Empat Langkah Dasar Dalam Perencanaan
Empat Langkah Dasar Dalam
Perencanaan
Nama : Biaini Naeli Muna
Program Studi : Akuntansi
NIM : 125020300111098
Assalamualaikum wr.wb. Bapak/Ibu dan teman-teman di seluruh Indonesia sekalian.
Semoga dengan file ini, bisa semakin menambah ilmu pengetahuan, wawasan &
dapat bermanfaat bagi sesama.
Dengan senang hati saya menerima saran yang bersifat membangun dari
Bapak/Ibu dan teman-teman yang dapat disampaikan melalui jaringan dibawah ini :
PIN BBM : 517EB577
Facebook : Biaini Neli
LinkedID : Biaini Neli
Salam,
Biaini Naeli Muna
Empat langkah dasar dalam
perencanaan
Tetapkan tujuan dan seperangkat tujuan.
Definisikan Sesuatu saat ini.
Identifikasikan hal-hal yang membantu dan
menghambat tujuan-tujuan.
Kembangkan rencana atau perangkat tindakan
untuk mencapai tujuan.
Rencana operasional
Memberikan sasaran yang harus dicapai oleh
tingkat yang lebih rendah, dan pada gilirannya
memberikan saran untuk tujuan yang harus dicapai
oleh rencana pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi.
Terdapat dua jenis utama rencana yaitu :
1. Rencana strategis.
2. Rencana operasional, .
Terdapat dua jenis utama dari rencanarenacana operasional.
Rencana sekali pakai (single use plans) dikembangkan
untuk untuk mencapai tujuan khusus dan dibubarkan
bila rencana itu telah diselesaikan.
Rencana tetap (standing plans), merupakan pendekatan
yang telah dibakukan untuk menangani situasi
yang
berulang kali terjadi dan yang dapat dengan mudah
diantisipasi.
Program
Bentuk
rencana
sekali pakai
Proyek
Anggaran
1. Program, meliputi seperangkat kegiatan
yang
luas, yang meliputi :
Langkah utama yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
Unit atau anggota organisasi yang
bertanggungjawab untuk setiap langkah.
Urutan serta pengaturan waktu dari setiap
langkah.
Program ini mungkin disertai oleh
anggaran atau
seperangkat anggaran
untuk kegiatan yang
diperlukan.
2. Proyek, adalah bagian dari program yang lebih kecil
dan terpisah. Setiap proyek mempunyai lingkup yang
terbatas dan petunjuk-petunjuk yang menyangkut
tugas dan waktu.
3. Anggaran (budget), adalah pernyataan mengenai
sumber daya keungan yang disediakan untuk
kegiatan-kegiatan tertentu selama periode tertentu.
Kebijakan
(policy)
Bentuk
rencana
tetap
Prosedur
standar
atau baku
Peraturan
(rules)
1. Kebijakan (policy), adalah garis pedoman untuk
pengambilan keputusan.
Kebijakan menetapkan batas-batas disekitar
keputusan, termasuk keputusan yang tidak dapat
dibuat.
Alasan para manajer membuat kebijakan adalah
sebagai berikut :
Mampu meningkatkan keefektifan organisasi.
Mampu mencerminkan nilai-nilai pribadi
mereka.
Mampu menghilangkan pertentangan
atau
kekacauan.
2. Prosedur standar, adalah kebijakan yang
dilaksanakan melalui garis pedoman yang lebih
terinci.
Prosedur standar atau baku dalam menangani
barang-barang yang akan dikembalikan :
Senyum kepada pelanggan.
Periksa tanggal pembelian pada tanda terima.
Periksa keadaan barang
3. Peraturan (rules), adalah pernyataan bahwa suatu
tindakan harus dilakukan atau tidak dilakukan dalam
situasi tertentu.
Peraturan merupakan rencana tetap yang
paling gambling dan bukan merupakan
pedoman bagi pemikiran atau pengambilan
keputusan.
Hubungan antara perencanaan dan
pengendalian
Jenis penyesuaian jika terjadi kejadian yang diramalkan
menyimpang :
Mengubah kegiatan sedemikian rupa.
