Uji antimikroba fraksi ekstrak metanol e

BiotaVol. l5(1.):I l8 l25.Februari20r0
ISSN0851-8670

Uji Antimikroba Fraksi Ekstrak Metanol, Etil Asetat dan z-HeksanaDaun
Tabar-Tabar(Castusspeciosus)dan ToksisitasnyaTerhadapLarva Udang
AntimicobialTest of Fraction of Methanol,Ethyl Acetateand ,-Hexane Extract of TabarT^b^r (Costusspeciosur)Leafand Their Toxicify to Brine-ShrimpLarvae
Dwi Suryatrto*,Tata B Kelana,dan Sri Wahyuni
Depdtemen Biologi, Fahtltas MIPA, Unbersit$ Sunaterd &ara
Jl. BioteknologiNo. I, Medan 20155
E-ddil : d suryantoQllycos. con * Penuli.\ untuk korcspondenri

Abstract
A Study on antimicrobial examinationof fractionsof methanol,ethyl-acetAte,
and r-h€xane
extract of tabar{abar (Costuss?eciosas)
l€af to bacteria(Baci us sp.,Staphllococcusrurcus,
Esche chid coli, antl Senttia marcescent, a'id yeast (Cdndidt tlhicans),
thei toxici,) to
^nd
btine-shtimp(A emia salina) lar\^e has b€endone.Examinationol antimicrobial
activitiesto

the nicrobesw€re done by agar diffusionInethod,whil€ tcst for toxicity was doneby eiposing2
days-oldlarvae to certain concentrrtionof the extract. Pr€lininary tests on phytochemical
compoundsin lerf were done by M.yerrs, FeClr!Mg-HCl, foan, and 10% N6OH in methanol
tests.The r€suftsshowedthat methanolleaf extractof tababtuhlttin generalinhibitcd more in
th€ growrh of gram-positive8{cr7lxssp. tad S. aurcusrather thao 10 oiher t€stedmicrobes.
Conpared to methanoland ethyl-acetatefraction,,r-hexanefraction of the leaf inhibiied mo.e
,Bdcttlxrsp. and
cr[ Int€restingly,C. .tlbicdnsw^s highly inhibit€d by ,-hexane fractions.
'. extract, ethyl-ac€tate,
LC5oof methanol
and n-h€xanefractioo, wer€ 45.53,.178.37,
and 824.20
ppm, r€spectiv€ly.Preliminary t€st on phytochenicalconpo'rnds showedsaponinwas only
detectedin fractionsof Inethanoland ethyl acetat€€xtracts,st€roidwas detectedin fraction oI
nethanol,whil€ triterpenoidwAsdetectedin fraction ofr-hexan€ extract.Ph€nolicwasdetected
in all extract fractions, while flavonoid,kumrrin, and alkaloid on the other hand were not
Key wortls: Costusspeciosrrs,
antinicrobial activity,brine-shrimp!toxicity
Abstrak
T€lah dilakukan kaiian sifal antinokroba fraksi ekslrak methanol,ctil-aseiatdan n-hek$ana

daun tabar-tabar (Co:ttusspesiotas')
terhadap bakteri (B.tci as sp., Stdphrlococcusaureur,
E (he (hia coli,
Seratia marcescens)dat kzmij (Candida dbicansr, sert^ toksisitasny.
lu.latq qrtemiu snlinat, Uji aktivitas antinikroba dilakukan dengan
terhsdap larva ^od
menggunakanmetodedifusi agar, s€dangkanuji toksisitasdilakukan dcngan m€napar larva
udsng unur 2 ha.i pada konsentrasitert€otu ekstrak. Uji pendahuluanfitokinia daon
menggunskanuji M€yer's, F€C13,Mg-HCl, busa, dan 10% NaOH dalam netanol. Hasil
nen'rnjukkan
ekstrak metanol daun trbar-tabar lebih mcnghanbal
pertunbuhan bakteri eran-positiftariltxr sp.and S. arl€rs drripada mikrobr uji lainnya.Jika
dibandingkan dengan fraksi netanol dan elil-as€tat,frAksi r-h€ksana lebih menghambat
Aacilff sp, dan tr cc,/i,Fraki r'heksana I€bih menunjukkandaya hanbatnya terhadap C
./6icarr. LC$ ektrak m€thanol,etil-asetal,dan n-heksaraberturutturut adalah45,53;478,37;
dan 824,20ppm. Uji p€ndahuluanfitokimia merunjukkan bahwa saponin hanya terdet€ksi
pada fraksi netanol dan €til-asetat,steroid terdeteksi pada fraksi metanol, sedangkan
trit€rp€noid terdeteksipada fraki n-heksana.F€nolatt€rd€teksidi selnuafraksi, sedangkn
flavonoiddan alkaloidtidak tcrdeteksi.
K.ta kunci: Cod,s s1?cirrrs,,ktivitas antinikrobr,larv, udrng, toksisitas


