BAB VII MANAJEMEN PRODUKSI - BAB VII MANAJEMEN PRODUKSI
BAB VII BAB VII MANAJEMEN PRODUKSI MANAJEMEN PRODUKSI PENDAHULUAN
Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi yaitu yang menghasilkan barang – barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb, namun pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi.
SISTEM PRODUKSI SISTEM PRODUKSI
- Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa.
- Pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem.
- Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran.
- produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk
meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan
dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat. • sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-
unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi
- Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit.
- Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
- Sistem produksi mempunyai masukan yang dapat berupa, bahan baku, komponen atau bagian dari produk, barang setengah jadi, formulir-formulir, para pemesan atau langganan dari para pasien. Keluaran dari sistem produksi dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi, bahan-bahan kimia, pelayanan kepada pembeli dan pasien, formulir-formulir yang telah selesai diisi dan diproses.
SKEMA SISTEM PRODUKSI
SKEMA SISTEM PRODUKSI
KLASIFIKASI TRANSFORMASI PRODUKSI
KLASIFIKASI TRANSFORMASI PRODUKSI
- Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya.
- Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen, misalnya.
- Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi.
TRANSFORMASI PRODUKSI DILIHAT DARI
TRANSFORMASI PRODUKSI DILIHAT DARI
KONSUMEN DAN JUMLAH YG DIMINTA
KONSUMEN DAN JUMLAH YG DIMINTA
- Job shop, transformasi produksi bekerja bila ada pesanan saja. Jumlah pesanan relatif tidak terlalu besar dan jenis produk yang dipesan tidak standar sesuai dengan permintaan konsumen.
- Flow shop, transformasi produksi akan selalu bekerja baik ada pesanan maupun tidak. Jumlah pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar. Flow shop dapat dibedakan atas :
- Flow line / batch
- Assembly line
- Continuous • Project, adalah bentuk spesial dari transformasi produksi dimana hanya ada satu atau beberapa pesanan yang spesifik dari konsumen.
KARAKTERISTIK UMUM TRANSFORMASI
KARAKTERISTIK UMUM TRANSFORMASI
PRODUKSI
PRODUKSI Produksi dan Operasi Produksi dan Operasi
- Istilah produksi memiliki sejarah yang mengacu pada manufakturing
- Produksi barang mengacu pada aktivitas memproduksi barang
berwujud, misalnya radio, koran, bus, dan buku teks
- Istilah operasi kini mengacu pada produksi barang dan jasa
- Operasi jasa mengacu pada aktivitas memproduksi barang-
barang berwujud dan tak berwujud, misalnya hiburan, transportasi, dan pendidikan Manajemen Operasi Manajemen Operasi
Manajemen operasi (manajemen produksi) adalah pengaturan
dan pengendalian yang sistematis atas proses pengolahan sumber daya menjadi jasa atau barang jadi yang mendatangkan nilai dan keuntungan bagi konsumen
MANAJEMEN PRODUKSI
MANAJEMEN PRODUKSI
• Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus
dikelola yang sering disebut sebagai faktor – faktor produksi yaitu :
- – Material atau bahan
- – Mesin atau peralatan
- – Manusia atau karyawan
- – Modal atau uang
- – Manajemen yang akan memfungsionalisasikan keempat faktor yang lain.
• Manajemen produksi operasi bertanggung jawab atas dihasilkannya keluaran (output) baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau serta disampaikan tepat pada waktunya.
- Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, keputusan – keputusan taktikal bahkan keputusan strategis.
