BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

RPI2-JM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hal lingkungan dan sosial
untuk meminimalkan pengaruh negative pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya terhadap
lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kajian aspek lingkungan dan sosial
meliputi acuan peraturan perundang-undangan, kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis
dengan instrumen, serta pemetaan antisipasi dan rekomendasi perlindungan lingkungan dan sosial
yang dibutuhkan.

8.1. Aspek Lingkungan
Kajian lingkungan dibutuhkan untuk memastikan bahwa dalam penyusunan RPI2-JM bidang
Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten/kota telah mengakomodasi prinsip perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Adapun amanat perlindungan dan pengelolaan lingkungan adalah
sebagai berikut:
1.

UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas antara lain

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH)”

2.

UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu penerapan prinsip-prinsip
pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang”
VIII-1

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar


3.

Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014:
“Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai adalah perbaikan mutu lingkungan
hidup dan pengelolaan sumber daya alam di perkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakan
lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya tamping lingkungan; peningkatan kapasitas
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”

4.

Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis:
Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS digunakan untuk menyiapkan
alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program agar dampak dan/atau risiko
lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan

5.

Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan.
Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu disusun dokumen Amdal, UKL

dan UPL, atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau disebut dengan
dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal atau UKL dan UPL.

Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota
dalam aspek lingkungan terkait bidang Cipta Karya mengacu pada UU No. 32/2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:
1.

Pemerintah Pusat
a. Menetapkan kebijakan nasional.
b. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
e. Melaksanakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
f. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pengendalian dampak perubahan iklim dan
perlindungan lapisan ozon.
g. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan nasional, peraturan
daerah, dan peraturan kepala daerah.
h. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
i. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengaduan masyarakat.

j. Menetapkan standar pelayanan minimal.
VIII-2

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Pemerintah Provinsi

2.

i.

Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.


ii.

Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.

iii.

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.

iv.

Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan daerah, dan
peraturan kepala daerah kabupaten/kota.

v.

Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

vi.

Melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan pengawasan kepada kabupaten/kota di bidang

program dan kegiatan.

vii.

3.

Melaksanakan standar pelayanan minimal.

Pemerintah Kabupaten/Kota
a. Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota.
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
e. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

8.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kajian
Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang
sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau

kebijakan, rencana, dan/atau program.
KLHS perlu diterapkan di dalam RPI2-JM antara lain karena:
1. RPI2-JM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalam perencanaan pembangunan
infrastruktur.
2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPI2-JM adalah karena RPI2-JM bidang
Cipta Karya berada pada tataran Kebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS menerapkan
prinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atau program menjadi garda depan
VIII-3

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negative
terhadap lingkungan hidup


VIII-4

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Tabel 8.1 Matrik ’Uji Cepat’ KLHS RTRW Kabupaten Blitar
NO
(1)

ISU STRATEGIS

PENGARUH


RTRW KAB.

POSITIF

NEGATIF

ALTERNATIF
MITIGASI
(6)

(2)

(3)

(4)

(5)

Masyarakat secara umum merasakan gejalagejala berkurangnya pasokan air yang timbul,
mulai dari berkurangnya debit mata air,

berkurangnya volume aliran sungai dan saluransaluran, mengecilnya/tidak terawatnya badan air,
mengeringnya sumur dimusim kemarau dan yang
paling ekstrim adalah mengeringnya mata air.

Strategi untuk mengembangkan sistem jaringan
sumber daya air dilakukan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan melalui wilayah
sungai, penyediaan jaringan irigasi, air baku untuk
air bersih dan pengendalian banjir, meliputi :

tumbuhnya pemahaman
masyarakat tentang
pentingnya penggunaan dan
penghematan pemanfaatan
air

aktivitas kegiatan
masyarakat se hari -hari
terhambat sehingga
akan berdampak pada

pemenuhan kebutuhan
hidup

Sistem pengelolaan jaringan prasarana
lingkungan yang dilaksanakan masih kurang
terpadu, utamanya pada sistem jaringan
persampahan, sumber air minum kota, air limbah
dan jalur evakuasi bencana

1. mengembangkan pemanfaatan wilayah sungai
untuk penyediaan cadangan air irigasi dengan
peningkatan konservasi sempadan sungai;
2. meningkatkan jaringan irigasi dan sarana
prasarana pendukung;
3 mengembangkan jaringan air baku untuk air
bersih melalui pengoptimalan pemanfaatan
sumber air permukaan dan sumber air tanah;
4. meningkatkantampungan/resapan air melalui
pengoptimalan fungsi tampungan untuk wisata
air, penataan lingkungan, konservasi serta
pengendalian banjir; dan
5. mengoptimalkan dan membangun jaringan
pelayanan air bersih.
Strategi untuk mengembangkan sistem jaringan
prasarana lingkungan dilakukan secara terpadu
sesuai dengan fungsi wilayah melalui sistem
jaringan persampahan, sumber air minum kota dan
jalur evakuasi bencana, meliputi :
1. mengelola sistem persampahan dengan sistem
pengurangan volume, penggunaan kembali dan
pendaur-ulangan sampah (3R), optimalisasi
fungsi TPA, TPS dan sarana prasarana
kebersihan, serta pengembangan teknologi
persampahan;

BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(7)

1. Perbaikan irigasi yang nonteknis dan
semi teknis menjadi sistem irigasi
teknis
2. Pemisahan yang jelas antara fungsi
sungai dan irigasi

1. Memperluas jaringan pelayanan PDAM
2. Menjaga kelestarian sumber-sumber
mata air yang ada

timbulnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kebersihan dan menjaga
lingkungan

timbulnya permasalahan
dalam penanganan
sampah secara terpadu

1. Penanganan sampah terutama di
kawasan perdesaan dapat dilakukan
secara mandiri dan diolah menjadi
bahan kompos;
2. Melalui peningkatan kesadaran
lingkungan dan pemanfaatan daur
ulang sampah, maka volume sampah
dapat direduksi sejak lebih awal;

VIII-5

BPP FT

REKOMENDASI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

NO

ISU STRATEGIS

RTRW KAB.

(1)

(2)

(3)

PENGARUH
POSITIF

NEGATIF

ALTERNATIF
MITIGASI

(4)

(5)

(6)

REKOMENDASI
(7)

3. Terdapat peluang mengelola sampah
secara modern dengan skala besar
melalui industri kompos dan pupuk
organik.

Limbah dari industri mulai mengganggu
masyarakat sekitar

2. mengembangkan sistem pengelolaan sampah
secara mandiri untuk wilayah perdesaan untuk
mendukung pertanian;
3. mengelola limbah industri dan rumah tangga
untuk mengurangi tingkat pencemaran
lingkungan, melalui penyediaan IPAL dan
IPAL Komunal;

4. meningkatkan sanitasi lingkungan untuk
permukiman, perdagangan dan jasa, serta
kegiatan sosial ekonomi lainnya di wilayah
perkotaan dan perdesaan;
5. meningkatkan perlindungan terhadap sumbersumber mata air dan daerah resapan air,
perluasan cakupan pelayanan air minum serta
peningkatan kuantitas dan kualitas air menjadi
layak dan siap minum; dan
6.
menyediakan jalur evakuasi bencana
khususnya bencana banjir di kawasan –
kawasan yang rawan bencana.

timbulnya kesaadaran
masyarakat dan kesadaran
pelaku usaha akan
pentingnya membuang
limbah baik limbah rumah
tangga maupun limbah
idustri

timbulnya permasalahan
dalam pengelolaan dan
penanganaan limbah
baik domestik maupun
limbah rumah tangga

terpeliharanya sumber air
guna berbagai keperluan dan
meningkatkan pelayanan air
minum oleh PDAM

membutuhkan waktu
yang cukup dan
anggaran yang cukup
besar

Tertanganinya korban
bencana dengan cepat

menimbulkan
permasalahan dalam
penggunaan ruang yang
terbatas

VIII-6

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

8.1.2 AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH
Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan Wajib AMDAL dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008 Tentang
Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib
Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup, yaitu:
1. Proyek wajib AMDAL
2. Proyek tidak wajib AMDAL tapi wajib UKL-UPL
3. Proyek tidak wajib UKL-UPL tapi SPPLH

VIII-7

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Tabel 8.2 Perbedaan Instrumen KLHS dan AMDAL
Deskripsi

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

a. Rujukan Peraturan

i.

Perundangan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)

UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

i.

UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup ii. Permen LH 09/2011 tentang Pedoman

ii.

Permen PPU 10/PRT/M/2008 tentang jenis kegiatan bidang PU wajib UKL

umum KLHS

UPL iii. Permen LH 5/2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
Wajib AMDAL

b. Pengertian Umum

Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk

Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan

memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi

pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Usaha dan/atau Kegiatan adalah segala

kebijakan, rencana, dan/atau program.

bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup
serta menyebabkan dampak terhadap lingkungan.

c. Kewajiban

Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Pemrakarsa rencana usaha dan/atau kegiatan yang masuk kriteria sebagai wajib

pelaksanaan

AMDAL (Pemerintah/swasta)

d. Keterkaitan studi
lingkungan

iii.

Penyusunan atau evaluasi RTRW, RPJP dan RPJM

iv.

Kebijakan, rencana dan/atau program yang berpotensi

dengan:
e. Mekanisme

Tahap perencanaan suatu usaha dan atau kegiatan

menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan
i.

pelaksanaan

pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/ atau program

i.

terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah;
ii.

iii.

Pemrakarsa dibantu oleh pihak lain yang berkompeten sebagai penyusun
AMDAL

perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana,

ii.

Dokumen AMDAL dinilai oleh komisi penilai AMDAL yang dibentuk oleh

dan/atau program; dan

Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dan dibantu

rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan

oleh Tim Teknis.

kebijakan, rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan

VIII-8

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

iii.

