Optimasi formula granul effervescent ekstrak sambiloto [Andrographis paniculata Nees] dengan kombinasi asam sitrat dan sodium karbonat dengan menggunakan metode desain faktorial - USD Repository

  OPT SAMBILO SITRAT DA TIMASI FO OTO (Andro AN SODIU

  FFERVESC es) DENGA GAN MENG ORIAL

ONAT DENG

FAKU UNIVERSIT YO GRANUL EF

  MA TRAK NASI ASAM AN METOD M DE

  Syarat Farm.)

  CENT EKST AN KOMBIN GGUNAKA

  4 RMASI

  Farmasi rto

  Salah Satu S Farmasi (S.F

  

ULTAS FAR

TAS SANAT OGYAKAR

2009

  Diaj Mem

  058114124

  Oleh : Silvia Sugiar

  SKRIPSI k Memenuhi elar Sarjana F gram Studi F

  niculata Nee

  S

  jukan Untuk mperoleh Ge Prog

  M KARBO DESA

  U ORMULA G ographis pan

TA DHARM RTA

  OPT SAMBILO SITRAT DA TIMASI FO OTO (Andro AN SODIU

  FFERVESC es) DENGA GAN MENG ORIAL

ONAT DENG

FAKU UNIVERSIT YO GRANUL EF

  MA TRAK NASI ASAM AN METOD M DE

  Syarat Farm.)

  CENT EKST AN KOMBIN GGUNAKA

  4 RMASI

  Farmasi rto

  Salah Satu S Farmasi (S.F

  

ULTAS FAR

TAS SANAT OGYAKAR

2009

  Diaj Mem

  058114124

  Oleh : Silvia Sugiar

  SKRIPSI k Memenuhi elar Sarjana F gram Studi F

  niculata Nee

  S

  jukan Untuk mperoleh Ge Prog

  M KARBO DESA

  U ORMULA G ographis pan

TA DHARM RTA

  Aku teta Dibalik Papa Anton memb ap melihat gulita ada

  Dalam ge t kerlip cah a terang ya

  Kupe Sumb , Ci Cie e serta , menema elap awan haya yang ang memb ersembah ber hikm en & kel keluarg ani dan

setia

Almamat nan hitam memberik bahagiakan hkan ka Tuhan mat dan luarga, ga besa menye ap perj terku y m, ku secerca n…….(dari arya ini n Yesus n pengha Ko Uuk arku yan emangati alanan yang kub ah harapan i sahabat) i untuk Kristus arapanku k, Kuang ng selal iku dala hidupku banggaka n,

  : s, u.

a, Mama, & Andre bimbing,

  g, lu am u. an

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Silvia Sugiarto

  Nomor Mahasiswa : 058114124 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

OPTIMASI FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK

SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) DENGAN KOMBINASI ASAM

SITRAT DAN SODIUM KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE DESAIN FAKTORIAL

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 23 Juni 2009 Yang Menyatakan (Silvia Sugiarto)

  

PRAKATA

  Puji dan ucapan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bappa Yang Maha Kuasa atas berkat, kasih, dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi berjudul “Optimasi Formula Granul Effervescent Ekstrak

  

Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) Dengan Kombinasi Asam Sitrat Dan

Sodium Karbonat Dengan Menggunakan Metode Desain Faktorial”. Skripsi ini

  disusun sebagai salah satu syarat utama untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Program Studi Farmasi.

  Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada segenap pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama kepada : 1.

  Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bu Maria selaku pembimbing akademik yang senantiasa mendampingi perjalanan kuliah mulai dari semester I hingga akhir semester ini. Trimakasih atas pendampingannya selama studi di fakultas ini.

  3. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt., selaku pembimbing dalam skripsi ini sekaligus sebagai dosen penguji yang telah meluangkan banyak waktu dan dengan sabar berkenan memberikan bimbingan untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberi arahan, saran dan kritik demi kelengkapan skripsi ini.

  5. Drs. P. Sunu Hardiyanta, M.Sc.,S.J., selaku dosen penguji yang telah memberi arahan dan saran demi kelengkapan skripsi ini.

  6. Mas Wagiran selaku laboran lab farmakognosi Fitokimia yang selalu menyediakan etanol bagi penulis selama penelitian.

  7. Pak Mus dan Mas Agung, selaku laboran lab Teknologi Sediaan Padat dan lab Teknologi Sediaan Steril.

  8. Mas Ottok selaku bagian persediaan bahan baku yang selalu direpotkan mengenai bahan-bahan yang dibutuhkan penulis untuk melakukan penelitian.

  9. Petugas kebersihan dan keamanan kampus Sanata Dharma, atas kerjasamanya sehingga penulis dapat melakukan penelitian di luar jam.

  10. Hermawan Alwan dan Maria Hermawan, sebagai orang tua yang telah mengasuh penulis sejak kecil. Trimakasih atas segala doa dan kasih sayangnya serta dukungannya terhadap penulis baik material maupun immaterial.

