Pengembangan Produk Omahe Bakpia studi

TUGAS KULIAH
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
OMAHE BAKPIA
TAHUN AJARAN 2013/2014

Disusun oleh:
Aninda Noor Prihardini

10/296440/TP/09659

Ria Susanti

10/297696/TP/09727

Ratriani Puspita Hastuti

10/300293/TP/09795

Imroatul Mukhlishoh

10/302335/TP/09895


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

ABSTRAK
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
BAKPIA RASA BUAH DI OMAHE BAKPIA
Aninda Noor Prihardini, Ria Susanti, Ratriani Puspita Hastuti, Imroatul Mukhlishoh
Omahe Bakpia merupakan industri bakpia yang berdiri pada 2000 yang berlokasi di
Jalan Mangkunegaraan Kidul, No.18 Yogyakarta. Pemilik Omahe Bakpia ini adalah Bapak
Bambang Tri Wahyudi. Omahe Bakpia memiliki lima varian rasa bakpia yaitu rasa keju,
coklat, kacang hijau, ubi ungu, dan ubi madu.
Ditinjau dari Product Opportunity Gap, social interest menunjukkan bahwa saat ini
konsumen menyukai produk makanan cemilan dengan berbagai variasi rasa. Ditinjau dari
segi economic force, konsumen menyukai produk yang sesuai dengan kebutuhan dan
harganya terjangkau. Sedangkan dari segi tecnological advance, saat ini sudah banyak
digunakan peralatan dan mesin modern dalam pengolahan bakpia.

Tahap awal pengembangan produk yang dilakukan adalah tahap informasi yang
mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan menggunakan kuesioner. Karena
pengembangan produk dilakukan untuk meningkatkan kepuasan konsumen, maka yang
dijadikan sebagai responden adalah konsumen. Pada awalnya dibuat dan disebarkan
kuesioner pendahuluan kepada 30 responden untuk mengetahui atribut primer yang
diperlukan dalam perancangan dan pengembangan produk dari kuesioner tersebut diperoleh 5
atribut primer yang diinginkan konsumen yaitu rasa, tekstur, bentuk, kemasan, dan harga.
Setiap atribut primer tersebut diperinci untuk memperoleh atribut sekunder yang
akan dijadikan butir-butir pernyataan dalam kuesioner lanjutan, di mana dalam kuesioner
tersebut digunakan skala kepentingan sehingga diketahui atribut mana yang diangap
konsumen paling prioritas. Setelah informasi berhasil diperoleh, dilakukan pengujian
validitas dan reliabilitas. Dari hasil kuesioner yang telah disebar terdapat dua butir pernyataan
yang tidak valid sehingga dihilangkan dari kuesioner karena pernyataan tersebut merupakan
pernyataan pendukung dan dapat digantikan oleh pernyataan lain. Kemudian dilakukan
perhitungan tingkat kepentingan dan pembobotan. Karena cukup banyak atribut yang ada
maka diputuskan untuk mengakomodir 9 atribut.
Kemudian dilakukan penentuan spesifikasi produk. Spesifikasi produk dilakukan
dengan penyebaran kuesioner, sehingga diperoleh bahwa konsumen menginginkan kemasan
mudah dibawa dengan satu tangan, tekstur isi lembut, desain kemasan berwarna terang,
bakpia berukuran seragam kecil, desain kemasan didominasi dua warna, dan harga Rp 17.000

- Rp 22.000,00. Atribut-atribut tersebut harus ada dalam produk. Namun dari hasil tersebut
terdapat beberapa atribut yang sulit ditentukan karena presentasenya yang tidak berbeda jauh
yaitu rasa bakpia antara pisang keju dengan pisang coklat keju, serta tekstur kulit bakpia
renyah satu lapis atau dua lapis. Dengan adanya alternatif tersebut diperoleh 4 konsep produk
yaitu bakpia rasa pisang keju dengan kulih satu lapis, bakpia rasa pisang keju dengan kulih
satu berlapis, bakpia rasa pisang coklat keju dengan kulih satu lapis, dan bakpia rasa pisang
coklat keju dengan kulih berlapis.
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap 4 konsep tersebut menggunakan kuesioner
kesukaan, kemudian dilakukan perhitungan performansi dan value. Konsep yang paling baik
adalah bakpia pisang coklat keju dengan kulit berlapis, yang memiliki nilai performasi
331,224 dan value 0,028.
Keyword: bakpia, pengembangan produk, performansi, value

I. ANALISIS SITUASI
A. Product Roadmapping
Omahe Bakpia merupakan industri bakpia yang berdiri pada 2000
yang berlokasi di Jalan Mangkunegaraan Kidul, No.18 Yogyakarta. Pemilik
Omahe Bakpia ini adalah Bapak Bambang Tri Wahyudi. Omahe Bakpia
memiliki lima varian rasa bakpia yaitu rasa keju, coklat, kacang hijau, ubi
ungu, dan ubi madu.

Proses awal untuk membuat bakpia yaitu kacang hijau dibersihkan dari
kulitnya kemudian dikukus dalam panci. Setelah itu kacang hijau digiling dan
ditambahkan dengan gula, mentega, dan garam. Kacang hijau digiling hingga
kalis sehingga siap untuk dijadikan isian. Untuk pembuatan kulit bakpia,
digunakan tepung terigu, garam, minyak sayur, dan air. Bahan tersebut
dicampur hingga kalis. Dalam pembuatan bakpia digunakan pula adonan
tambahan yang disebut sol. Bahan yang digunakan untuk membuat sol ini
antara lain tepung terigu, minyak sayur, dan kuning telur. Dalam pembuatan
bakpia, kulit diambil dan dicampur dengan sol. Kemudia kulit dipipihkan dan
diisi dengan kumbu kacang hijau dan dicetak bulat. Setelah semua adonan
habis, bakpia dioven diatas pemanggang.
1. Identifikasi pengembangan produk
Omahe Bakpia kini telah mengembangkan berbagai macam varian
rasa. Selain kacang hijau diantaranya keju, coklat, ubi ungu, dan ubi
madu. Oleh karena itu diperlukan beberapa tambahan bahan untuk
melakukan pegemabangan produk tersebut, diantaranya keju, coklat, ubi
ungu, dan ubi madu. Dengan penambahan varian rasa ini, Omahe Bakpia
dapat memberikan pilihan yang lebih bervariasi kepada konsumen. Selain
itu dilakukan pula pengembangan produk berupa bakpia dengan ukuran
kecil dengan sebutan bakpia unyil. Untuk bakpia unyil ini hanya

diproduksi untuk rasa keju, coklat, dan kacang hijau.
Dalam pengembangan produk tersebut tidak terjadi perubahan
proses produksi, tetapi hanya diperlukan bahan tambahan untuk variasi
rasa dan sedikit perubahan teknik pengisian kumbu untuk bakpia unyil

dimana bahan yang digunakan untuk menghasilkan satu butir bakpia lebih
sedikit dibandingkan bakpia biasa.
2. Alasan pengembangan produk
Pengembangan produk dilakukan oleh Omahe Bakpia karena
beberapa alasan. Alasan dari segi internal dilakukannya penambahan
variasi rasa adalah untuk menekan biaya produksi karena harga kacang
hijau yang terbilang tidak murah. Dengan melakukan pengembangan
produk ini, dapat mengurangi jumlah penggunaan kacang hijau karena
disubstitusi dengan coklat, ubi ungu, dan ubi madu dimana harganya lebih
murah dibandingkan dengan kacang hijau.
Selain alasan internal, terdapat pula alasan eksternal yang
bersumber dari konsumen. Tanpa adanya variasi rasa, dikhawatirkan bila
konsumen akan mengalami kejenuhan dalam mengonsumsi bakpia.
Meskipun keju tidak murah, Omahe Bakpia memproduksi varian rasa ini
karena banyak digemari konsumen. Karena dilakukan pengembangan rasa

