STUDI LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN UNTUK PENGEMBANGAN BAKAT SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG ARTIKEL PENELITIAN

  STUDI LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN UNTUK PENGEMBANGAN BAKAT SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH: GUSTI SYA’BAN NIM.F1142141004 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

  LEMBAR PERSETUJUAN STUDI LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN UNTUK PENGEMBANGAN BAKAT SISWA SMAN 1 SUNGAI AMBAWANG ARTIKEL PENELITIAN GUSTI SYA’BAN NIM.F1142141004 Disetujui, Pembimbing I Pembimbing II Dr. Luhur Wicaksono, M.Pd Drs. Abas Yusuf, M.Sc

NIP. 196004291987031003 NIP. 195503211983031005

Mengetahui,

  Dekan FKIP Ketua Jurusan IP

  

STUDI LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN

UNTUK PENGEMBANGAN BAKAT SISWA

SMA NEGERI 1 SUNGAI AMBAWANG

Gusti sya’ban, Luhur Wicaksono, Abas Yusuf

  

Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak

Email:gusti00755@gmail.com

  

Abstract

The research aims to gain help devalopment of talent student SMA Negeri 1 Sungai

Ambawang of service placement and distribution. The method of this research is

descriptive with research survey. The population in this research are 224 student and the

sample are 54 student. The data collecting techniques of this research are direct

comunication, indirect communication. The data instrument of this research interview

guide, questionnaires. The conclusionof this research is that the activity of service

placement and distribution to devalopment talent student SMA Negeri 1 Sungai

Ambawang is 60% categorized moderate that is you say service placement and

distribution already do it so increase again.

  Keywords: Service Placement and Distribution, Devalopment of Talent PENDAHULUAN

  Bimbingan merupakan salah satu bagian yang integral dari keseluruhan penyelenggaraan proses pendidikan disekolah. Nelson (1960:4) “to make guidance service available to all children is a comperative recent phenomenon, guidance has long been a part of educ ation”. Pada tahun 2013, status pelayanan bimbingan dan konseling telah menjadi bagian dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A tahun 2013 tentang implementasi Kurikulum 2013. Dengan peraturan tersebut pelayanan bimbingan dan konseling menjadi element penting dan tidak dapat terpisahkan dari dunia pendidikan. Hal ini sejalan dengan yang disebutkan oleh Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (2013:9) bahwa “ pelayanan BK, sebagai bagian dari upaya pendidikan, pada satuan pendidikan merupakan usaha membantu peserta didik dalam rangka pengembangan potensi mereka secara optimal”. Sebagai mana yang

  relate thir previos school records, test scord, ability, achievment, aptitude, and work and life experiences to their expressed felling and ambitions, a counselor is able to provide help in the selection of programes or classes which are appropriate for the student's existing life goals . Jadi bimbingan

  dan konseling sangat membantu perkembangan peserta didik yang berkualitas, sesuai dengan bakat, minat kemampuan, prestasi, dan kerja serta pengalaman hidup. Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang dapat membantu siswa dalam mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan potensi dan bakatnya serta kekuatan yang dimilikinya yaitu layanan penempatan dan penyaluran. Aqib (2012:81) menyatakan bahwa “Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat, sesuai dengan potensi, bakat dan minat serta kondisi pribadinya”. Sedangkan Sukardi memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan, atau program studi, program pilihan,magang, kegiatan ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.

METODE PENELITIAN

  Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut Nawawi (2015:67) metode deskriptif adalah “Suatu metode yang menyajikan keadaan yang berkenaan dengan fakta dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung di lapangan dan menyajikannya apa adanya”. Selanjutnya Sugiyono (2015:21) mengatakan bahwa Penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Adapun Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang yang berjumlah 224 peserta didik. Karena Populasi penelitian ini berjumlah 224 peserta didik maka diambil sampel sebesar 25%. Sebagaimana dikatakan oleh Arikunto (dalam Riduwan 2009:95) sebagai ancar-ancar jika populasi kurang dari 100 diambil keseluruhan, apabila populasi lebih dari 100 bisa diambil 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian jumlah dari populasi yang akan dijadikan sumber data. Maka penelitian penarikan jumlah sampel sebesar 25% dari 224 peserta didik yaitu 25% x 224 = 54 peserta didik. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan wawancara.