Diterima:
03Maret2009,disetujui:
l2Maret2010

Pendahuluan
Pengobatan dan pendayagunaanobat
tradisional merupakansalah satu bagian dari
program pelayanan kesehatan dasar, serta
merupakan suatu altematif untuk memenuhi
kebutuhan dasar di bidang kesehatan.Obatobatan yang b€msal dari tumbuhan telah
digunakansejak lama untuk menjagakesehatan
clan menyembutrkanpenyakit. Sangat banyak
catatan tentang penyiapan obat-obatad
tradisional
(Mairie/ d/.,2006).
ini di masyarakat
Di negaraberkembang,
diperkimkansekitar80%
populasibergantungpadaobat-obatantmdisional

untukmenjagakesehatan
(Kumar€r d/., 2006).
Obat-obatanini penting karenadianggaptidak
memberikan
efek samping.Saatini, penehtran
difokuskan pada pemanfaatantumbuhan obat
dalam berbagai sistem tradisional (Idn et al.,
2006).
Agar p€rananobattradisional,
khususnya
tumbuhanobatdalamp€layanankesehatandapat
perlu didorongupayapeng€nalan,
ditingkatkan,
penelitian,pengujian,danpengembangan
khasiat
dan keamanansuafutumbuhan.Tumbuhanobat
dalam b€berapapuluh tahun terakhir menjadi
objek penelitian farmakologi yang sangat
intensif(Kumar et al.,2006). Selama5 tahun
teraklir lebih dari 13.000 jenis tumbuhan

dipelajariuntukkemungkinan
digunakan
sebagai
obat (Kumar et al., 2006). Oleh karena itu,
merupakanhal yang menarik dapat melakukan
penapisan tumbuhan obat pada masyarakat
lradisional
untukmemvalidasi
penggunaannya
di
masyamkatdan untuk memperolehbahanaktif
yang dapat digunakan sebagai obat untuk
meningkatkan kualitas p€rawatan kesehatan
(Gvav et a1.,2008;Kianbakhtdan Jahaniani,
2OO3).
Salab satu tumbuhan yang digunakan
sebagaiobat tradisonalyaitu tabar-tabar(Co.rtrrr
rpectosrs (Koen) J. E Smith; Familia
Zingiberaceae).Tumbuhanini oleh masyarakat
Karo yang tinggal di sekitar kawasanTaman

Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten
Langkal digunakan sebagai obat batuk
(Mumpuni, 2004). Saat ini, resistensiganda
mikroba penyebabpenyalir pada manusia,
hewan,dan tumbuhanm€ningkatterhadapobat
antibiotika karenapenggunaanyang antibiotika
yang sembarangan.
Keadaanini memaksapara

BiotaVol. 15(l), F€bruari
2010

ahli mencari senyawa antimikoba baru dari
berbagaisumbersepenitumbuhanobat(Essawi
dan Srour,2000;K[mar et al.,2006; curav e,
a|.,2008).
Penelitianini bertujuanudtuk mengetabui
bioaktivitas ekstrak metanol, ekstrak hasil
fraksinasi etil asetat dan r-heksana dengan
melalokan uji aktivitas antimikroba, ujr

toksisitas dengan larva udang Artemia sali a,
dan uji pendahuluanfitokimia untuk mengetahut
kandungansenyawam€tabolit sekunderdalam
ekstrakdauntabar-tabar.