Mempertimbangkan kembali dan mungkin merevisi
rencana.
Mengevaluasi kembali pengendalian untuk
meyakinkan bahwa pengendalian tersebut cocok dan
tepat untuk rencana tersebut.
Penganggaran
Jenis
pengendalian
Informasi
Keterlibatan
pegawai
Dua jenis rintangan dalam pengembangan rencana yang
efektif :
Perlawanan internal para calon perencana.
Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi
untuk menerima perencanaan dan rencana melainkan
hanya terhadap kegiatan dan sasaran baru.
Alasan yang menyebabkan seorang manajer ragu-ragu
bahkan gagal menetapkan sasaran.
Keengganan untuk mengorbankan sasaran
alternative.
Ketakutan akan kegagalan.
Kurangnya pengetahuan tentang oganisasi.
Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan.
Kurangnya kepercayaan diri.
Alasan anggota organisasi menolak perubahan
Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat
dilakukannya perubahan.
Ketidaksediaan melepaskan manfaat yang
ada
sekarang.
Terlihat banyak kelemahan dalam usul perubahan
itu.
Cara manajer untuk mengurangi perlawanan terhadap
perubahan yang direncanakan :
Melibatkan
para pegawai terutama mereka yang akan
terkena pengaruh dalam proses perencanaan.
Memberikan lebih banyak informasi kepada para
pegawai tentang rencana dan kemungkinan akibatakibatnya.
Mengembangkan suatu pola perencanaan yang
efektif dan penerapan yang efektif.
Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang
diusulkan terhadap para anggota organisasi.
Rencana MBO telah banyak dikembangkan
Manajemen berdasarkan hasil.
Manajemen sasaran.
Perencanaan dan peninjauan kembali.
Sasaran dan pengendalian.
Menurut Douglas McGregor ada dua perangkat
asumsi tentang bagaimana manusia didorong untuk
bekerja,
Manjemen berdasarkan dorongan.
Manajemen berdasarkan sasaran.
Unsur-unsur yang terdapat dalam MBO
Kesepakatan pada program
Penetapan sasaran tingkat puncak
Sasaran individual
Peranserta
Otonomi dalam pelaksanaan rencana
Pengkajian kembali unjuk kerja
Program MBO yang efektif meliputi unsur-unsur
Kesepatan terhadap pendekatan pada semua tingkat
organisasi
Penetapan sasaran-sasaran dan perencanaan yang efektif
oleh pimpinan puncak.
Penetapan sasaran-sasaran individual yang berkaitan
dengan sasaran-sasaran organisasi oleh manajer dan
bawahan.
Tinjauan teratur atas unjuk kerja dalam hubungannya
dengan tujuan
Evaluasi MBO
Penetapan sasaran
Beban balik tentang unjuk kerja
Peranserta
Kelemahan-kelemahan MBO
Proses pengkajian kembali dapat menyebabkan ketegangan
dan kebencian.
Tidak semua prestasi dapat diukur dan dikuantifikasikan.
Hampir semua persoalan yang berulang-ulang terjadi yang
dihadapi oleh para anggota organisasi.
Membutuhkan banyak waktu dan upaya dalam
mempelajari penggunaan teknik.
Kelemahan yang secara teorotis tidak perlu tetapi, yamh
tampaknya sering berkembang bahkan dalam programprogram MBO yang dilaksanakan dengan tepat.
Masalah yang harus dikendalikan oleh program MBO
Gaya dan dukungan pimpinan.
Adaptasi dan perubahan.
Kecakapan hubungan antarpribadi.
Uraian tugas.
Penerapan dan pengkoordinasian tujuan.
Pengendalian terhadap metode pencapaian sasaran.
Konflik antara kreativitas dan MBO.
Langkah dalam membuat MBO menjadi lebih efektif
Tunjukan kesepakatan yang berkesinambungan dari
pimpinan tinggi.
Didik dan latih manajer.
Rumuskan tujuan-tujuan dengan jelas.
Laksanakan umpan-balik secara efektif.
Anjurkan adanya peranserta.
