SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBEL

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI KONVERSI ENERGI SISWA KELAS X SMK KRISTEN 1 TOMOHON

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Teknik Mesin

Oleh Munawan M Mude JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MANADO 2015

LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL SKRIPSI

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Hasil Belajar Materi Konversi Energi Siswa kelas X SMK Kristen 1 Tomohon

Diterima Dan Disetujui Pembimbing Untuk Di Ajukan Kepada Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado.

Tondano, November 2015

TIM PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. D. Maukar., MEng Dr. H. Liow., MEng Nip: 19651208199303100

Nip: 197007091998021001

Mengetahui :

Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Universitas Negeri Manado

Pendidika Teknik Mesin

Prof. Dr. Herry Sumual, M.Si I.P. Tamba, S,pd, ST, M, Kes Nip: 195710261982031002

Nip: 196910231994031002

LEMBAR PENGESAHAN Disahkan oleh tim penguji dalam Ujian Akhir Program/Komprensif Fakultas

Teknik Universitas Negeri Manado Panitia Ujian Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. H. Sumual, M.Si

I. P. Tamba, S.Pd, ST, M.Kes NIP: 195710261982032001

NIP:196810231994031002

Tim Penguji

1. Prof. Dr. Ph. E. A. Tuerah, M.Si, DEA (..............................................)

2. Prof. Dr. H. Sumual, M.Si (Dekan) (..............................................)

3. Dra. P. Thomas.,Msi (..............................................)

4. Prof. Dr. B. L. Tampang, M.Si (PD I) (..............................................)

5. Drs. D. Maukar, M.Eng (..............................................)

6. Dr. H. Liow, M.Eng (..............................................)

7. I. P. Tamba, S.Pd, ST, M.Kes

8. Dr. Hendro Sumual, ST, M.Eng (..............................................)

9. Drs. W. Kumajas.,MAP (..............................................)

Moto dan persembahan

Motto : £ Penyesalan adalah pemberitahuan bahwa kita akan lebih menyesal lagi

nanti, jika kita tetap TIDAK melakukan yang seharusnya kita lakukan. (Mario Teguh)

£ Terlalu lama berpikir untuk memulai, seringkali berakhir dengan tidak melakukan apa ‐apa dan Tindakan adalah buah pengetahuan yang paling tepat ( penulis)

£ Kita bisa kehilangan apapun, tapi tidak bisa kehilangan harapan (penulis) Persembahan :

£ Papa, mama, tercinta yang bersusah payah membiayai study dari awal masuk sampai selesai. £ Kakakku yang selalu memberikan semangat dan mendoakan sampai selesai £ Keluargaku bahkan semua sahabat dan teman-temanku yang senantiasa memberikan motivasi serta doa untuk keberhasilanku. £ Kekasihku Rahwi yang selalu memberikan motivasi serta doa untuk keberhasilanku. £ Almamaterku tercinta. £ Rekan Sahabat spesialku Rangga Boroallo tercinta yang selalu membantu

penulis hingga akhir studi.

ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI KONVERSI ENERGI SISWA KELAS X SMK KRISTEN 1 TOMOHON

1) Nim 11312524, Program Studi Pendidikan

2) TeknikMesin,UNIMA,email :munawan.mude@gmail .com

3) Pendidikan Teknik Mesin, Unversitas Negeri Manado, email : info@mail.unima.ac.id

4) Pendidikan Teknik Mesin, PTIK,Fakultas Teknik UNIMA email : herdyliow@unima.ac.id

Hasil penelitian ini berdasarkan nilai masih kurang dan belum optimal untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi konversi energi di kelas x smk kristen 1 tomohon. Penelitian ini dengan menggunakan perhitungan SPSS Versi 22. Jumlah responden sebanyak 20 orang siswa kelas X TO SMK Kristen 1 Tomohon. Instrument pengumpulan data hasil belajar menggunakan nilai test akhir siswa. Data dianalisis dan di hitung dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution. Hasilnya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengguna media komputer dengan hasil belajar siswa di kelas X TO SMK Kristen 1 Tomohon.

Keyword: Media pembelajaran,Konversi energi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran berbasis Komputer terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Konversi Energi di kelas X SMK Kristen

1 Tomohon” Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan

pada jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Manado. Dalam proses penulisan skripsi ini, tidaklah sedikit kesulitan dan hambatan

yang dialami penulis, namun berkat dorongan, bantuan, bimbingan serta doa dari berbagai pihak, maka semua itu dapat diatasi. Untuk itu dengan penuh kerendahan, perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.PH.E.A.Tuerah, M.si, DEA Selaku Rektor Universitas Negeri Manado.

