BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Keluarga Melalui Model Family Care Unit (FCU) Di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

METODE PENELITIAN

  3.1 Tipe Penelitian

  Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tipe eksplanatif, yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis (Siagian, 2011:201). Yang bertujuan untuk menguji hipotesis secara meyeluruh tentang sejauh mana pengaruh Program Keluarga Harapan terhadap peningkatan sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan.

  3.2 Lokasi Penelitian

  Penelitian dilakukan di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Alasan saya memilih lokasi tersebut adalah karena saya tertarik mengenai program keluarga harapan yang sudah berjalan kurang lebih 4 tahun. Lokasi penelitian merupakan bagian peneliti selama mengikuti PKL II sehingga akan lebih mudah bagi peneliti mendapatkan data baik dari masyarakat maupun dari instansi yang terkait dengan penelitian nantinya. Selain itu akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan masyarakat sehingga akan mempermudah dalam hal memperoleh data dari responden.

  3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

  Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa, ataupun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian. Berdasarkan pengertian proses penelitian (Siagian, 2011:155).

  Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan. Dengan kata lain populasi merupakan jumlah keseluruhan dari obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memiliki keterkaitan dengan masalah yang akan diteliti (Sugiono, 1997:59).

  Bedasarkan pendapat tersebut, yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan yang mengikuti program ini berjumlah 70 keluarga.

3.3.2 Sampel

  Sampel adalah bagian yang bersifat representatif dari populasi yang diambil datanya secara langsung. Hal ini berarti bahwa sampel bukan sekedar bagian dari populasi, melainkan bagian yang benar-benar mewakili populasi (Siagian, 2011: 156). Penelitian ini menggunakan sampel yang terdiri dari 70 kepala keluarga (KK) yang mendapat bantuan PKH.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

  Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan penelitian, agar dapat menjawab permasalahan penelitian secara objektif. Data penelitian dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data yang dapat digunakan didalam penelitian. Didalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

  1. Studi Kepustakaan, disini teknik pengumpulan data didapatkan memalui sumber- sumber bacaan ilmiah yang berhubungan dengan penelitian, agar dapat menjadi landasan dan reverensi dari penelitian yang akan dilakukan. Sumber-sumber bacaan tersebut dapat berupa buku, jurnal, skripsi, laporan penelitian, dan data-data yang diperoleh secara online dari internet.

  2. Studi lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Instrument penelitian yang digunakan dalam rangka studi lapangan dalam penelitian ini yaitu : a.

  Wawancara, yaitu merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti dan responden hadir dalam waktu dan tempat yang sama dalam rangka memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian. Yang menjadi narasumber wawancara adalah seluruh populasi penelitian.

  b.

  Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpul data dengan cara menyebar daftar pertanyaan untuk dijawab atau diisi oleh responden sehingga peneliti memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

  c.

  Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari instansi terkait.

3.5 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data yang mencakup seluruh variable-variabel penelitian secara sendiri-sendiri. Dengan demikian, pada Analisis ini digunakan tehnik koefisien korelasi tunggal.Untuk mencari korelasi antara 2 variabel antara data-data interval atau juga rasio (Matias Siagian, 2011:230). Berikut rumusnya :

  n

  XY − ( X )( Y ) ∑ ∑ ∑ r = xy 2 2 2 2

  { n

  X − ( X ) }{ n Y − ( Y ) } ∑ ∑ ∑ ∑

  Keterangan : = Koefisien korelasi product moment

  N = Jumlah sampel X = Skor distribusi variabel X Y = Skor distribusi variabel Y Y = Skor rata-rata dari Y

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

  4.1. Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Sei Agul

4.1.1. Sejarah Singkat Kelurahan Sei Agul

  . Kelurahan Sei Agul berada di antara pusat Kota Medan, ini terbukti dari kemudahan akses untuk mengunjungi mall/plaza, pusat hiburan, hotel dan restauran. Kelurahan Sei Agul adalah salah satu dari 6 Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Medan Barat, dengan luas lebih kurang ± 107 Ha. Adapun 6 Kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Barat, yaitu: Kelurahan Kesawan, Kelurahan Silalas, Kelurahan Glugur Kota, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kelurahan

  Sebelum tahun 1993 Kelurahan Sei Agul digabung menjadi satu dengan Kelurahan Karang Berombak, kemudian pada tahun 1993 Kelurahan Sei Agul dan Kelurahan Karang Berombak di pecah menjadi 2 bagian. Pemecahan ini ditujukan untuk memberikan pelayanan sosial yang lebih baik kepada masyarakat, wilayah yang terlalu luas menjadi sebab pemecahan ini.