MetodePenelitian
Pengambilsn dan
Tumbuhan

Peng€ringan Contoh

Contoh daun tumbuhan tabar-tabar
diambil dari hutan TNCL Tangkahan,
Kabupaten Langkat, SumateraUtara. Contoh
daunsegardibawake laboratorium,
dicucibersrn
dan dipotong k€cil-kecil agar mudah
dikeringkan. Contoh kemudian dibiarkan
mengering
selarna

I minggu.
Pembuatsn Ekotrrk Frrksi Metrnol, Etit
Asetat,drn ,r-Heksana
Contoh daun kering dimasemsidengan
metanol dalam botol dan dibiarkan selama 5
hari. Pengadukandilakukan setiap hari.
Campuran tersebut kemudian diserkai uan
disaring untuk mendapatkanmaserat.Maserat
diuapkan dengan menggunakan rotavapor.
Ekstrak kental yang diperoleh dimasukkanke
dalambotol vial steril dan dilanjurkandengan
proses pengeringanmenggunakandesikator.
Pengujianaktivitas antimikoba larutan ekstmk
dilakukanpadakonsentrasi
(glv) t%o,5yo,l0o/r,
IsYo,dan20oAdenganpelarutDMSO.
Sebagianekstrak metanol difraksmasr
berturut-turutdenganetil asetat5 x 500 ml dan
,-heksana5 x 500 ml. Tiap{iap eksfak fiaksi
yang diperoleh diuapkandenganmenggunakan

alat rotavapor sampai kering. Ekshak fi-aksi
kemudian ditimbang untuk menentukan
beramya.Pengujianantimikrobadilakukanpada
konsentrasi100, 500, 1000, dan 2000 ppm
denganpelarutDMSO.

l19

Uji A tinikroba Fmksi Et'Jtrak Metanol Etil Asetat dat

Uji DayaHambatPertumbuhanMikroba
Biakan-biakanbakteri uji yang digunakan
(Escherichia coli, Senatia marcescens,
Staph),lococcs aureus,dan Bdcillrr sp.) dalam
penelitianini merupakan
koleksiLaboralorium
Mikobiologi, FakultasMIPA, USU, Medan.
Biakan jamur yang dipakai (Candida albicans)
dipemleh dari Laboratorium Mikrobiologi,
USU,Medan.

Fakultas
Kedokteran,
biakanmumi
Sebanyak
l-2 o\e liap-tiap
jamur
yang
uji
telah dikultur
bakteri dan
disuspensikan dengan mengguakan larutan
NaCl 0.85% sampaidiperolehkekeruhan!
1x103Czu/ml. Suspensibiakanuji diusapkan
secaram€ratad€nganmenggunakankapas lidi
steril pada permukaan media Nuftie t Agar
untuk bakteri dan mediaPotato De.xtrcseAgar
unhrk jamur uji dalam cawan petri. Biakan
dibiarkanselama15menit.
Sebanyak6 buah cakam kosong(Oxoid,
10 ll ekstmk

Inggris)ditetesimasing-masing
konsentrasi
uji.
denBan
alauekstrakfmksisesuar
Cakram kemudrandilelakkanpada suspensi
sebaran biakan dalam cawan petri dengan
menggrmakanpinset steril sambil menekan
sedikit pada permukaan media usapan agar
menempel.Biakan lalu diinkubasipada subu
30oC selama24 jam. Aktivitas antimikoba
diukur sebagai diameter hambatan yang
terbentuk setelah ekstrak berdifirsi. Diameter
hambatandiukur denganmenggunakanmistar
a tibaclerial zone gauge Ior Kirb!-Bauer
nethods of susceplibility testing datam s $!an
1983).
danSherman,
mm (Cappuccino
Uji Toksisitas [kstr&k
Ud^ngA. sali a

Terhad.p Larva

Kista udang ,4. sdllnd ditetaskandalam
bejanayangsudahdiisi air laut.Bejanaterbagi
dua bagian yang saling berhubungan,dmgan
bagian lemng dan bagian gelap. Bejana
dilengkapidenganalat aerasi.Kista dimasukkan
ke dalam bagian yang gelap dan dibiarkan
menetas.Setelah48 jam hewanuji siap untuk
(Kelana,2003).
digunakan
Larutan uji disiapkandengankonsentrasi
akhir dalamair laut sebesar10 ppm, 100ppm,
dan 1000ppm denganpelarutDMSO. Larutan
kontrol digunakan DMSO tanpa penambahan
ekstrak. Setiap konsentrasi dibuat ulangan