yang banyak digemari, konsumen dapat merasakan hal yang berbeda saat
mengonsumsi bakpia. Bakpia unyil juga merupakan pengembangan
produk untuk konsumen yang menyukai kepraktisan. Untuk mengonsumsi
bakpia unyil hanya perlu dalam sekali lahap sehingga praktis tanpa
menyebabkan remahan-remahan makanan.
3. Strategi pengembangan
Berdasarkan produk pengembangan yang dihasilkan, adapun
strategi pengemangan yang dilakukan Omahe Bakpia yaitu low product
cost. Dengan variasi rasa berupa coklat, ubi ungu, dan ubi madu dapat
meminimalkan penggunaan kacang hijau yang mahal.
Selain itu Omahe Bakpia juga menerapkan strategi quality,
reliability, robustness karena Omahe Bakpia berusaha memenuhi
keinginan konsumen yang dapat dilihat dari adanya varian rasa keju.
Walaupun harga keju terbilang mahal, Omahe Bakpia tetap memproduksi
varian rasa ini untuk memenuhi keinginan konsumen. Di samping itu
bakpia unyil diproduksi untuk memenuhi keinginan konsumen. Dengan

memenuhi kebutuhan konsumen tersebut Omahe Bakpia dapat memiliki
citra yang dapat diandalkan dalam memenuhi keinginan konsumen.
B. Kinerja Pengembangan Produk

1. Pengembangan varian rasa
a. Kualitas produk
Pengembangan produk berupa varian rasa yang dibuat ini telah
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan di mana bakpia yang dihasilkan
memiliki rasa coklat dan keju yang terasa dan tekstur kumbu yang
lembut.Selain itu kulit dari bakpia yang garing dan renyah menjadi
penyeimbang dari isi yang lembut.Sama halnya dengan bakpia ubi
ungu dan ubi madu yang memiliki tekstur lembut di dalam dan renyah
di luar.
b. Ongkos produk
Ongkos produk yang diperlukan di antaranya biaya bahan, biaya
pekerja, dan biaya kemasan. Pada satu kali produksi, akan dihasilkan
kurang lebih 800 kemasan bakpia. Dari 800 kemasan tersebut,
diproduksi 400 bakpia ukuran biasa dan 400 bakpia unyil. Untuk biaya
bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Bahan baku pembuatan kulit bakpia
1.
2.
3.
4.

5.

Tepung terigu 35 kg
Gula 7 kg
Mentega 1,75 kg
Susu 350 ml
Minyak 5,25 liter
TOTAL

: Rp 243.600
: Rp 84.000
: Rp 42.000
: Rp 4.900
: Rp 107.625
: Rp 482.127

2. Bahan baku pembuatan kumbu kacang hijau
1. Kacang hijau 10,5 kg
2. Mentega 0,35 kg
3. Garam 175 gram


: Rp 152.250
: Rp 8.400
: Rp 1.050

4. Gula 7 kg
5. Minyak 0,7 liter
TOTAL

: Rp 84.000
: Rp 14.350
: Rp 260.050

3. Bahan baku pembuatan kumbu ubi madu
1. Ubi madu 50 kg
2. Gula 10 kg
3. Minyak 100 mL
TOTAL

: Rp 275.000

: Rp 120.000
: Rp 2.050
: Rp 397.050

4. Bahan baku pembuatan kumbu ubi ungu
1. Ubi ungu 50 kg
2. Gula 10 kg
3. Minyak 100 mL
TOTAL

: Rp 325.000
: Rp 120.000
: Rp 2.050
: Rp 447.050

5. Bahan baku pembuatan kumbu colelat
1.
2.
3.
4.

5.

Tepung terigu 35 kg
Cokelat batang 7 kg
Cokelat bubuk 2,625 kg
Gula pasir 21 kg
Mentega 24,5 kg
TOTAL

: Rp 243.600
: Rp 175.000
: Rp 52.500
: Rp 252.000
: Rp 588.000
: Rp 1.311.100

6. Bahan baku pembuatan kumbu keju
1.
2.
3.
4.

Tepung terigu 35 kg
: Rp 243.600
Keju 7 kg
: Rp 455.000
Gula pasir 21 kg
: Rp 252.000
Mentega 24,5 kg
: Rp 588.000
TOTAL
: Rp 1.538.600
Untuk biaya kemasan, dapat dihitung untuk satu kardus Rp 1000
sehingga untuk 400 kardus menjadi Rp 400.000. Total biaya pekerja
dan biaya kemasan untuk memproduksi 400 kemasan bakpia menjadi
Rp 4.900.000.
c. Waktu yang diperlukan
Pengembangan produk ini dilakukan pada tahun 2011. Berikut tabel 1
yang merupakan waktu pengembangan produk.

N
o

Jenis
Pengembangan

BULAN
Jan

Feb Mar

Me
Apr i

Ag
Jun Jul s

Ok
Sep t

Nov Des

Pengembangan
1 bakpia rasa coklat
Pengembangan
2 bakpia rasa keju
Pengembangan
3 bakpia ubi ungu
Pengembangan
4 bakpia ubi madu

Tabel 1. Waktu Pengembangan Produk Variasi Rasa
d. Ongkos pengembangan
Untuk mengembangkan produk bakpia ini diperlukan biaya pengadaan
bahan baku yang bervariasi, sedangkan untuk bahan utama masih
sama dengan bakpia biasanya.
Untuk biaya pengembangan produk yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Tepung terigu 1 kg
: Rp 6.900
2. Kacang hijau 200 gram
: Rp 2.900
3. Keju 200 gram
: Rp 17.000
4. Cokelat 200 gram
: Rp 8.500
5. Ubi ungu 200 gram
: Rp 1.400
6. Ubi madu 200 gram
: Rp 1.100
7. Margarin 100 gram
: Rp 3.200
8. Gula 500 gram
: Rp 6.000
9. Minyak ¼ liter
: Rp 5.000
Untuk pengembangan produk ini dibuat bakpia sebagai sampel
terlebih dahulu dengan jumlah biaya total Rp. 52.000,00.
e. Kapabilitas pengembangan
Prospek pengembangan variasi rasa pada bakpia ini sangat bagus.
Masyarakat membutuhkan rasa yang berbeda dari pada biasanya untuk
mengurangi kebosanan. Dengan adanya variasi rasa yang bermacammacam, konsumen dapat memilih rasa bakpia sesuai dengan rasa yang
mereka sukai.
2. Pengembangan ukuran bakpia
a. Kualitas produk

Untuk pengembangan produk dari segi ukuran bakpia, omahe bakpia
memproduksi bakpia yang berukuran lebih kecil atau dinamakan
bakpia unyil. Bakpia unyil tersebut berukuran lebih kecil sehingga
konsumen dapat menikmati bakpia dengan sekali gigitan. Walaupun
berukuran lebih kecil, namun tidak mengurangi kualitas dari bakpia
unyil ini sehingga dari segi rasa dan komposisi bahan serta isian, sama
dengan bakpia biasa, namun dibuat dengan lebih kecil. Renyah diluar
dan lembut di isianya yang menjadi ciri khas dari bakpia ini juga tetap
dapat dinikmati konsumen melalui bakpia unyil ini.
b. Ongkos produk
Untuk produk bakpia unyil, bahan baku yang digunakan sama dengan
bakpia yang berukuran biasa. Akan tetapi dalam varian rasanya, bakpia
unyil hanya tersedia rasa coklat, keju dan kacang hijau saja. Untuk
bakpia unyil, diproduksi sebanyak 400 kemasan. Rincian biaya bahan
bakunya adalah sebagai berikut:
1. Bahan baku pembuatan kulit bakpia
2.
3.
4.
5.
6.