Komisi penilai AMDAL menyampaikan rekomendasi berupa kelayakan atau

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Deskripsi

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)

prinsip pembangunan berkelanjutan.

ketidaklayakan lingkungan kepada Menteri, gubernur, dan bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya.
iv.

Menteri, gubernur, dan bupati/walikota berdasarkan rekomendasi komisi
penilai AMDAL menerbitkan Keputusan Kelayakan atau Ketidaklayakan
lingkungan

f. Muatan Studi
Lingkungan

i.

Isu Strategis terkait Pembangunan Berkelanjutan

i.

Kerangka acuan;

ii.

Kajian pengaruh rencana/program dengan isu-isu strategis

ii.

Andal; dan

terkait pembangunan berkelanjutan

iii.

RKL-RPL.

iii.

Alternatif

rekomendasi

untuk rencana/program

Kerangka acuan menjadi dasar penyusunan Andal dan RKL-RPL. Kerangka
acuan wajib sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan / atau rencana
tata ruang kawasan

g. Output

h. Outcome

Dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan

Keputusan Menteri, gubernur dan bupati/walikota sesuai kewenangan tentang

dalam suatu wilayah.

kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan.

i.

ii.

Rekomendasi KLHS digunakan sebagai alat untuk melakukan

i.

Dasar pertimbangan penetapan kelayakan atau ketidak layakan lingkungan

perbaikan kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan

ii.

Jumlah dan jenis izin perlindungan hidup yang diwajibkan

yang melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.

iii.

Persyaratan dan kewajiban pemrakarsa sesuai yang tercantum dalam RKL

segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya

RPL.

dukung dan daya tamping lingkungan hidup sesuai hasil KLHS
tidak diperbolehkan lagi.
i.

Pendanaan

APBD Kabupaten/Kota

i.

Kegiatan penyusunan AMDAL (KA, ANDAL, RKL- RPL) didanai oleh
pemrakarsa,

VIII-9

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Deskripsi

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
ii.

Kegiatan Komisi Penilai AMDAL, Tim Teknis dan sekretariat Penilai
AMDAL dibebankan pada APBN/APBD

iii.

Jasa penilaian KA, ANDAL dan RKL-RPL oleh komisi AMDAL dan tim
teknis dibiayai oleh pemrakarsa.

iv.

Dana pembinaan dan pengawasan dibebankan pada anggaran instansi
lingkungan hidup pusat, provinsi dan kabupaten/kota

j.

Partisipasi

Masyarakat adalah salah satu komponen dalam kabupaten/kota yang

Masyarakat

dapat mengakses dokumen pelaksanaan KLHS

k. Atribut Lainnya:

Masyarakat yang dilibatkan adalah:
i.

Yang terkena dampak;

ii.

Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau

iii.

Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL

Hulu siklus pengambilan keputusan

Akhir sklus pengambilan keputusan

2. Pendekatan

Cenderung pro aktif

Cenderung bersifat reaktif

3. Fokus analisis

Evaluasi implikasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan

Identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak lingkungan

4. Dampak

Peringatan dini atas adanya dampak komulatif

Amat terbatas

Memelihara keseimbangan alam, pembangunan berkelanjutan

Mengendalikan dan meminimalkan dampak negative

6. Alternatif

Banyak alternative

Alternatif terbatas jumlahnya

7. Kedalaman

Luas dan tidak rinci sebagai landasan untuk mengarahkan visi dan

Sempit, dalam dan rinci

1. Posisi

kumulatif
5. Titik berat
telaahan

kerangka umum

VIII-10

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Deskripsi

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

8. Deskripsi

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)

Proses multi pihak, tumpang tindih komponen, KRP merupakan

proses

Proses dideskripsikan dengan jelas, mempunyai awal dan akhir

proses iteratif dan kontinu

9. Fokus

Fokus pada agenda pembangunan berkelanjutan

Menangani gejala kerusakan lingkungan

Tidak diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian dan

Diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian dan persetujuan

persetujuan KLHS

AMDAL

pengendalian
dampak
l.

Institusi Penilai

VIII-11

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen
AMDAL adalah sebagai berikut:
Tabel 8.3
Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL
No.
A.

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

Persampahan:
a. Pembangunan TPA Sampah Domestik dengan
sistem Control landfill/sanitary landfill:
- luas kawasan TPA, atau

> 10 ha

- Kapasitas Total

> 100.000 ton

b. TPA di daerah pasang surut:
- luas landfill, atau

semua kapasitas/

- Kapasitas Total

besaran

c. Pembangunan transfer station:
- Kapasitas

> 500 ton/hari

d. Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah
terpadu:
- Kapasitas

> 500 ton/hari

e. Pengolahan dengan insinerator:
- Kapasitas

semua kapasitas

f. Composting Plant:
- Kapasitas

> 500 ton/hari

g. Transportasi sampah dengan kereta api:
- Kapasitas
B.