4.2. Profil Kelurahan Sei Agul

  Keadaan wilayah : Kelurahan : Sei Agul Kecamatan : Medan Barat

  Provinsi : Sumatera Utara Luas Wilayah : ± 107 Ha

  4.3. Batas-Batas dan Luas Wilayah

  Kelurahan Sei Agul adalah merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Wilayah Kecamatan Medan Barat yang menjadi daerah pemukiman penduduk.

  Terdiri dari 16 lingungan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : • Sebelah Utara berbatas dengan Kelurahan Karang Berombak.

  • Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Sei Putih Timur/Barat.
  • Sebelah Timur berbatas dengan Kelurahan Silalas atau Kelurahan Glugur Kota.
  • Sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Helvetia Timur.

  4.4. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

  Pemerintah Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan di Lingkungan Pemerintahan Kota Medan yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah.

  Lurah mempunyai tugas: Membantu Camat dalam melaksanakan sebahagian tugas- tugas yang dilimpahkan oleh Camat dalam bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan kesejahteraan masyarakat, serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah (pasal 3 Perda Kota Medan No. 7 Tahun 2001). mempunyai fungsi : a.

  Melaksanakan/menyelenggarakan pelimpahan sebagian wewenang di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan kesejahteraan masyarakat yang menjadi tanggung jawab Kelurahan.

  b.

  Melaksanakan pelayanan administrasi publik yang menjadi tanggung jawab Kelurahan.

  c.

  Menyelenggarakan pelayanan teknis kesekretariatan.

  d.

  Meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat.

  e.

  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

4.5. Keadaan Penduduk

  Masalah kependudukan merupakan isu umum yang terdapat dalam suatu daerah atau wilayah. Walaupun penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan, namun bila tidak diimbangi dengan kemampuan dan keterampilan yang memadai, maka akan menimbulkan kendala dalam proses pembangunan itu sendiri. Kelurahan Sei Agul memiliki 16 lingkungan yang merupakan salah satu administratif kecil dalam tata pemerintahan di Indonesia, memiliki ciri tersendiri tentang gambaran keadaan kependudukannya. Gambaran kependudukan di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat pada paparan dibawah ini :

4.5.1 Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

  Penduduk Kelurahan Sei Agul terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan baik anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase 1.

  2. Laki-laki Perempuan

  15.596 15.363

  50,37 49,63

  Total 30.959 100,00

  Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013

  Pada tabel diatas diperoleh gambaran bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding dengan jenis kelamin perempuan. Laki-laki berjumlah 15.596 jiwa (50,37%) dan perempuan berjumlah 15.363 jiwa (49,63%). Jadi ada selisih sekitar 233 jiwa (0,75%) antara laki-laki dengan perempuan.

4.5.2. Penduduk berdasarkan Agama

  Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

  No. Agama Jumlah (Jiwa) Persentase 1. Islam yaitu sebanyak 17.767 jiwa (57,38%), agama Kristen Protestan 8.647 jiwa (27,93%), agama Kristen Khatolik 894 jiwa (2,88%), agama Budha sebanyak 3.492 jiwa (11,27%), dan agama Hindu sebanyak 159 jiwa (0,51%).

  Ditinjau dari segi agama yang dianut penduduk Kelurahan Sei Agul dapat di lihat pada tabel 2 berikut ini :

  3.

  4.

  5. Islam Protestan Khatolik Budha Hindu

  17.767 8.647 894 3.492 159

  57,38 27,93 2,88 11,27 0,51

  Total 30.959 100,00

  Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013

  2.

  Adapun penduduk di Kelurahan Sei Agul yang beragama Islam sebagian besar dianut oleh orang yang bersuku Jawa, Minang dan Mandailing.