Tepung terigu 15 kg
Gula 3 kg
Mentega 0,75 kg
Susu 150 ml
Minyak 2,25 liter
TOTAL

: Rp 104.400
: Rp 36.000
: Rp 18.000
: Rp 2.100
: Rp 46.125
: Rp 206.625

1. Bahan baku pembuatan kumbu kacang hijau
1.
2.
3.
4.
5.

Kacang hijau 4,5 kg
Mentega 0,15 kg
Garam 75 gram
Gula 3 kg
Minyak 0,3 liter
TOTAL

: Rp 65.250
: Rp 3.600
: Rp
450
: Rp 36.000
: Rp
6.150
: Rp 111.450

2. Bahan baku pembuatan kumbu cokelat

1.
2.
3.
4.
5.

Tepung terigu 15 kg
Cokelat batang 3 kg
Cokelat bubuk 1.125 kg
Gula pasir 7 kg
Mentega 10,5 kg
TOTAL

: Rp 104.400
: Rp 75.000
: Rp 22.500
: Rp
84.000
: Rp 252.000
: Rp 454.740

3. Bahan baku pembuatan kumbu keju
1.
2.
3.
4.

Tepung terigu 15 kg
Keju 3 kg
Gula pasir 7 kg
Mentega 10,5 kg
TOTAL
Untuk biaya kemasan, dapat dihitung

: Rp 104.400
: Rp 195.000
: Rp
84.000
: Rp 252.000
: Rp 635.400
untuk satu kardus Rp 1000

sehingga untuk 400 kardus menjadi Rp 400.000. Total biaya pekerja
dan biaya kemasan untuk memproduksi 400 kemasan bakpia menjadi
Rp 4.900.000.
c. Waktu yang diperlukan
Pengembangan ukuan bakpia dengan ukuran yang lebih kecil
memerlukan waktu 3 bulan yaitu pada bulan Oktober sampai
Desember 2011. Berikut tabel 2 yang merupakan eaktu pengembangan
produk
Tabel 2. Waktu Pengembangan Produk Bakpia Unyil
N
o

Jenis
Pengembangan

BULAN
Jan

Fe
b

Mar

Apr Mei Jun Jul Ags sep

Okt Nov Des

Pengembangan
1 Bakpia Unyil

d. Ongkos pengembangan
Untuk pengembangan ukuran bakpia ini tidak memerlukan biaya yang
banyak karena hanya dibuat 3 jenis bakpia unyil yaitu kacang hijau,
coklat, dan keju. Berikut biayanya:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tepung terigu 600 gram
Kacang hijau 200 gram
Keju 200 gram
Cokelat 200 gram
Margarin 60 gram
Gula 300 gram

7. Minyak

: Rp 4.000
: Rp 2.900
: Rp 17.000
: Rp 8.500
: Rp 2.000
: Rp 3.600
: Rp

1.000

Untuk pengembangan produk ini dibuat bakpia sebagai sampel
terlebih dahulu dengan jumlah biaya total Rp. 39.000,00.
e. Kapabilitas pengembangan
Pengembangan produk ini sudah berjalan dengan baik dan produk
bakpia mini ini dapat diterima oleh masyarakat. Dengan ukuran yang
sekali makan bakpia ini cocok untuk makanan ringan sambil minum
teh dan tidak mengenyangkan. Sehingga cocok sebagai makanan
ringan. Disamping itu tepat untuk konsumen yang suka kepraktisan
karena bakpia ini dapat dikonsumsi dalam sekali lahap tanpa
menyebabkan remahan bakpia.
C. Product Opportunity Gap (POG)
1. Social Trends
Seiring dengan berkembangnya pengolahan pangan di Indonesia, kini
produk bakpia tidak hanya berisi kacang hijau sebagaimana pertama kali
diperkenalkan dulu. Selain bakpia kacang hijau, keju, coklat, susu, ubi
ungu, ubi madu, dikenal juga bakpia isi pisang dan bakpia isi bekatul. Saat
ini konsumen menyukai produk makanan cemilan dengan berbagai variasi rasa.
2. Economic Forces
Isu globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku industri,
dimana pasar akan semakin terbuka dan pesaing yang ada tidak hanya dari
dalam negeri, tetapi juga berasal dari mancanegara. Terlebih pada tahun
2015 nanti akan diberlakukan Asean Economic Community (Masyarakat
Ekonomi ASEAN). Produk bakpia sebagai makanan khas di Indonesia
terutama Yogyakarta, akan menjadi komoditas dagang strategis yang harus

menyesuaikan dengan keinginan pasar agar dapat bertahan di pasaran.
Konsumen menyukai produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harganya
terjangkau.

3. Technology Advance
Saat ini sudah banyak digunakan peralatan dan mesin modern dalam pengolahan
bakpia. Teknologi pengolahan bakpia yang umum digunakan biasanya

adalah pada proses penggilingan bahan baku, pemipihan dan pengemasan.
Penggilingan bahan baku menggunakan mesin penggiling atau mixer.
Sedangkan pemipihan biasanya menggunakan mesin pemipih otomatis,
sehingga kulit yang dihasilkan memiliki ketebalan yang sama. Teknologi
yang

digunakan

dalam

proses

pengemasan

adalah

pengemasan

menggunakan sealer atau mesin pengemas otomatis, sehingga setelah
bakpia dimasukkan dalam plastik, sealer menutup rapat bagian plastik
yang terbuka.
II. TAHAP INFORMASI
A. Pernyataan Misi
1. Deskripsi produk
Bakpia yang diproduksi Omahe Bakpia merupaka makanan khas Yogyakarta
yang berbentuk bulat berisi kacang hijau serta terdapat variasi rasa coklat
keju, ubi ungu, dan ubi madu
2. Sasaran bisnis kunci
Produk diluncurkan pada bulan Desember 2013 dengan profit 100%
3. Pasar primer
Wisatawan yang datang ke Yogyakarta
4. Pasar sekunder
Mahasiswa dari luar kota.
5. Asumsi
Tersedia bakpia dengan berbagai variasi rasa yang diinginkan konsumen.
6. Pihak yang terkait
Produsen, konsumen, dan mitra usaha.
B. Kuesioner Pendahuluan
Untuk mengetahui atribut-atribut primer yang diinginkan konsumen terhadap
produk, dilakukan penyebaran kuesioner kepada 30 responden. Kuesioner ini

berbentuk semi terbuka. Hasil dari kesioner ini akan diketahui atribut primer yang
nantinya diperinci menjadi atribut sekunder yang akan menjadi butir pertanyaan
di kuesioner lanjutan. Kuesioner pendahuluan terdapat pada lampiran 1. Berikut
pengolahan data kuesioner pendauluan:
1. Pertanyaan: Jenis kelamin
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 3. tabel Jenis kelamin konsumen Bakpia
Laki-laki Perempuan
13
17
Presentase
43%
57%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:
Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Jenis Kelamin; 43%
Laki-laki; 57%

Gambar 1. Gambar Jenis kelamin konsumen Bakpia
Dari 30 responden kita mendapatkan responden yang didominasi perempuan
karena mereka yang sering belanja makanan.
2. Pertanyaan: Usia responden
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Usia Responden Bakpia
< 17
Usia

tahun

17-25

26-35

36

tahun
tahun
tahun
20
3
7
Presentae
67%
10%
23%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Usia
17-25 tahun; 23%
< 17 tahun; 10%
Usia; 67%

Gambar 2. Gambar Konsumen Bakpia
Bakpia merupakam makanan ringan yang banyak di sukai oleh semua umur.
Sebagian besar yang menyukai bakpia orang dewasa dengan umur 17-25
dengan 67%.
3. Pertanyaan: Status pekerjaan responden
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Tabel Status Responden Bakpia
LainStasus

Pelajar

Mahasiswa
PNS
lain
18
5
7
Presentase
60%
17%
23%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Status
Mahasiswa; 23%
Stasus; 60%

Pelajar; 17%

Gambar 3. Gambar Status Responden Bakpia
Status dari responden bakpia sebagian besar adalah mahasiswa.
4. Pertanyaan: Uang yang dibelanjakan untuk oleh-oleh
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Tabel Uang yang dikeluarkan Responden untuk membeli oleh-oleh
Uang Yang

< Rp.