  Layanan penempatan dan penyaluran yang diberikan kepada peserta didik dapat membantu peserta didik dalam pengembangan bakat yang dimilikinya. Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata

  • – rata, yang telah ada pada diri individu secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Seperti yang dijelaskan Asrori (2008:73) bahwa Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih bersifat potensial atau latent itu, maka bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan latihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud. Perlunya analisis layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik? Dikarenakan layanan penempatan dan penyaluran tersebut menempatkan peserta didik dalam lingkungan yang mendukung, melatih serta menyalurkan bakat melalui kegiatan-kegiatan yang mendukung potensi peserta didik. Namun kenyataannya, berdasarkan hasil pra survey yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Sungai Ambawang, khususnya kelas XI peneliti menemukan banyak peserta didik yang kurang bersemangat tinggi untuk mengembangkan bakatnya. Gejala-gejala yang tampak diantaranya adalah: peserta didik kurang memanfaatkan waktu luang, sekitar 80 % peserta didik mengikuti ekstrakulikuler berdasarkan ikut-ikutan teman, 80 % peserta didik kurang mempunyai rasa ingin tahu yang kuat. Oleh sebab itu, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri Dengan penelitian berjudul “Analisis layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang.

  Metode penelitian merupakan unsur penting dalam penelitian untuk mencapai tujuan, penelitian tidak akan berhasil jika tanpa menggunakan metode penelitian, oleh karena itu metode dalam penelitian sangat diperlukan.Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  • –254) menjelaskan bahwa: “Berkaiatan dengan penentuan sampel sebagai ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi . Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih”. Sampel yang berjumlah 54 3 peserta didik diambil menggunakan teknik sampling random. Menurut Subana dan Sudrajat (2001:117) “ teknik sampling random memungkinkan setiap anggota populasi terpilih menjadi anggota sampel dengan peluang yang sama”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi tidak langsung dan teknik komunikasi langsung.Alat pengumpul data yang dipergunakan dalam suatu penelitian adalah kuesioner (angket), pedoman wawancara. Teknik analisis perhitungan presentase Menurut Ali(1985:184)
  • – 100 %
  • – 85 %

  • – 75 %
  • – 59 % ≤ 54 %

  IPA 3, IPS 1, IPS 2, IPS 3. Yang dijadikan sampel penelitian, (2) Memberikan petunjuk terlebih dahulu yang sudah dijabarkan diangket pada lembar pertama agar peserta didik paham, (3) Memulai pengisian angket terhadap peserta didik selama

  Penelitian ini dilaksanakan disekolah SMA Negeri 1 Sungai Ambawang dengan jumlah sampel 54 peserta didik. Langkah- langkah pengolahan data sebagai berikut : ( 1) Meyebarkan angket sebanyak 54 examplar

  Hasil Penelitian

  Pada tahap persiapan ini, peneliti menyiapkan instrument penelitian yang berupa kisi-kisi angket. Sebelum melakukan penelitian yang harus disiapkan adalah menyusun angket dan membuat kisi-kisinya lebih dahulu untuk disebarkan kepada peserta didik yang akan menjadi subjek penelitian, berdasarkan kisi-kisi tersebut maka disusunlah butir-butir pertanyaan sebanyak 50 item pertanyaan dengan 2 alternatif jawaban jumlah sampel 54 peserta didik.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menyiapkan Instrumen penelitian

  Sangat Kurang

  Cukup Kurang

  55

  Sangat Baik Baik

  60

  76

  86

  Tabel 1.Tolok Ukur Kategori Penilaian Hasil Angket

Layanan Penempatan Dan Penyaluran Untuk Pengembangan Bakat

Persentase Keterangan

  % = ── x 100% N Keterangan: X% = Presentase yang dicapai n = Nilai yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai

  n

  penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang. Jumlah populasi lebih dari seratus maka sampel yang diambil 25%. Jadi jumlah 25% dari 224 peserta didik adalah 54 peserta didik.Pengambilan jumlah sampel dari populasi berdasarkan pendapat. Riduwan dan Akbon(2010:253

