PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS PEGAWAI (Studi pada pegawai Dinas PU Kabupaten Kepulauan Selayar)

  PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS PEGAWAI (Studi pada pegawai Dinas PU Kabupaten Kepulauan Selayar)

  Diajukan oleh :

  ROSDIANA

  Email Pebimbing I :

  CHAHYONO

  Email : Pembimbing II :

  FARIDAH Email :

  Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa ABSTRACK High Motivation Job can reach by if entire/all element - existing element in institution integrated better and can run its role as according to requirement and desire of officer. On that account needed by support with existence of interest utilize to improve officer productivity. Interest and high motivation wigwag that organization managed better and basal sevcara will yield behavior of effective manajeen. Target of this research is to analyse and know influence motivate to officer productivity. Research method the used[is method of survey, namely and descriptive of explanatory survey, and to Research method the used [is] method of survey, namely and descriptive of explanatory survey, and to test research hypothesis used by multivariate statistika by means of . Structural test of Equation Model ( SEM), while for data processing to use program of LISREL 8,30 ( Linear of Structural Relationship ) Result of Research Indicate that (1) Interest [job/activity] motivation covering intellectual interest, emotional interest and social interest [at] officer On duty Public Work Of Sub-Province archipelago of [Screen/Sail] of[is included in high category. ( 2) Productivity officer On duty public work of Sub-Province Archipelago of Screen of[ s included in category of tetinggi . Accuracy of time of menyelesaiakan work obtain;get high score compared to the quality of result of officer job. ( 3) Result of examination of second hypothesis showing the existence of.

  • Keywords : Motivation, Promotion, Labour Capacity, Appreciation, Responsibility,

  Work Employees Productivity

  PENDAHULUAN

  Di era globalisasi telah bergulir, dominasi teknologi informasi sebagai infrastruktur menjadi sahabat para pelaku bisnis. Ekonomi akan labih berbasis pada pengetahuan, bukan tanah, atau mesin-mesin tradisional. Aset ekonomi semakin tidak lagi bersifat fisik, seperti gedung, mesin atau properti lainnya, tetapi bersifat mental intelektual, seperti persepsi pasar, hubungan, citra perusahaan, citra merek, hak paten, kredibilitas, visi, dan pengetahuan khusus.

  Dalam suatu sistem operasi instansi, potensi Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu sebuah Instansi perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses suatu instansi bukan hanya pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja tetapi faktor manusia merupakan faktor yang terpenting pula. Sumber daya manusia salah satu faktor produksi yang digunakan dalam instansi. MSDM adalah faktor produksi yang hidup, dinamis dan sekaligus merupakan kesatuan ekonomis, psikologis dan sosial, hal ini berarti bahwa MSDM tersebut memiliki keinginan, emosi, rasio atau akal, dan lingkungan, karena itulah manusia tidak patut disamakan dengan faktor produksi lainnya. Untuk itu perlu membentuk tenaga kerja yang berkualitas demi kelangsungan hidup instansi untuk mencapai tujuan diantaranya adalah motivasi.

  Motivasi sebagaimana diungkapkan Wursanto (1988: 132) adalah alasan, dorongan yang ada di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu. Motivasi pegawai dapat dipengaruhi faktor minat, gaji yang diterima, kebutuhan akan rasa aman, hubungan antar personal dan kesempatan untuk bekerja.

  Dengan adanya motivasi dapat merangsang pegawai untuk lebih menggerakan tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan instansi. Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka akan timbul kepuasan dan kelancaran terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai. Produktivitas kerja akan terwujud jika para pegawai mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing.

  Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk meninjau lebih dalam mengenai tata cara pelaksanaa produktivitas pegawai dari segi motivasi khususnya pada Dinas Pekerjaan Umum. Dalam penilitian ini yang berjudul "Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Pada

  Dinas Pekerjaan Umum Kab.Kep. Selayar . TINJAUAN PUSTAKA

  1. Pengertian Sumber Daya Manusia

  Menurut Handari Nawawi (2008: 37), Sumber Daya Manusia adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, karyawan, pegawai, tenaga kerja dan lain – lain.