C.

> 500 ton/hari

Pembangunan Perumahan/Permukiman:
a. Kota metropolitan, luas

> 25 ha

b. Kota besar, luas

> 50 ha

c. Kota sedang dan kecil, luas

> 100 ha

d. keperluan settlement transmigrasi

> 2.000 ha

Air Limbah Domestik
a. Pembangunan IPLT, termasuk fasilitas
penunjang:
- Luas, atau

> 2 ha

- Kapasitasnya

3
> 11 m /hari

b. Pembangunan IPAL limbah domestik, termasuk

VIII-12

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

No.

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

fasilitas penunjangnya:
- Luas, atau

> 3 ha

- Kapasitasnya

> 2,4 ton/hari

c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah:
- Luas layanan, atau

> 500 ha

- Debit air limbah

3
> 16.000 m /hari

D.

Pembangunan Saluran Drainase (Primer
dan/atau sekunder) di permukiman

E.

a. Kota besar/metropolitan, panjang:

> 5 km

b. Kota sedang, panjang:

> 10 km

Jaringan Air Bersih Di Kota Besar/Metropolitan
a. Pembangunan jaringan distribusi
- Luas layanan

> 500 ha

b. Pembangunan jaringan transmisi
- panjang

> 10 km

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas menjadikannya tidak
wajib dilengkapi dokumen AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis
kegiatan bidang Cipta karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL
tercermin dalam tabel 8.4
Tabel 8.4
Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib UKL-UPL
Sektor Teknis CK
a. Persampahan

Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
i. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan system controlled landfill atau sanitary
landfill termasuk instansi penunjang:
Luas kawasan, atau < 10 Ha
Kapasitas total < 10.000 ton
ii. TPA daerah pasang surut
Luas landfill, atau < 5 Ha
Kapasitas total < 5.000 ton
iii. Pembangunan Transfer Station
Kapasitas < 1.000 ton/hari
iv. Pembangunan Instalasi/Pengolahan Sampah Terpadu

VIII-13

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Sektor Teknis CK

Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
Kapasitas < 500 ton
v. Pembangunan Incenerator
Kapasitas < 500 ton/hari
vi. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos
Kapasitas > 50 s.d. < 100 ton/ha

b. Air Limbah Domestik/
Permukiman

i. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) termasuk fasilitas
penunjang
Luas < 2 ha
Atau kapasitas < 11 m3 /hari
ii. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Luas < 3 ha
Atau bahan organik < 2,4 ton/hari
iii. Pembangunan sistem perpipaan air limbah (sewerage/off-site

sanitation

system) diperkotaan/permukiman
Luas < 500 ha
Atau debit air limbah < 16.000 m3 /hari
c. Drainase Permukaan
Perkotaan

i. Pembangunan saluran primer dan sekunder
Panjang < 5 km
ii. Pembangunan kolam retensi/polder di area/kawasan pemukiman
Luas kolam retensi/polder (1 – 5) ha

d. Air Minum

i. Pembangunan jaringan distribusi:
luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha
ii. Pembangunan jaringan pipa transmisi
Metropolitan/besar, Panjang: 5 s.d 50 lps s.d. < 100 lps
v. Pengambilan air tanah dalam untuk kebutuhan:
Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara SPAM : 2,5 lps - < 50 lps
Kegiatan komersil: 1,0 lps - < 50 lps

e. Pembangunan Gedung

i. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah tanah:

VIII-14

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Sektor Teknis CK

Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran,

perdagangan,

perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung
tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan
gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan
kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan,
pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung
pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan
bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak
dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL
ii. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah yang melintasi prasarana dan
atau sarana umum:
1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung
perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi,
terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan
gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan
kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan,
pelayanan kesehatan, keudayaan, laboratorium, dan bangunangedung
pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan
bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak
dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL
iii. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau di atas air:
1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran,

perdagangan,

perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung
tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan
gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan
kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan,
pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan bangunangedung

VIII-15

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Sektor Teknis CK

Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan
bangunan sejenis yang ditetapkan oleh menteri Semua bangunan yang tidak
dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL

f. Pengembangan
kawasan permukiman
baru

i. Kawasan Permukiman Sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR), misalnya PNS, TNI/POLRI, buruh/pekerja;
Jumlah hunian: < 500 unit rumah;
Luas kawasan: < 10 ha
ii. Pengembangan kawasan permukiman baru sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi
local pedesaan (Kota Terpadu Mandiri eks transmigrasi, fasilitas pelintas batas
PPLB di perbatasan);
Jumlah hunian: < 500 unit rumah;
Luas kawasan: < 10 ha
iii. Pengembangan kawasan permukiman baru dengan pendekatan Kasiba/Lisiba
(Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun)
Jumlah hunian: < 500 unit rumah;
Luas kawasan: < 10 ha

g. Peningkatan Kualitas
Permukiman

i. Penanganan kawasan kumuh di perkotaan dengan pendekatan pemenuhan
kebutuhan dasar (basic need) pelayanan infrastruktur, tanpa pemindahan
penduduk;
Luas kawasan: < 10 ha
ii. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau
kecil;
Luas kawasan: < 10 ha
iii. Pengembangan kawasan perdesaan untuk meningkatkan ekonomi lokal
(penanganan kawasan agropolitan, kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa
KTP2D, desa pusat pertumbuhan DPP)
Luas kawasan: < 10 ha

h. Penanganan

Kawasan i. Penanganan menyeluruh terhadap kawasan kumuh berat di perkotaan metropolitan