  45 menit,(4)Mengumpulkan angket yang telah disebarkan, kemudian melakukan pengecekan terhadap semua jawaban angket dari responden apakah ada data yang tidak lengkapatau ada yang belum dijawab. Dari semua angket yang ada ternyata terisi semua, dan seluruhnya dikumpulkan kepada peneliti. Adapun analisis data angket layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang dapat dilihat pada tabel.2 sebagai berikut langsung ke SMA Negeri 1 Sungai Ambawang dapat dilihat sebagai berikut :

  

Tabel 2.Hasil Analisi Data Layanan Penempatan Dan Penyaluran Untuk

Pengembangan Bakat

Skor Skor Kategori No Indikator % Aktual Ideal

  1 Pelaksanaan a.Melakukan analisis terhadap berbagai kondisi yang terkait dengan

  Sedang permasalahan siswa 170 324 52% sesuai prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan b.Melaksanakan layananpenempatan dan penyaluran. 1) Didalam kelas

  Sedang 164 486 34% 2) Didalam

  Tinggi 208 270 77% Kelompok Belajar 3)Kegiatan

  Sedang 218 378 58% ekstrakurikuler

  c. Pengembangan bakat 1) Keberanian

  Tinggi 223 270 83% 2) Latihan

  Sedang 104 216 48% 3) Dukungan

  Sedang 71 108 66% Lingkungan 4) Memahami

  Tinggi hambatan dan 77 108 71% mengatasinya

  Konflik Baik 344 432 80%

  Kecemasan Baik 858 1080 79% Sedang

  Jumlah 1.235 2.160 57% Respon siswa

  2 a.Kognitif

  Tinggi 81 108 75% b. Afektif 153 216 71% Tinggi

  c. Psikomotorik 146 216 68% Tinggi

  Jumlah 380 540 70% Tinggi

  Jumlah Total 1.615 2700 60%

  Sedang

  Berdasarkan perhitungan perentase pada tabel diatas, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang mencapai skor aktual 1.614 dan ini skor ideal 2700 berarti mencapai 60% berada pada kategori “sedang”. Untuk mengetahui selengkapnya hasil perhitungan persentase kategori penilaian tiap aspek dalam variabel layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang. Diberikan interpretasi hasil perhitungan sebagai berikut. 1)Aspek pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran diperoleh skor aktual 1.234 dari skor ideal 2.160, berarti mencapai 57% berada pada kategori “sedang”.Ini artinya dalam melakukan analisis terhadap berbagai kondisi yang terkait dengan permasalahan peserta didik sesuai prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan dan melaksanakan layanan penempatan dan penyaluran sudah terlaksanakan dengan baik. 2) Aspek respon siswa memperoleh skor aktual 380 dari skor ideal 540 berarti mencapai 70 % berada pada kategori “Tinggi”. Dapat dikatakan bahwa respon peserta didik setelah mendapatkan layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat, seperti respon kognitif, afektif, psikomotorik yang ada sudah sangat baik sekali

  Pembahasan Hasil Penelitian

  Perencanaan layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling yaitu meliputi, menetapkan siswa yang menjadi sasaran layanan, menyiapkan prosedur langkah- langkah dan perangkat serta fasilitas layanan, dan menyiapkan kelengkapan administrasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Tohirin (2013:151) yang mengatakan perencanaan mencakup:“(a) identifikasi kondisi yang menunjukan adanya permasalahanpada diri siswa tertentu (b) menetapkan siswa yang akan menjadi sasaran layanan, (c) menyiapkan prosedur langkah-langkah dan perangkat serta fasilitas layanan, dan (d) menyiapkan kelengkapan administrasi.” Kegiatan perencanaan sangat diperlukan demi menjamin keteraturan dan keberhasilan penyelenggaraan layanan penempatan dan penyaluran serta menjamin tercapainya tujuan yang hendak dicapai. Maka kegiatan layanan penempatan dan penyaluran perlu perencanaan, dan disusun serta dilaksanakan dengan efektif.

  Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling meliputi, melakukan analisis terhadap berbagai kondisi yang terkait dengan permasalahan siswa sesuai prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan dan melaksanakan layanan penempatan dan penyaluran. Hal ini sejalan dengan pendapat Tohirin (2013:152) yang menyatakan “pelaksanaan yang mencakup kegiatan (a) melakukan analisis terhadap berbagai kondisi yang terkait dengan permasalahan siswa sesuai prosedur dan langkah-langkah yang telah ditetapkan (b) melaksanakan layanan penempatan dan penyaluran”. Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran sangat diperlukan, tujuannya mengembangkan dan memperoleh tempat yang sesuai dalam proses pengembangan bakat, agar potensi yang dimiliki oleh peserta didik dapat berkembang secara optimal.

  Pengembangan bakat merupakan kemampuan atau potensi yang perlu dikembangkan dan dilatih, agar terwujud perubahan yang progresif, dan berkesinambungan. pengembangan bakat sangat di pengaruhi oleh keberanian karena dengan keberanian, mampu menghadapi tantangan dan hambatan baik yang bersifat fisisk, fisikis, kendala-kendala sosial maupun hal yang lainnya. Latihan, dengan latihan dapat memberikan pengalaman yang tujuannya tersebut dapat meningkatkan keterampilan, berpikir dan mengembangkan strategi.selain itu, dengan latihan secara terus menerus, bakat yang dipunyai peserta didik lebih matang dan terus menerus berkembang. Dukungan lingkungan, dalam mengembangkan bakatnya, peserta didik memerlukan peran lingkungan seperti: lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat karena lingkungan merupakan stimulus eksternal., dalam pengembangan bakat. Memahami hambatan dan mengatasinya, yaitu agar peserta didik, dapat mengidentifikasi kendala-kendala yang akan terjadi dalam pengembangan bakat, kemudian mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Hal ini sejalan dengan website Universitas Bina Nusantara (dalam Asmani 2012:42). Menjelaskan “hal yang harus di tempuh dalam upaya pengembangan bakat ialah, keberanian, latihan, dukungan lingkungan, memahami hambatan dan mengatasinya”. Bakat merupakan kemampuan atau potensi yang perlu dikembangkan dan dilatih sehingga dapat mencapai kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan.

  Evaluasi yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan, karena evaluasi sangat penting untuk menilai kinerja dalam pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran menurut Tohirin (2013:152) yang menyat akan, evaluasi mencakup “ (a) menetapkan materi evaluasi (b) menetapkan evaluasi (d) mengaplikasikan instrumen evaluasi dan (e) mengelola hasil aplikasi instrumen”. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan, karena evaluasi sangat penting dalam melihat keberhasilan dalam pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran.

  Respon peerta didik dalam layanan penempatan dan penyaluran yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling dapat dilihat dari pemahaman, sikap, prilaku, dan tindakan pesenerta didik. Chef (dalam Puspitasari, 2011:12) menyatakan “respon dapat menimbulkan tiga bagian yaitu kognitif, afektif, dan konatif/psikomotorik”. Respon peserta didik sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam memahami layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat.

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan secara umum bahwa “ layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang

  ” termasuk kedalam kategori “tinggi”. Secara khusus dapat disimpulkan beberapa aspek sebagai berikut: (1) Perencanaan layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang, sudah terlaksanakan. Temuan ini mengisyaratkan bahwa kegiatan layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat telah dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling berdasarkan satuan layanan yang diperoleh melalui ITP. Misalnya mengidentifikasi kondisi yang menunjukan adanya permasalahan pada diri siswa tertentu, menetapkan siswa yang akan menjadi sasaran layanan, menyiapkan prosedur langkah-langkah dan perangkat serta fasilitas layanan, dan menyiapkan kelengkapan administrasi; (2)Perencanaan layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Singai Ambawang, sudah penyaluran untuk pengembangan bakat telah dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling berdasarkan satuan layanan yang diperoleh melalui