  Dengan demikian yang dimaksud dengan sumber daya manusia adalah keseluruhan kemampuan personal dalam menyelesaikan tugas dan kegiatannya sehingga dapat mencapai tujuan yang efektif efisien. Ini mengandung pengertian bahwa efesiensi yaitu pencapaian hasil yang maksimal dengan mempergunakan sumber daya yang minimal atau terbatas.

  2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

  Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Marwansyah (2010: 3), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang akan dilakukan melaului fungsi- fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja dan hubungan industrial.

3. Pengertian Motivasi Kerja

  Menurut Reksohadiprojo dan Handoko (dalam Aditya Embi Satriyadi) mendefinisikan motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.

  Motivasi didefenisikan oleh Fillmore H. Stanford (1969: 173) bahwa “motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that

  

organism toward the goal of a certain class”. Motivasi sebagai suatu kondisi

yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.

  Dari definisi diatas, maka motivasi dapat didefinisikan sebagai masalah yang sangat penting dalam setiap usaha kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi, masalah motivasi dapat dianggap simpel karena pada dasarnya manusia mudah dimotivasi, dengan memberikan apa yang diinginkannya. Masalah motivasi, dianggap kompleks, karena sesuatu dianggap penting bagi orang tertentu.

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

  Faktor-fator Motivasi Kerja menurut Wahjosumidjo ada tuju yaitu : 1) Promosi

  Promosi adalah kemajuan seorang pegawai pada suatu tugas yang lebih baik, baik dipandang dari sudut tenggung jawab yang lebih berat, martabat atau status yang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan terutama tambahan pembayaran upah atau gaji. 2) Prestasi Kerja

  Tanpa prestasi kerja yang memuaskan, sulit bagi seorang pegawai untuk diusulkan oleh atasannya agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke jabatan atau pekerjaan yang lebih tinggi di masa depan. Padahal tanpa usulan atasan langsung, bagian kepegawaian akan tidak memiliki bahan yang cukup untuk memproyeksikan suatu bentuk promosi bagi pekerja yang bersangkutan. 3) Pekerjaan itu sendiri

  Tanggung jawab dalam dalam karier terletak pada masing-masing pegawai, semua pihak seperti pemimpinan, atasan langsung hanya berperan memberikan bantuan.

  4) Penghargaan Pemberian motivasi melalui kebutuhan penghargaaan seperti penghargaan atas prestasinya, pengakuan atas keahliannya dan sebagainya. Hal ini sangat diperlukan untuk memacu gairah kerja bagi para karyawan. 5) Tanggung jawab

  Pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan perusahaan kepada para pegawai merupakan timbal balik atas kompensasi yang diterimanya. Pihak instasnsi memberikan apa yang diharapakan oleh para pegawai, namun di sisi lain para pegawai pun memberikan kontribusi penyelesaian pekerjaan dengan baik pula dan penuh tanggung jawab sesuai bidangnya masing- masing. 6) Pengakuan

  Pengakuan atas kemampuan dan keahlian bagi pegawai dalam pekerjaan merupakan suatu kewajiban oleh instasi. 7) Keberhasilan dalam bekerja

  Keberhasilan dalam bekerja dapat memotivasi para pegawai untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh instansi. Dengan keberhasilan tersebut setidaknya dapat memberikan rasa bangga dalam perasaan para pegawai bahwa mereka telah mampu mempertanggungjawabkan apa yang ditugaskannya.

5. Pengertian Produktifitas

  Dikutip oleh Rusli Syarif (1991: 1) mengatakan bahwa "Definisi produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu. Sedangkan secara umum adalah bahwa produktivitas merupakan ratio antara kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan".