Rp. 20.000-

Rp. 40.000-

20.000,40.000,85.000,1
8
11
Presentase
3%
27%
37%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:
Dikeluarkan

Uang Yang Dikeluarkan
Uang Yang Dikeluarkan; 3%
Rp. 40.000-85.000,-; 38% < Rp. 20.000,-; 25%
Rp. 20.000-40.000,-; 34%

Rp.
85.000,12
40%

Gambar 4. Gambar Uang yang dikeluarkan Responden untuk membeli oleholeh
Responden pada umumnya mengeluarkan uang untuk belanja oleh-oleh
sekitar 40.000-85.000 dan bisa melebihi itu.
5. Pertanyaan: Dari mana mengetahui Omahe Bakpia
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Tabel responden membeli bakpia dari
LainMengetahui Omahe

Keluarga
Temen
Internet
lain
8
21
1
Presentase
27%
70%
0%
3%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Mengetahui Omahe
Temen; 3%
Mengetahui Omahe; 27%

Keluarga; 70%

Gambar 5. Gambar responden membeli bakpia dari
Responden pada umumnya mengetahui omahe bakpia dari temen yang sudah
pernah mencicipi bakpia dari omahe bakpia.
6. Pertanyaan: Pandangan responden mengenai bakpia
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Tabel bakpia dimata responden

Bakpia

Oleh-oleh khas

Cemilan

Makanan Favorit

Jogja
favorit
Keluarga
29
1
Presentase
97%
3%
0%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:
Merupakan

Bakpia Merupakan
Oleh-oleh khas Jogja; 3%

Bakpia Merupakan; 97%

Gambar 6. Pandangan responden terhadap bakpia
Menurut responden luas bakpia merupakan oleh-oleh khas jogja.
7. Pertanyaan: Siapa yang dapat mengkonsumsi bakpia
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Konsumen bakpia
AnakKonsumen Bakpia

Lansi

anak
Remaja
Dewasa
a
15
22
28
13
Presentase
19%
28%
36%
17%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

lainlain
0%

Yang Mengkonsumsi Bakpia

Dewasa; 17%

Yang Mengkonsumsi Bakpia; 19%

Anak-anak; 28%

Remaja; 36%

Gambar 7. Konsumen Bakpia
Responden bakpia ini kebanyakan dari kalangan remaja sampai dewasa.
8. Pertanyaan: Berapa varian rasa bakpia yang diketahui
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Variasi bakpia yang diketahui responden
Variasi

Satu

Dua

Tiga

> Tiga

Bakpia
3
3
4
22
presentase
10%
10%
13%
73%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Variasi Bakpia
Satu; 9%
Variasi Bakpia; 9%
Dua; 13%

Tiga; 69%

Gambar 8. Variasi bakpia yang diketahui responden
Responden sudah mengetahui bahwa bakpia memiliki banyak variasi rasa
lebih dari tiga.
9. Pertanyaan: Varian rasa yang diketahui (dalam pertanyaan ini, responden
diperbolehkan untuk memilih jawaban lebih dari satu)
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Varian rasa yang diketahui
Varian rasa yang diketahui
Kacang Hijau
30
32%
Keju
23
24%
Coklat
24
26%
Ubi Ungu
17
18%
Lainnya
7
7%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Variasi Rasa yang Diketahui
Ubi Ungu; 17%

Lainnya; 7%

Kacang Hijau; 30%

Coklat; 24%
Keju; 23%

Gambar 9. Diagram pie variasi rasa yang diketahui
Dari hasil tersebut, diketahu bahwa responden paling banyak mengetahui rasa
kacang hijau yaitu sebesar 29%. Kemudian disusul dengan rasa cokelat
sebesar 24%, rasa keju sebesar 23%, ubi ungu sebesar 17%, serta rasa lain
yang diketahui responden. Rasa lain yang disebutkan antara lain rasa susu,
durian, ketan hitam, pisang, cappucino, dan kumbu hitam.
10. Pertanyaan : apakah responden menginginkan adanya variasi rasa baru
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Menginginkan varian rasa baru
Mengingikan Varian Rasa Baru
Ya
16
53%
Tidak
14
47%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Menginginkan Variasi Rasa

Tidak; 47%
Ya; 53%

Gambar 10. Diagram pie menginginkan variasi rasa baru
Dari hasil tersebut, diketahui bahwa sebanyak 53% responden menginginkan
adanya penambahan variasi rasa baru sedangakan 47% menyebutkan bahwa
tidak perlu dilakuakan penambahan rasa. Kemudian responden menyebutkan
rasa yang diinginkan antara lain adalah rasa buah – buahan seperti pisang,
blueberry, strawberry, mangga, apel, anggur, jeruk, kelapa, vanila. Ada juga
yang menginginkan variasi bakpia rasa asin seperti rasa ayam dan rasa abon.
Ada juga yang enginginkan rasa kacang dan kacang merah.
11. Pertannyaan : Tekstur bakpia yang disukai responden
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Tekstur bakpia yang disukai responden
Tekstur bakpia yang disukai
Lembut
28
93%
Keras
0
0%
Empuk
2
7%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Tekstur Isi Bakpia
Empuk; 7%

Lembut; 93%

Gambar 11. Diagram pie tekstur isi bakpia
Dalam kuesioner, pilihan jawaban yang diberikan adalah isian bakpia yang
empuk, keras, atau lembut yang lebih disukai responden. Dapat dilihat dari
diagram pie yang telah dibuat, sebanyak 93% responden menginginkan isian
yang lembut dan 7% memilih jawaban isian yang empuk yang diinginkan.
12. Pertanyaan : tekstur kulit bakpia yang diinginkan responden
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Tekstur bakpia yang diinginkan responden
Tekstur kulit bakpia yang diinginkan
Renyah
16
53%
Empuk
14
47%
Keras
0
0%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Tekstur Kulit Bakpia

Empuk; 47%
Renyah; 53%

Gambar 12. Tekstur kulit bakpia yang diinginkan
Dalam kuesioner, pilihan jawaban yang diberikan adalah tekstur kulit bakpia
yang renyah, empuk, atau keras yang lebih disukai responden. Dapat dilihat
dari diagram pie yang telah dibuat, sebanyak 53% responden menginginkan
tektur kulit yang renyah dan 47% memilih jawaban tektur kulit yang empuk
yang diinginkan.
13. Pertanyaan : bentuk bakpia yang responden ketahui (dalam pertanyaan ini
responden diperbolehkan memilih lebih dari satu jawaban)
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 15. Bentuk bakpia yang diketahui
Bentuk bakpia yang diketahui
Bulat
30
83%
Kotak
2
6%
Stick
4
11%
Lainnya
0
0
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Bentuk Bakpia yang Diketahui
Stick; 11%
Kotak; 6%

Bulat; 83%

Gambar 13. Diagram pie bentuk bakpia yang diketahui
Dalam kuesioner yang diberikan, pilihan jawaban yang diberikan adalah
bentuk bakpia bulat, kotak, stick, atau responden mengetahui bakpia bentuk
lain. Sebanyak 83% responden memilih jawaban bulat, sebanyak 11%
responden mengetahui bentuk bakpia stick, dan 6% memilih bentuk bakpia
kotak.
14. Pertanyaan: Apakah kemasan bakpia selama ini sudah menarik
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 16. Kemasan bakpia sudah menarik
Ya
Tidak