Bagi bisnis, produksi mendatangkan hasil ekonomis. Antara lain:
- Laba (profit)
- Upah
- Barang-barang yang dibeli dari perusahaan lain
Bagi konsumen, produksi mendatangkan utilitas (utility – kemampuan dari hasil produksi untuk memuaskan keinginan manusia). Antara lain:
1. Utilitas waktu: Hasil produksi tersedia ketika konsumen menginginkannya
2. Utilitas tempat: Hasil produksi tersedia di tempat yang diinginkan oleh
konsumen3. Utilitas kepemilikan: Hasil produksi tersedia untuk dimiliki dan digunakan oleh konsumen
4. Utilitas bentuk: Hasil produksi tersedia karena pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi Proses Operasi Proses Operasi
Dua tipe proses operasi untuk barang, yaitu:
1. Proses analitik menguraikan sumber daya menjadi komponen-komponen
2. Proses sintetik menggabungkan bahan-bahan mentah dan memproduksi barang jadi Klasifikasi Jasa Klasifikasi Jasa
Jasa diklasifikasikan menurut derajat kontak dengan konsumen, yaitu:
1. Proses kontak-tinggi: Untuk menerima jasa pada sistem kontak-tinggi, konsumen harus menjadi bagian dari sistem
2. Proses kontak-rendah: Dalam sistem kontak-rendah, konsumen tidak melakukan kontak dengan penyedia jasa yang sedang dijalankan Jasa dan Manufakturing: Bahan Mentah Jasa dan Manufakturing: Bahan Mentah
- Operasi jasa dan manufakturing sama-sama mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
- Dalam produksi jasa, bahan mentahnya mencakup orang-orang yang memiliki:
- – Kebutuhan yang belum terpuaskan
- – Kepemilikan yang memerlukan perawatan atau perubahan
Perbedaan Fokus 1-3 Perbedaan Fokus 1-3
1. Karena barang diproduksi sementara jasa dijalankan, kinerja
berorientasi-konsumen bersifat krusial bagi perusahaan jasa
2. Karena sebagian besar produk jasa merupakan kombinasi barang
dan jasa, proses pengolahan dan hasilnya sama-sama menjadi fokus jasa
3. Karakteristik jasa mencerminkan tiga kualitas utama dari produk
jasa, yaitu ketidakberwujudan (intangibility), kustomisasi, dan
ketidakmampuan untuk disimpan (unstorability) Jasa dan Manufakturing: Jasa dan Manufakturing:
Perbedaan Fokus 4-5 Perbedaan Fokus 4-5
4. Karena operasi jasa sering kali melibatkan konsumen sebagai
bagian dari prosesnya, maka konsumen bisa mempengaruhi proses tersebut secara langsung
5. Penyedia jasa memahami bahwa kualitas kerja dan kualitas jasa
tidak selalu sama artinya (misalnya, untuk mobil, perbaikan yang tepat di bengkel adalah kualitas kerja sedangkan pengembalian yang cepat ke tangan konsumen adalah kualitas jasa) Perencanaan Operasi Perencanaan Operasi
Perencanaan operasi meliputi lima pertimbangan, yaitu:
1. Perencanaan kapasitas
2. Perencanaan lokasi
3. Perencanaan tata-letak (layout)
4. Perencanaan kualitas
5. Perencanaan metode
JENIS SISTEM PRODUKSI
JENIS SISTEM PRODUKSI
1) Proses produksi yang kontinue (continuous process) - dimana peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandardisir. 2) Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process)
- dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur yang dapat bersifat lebih luwes ( flexible ) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran.
3) Proses produksi yang bersifat proyek - dimana kegiatan produksi dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda- beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan ditempatkan di tempat atau lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan dan pada saat yang direncanakan.
3 JENIS SUBSISTEM DLM PERUSAHAAN
3 JENIS SUBSISTEM DLM PERUSAHAAN
1) Sistem Perumusan Kebijaksanaan (Policy Formulating System) - Fungsinya adalah menyelarakan kebijaksanaan organisasi perusahaan yang mendasar dan menyeluruh dengan memproses dan mengolahserta menganalisis informasi yang mencerminkan keadaan perusahaan dan lingkungan sekarang ini , keadaan di masa depanbagi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan jangka pendek
maupun jangka panjang. 2) Sistem Pengendalian Umum (General Control System) - Fungsiutamanya adalah mengubah dan mentransformasikan informasi
untuk dasar pengukuran, pengevaluasian dan pemantauan terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijakan, strategi dan program perencanaan serta sekaligus memberikan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk perbaikan atau koreksi agar tujuan dan sasaran yang direncanakan dapat tercapai. 3) Sistem Pengorganisasian Antara (Intermediate Organisasi System) -Fungsinya adalah untuk memberikan dukungan pelayanan yang
dibutuhkan oleh subsistem yang terdapat dalam organisasi perusahaan atau sekaligus mendukung sistem organisasiperusahaan. Dukungan pelayanan yang tekait dengan fungsi dari
sistem ini termasuk pengendalian, pelimpahan wewenang, penyampaian saran dan keputusan serta dukungan pelayananPROSES PRODUKSI PROSES PRODUKSI
- Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil.
• Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa.- Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga
kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada.
JENIS-JENIS PROSES PRODUKSI
1) Proses produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Ciri-cirinya :
a. Produksi dalam jumlah besar (produksi massa), variasi produk
sangat kecil dan sudah distandardisir.
b. Menggunakan product lay out atau departementation by product.
c. Mesin bersifat khusus (special purpose machines) d. Operator tidak mempunyai keahlian/skill yang tinggi.
e. Salah satu mesin /peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses
produksi terhenti.f. Tenaga kerja sedikit
g. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil
h. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan
pengalaman yang banyaki. Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang fixed ( fixed path equipment ) menggunakan ban berjalan ( conveyor ).
2) Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada
dalam perusahaan tidak selalu sama. Ciri-cirinya:
a) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat
besar dan berdasarkan pesanan.b) Menggunakan process lay out (departementation by equipment).
c) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum (general purpose machines) dan kurang otomatis.
d) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
e) Proses produksi tidak mudah berhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
f) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
g) Persediaan bahan mentah tinggi.
h) Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang
flexible (varied path equipment) menggunakan tenaga
manusia seperti kereta dorong (forklift).i) Membutuhkan tempat yang besar.
UKURAN KINERJA SISTEM PRODUKSI
UKURAN KINERJA SISTEM PRODUKSI
- BIAYA PRODUKSI
- KUALITAS PRODUK/JASA
- TINGKAT PELAYANAN
5 JENIS KATEGORI KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI ;
1) PROSES PRODUKSI 2) KAPASITAS PRODUKSI 3) PERSEDIAAN (INVENTORY) 4) TENAGA KERJA 5) KUALITAS PRODUKSU
CONTOH KEPUTUSAN
CONTOH KEPUTUSAN
MANAJEMEN PRODUKSI
MANAJEMEN PRODUKSI
Design and Utilization Decision in Operations
Sumber : Schroeder : Operation Management.KEBIJAKAN OPERASI KEBIJAKAN OPERASI
- Kebijakan operasi menyatakan tujuan operasi yang telah ditetapkan akan dapat dicapai. Kebijakan operasi ini harus dibuat untuk setiap kategori keputusan yang • telah disebutkan terdahulu (proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan kualitas).
Penentuan kebijaksanaan operasi merupakan ‘trade off” dari berbagai
pilihan yang ada dengan berpegang pada tujuan yang telah dinyatakan
Contoh Kebijaksanaan Operasi
SIKLUS PRODUKSI (FABRIKASI)
SIKLUS PENJADWALAN
SIKLUS PENJADWALAN
Waktu Kerja Efektif dan Tidak Efektif pada Manufaktur
Waktu Kerja Efektif dan Tidak Efektif pada Manufaktur Penjadwalan Penjadwalan
- Setelah rencana mengidentifikasikan sumber-sumber daya yang diperlukan, para manajer harus mengembangkan tabel waktu dalam mengumpulkan sumber-sumber daya tersebut
- Aspek operasi ini disebut penjadwalan
- Pada produksi barang, MPS (master production schedule) menyajikan produk yang dihasilkan, waktu produksinya, dan sumber-sumber daya yang dipakai pada periode tertentu
- Para manajer menjadwalkan proyek spesial dengan bantuan bagan
Gantt dan bagan PERT yang merupakan alat bantu dalam
menjaga koordinasi dan pewaktuan secara ketat Kendali Operasi Kendali Operasi
- Setelah jadwal disusun, kendali operasi (operation control) mewajibkan para manajer untuk memonitor kinerja dengan cara membandingkan hasil terhadap rencana dan jadwal yang mendetail