Kumuh Perkotaan

yang dilakukan dengan pendekatan peremajaan kota (urban renewal), disertai
dengan pemindahan penduduk, dan dapat dikombinasikan dengan penyediaan
bangunan rumah susun
Luas kawasan: < 5 ha

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008

VIII-16

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib dilengkapi
dokumen UKL-UPL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tetapi wajib dilengkapi
dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH).
Tabel 8.5
Checklist Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan pada Program Cipta Karya
No.
(1)
1.

Komponen Kegiatan
(2)
Pengembangan Permukiman
Peningkatan Infrastruktur Permukiman
Kawasan Kumuh Kecamatan Wlingi dan
Kec. Kanigoro
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Kumuh

Infrastruktur Permukiman RSH yang
Meningkat Kualitasnya
Ponpes Ds. Sumber Kec. Sanankulon
Ponpes Ds. Gondang Kec. Gandusari
Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Kawasan Agropolitan
Pengembangan Infrastruktur
Permukiman Kawasan Minapolitan
Pembangunan Tempat pembenihan ikan
Rumah Tak Layak Huni (RTLH)
Pembangunan Infrastruktur Kawasan
Permukiman Rawan Bencana
2.

Lokasi
(3)

Amdal
(4)

Kec. Wlingi
Kec. Kanigoro
Kec. Wlingi
Kec. Kanigoro
Kec. Sutojayan
Kec. Srengat
Kec. Garum
Kec. Talun
Kab. Blitar
Kec.
Sanankulon
Kec.
Gandusari
Kec. Kanigoro
Kec. Nglegok
Kab. Blitar
Kab. Blitar
Kec. Nglegok
Kec. Garum
Kec.
Gandusari

Penataan Bangunan & Lingkungan
Revitalisasi Kawasan Candi Penataran,
Nglegok
Revitalisasi Kawasan Candi Sawentar,
Kanigoro
Pembangunan Gedung Serbaguna Kec.
Kanigoro
Pembangunan Stadion Nglegok
Pembangunan Kantor Kelurahan
RTBL Kawasan Kota Wlingi
Ruang Terbuka Hijau kec. Wlingi
Ruang Terbuka Hijau kec. kanigoro
Ruang Terbuka Hijau kec. nglegok
Ruang Terbuka Hijau kec. srengat
PSD Kawasan Tradisional Bersejarah
Penyediaan PSD Perdesaan

Kec. Nglegok
Kec. Kanigoro
Kec. Kanigoro
Kec. Nglegok
Kab. Blitar
Kab. Blitar
kec. wlingi
kec. kanigoro
Kec. Nglegok
kec. Srengat
Kab. Blitar
Kab. Blitar

VIII-17

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UKL/UPL
(5)

SPPLH
(6)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

No.
(1)
3.

Komponen Kegiatan
(2)
Pengembangan Air Minum

Lokasi
(3)

- Pembangunan SPAM
- Pembangunan SPAM PDAM
( Optimalisasi ) Ds. Wonotirto
- Pembangunan SPAM PDAM
( Optimalisasi ) Ds. Bendosari
- Pembangunan SPAM PDAM
( Optimalisasi ) Ds. Pasiraman
- Pembangunan SPAM PDAM
( Optimalisasi ) Ds. Ngeni

Kab. Blitar
Kec.
Wonotirto
Kec.
Kademangan

Pembangunan Sarana Air Bersih PDAM
Pembangunan IKK Baru Kanigoro
Broncap, Pengad Pompa & Panel umah
Panel & Genzet , Ground Reservoire
Jarinagn Perpipaan
Pembangunan IKK Baru Wates Broncap,
Pengad Pompa & Panel Rumah Panel &
Genzet , Ground Reservoire Jarinagn
Perpipaan

Amdal
(4)

