Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools Upaya Mengurangi Reject Produk Grommet

  1

Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools

Upaya Mengurangi Reject Produk Grommet

1 2 3 Nandar Cundara Abdurahman* , Albertus L. Setyabudhi , Agustina Herawati 1,2,3

  Jln. Teuku Umar Lubuk Baja, Telp 0778 425 391 Fax 458394 Batam 29432 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina, Batam

  

Abstrak

  PT. Giken Precision Indonesia merupakan perusahaan asing atau jepang yang bergerak dibidang industri yang memproduksi komponen listrik dan elektronik.Persentase produk reject pada bulan Mei 2017

  • – Oktober 2017 mencapai 5,53 %. Jumlah produk reject yang dihasilkan selama proses produksi grommet telah melebihi batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan , yaitu sebesar 5%. Jenis reject di PT. Giken Precision Indonesia sebanyak 4 jenis, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengendalian kualitas produk grommet di PT. Giken Precision Indonesia dan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab reject dalam proses produksi grommet, untuk mengatasi masalah tersebut Seven tools digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisa dengan menggunakan metode Seven tools, di lihat pada diagram pareto, bahwa terdapat dua masalah utama yaitu reject Soft (40,18% ) , Short Moulding (31,05%), Discolour (19,40%) dan Flashes (9,38%) dan dari diagram sebab akibat hal tersebut disebabkan oleh faktor manusia, mesin, material, dan metode. hasil menunjukkan PT. Giken Precision Indonesia perlu mengambil sebuah tindakan pencegahan serta perbaikan guna untuk menekan tingkat reject produk grommet.

  Kata kunci — Pengendalian kualitas, Seven tools

Abstract

PT. Giken Precision Indonesia is a foreign or japanese company.Engaged industries that

produce electrical and electronic components. Percentage of reject products in May 2017 -

  

October 2017 reached 5,53%. number of reject products generated during the production process

of grommet has exceeded the tolerance limit set by the company, amounting to 5%. There are 4

kinds of defect product in PT. Giken Precision Indonesia, The purpose of this research is to

analyze the quality control of grommet products in PT. Giken Precision Indonesia and to know

the factors causing reject in the production process of grommet, to overcome the problem Seven

Tools used in this study. The analysis result by using Seven Tools. Pareto chart shows there are

two main problems that caused of high product reject, Soft (40,18%) Short Moulding (31,05%)

Discolour (19,40%) and Flashes (9,38%) , and the cause-effect diagram show that defects came

from humans, machine, materials, and methods. Based on the result PT. Giken Precision

Indonesia need to take preventive and corrective measures in order to reduce the level of

grommet product reject.

  .

  KeywordsQuality Control, Seven Tools

  1. PENDAHULUAN PT. Giken Precision Indonesia (GPI) adalah salah satu perusahaan asing (Jepang ) yang bergerak di bidang industri yang memproduksi komponen Listrik dan Elektronik. perusahaan ini bergerak di bidang Plastic Injection Moulding, Assembly, Neurobi,dan PCBA. berproduksi

  

Oktober 2018 | Vol. 3 | No. 2 | ISSN : 2541-2647 Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)

  Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Seven 2

  Tools Upaya Mengurangi Reject Produk Grommet

  dengan Purchase order ( PO ) dimana produk berdasarkan orderan konsumen dan proses pembuatan produk ini didominasi oleh tenaga mesin dan tenaga manusia oleh karena itu sering ditemukan reject.Persentase produk reject pada bulan Mei 2017 – Oktober 2017 mencapai 5,53 %. Jumlah produk reject yang dihasilkan selama proses produksi grommet telah melebihi batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan , yaitu sebesar 5%. Berdasarkan dari masalah yang dihadapi perusahaan sekarang tentang tinggi nya tingkat reject maka sangat diperlukan analisa untuk pengendalian kualitas dengan mencari timbulnya reject serta usulan perbaikannya.

  2. METODE PENELITIAN

  2.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

  Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini maka melaksanakan penelitian dari bulan bulan Maret 2018

  • – Oktober 2018 di PT.Giken Precision Indonesia yang beralamat di Komp. Citra Buana Industri Park II Lot.2 Jl.Yos Sudarso Batu Ampar Batam, Provinsi Kepulauan Riau

  2.2Jenis Data

  Data-data yang digunakan untuk analisa pengendalian kualitas grommet dengan menggunakan metode seven tools di PT. Giken Precision Indonesia adalah data primer dan data sekunder.