- Jika standar jadwal atau kualitas tidak terpenuhi, para manajer mengambil tindakan pengoreksian
Follow-up (mengecek pengimplementasian keputusan) adalah
aspek utama dari kendali operasi Proses Penjamin Kendali Operasi Proses Penjamin Kendali Operasi
Kendali operasi memiliki dua proses yang menjamin pemenuhan jadwal dan pencapaian tujuan produksi, yaitu:
1. Manajemen material
2. Beberapa alat bantu bagi manajer, antara lain: i. Pelatihan pekerja ii. Lean system iii. MRP iv. Kendali kualitas Proses Penjamin Kendali Operasi 1: Proses Penjamin Kendali Operasi 1:
Manajemen Material Manajemen Material
- Proses manajemen material mencakup kendali dan juga perencanaan serta pengorganisasian alur material
- Manajemen material bisa berfokus pada desain produk dengan cara menekankan standardisasi (penggunaan komponen-komponen yang standar dan seragam
Proses Penjamin Kendali Operasi 2: Proses Penjamin Kendali Operasi 2:
Alat-Alat Bantu bagi Manajer i-ii Alat-Alat Bantu bagi Manajer i-ii
i. Pelatihan pekerja (worker training): Kepuasan konsumen terkait
erat dengan karyawan yang menyediakan jasa, terutama pada sistem-sistem jasa di mana karyawan sekaligus sebagai pengolah produk dan juga awak penjualan
ii. Lean system didesain untuk alur produksi yang lancar dan
menghindarkan inefisiensi, menghilangkan inventori sia-sia, dan terus-menerus memperbaiki proses-proses produksi Proses Penjamin Kendali Operasi 2: Proses Penjamin Kendali Operasi 2:
Alat-Alat Bantu bagi Manajer iii-iv Alat-Alat Bantu bagi Manajer iii-iv
iii. MRP (material requirements planning) bertujuan menyediakan
material dalam jumlah, tempat, dan waktu yang tepat, memakai bill
of material (“resep” yang menspesifikasikan bahan-bahan yang
diperlukan, urutan pengkombinasian bahan-bahan tersebut, dan kuantitas yang diperlukan dari masing-masing bahan tersebut untuk memproduksi satu set barang jadi
iv. Kendali kualitas adalah manajemen dari proses operasi dalam
rangka memproduksi barang atau menyediakan jasa yang memenuhi standar kualitas tertentu Perencanaan Operasi 3: Perencanaan Tata-Letak Perencanaan Operasi 3: Perencanaan Tata-Letak
- Tata-letak (layout) adalah pengaturan peletakan permesinan, peralatan, dan bahan yang menentukan seberapa cepat perusahaan mampu merespons permintaan konsumen
- Pada produksi barang, tata-letak bisa ditetapkan menurut:
- – Fasilitas produktif: Tempat kerja dan peralatan pengolah bahan mentah
- – Fasilitas non produktif: Gudang dan area perawatan
- – Fasilitas pendukung: Kantor, toilet, tempat parkir, kantin, dsb.
- Tiga jenis tata-letak dasar yaitu: Tata-letak proses, tata-letak
selular, dan tata-letak produk
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
1. Biaya ruang kerja
2. Biaya tenaga kerja
3. Insentif pajak
4. Sumber permintaan
5. Akses ke transportasi
6. Ketersediaan tenaga kerja
Biaya Ruang Kerja Biaya Ruang Kerja Contoh:
- Ruangan di gedung perkantoran
- Ruangan di hotel
- Ruangan di pusat pertokoan
- Ruko • Rumah • Ruangan di universitas
Pilihan ruang kerja untuk Lembaga Pendidikan? Café? Butik? Toko buku? Fitness Centre?
Rancangan dan Tata Letak
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Rancangan dan Tata Letak
- Karakteristik Lokasi – Gedung tinggi atau gedung luas/lebar
- Proses Produksi – Tata letak produk menempatkan tugas sesuai urutan pengerjaannya.
- Jenis Produk
– Pembagian lokasi berdasarkan jenis produk
- Kapasitas produksi yang diinginkan
- – Tingkat produksi maksimum atau tingkat produksi umum plus 25%.