  11. Keluarga dekat tercinta : Papa Hing, Apak Dhing, Ang Lin, Acek Yong, Encim Yenny, Amma, terimakasih atas dukungan dan nasihat-nasihat yang diberikan kepada penulis.

  12. Kakak dan adik tercinta : Ci Cien-Cien dan keluarganya, Ko Uuk, Ko Kuang- Kuang, Anton, Andre, Vivi, Alvin, atas segala doa dan semangat yang diberikan.

  13. Teman-teman timku, yaitu SAMBILOTO TEAM : Sinta, Lussy dan Agung, thanks for support, kerjasama, dan segala suka-duka-canda-tawanya selama penelitian. Mohon maafnya juga ya kalau ada keasalahan..

  14. Frater Nanang dan keluarga skolastikat SCJ yang selalu menemani, membantu dan mendukungku dalam setiap proses yang kulalui.

  15. Meme, Maria, Cin-Cin, Astri, Hanna, Natalia dan Pungkas, sahabat-sahabat yang telah mendukung penulis di kala senang dan susah.

  16. PT Bayer Indonesia dan Mas Dian Prihantoro yang telah menyediakan PVP bagi penelitian sambiloto ini.

  17. Teman-teman kelas C angkatan 2005 atas segala keceriaan dan kekompakannya yang telah menjadi semangat tersendiri bagi penulis.

  18. Teman-teman praktikum kelompok E (semester 1-3) dan F (FST) atas kerjasama dan suka dukanya selama praktikum.

  19. Teman-teman KKN, Kak Berta, Vika, Ani, Ella, Nur, Roni, Philus, Brun…, thank’s for the attention & support!! GBU all!!

  20. Pihak-pihak lain yang turut membantu dalam menyusun skripsi ini, yang tidak dapat di tulis satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya bagi perkembangan ilmu farmasi.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 19 Februari 2009 Penulis

  Silvia Sugiarto

  

INTISARI

  Penelitian ini merupakan penelitian yang mengarah pada optimasi komposisi asam sitrat-sodium karbonat dalam granul effervescent ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Nees). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek yang dominan dari asam sitrat, sodium karbonat dan interaksi antara keduanya dalam menentukan sifat fisik granul effervescent ekstrak sambiloto serta mendapatkan area komposisi asam sitrat-sodium karbonat yang optimum.

  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan menggunakan metode desain faktorial yang menggunakan dua faktor yaitu faktor asam dan faktor basa yang diteliti pada dua level yaitu level tinggi dan level rendah. Ada empat formula yang akan diuji kadar air, waktu alir, waktu larut, pH dan kecepatan adsorbsi uap air. Data yang diperoleh dari pengujian tersebut, selanjutnya dicari efek yang dominan dan ada tidaknya interaksi asam sitrat dan sodium karbonat. Untuk menemukan area optimum maka dibuat grafik contour plot super imposed.

  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sodium karbonat mempunyai efek yang dominan terhadap pH. Ditemukan komposisi optimum kombinasi asam sitrat dan sodium karbonat sehingga dapat dibuat area terarsir pada grafik contour plot super imposed .

  

Kata kunci : ekstrak sambiloto, effervescent, asam sitrat, sodium karbonat, ekstrak

  sambiloto, desain faktorial, dan contour plot super imposed

  

ABSTRACT

  This research intends to the optimization of citric acid-sodium carbonate composition in sambiloto extract (Andrographis paniculata Nees) effervescent granule. The aim of the research is to discover the dominant effects of citric acid, sodium carbonate and the interaction between them in determining the physical nature of sambiloto extract effervescent granule, as well as to detect the optimum composition area of citric acid-sodium carbonate.

  This research is a pure experimental research with factorial design method. It uses two factors, acid and alkali, which are examined in two levels, high and low. There are four formula that will be tested its moisture content, flow time, dissolve time, pH and water adsorbtion rate. The next step is to look for the dominant effects and to determine whether there is interaction between citric acid and sodium carbonate from the data obtained from the test. Then, to detect the optimum area, contour plot super imposed graph is created.

  The result of this research shows that sodium carbonate have dominant effect toward pH. There is an optimum composition of citric acid and sodium carbonate combination so the shaded-in area in contour plot super imposed graph can be created.

  Key words: sambiloto extract, effervescent, citric acid, sodium carbonate, factorial design, and contour plot super imposed

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL.................................................................................. ..... i HALAMAN JUDUL……………………………………………………..... ...... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….…... ...... iii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………….. vi PRAKATA........................................................................................................... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ ...... x

  INTISARI............................................................................................................ xi ABSTRACT......................................................................................................... xii DAFTAR ISI………………………………………………………………........ xiii DAFTAR TABEL................................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xviii BAB I. PENGANTAR........………………………………………………........