  2. 2.1Data Primer

  Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti secara langsung pada departemen Quality control dan production office di PT. Giken Precision Indoneisa, adapun datanya yaitu reject produk grommet.

2.2.2Data Sekunder

  Data sekunder adalah data yang diperoleh dan telah ada sebelumnnya di PT.Giken Precision Indonesia berupa dokumen perusahaan, seperti data produksi grommet, data reject grommet, dan standar operational procedur (SOP).

2.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

  Dalam melakukan pengolahan data yang diperoleh, dengan menggunakan metode yang terdapat pada Seven tools. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

  1. Mengumpulkan data menggunakan lembar pengecekan (check sheet).

  2. Mengelompokkan data kedalam kelompok untuk mengurai atau mengklasifikasi persoalan menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih kecil (Stratifikasi).

  3. Membuat Histogram, Agar mudah dalam membaca atau menjelaskan data dengan cepat 4. Scatter Diagram , untuk melihat korelasi atau hubungan dari suatu faktor penyebab.

  5. Membuat Peta Kendali p, digunakan untuk mengetahui suatu proses atau kegiatan berada dalam kendali atau tidak (out of control).

  6. Menentukan prioritas perbaikan dengan menggunakan diagram pareto.

  7. Mencari faktor penyebab yang dominan dengan diagram sebab akibat

  8. Membuat rekomendasi / usulan perbaikan kualitas

  Oktober 2018 | Vol. 3 | No. 2 | ISSN : 2541-2647 Abdurahman, Setyabudhi, Herawati 3

2.4 Kerangka Pemecahan Masalah

  Gambar 1 Kerangka Pemecahan Masalah

  3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian, berdasarkan hasil pengumpulan data jenis reject grommet dibagi menjadi 4 jenis yaitu soft , short moulding , discolour dan flashes. dengan tingkat reject 5,53% dari bulan Mei – Oktober 2017, untuk mengatasi masalah tersebut digunakan metode seven tools.

  3.1 Check Sheet Check Sheet merupakan alat praktis yang digunakan untuk mengumpulkan,

  mengelompokkan, dan menganalisa data sederhana dan mudah. Adapun check sheet reject grommet dapat dilihat pada Tabel 1.

  Tabel 1 Data Check sheet

  Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina

  Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Seven 4

  Tools Upaya Mengurangi Reject Produk Grommet

  Bulan Jumlah Produksi (pcs) Produk OK (pcs) Produk NG (pcs) 3.838.929 266.908

  Mei 4.105.837 4.302.573 222.509

  Juni 4.525.082 4.500.789 269.773

  Juli 4.770.562 4.492.773 343.762

  Agustus 4.836.535 4.990.646 242.120

  September 5.232.766 5.921.046 280.196

  Oktober 6.201.242

  3.2 Stratifikasi

  Stratifikasi adalah usaha pengelompokkan data ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai karakteristik yang sama berdasarkan jenis reject nya.

  3.3. Histogam Setelah stratifikasi dibuat, maka langkah selanjutnya adalah membuat histogram.

  Histogram ini berguna untuk melihat jenis reject yang paling banyak terjadi.

  Gambar 2 Histogram

  3.4 Sctatter Diagram

  Scatter Diagram dibuat untuk mengidentifikasi korelasi yang mungkin ada karakteristik kualitas dan faktor yang mungkin mempengaruhinya. Berdasarkan pareto diagram dapat dilihat bahwa karakteristik kualitas yang paling banyak reject adalah Soft dan short moulding.

  Gambar 3 Sctatter Diagram

  3.5 Peta Kendali P ( P-chart ) Oktober 2018 | Vol. 3 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

  Abdurahman, Setyabudhi, Herawati 5

  Setelah membuat Scatter diagram, langkah selanjutnya adalah membuat peta kendali (p-

  

chart ) yang berfungsi untuk melihat apakah pengendalian kualitas pada perusahaan ini sudah

terkendali atau belum.