4.5.3. Penduduk berdasarkan Pendidikan

  Pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan Kemampuan dan Kepribadian, Baik secara formal, non formal maupun informal. Dengan Pendidikan yang dimiliki diharapkan seseorang dapat menunjang kehidupannya dikemudian hari secara mandiri, sehingga tidak menjadi beban bagi orang lain.

  Kelurahan Sei Agul yang memiliki jumlah penduduk sekitar 30.959 jiwa dapat dilihat pada tabel 3 berdasarkan tingkat pendidikan berikut ini :

  Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

  No. Tingkat Pendidikan Jumlah (KK) Persentase 1.

  2.

  3.

  4.

  5.

  6.

  7.

  8. Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA Akademi/D3 Sarjana S1 Sarjana S2 Sarjana S3

  72 3.062 6.465 17.961 1.697 1.434 170

  98 0,23 9,89 20,88 58,01 5,48 4,63 0,54 0,31

  Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013

  Pada tabel 3 terlihat bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Sei Agul adalah tamat SLTA sebanyak 17.961jiwa (58,01%), disusul tamat SD sebanyak 3.062 jiwa (9,89%), kemudian tamat Sarjana Strata Satu sebanyak 1.434 jiwa (4,63%). Selanjutnya tamat SLTP sebanyak 6.465 jiwa (20,88%), tamat Akademi atau D3 sebanyak 1.697 jiwa (5,48%), tamat Sarjana Strata Dua sebanyak 170 jiwa (0,54%), serta yang terakhir adalah yang tamat Sarjana Strata Tiga sebanyak 98 jiwa (0,31%).

4.5.4. Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

  Mata pencaharian adalah sumber utama dalam menunjang kebutuhan hidup sehari- hari. Untuk melihat mata pencaharian penduduk di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut :

  Tabel 4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

  No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase 1.

  2.

  3.

  4.

  5.

  6. PNS/TNI/POLRI Pegawai Swasta/Karyawan/Buruh Wiraswasta Lain-lain Tidak/Belum Bekerja Pensiunan PNS/TNI/POLRI

  337 5343 2412 3881 18.780 206

  1,08 17,25 7,79 12,53 60,66 0,66

  Total 30.959 100,00

  Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013 sebanyak 1.412 jiwa (31,30%), selanjutnya pegawai swasta/karyawan/buruh sebanyak 1.343 jiwa (29,77%). Kemudian pada profesi lain-lain sebanyak 1.213

4.6. Sarana dan Prasarana

  Sarana dan Prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk pencapaian tujuan suatu program atau kegiatan pembangunan. Suatu rencana yang disusun dengan baik, tanpa didukung sarana dan prasarana yang baik dan memadai, maka tujuan dari perencanaan dalam suatu program atau kegiatan kemasyarakatan akan sulit tercapai.

  Untuk mendukung tugas pelayanan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka di Kelurahan Sei Agul tersedia berbagai sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana ibadah. Adapun sarana dan prasarana tersebut adalah sebagai berikut :

4.6.1. Sarana Pendidikan

  Dalam hal penyediaan sarana pendidikan formal di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :

  Tabel 5. Keadaan Sarana Pendidikan

  No. Sarana Pendidikan Jumlah (Unit) Keterangan

  1. SD

  7 Baik

  2. SLTP

  3 Baik

  3. SLTA

  3 Baik Total

  13 Baik

  Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013 boleh dikatakan cukup memadai, walau lembaga pendidikan tinggi belum tersedia di daerah tersebut, seperti akademi dan universitas.

4.6.2. Sarana Kesehatan

  1

  Bila melihat sarana kesehatan di Kelurahan Sei Agul, dapat dikatakan bahwa keadaanya sudah memadai. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Pemerintah Kota Medan dan masyarakatnya sudah semakin sadar untuk menyediakan fasilitas kesehatan guna menunjang program pemerintah di bidang kesehatan khususnya kesehatan masyarakat.

  Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013

  31 Baik

  Total

  3 Baik Baik Baik Baik Baik Baik

  1

  1

  Untuk dapat melihat keadaan sarana kesehatan di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

  Tabel 6. Keadaan Sarana Kesehatan

  10

  6. Praktek Dokter Posyandu Puskesmas Rumah Sakit Balai Pengobatan/Poliklinik Apotek

  5.