  1 A. Latar Belakang…………………………………………………….......... 1 B. Perumusan Masalah……………………………………………….........

  3 C. Keaslian Penelitian…………………………………………………......

  3 D. Manfaat Penelitian…………………………………………………. ...... 4 E.

  Tujuan Penelitian...................................................................................... 4

  A.

  Sambiloto...........................……………………………………….......... 5 1.

  5 Kandungan kimia..………………………………………………… 2. Andrografolid……………………………………………………… 5 3.

  Khasiat……………………………………………………………... 5 4.

  6 Sifat ekstrak………………………………………………………..

  B.

  Ekstrak.........................……………………………………………...…. 6 C. Granul...................................................................................................... 6 1.

  7 Granulasi basah................................................................................

  2.

  8 Granulasi kering...............................................................................

  D.

  Granul Effervescent.................................................................................. 8 E.

  12 Metode Desain Faktorial..........................................................…..……..

  F.

  14 Landasan teori……………………………………………………..........

  G.

  Hipotesis……………………………………………………................... 15 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………………. ….

  16 A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………….....….... 16 B.

  Variabel Penelitian………………………………………………………. 16 C.

  16 Definisi Operasional…………………..…...............................................

  D.

  Alat dan Bahan penelitian……………………………………………….. 17 1.

  17 Alat penelitian…………………………………………………........

  2. Bahan penelitian................................................................................. 18 E. Jalannya Penelitian……………………………………………………..... 18

  1. Penyiapan formula………………………………………………….. 19 2.

  Penentuan level asam sitrat dan sodium karbonat………………….. 19 3. Pembuatan granul effervescent…………………................................ 20 4. Pengujian granul……………………………………………….......... 21 5. Optimasi formula……………………………………………………. 22 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….

  24 A. Pembuatan Granul Effervescent................................................................. 24 B. Uji Sifat Fisis Granul dan Pengaruh Komponen Penyusun....................... 26 1. Uji kadar air..........................................................................................

  27

  2. Uji waktu alir........................................................................................ 29 3. Uji waktu larut.....................................................................................

  32 4. Uji pH larutan......................................................................................

  34

  5. Uji kecepatan adsorbsi......................................................................... 37 C. Optimasi Formula....................................................................................... 39 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... .......

  45 A. Kesimpulan................................................................................................ 45 B.

  Saran.......................................................................................................... 45 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... ......

  46 LAMPIRAN................................................................................................... …...

  49

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I. Notasi formula desain faktorial…………………………………........... 13 Tabel II. Formula granul effervescent ekstrak sambiloto tiap sachet menggunakan desain faktorial................................................................................. 20 Tabel III. Formula granul effervescent ekstrak sambiloto untuk 400 sachet berdasarkan desain faktorial......................................................................... 20 Tabel IV. Hasil uji sifat fisik granul effervescent ekstrak sambiloto .................... 26 Tabel V. Respon asam sitrat, sodium karbonat, dan interaksi dalam menentukan sifat fisik granul effervescent.............................................................. 27 Tabel VI. Hasil perhitungan Yate's treatment pada respon kadar air.................... 29 Tabel VII. Hasil perhitungan Yate's treatment pada respon waktu alir..........

  31 Tabel VIII. Hasil perhitungan Yate's treatment pada respon waktu larut.............. 34 Tabel IX. Hasil perhitungan Yate's treatment pada respon pH larutan................... 36 Tabel X. Hasil uji kecepatan adsorbsi uap air untuk orde 0……….……………. 37 Tabel XI. Data regresi linier untuk orde 0…………………………………......... 38 Tabel XII. Data regresi linier untuk orde 1…………………………………......... 38

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Skema kerja penelitian……………………………………………….. 18 Gambar 2. Hubungan asam sitrat dan sodium karbonat terhadap kadar air granul effervescent ekstrak sambiloto..................................................................... 28 Gambar 3. Hubungan asam sitrat dan sodium karbonat terhadap waktu alir granul effervescent ekstrak sambiloto...................................................................... 30 Gambar 4. Hubungan asam sitrat dan sodium karbonat terhadap waktu larut granul effervescent ekstrak sambiloto..................................................................... 33 Gambar 5. Hubungan asam sitrat dan sodium karbonat terhadap pH larutan effervescent ekstrak sambiloto..................................................................... 35 Gambar 6. Hubungan antara paparan dengan kandungan uap air dalam granul yang diukur pada RH 90-95%..........................................................................….. 39 Gambar 7. Contour plot kadar air granul effervescent............................................ 40 Gambar 8. Contour plot waktu alir granul effervescent.......................................... 41 Gambar 9. Contour plot waktu larut granul effervescent........................................ 42 Gambar 10. Contour plot pH larutan effervescent.................................................. 43 Gambar 11. Contour plot super imposed................................................................. 44