DO

'Heksand Dqun Taba*Tobal

sebanyak3 kali (3 vial). Ke dalamsetiapvial
ditambahkanDMSo sebanyak50 Fl dan
ditambahkanair laut kurang lebih 2 ml.
Sebanyakl0 ekor larva udang dimasukkanke
dalam vial. Volume dicul-upkansampai 5 ml
denganair laut. Kematian larva udang diamati
setelah24 jam. Data yang dipetolehdiolah
dengan mmggunakan program Finney untuk
menenhrkan
LC:o(Kelana,2003).
Uji PendahulurnFitokimir
Untuk mengetahuikeberadaanalkaloida,
steroid,dan
fenolik,kumarin,flavanoid,saponin,
triterpenoiddalamekstrakmetanol,fraksi etil
asetatdanftaksi,-heksanadilakukanuji dengan
menggunakanbeberapapereaksi, antara lain:
Mayer, Feclr, 10% NaOH, metanol,dan MgHCl.

Hasil dan Pembahasan
Uji DayaHombatPertumbuhanMlkrobr
Uji daya hambatekstrakdaun tabar-tabar
terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur
menunjukkanbahwa ekshak daun ini memiliki
aktivitas antimikoba yang berbeda. Hal tnl
zonabening
dapalrerlihatdenganterbeniuknya
yang bervariasi ukumnnya di sekitar wilayah
cakam. Terbentuknyazona bening tenebut
disebabkanbahan antimikroba yaitu ekstmk
metanoldauntabar-tabarmengalamiperembesan
ke daerah sekitamya sehingga pertumbuhan
bakteridanjamur terhambat.
Kemampuanantimikrobaekstrakmetanol,
dan ilaksi etil asetatdan n-heksanadaun tabartabar dalam menghambat pertumbuhan S.
E. coli dan
aureus,Baci us sp.,S. marcescens,
(Gambar1-3).
jamurC. d/ricarr terlihatberbeda
Karena menggunakanpelarut yang berbeda,
jumlah kandungansenyawaaltif dari tiap-tiap
sehingga
memberikan
ekstrakbolehjadi berbeda
pertumbuhanyang berbeda.
efek penghambatan
setiapjenisselmikoba
Di sampingitu kepekaan
uji berbeda.Kepekaanini bisa disebabkanol€h
perbedaan bahan penyusun dinding atau
membran
sel.
Luasnya wilayah hambatan merupakan
indikator untuk kepekaan mikroba terhadap
suatu zat aktif. Peningkatan konsentrasi
menunjukkan peningkatan daya hambat