  4.

  3.

  2.

  No. Jenis Sarana Jumlah Keterangan 1.

  15 Dalam hal keagamaan dan sarana peribadatan di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :

  Tabel 7. Keadaan Sarana Ibadah

  No. Sarana Ibadah Jumlah Keterangan 1.

  2.

  3.

  4.

  5. Masjid Musholla Gereja Vihara Kuil

  11

  3

  7

  3

  2 Baik Baik Baik Baik Baik

  Total

  26 Baik

  Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013

  Sarana peribadatan di Kelurahan Sei Agul terdiri dari 11 Masjid, 3 Musholla, 7 Gereja, 3 Vihara dan 2 Kuil. Ini menunjukkan bahwa mayoritas pemeluk agama di Kelurahan Sei Agul adalah agama Islam, hal ini tergambar dari sarana ibadah yakni Masjid dan Musholla yang paling dominan.

  Prasarana olah raga dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :

  Tabel 8. Keadaan Prasarana Olah Raga

  No. Jenis Prasarana Jumlah Keterangan

  1. Lapangan Futsal

  2 Baik

  2. Lapangan Bulu Tangkis

  1 Baik

  3. Meja Pimpong

  1 Baik Total

  4 Baik

  Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013

  Prasarana olah raga yang tersedia di Kelurahan Sei Agul terdiri dari 2 bidang lapangan futsal, 1 bidang lapangan bulu tangkis dan 1 unit meja pimpong. Untuk lapangan olah raga yang lainnya seperti sepak bola, bola volly, basket dan lainnya belum tersedia, sehingga masyarakat yang hobinya olah raga yang tidak tersedia fasilitasnya harus mencari fasilitas tersebut ke daerah lain.

4.7. Pemerintahan Kelurahan Sei Agul

  Untuk kelancaran dan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan, Kelurahan Sei Agul mempunyai struktur pemerintahan yang baku seperti tertera dalam skema struktur organisasi pemerintahan Kelurahan Sei Agul.

  Kepala Kelurahan mempunyai tugas menjalankan urusan rumah tangga sendiri, urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Sekretaris Kelurahan bertugas menjalankan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberi kegiatan sekretariat desa sesuai bidang tugasnya masing-masing. Kepala lingkungan bertugas membantu pelaksanaan pemerintahan kelurahan di lingkungan masing-masing. Ada pun skema struktur oraganisasi pemerintahan Kelurahan Sei Agul dapat dilihat pada skema berikut ini :

  Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Sei Agul L

  Lurah Kelompok Jabatan Sekretaris Fungsional Kelurahan Kasi

  Kasi Kasi Trantib Pemerintahan Pembangunan

  STAF

Kepala Lingkungan I sampai dengan Kepala Lingkungan XVI

Kelurahan Sei Agul

  Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013 a. Kepala Kelurahan : Erfin Muharmansyah, S.sos

  b. Sekretaris : Salwa

  c. Kasi Pemerintahan : Wahyuti

  d. Kasi Pembangunan : Rosliani

  e. Kasi Trantib : Asnawati

  f. Staf : Humisar Tambunan

ANALISIS DATA

5.1. Karakteristik Responden

  Responden dalam penelitian ini adalah seluruh warga miskin yang mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Jumlah responden di dalam penelitian ini berjumlah 70.

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

  Dari hasil penelitian dapat dilihat identitas responden berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki tidak ada (0%) dan perempuan 70 orang (100%). Hasil persentase ini muncul karena yang menjadi peserta PKH dan menerima bantuan PKH adalah perempuan atau ibu sebagai pengurus rumah tangga dan tidak boleh laki-laki. Pada Program Keluarga Harapan (PKH) menganggap ibu sebagai pengurus rumah tangga yang lebih mengetahui tentang kebutuhan- kebutuhan keluarga, seperti kebutuhan pokok, kebutuhan untuk pendidikan anak dan kebutuhan untuk kesehatan anak. Sehingga dengan diberikannya bantuan kepada ibu maka ibulah yang mengatur semua kebutuhan untuk keluarganya dan dapat memilah apa yang paling dibutuhkan dalam keluarga.