2. Prof. Dr. H. Lumapow, M.Pd, Selaku Pembantu Rektor I UNIMA

3. Dr. Ademsi Timomor, SH, MH, M. Si, Selaku Pembantu Rektor II UNIMA

4. Dr. Sisca B. Kairupan, M.Si, Selaku Pembantu Rektor III UNIMA

5. Dr. Ichdar Domu, M.Pd, Selaku Pembantu Rektor IV UNIMA

6. Prof. Dr. L. Lumingkewas, M.Si, Selaku Pembantu Rektor V UNIMA

7. Prof. Dr. Revolson. A Mege, M.Si, Selaku Pembantu Rektor VI UNIMA

8. Prof. Dr. Herry Sumual, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMA

9. Prof. Dr. B. L. Tampang, M.Si, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

UNIMA

10. Dra.P. Thomas, Msi Selaku Pembantu Dekan II Fakultas Teknik UNIMA .

11. Dra.M.M.Kambey, Msi Selaku Pembantu Dekan III Fakultas Teknik UNIMA

12. Drs. P. R. R. I. Tulus, MAP, Selaku Pembantu Dekan IV Fakultas Teknik UNIMA

13. I.P.Tamba, S.Pd, ST, M.Kes Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNIMA

14. Dr. Hendro M. Sumual. ST,M.Eng selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNIMA.

15. Drs.D.Maukar, MEng dan DR. H. Liow., MEng selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah membantu dalam penyusunan skrispi ini.

16. I.P.Tamba, S.Pd, ST, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.

17. Seluruh staf Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fatek UNIMA

18. Ibu Magretha Wahani, S.Pd, Selaku Kepala Sekolah SMK Kristen I Tomohon yang telah membantu saya selama mengadakan penelitian di Sekolah.

19. Kedua orang Tuaku, Mama dan Papa yang selalu memberikan dukungan, doa dan biaya selama penyelasaian studi.

20. Buat Tanteku Basma sekeluarga, terima kasih atas doa, motivasi serta membantu dalam biaya studi.

21. Buat Pa Akang Aril dan Ma Akang Ine, terima kasih atas dukungannya.

22. Buat Keluarga Tante Marawia, terima kasih atas doa dan dukungannya.

23. Kepala Sekolah yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di SMK Kristen 1 Tomohon, beserta Dewan Guru yang telah memberikan Suport dan motivasi.

24. Seluruh Teman-Teman angkatan 2011 Jurusan Teknik Mesin, suka duka yang 24. Seluruh Teman-Teman angkatan 2011 Jurusan Teknik Mesin, suka duka yang

25. Buat Rahwi yang tercinta yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian Skripsi.

26. Teman spesialku Mercy Pusung, Dan Teguh Pemunda terimakasih telah mensuport serta mendoakan selama penulis skripsi.

27. Teman – teman Perum UNIMA yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian Skripsi.

28. Teman – teman satu kost, Imong, Ine, Enjel,Aril,Ilham, randu, Ines, Agus, Angga, Kiki, Teo, Riwi, Anggi dan masi banyak lagi yang tidak bisa sebutkan terima kasih telah banyak membantu menyelesaikan Skripsi.

Secara khusus penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada ke dua orang tua tercinta yang penuh ketabahan dan harapan serta kakak-kakakku dan semua rumpun keluarga yang telah memberikan segalanya dalam menanti akan keberhasilan dalam studi.

Akhirnya segala kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan Skripsi ini adalah gambaran ketidakmampuan penulis sebagai manusia biasa. Oleh karna itu penulis samgat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dari setiap pembaca guna kesempurnaan dikemudian hari

Tondano, Agustus 2015 Penulis,

Munawan M.Mude

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi data Ke 2 variabel…………………………………..... 45 Tabel 2

Uji Validitas Data Angket ……………………………………... 46 Tabel 3.

Hasil Uji Normalitas…………………………………………….. 47

Tabel 3. Uji Normalitas Variabel Hasil Belajar………………………….. 47 Tabel 4.

Uji Normalitas Variabel Pengguna Media Komputer………….. 47 Tabel 5.