Biotavol. l5 (l), Februari20l0

pertumbuhan mikroba uji.
Berdasarkan
pengukuran diameter mna hambat, ektmk
metanol mampu menghambat p€rtumbuhan
Bacillus sp. danS. aurers,sedikitefektif padaA
coli dan hampir tidak adapengaruhnyaterhadap
S. marccscensdan jamur C albicans (Ganbar
l). Hasil uji kemampuanmenghambateksfak
fraksi etil as€tat terhadap mikoba uji
menunjukkanbahwa ekstrak ftaksi ini mampu
menghambatpertumbuhanmikroba uji dengan
hasil yang bervariasi. Penghambatanyang
dihasilkanoleh ekshakfraksi etil asetattertlesar
tedadi pada S. arler.r, diikuti penghambatan
terhadap S. harcesce s da'n E. coli. Daya
hambat fraksi te*tadap Bacilhts sp. dan C.
a/ricdrs kuranglebih sama(Gambar2). Ekstrak
ftaksi etil asetat daun tabar-tabar dalam
konsenfasi terendah(100 ppm) sudahmarnpu
menghambal penumbuhan mikroba uJr.
Peningkatan
konsentmsi
ekstrakfraksi ini juga
menunjukkan peningkatan daya hambat
pertumbuhanmikoba uji.
Hasil uji antimikrobaekstrakfiakst zheksanamenunjukkan
bahwaekstrakftaksi ini
pertumbuhan
mikroba uji
mampu menghambat
yang
denganhasil
bervari^s| E. coli, Bacillut sp.
dan C. albicans dapatdihambatmeskipunlebih
kecil daripada daya hambat ekstrak fraksi ml
terhadap pertumbuhanS. marcescensdar S.
aureus (Gambar 3). Meski demikian secara
kes€lunrhanekstra*fraksi ini lebih menghambat
pertumbuhanmikoba uji dibandingkandengan
ekstraketil asetat.Sangatmenarik,dayahambat
penumbuhan
terhadap
c' alrr?anspadafraksinheksanasa.ngat
besar.Dayahambatpertumbuhan
ld.thad,'pBacillus sp. dan -E' cori juga terlihat
lebih b€sardibandingkandenganhal yang sama
pada ekshak metanol dan ekstnk fraki etil
asetat,
P€ngujianekstrak fraksi ,-heksana daun
tabar-tabarmenunjukkanbahwa semakinbesar
konsentrasiyang digunakansemakinbesarzona
hambat yang terbentuk. Akumulasi senyawa
padakonsentrasiyang lebih tinggi menimbulkan
daya efektif yang lebih tinggi pula. Ekst"ak

BioraVol. 15(1),Februari
2010

fraksi n-heksana daun tabar-tabar dalam
konsentrasiterendah(100 ppm) juga mampu
menghambatpertumbuhan
mikoba uji.
Peninglatan
konsentrasi
ekstrak
berpengaruhterhadapkemampuandaya hambat
yang
makin
besar. Dengan makin
terakumulasinya ekstrak yang bersifat
antimikroba dari tumbuhan tabar-tabar pada
media tumbuh makin mengganggu proses
pertumbuhanmikmba uji. Terb€ntuknyazona
hambat sangat tergantungoleh jumlah bahan
antimikoba yang diteteskanke cakam, daya
larut antimikrcba tersebutke media, koefisren
difusi, dan efektifnya antimikoba tersebut
(Madigan et al., 2003). Kemampuan
menghambatpertumbuhanbakt€ri dan jamur
diindikasikan
melaluipenggunaan
tumbuhanInr
sebagaiobat batuk (Mumpuni, 2004), obat
disentri,dan obat radangselaputlendir mata
(Wahluningsih, 2007). Jahe, tumbuhan
sekerabatdengantabar-tabarmemberikanefek
penghambatanterutama pada bakteri grampositif sep€rti B. cereus (Alzorcky dan
Nakahara,
2002).
Kemampuanbaban antimikrobadalam
menghambatpertumbuhanmikoba dipengaruhi
oleh zat aktif dalam ekstrak yang dicobakan.
Dari pengujianyang dilakukan terlihat adanya
perb€daankemampuanekstrakmetanol,ekstrak
6:aksi etil asetat,dan ekstrak faksi r-heksana
peftumbuhan
dalam menghambat
mikrobauji.
Hal ini mengindikasikan adanya perbedaan
senyawa yang terkandung dalam tiap-tiap
ekstrak. Saponin tidak terdeteksipada ekstrak
fraksi ,-heksana, sedang triterpenoid tidak
terdeteksipada ekstrak fraksi metanol dan /lheksana.Hadimya triterpenoid pada ftaksr rheksanabolehjadi menyebabkan
lebih besamya
zona hambatekstmk,-heksanaterhadapsemua
mikmba uji dibandingkan dengan ekstrak
metanoldan etil asetat.Senyawaini juga terlihat
menghambatlebih besarpadajamlJ C. albicans
dibandingkan dengan mikoba uji lain yang
m€ruDakan
k€lomDokbakteri.

t2l

Uii Attimikroba Fmksi Elrsndk Mehnol. Etil Asetat datl n-Hekta a Daun Tabar-Tabar

l0
9
tj

'n
5l
0

1 5 t0 t5 2 0
Konstrt.si Ekstrrk(%)
E S.drre$E Barilutsp aE.cotioS.norces.enszC.albico.s
Genbrr

l. Diarneter zona hambat ekstrak metanol dalm tabar-tabar.