  Tabel. 9 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

  No. Umur Jumlah Persentase 1. 20 – 29 Tahun 4 5,71 2. 30 – 39 Tahun 22 31,42 3. 40 – 49 Tahun 33 47,14 4.

  50 Tahun Ke Atas 11 15,71 Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan Tabel 9. dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan umur yaitu 20 – 29 tahun berjumlah 4 orang (5,71%), 30 – 39 tahun berjumlah 22 orang (31,42%), 40 – 49 tahun berjumlah 33 orang (47,14%), sedangkan 50 tahun keatas berjumlah 11 orang (15,71%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sebahagian besar peserta PKH merupakan usia produktif dan pada Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat yang memiliki peran aktif dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah RTSM yang berusia 30 – 39 tahun yaitu berjumlah 22 orang.

  Tabel. 10 Distribusi Responden Berdasarkan Agama

  No Agama Jumlah Persentase 1.

  2.

  3.

  4.

  5. Islam Kristen Katholik Hindu Budha

  25

  17

  12

  6

  10 35,71 24,28 17,14 8,57 14,28

  Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Dari Tabel.10 dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan agama yaitu Agama Islam sebanyak 25 orang (35,71%), beragama Kristen berjumlah 17 orang (24,28%), beragama Katholik berjumlah 12 orang (17,14%), beragama Hindu berjumlah 6 orang (8,57%), dan beragama Budha sebanyak 10 orang (14,28%).

  Tabel. 11 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa

  No. Suku Bangsa Jumlah Persentase 1.

  2.

  3.

  4.

  5. Batak Jawa Melayu Minang Keturunan

  26

  23

  7

  5

  9 37,14 32,85 10,00 7,14 12,85

  Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan Tabel 11. diatas dapat kita lihat bahwa identitas responden berdasarkan suku bangsa, yaitu suku Batak berjumlah 26 orang (37,14%), suku Jawa berjumlah 23 orang (32,85%), suku Melayu berjumlah 7 orang (10,00%), suku Minang berjumlah 5 orang (7,14%), dan suku keturunan yaitu china dan suku lainnya berjumlah 9 orang (12,85%).

  Tabel 12. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

  No. Pekerjaan Jumlah Persentase

  1. Ibu Rumah Tangga 19 27,14

  2. Buruh Cuci/Gosok 28 40,00

  3. Pedagang Keliling 13 18,57

  4. Lainnya 10 14,28 Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden adalah buruh cuci/gosok yaitu sebanyak 28 orang (40,00%), dan responden sebagai ibu rumah tangga sebanyak 19 orang (27,14%). Sedangkan responden dengan pekerjaan sebagai pedang keliling sebanyak 13 orang (18,57%) dan pekerjaan lainnya seperti tukang kusuk, buruh jahit, mengumpulkan barang bekas untuk didaur ulang dan sebagainya sebanyak 10 orang (14,28%). Para responden rata-rata bersuami yang pekerjaannya supir angkot, buruh bangunan dan tukang becak. Hal ini dapat dimengerti karena mempunyai tingkat pendidikan yang kurang memadai sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.

  Tabel 13. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

  No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

  1. SD 51 72,85

  2. SLTP 15 21,42

  3. SLTA 4 5,71 Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan sebagian responden adalah tamat SD yaitu 51 orang (72,85%) dan responden yang tamat SLTP sebanyak 15 orang (21,42%). Sedangkan responden yang sudah tamat SLTA sebanyak 4 orang (5,71%). Tingkat pendidikan yang memadai akan menentukan terhadap jenis pekerjaan yang diperoleh. Jika tingkat pendidikannya rendah tentu saja sulit untuk memperoleh pekerjaan yang layak.

5.2 Teknik Analisis Jawaban Responden

  Pertanyaan mengenai variabel penelitian akan diberikan skor atau nilai dan selanjutnya dianalisa dengan menggunakan teknik analisa kuantitatif dengan menggunakan perhitungan statistik yaitu dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment.

  Harapan (PKH)

  Berikut ini distribusi jawaban hasil penelitian mengenai pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan.

