasatersebut dengan baik pula, agar tidak terjadi pengalihan
pesan yang tidak sempurna atau banyak makna yang tercecer dan tidak
tersampaikan. Kedua pelaku penerjemahan ini harus menguasai kosakata, tata
bahasa,dan gaya bahasa.Selain itu, penerjemah tersebutjr'rgu harus mempunyai
kemampuan memahami ide dan dan proses penerjemahanbaru untuk selanjutnya
menjelaskanatau mengalihkan ke bahasa sasaran.Penerjemahjuga harus bisa
bertindak sebagaimediator yang menjembatanikomunikasi dua bahasa dan harus
tetap memegang teguh kode etik dalam penerjemahandengan tidak mengubah
maknapesanydng terkandungdalam bahasasumber.

$

I

Eltsplanasi Volume5 Nomor I Edisi Maret 2010


42

E

t

I
I
I

a
n
n
)r
ia
1.

k

ng

sa
an

na

ik,
EN

tak
ata
iat
lya
risa

rus
rah

Perbedaanpenerjemahan lisan dan tulis.
Selain memiliki persamaan, kedua penerjemahan tersebut juga memiliki
perbedaan,arrtaralain :
a.Proses
Dalam proses penerjemahan lisan, pengalihbahasaandilakukan secara tepat dan
cepat, tidak ada pengulangan kalimat atau pembetulan hasil terjemahan, dan hasil
penerjemahanberupa lisan dan bisa didengarkan.Ada 3 proses yang harus dilalui,
antarlain : Analisis, Transfer dan Restrukturisasi.Dalam penerjemahanlisan, proses
tersebuttidak boleh diulang, akan tetapi dalam penerjemahantulis, apabila terjemahan
tersebutdirasabelum benar,prosestersebutbisa diulang sampaidihasilkan terjemahan
yang baik dan benar.
Dalam penerjemahan lisan, seorang interpreter tidak boleh menambahi atau
mengurangi kata atau kalimat yang diucapkan penutur, selain itu, seorang interpreter
harus bersikap netral dalam menerjemahkan, tidak boleh memihak pihak manapun,
sedangkandalam penerjemahantulis, penerjemahboleh mengganti kata yang terdapat
dalamteks bahasasumber ke bahasasasaran,memilih kata yang sesuaiuntuk pembaca
bahasasasaran,hal ini berkaitan keinginan pembacabahasasasaran.Selain itu, dalam
penerjemahanlisan
harus diperhatikan faktor budaya yang ada,jangan sampal
terjemahanyang dihasilkantidak sesuaidenganbudayabahasasasaran.
b. Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan berbeda. Dalam penerjemahan
lisan, seorang interpreter harus mengalihbahasakankalimat yang diucapkan oleh
penutur secaracepat dan tepat, karena waktu yang tersedia sangat sedikit dan proses
berlangsung terus menerus. Karena waktu yang tersedia lebih Iama, dalam
penerjemahantulis, penerjemah bisa mempelalari teks tersebut sampai betul-betul
paham akan makna yang ada agar bisa dihasilkan sebuahterjemahan yang baik dan
juga bisa dilakukan pemilihan kata yang tepat.
c. Produkyang dihasilkan
Produk yang dihasilkan dalam penerjemahanlisan berupa teks lisan sehingga
audiencedalam penerjemahanlisan bisa menikmati hasil penerjemahan pada saat itu
juga bersamaandengankalimat yang diucapkanpenutur. Dalam penerjemahantulis,
produk yang dihasilkan berupa tulisan sehingga pembaca bisa menikmati hasil
penerjemahansetelah semua selesai diterjemahkan dan telah diterbitkan dan bahkan
beratus-ratustahun sesudahprosespenerjemahantersebut.
d. Lingkungan
Dalam penerjemahan lisan, interpreter langsung menerjemahkan teks lisan
tersebutpada saat itu j.rga dan dia juga bisa melihat ekspresi,mimik ataupun gaya
dari penutur, akan tetapi dalam penerjemahan tulis, penerjemah tidak berhadapan
langsungdenganpenulis asli atau bahkantidak mengenalnyakarenaprosespenulisan
itu bisa terjadi bertahun-tahunsebelumprosespenerjemahan,jadi penerjemahtidak
tahu bagaimana proses penulisan tersebut berlangsung dan bagaimana gaya atau
ekspresipenulis tpada saatmenulis.
e.Teks
Dalam penerjemahanlisan, teks berasal dari penutur, jadi kecepatan dari teks
tersebuttergantungjriga pada penutur tersebut.Akan tetapi dalam penerjemahantulis,
teks bahasasumber berupa teks yang lengkap dan merupakan produk jadi. Hal ini

I

+2

EhplanasiVolume5 Nomor I Edisi Maret 2010

43

lebih memudahkanpenerjemahuntuk menyelarasakanisi yang terkandungdalam
asli denganhasil terjemahannya.
f. Restrukturisasi
Tidak ada perbaikanataskesalahandalam suatupenerjemahanlisan, tetapi di
penerjemahantulis, perbaikan hasil terjemahanbisa dilakukan apabila dirasa p
bahkan sebuah buku hasil terjemahan bisa ditarik dari pasaran apabila terjemr
dalam buku tersebutkurang baik dan tingkat keterbacaanyang rendah.

SIMPULAN
Dalam makalah di atastelah dipaparkanmengenaihakikat penerjemahanlisan
penerjemahantulis, persamaan dan perbedaannya.Keduanya, penerjemahan
maupun penerjemahantulis, mempunyaiciri-ciri atau kriteria yang harus dipenuhi
dari segi proses maupun dari segi pelaku penerjemahan itu sendiri,, dan kedu
mempunyaitingkat kesulitanyang berbeda.Dalam prosesnyapenerjemahanlisan d
lebih sulit karena.penerjemahharus dap4t mengalihkan pesan pada saat yang bersa
dengan disampaikannyakalimat-kalimat yang harus diterjemahkan.Hal ini ber
dengan yang terjadi pada penerjemahpada penerjemahantulis. Mereka mempL
waktu yang cukup luas untuk berfikir dan memahamimaknayang ada dalamteks ba
sumberlalu menerjemahkan
dan menghasilkanteks yang akuratdan berterima.

DAFTAR PUSTAKA
Brislin, Richard W. 1976. Translalion,Applicalion and Research.New York : Gar
Press.Inc.
Katan, David. 1999. Translating Cultures.An Introduction.fbr Translators, Interpre
and Mediators.United Kingdom : St. JeromePublising.
Nababan, M.R. 2003. Teori Menerjemahkan hahasa Inggris. Yogyakarta : Pu
Pelajar.
Nida, E.A. 1975.LanguageStructure and Translalion. California : Stanford lJnive
Press.Stanford.
Weber, Wilhelm. 1984. Training and Confbrence.TranslatorsInterpreters. New Jer
PrenticeHall. Inc.
Zuchridin S. dan Sugeng H. 2000. Translation : Bahasan Teori dan Penuntun Pr
Menerjemahkan.Yogyakarta : Kanisius.

El