  Payman J. Simanjuntak, (1987: 34-35) produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari kemarin harus lebih baik dari hari ini. Cara kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hasil kerja yang dicapai esok hari harus lebih baik dari yang diperoleh hari ini.

  Dari pendapat di atas, dapat menyimpulkan bahwa produktivitas adalah suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan dalam waktu yang lebih singkat dari seorang tenaga kerja.

6. Hubungan Motivasi Kerja dan Produktivitas Pegawai

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Listianto dan Setiaji (2007) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dan Wahyuddin (2003) mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh posotif dan signifikan terhadap produktifitas pegawai. Dalam penelitian ini juga menyatakan motivasi merupakan fakto dominan yang mempengaruhi produktivitas. Dari penelitian terdahulu, hubungan antara motivasi dan produktivitas berbanding lurus, artinya bahwa semakin tinggi motivasi dalam bekerja maka produktifitas yang dihasilkan juga tinggi.

METODOLOGI PENELITIAN

  Kab. Kep. Selayar bertempat di Jalan Kemiri No.2 Adapun waktu penelitian kurang lebih selama 2 bulan. Adapun metode pengumpulan data menggunakan studi lapangan dan studi kepustakaan. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuanritatif yang bersumber dari data primer yang didapat langsung dari data interen perusahaan dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari internet, BPS, asosiasi,dan jurnal penelitian.

  Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif yaitu suatu analisis dimana data yang di peroleh mengenai objek penelitian yang merupakan data kualitatif analisis berdasarkan perbandingan antara teori dan literatur dengan kenyataan yang diperoleh penulis selama penelitian dilakukan dan Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisis data dan interprestasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. Hubungan matematis dapat digambarkan sebagai berikut :

  b X + b X + b b

1

1 2 2 3 x x 3 4 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Y = a +

  Analisis deskripsi

Tabel 1

DESKRIPSI MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS

  N Minimun Maximum Mean Std.De viaton Produktifitas (Y)

  30

  7 20 16,33 1,625 Promosi(X1)

  30

  10 19 14,80 2,734 Prestasi kerja (X2)

  30

  7 15 15,76 2,541 Pengargaan (X3)

  30

  10 15 11,80 1,845 Tanggung Jawab 30 12,33 1,028 (X4) Valid

  30

1. Analisis Regresi Berganda

  Untuk melihat pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktifitas Pegawai Dinas Pekerjaan Umum, maka digunakan analisa regresi berganda. Berdasarkan hasil pengelolahan data dengan bantuan Pimpinan SPSS 21 dan dapat dilihat rangkuman hasil empris penelitian sebagai berikut :

  Tabel 2 RANGKUMAN HASIL EMPIRIS PENELITIAN

Variabel Bebas Koefisien Regresi Konstansa

  Promosi(X1) -0,2170 Prestasi kerja (X2) 0,358

  10,038

  Penghargaan (X3) -0,97 Tanggung Jawab (X4) 0,406

  Dari data diatas dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut :

  1

  1

  2

  2

  3

  3

  4

  X +b X +b X +b

  X Y= 10,038+(-0,2170)X1+0,358X2+(-0,97)X3+0,406X4

4 Y = a+b

  Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa :

  a. Konstanta sebesar 10,038 menyatakan bahwa jika Promosi(X1), Prestasi kerja (X2), Pengargaan (X3),Tanggung Jawab (X4) Maka Produktivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebesar 10,038

  b. Koefisien regresi Promosi(X1) sebesar -0,2170 setiap penambahan (karena tanda posotif) 1 point Produktifitas Pegawai akan meningkatkan produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebesar -0,2170 dengan anggapan Prestasi kerja (X2), Penghargaan (X3),Tanggung Jawab (X4) tetap.