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Penimbangan, notasi, dan formula desain faktorial........................... 49 Lampiran 2. Data Sifat Fisik Granul...................................................................... 51 Lampiran 3. Perhitungan Efek Sifat Fisik dan Stabilitas Granul........................... 54 Lampiran 4. Persamaan Regresi............................................................................. 57 Lampiran 5. Yate’s Treatment................................................................................ 70 Lampiran 6. Contoh analisa data kecepatan adsorbsi uap air…………………… 79 Lampiran 7. Foto ekstrak, granul dan larutan........................................................ 82 Lampiran 8. COA (Certificate of Analysis) Ekstrak Sambiloto............................. 85

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Saat ini sediaan obat dari bahan alam seakan semakin berperan dalam

  kehidupan masyarakat kita. Masyarakat semakin terbiasa menggunakan sediaan obat bahan alam dan semakin percaya akan manfaatnya bagi kesehatan (Guyot, 1978).

  Bahan alam yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak kering. Menurut Voigt (1984), sebenarnya penggunaan sediaan obat bahan alam, dalam hal ini termasuk sambiloto yang sering digunakan sebagai salah satu jamu tradisional, menunjukkan beberapa kelemahan yaitu selain kurang praktis, juga penggunaan dosis yang kurang tepat sehingga khasiat dan keamanannya kurang jelas. Kelemahan lain dari sambiloto adalah rasanya yang pahit jika digunakan secara langsung. Hal inilah yang mendorong adanya inovasi-inovasi baru dalam memformulasi suatu bahan alam menjadi suatu sediaan obat dengan dosis yang tepat sehingga aman dan berkhasiat. Untuk menutupi kelemahan-kelemahan tersebut, maka peneliti memilih sediaan granul effervescent. Hal ini dikarenakan selain mengakomodasi ketepatan dosis, sediaan tersebut juga menghasilkan gas CO yang dapat memberikan rasa segar

  2 sehingga dapat menutupi rasa pahit dari sambiloto.

  Sediaan granul effervescent pada penelitian ini terbuat dari sumber asam (asam sitrat) dan sumber basa (sodium karbonat) dimana ketika ada air, maka sumber asam dan sumber basa tersebut akan bereaksi serta menghasilkan gas CO

  2 . Reaksi

  yang terjadi antara asam sitrat dengan sodium karbonat adalah :

  2C H O + 3Na CO C H O + 3H CO

  6

  8

  7

  2

  3

  3

  6

  5

  7

  2

  3

  → 2Na H

2 CO

  3

  2 O + CO

  2

  → H Di pilih asam sitrat sebagai sumber asam karena menurut Lachman,

  Lieberman, dan Schwartz (1989), asam sitrat bersifat mudah larut dalam air dan memiliki kekuatan asam yang tinggi. Sebagai sumber basa, digunakan sodium karbonat karena sodium karbonat dapat digunakan untuk menstabilkan sistem effervescent (Mohrle,1989).

  Granul effervescent tersebut dibuat dengan granulasi basah menggunakan pengikat PVP 3% dalam etanol 96%. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain faktorial untuk menentukan area optimum dan faktor mana yang paling berpengaruh dalam menentukan sifat fisik granul. Pada area optimum tersebut, didapatkan granul yang memiliki sifat-sifat, seperti sifat alir, waktu larut, dan pH yang memenuhi syarat. Penelitian ini menggunakan kombinasi asam dan basa pada kisaran konsentrasi 25-40% dari berat yang dijadikan standar dalam penelitian ini, yaitu 4500 mg. Menurut Wehling dan Fred (2004), pada kisaran 25-40% dapat menghasilkan reaksi effervescent yang baik. Faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan respon diuji dengan menggunakan analisa statistik Yate’s treatment.

  Dari pendekatan desain faktorial, maka diperoleh suatu persamaan desain faktorialnya. Persamaan tersebut digunakan untuk menentukan area optimum dalam

  Andrographis paniculata Nees yang umum dikenal dengan nama daerah

  sambiloto mengandung suatu senyawa yaitu andrografolid yang dapat berperan dalam menimbulkan beberapa efek yang salah satunya hepatoprotektif. Hasil uji ex vivo menunjukkan bahwa ekstrak sambiloto yang mengandung 0,75 – 12 mg/kg BB andrografolid mampu melawan toksisitas dari parasetamol yang diinduksikan pada sel hati tikus (Visen, Shukla, Patnaik & Dhawan, 1993). Jika diasumsikan berat badan rata-rata orang Indonesia adalah 50 kg, maka hasil konversi dosis dari tikus ke berat badan rata-rata orang Indonesia yaitu 7,2 mg/50 kg BB manusia.

  B.

  

Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah :

  1. Faktor manakah yang dominan dalam menentukan masing-masing sifat fisik granul dalam formula granul effervescent ekstrak sambiloto dengan metode granulasi basah? Apakah asam sitrat, sodium karbonat ataukah interaksi antara asam sitrat dengan sodium karbonat?