Kemasan bakpia sudah menarik
26
4

87%
13%

Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Kemasan Bakpia Sudah Menarik
Tidak; 40%

Ya; 60%

Gambar 14. Diagram pie kemasan bakpia menarik
Dari diagram pie tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 60% responden
memilih jawaban ya artinya kemasan bakpia sudah cukup menarik dan
sebanyak 40% menjawab tidak.
15. Pertanyaan : bentuk kemasan seperti apa yang diinginkan responden
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 17. Bentuk kemasan yang diinginkan
Bentuk Kemasan yang diinginkan
Kotak
19
63%
Silinder
6
20%
Limas
2
7%
Lainnya
4
13%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Bentuk Kemasan yang Diinginkan
Limas; 6%
Lainnya; 13%

Silinder; 19%

Kotak; 61%

Gambar 15. Diagram pie bentuk kemasan yang diinginkan
Dalam kuesioner, diberikan pilihan jawaban kepada responden yaitu bentuk
kotak, silinder, limas, atau bentuk lain yang diinginkan konsumen. Dari
diagram pie, didapatka sebanyak 61% responden menginginkan kemasan
kotak. Responden berpendapat bahwa kemasan kotak lebih mudah untuk
dibawa. Sebanyak 19% memilih jawaban kemasan silinder atau tabung.
Sebanyak 13% memilih kemasan bentuk lain. Kemasan yang disebutkan
responden antara lain kemasan bulat ornamen bunga, kemasan berbnetuk hati,
dan ada juga yang memberika pendapat kemasan berbentuk seperti kendil.
Dan sebanyak 7% memilih kemasan berbentuk limas.
16. Pertanyaan: apakan harga bakpia telah sesuai dengan kualitas yang diinginkan
responden
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 18. Harga sesuai kualitas
Harga sesuai kualitas
Ya
26
87%
Tidak
4
13%
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Harga Telah Sesuai dengan Kualitas Produk
Tidak; 13%

Ya; 87%

Gambar 16. Diagram pie harga telah sesuai dengan kualitas produk
Dari hasil diagram pie tersebut, diketahui bahwa sebanyak 87% responden
memilih jawaban ya. Dan 13% lainya memilih tidak karena alasan harga
terlalu mahal.
17. Pertanyaan: Dimana responden biasnaya membeli bakpia
Hasil dari perolehan jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel 19. Tempat membeli bakpia
Tempat membeli bakpia
Toko oleh-oleh
29
97%
Pasar Tradisional
1
3%
Minimarket
Lainnya
Dari hasil tersebut, kemudian dibuat diagram pie sebagai berikut:

Tempat Membeli Bakpia
Pasar Tradisional; 3%

Toko oleh-oleh; 97%

Gambar 17. Diagram pie tempat membeli bakpia
Dalam kuesioner, diberikan pilihan tempat yang biasanay menjual bakpia seperti
toko oleh – oleh, pasar tradisional, minimarket, dan tempat lain yang mungkin
responden ketahui. Dari diagram pie, sebanyak 97% responden membeli bakpia di
toko oleh – oleh dan sebanyak 3% mebeli bakpia di pasar tradisional.

C. Kuesioner Lanjutan
Setelah diketahui atribut primer produk kemudian dilakukan penyebaran
kuesioner lanjutan untuk memperoleh atribut sekunder dari produk. Kuesioner
lanjutan ini menggunakan skala likert untuk mengukur tingkat kepentingan dari
atribut sekunder yang telah dijabarkan dari atribut primer seselumnya. Kuesioner
lanjutan ini terlampir dalam lampiran 2. Berikut tabel yang merupakan hasil
pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS:

Tabel 20. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

Items

N of Items

.808

.826

16

Dari tabel hasil uji reliablitas, diperoleh bahwa data Kuesioner reliabel
karena nilai Cronbach's Alpha Based on Standardized Items lebih besar daripada
0.6, yang berarti hasil pengukuran dapat diandalkan. Dilakukan pula pengujian
validitas pada tabel 21 berikut ini.
Tabel 21. Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale

Mean

if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha

Item Deleted

Item Deleted

Total Correlation Correlation

Deleted

VAR00001

55.8667

60.189

.477

.713

.793

VAR00002

56.3667

60.930

.588

.860

.787

VAR00003

56.1667

62.006

.490

.823

.793

VAR00004

55.7000

61.459

.341

.730

.804

VAR00005

55.3000

60.769

.600

.631

.786

VAR00006

56.1333

61.775

.360

.612

.802

VAR00007

54.9667

62.447

.610

.698

.789

VAR00008

55.4667

61.844

.408

.769

.798

VAR00009

55.9000

64.231

.288

.838

.805

VAR00010

55.0333

58.654

.626

.734

.782

VAR00011

55.5667

62.737

.385

.804

.799

VAR00012

55.0000

62.690

.485

.958

.794

VAR00013

54.7667

65.220

.352

.858

.802

VAR00014

55.5333

66.189

.101

.579

.823

VAR00015

55.8000

62.303

.432

.661

.796

VAR00016

56.4333

61.909

.319

.633

.806

if

Item

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa terdapat 2 data kuesioner atau
pernyataan yang tidak valid karena nilai R hitung (Corrected Item-Total
Correlation)

lebih kecil daripada R tabel untuk alpha 5% yaitu 0.3061.

Pernyataan yang tidak valid terdapat pada pernyataan 9 yaitu dengan R sebesar
0,288. Pernyataan poin 9 yaitu “Bentuk bakpia bulat”. Kemudian, pernyataan
yang tidak valid terdapat pada pernyataan 14 yaitu dengan R sebesar 0,101.
Pernyataan poin 14 yaitu “Harga bakpia Rp 12.000,00 – Rp 17.000,00”.
Setelah dilakukan pengolahan data pada kuesioner lanjutan yang telah
disebarkan, kemudian diketahui validitas serta realibilitas dari kuesioner tersebut.
Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa terdapat dua pertanyaan yang tidak
valid yakni pertanyaain untuk atribut primer bentuk yang pernyataanya bentuk
bakpia bulat serta pada atribut primer pertanyaan harga yakni pernyataan harga
bakpia Rp 17.000 – Rp 22.000. Dari dua pernyataan yang hasilnya tidak valid
tersebut, tim pengembangan produk memutuskan untuk membuang dua
pernyataan tidak valid tersebut. pada atribut primer bentuk, pernyataan sudah
dijelaskan pada pernyataan kedua bahwa bentuk bakpia seragam. Poin pernyataan
tersebut telah dapat menjadi tolak ukur dalam menentukan bentuk bakpia yang
diinginkan konsumen sehingga poin pernyataan pertama mengenai bentuk bakpia
bulat kami buang dari daftar pernyataan. Sedangkan pada atribut harga, pada 2
pernyataan lain juga telah memberikan tolak ukur mengenai gambaran range
harga yang diinginkan oleh konsumen untuk membeli bakpia. Sehingga poin
pernyataan tersebut dibuang tau dihilangkan. Sehingga total pernyataan hanya
menjadi 14 buah pernyataan untuk selanjutnya dilakukan pembobotan dari tingkat
kepentingan tersebut.
Selanjutnya adalah melakukan pembobotan dari hasil kuesioner tingkat
kepentingan. Pengujian tingkat kepentingan ini berfungsi untuk mengetahui
bagian mana yang paling diinginkan konsumen untuk dikembangkan. Dari hasil
pengujian tingkat kepentingan dari atribut-atribut pengembangan produk yang
akan kami lakukan, didapatkan nilai rata – rata dari jawaban masing – masing

