Penerapan Akuntansi Keuangan Daerah Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pada Setdaprovsu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi
sektor publik yang mendapat perhatian besar dari berbagai pihak semenjak
reformasi pada pertengahan tahun 1998. Hal tersebut disebabkan oleh adanya
kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi
pengelolaan keuangan daerah. Reformasi tersebut dilakukan dengan mengganti
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di
Daerah dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tersebut berisi tentang
perlunya dilaksanakan otonomi daerah sehingga undang-undang tersebut sering
disebut dengan Undang-undang Otonomi Daerah.

Pemerintah daerah selaku pihak yang diberikan mandat oleh rakyat untuk
mengelola

dan


menyelenggarakan

pemerintah

didaerah

harus

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada rakyat. Laporan keuangan yang
dibuat pada akhir tahun anggaran oleh pemerintah daerah merupakan salah satu
mekanisme pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat untuk memenuhi
tuntutan

transparansi

dan

akuntabilitas

dalam


menyelenggarakan

pemerintahan.Pengelolaan keuangan daerah khususnya yang berkenaan dengan
akuntansi dan pertanggungjawaban mengacu pada peraturan perundangundangan yaitu antara lain Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang

8
Universitas Sumatera Utara

Keuangan Negara, Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang pemerintah
daerah, peraturan pemerintah No.24 Tentang standar akuntansi pemerintahan,
peraturan pemerintahan No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, peraturan pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah dan peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13
Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah.

Dalam struktur pemerintahan daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) merupakan entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan
pencatatan atas transaksi-transaksi pendapatan, belanja, asset dan selain kas
yang terjadi dilingkungan satuan kerja. Proses pencatatantersebut dilakukan

oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPKSKPD), dan pada akhir periode dari catatan tersebut PPK-SKPD menyusun
laporan keuangan untuk satuan kerja bersangkutan.

SKPD yang dapat berupa Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)
pencatatan transaksi-transaksi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
a. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPD sebagai satuan kerja yaitu
mencatat transaksi-transaksi keuangan dalam melaksanakan program dan kegiatan
pada bagian atau biro yang ada pada BPKD.

b. Transaksi-transaksi yng dilakukan oleh SKPD sebagai pemerintah daerah
untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan seperti pendapatan yang berasal
dari dana perimbangan da pendapatan hibah, belanja bunga, belanja subsidi,
belanja hibah, belanja bantuan social, belanja bagi hasil, belanja bantuan

9
Universitas Sumatera Utara

keuangan, dan belanja tidak terduga, serta penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pebiayaan daerah.


Untuk menyelenggarakan akuntansi pemerintahan daerah, kepala daerah
menetapkan sistem akuntansi pemerintahan daerah dengan mengacu pada
peraturan daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah, dari
sistem akuntansi pemerintahan ditetapkan entitas pelaporan dan entitas
akuntansi yang menyelenggarakan sistem akuntansi pemerintahan daerah.
Entitas pelaporan dan entitas akuntansi tersebut menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib yang menyampaikan laporan pertanggungjawaban
berupa laporan keuangan pada akhir periode.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis
mengangkat judul “PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penulisan ini adalah “Bagaimanakah Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah dalamPenyusunan Laporan Keuangan pada Sekretariat Daerah Provinsi
Sumatera Utara?”


10
Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan penelitian ini adalah:
1. Memperoleh gambaran mengenai penerapan akuntansi keuangan
dalam penyusunan laporan keuangan pada Setdaprovsu.
2. Sebagai syarat kelengkapan untuk kelulusan dari Fakultas Ekonomi
dan Bisnis USU.

2. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a. Untuk memperoleh pengetahuan tentang penerapan akuntansi
keuangan dalam penyusunan laporan keuangan pada Setdaprovu.
b. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi
penulis apabila telah menyelesaikan perkuliahannya, sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan dunia kerja.
c. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh
pada masa kuliah dan sekalian dapat menambah wawasan dan

pengalaman.
d. Melatih kemampuan mahasiswa dalam menghadapi situasi dan
kondisi yang berbeda antara teori dan praktek.
2. Bagi Akademik
a. Dapat mempromosikan keberadaan akademik di tengah-tengah dunia
kerja.

11
Universitas Sumatera Utara

3. Bagi Instansi.
a. Instansi atau perusahaan dapat membentuk semangat kerja yang
tangguh serta ulet pada pada diri mahasiswa secara dini yaitu sebelum
memasuki dunia kerja sehingga dapat membantu menciptakan sumber
daya manusia yang berpotensi.

D. Rencana Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, peneliti mempunyai sistematika
penelitian yang terdiri dari jadwal survei / observasi dan rencana isi.


1. Jadwal Survei / Observasi
Observasi dilaksanakan di Kantor Gubernur Sumatera Utara yang terletak di
Jln. Pangeran Diponegoro No. 30 Medan. Jadwal survei / observasi yang
dilakukan penulis dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1.
Jadwal Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No

Kegiatan

April 2016
I

1

Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2


Pengajuan Judul

3

Penunjukan Dosen Pembimbing

4

Permohonan Izin Riset

5

Pengumpulan Data

6

Penyusunan Tugas Akhir

7


Bimbingan Tugas Akhir

8

Penyelesaian Tugas Akhir

II

III

Mei 2016
IV

I

II

III


IV

12
Universitas Sumatera Utara

2. Rencana Isi
Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagi atas empat bab,
dimana setiap babnya dibagi atas beberapa sub bab sesuai dengan
pembahasannya. Adapun rencana isi dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I

: PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana
penelitian yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana
isi.

BAB II


: KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA UTARA
Bab ini meliputi sejarah singkat Instansi Kantor Gubernur
Sumatera Utara, struktur organisasi, job description, jaringan
kegiatan, kinerja kegiatan terkini dan rencana kegiatan.

BAB III :

PENERAPAN

SISTEM

AKUNTANSI

KEUANGAN

DAERAH

DALAM

PENYUSUNAN

LAPORAN

KEUANGAN

PADA

SEKRETARIAT

DAERAH

PROVINSI SUMATERA UTARA
Menguraikan

pengertian

Akuntansi

Keuangan

Daerah,

Laporan Keuangan, Prosedur Akuntansi Keuangan Daerah

13
Universitas Sumatera Utara

dalam

Penyusunan

Laporan

Keuangan

Daerah,

dan

Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan LAKIP

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan
memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan
data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat
memberikan masukan yang bermanfaat pada Sekretariat
Daerah Provinsi Sumatera Utara.

14
Universitas Sumatera Utara