Kec.Wonotirto
Kec.Wonotirto
Kec.Wlingi
Kec.Talun
Kec.Garum
Kec.Kanigoro

Kec. Wates

Ds. Kaligambir
Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Ds. Sidomulyo
Bersih
Ds. Gadungan
Kab. Blitar
Pelatihan Penyediaan Air Bersih Berbasis
Kab. Blitar
Masyarakat
Pembangunan SPAM Desa
Kab. Blitar
Ampelgading, Kec. Selorejo
Pembangunan SPAM Desa Sidomulyo,
Kab. Blitar
Kec. Selorejo
SPAM Kec. Wonotirto
Kec. Wonotirto
Kec.
SPAM Kec. Panggungrejo
Panggungrejo
SPAM Kec. Bakung
Kec. Bakung
SPAM Kec. Binangun
Kec. Binangun
SPAM Kec. Wates
Kec. Wates
Pembangunan sarana dan prasarana Air
Bersih Ds. Kaligrenjeng,
Kec. Wonotirto
Kec. Wonotirto
Pembangunan sarana dan prasarana air
Kec. Bakung
bersih Ds. Lorejo,
Kec. Bakung
Pembangunan Sarana dan prasarana air
Kec.
bersih Dsn. Krombang,Ds. Panggungrejo,
Panggungrejo
Kec. Panggungrejo
Pembangunan sarana dan prasarana iar
Kec.
bersih Dsn. Tepas Kulon,Ds. Tepas, Kec.
Kesamben
Kesamben
Pembangunan sarana dan prasarana air
Kec. Doko
bersih Dsn. Sumbermanggis,Ds.

VIII-18

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UKL/UPL
(5)

SPPLH
(6)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

No.
(1)

4.

Komponen Kegiatan
(2)
Sumberurip, Kec. Doko
Pembangunan sarana dan prasarana air
bersih Ds. Boro, Kec. Selorejo
Pembangunan sarana dan prasarana Air
Bersih Dsn. Kalilekso
Ds. Ampelgading, Kec. Selorejo
Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman

Pembangunan sarana dan prasarana air
limbah IPAL Komunal Ds. Tambakan,
Kec Gandusari
Pembangunan sarana dan prasarana air
limbah IPAL Komuna Ds. Plumbangan,
Kec Doko
Pembangunan sarana dan prasarana air
limbah IPAL Komunal Kel. Wlingi, Kec.
Wlingi

Lokasi
(3)

Amdal
(4)

UKL/UPL
(5)

SPPLH
(6)

Kec. Selorejo
Kec. Selorejo

Kec.
Gandusari
Kec. Doko

Kec. Wlingi

Kec. Wlingi,
Kec. Kanigoro,
Kec.
Gandusari,
Kec.
Pembangunan sarana dan prasarana air Sutojayan,
limbah Kec. Kanigoro, Wlingi, Gandusari, Kec.
Sutojayan, Sanankulon, Kademangan,
Sanankulon,
Kesamben, Srengat, Ponggok
Kec.
Kademangan,
Kec.
Kesamben,
Kec. Srengat,
Kec. Ponggok
Pembangunan 3R Kel Bajang Talun
Kec. Talun
Pembangunan 3R Perkotaan
Kab. Blitar
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kab. Blitar
Persampahan TPA
Kegiatan Operasional TPA
Kab. Blitar
Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Kab. Blitar
Persampahan
Pembangunan TPA sanitary landfill
Kab. Blitar
Pengadaan Alat Berat Doser dan Alat
Kab. Blitar
angkut

8.2. Aspek Sosial
Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya kepada
masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca pembangunan/pengelolaan. Pada
taraf perencanaan, pembangunan infrastruktur permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial
VIII-19

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

yang terkait dan sesuai dengan isu-isu yang marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta
pengarusutamaan gender. Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan masyarakat terkena
dampak sehingga diperlukan proses konsultasi, pemindahan penduduk dan pemberian kompensasi,
maupun permukiman kembali. Kemudian pada pasca pembangunan atau pengelolaan perlu
diidentifikasi apakah keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat atau
peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Dasar peraturan perundang-undangan yang menyatakan perlunya memperhatikan aspek sosial
adalah sebagai berikut:
1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional:
 Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga dilakukan dengan memberi
perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung, termasuk
masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah
bencana.
 Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak di tingkat nasional
dan daerah, termasuk ketersediaan data dan statistik gender.
2. UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang Pengadaan Lahan bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum:
 Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan menyediakan tanah bagi
pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa,
negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang Berhak.
3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014:
 Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah program pembangunan
untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan
program di bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar.
 Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan akses dan partisipasi
perempuan dalam pembangunan harus dilanjutkan.
4. Peraturan Presiden No. 15/2010 tentang Percepatan penanggulangan Kemiskinan
 Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dunia usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
VIII-20

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha
ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi.
5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan
Nasional
 Menginstruksikan kepada Menteri untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna
terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang
tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota
terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:
1. Pemerintah Pusat:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat strategis nasional ataupun
bersifat lintas provinsi.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yangbersifat strategis nasional
ataupun bersifat lintas provinsi.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan
masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat pusat.
d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional
berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
2. Pemerintah Provinsi:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat regional ataupun bersifat
lintas kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang bersifat regional ataupun
bersifat lintas kabupaten/kota.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan
masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat provinsi.