Sumber :
Dikutip dari buku Pengantar Manajemen
Perencanaan
Nama : Biaini Naeli Muna
Program Studi : Akuntansi
NIM : 125020300111098
Assalamualaikum wr.wb. Bapak/Ibu dan teman-teman di seluruh Indonesia sekalian.
Semoga dengan file ini, bisa semakin menambah ilmu pengetahuan, wawasan &
dapat bermanfaat bagi sesama.
Dengan senang hati saya menerima saran yang bersifat membangun dari
Bapak/Ibu dan teman-teman yang dapat disampaikan melalui jaringan dibawah ini :
PIN BBM : 517EB577
Facebook : Biaini Neli
LinkedID : Biaini Neli
Salam,
Biaini Naeli Muna
Empat langkah dasar dalam
perencanaan
Tetapkan tujuan dan seperangkat tujuan.
Definisikan Sesuatu saat ini.
Identifikasikan hal-hal yang membantu dan
menghambat tujuan-tujuan.
Kembangkan rencana atau perangkat tindakan
untuk mencapai tujuan.
Rencana operasional
Memberikan sasaran yang harus dicapai oleh
tingkat yang lebih rendah, dan pada gilirannya
memberikan saran untuk tujuan yang harus dicapai
oleh rencana pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi.
Terdapat dua jenis utama rencana yaitu :
1. Rencana strategis.
2. Rencana operasional, .
Terdapat dua jenis utama dari rencanarenacana operasional.
Rencana sekali pakai (single use plans) dikembangkan
untuk untuk mencapai tujuan khusus dan dibubarkan
bila rencana itu telah diselesaikan.
Rencana tetap (standing plans), merupakan pendekatan
yang telah dibakukan untuk menangani situasi
yang
berulang kali terjadi dan yang dapat dengan mudah
diantisipasi.
Program
Bentuk
rencana
sekali pakai
Proyek
Anggaran
1. Program, meliputi seperangkat kegiatan
yang
luas, yang meliputi :
Langkah utama yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
Unit atau anggota organisasi yang
bertanggungjawab untuk setiap langkah.
Urutan serta pengaturan waktu dari setiap
langkah.
Program ini mungkin disertai oleh
anggaran atau
seperangkat anggaran
untuk kegiatan yang
diperlukan.
2. Proyek, adalah bagian dari program yang lebih kecil
dan terpisah. Setiap proyek mempunyai lingkup yang
terbatas dan petunjuk-petunjuk yang menyangkut
tugas dan waktu.
3. Anggaran (budget), adalah pernyataan mengenai
sumber daya keungan yang disediakan untuk
kegiatan-kegiatan tertentu selama periode tertentu.
Kebijakan
(policy)
Bentuk
rencana
tetap
Prosedur
standar
atau baku
Peraturan
(rules)
1. Kebijakan (policy), adalah garis pedoman untuk
pengambilan keputusan.
Kebijakan menetapkan batas-batas disekitar
keputusan, termasuk keputusan yang tidak dapat
dibuat.
Alasan para manajer membuat kebijakan adalah
sebagai berikut :
Mampu meningkatkan keefektifan organisasi.
Mampu mencerminkan nilai-nilai pribadi
mereka.
Mampu menghilangkan pertentangan
atau
kekacauan.
2. Prosedur standar, adalah kebijakan yang
dilaksanakan melalui garis pedoman yang lebih
terinci.
Prosedur standar atau baku dalam menangani
barang-barang yang akan dikembalikan :
Senyum kepada pelanggan.
Periksa tanggal pembelian pada tanda terima.
Periksa keadaan barang
3. Peraturan (rules), adalah pernyataan bahwa suatu
tindakan harus dilakukan atau tidak dilakukan dalam
situasi tertentu.
Peraturan merupakan rencana tetap yang
paling gambling dan bukan merupakan
pedoman bagi pemikiran atau pengambilan
keputusan.
Hubungan antara perencanaan dan
pengendalian
Jenis penyesuaian jika terjadi kejadian yang diramalkan
menyimpang :
Mengubah kegiatan sedemikian rupa.