Hasil Uji Hipotesis........................................................................ 49

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Metode Penelitian........................................................................ 43 Gambar 2 Histogram Variabel Hasil Belajar …………………………

48 Gambar 3 Histogram Variabel Penggunaan Media Komputer ……….

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Angket Penelitian ………………………………………… 55

2. Lampiran 2 Instrument variabel Pengaruh Penggunaan Media Komputer . 60

3. Lampiran 3 Pengujian Validitas Instrument Penelitian ………………… 63

4. Lampiran 4 Data Variabel Hasil Penelitian …………………………….. 66

5. Lampiran 5 Perhitungan Uji Hipotesis …………………………………. 76

6. Lampiran 6 Pengujian Normalitas ……………………………………… 78

7. Lampiran 7 Data Hasil Penelitian Variabel Penggunaan Media Pembelajaran

Berbasis Komuter dan Hasil belajar ………………………. 79

8. Lampiran 8 Data Tabel Distrubusi T …………………………………… 80

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan dibidang pendidikan mendapat perhatian utama karena dasar dan tujuannya difokuskan pada pembangunan manusia seutuhnya sehingga mewujudkan cita-cita pembangunan ini perlu dilaksanakan pendidikan dan pengajaran. Pendidikan proses perkembangan kecekapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya. Diera globalisasi sekarang ini peranan pendidikan dalam pembangunan Nasional sangatlah penting dan menentukan terutama dalam menyiapkan penerus bangsa yang merupakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Karena itu seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) maka system pendidikan nasional kita senantiasa mengalami perubahan, baik dari kurikulum maupun sarana dan prasarana. Pembaruan system pendidikan dimaksud untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang

Menurut Gagne dalam bukunya The conditions of Learning (1977), belajar merupakan perubahan yang dapat diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaanya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan itu terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.

Dalam pendidikan sekolah, gurulah yang merupakan fasilitator dalam usaha dan meningkatkan cara belajar siswa serta hasil belajarnya, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar guru perlu memperhatikan bagaimana pelaksanaan program pengajaran supaya dapat dengan lebih jelas diterima oleh setiap anak didiknya.

Dengan pelaksanaan pendidikan sebagai usaha dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa selalu memerlukan bantuan baik didalam menerima bahan pelajaran maupun didalam mengatasi kesulitan belajar mereka. Dalam proses belajar mengajar terdapat siswa yang aktif, dimana para siswa yang aktif dalam arti positif, pada umumnya mereka selalu mengikuti dan menerima bahan pelajaran dengan baik, tetapi ada juga siswa yang kurang aktif bahkan pasif, sehingga dalam proses belajar mengajar menjadi terhambat.

Pendidikan dalam sekolah menengah kejuruan (SMK) lebih khususnya SMK Kristen 1 Tomohon memiliki tujuan khusus yaitu mempersiapkan peserta didik untuk terjun kebidang masisng-masing sesuai minat dan bakatnya. Berdasarkan hasil

Permasalahan ini meliputi dua faktor yaitu internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu metode mangajar. Metode yang diterapkan oleh guru dikelas X TO kurang menarik perhatian siswa dan pemahaman terhadap materi yang disampaikan.

Oleh karna itu perlu adanya penerapan atau penggunaan metode yang dapat menarik perhatian siswa. Metode yang akan digunakan penulis adalah media komputer dalam proses pembelajaran guna membantu guru dalam menyampaikan materi yang sulit dipahami oleh siswa, serta dapat mempermudah siswa dalam menyerap materi yang diberikan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penelitian tertarik untuk melakukan satu penelitian dengan judul, Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Hasil Belajar, Materi Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Kristen 1 Tomohon.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengidentifikasikan masalah- masalah yakni sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa terhadap Mata Pelajaran Konversi Energi umumnya rendah.

2. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar Mata Pelajaran Konversi Energi.

3. Bagaimana Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Bebasis Komputer Terhadap Hasil Belajar, Materi Konversi Energi Siswa Kelas X SMK Kristen 1 Tomohon.

C. Pembatasan Masalah

pada penelitian ini penulis hanya membatasi masaalah pada penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap Hasil belajar, Mata Pelajaran Konversi Energi Siswa kelas X SMK Kristen 1 Tomohon.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batas masalah tersebut, maka rumusan masaalah adalah sebagai berikut: Apakah terdapat Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Hasil belajar Materi Konversi Energi Siswa kelas X SMK Kristen 1 Tomohon ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap hasil belajar Materi Konversi Energi Siswa SMK Kristen 1 Tomohon.

F. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian diharapkan dapat memberikan:

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak Sekolah khususnya para guru unutk dapat lebih memperhatikan lagi proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Hasil Belajar Siswa.

2. Meningkatkan hubungan sekolah dengan dunia industri agar bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu Pendidikan khususnya Pendidikan Kejuruan.

