Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitan
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen jenis Quasi Experimental Design yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi kelompok eksperimen tidak berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel
- – variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Hal ini dilakukan dengan membandingkan kelas eksperimen yang menggunakan model cooperative leraning tipe STAD dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvension. Kemudian pada kelas tersebut dilakukan evaluasi hasil belajar.
3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - April semester 2 tahun ajaran 2014 / 2015 yang dilaksanakan di SDN Karangtengah, Desa Karangtengah, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. SDN Karangtengah mempunyai 12 guru PNS dan 3 guru honorer.
3.2 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002:108). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SDN Karangtengah yang terdiri dari kelas 3A eksperimen dan kelas 3B sebagai kelas kontrol. Populasi penelitian
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas III SDN Karangtengah Kecamatan TuntangJumlah Siswa No Kelas Total Keterangan
Laki-Laki Perempuan 1.
3A
7
13
20 Kelas Eksperimen 2.
3B
12
8
20 Kelas Kontrol
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Azwar (2010: 54) variabel diartikan sebagai suatu konsep atau konstruksi logik yang dideskripsikan dengan ciri khusus mengenai seluruh anggota dan ciri khusus tersebut bervariasi. Ciri khusus yang bervariasi itu memungkinkan untuk diobservasi dan diukur.
Menurut Sugiyono (2010:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dilambangkan dengan hufuf (x), dalam penelitian ini yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat dilambangkan dengan huruf (y) yaitu hasil belajar siswa kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
3.4 Desain Penelitian
3 =
O 3 Y O 4
Q 1 X Q 2 ………………………………………..
Hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2 =
Kelompok kelas eksperimen diberi perlakuan, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Y = Kelompok kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. O
=
X
Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group
design
1
Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. O
2 & O
4 ).
berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran (O
3 ). Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
kelompok kontrol (O
1 ) dan
Sugiyono (2010) Dalam desain ini terdapat dua kelompok, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen (O
. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
& O
3.5 Prosedur Penelitian 1.
Menentukan subyek penelitian.
Menentukan subyek penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, yang peneliti lakukan pada bulan Maret 2015
2. Membuat kisi-kisi soal tes.
Kisi – kisi tes dibuat setelah mendapatkan materi yang sesuai dengan subyek penelitian.
3. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi.
Setelah membuat kisi
- – kisi tes peneliti menyusun soal tes yang akan diuji coba.
4. Mengujicobakan instrumen soal uji coba.
Uji validitas ini dilaksanakan pada hari selasa, 7 April 2015 di SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kab. Semarang yang berbentuk pilihan ganda.
5. Menganalisis data hasil instrumen soal uji coba.
Setelah memberikan soal uji coba di SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kab. Semarang yang berbentuk pilihan ganda pada kelas uji coba peneliti mengkoreksi hasil pekerjaan kelas uji coba kemudian dilakukan analisis data.
6. Memberi perlakuan pada kelas 3 SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
7. Memberi tes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
8. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar.
9. Menyusun laporan hasil penelitian.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, diperlukan menyusun instrument dalam bentuk observasi, dokumnetasi dan tes yang digunakan agar dapat memperoleh data yang diperlukan untuk keperluan peneliti. a.
Observasi Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:203) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yan tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Instrumen yang digunakan dalam variabel bebas (X) adalah lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mrngukur aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan Cooperative Learning tipe STAD. Kemudian lembar observasi diberikan kepada pengamat yaitu guru kelas untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan Cooperative Learning tipe STAD ini benar-benar telah terlaksana dengan baik Instrumen penelitian lembar observasi di isi menggunaan cara ceklis. Adapun kisi
- – kisi instrumen Cooperative Learning tipe STAD dapat dilihat dalam tabel 3.2 dan tabel 3.3.
Pelajaran IPA kelas III SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun ajaran 2014/2015 NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK PRA PEMBELAJARAN
1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
3. Melakukan kegiatan apresepsi
4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
6. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
7. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
8. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
9. Memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas siswa.
B. Pendekatan /strategi pembelajaran 10. Menyajikan pembelajaran sesuai pokok bahasan.
11. Mengajar sesuai dengan Cooperative Learning tipe STAD.
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan di capai.
13. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
14. Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
15. Menguasai kelas.
16. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
17. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif.
18. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang telah dialokasikan.
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
19. Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan media
20. Menggunakan media secara efektif dan efisien
21. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa pembelajaran
23. Merespon secara positif terhadap partisipasi siswa
24. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa,dan sumber belajar.
25. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
26. Menunjukkan hubungan antara pribadi yang kondusif
27. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E. Penilaian proses dan hasil belajar
28. Memantu kemajuan belajar
29. Melakukan enilaian akhir sesuai dengankompetensi (tujuan)
F. Penggunaan Bahasa
30. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
31. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
32. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV. PENUTUP
33. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.
34. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
35. Melaksanakan tindakan lanjut
Tabel 3.3 Kisi- kisi lembar observasi siswa implementasi Model pembelajaran STAD pada mataPelajaran IPA kelas III SDN Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun ajaran 2014/2015 NO ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak I Pra Pembelajaran
1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing
2 Kesiapan menerima pembelajaran
II Kegiatan Awal Pembelajaran
3 Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompenensi yang hendak dicapai
4 Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi
5 Siswa mampu menjawab rumusan masalah
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan materi pembelajaran
6 Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan cara penggunaan media
7 Aktif bertanya saat proses belajar mengajar berlangsung
8 Adanya interaksi positif antar siswa selama kegiatan penemuan
9 Adanya bimbingan guru yang dapat memunculkan interaksi positif antarsiswa dengan guru dan media
B. Pendekatan / strategi
10 Siswa terlibat aktif dalam kegiatan kelompok / penemuan
11 Siswa merasa terbmbing selama kegiatan Penemuan kesempatan
13 Siswa bekerjasama dengan teman kelompok untuk mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru
14 Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran
15 Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan
16 Siswa merasa senang menerima pelajaran
C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber belajar
17 Adanya interaksi positif siswa pada saat melakukan diskusi kelompok
18 Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan dengan dukungan media
19 Siswa semakin jelas dengan materi yang dipelajari setelah terlibat secara aktif dalam kegiatan penemuan
D. Penilaian proses dan hasil
20 Siswa mempresentasikan hasil diskusi b.
Tes Instrumen yang digunakan dalam variabel (Y) untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda yang diberikan di akhir pembelajaran. Berikut ini adalah internal nilai dan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.3
Kategori Rentang Nilai
NO NILAI KETERANGAN1 <72 Kurang 2 72-81 Baik 3 82-100 Baik Sekali
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Standar Kompetensi Indikator Nomor SoalKompetensi Dasar Pembelajaran
6. Memahami 6.2 6, 8, 10, 14, Mengidenti kenampakan Menjelaskan 17, 19, 20, fikasi permukaan bumi, hubungan 23, 24, 25, kondisi cuaca dan antara cuaca 28, 32, 33, 35 pengaruhnya bagi keadaan manusia, serta awan dan hubungannya cuaca dengan cara manusia 1, 11, 13, 18, Meramalka memelihara dan
26, 29, 30, 34 n keadaan melestarikan alam cuaca yang kan terjadi berdasarka n keadaan langit
2, 3, 9, 21, Menggamb 31,36, 39 arkan secara sederhana symbol yang bias digunakan untuk
6.3Mendeskri menunjuka psikan n cuaca kehidupan fikasi manusia kehidupan manusia sesuai dengan keadaan cuaca tertentu. 4, 5, 12, 16,
38 Mendiskrip sikan hubungan antara pakaian yang dikenakan dengan keadaan.
3.7 Uji Instrumen Pengumpulan Data
3.7.1 Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur) maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul
- – betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur Zainal Arifin (2011 : 245).
Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Instrument dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri(corrected item to total correlation).
Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefesien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valis jika berkolerasi signifikan terhadap skor total. bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria 0,20 sangat tidak disarankan.
Sebelum soal tes hasil belajar diberikan kepada siswa kelas 3 SDN Karangtengah yang berjumlah 42 siswa untuk pretest dan posttest, soal tes hasil belajar di uji cobakan kepada siswa kelas 3 SDN Tlogo yang berjumlah 33 siswa.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Pretest dan Postest SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015 Standar Kompete nsi Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Nomor Soal 6.Memaha mi kenampa kan permukaa n bumi, cuaca dan pengaruh nya bagi manusia, serta hubungan nya dengan cara manusia memeliha ra dan melestari kan alam
6.2 Menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca
Mengidentifi kasi kondisi cuaca Meramalkan keadaan cuaca yang kan terjadi berdasarkan keadaan langit Menggambar kan secara sederhana symbol yang bias digunakan untuk menunjukan cuaca
6, 8, 10, 14, 17, 19, 20, 23, 24, 25, 28, 32, 33, 35
1, 11, 13, 18, 26, 29, 30, 34
2, 3, 9, 21, 31,36, 39 cuaca bagi kehidupan 37, 40 kehidupan manusia manusia sesuai dengan keadaan cuaca tertentu. Mendiskripsi 4, 5, 12, 16, kan hubungan
38 antara pakaian yang dikenakan dengan keadaan.