  c. Koefisien regresi Prestasi kerja (X2) sebesar 0,358 setiap penambahan (karena tanda posotif) 1 point Produktifitas Pegawai akan meningkatkan produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebesar 0,358 dengan anggapan Promosi(X1), Penghargaan (X3),Tanggung Jawab (X4)

  d. Koefisien regresi sebesar Penghargaan (X3) sebesar -0,97setiap penambahan (karena tanda posotif) 1 point Produktifitas Pegawai akan meningkatkan produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebesar -0,97 dengan anggapan Promosi(X1), Prestasi kerja (X2), Tanggung Jawab (X4) tetap

  e. Koefisien regresi sebesar Tanggung Jawab (X4) sebesar 0,406 setiap penambahan (karena tanda posotif) 1 point Produktifitas Pegawai akan meningkatkan produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebesar -0,97 dengan anggapan Promosi(X1), Prestasi kerja (X2), Penghargaan (X3) tetap

  Jadi Koefisien regresi yang bertanda positif (+) menandakan arah hubungan yang searah, sedangkan apabila koefisien regresi bertanda (-) menunjukkan arah hubungan yang berbanding terbalik antara variabel indevenden (X) dengan Variabel dependen (Y).

  2. Uji Simultan dengan F-Tes ( Anovab) Tabel 3 Hasil Pengujian Hipotesis Untuk Uji Stimultan Dengan F-Tes Anova b

  Model Sum Of Df Mean f Sig Square Square

  b

  1 Regresion 19,961 4 4,990 2,200 .098 Residual 56,705 25 2,268 Total 76,667

  29 Sumber : data primer diolah

  a. Devenden Variabel : Motivasi

  b. Predictors: (contant), Produktifitas Pegawai Uji signifikan simultan/ bersama (uji statistic F) menghasilkan nilai F hitung sebesar 2,200 pada derajat bebas (df1) – jumlah variabel -1 = 2-1 = 1, dan derajat bebasss 2s (dfss2) n-k -1 = 30 -1-1=28, dimana n = jumlah responden, k = jumlah variabel independen, nilai F tabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,35 dengan demikian F hitung =2,200 < F table = 3,35 tingkat signifika 0,098 karena probabilitas signifikan jauh lebih besar dari sig <0,05, maka model regresi dapat dipergunakan untuk memprediksi Produktifitas Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Nilai R adalah 0,510 jadi secara parsial motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar

  2. Variabel Motivasi terhadap Produktifitas koefisien regresi bertanda positif (+) menandakan hubungan yang searah, dengan kata lain kepuasan terhadap kebijakan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar.

  3. Korelasi/hubungan mengenai pengaruh motivasi terhadap produktifitas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar.

DAFTAR PUSTAKA

  Deesler, Gary, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: PT.Indeks, Jakarta, Indonesia

  Hasibuan, Malayu SP.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Keenam.Penerbit: Bumi Aksara Jakarta

  Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi,Komitmen Organisasi dan Iklim

  

Organisasi Terhadap Kinerja pegawai pada Dinas Perhubungan dan

Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. Jurnal.Vol. 2. No. 2. Hal:165-180

  Mangkunegara, Anwar Prabu.2013. Manajemen Sunber Daya Manusia. Bandung; PT Remaja Rosdakarya

  Masrukhidan Waridin, 2004. Pengaruh motivasi kerja,Kepuasan Kerja, Budaya

  Organisasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal.Vol 7.No.2. Hal: 197-209.

  Simamora, Henry, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: STIE YKPN

  Sugiyono, 2009. Metode Penelitian kuantitatf,kualitatif dan R&D. Alfabeta Bandung. Sutoyo, Danang 2015.Penelitian Sumber Daya Manusia, Teori Kuesioner dan

  Contoh Riset. Penerbit: PT BUKU SERU Jakarta Rivai, Veithzal.2004, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan.

  Penerbit PT. Raja Grafindo Persada setiawan Widodo, Suparno Eko. 2015 Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

  Yogyakarta: Pustaka Pelajar