atribut tersebut. Kemudian hasil rata – rata tersebut diurrutkan dari yang
mempunyai tingkat kepentingan yang paling tinggi yakni yang memiliki rata –
rata tertinggi ke yang paling rendah atau yang memiliki rata – rata terendah.
Kemudian dihitung bobot dengan cara mengalikan rata – rata dengan jumlah rata
rata kemudian dikalikan 100. Berikut tabel 23 yang merupakan perhitungan
tingkat kepentingan dan bobot atribut mutu.
Tabel 23. Hasil Pengolahan Data Kuesioner Tingkat Kepentingan
Atribut mutu bakpia
1 Kemasan mudah dibawa
2 Tekstur kumbu bakpia lembut
3 Desain kemasan eye catching
4 Bentuk bakpia seragam
5 Kombinasi rasa pisang coklat
6 Kulit bakpia renyah saat digigit
Warna kemasan menunjukkan rasa
7 bakpia
8 Kombinasi rasa pisang keju
Harga bakpia Rp 17.000,00 – Rp
9 22.000,00
10 Penambahan variasi rasa pisang
11 Kombinasi rasa pisang coklat kejus
12 Penambahan variasi rasa blueberry
13 Penambahan variasi rasa strawberry
Harga bakpia Rp 22.000,00 – Rp
14 27.000,00
Jumlah

Tingkat
Kepentinga
n
4,567
4,367
4,333
4,300

Bobot Tingkat
Kepentingan
(%)
8,765242293
8,381365871
8,317258508
8,253343084
7,741443874
7,421674814

4,033
3,867
3,767

7,229736603

3,633

6,973691029

3,533
3,467

6,781752818
6,653921969

3,200

6,14202276

3,167

6,078107336

2,967

5,694230913

2,900
52,100

5,566208126
100

Dari 14 atribut yang ditanyakan, kemasan mudah dibawa menduduki mimiliki
tingkat kepentingan yang paling tinggi dengan nilai bobot 8,76524. Dibawahnya
dengan nilai bobot 8,38137, merupakan peringkat kedua tingkat kepentingan yaitu
tekstur kumbu bakpia lembut sehingga mudah dikonsumsi oleh semua kalangan. Nilai

bobot 8,31726, 8; 8,2533431; 7,7414439; 7,4216748 berturut-turut sesuia tingkat
kepentingannya desain kemasan eye catching; bentuk bakpia seragam; kombinasi
rasa pisang coklat; dan kulit bakpia renyah saat digigit.
III.TAHAP KREATIF
Untuk mengetahui detail produk dilakukan penentuan target spesifikasi
produk. Penentuan spesifikasi produk ini dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Kuesioner dibuat berdasakan atribut mutu dari kuesioner tingkat
kepentingan yang sebelumnya telah disebarkan. Namun kuesioner kali ini, atribut
mutu lebih dirperinci agar diperoleh informasi mengenai keinginan konsumen
yang lebih detil terhadap produk yang akan dikembangkan. Dalam kuesioner ini
hanya dimasukkan 9 atribut dari hasil perhitungan kepentingan yaitu atribut
kemasan mudah dibawa, tekstur isi, desain kemasan eye catching, bakpia
berukuran seragam, desain warna kemasan menunjukkan rasa, dan harga bakpia.
Data ini nantinya diolah dan dijadikan informasi untuk menyusun spesifikasi
produk yang akan dikembangkan. Kuesioner yang digunakan untuk menentukan
spesifikasi produk bakpia terdapat pada lampiran 3.
Dari kuesioner tersebut dapat diketahui dengan terperinci keinginan
konsumen terhadap produk baru. Misalnya pada pertanyaan nomor 3, tim
pengembang produk akan dapat mengetahui kemasan eye catching yang
diinginkan konsumen tersebut warna yang digunakan terang atau gelap. Dari
informasi ini nantinya akan dibuat susunan spesifikasi produk yang akan
dikembangkan. Berikut hasil pengolahan data dari kuesioner yang telah
disebarkan:

Tabel 24. Hasil Pengolahan Data Kuesioner Spesifikasi Produk
No
1

Pernyataan
Kemasan mudah dibawa
a.
Dapat dibawa satu tangan

Jumlah

Presentase

29

97%

b.
Dapat dibawa dua tangan
Tekstur kumbu bakpia lembut
a.
Lembut
b. Tidak lembut
Desain kemasan eye catching
a.
Warna terang
b. Warna gelap
Bentuk bakpia seragam
a.
Besar
b.
Kecil
Kulit bakpia renyah saat digigit
a.
Renyah satu lapis
b.
Renyah berlapis
Warna kemasan menunjukkan rasa bakpia
a.
Dua kombinasi warna
b. Tiga kombinasi warna
Penambahan variasi rasa
a.
Pisang
b.
Pisang coklat
c.
Pisang keju
d.
Pisang coklat keju
e. Blueberry
f.
Strawberry
Harga bakpia
a.
Rp 17.000,00 – Rp 22.000,00
b.
Rp 22.000,00 – Rp 27.000,00

2

3

4

5

6

7

8

1

3%

29
1

97%
3%

25
5

83%
17%

9
21

30%
70%

15
15

50%
50%

18
12

60%
40%

0

9
1
13
5
2

0%
30%
3%
43%
17%
7%

29
1

97%
3%

Kuesioner diatas disebarkan kepada 30 responden dengan rincian 16 orang
mahasiswa dan 14 orang masyarakat umum. Berdasarkan hasil kuesioner diatas,
dapat dilihat bahwa 97% responden menginginkan kemasan yang dapat dibawa
satu tangan dan 3% sisanya menginginkan kemasan yang dapat dibawa dua
tangan.
Pada poin kedua 97% responden menginginkan tekstur kumbu bakpia
yang lembut dan 3% sisanya menginginkan tekstur kumbu bakpia yang tidak
lembut.

Pada poin ketiga 83% responden menginginkan desain kemasan yang eye
cathching dengan warna terang dan 17% sisanya menginginkan desain kemasan
yang eye cathching dengan warna gelap.
Pada poin keempat 30% responden menginginkan bentuk bakpia seragam
dengan ukuran besar dan 70% sisanya menginginkan bentuk bakpia seragam
dengan ukuran kecil.
Pada poin kelima 50% responden menginginkan kulit bakpia renyah satu
lapis saat digigit dan 50% sisanya menginginkan kulit bakpia renyah berlapis.
Pada poin keenam 60% responden menginginkan dua kombinasi warna
kemasan yang menunjukkan rasa bakpia dan 40% sisanya menginginkan tiga
kombinasi warna kemasan yang menunjukkan rasa bakpia.
Pada poin ketujuh 43% responden menginginkan penambahan variasi rasa
bakpia pisang coklat keju, 30% variasi rasa bakpia pisang coklat, 17% variasi rasa
blueberry, 7% variasi rasa strawberry dan 3% variasi rasa pisang keju.
Pada poin kedelapan 97% responden menginginkan harga bakpia berkisar
antara Rp 17.000,00 – Rp 22.000,00 dan 3% sisanya menginginkan harga bakpia
berkisar antara Rp 22.000,00 – Rp 27.000,00.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa target spesifikasi yang pasti
terdapat dalam produk adalah:
a. Kemasan bakpia dapat dibawa satu tangan
b. Desain kemasan yang eye cathching dengan warna terang
c. Bentuk bakpia seragam dengan ukuran kecil
d. Kemasan bakpia memiliki dua kombinasi warna
e. Harga bakpia berkisar antara Rp 17.000,00 – Rp 22.000,00
Akan tetapi terdapat dua atribut yang hasil prosentasenya tidak terlalu jauh
yaitu pada atribut teksur kulit renyah saat digigit 50% responden menginginkan
renyah satu lapis dan 50% responden menginginkan renyah berlapis, serta pada
aribut rasa 43% responden menginginkan penambahan variasi rasa bakpia pisang

coklat keju dan 30% variasi rasa bakpia pisang coklat. Atribut ini akan dijadikan
alternatif dalam penyusunan konsep produk.
Selanjutnya dibuat diagram FAST untuk memetakan fungsi atribut.
Berikut diagram FAST produk bakpia:

Pemanggangan

Gambar 18. Diagram FAST
IV. PENENTUAN KONSEP PRODUK
Dalam penyusunan konsep produk, tim pengembang tidak melakukan
perubahan pada kemasan melainkan berfokus pada produk bakpia hal tersebut
dikarenakan kemasan yang ada saat ini telah sesuai dengan keinginan konsumen
berdasarkan dari kuesioner yaitu kemasan mudah dibawa dengan satu tangan yng
mana kemasan saat ini dapat dibawa satu tangan dengan mudah karena ukurannya
kcil, desain kemasan eye cacthing dengan warna gelap, dan warna kemasan
menunjukkan rasa bakpia dengan dominasi dua warna.
Alternatif pilihan rasa yang dipilih oleh responden yang diketahui dari
tabel spesifikasi produk adalah, sebanyak 30% memilih kombinasi rasa kumbu

bakpia pisang cokelat. Dan sebanyak 43% memilih kombinasi rasa kumbu bakpia
pisang cokelat keju. Dari tabel spesifikasi produk diketahui bahwa kulit bakpia
renyah saat digigit memiliki hasil yang berimbang yakni 50% memilih renyah 1
lapis dan 50% memilih renyah berlapis sehingga keduanya digunakan untuk
penyusunan konsep. Dari hasil tersebut dapat diperoleh alternatif untuk
pengembangan pada tabel 23 berikut:
Tabel 25. Alternatif Pemgembangan
No
1

Aspek – aspek
Pengembangan
Penambahan variasi rasa

Alternatif - alternatif

1. Kombinasi rasa pisang
cokelat
2. Kombinasi rasa pisang
cokelat keju
2
Kulit bakpia renyah
1. Renyah satu lapis
2. Renyah berlapis
Dari alternatif tersebut, terdapat 2 atribut mutu yang harus dikombinasikan
yakni variasi rasa dan tekstur kulit bakpia yang renyah. Berikut bagan alternatif:
Variasi Rasa
Kombinasi rasa
pisang cokelat keju

Kombinasi rasa
pisang keju

Tekstur kerenyahan kulit bakpia
Renyah satu
lapis

Renyah berlapis

Gambar 19. Alternatif Konsep Produk
Dari hasil pengkombinasian aspek – aspek pengembangan konsep,
diperoleh 4 macam konsep. Keempat macam konsep tersebut selanjutnya dibuat
prototipe-nya sesuai dengan atribut mutu yang telah ditetapkan dan atribut mutu

Konsep 2

Konsep 1

yang dikembangkan. Tim pengembangan produk memtuskan untuk membuat
prototipe bakpia keempat macam konsep yang dihasilkan. Berikut prototipe dari
konsep produk:

Konsep 4

Konsep 3
Gambar 20. Konsep Produk

Dari keempat konsep tersebut dilakukan pengujian konsep. Pengujian
konsep dilakukan dengan uji kesukaan menggunakan kuesioner yang terlampir
pada lampiran 4. Konsep yang dinilai adalah 4 konsep produk yang dihasilakan,
ditambah produk pembanding. Produk pembanding tersebut adalah bakpia
“Omahe Bakpia” dengan varian rasa yang sudah ada. Hasil dari kuesioner
kesukaan terdapat pada lampiran 5.
Pada tahapan ini, ditentukan performansi dari tiap atribut mutu yang telah
ditentukan tersebut dengan cara mengkalikan hasil penilainan konsumen yakni
yang berupa skala likert dengan bobot masing – masing atribut mutu. Bobot

tersebut merupakan bobot tingkat kepentingan relatif tiap atribut dibagi dengan
total bobot tingkat kepentingan relatif seluruh atribut dikalikan 100%. Tingkat
performansi yang dihitung tersebut merupakan hasil dari kuesioner kesukaan
untuk menilai konsep mana yang paling disukai oleh responden dibandingkan
dengan produk pesaing yakni produk yang telah ada di pasar. Nilai performansi
tersebut dihitung per atribut mutu yang telah ditentukan yakni kombinasi rasa,
tekstur kulit serta tekstur kumbu. Hasil nilai performansi yang telah dihitung
adalah sebagai berikut:

Nilai
Performansi
Pasar
Konsep 1
Konsep 2
Konsep 3
Konsep 4

Tabel 26. Performansi per Atribut Mutu
Kombinasi Rasa
Tekstur
Tekstur Kulit
Pisang Coklat
Kumbu
Renyah
Keju
Lembut
109.835
801.026
88.600
110,834
89,186
106,32
86,8695
80,9248
94,194
123,814
91,6638
115,6465
100,8485
88,3606
105,338

Total
Performansi
278,538
306,3401
261,994
331,124
294,596

Dari tabel tersebut didapatkan hasil bahwa total performansi tertinggi
adalah konsep 3 yakni bakpia pisang cokelat keju dengan kulit renyah berlapis
dengan total nilai performansi sebesar 331,124. Hasil nilai total performasi yang
didapatkan pada konsep 3 tersebut cukup jauh dari nilai performansi produk pasar
atau pesaing yakni 278,538 sehingga tidak dilakukan uji statistik lanjutan.
Sehngga ditentukanlah konsep 3 yang dipilih untuk selanjutnya dihitung value
dari konsep yang baru tersebut.
Value konsep didapatkan dari perhitungan nilai performansi dibagi dengan
biaya produksi. Rincian biaya masing – masing konsep produk adalah sebagai
berikut:
1. Konsep 1

90 g tepung

: Rp 2.400,00

30 ml minyak

: Rp 2.500,00

44 g pisang kepok: Rp 2.750,00
34 g coklat

: Rp 1.000,00

45 g keju

: Rp 2.925,00

Total

:Rp 11.575,00

2. Konsep 2
90 g tepung

: Rp 2.400,00

30 ml minyak

: Rp 2.500,00

44 g pisang kepok: Rp 2.750,00
45 g keju

: Rp 2.925,00

Total

:Rp 10.575,00

3. Konsep 3
95 g tepung

: Rp 2.625,00

30 ml minyak

: Rp 2.500,00

44 g pisang kepok: Rp 2.750,00
34 g coklat

: Rp 1.000,00

45 g keju

: Rp 2.925,00

Total

: Rp 11.800,00

4. Konsep 4
95 g tepung

: Rp 2.625,00

30 ml minyak

: Rp 2.500,00

44 g pisang kepok: Rp 2.750,00
45 g keju

: Rp 2.925,00

Total

: Rp 10.800,00

Dari hasil total biaya tersebut, kemudian ditentukan value dari masing –
masing konsep produk. Hasil dari masing – masing value konsep adalah sebagai
berikut:
Tabel 27. Pengujian Value Konsep

Uji Value

Total Performansi

Biaya

Value

Produk pasar

278,538

12.250

0,023

Konsep 1

306,340

11.575

0,026

Konsep 2

261,994

10.575

0,025

Konsep 3
Konsep 4

331,124
294,597

11.800
10.800

0,028
0,027

Dari hasil tersebut, diketahui bahwa yang memiliki nilai value yang paling
tinggi didapatkan oleh konsep 3 yakni sebesar 0,028. Sehingga konsep tiga yakni
bakpia pisang cokelat keju dengan kulit renyah berlapis yang dipilih.
V. KESIMPULAN
Dari tahapan yang dilakukan diperoleh produk yang akan dikembangkan adalah
bakpia pisang coklat keju dengan kulit berlapis yang mana nilai performansinya
sebersar 331,124 dan value sebesar 0,028.