VIII-21

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di tingkat
provinsi berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan
masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
peningkatan ekonomi di tingkat kabupaten/kota.
d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di tingkat
kabupaten/kota berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.

8.2.1 Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan mampu
melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu ditindak-lanjuti adalah
isu kemiskinan sesuai dengan kebijakan internasional MDGs dan Agenda Pasca 2015, serta arahan
kebijakan pro rakyat sesuai direktif presiden.
Menurut standar BPS terdapat 14 kriteria yang dipergunakan untuk menentukan
keluarga/rumah tangga dikategorikan miskin, yaitu:
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang.
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah.
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
VIII-22

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500 m2, buruh tani,
nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan
dibawah Rp. 600.000,- per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti
sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dikategorikan sebagai rumah
tangga miskin.

Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan pembangunan bidang
Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah kegiatan responsif gender bidang Cipta Karya meliputi
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Neighborhood Upgrading
and Shelter Sector Project (NUSSP), Pengembangan Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW),
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasia Masyarakat (PAMSIMAS), Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Rural Infrastructure Support (RIS) to PNPM, Sanitasi Berbasis
Masyarakat (SANIMAS), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Studi Evaluasi
Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat bidang Cipta Karya.
8.2.2 Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi, besaran kegiatan, dan durasi
berdampak terhadap masyarakat. Untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan masyarakat
penerima dampak maka perlu dilakukan beberapa langkah antisipasi, seperti konsultasi, pengadaan
lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan, serta permukiman kembali.
1. Konsultasi masyarakat
Konsultasi masyarakat diperlukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, terutama
kelompok masyarakat yang mungkin terkena dampak akibat pembangunan bidang Cipta Karya
di wilayahnya. Hal ini sangat penting untuk menampung aspirasi mereka berupa pendapat,
usulan serta saran-saran untuk bahan pertimbangan dalam proses perencanaan. Konsultasi
VIII-23

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

masyarakat perlu dilakukan pada saat persiapan program bidang Cipta Karya, persiapan
AMDAL dan pembebasan lahan.
2. Pengadaan lahan dan pemberian kompensasi untuk tanah dan bangunan
Kegiatan pengadaan tanah dan kewajiban pemberian kompensasi atas tanah dan bangunan
terjadi jika kegiatan pembangunan bidang cipta karya berlokasi di atas tanah yang bukan milik
pemerintah atau telah ditempati oleh swasta/masyarakat selama lebih dari satu tahun. Prinsip
utama pengadaan tanah adalah bahwa semua langkah yang diambil harus dilakukan untuk
meningkatkan, atau memperbaiki, pendapatan dan standar kehidupan warga yang terkena
dampak akibat kegiatan pengadaan tanah ini.
3. Permukiman kembali penduduk (resettlement)
Seluruh proyek yang memerlukan pengadaan lahan harus mempertimbangkan adanya
kemungkinan pemukiman kembali penduduk sejak tahap awal proyek. Bilamana pemindahan
penduduk tidak dapat dihindarkan, rencana pemukiman kembali harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga penduduk yang terpindahkan mendapat peluang ikut menikmati manfaat proyek.
Hal ini termasuk mendapat kompensasi yang wajar atas kerugiannya, serta bantuan dalam
pemindahan dan pembangunan kembali kehidupannya di lokasi yang baru. Penyediaan lahan,
perumahan, prasarana dan kompensasi lain bagi penduduk yang dimukimkan jika diperlukan
dan sesuai persyaratan.
Tabel 8.6
Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkan Konsultasi, Pemindahan Penduduk dan
Pemberian Kompensasi serta Permukiman Kembali
Tahap I

1.

No.

Komponen program dan Kegiatan

(1)

(2)
Pengembangan Permukiman
Peningkatan Infrastruktur Permukiman
Kawasan Kumuh Kecamatan Wlingi dan
Kec. Kanigoro
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Kumuh

Tahap II
Pemindahan
Penduduk / Permukiman
Pemberian
Kembali
Kompensasi
(4)
(5)

Konsultasi
(3)
Kec. Wlingi
Kec. Kanigoro
Kec. Wlingi
Kec. Kanigoro
Kec. Sutojayan
Kec. Srengat
Kec. Garum
Kec. Talun

VIII-24

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Arahan Lokasi
Pemindahan
Penduduk / Permukiman
Pemberian
Kembali
Kompensasi
(6)
(7)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Tahap I
No.

(1)

Komponen program dan Kegiatan

(2)
Infrastruktur Permukiman RSH yang
Meningkat Kualitasnya
Ponpes Ds. Sumber Kec. Sanankulon
Ponpes Ds. Gondang Kec. Gandusari
Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Kawasan Agropolitan
Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Kawasan minapolitan
Pembangunan Tempat pembenihan ikan
Rumah Tak Layak Huni (RTLH)
Pembangunan Infrastruktur Kawasan
Permukiman Rawan Bencana

Tahap II
Pemindahan
Penduduk / Permukiman
Pemberian
Kembali
Kompensasi
(4)
(5)

Konsultasi
(3)
Kab. Blitar
Kec.
Sanankulon
Kec.
Gandusari
Kec. Kanigoro
Kec. Nglegok
Kab. Blitar
Kab. Blitar
Kec. Nglegok
Kec. Garum
Kec.
Gandusari

2.