Mempertimbangkan kembali dan mungkin merevisi
rencana.
Mengevaluasi kembali pengendalian untuk
meyakinkan bahwa pengendalian tersebut cocok dan
tepat untuk rencana tersebut.
Penganggaran
Jenis
pengendalian
Informasi
Keterlibatan
pegawai
Dua jenis rintangan dalam pengembangan rencana yang
efektif :
Perlawanan internal para calon perencana.
Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi
untuk menerima perencanaan dan rencana melainkan
hanya terhadap kegiatan dan sasaran baru.
Alasan yang menyebabkan seorang manajer ragu-ragu
bahkan gagal menetapkan sasaran.
Keengganan untuk mengorbankan sasaran
alternative.
Ketakutan akan kegagalan.
Kurangnya pengetahuan tentang oganisasi.
Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan.
Kurangnya kepercayaan diri.
Alasan anggota organisasi menolak perubahan
Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat
dilakukannya perubahan.
Ketidaksediaan melepaskan manfaat yang
ada
sekarang.
Terlihat banyak kelemahan dalam usul perubahan
itu.
Cara manajer untuk mengurangi perlawanan terhadap
perubahan yang direncanakan :
Melibatkan
para pegawai terutama mereka yang akan
terkena pengaruh dalam proses perencanaan.
Memberikan lebih banyak informasi kepada para
pegawai tentang rencana dan kemungkinan akibatakibatnya.
Mengembangkan suatu pola perencanaan yang
efektif dan penerapan yang efektif.
Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang
diusulkan terhadap para anggota organisasi.
Rencana MBO telah banyak dikembangkan
Manajemen berdasarkan hasil.
Manajemen sasaran.
Perencanaan dan peninjauan kembali.
Sasaran dan pengendalian.
Menurut Douglas McGregor ada dua perangkat
asumsi tentang bagaimana manusia didorong untuk
bekerja,
Manjemen berdasarkan dorongan.
Manajemen berdasarkan sasaran.
Unsur-unsur yang terdapat dalam MBO
Kesepakatan pada program
Penetapan sasaran tingkat puncak
Sasaran individual
Peranserta
Otonomi dalam pelaksanaan rencana
Pengkajian kembali unjuk kerja
Program MBO yang efektif meliputi unsur-unsur
Kesepatan terhadap pendekatan pada semua tingkat
organisasi
Penetapan sasaran-sasaran dan perencanaan yang efektif
oleh pimpinan puncak.
Penetapan sasaran-sasaran individual yang berkaitan
dengan sasaran-sasaran organisasi oleh manajer dan
bawahan.
Tinjauan teratur atas unjuk kerja dalam hubungannya
dengan tujuan
Evaluasi MBO
Penetapan sasaran
Beban balik tentang unjuk kerja
Peranserta
Kelemahan-kelemahan MBO
Proses pengkajian kembali dapat menyebabkan ketegangan
dan kebencian.
Tidak semua prestasi dapat diukur dan dikuantifikasikan.
Hampir semua persoalan yang berulang-ulang terjadi yang
dihadapi oleh para anggota organisasi.
Membutuhkan banyak waktu dan upaya dalam
mempelajari penggunaan teknik.
Kelemahan yang secara teorotis tidak perlu tetapi, yamh
tampaknya sering berkembang bahkan dalam programprogram MBO yang dilaksanakan dengan tepat.
Masalah yang harus dikendalikan oleh program MBO
Gaya dan dukungan pimpinan.
Adaptasi dan perubahan.
Kecakapan hubungan antarpribadi.
Uraian tugas.
Penerapan dan pengkoordinasian tujuan.
Pengendalian terhadap metode pencapaian sasaran.
Konflik antara kreativitas dan MBO.
Langkah dalam membuat MBO menjadi lebih efektif
Tunjukan kesepakatan yang berkesinambungan dari
pimpinan tinggi.
Didik dan latih manajer.
Rumuskan tujuan-tujuan dengan jelas.
Laksanakan umpan-balik secara efektif.
Anjurkan adanya peranserta.
Sumber :
Dikutip dari buku Pengantar Manajemen