LAMPIRAN

Lampiran 1
KUESIONER
PENGEMBANGAN PRODUK BAKPIA

Yth. Pelanggan Bakpia
di tempat
Kami adalah mahasiswa semester tujuh Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Universitas Gadjah Mada. Saat ini kami sedang melakukan penelitian mengenai
pengembangan produk Bakpia dalam rangka pelaksanaan tugas kuliah. Untuk itu,
kami mohon kesediaan Anda membatu kami untuk meluangkan waktu mengisi
kuesioner ini.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian I dan bagian II. Bagian I
berisi data pribadi Anda serta pertanyaan-pertanyaan umum dan pada bagian II
berkaitan pada atribut-atribut produk Bakpia. Jawaban yang Anda berikan tidak
dinilai benar atau salah. Oleh karena itu, kami mohon setiap pertanyaan dijawab
sesuai dengan pemikiran dan kondisi Anda dan pastikan tidak ada pertanyaan yang
terlewati. Hasil dari kuesioner dan data pribadi Anda bersifar rahasia dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kesediaan Anda meluangkan waktu dan
kerjasama yang Anda erikan, kami ucapkan terimakasih

Hormat kami,

Tim Peneliti

A. Bagian I
Petunjuk Umum :
Mohon semua jawaban dibawah ini dijawab dengan memberikan tanda silang (X)
pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya.
1. Jenis kelamin:
a. Pria
b. Wanita
2. Usia saat ini :
a. < 17 tahun c. 26-35 tahun
b. 17-25 tahun
d. >36 tahun
3. Status pekerjaan :
a. Pelajar
c. PNS
b. Mahasiswa
d. ……………
4. Berapa yang anda belanjakan untuk membeli makanan oleh-oleh:
a. < Rp 20.000,c. Rp 40.000-85.000,b. Rp 20.000-40.000,d. > Rp 85.000,5. Darimana Anda mengetahui Omahe Bakpia?
a. Keluarga c. Internet
b. Teman
d. …………..
B. Bagian II
Petunjuk Umum:
1. Jawablah pernyataan dibawah ini yang menyangkut pengalaman Anda
mengkonsumsi produk Bakpia dengan memberikan tanda silang (X) dikolom
yang telah disediakan.
2. Pilih satu jawaban yang sesuai dengan pemikiran Anda
3. Jika ingin mengganti jawaban, maka berilah coretan berupa satu garis
mendatar pada kolom yang sebelumnya diberi tada silang (X) dan berilah
tanda silang (X) pada kolom lain yang benar-benar jawaban Anda.
1. Bakpia merupakan.....
a. Oleh – oleh khas Yogyakarta
b. Cemilan keluarga
c. Makanan favorit keluarga
d. Lainya.....
2. Siapakah yang sering mengkonsumsi bakpia (boleh pilih lebih dari satu
jawaban)
a. Anak – anak
b. Remaja
c. Dewasa

d. Lansia
3. Di sekitar anda ada berapa varian rasa bakpia yang anda ketahui?
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Lebih dari tiga
4. Varian rasa bakpia yang anda ketahui (boleh pilih lebih dari satu jawaban):
a. Kacang hijau
b. Keju
c. Cokelat
d. Ubi ungu
e. Lainya.......
5. Apakah anda menginginkan variasi rasa baru?
a. Ya. Sebutkan..........
b. Tidak
6. Tekstur isi bakpia yang anda sukai:
a. Lembut
b. Keras
c. Empuk
7. Tekstur kulit bakpia yang anda sukai:
a. Renyah
b. Empuk
c. Keras
8. Bentuk bakpia yang anda ketahui (boleh pilih lebih dari satu jawaban) :
a. Bulat
b. Kotak
c. Stick
d. Lainya.......
9. Apakah kemasan bakpia selama ini sudah menarik?
a. Ya
b. Tidak
10. Bentuk kemasan seperti apa yang anda inginkan?
a. Kotak
b. Silinder
c. Limas
d. Lainnya ......

11. Apakah harga bakpia sudah sesuai dengan kualitas produk yang anda
inginkan?
a. Ya
b. Tidak
12. Dimana biasanya anda membeli bakpia?
a. Toko oleh – oleh
b. Pasar tradisional
c. Minimarket
d. Lainya.....

Lampiran 2
KUESIONER
PENGEMBANGAN PRODUK OMAHE BAKPIA

Yth. Konsumen Bakpia
di tempat
Kami adalah mahasiswa semester tujuh Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Universitas Gadjah Mada. Saat ini kami sedang melakukan penelitian mengenai
pengembangan produk di Omahe Bakpia dalam rangka pelaksanaan tugas kuliah.
Untuk itu, kami mohon kesediaan Anda membantu kami untuk meluangkan waktu
mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian I dan bagian II. Bagian I
berisi data pribadi Anda serta pertanyaan-pertanyaan umum dan pada bagian II
berkaitan pada atribut-atribut produk Bakpia. Jawaban yang Anda berikan tidak
dinilai benar atau salah. Oleh karena itu, kami mohon setiap pertanyaan dijawab
sesuai dengan pemikiran dan kondisi Anda dan pastikan tidak ada pertanyaan yang
terlewati. Hasil dari kuesioner dan data pribadi Anda bersifar rahasia dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kesediaan Anda meluangkan waktu dan
kerjasama yang Anda berikan, kami ucapkan terimakasih

Hormat kami,

Tim Peneliti

C. Bagian I
Petunjuk Umum :
Mohon semua jawaban dibawah ini dijawab dengan memberikan tanda silang (X) pada
jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya.
6. Jenis kelamin:
a. Pria
b. Wanita
7. Usia saat ini :
c. < 17 tahun
c. 26-35 tahun
d. 17-25 tahun
d. >36 tahun
8. Status pekerjaan :
c. Pelajar
c. PNS
d. Mahasiswa
d. ……………
9. Berapa yang anda belanjakan untuk membeli makanan oleh-oleh:
c. < Rp 20.000,00
c. Rp 40.000,00 - 85.000,00
d. Rp 20.000,00 - 40.000,00
d. > Rp 85.000,00
D. Bagian II
Petunjuk Umum:
4. Jawablah pernyataan dibawah ini yang menyangkut pengalaman Anda mengkonsumsi
bakpia dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom pilihan jawaban yang telah
disediakan
5. Pilih satu jawaban yang sesuai dengan pemikiran Anda
6. Jika ingin mengganti jawaban, maka berilah coretan berupa satu garis mendatar pada
kolom pilihan jawaban yang sebelumnya diberi tada silang (X) dan berilah tanda
silang (X) pada kolom pilihan jawaban lain yang benar-benar jawaban Anda.

N
o

Atribut Primer

1

Rasa

2

Tekstur

3

Bentuk

4

Kemasan

Pernyataan
Penambahan variasi rasa
pisang
Penambahan variasi rasa
strawberry
Penambahan variasi rasa
blueberry
Kombinasi rasa pisang
kej

Dokumen yang terkait

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Pengembangan infrastruktur jaringan clint-server Kelurahan Bintaro

17 108 114

Penetapan awal bulan qamariyah perspektif masyarakat Desa Wakal: studi kasus Desa Wakal, Kec. Lei Hitu, Kab. Maluku Tengeha, Ambon

10 140 105

Citra IAIN dan Fakultas Dakwah pada komunitas publiknya: studi FGD terhadap sepuluh komunitas sekitar IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 53 125

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Tinjauan atas pembuatan laporan anggaran Bulan Agustus 2003 pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

0 76 64