  ITP. Misalnya mengidentifikasi kondisi yang menunjukan adanya permasalahan pada diri siswa tertentu, menetapkan siswa yang akan menjadi sasaran layanan, menyiapkan prosedur langkah- langkah dan perangkat serta fasilitas layanan, dan menyiapkan kelengkapan administrasi; (3) Evaluasi guru bimbingan dan konseling dalam layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang. Sudah terlaksanakan. Artinya terlaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai sebelumnya. Seperti menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, mengaplikasikan instrumen evaluasi dan mengelola hasil aplikasi instrumentasi; (4) Respon peserta didik setelah mendapatkan layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Sungai Ambawang. Memperoleh persentase 70% Termasuk dalam kategori “tinggi”. Temuan ini menunjukan ketika peserta didik yang menunjukan respon yang meliputi: kognitif, yaitu respon peserta didik yang menunjukan cara berfikir dalam merespon layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat memperoleh persentase 75% termasuk dalam kategori “tinggi”. Afektif yaitu respon pererta didik yang menunjukan perasaan setelah mendapatkan layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangn bakat memperoleh persentase 71% termasuk dalam kategori “tinggi”. Psikomotor, yaitu respon peserta didik yang dinilai melalui tindakan setelah mendapatkan layanan penempatan dan penyaluran memperoleh persentase 68% termasuk dalam kategori “tinggi”.

  3. Bagi orang tua peserta didik Orang tua peserta didik dapat memperhatikan dan mengembangkan bakat anaknya. Agar anaknya mampu menguasai bidang tertentu dan dapat menghadapi berbagai tantangan kehidupan kedepannya; (4) Kepala sekolah diharapakan memberikan dukungan kepada guru bimbingan dan konseling untuk melaksanakan program- program layanan bimbingan dan konseling dan pengadaan sarana dan prasarana, dalam layanan penempatan dan penyaluran untuk pengembangan bakat peserta didik, agar peserta didik dapat mengembangkan bakatnya secara optimal.

DAFTAR RUJUKAN

  Berdasarkan dari hasil penelitian, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: (1) Peserta Didik dengan kesadaran sendiri berupaya untuk mengembangkan bakat keberanian, memahami hambatan dan mengatasinya; (2) 2. Guru bimbingan dan konseling Bagi guru BK diharapkan dapat menjalankan layanan penempatan dan penyaluran untuk mengembangkan bakat peserta didik secara efektif melalui program- program yang telah dibuat, dan perlu memiliki catatan yang lengkap tentang penempatan dan penyaluran seluruh peserta didik yang nantinya diperlukan untuk evaluasi dan tindak lanjut ; (3)

  Ali, Mohamad. (1985). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi.

  Angkasa. Arikunto, Suharsimi (2013). Prosedur Peneitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

  Asmani, Jamal. M (2012). Kiat

  Mengembangkan Bakat Anak Disekolah. Yogjakarta: Diva Press.

  Saran

  Membantu Perkembangan Peserta Didik. Pontianak: Untan Press.

  Aqib, Zainal (2012). Bimbingan dan

  Konseling di Sekolah. Bandung: Yrama Widya.

  Gibson, L, Robert & Mitchel. H.m. (1998).

  Introduction to Guidance. New York: Macmilan Publishing.

  Puspitasari, (2011). Respon Siswa Smp

  Negeri 3 Kelapa Bangka Beitung Terhadap Terhadap Fim Laskar Pelangi. Jurnal Imiah

  Asrori, M. (2008). Memahami dan Riduan dan Akbon. (2010). Rumus dan Data

  Dalam Analisis Statistik. Bandung: Alfabeta.

  Subana. M dan Sudrajat. (2001). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Alfabeta. Sukardi Dewa K. (2010). Pengantar Program Bimbingan dan Konseling.

  Jakarta: Rineka Cipta.

  Sugiyono. 2015. Metode Penelitian

  Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

  Tohirin. (2013). Bimbingan dan Konseling

  Disekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Press.