Data diatas adalah rancangan instrumen validitas pretes yang telah diuji cobakan pada siswa kelas III SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 20 for
windows dapat dilihat di dalam kolom Corrected Item-Total Correlation
terdapat 5 soal yang jumlah itemnya ≤ 0,25 dan terdapat 35 soal yang jumlah itemnya ≥ 0,25 dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat 5 soal tidak valid, dan 35 soal valid.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Pretes dan PosttesBentuk soal Nomor soal Valid Tidak Valid Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 1, 2, 3, 4, 5, 10, 13, 22,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 6, 7, 8, 9, 24, 35 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 11, 12, 13, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 14, 15, 16, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 17, 18, 19,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrument yang bersangutan. Reliabilitas berenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrument dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Zainal Arifin (2011 : 248).
Menurut Azwar (2010: 98) ketentuan reliabilitas pada penelitian ini mengacu pada pendapat menyatakan bahwa reliability kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan ),7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Berikut tabel kriteria Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha:
Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Berdasarkan Nilai AlphaKoefesien Reliabilitas Kriteria 0.800 ≤ r
11
˂ 1.000 Sangat Reliabel
0.600 ≤ r
11 < 0.800 Reliabel
0.400 ≤ r
11
< 0,600 Cukup Reliabel 0,200 ≤ r
11 < 0.400 Agak Reliabel
r
11 < 0.200 Kurang Reliabel kurang dari sama dengan 0.800 mempunyai kriteria reliabel. Koefesien reliabilitas 0.400 kurang dari sama dengan 0.600 mempunyai kriteria cukup reliabel, koefesuen reliabilitas 0.200 kurang dari sama dengan o.400 mempunyai kriteria agak reliabel dan koefesien reliabilitas kurang dari 0.200 mempunyai kriteria kurang reliabel.
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest dan Postest SDN Tlogo Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015
Reliability StatisticsCronbach's Alpha N of Items .901
35 Berdasarkan perhitungan melalui SPSS for windows version 16.0 hasil
reliabilitas instrumen dinyatakan reliabilitas bagus. Dengan melihat nilai
Cronbach’s Alpha yaitu nilai Cronbach’s Alpha berada pada nilai 0,901. Berdasarkan pendapat
dari Azwar nilai alpha yang terletak pada koefesien 0,800
- – 0,1000 dinyatakan mempunyai kriteria sangat reliabel. Dengan demikian berdasarkan hasil uji coba 35 item soal dengan nilai alpha 0,901 dapat dinyatakan bahwa item soal reliabel dan dapat diterima.
3.8 Analisis Taraf Kesukaran Item Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berfikir lebih dalam usaha memecahkan masalah. Sebaliknyam soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
P = Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh peserta tes Kriteria harga P adalah sebagai berikut: 0,00 ≤ P ˂ 0,30 = item soal sukar 0,30 ≤ P ˂ 0,70 = item soal sedang 0,70 ≤ P ˂ 1,00 = item soal mudah
Tabel 3.10 Tingkat Kesulitan Butir SoalNo Tingkat Kesulitan Butir Jumlah Nomor Soal
1 Mudah 5 soal 1,5,11,21,24,25,28,29
2 Sedang 12 soal 2,3,4,6,7,8,9,12,13,15,16,17,18, 20,22,23,26,2730,31,32,33,35
3 Sulit 3 soal 10,14,19,34
3.9 Uji Prasyarat Analisis Data
Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran yang digunakan terhadap prestasi belajar. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-test adalah uji homogenitas dan uji normalitas.
3.9.1 Uji Homogenitas
Uji homogentitas digunakan untuk menguji apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut homogen, artinya bhaw tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai hasil pre test yang dilakukan di kelas program SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan melihat tabel Test of
Homogenety of Variances. Menurut Duwi Priyatno (2010: 76) kaidah
keputusan adalah jika α = 0,05 lebih besar sama dengan nilai Sig (α= 0,05 ≥ Sig) artinya t idak homogen, Jika α = 0,05 lebih kecil sama dengan nilai Sig (α= 0,05≥ Sig) artinya homogen .
3.9.2 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel telah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran data untuk variabel terikat yaitu pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov simirnov dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai p > 0,05.
3.10 Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian normalitas dan homogenitas, jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, mka alangkah terakhir adalah melakukan pengujian hipotesis yaitu dengan melakukan uji perbedaan pada prestasi hasil belajar. Pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t atau independent sample T-test independent. Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dan hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.
Menurut Ridwan dan Sunarto (2009: 128) uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel hitung tabel pada tingkat α = 0,05. Jika t ≥ t
a o dan Sig ≤ 0,05 maka H diterima dan H ditolak.