3. Meningkatkan mutu lulusan yang berpengetahuan serta mempunyai keterampilan

4. Sebagai bahan masukan/referensi bagi peneliti selanjutnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoretis

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam proses belajar mengajar manusia. Terutama dalam pencapaian tujuan institusioanal suatu lembaga dalam pendidikan atau sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa berhasil tidaknya suatu pencapaian tujuan pendidikan tergantung kepada bagaiamana proses belajar mengajar yang dialami oleh individu. Menurut S. Nasution (1982), Belajar dianggap merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Menurut pendapat tradisional yang dikutip dari Sadiman (2003) belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Disini yang dipentingkan pendidikan intelektual, kepada anak-anak diberikan bermacam-macam pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal. Siahaan (2005) berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya tidak tahu menjadi tahu, timbulnya penertian baru, serta timbul dan berkembangnya sifat- sifat social dan emosional. Menurut Ernest R. Hilgard (Roestiyah, 2001), ” learning in the process by which an activity originates or is the changed through training procedures (whether in the laboratory or in the natural environment.).

as distinguished from changes by factors not attribute able to training ”Nana Sujdana (1989) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang di tandai dengan perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Lebih lanjut Nana Sudjana (1989) menemukakan bahwa pengertian belajar sebagai proses yang aktif, belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.

Belajar adalah proses melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Apa bila kita berbicara tentang belajar maka kita belajar bagaimana mengubah tingkah laku seseorang. Moh. Surya (1997) mengemukakan pengertian belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memeroleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Kemudian Abin Syamsudin (1996) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

Hal serupa diungkapkan oleh Oemar Hamalik (1992) yang menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat adanya latihan dan pengalaman. Sedangkan Moh. Uzer Usman (1996) berpendapat bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu, individu lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

Didalam Ensiklopedi Pendidikan (Sugarda, 1999) dikatakan bahwa belajar adalah “berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan”. Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Ia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari proses belajar sebelumnya, tetapi harus diingat juga bahwa belajar

Berdasarkan beberapa defenisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan didalam diri manusia. Apa bila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar. Perubahan seabagai hasil proses belajar dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yang relatif permanen, seperti perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak terampil menjadi terampil, serta aspek-aspek lainnya. Sedangkan perubahan diwujudkan dalam bentuk perubahan kondisi yang bersifat kontemporer, seperti anak-anak menjadi dewasa atau dari berbaring, merengkak, berdiri dan baru kemudian bisa berajalan. Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksinya dengan lingkungan. Tidak karena proses pertumbuhan fisik atau kedewasaan. Selain itu, perubahan tersebut haruslah bersifat relative permanen, tahan lama dan menatap, tidak berlangsung sesaat saja.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut, jika diperhatikan secara redaksional tentu saja berbeda satu sama lainnya, namun secara esensial semua pendapat tersebut mengacu kepada maksud, tujuan, dan konsep yang sama dan memiliki unsur-unsur yang sama pula, yaitu :

a) Adanya individu yang belajar

b) Adanya belajar suatu proses

c) Hasil belajar sebagai hasil perubahan tingkah laku

d) Proses belajar terjadi di dalam interaksi denagan lingkungan

2. Pembelajaran

Menurut Santrock Dan Yussen, Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan Reber mendefinisikan dalam dua pengertian, pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan, dan kedua, belajar sebagai kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat (Sugihartono,2007). Dari pengertian tersebut, dapat dibuat kesimpulan bahwa terjadinya proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada siswa dan pengalaman tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri siswa, agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan dalam kurikulum maka guru harus merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan apa yang diharapkan.

Aktifitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar. Guru bertugas membantu orang belajar dengan cara menipulasi lingkungan, sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai strategi pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal. Dalam pembelajaran proses belajar tersebut terjadi secara bertujuan dan terkontrol (Arief,1994). Menurut Sudjana menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan menurut Darsono

3. Pengertian Mengajar

Kegiatan mengajar pada diri siswa akan tercipta jika ada usaha yang dilakukan oleh guru, usaha dari pihak ini kita kenal dengan istilah mengajar. I.L Pasaribu dan B. Simanjuntak (1983) mengemukakan bahwa mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasikan (mengatur) lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik, sehingga terjadi proses belajar didik. Mengajar merupakan suatu kagiatan yang disengaja yang dilakukan untuk membantu siswa dalam proses belajarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Mohamad Ali (1996) bahwa mengajar adalah segala upayah yang disengaja dalam memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar siswa dengan tujuan yang telah dirumuskan.