5J
i

?1

0

2000
500
1000
Korsent.$iEkstr.k(ppm)
tr s.a|reu c Baci ts sp. . E .oli E s. narca@asac. albica8
r00

crmbsr 2. Diam€terzonahambatekstrakfraksi eiil aseratdaunlabar{abar.

t00

500

t000

2000

Konsentr.sjllk tnk (ppn)
nS. arre8 alk.ilussp.

.E coli o S nur.esM

?1C olbi.ons

Grmbar 3. Diam€terzonahambalektrak fraksi ,-hekana dauntabaFtabar-

t22

Bioravol. l5 (l), Februari
2010

Ujl Tokstuitrs Ekstr.k
UdangA. salina

Terhrdrp

Lrrvr

Pengujian toksisitas dilakukan untuk
mengetahui tingkat tokisitas
terhadap
gambaran
yang
organismeuji
dapatmemberikan
awal terhadappenggunaantabar-tabarsebagai
obat.Hasil llji toksisitasekstrakmetanol,ekstrak
ftaksi etil asetal dan ekstrak iaksi ,r-hekrana
daun tabar-tabar lerhadap lalva udang
ditunjukkan pada Tab€l L Peningkatan
konsentrasidiikuti denganpeningkatanjumlah
larvayangmati.
Hasil uji toksisitas tiap-tiap ekstrak
menunjukkan LC50 yang berbeda. Toksisitas
terhadaplarva udtng A. salina yang tertinggi
berturut-turutditunjukkanol€h €kstrakmetanol,
eksFak fraksi etil asetat.dan ekstrak fraksl
'theksanadengannilai LCj0 berturut-turutsebesar
ppm.
Hal
mr
45.53,418.37, d^n 824.20
jumlah danjenis senyawayang
mengindikasikan
adadalanekshakberbedas€hinggamemberikan
€fek toksik ya[g berbedapula. Pertumbuhansel
yang cepat pada larva \dang A. salina
digunakan
sebagai
menyebabkan
uji ini biasanya
uji pendugaanawal atras kemampuan suatu
senyawa mengharnbat perturnbuhan sel.
Penghambatanpetumbuhansel berakibat pada
kematianlarva. Uji toksisitasini merupakanuji
yang dapat dilakukan dengan cepat mudah,
murah,tidak membuhrbkankondfuiaseptis,dan

henghasilkanhasil yang cukup baik (Collegate
danMolyneux,1993).
Uii PendrhulurnFitokimir
pemeriksaan
pendahuluan
Hasil
kandunganmetabolitsekunderdaun tabar-tabar
memperlihatkan adanya kandungan smyawa
fenolik dalamekstrakfi'aksimetanol,€til asetal
dan n-heksana.Saponinterdapatpada ekstrak
ftaksi metanol dan etil as€tat, flavonoida
terdapat pada ekstrak ftaksi etil asetat, dan
triterpenoid terdapat pada ekshak ft'aksi
'theksana.Uji metabolitsekunderlainnya seperti
kumarin
alkaloida. llavonoida. dan
menunjukkan bahwa senyawa ini tidak
t€rdeteksi pada uji pendahuluan(Tabel 2).
Polaritaspelarut yang digunakanmemengaruhi
hasil senyawayangterlarut.
wahyuningsih (2007) menyebutkan
bahwadaundan batangtabar-tabarmengandung
6aponin, flavanoida dan tanin, sedang bunga
mengandungsaponin,flavonoidadan senyawasenyawa polifenol. Telaah laiu menyebutkan
bahwa tumbuhan ini mmgandungsaponin.
glikosida sianogenik, tanin, flavomoida, dan
karbohidrat(Anagaet al.,2@4). Telaahyang
dilakukanlerhadapkerabatdekatrumbuhanini.
C sprTclismeNnjukkan keb€radaansterol dan
glikosida furostanol (Willuhn dan Pretzsch,
1985)dan glikosidaflavonol(Antuneset al,
2000).