Penataan Bangunan & Lingkungan
Kec. Nglegok

3.

Revitalisasi Kawasan Candi Penataran,
Nglegok
Revitalisasi Kawasan Candi Sawentar,
Kanigoro
Pembangunan Gedung Serbaguna Kec.
Kanigoro
Pembangunan Stadion Nglegok
Pembangunan Kantor Kelurahan
RTBL Kawasan Kota Wlingi
Ruang Terbuka Hijau kec. Wlingi
Ruang Terbuka Hijau kec. kanigoro
Ruang Terbuka Hijau kec. nglegok
Ruang Terbuka Hijau kec. srengat
PSD Kawasan Tradisional Bersejarah
Penyediaan PSD Perdesaan
Pengembangan Air Minum
- Pembangunan SPAM
- Pembangunan SPAM PDAM
( Optimalisasi ) Ds. Wonotirto
- Pembangunan SPAM PDAM
( Optimalisasi ) Ds. Bendosari
- Pembangunan SPAM PDAM
( Optimalisasi ) Ds. Pasiraman
- Pembangunan SPAM PDAM
( Optimalisasi ) Ds. Ngeni

Kab. Blitar
Kec.
Wonotirto
Kec.
Kademangan

Pembangunan Sarana Air Bersih PDAM
Pembangunan IKK Baru Kanigoro

Kec. Kanigoro
Kec. Kanigoro
Kec. Nglegok
Kab. Blitar
Kab. Blitar
kec. wlingi
kec. kanigoro
Kec. Nglegok
kec. Srengat
Kab. Blitar
Kab. Blitar

Kec.Wonotirto
Kec.Wonotirto
Kec.Wlingi
Kec.Talun
Kec.Garum
Kec.Kanigoro

VIII-25

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Arahan Lokasi
Pemindahan
Penduduk / Permukiman
Pemberian
Kembali
Kompensasi
(6)
(7)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Tahap I

4.

No.

Komponen program dan Kegiatan

(1)

(2)
Broncap, Pengad Pompa & Panel umah
Panel & Genzet , Ground Reservoire
Jarinagn Perpipaan
Pembangunan IKK Baru Wates Broncap,
Pengad Pompa & Panel Rumah Panel &
Genzet , Ground Reservoire Jarinagn
Perpipaan

Tahap II
Pemindahan
Penduduk / Permukiman
Pemberian
Kembali
Kompensasi
(4)
(5)

Konsultasi
(3)

Kec. Wates

Ds. Kaligambir
Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Ds. Sidomulyo
Bersih
Ds. Gadungan
Kab. Blitar
Pelatihan Penyediaan Air Bersih Berbasis
Kab. Blitar
Masyarakat
Pembangunan SPAM Desa
Kab. Blitar
Ampelgading, Kec. Selorejo
Pembangunan SPAM Desa Sidomulyo,
Kab. Blitar
Kec. Selorejo
SPAM Kec. Wonotirto
Kec. Wonotirto
Kec.
SPAM Kec. Panggungrejo
Panggungrejo
SPAM Kec. Bakung
Kec. Bakung
SPAM Kec. Binangun
Kec. Binangun
SPAM Kec. Wates
Kec. Wates
Pembangunan sarana dan prasarana Air
Bersih Ds. Kaligrenjeng,
Kec. Wonotirto
Kec. Wonotirto
Pembangunan sarana dan prasarana air
Kec. Bakung
bersih Ds. Lorejo,
Kec. Bakung
Pembangunan Sarana dan prasarana air
Kec.
bersih Dsn. Krombang,Ds. Panggungrejo,
Panggungrejo
Kec. Panggungrejo
Pembangunan sarana dan prasarana iar
Kec.
bersih Dsn. Tepas Kulon,Ds. Tepas, Kec.
Kesamben
Kesamben
Pembangunan sarana dan prasarana air
bersih Dsn. Sumbermanggis,Ds.
Kec. Doko
Sumberurip, Kec. Doko
Pembangunan sarana dan prasarana air
Kec. Selorejo
bersih Ds. Boro, Kec. Selorejo
Pembangunan sarana dan prasarana Air
Bersih Dsn. Kalilekso
Kec. Selorejo
Ds. Ampelgading, Kec. Selorejo
Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman

Pembangunan sarana dan prasarana air

Kec.

VIII-26

BPP FT
BADAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Arahan Lokasi
Pemindahan
Penduduk / Permukiman
Pemberian
Kembali
Kompensasi
(6)
(7)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAHAN KABUPATEN BLITAR
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah(RPI2JM)
Kabupaten Blitar

Tahap I
No