Menurut Oemar Hamalik (1992), mengajar diartikan sebagai usaha pemberian bimbingan kepada siswa untuk belajar. Dengan kata lain mengajar adalah menciptakan lingkungan dan berbagai kemdahan belajar bagi siswa. Sedangkan Nana Sudjana (1989) mengatakan bahwa mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar. Mengajar adalah mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan

a. Mengajar berarti membimbing aktivitas anak

b. Mengajar berarti membimbing pengalaman anak

c. Mengajar berarti membantu anak berkembang dan menyusuaikan didri kepada lingkungannya.

Pengertian mengajar tersebut mengisyaratkan bahwa tugas guru adalah membimbing siswa untuk belajar dalam rangka mencapai perubahan tingkah laku yang diinginkannya. Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses mengorganisir lingkungan yang disekitar siswa sehingga pada diri siswa terjadi proses belajar. Dalam hal ini, S. Nasution (1982) mengemukakan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses kegiatan yang disengaja dan terencana untuk membimbing dan mengawasi siswa dalam aktivitas belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Seorang guru sebagai pengajar Slameto, (1991) harus memerhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1) Konteks Dalam belajar sebagian besar tergantung pada konteks belajar itu sendiri. Ciri- ciri konteks yang baik adalah membuat pelajar menjadi lawan berintraksi secara dinamis dan kuat sekali, terdiri dari pengalaman yang aktual dan konkret. Pengalaman yang konkret dan dinamis merupakan alat untuk menyatakan pengertian yang sifatnya sederhana sehingga dapat ditiru untuk diulanginya.

2) Fokus Belajar yang penuh makna dan efektif harus diorganisasikan pada suatu fokus, pengajaran akan berhasil dengan penggunaan vokalisasi. Untuk mencapai proses yang efektif, harus dipilih fokus yang memilki ciri-ciri yang baik, seperti : memobilisasi tujuan, memberi bentuk uniformitas pada belajar, mengorganisasikan belajar sebagai suatu proses eksplorasi dan penemuan.

3) Sosialisasi Kondisi social dalam suatu kelas banyak sekali pengaruhnya dalam proses belajar pada kelas tersebut. Sehingga dalam hal ini sosialisasi harus dilakukan. Sosialisasi yang baik akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: adanya fasilitas sosial, perangsang, dan kelompok demokratis.

4) Sequence Dalam proses belajar mengajar dipandang sebagai suatu pertumbuhan mental, siswa dapat mengalami kegagalan atau mungkin juga sukses. Ciri-ciri sequence yang baik adalah pertumbuhan bersifat kontinyu, tergantung pada tujuan, tergantung pada munculnya makna, merupakan perubahan dari yang abstrak ke arah konkrit, sebagai gerakan dari kasar dan global karah yang membedakan, dan pertumbuhan itu merupakan transformasi.

5) Evaluasi Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan perubahan siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada perubahan tersebut. Kelima prinsip mengajar tersebut haruslah diperhatikan oleh guru, agar guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Dan yang terpenting tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik.

4. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah mempunyai arti perantara atau pengantar. Menurut Heinich, Molenda, dan Russel dalam Rusman (2009) menyatakan bahwa media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan informasi, pendapat atau gagasan yang disampaikan kepada penerima pesan. Pada dasarnya media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar melalui dua arah, yaitu media sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh peserta didik. Lebih jauh Briggs menyatakan media pembelajaran sebagai alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua bentuk perantara yang digunakan dalam pembelajaran yang berupa informasi, pendapat atau gagasan yang dapat memberi rangsangan kepada peserta didik sehingga terjadi interaksi antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pembelajaran yang dikembangkan melalui media sangat besar fungsi dan kegunaannya. Tidak sekedar mampu menyampaikan informasi sebagaimana yang terjadi pada pembelajaran konvensional pada umumnya, namun lebih dari itu pembelajaran yang berbantukan media mampu menjadikan proses penyampaian informasi menjadi jauh lebh menarik bagi peserta didik. Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu peserta didik untuk belajar. Secara umum media pembelajaran memiliki fungsi :

1. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga;

2. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta didik dengan sumber belajar;

3. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visualnya, auditorinya, dan kinestetiknya;

4. Memberi rangsangan yang sama;

5. Meningkatkan kualitas pembelajaran Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangatlah penting, karena seperti yang dikemukan oleh Edgar Dale dalam Arief Sadiman, dkk (2006) dalam klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit kepada tingkat yang paling abstrak, dimana partisipasi, dan pengalaman langsung yang diterima peserta didik. Penyampaian suatu konsep kepada siswa akan tersampaikan dengan baik jika konsep tersebut mengharuskan siswa terlibat di dalamnya bila dibandingkan dengan konsep yang hanya melibatkan siswa untuk mengamati saja.

5. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tergantung apa yang dipelajari oleh pembelajaran. Oleh karena itu apa bila pembelajaran mengalami pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajaran setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar berupa: 1)

Informasi verbal yaitu kapabilitas menggunakan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.

2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambing.

3) Strategi kongnitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kongnitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai- nilai sebagai stndar perilaku. Hasil belajar mencangkup kemampuan kongnitif, efektif dan psikomotor.

Dominan kongnitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh) application (menerapkan) analysis (menguraikan, menentukan hubungan) synthesis(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (manilai). Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasikan oleh para pakar pendididkan sebagaimana tersebut tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprenhensif.

Apabila dicapai kualitas pembelajaran yang baik maka akan dicapai pula hasil belajar yang baik. Pengrtian hasil belajar dalam hal ini adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia melaksanakan pengalaman belajarnya. Tiga ranah hasil belajar yaitu:

b) Ranah efektif. Berkenaan dengan sikap yangt terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi dan internalisasi.

c) Ranah psikomotorik. Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemauan bertindak, ada enam aspek yaitu gerakan reflex, keterampilan gerakan dasar, keterampilan membedakan secara visual, keterampilan dibanding fisik, keterampilan komplek dan komunikasi.

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Hasil kongnitif diukur pada awal dan akhir pembelajaran, sedangkan untuk hasil belajar efektif dan psikomotorik diukur pada proses pembelajaran untuk mengetahui sikap dan keterampilan siswa. Untuk dapat mencapai hasil belajar optimal, seorang guru harus dapat memilih model pembelajaran yang efektif dan efesien, serta metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa agar situasi kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, dengan suasana yang tidak membosankan siswa. Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran, adalah pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer.

Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikian terhadap hasil belajar siswa, serta menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis komputer.

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat

1. Hasil belajar ranah kongnitif terdiri dari 6 aspek, yaitu:

a. Pengetahuan (knowledge) yaitu jenjang kemampuan mencangkup pengatahuan factual disamping apengetahuan hafalan dan ingatan (rumus, batasan, defenisi, istilah-istilah).

b. Pemahaman misalnya menghubungkan grafik dengan kejadian, menghubungkan dua konsep yang berbeda.

c. Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan menggunakan abstraksi yang berupa ide, rumus, teori atau prinsip-prinsip ke dalam situasi baru dan konkret

d. Analisis adalah usaha menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentuknya

e. Sintesis adalah kemampuan menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk yang menyeluruh

f. Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan nilai tentang sesuatu berdasarkan pendapat dan pertimbanngan yang dimiliki dan kriteria yang

2. Hasil belajar ranah afektif berhubngan dengan sikap, minat, emosi, perhatian, penghargaan dan pembentukan karakteristik diri. Hasil belajar afektif tampak dalam siswa dalam tingkah laku, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman serta hubungan sosial.

Menurut David Karthwahl dalam Munaf (2001) ranah afektif terdiri dari 4 aspek, yaitu:

a. Penerimaan yaitu penerimaan secara pasif terhadap masalah situasi, nilai dan keyakinan, contoh mendengarkan penejalasan dari guru tentang suatu materi.

b. Jawaban yaitu keinginan dan kesenangan menanggapi atau merealisasikan sesuatu, contoh menyerahkan laporan praktiukum tepat waktu.

c. Penilaian yaitu berkaitan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau situasi tertentu, contoh bertanggung jawab terhadap alat-alat praktikum.

d. Organisasi yaitu konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai.

e. Karakteristik yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimilki siswa yang mempengaruhi kepribadian siswa tersebut.

Menurut E. J. Simpson dalam Anni (2007) ranah psikomotor terdiri dari 5 aspek yaitu :

a. Persepsi yaitu langkah pertama dalam melakukan kegiatan yang bersifat motoris ialah menyadari obyek, sifat atau hubungan-hubungan melalui alat indera. Langkah inilah bagian utama dalam rankaian-situasi-interpensi- tindakan yang akan menimbulkan kegiatan motoris.

b. Set adalah kesiapan untuk melakukan suatu tindakan atau untuk beraksi terhadap sesuatu kejadian menurut cara tertentu.

d. Respon mekanis yaitu pada ini siswa sudah yakin akan kemampuannya dan sedikit banyak sudah terampil melakukan suatu perbuatan. Sudah terbentuk kebiasaan dalam dirinya untuk berespon sesuai dengan jenis-jenis perangsangandan situasi yang dihadapi.

e. Respon kompleks yaitu pada taraf ini individu dapat melakukan perbuatan motoris yang boleh dianggap kompleks, karena pola gerakan yang dituntut sudah kompleks. Perbuatan itu dapat dilakukan secara efesien dan lancar, yaitu dengan menggunakan tenaga dan waktu yang sedikit mungkin.