Trbel l. Jurnlahkernatianlarva udangdalam uji tokisitas ektrak metanol,ekstrakftaksi etil as€tat,dan €ktrak
fmksi ,-heksanadauntabar-tabar.
Konsentrrrl (ppm)

Lcjo Gpn)

1000
M€tanol
Etil alel.at
't-heksana

0
2

2
2
2

I

6,33

t0

4

5,67

3

45,53
478,37
824,20

Trbel 2. Kandunganbebcrapasenyawametabolits€kunderdalamekstmkfmksi metanol,etil asetat,dan ,-heksana
dauntabar-tabar.
GolotrgrnSenyrwr
M€t.Dol

Frrksi
Etll Asetlt

r-H€ksrm

Fenolik
Saponin
Flavonoida
Kumarin
Alkaloida
St€roid
Triterp€noid

Biotavol. l5 (1),Februari2010

123

Uii Antinikroba Frak:i EkstrckMetanoLEtil Asetot.lann-Hek:anaDdunhbaFTabar

Simpulandan Saran
Simpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa ekstrak metanol daun tabar-tabarlebih
menghambat
bakterigrampositif dibandingkan
denganbakeritsramnegariisedangkan
f|alsi ,heksana menghambatkelompok baik bakteri
glam negatif maupun$am positif, bahkanlebih
menghambatpertumbuhanjamur. Pengujian
pada larva udang(LC50)menunjukkan
bahwa
efek toksik tertinggi berturut-turutterdapatpada
ekstrak meihanol, fraksi etil-asetat, dan
',pendahuluan fitokrmia
heksana. t J'
menunjukkan saponin hanya terdapat pada
ekstrakmetanoldan etil-asetat,steroid terdapat
pada eksbak metanol, sedanglantriterpenoida
terdapatpadafraksi n-h€ksana.
Saran
Pemumian senyawa aktif diperlukan
untuk menentukan struktur senyawa dan
aktivilasantimikrobasertatoksisitasterhadaps€l
hewantingkattinggi.

UcapanTerima Kasih
Artikel ini didedikasikan untuk rekan
kamialm.Drs.TataBintamKelana,M.Si.

Daftar Pustaka
Abrha( S.A. 1990. Phylo M6dica. Ma.jalah llmu{lmu
Penopang Obal Bahan Alam. Yayasu
Pengembangm Ob.t Bahan Alam Ph',lo
Medica.Jak na-

Monosaccharides
as llavonol Glycosidesfrom
Costa spiroli!. Fitoterupia.Tt: 5O7-510.
Cappucino,
J.G. de Shemn, N. l9El. Micrcbiologya
Labomlory
Manlal.
Addison-wcslcy
PublishingCo.
81 81.371-37?.
Culvenor,C.C.J.dan Fitzgerald,J.S. 1961.A Fi€ld Melhod
for Alcaloid Soeeningof Plants.J. Pham. ki.
52:303-304.
B$awi, T. dan Srcur. M. 2000. Scrcening of Some
PalestinianMediciml Plmts fo. Aniibacrerial
Acn\ry. J. Cthnoph ad.ol. lO: 3a3- \49.
l.rgl. f. Iq60.SporTe{ in OrSani.Analyis. 8d theiver
Pnblishing
Co.Japan.
Gunv. S.S.,Gukan, V.D.. Duagkar,N.J-dd Palil,A.T.
2008. Anlimicrobial Activiry of ,/t?a
noiospernaLm. Gtm.UPT, 1t 2t-24.
Harbome. J.B. 1987-Metode Frokihia. Terbitan Kedua.
INtitut TeknologiBddun& Bandnng.
Henbing,w.K.. SenawaD,
D., Agustinus,S.W.,Thoms,
Y. dan Bambdg. \v. 1994. Ttftbuhdn Obat
BqLlasiat di Indoresia. Edisi kedua.Penerbrt
Putaka Kaili.i. Jakarla.
ldu M., Onogbai.E.K.L. Amshina, F.C- dd Alalfu,
J.E. 2006. Some Cddiovaeular Eilecls or'
Aqu€ousExtEct ofth€ L.aves of Stachltapheta
jonaiciens lL) vahl. Int J. Phama.ol, 2:
163-165.
Jaiswal.A.K., Sail.K.B. dan Saqa,B.A. 1994.Adiolik
Activitr of Azo.lita.hta ir.lica Leaf EkstEk in
RalF.IadiaaJ. Exp-Riol.31:17 56.
Kelana.T.B. 2003. Isolasi,ElusidasiSlruI|1udan Uji
KimiaUtam Daln
"BnneShnmp Kandungan
Ficus deboide$ Ia.k. yar bilobata. Tesis.
ProSn.n Pasca Sarjana.Unjvesitas Andalas,
Kianbakht, S. dan Jahaniani, L 2003. Evalualion of
Antibaderial Activiry of l/ibulns tenestns L.
AlNiry in Imn-IJPT, 2: 22 21.