  ∑ = ̅ =

  ∑ Keterangan : ∑ = Jumlah total yang rusak ∑ = jumlah total yang diperiksa

  Berdasarkan rumus diatas maka didapatkan Central Line (CL) sebagai berikut : ∑ = 866078 ∑ = 16270543

  ∑ 1625268 = ̅ = = 0,0547

  ∑ = 29672024 Menghitung Batas Kendali Atas (UCL) dan Batas Kendali Bawah (LCL)

  Batas kendali atas dan batas kendali bawah merupakan indikator ukuran secara statistik sebuah proses bisa dikatakan menyimpang atau tidak. Batas Kendali atas (UCL) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

  ̅(1 − ̅) = ̅ + 2 (√ )

  Keterangan : ̅= Rata-rata kerusakan produk n = Total grup /sampel dari rumus diatas maka dapat diperoleh Batas kendali atas sebesar :

  ̅ = 0,0532 ̅(1 − ̅) 0,0547 (1 − 0,0547)

  = ̅ + 2 (√ ) = 0,0547 + 2 (√ ) = 0,0550 4105837

  Sedangkan untuk menghitung batas kendali bawah (LCL) digunakan rumus : ̅(1 − ̅)

  = ̅ − 2 (√ ) Keterangan : ̅ = rata=rata kerusakan produk n = total group/sample catatan : Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0 Dari rumus diatas maka dapat diperoleh Batas kendali bawah sebesar :

  ̅ = 0,0550 ̅(1 − ̅) 0,0547 (1 − 0,0547)

  = ̅ − 2 (√ ) = 0,0547 − 2 (√ ) = 0,0545 4105837

  Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina

  Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools Upaya Mengurangi Reject Produk Grommet

  Oktober 2018 | Vol. 3 | No. 2 | ISSN : 2541-2647 6

  Gambar 4 Peta Kendali P ( P-chart )

  3.6 Pareto Diagram

  Pareto diagram digunakan untuk mengetahui jenis-jenis reject yang memberikan kontribusi prioritas perbaikan terhadap reject dalam suatu perusahaan. Langkah awal yang dilakukan adalah mengurutkan setiap jenis reject dari jumlah reject terbesar hingga yang terkecil.

  Gambar 5 Pareto Diagram

  3.7 Diagram Sebab Akibat (Fishbone Chart)

  Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor - faktor yang mempengaruhiAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi penyebab reject produk secara umum adalah manusia, mesin, metode, lingkungan dan material (bahan baku).

  Gambar 6 Diagram Sebab Akibat (Fishbone Chart) 0.0000000 0.0100000 0.0200000 0.0300000 0.0400000 0.0500000 0.0600000 0.0700000 0.0800000 0.0543000 0.0544000 0.0545000 0.0546000 0.0547000 0.0548000 0.0549000 0.0550000 0.0551000 UCL CL LCL P Abdurahman, Setyabudhi, Herawati 7

  3.8 Analisis penyebab 5 Why Tool ini membantu mengidentifikasi akar masalah atau penyebab dari sebuah

  ketidaksesuaian pada proses atau produk, 5 why Berikut hasil analisis 5 why dan usaha pencegahan.

  Tabel 2 Usulan Pencegahan

  Faktor Penyebab Usaha pencegahan Manusia

  Tidak adanya training bagi operator Memberikan training kepada operator MANUSIA Tidak ada Limit Sample di meja Membuat limit sample sebagai

  Operator panduan Lampu mesin kurang terang Penambahan penerangan lampu mesin

  Metode

  Mengadakan pertemuan / membuat Tidak adanya sarana komunikasi buku informasi antar shift

  Wajib mengikuti Prosedur yang telah METODE Kurang teliti pada saat preheating dibuat oleh perusahaan dalam Working

  material , cleaning barrel , dan Instruction Pt.Giken Precision setting hopper

  Indonesia

  Mesin

  Tidak adanya jadwal perawatan Membuat jadwal Perawatan mesin mesin secara rutin Harus rutin membuat schedule agar

  Kondisi Hopper yang kurang baik bisa di repair oleh Maintenance.

  Membuat Check sheet form agar MESIN sewaktu-waktu ada perubahan data bisa di ubah tetapi wajib verfikasi oleh

  Kondisi Yellow Copy yang tidak Supervisor dan wajib di konfirmasi sesuai dengan actual kembali ke QA ( Quality Assurance) agar bisa membuat kembali technical

  information yang baru Bahan baku

  Menyediakan tempat penyimpanan Penggunaan material yang tidak berkas techinal information agar bisa sesuai dengan technical information

  BAHAN di lihat kapan pun.

  BAKU Sosialisasi prosedur baru dan

  Kurangnya menaati prosedur penambahan instruksi kerja

3.9 Check Sheet (Penerapan)

  Checksheet pada pengendalian kualitas berguna untuk mempermudah proses pengumpulan data serta analisis, berikut ini data produksi dari tanggal 1 Agustus

  • – 31 Agustus 2018.

  Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina

  Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools Upaya Mengurangi Reject Produk Grommet

  Oktober 2018 | Vol. 3 | No. 2 | ISSN : 2541-2647 8

  Tabel 3 Check Sheet (Penerapan)

  4. SIMPULAN Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah :

  1. Dalam pengendalian kualitas produk menggunakan check sheet dapat teridentifikasi bahwa ternyata kualitas produk yang dihasilkan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu. dan Berdasarkan diagram pareto prioritas perbaikan yang perlu dilakukan secara berurutan adalah untuk jenis reject Soft, Short moulding , discolour, dan flashes.

  2. Dari hasil analisis diagram sebab akibat, dapat diketahui faktor penyebab reject soft dalam produksi disebabkan karena kurangnya pelatihan bagi operator machine dalam memeriksa part OK, kurangnya pelatihan pada issue material ke production, tidak adanya kontrol

  material handling pada saat preheating material dan setting Hopper, kurangnya penerangan pada mesin moulding dan kondisi Hopper yang kurang baik.

  3. Upaya yang harus dilakukan pada proses produksi grommet ini bahwa perlu adanya pelatihan pada operator serta material handling pada saat proses produksi grommet berlangsung untuk setiap bulannya, membuat limit sample dan operation standard grommet agar bisa menjadi panduan di machine, membuat sarana komunikasi antar shift agar informasi dapat berjalan dengan lancar, membuat perawatan machine dan hopper secara rutin , membuat check sheet data kepada engineering team apabila ada testing baru serta perubahan testing kondisi ( modifikasi ) agar kondisi yellow copy sesuai dengan aktual di machine.

  5. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Giken Precision Indonesia dan kesimpulan yang dibuat, ada beberapa saran yang ingin penulis ajukan untuk mengatasi masalah

  reject produk adalah sebagai berikut : Bulan Agustus 8/1/2018 8/2/2018 8/3/2018 20,150 941 0.047 4.7 8/4/2018 15,050 136 0.009 0.9 8/5/2018 27,100 240 0.009 0.9 8/6/2018 22,000 500 0.023 2.3 8/7/2018 48,400 0.000 0.0 8/8/2018 44,400 33 0.001 0.1 8/9/2018 34,899 55 0.002 0.2 8/10/2018 28,200 11 0.000 0.0 8/11/2018 33,800 906 0.027 2.7 8/12/2018 54,750 956 0.017 1.7 8/13/2018 45,200 98 0.002 0.2 8/14/2018 46,700 71 0.002 0.2 8/15/2018 34,400 150 0.004 0.4 8/16/2018 32,166 530 0.016 1.6 8/17/2018 8/18/2018 43,700 277 0.006 0.6 8/19/2018 67,200 845 0.013 1.3 8/20/2018 50,111 77 0.002 0.2 8/21/2018 36,290 53 0.001 0.1 8/22/2018 8/23/2018 44,420 88 0.002 0.2 8/24/2018 76,600 344 0.004 0.4 8/25/2018 66,199 172 0.003 0.3 8/26/2018 49,809 113 0.002 0.2 8/27/2018 63,378 431 0.007 0.7 8/28/2018 42,926 142 0.003 0.3 8/29/2018 8/30/2018 8/31/2018 TOTAL 1,027,848 7,169 LEBARAN HAJI INDEPENDANCE DAY Jumlah Produksi Jumlah reject ( unit ) persentase reject persentase reject %

  Abdurahman, Setyabudhi, Herawati 9 1.

  Dengan menggunakan Seven tools, perusahaan dapat mengendalikan reject produk karena lebih efektif dan efesien dan seven tools dapat digunakan sebagai pegangan oleh perusahan ketika ingin mengetahui dan menganalisis jenis reject apa saja yang menjadi prioritas untuk diperbaiki.

2. Sebaiknya perusahaan memprioritaskan perbaikan terhadap reject yang lebih dominan yaitu soft dan short moulding sebagai upaya menekan tingkat reject yang terjadi selama ini.

  3. Perusahaan harus memberikan pelatihan-pelatihan dan memberikan informasi faktor-faktor yang menyebabkan reject produk dan memberikan pelatihan-pelatihan khusus untuk karyawan terutama operator mesin dan material handling untuk pengendalian kualitas grommet ,dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan agar karyawan lebih teliti dan terampil dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan prosedur kerja diperusahaan. Perlu adanya membuat lampu yang terang agar operator bisa membedakan antara barang yang OK dan NG, dan perlu adanya peningkatan perawatan mesin yang telah tua atau rusak sehingga akan mengefesiensikan proses produksi dan mencegah kerusakan mesin dan membuat check sheet form untuk Engineering team agar kondisi testing bisa di pakai di machine sesuai dengan aktual.

  UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama puji syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Skripsi ini dengan baik dan lancar . Dan skripsi ini saya persembahkan untuk

  Bapak dan Mama tercinta yang telah memberikan kasih sayang hingga saya dewasa dan selalu mendoakan serta mendukung saya untuk menjalani hidup sesuai keinginan, terima kasih juga buat adikku tersayang sinta marito yang senantiasa mendukung saya setiap hari supaya tugas skripsi saya ini bisa selesai, terima kasih juga untuk Indra ajhari N yang juga yang selalu mengingatkan saya dalam pembuatan skripsi ini ,berterima kasih untuk para dosen pembimbingku yang paling sabar Pak Nandar Cundara dan Pak Albertus atas bimbingan pembuatan skripsi saya selama ini dan tak terlupakan juga buat Perusahaan dimana saya bekerja PT.Giken Precision Indonesia yaitu supervisorku Pak Felix Marganda Hutapea tempat ku bertanya setiap hari nya untuk proses pembuatan data dan terima kasih juga buat rekan-rekanku Teknik Industri Sems 8 senasib, seperjuangan dan sepenanggungan, terimakasih atas gelak tawa dan solidaritas yang luar biasa sehingga membuat hari

  • – hari semasa kuliah lebih berarti. Semoga tak ada lagi duka nestapa di dada tapi suka dan bahagia juga tawa dan canda, semoga Tuhan membalas jasa budi kalian dikemudian hari dan memberikan kemudahan dalam segala hal, amin.

  DAFTAR PUSTAKA

  

Bora, M. A. PERANCANGAN STAND WELDING SEBAGAI ALAT BANTU TRAINING

PENGELASAN DENGAN METODE HOUSE OF QUALITY (STUDI KASUS: ART WELDING

SCHOOL BATAM).

  Fauzi,S,dan Siregar ,K. (2017). Perbaikan Kualitas dengan mengunakan Metode Seven Tools dan Faults Tree Analysis ( FTA ) di PT.XYZ.Proisiding SNTI dan Satelit 2017

  Fransisca, yoanna. (2014). Skripsi Teksnik Industri Atma Jaya Yogyakarta. Peningkatan Kualitas Kantong Plastik Dengan Metode Seven Steps Menggunakan Old Dan New Seven Tools di PT Asia Cakra Ceria Plastik Surakarta.,diambil http:// journal.uajy.ac.id/5648/1/Jurnal.pdf ( 06 Juli 2018 )

  Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina

  Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode Seven 10 Tools Upaya Mengurangi Reject Produk Grommet

  Galih, Raden. (2015). Jurnal Teknik industri STT wastukancana. Pengendalian Kualitas pada proses final inspeksi dengan menggunakan metode seven tools di PT Nissan Motor indonesia, Vol 3,No 2,diambil dari https://www.stt-wastukancana.ac.id (25 April 2018 )

  Haryono,Didi dan Irwan. (2015). Pengendalian Kualitas Statistik Pendekatan Teoritis Dan Aplikatif. Bandung, Alfabeta

  Kristanto, Harris, 2016, Pengendalian Kualitas Dengan Metode Statistical Quality Control Dan FMEA di PT. Prima Indah Saniton,Universitas Sumatera Utara, Medan. Munnay,kristina. (2016). Skripsi manajemen operasi dan produksi. Analisa kecacatan produksi dengan menggunakan metode seven tools di PT Ocean Asia Industry.STIE Bina Bangsa:

  Serang. Diambil dari : https://www.academia.edukasi ( diakses pada 8 Agustus 2018) Setyabudhi, A.L., Sanusi, dan Sipahutar, I, 2018, Application Of Six Sigma Methodology To

  Improve the Product Quality Of Moldings Plastic, Prosiding ICI&ME 2018 Wahyudin,Uud. (2013). Analisa Pengendalian Kualitas Pengemasan Primer (Monowrapping) dengan menggunakan Metode Seven Tools di PT.Perfette Van Melle Indonesia ). Diambil dari : https://www.stt-wastukancana.ac.id ( diakses pada 17 April 2018

  Oktober 2018 | Vol. 3 | No. 2 | ISSN : 2541-2647