3. Hasil belajar rana psikomotor berhubungan dengan keterampilan, kemampuan bergerak dan bertindak. Psikomotor biasanya diamati pada saat siswa melakukan praktek.

Pencapaian belajar peserta didik didokumentasikan dalam bentuk buku laporan nilai. Buku laporan nilai berisi informasi hasil belajar peserta didik yang memberikan gambaran secara rinci tentang pencapaian kompetensi pada tahap waktu pembelajaran tertentu.

Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar:

1) Keterampilan dan kebiasaan

2) Pengetahuan dan pengertian

3) Sikap dan cita-cita

Pendapat dari Howard Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.

Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan berubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

Untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan melalui tes hasil belajar atau sering disebut dengan achievement tes hasil belajar adalah suatu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar ini diperoleh ketika siswa tersebut telah mengikuti kegiatan belajar. Istilah hasil belajar berasal dari bahasa belanda “prestatie” atau dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi selalu dihubungkan dengan aktivitas tertentu, seperti yang dikemukakan oleh Abdullah bahwa dalam setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar (achievement) seseorang, sedangkan menurut Suryabrata bahwa hasil belajar termasuk dalam kelompok atribt kongnitif, yang respons hasil pengukurannya tergolong pendapat (judgement), yaitu respon yang dapat dinyatakan yang benar atau salah. Hasil belajar mengacu pada perolehan hasil secara kuantitatif dan kualitatif secara keterlibatan mental, emosi dan sosial dari siswa dalam proses pembelajaran aktif. Hasil belajar teraktualisasi pada perubahan sikap dan kepribadian siswa untuk lebih berprestasi dalam berbagai aktifitas belajar di sekolah. Hasil belajar siswa merupakan suatu indikasi pencapaian

Hasil belajar adalah sesatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasa, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu penggunaan terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagaiaspek kehidupan sehingga Nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif, Bloom membagi hasil belajar kedalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan rana psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, yang terdiri dari enam aspek seperti pengetahuan atau ingatan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek seperti penerimaan, jawaban, atau reaksi, penilaian, organisasi, dan nternalisasi. Ranah psikomotor bekenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpreatif.

Senada dengan Bloom, Sudrajat mengemukakan bahwa hasil belajar dapat diklasifikasikan dalam tiga ranah yaitu:

1. Ranah kognitif (pengetahuan yang mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika),

2. Ranah afektif (sikap dan nilai atau mencakup kecerdasan emosional),

3. Ranah psikomotor (keterampilan atau mencakup kecerdasan kinetis, kecerdasan visual- special, dan kecerdasan musical),

Sedangkan Sudjana mengemukakan bahwa, peristiwa belajar sebagai alat ukur mencapai tujuan pembelajaran yang dibagi dalam tiga sudut pandang:

1. Melihat belajar sebagai proses,

2. Melihat belajar sebagai hasil,

3. Melihat belajar sebagai tugas, Berdasarkan uraian tersebt dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan kemampuan yang terjadi dalam diri siswa yang ditandai dengan perubahan tingkah laku secara kuantitatif dalam bentuk seperti penguasaan, pengetahuan atau pemahaman, keterampilan, analisis, sistesis, evaluasi, serta nilai dan hasil belajar harus bermakna bagi siswa itu sendiri dalam menimbulkan prakarsa dan kreatifitas, artinya tidak terbatas pada perolehan nilai dari suatu bidang studi, tetapi bentuk sikap yang diperoleh dari belajar yang diikutinya dan untuk selanjutnya menjadi bekal dasar pengalaman belajar berikutnya dan menjadi bekal bagi siswa sebagai individu dan masyarakat.

Hasil belajar harus bermakna bagi siswa itu sendiri dalam menimbulkan prakarsa dan kreatifitas, artinya tidak terbatas pada perolehan nilai dari suatu bidang studi, tetapi membentuk sikap yang diperoleh dari belajar yang diikutinya dan untuk selanjutnya menjadi bekal dasar pengalaman belajar berikutnya dan menjadi bekal bagi siswa sebagai individu dan masyarakat.

6. Komputer Sebagai Media Pembelajaran

Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa latin computare yang berarti menghitung (to compute atau to reckon). Sementara Sanders (2012) menyatakan bahwa :

Komputer adalah sistem elektronik untuk mamanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan

Hal ini diperkuat oleh pendapat Hamacher dalam Jagiyanto (2005: 91), yang menyatakan bahwa “Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan dimemoarinya, dan menghasilkan out berupa informasi”.