  2. Apakah dapat ditemukan area optimum pada contour plot super imposed kombinasi antara asam sitrat dengan sodium karbonat?

  C.

  

Keaslian Penelitian

  Sejauh pustaka yang telah ditelusuri, penelitian mengenai optimasi antara sambiloto secara granulasi basah dengan metode desain faktorial belum pernah dilakukan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

  Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bentuk sediaan granul effervescent dengan bahan aktif yang berasal dari alam.

  2. Manfaat Metodologis

  Dapat menambah ilmu pengetahuan kefarmasian mengenai penggunaan desain faktorial.

  3. Manfaat Praktis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui faktor mana yang dominan dalam menentukan sifat fisik granul effervescent dan dapat menemukan area optimum dari kombinasi asam sitrat dan sodium karbonat.

  E.

  

Tujuan Penelitian

1.

  Dapat mengetahui faktor yang dominan dalam menentukan masing-masing sifat fisik granul dalam formula granul effervescent ekstrak sambiloto dengan metode granulasi basah.

2. Dapat menemukan area optimum pada contour plot super imposed kombinasi antara asam sitrat dengan sodium karbonat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sambiloto 1. Kandungan kimia Daun dan percabangannya mengandung lakton yang terdiri dari

  deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12- didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, sodium), asam kersik dan damar, saponin dan tanin (Pringgohusodo, 1986).

  2. Andrografolid

  Andrografolid adalah senyawa diterpen lakton yang merupakan komponen bioaktif utama pada tanaman sambiloto. Andrographis merupakan senyawa yang memberikan rasa pahit pada tanaman sambiloto yang diekstraksi dari batang dan daun herba sambiloto (Anonim, 2001).

  3. Khasiat

  Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor atau melindungi hati dari sel toksik (Visen, Shukla, Patnaik & Dhawan, 1993). Menurut Dastur (1976), sambiloto memiliki khasiat anti piretik, anti diare, disentri, malaria, radang paru dan radang mulut.

4. Sifat ekstrak

  Berdasarkan Certificate of Analysis (COA) dari ekstrak sambiloto (2008), sifat dari ekstrak sambiloto tersebut adalah larut dalam campuran larutan air-alkohol, memiliki kandungan lembab 5%, higroskopis. Menurut Anonim (2002), zat aktif andrografolid stabil pada suasana asam.

  B. Ekstrak

  Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan sisa endapan atau serbuk diatur untuk ditetapkan standarnya (Ansel, 1989). Sebagai cairan penyari digunakan air, eter atau campuran etanol dan air. Ekstraksi dengan campuran etanol dan air dilakukan dengan cara maserasi atau perkolasi (Anonim, 1979).

  Ekstrak kering (Extractum siccum) merupakan sediaan yang berbentuk serbuk, yang dibuat melalui penguapan cairan pengekstraksi dan pengeringan sisanya.

  Kandungan lembab sebaiknya tidak lebih dari 5% (Voigt, 1984).

  C. Granul

  Granul yaitu suatu kumpulan dari partikel-partikel kecil yang membentuk suatu gumpalan atau agregat yang lebih besar (Rubinstein, 1988). Partikel kecil tersebut dapat saling bersatu karena adanya suatu ikatan yang menghubungkan antara partikel yang satu dengan partikel yang lain. Granul dibuat dengan 2 cara umum, yaitu granulasi basah dan granulasi kering (Rubinstein, 1988).

1. Granulasi basah

  Granulasi basah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan panas, cairan non reaktif dan dengan cairan reaktif.

  a.

  Dengan panas merupakan metode yang klasik yaitu terjadi pelepasan air. Sumber asam, karbonat dan bahan aktif dicampur dan dipanaskan hingga seluruh komponen di dalamnya melepaskan kandungan air yang dimilikinya dan granul dapat terbentuk. Pengulangan pengadukan diperlukan guna menghasilkan keseragaman komponen dalam formulasi. Kemudian granul diayak dengan cepat dan dikeringkan dengan hati-hati (Wolfram, Tritthart, Piskerning, Mario Andre dan Gotfried, 1999).

  b.

  Metode dengan cairan non reaktif merupakan metode yang sama seperti pada granulasi tablet secara konvensional. Cairan granulasi yang digunakan misalnya etanol atau isopropanol (Mohrle,1989). Cairan ini sering digunakan dengan alasan bahwa bahan-bahan penyusun sediaan effervescent tidak larut di dalamnya sehingga tidak memunculkan reaksi effervescent. Bahan pengikat yang digunakan bersifat larut dalam air, misalnya PVP. Cairan penggranul ditambahkan secara perlahan-lahan ke dalam bahan-bahan yang akan digranul sampai tercampur homogen. Pengikat yang larut dalam alkohol seperti PVP dapat dilarutkan dahulu ke dalam cairan seperti alkohol sehingga diperoleh cairan pengikat yang akhirnya c.