AlzoFky, N.S. dar Nakahda, K. 2003. Arlibactenal
Acliviiy of Exincts fron Some Edible Planls
comonly Consuhed ln Asi^. Int. J. Food
Mi. robia1,80: 223-230.

KMar. R.S.,Sivakunar,T.. Sundaran,R.S..Sivakm.
P.,Nethaji,R., Gupta.M. ddnMeumda.,U.K.
2006.Aniinicrcbial and Anlioxidant Activities
of Carera afiorca Roxh. Sten Ba.k. /./PZ. 5:
35-41.

Amgq A.O.,Njoku,C.J.,Ekejiuba,
E.S..Esiaka.
M.N..t^n
Asun, LU. 20l}1. Invesdgalions of lhe
MethanolicLeal Exhct of Cosddu/e/. Kd lor
PhmacologicalAcriviriesd titto
in vito.
^Ad
Phltohedica, 1l : 242 248.

Maili, A., Dewejeq S., MaddalS.C.dan Annadurai.S.
2007.Explodlionof AntinicrobialPotenlialof
Methanol and wale. Extracl of Seeds of
Swieteniorrvctophllo (Fanily Meliac.ae). to
Substanriate
FolkloreClaim.l./PI, 6: 99-102.

Anonim.

Mumpuni, M. 2004. Invenla.isasi Tunbuhan Obat Di
Kawasan Hulan TangkahanTamn Nasional
Gunung Leuse. Kabupaten Langbt. ,trnpri.
FakuftasMIPA Unive6ilasSumtera UtaF,

200?. Corlus J/)?.rrh.
http://'l/w.
doctorgaru.cor/6tru-na. 04/261200?.

Anrunes,A.S., da Silva, B.P. dan Pa!€nte,I-P. 2000.
D€remjnation
of
Quntjlltive

t)4

Bioravol. 15(1),Februari2010

-t
--

&trtetdo et ol.,

Vl.,'.& B. 2$:2. ntw,
7)v,bb,nr' t*
JdtrA. Ptd.b..s*rLyr,J|bll..

fuo.,4t'

oworrb! oJ. &! Nw|8q z:t!M. N.
Addiin.ll''mtory.nd Ad Nct dv. fcdvili..
(Co.E.).
of
Corr('
&.l''t|,&E
Ptuneatoglutbt, l. n3A-'23A.

s.rdjdo,o.
rere.pats',.'(b'rd't*t&c"r
Rattdt l. W.
K.dold.mrbr...

Mj.Lh

Ccrni! Dtnir

sireulo, w.y. 2m4.aaugrrar lrail parat rtrfun
ht
XJ,trc''td. &li!i R.rbi. PaEb.r
Sw.d.yr,,tbrh.

l
l

I
I
I

i
i
1.
t

Biotr Vol. 15(l), F6bru.ri2010

Sb.oi!, C'G.GJ.2(x)3.Fto.! Uatu *oloh di hb"etta.
C.rrf& K..cdil|'.
ttl lhdny. h nitr,
J'lrtr'
T.Dpubolod,O.T. 1995.T,,,,tbt,!,nObt B'ai P6i,{d
,&,r. C.t.br hdlt" Blr..rrr, Jd.0ii.

*"t-'-'**f

;* ffiritrrffP"#

Tutd{hd Ob.t UNAS/ P3TO UNAS.
hDr'fDd.$jii6.iddtr.trig_imhd!.d_ots
ttEllai,{!id'ul26lm7'
willuh, C. nr Fr!E!.l! G. 1985.Dio4cnin lnd Semb
frsmca6tottpinlt. PlattoM.n,3. ta5-t87.