Berdasarkan pendapat para ahli dpapat disimpulkan bahwa komputer adalah seperangkat elektronik yang dapat menerima masukan (input), dan selanjutnya melakukan pengolahan (process) untuk menghasilkan keluaran (output) berupa informasi secara cepat melalui suatu program atau aplikasi tertentu.

Pesatnya perkembangan komputer dan banyaknya eksperimen mengenai komputer yang dilakukan menghasilkan suatu media yang mampu memfasilitasi kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran terutama di sekolah. Pemanfaatan teknologi komputer telah banyak memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran yaitu dengan mempermudah dan memperjelas materi yang begitu beragam dan memberikan contoh yang konkrit, dalam arti lain komputer dapat didayagunakan sebagai media pembelajaran.

Komputer merupakan alat yang bisa dimanfaatkan sebagai media utama pembelajaran karena berbagai macam kemampuan yang dimilikinya, diantaranya memiliki respon yang cepat secara virtual(tampilan) terhadap masukan yang diberikan siswa (user). Disamping itu, komputer juga memiliki kemampuan yang lain yaitu mengendalikan dan mengatur berbagai macam media dan bahan pembelajaran seperti film, video, slide dan informasi yang dapat dicetak.

7. Bentuk-Bentuk Penggunaan Komputer Sebagai Media Pembelajaran

1) Penggunaan Multimedia Presentasi Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak diatas 50 orang. Media ini cukup efektif karena menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar.

Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditrif, maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras (hardware) yang berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak (software) perancang presentasi seperti Microsoft Power Point, Macromedia flash banyak sekali mengalami perkembangan. Berbagai perangkat lunak yang memungkinkah presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Dalam sudut pandang proses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu metode pembelajaran. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan media computer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Diantaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran kedalam media presentasi yang menggunakan media komputer.

8. Kelebihan Komputer Sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan.Pada umumnya komputer dipandang sebagai alat untuk mempertinggi berbagai teknologi pengajaran yang menggunakan komputer sebagai medianya. Adapun kelebihan komputer sebagai media pembelajaran, menurut Pribadi dan Rosita dalam Rusman (2011) adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan iklim belajar yang efektif bagi siswa yang lambat (slow learner)

2. Memacu efektivitas belajar bagi siswa yang cepat (fast learner). Komputer dapat diprogram untuk dapat memberikan umpak balik terhadap hasil belajar siswa.

3. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya, maka komputer dapat deprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis

4. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran yang bersifat individual (individual learning)

5. Mampu menyampaikan informasi dan pengatahuan dengan tingkat realisme yang tinggi. Karena computer mampu mengintegrasi warna, musik dan animasi grafik.

6. Dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan komputer sebagai media dalam pembelajaran dapat menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, karena komputer memberikan alternatif metode belajar dan media pembelajaran.

9. Kelemahan Komputer Sebagai Media Pembelajaran

Diantara kelebihan-kelebihan yang dimiliki komputer, ada beberapa kelemahan komputer sebagai media dalam pembelajaran, diantaranya adalah :

1. Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.

2. Pemeliharaan dan perawatan komputer yang meliputi prangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi

3. Penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai. Perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada computer yang spesifikasinya tidak sama.

10. Konsep Dasar Konversi Energi

Konsep Dasar Energi adalah sesuatu yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan, dalam pengertiannya energi ini bisa berarti sangat luas. jika kita membicarakan energy berarti banyak sekali sumber energi yang timbul dalam pikiran kita. Menurut sumbernya energi terbagi 2 yaitu : - Renewable energy - Non-renewable energy

a. Renewable energi Renewable energy adalah sumber energi yang dapat diperbarui/dapat dihasilkan kembali dalam jangka waktu yang relatif tidak lama, contoh:air, angin, sinarmatahari, dll.

Air merupakan sumber energi yang tidak terbatas ketersediaannya, ini dikarenakan air mengalami siklus jadi jumlah air yang ada di bumi ini tetap.

b. Non renewable energy Non renewable energi adalah sumber energi yang tidak dapat diperbaharui / membutuhkan waktu relatif yang sangat lama untuk dihasilkan kembali, contoh: minyak bumi, batu bara, gas bumi,dll.

Minyak bumi merupakan timbunan dari fosil yang telah terpendam jutaan tahun yang lalu dan melalui prosesalam sehinnga menghasilkan minyak bumi sehingga ketersediannya terbatas.

a. Konversi Energi