  Metode dengan cairan reaktif berdasarkan pada penambahan air dalam jumlah yang kecil ke dalam campuran raw materials untuk memperoleh keseragaman, kompresibilitas, dan sifat alir yang diperlukan untuk menghasilkan tablet yang berkualitas baik, tetapi membutuhkan bahan pengikat (Mohrle,1989).

  Kondisi yang perlu diperhatikan saat pembuatan granulasi basah yaitu kelembaban relatifnya harus serendah mungkin. Bagian asam dan basa dalam formulasi effervescent dapat digranulasi secara terpisah atau digabung dengan air, etanol, isopropanol atau pelarut yang lain (Linberg, Engfors, dan Ericson, 1992).

2. Granulasi kering

  Berbeda dengan granulasi basah, granulasi kering dapat dilakukan dengan menggunakan slugging atau tablet yang berukuran besar dikempa menggunakan peralatan tablet heavy-duty atau roller compaction. Campuran serbuk dialirkan ke cetakan tablet yang besar dan kemudian dikempa. Massa kompak ini disebut “slugs”.

  Slugs ini kemudian dihancurkan dengan dilewatkan melalui kasa untuk memproduksi bentuk granul dengan sifat alir yang lebih seragam daripada bentuk campuran serbuk masing-masing (Rubinstein, 1988).

D. Granul Effervescent

  Granul effervescent merupakan butiran tak bersalut, mengandung asam dan basa (karbonat atau bikarbonat) yang bereaksi cepat pada penambahan air dengan melepaskan gas karbondioksida (CO

  2 ). Granul effervescent dimaksudkan terlarut Mohrle (1989), effervescent didefinisikan sebagai pembebasan gelembung gas dari cairan sebagai hasil dari reaksi kimia. Berat effervescent menurut Wolfram, Tritthart, Piskerning, Mario Andre dan Gotfried (1999), antara 2000-7000 mg. Keuntungan granul effervescent adalah penyiapan larutan dalam waktu seketika yang mengandung dosis obat yang tepat. Selain itu juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonasi yang membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu. Salah satu kerugian granul effervescent yang menyebabkan pemakaiannya agak terbatas adalah kesukaran untuk menghasilkan sistem effervescent yang stabil (Mohrle, 1989).

  Menurut Lachman, Lieberman, & Schwartz (1989), bahan-bahan yang digunakan dalam membuat sediaan effervescent mempunyai sifat yang mudah larut dalam air.

  Bahan yang digunakan pada penelitian ini seperti asam sitrat, selain mudah larut dalam air juga bersifat higroskopis sehingga asam sitrat tersebut dapat menyerap air dari lingkungannya. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya reaksi effervescent dini. Oleh karena itu, kelembaban relatif dalam pembuatan granul effervescent penting. Menurut Mohrle (1989), kelembaban relatif untuk pembuatan sediaan effervescent

  o adalah 25% pada 25 C atau bahkan kurang.

  Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan granul effervescent : 1. Sumber asam

  Sumber asam akan bereaksi dengan sumber basa membentuk garam metal karbonat dan melepaskan gas CO

  2 . Sumber asam dari granul effervescent dapat

  diperoleh dari tiga sumber utama yaitu asam makanan, asam anhidrat dan garam fumarat serta beberapa garam asam (Mohrle, 1989). Yang digunakan pada penelitian ini adalah asam sitrat dengan alasan selain bersifat higroskopis, juga mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi dalam air (Ansel, 1989). Menurut Lachman, Lieberman, & Schwartz (1989), asam sitrat ini bersifat sangat higroskopis. Pemerian asam sitrat : berupa hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur, granul sampai halus, putih, tidak berbau atau praktis tidak berbau, rasa sangat asam. Asam sitrat bentuk hidrat mengembang dalam udara kering. Asam sitrat mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam eter (Anonim, 1995).

  2. Sumber basa Sumber basa digunakan untuk menghasilkan gas CO

  2 . Sumber basa yang

  digunakan biasanya dalam bentuk garam karbonat padat dan kering. Bentuk bikarbonat maupun karbonat biasa digunakan dalam pembuatan effervescent (Linberg, Engfors, dan Ericson, 1992). Pada penelitian ini yang digunakan sebagai sumber basa adalah sodium karbonat. Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur berwarna putih. Kelarutan : mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih (Anonim, 1979).

  3. Aspartam Menurut Lachman, Lieberman, & Schwartz (1989), aspartam memiliki tingkat kemanisan yang tinggi. aspartam termasuk golongan 3 pemanis yang paling banyak digunakan dalam industri makanan dan obat, selain sukrosa dan sakarin. Aspartam merupakan pemanis yang dihasilkan dari sintesis kimia. Keunggulannya dibandingkan sukrosa dan sakarin adalah rasa sesudahnya tidak ada dan tidak menimbulkan rasa pahit (Ansel,1989).

  Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 722/Menkes/PER/IX/88 tentang bahan tambahan makanan, aspartam merupakan pemanis buatan yang dapat digunakan tiap hari/kg BB atau termasuk ADI

  (Acceptable Daily Intake). Dosis yang masih dapat digunakan adalah 0-40 mg/kg BB.

  Dengan demikian, untuk orang yang mempunyai berat badan 50 kg dapat mengkonsumsi aspartam dengan dosis maksimal 2000 mg/ hari.

  4. Sukrosa Sukrosa mempunyai bentuk kristal putih, rasa manis, serbuk hablur atau mengalir bebas, tidak berbau. Sukrosa mudah larut dalam air, sukar dalam piridina, sangat sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam eter (Anonim, 1995). Sukrosa memiliki kemampuan sebagai pengisi, biasanya dalam bentuk gula serbuk dan sebagai pengikat, biasanya dalam bentuk larutan (Peters, 1989).

  5. Polyvinylpyrrolidone

  Polyvinylpyrrolidone (PVP, povidone) adalah suatu pengikat yang umum

  digunakan. Povidone ini bersifat larut dalam air alkohol. Oleh karenanya pengikat povidone ini banyak digunakan terutama dalam pembuatan effervescent dan tablet kunyah. Konsentrasi yang biasa digunakan adalah antara 0,5-5% (Khankari and Hontz, 1997).

E. Metode Desain Faktorial

  Desain faktorial merupakan metode untuk menyimpulkan dan mengevaluasi secara obyektif efek dari besaran yang berpengaruh terhadap kualitas produk. Dengan metode ini dapat dilakukan percobaan untuk mengoptimasi formula, seperti pengujian kesesuaian suatu bahan penolong (bahan pengisi termasuk diantaranya) dimana pengaruhnya diramalkan berpengaruh terhadap sifat fisis granul. Desain faktorial juga digunakan untuk mengenal adanya interaksi diantara faktor-faktor tersebut (Voigt, 1984).

  Dalam desain faktorial terdapat beberapa istilah, yaitu faktor, level, efek, dan respon. Faktor merupakan setiap besaran yang mempengaruhi respon (Voigt, 1984).

  Level merupakan nilai atau tetapan untuk faktor. Pada percobaan dengan menggunakan desain faktorial perlu ditetapkan level yang diteliti, meliputi level rendah dan level tinggi (Bolton, 1997). Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi tingkat dari faktor. Interaksi atau efek faktor merupakan rata-rata respon pada level tinggi dikurangi rata-rata respon pada level rendah. Respon merupakan sifat atau hasil percobaan yang diamati. Respon yang diukur harus dapat dikuantitatifkan (Bolton, 1997).

  Pada desain faktorial dua faktor dan dua level dihasilkan empat percobaan, yaitu (1) faktor A dan faktor B pada level rendah, (a) faktor A pada level tinggi dan faktor B pada level rendah, (b) faktor A pada level rendah dan faktor B pada level tinggi, (ab) faktor A dan faktor B pada level tinggi, dengan notasi sebagai berikut :

  Tabel I. Notasi formula desain faktorial

  Formula Faktor A Faktor B Interaksi 1 - - +

  • a
  • b ab + + +

  Keterangan : = level rendah - = level tinggi +

  Formula 1 = faktor A pada level rendah, faktor B pada level rendah Formula a = faktor A pada level tinggi, faktor B pada level rendah Formula b = faktor A pada level rendah, faktor B pada level tinggi Formula ab = faktor A pada level tinggi, faktor B pada level tinggi Optimasi campuran dua bahan dengan desain faktorial dilakukan berdasarkan rumus : Y = b + b

  1 X 1 + b

  2 X 2 + b

12 X

  1 X 2 ………………………. (I)

  Y = respon hasil atau sifat yang diamati X , X = level bagian A dan B, yang nilainya antara -1 sampai +1

  1

  2

  b , b

  1 , b 2 , b

12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan

  b = rata-rata hasil semua percobaan Konsep perhitungan efek menurut Bolton (1997) sebagai berikut : Efek A = [{ a - (1) } + { ab - b } ] / 2 Efek B = [{ b - (1) } + { ab - a } ] / 2 interaksi = [{ ab - b } + { (1) - a } ] / 2 (Bolton, 1997)

  Adanya interaksi juga dapat dilihat dari grafik hubungan respon dan level faktor. Jika kurva menunjukkan garis sejajar, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada interaksi antar eksipien dalam menentukan respon (Bolton, 1997).

  Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan. Metode ini memiliki efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam menentukan respon. Keuntungan utama desain faktorial adalah bahwa metode ini memungkinkan untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor, maupun efek interaksi antar faktor. Metode ini merupakan metode yang ekonomis, dapat mengurangi jumlah penelitian jika dibandingkan dengan meneliti efek-efek faktor secara terpisah (Bolton, 1997).

F. Landasan Teori

  Ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Nees) mempunyai banyak khasiat salah satunya adalah sebagai hepatoprotektif. Pada penelitian optimasi granul

  

effervescent ini akan dibuat dengan metode granulasi basah dengan cairan pengikat

  non reaktif menggunakan PVP 3% dalam etanol 96%. Asam sitrat dan sodium karbonat merupakan sumber asam dan sumber basa dalam pembuatan granul

  effervescent pada penelitian ini.

  Menurut Wehling dan Fred (2004), jumlah asam dan basa yang dapat diterima berkisar antara 25%-40% dari berat acuan. Nilai tersebut didapat dari nilai rata-rata berat tablet effervescent menurut Wolfram, Tritthart, Piskerning, Mario dapat dipastikan dapat menghasilkan sediaan granul effervescent yang memenuhi persyaratan. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi komposisi campuran jumlah asam dan basa sehingga dapat menghasilkan sediaan yang memenuhi persyaratan sifat fisik granul effervescent.

  Metode desain faktorial dapat digunakan untuk mengevaluasi secara obyektif dari kombinasi asam sitrat-sodium karbonat yang berpengaruh pada sifat fisik granul yang dihasilkan serta dapat digunakan untuk memprediksi area komposisi optimum dari kombinasi asam sitrat-sodium karbonat yang digunakan dalam formula granul effervescent. Hasil uji dari desain faktorial selanjutnya dianalisis menggunakan uji Yate’s treatment.

G. Hipotesa 1.

  Diduga kombinasi asam sitrat, sodium karbonat serta interaksinya ada yang memberi efek dominan pada sifat fisik granul effervescent ekstrak sambiloto yang dihasilkan.

  2. Diduga dapat ditemukan area komposisi optimum campuran asam sitrat dan sodium karbonat pada level tertentu yang menghasilkan granul effervescent ekstrak sambiloto yang optimal.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan metode

  desain faktorial yaitu untuk mencari area yang optimum komposisi asam sitrat dengan sodium karbonat sehingga dapat dihasilkan komposisi granul effervescent yang optimal.

B. Variabel Penelitian

  1) Variabel bebas : asam sitrat dan sodium karbonat dengan level tinggi dan level rendah.

  2) Variabel tergantung : sifat fisik dari granul effervescent meliputi waktu alir granul, kadar air granul, waktu larut granul, pengujian pH granul.

  3) Variabel pengacau terkendali : peralatan yang digunakan dalam penelitian sama, kelembaban relatif ruangan (RH : 60%), suhu ruangan (18

  C), larutan PVP 3% yang digunakan.

C. Definisi Operasional

  1) Granul effervescent ekstrak sambiloto adalah suatu bentuk sediaan padat yang mengandung zat aktif ekstrak sambiloto yang dibuat dalam bentuk granul dengan asam sitrat dan basa sodium karbonat tersebut akan bereaksi dan melepaskan gas CO 2 . 2)

Dokumen yang terkait

Optimasi komposisi asam sitrat dan asam tartrat dalam tablet effervescent vitamin c : aplikasi metode desain faktorial.

18 93 119

Optimasi komposisi asam sitrat dan asam tartrat dalam tablet effervescent vitamin c : aplikasi metode desain faktorial - USD Repository

0 0 117

Optimasi natrium bikarbonat dan campuran asam tartrat-asam fumarat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhizaroxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 123

Optimasi campuran natrium sitrat-asam fumarat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhiza Roxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 124

Optimasi campuran asam sitrat-asam tartrat dan matrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak rimpang temulawak [Curcuma xanthorrhiza Roxb.] secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 127

Optimasi formula granul effervescent ekstrak sambiloto [Andrographis paniculata Nees.] dengan variasi jumlah asam sitrat dan sodium bikarbonat didasarkan pada metode desain faktorial - USD Repository

0 0 102

Optimasi asam sitrat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien pada pembuatan granul effervescent ekstrak teh hijau [Camellia sinensis L.] dengan metode granulasi basah - USD Repository

0 1 111

Optimasi formula gel suncreen ekstrak kering polifenol the hitam [Camellia sinensis L.] basis carbopol dengan humekatan gliserol dan propilenglikol menggunakan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 99

Optimasi campuran asam sitrat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien pada pembuatan granul effervescent ekstrak herba pegagan [Centellae asiaticae Herba] secara granulasi basah - USD Repository

0 0 124

Optimasi asam fumarat dan natrium bikarbonat sebagai eksipien dalam pembuatan granul effervescent ekstrak teh hijau [camellia sinensis L.] dengan metode granulasi kering - USD Repository

0 0 106