  Tabel 14. DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Tahu 33 47,15

  2. Tahu 35 50,00

  3. Kurang Tahu 2 2,85 4.

  • Tidak Tahu Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa ada 33 orang atau 47,15 % menjawab sangat tahu, yang menjawab tahu 35 orang (50,00%). Sedangkan yang menjawab kurang tahu sebanyak 2 orang (2,85%) dan yang menjawab tidak tahu tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi Program Keluarga Harapan (PKH) sudah berjalan baik sehingga responden sangat tahu apa dan bagaimana Program Keluarga Harapan (PKH).

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) KOMPONEN PENDIDIKAN

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Tahu 17 24,30

  2. Tahu 51 72,85

  3. Kurang Tahu 2 2,85

  4. Tidak Tahu - - Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden seluruhnya mengetahui tentang Program Keluarga Harapan (PKH) dalam komponen pendidikan. Hal ini dibuktikan ada 17 orang (24,30%) yang sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 51 orang (72,85%), yang menjawab kurang tahu sebanyak 2 orang (2,85%) dan yang menjawab tidak tahu tidak ada Hal ini menunjukkan bahwa para penerima bantuan sudah mengerti bagaimana syarat dalam penerimaan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam komponen pendidikan.

  Dengan demikian diharapkan responden lebih memperhatikan dan meningkatkan pendidikan anak-anaknya.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) KOMPONEN KESEHATAN

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Tahu 17 24,30

  2. Tahu 52 74,28

  3. Kurang Tahu 1 1,42

  4. Tidak Tahu - - Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden seluruhnya mengetahui tentang Program Keluarga Harapan (PKH) dalam komponen kesehatan. Hal ini dibuktikan ada 17 orang (24,30%) yang sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 52 orang (74,28%), yang menjawab kurang tahu sebanyak 1 orang (1,42%) dan yang menjawab tidak tahu tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa para penerima bantuan sudah mengerti bagaimana syarat dalam penerimaan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam komponen kesehatan.

  Dengan demikian diharapkan responden lebih memperhatikan dan menjaga kesehatan ketika hamil dan balitanya.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN SIKAP TERHADAP PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat setuju 31 44,28

  2. Setuju 39 55,72 3.

  • Kurang Setuju

  4. Tidak Setuju - - Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden menjawab bersikap setuju terhadap Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 31 orang (44,28%), yang menjawab setuju sebanyak 39 orang (55,72%), yang menjawab kurang setuju tidak ada dan yang menjawab tidak setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan bersikap setuju terhadap Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilaksanakan membantu perekonomian mereka di bidang pendidikan dan bidang kesehatan. Untuk di bidang pendidikan dapat mencegah anak putus sekolah karena krisis yang terjadi saat ini cukup rentan terhadap penghasilan masyarakat sehingga harapan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi semakin terbuka. Untuk di bidang kesehatan dapat mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan mengurangi angka kematian pada balita melalui imunisasi rutin.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN SASARAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Tepat 38 54,28

  2. Tepat 30 42,85

  3. Kurang Tepat 2 2,85

  4. Tidak Tepat - - Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sasaran Program Keluarga Harapan sudah sangat tepat.Hal ini dapat dibuktikan oleh jawaban responden, karena dari 70 responden mayoritas responden menjawab sangat tepat yaitu sebanyak 38 orang (54,28%), yang menjawab tepat sebanyak 30 orang (42,85%), yang menjawab kurang tepat sebanyak 2 orang (2,85%) dan yang menjawab tidak tepat tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) dianggap telah tepat sasaran dalam artian tepat ditujukan kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Dengan adanya program ini diharapkan tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat dapat meningkat, serta mendukung program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah serta melakukan imunisasi rutin untuk kesehatan balita.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH BANTUAN YANG DITERIMA DARI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SETIAP TAHUNNYA

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Rp. 800.000,- hingga Rp. 1.000.000,- per tahun Rp. 1.200.000,- hingga Rp. 1.400.000,- per tahun Rp. 1.600.000,- hingga Rp. 1.800.000,- per tahun Rp. 2.000.000,- hingga Rp. 2.200.000,- per tahun

  12

  33

  19

  6 17,14 47,14 27,14 8,57

  Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Dari tabel diatas menerangkan bahwa mayoritas responden mengatakan jumlah bantuan yang diterima dari PKH sebesar Rp. 1.200.000,- hingga Rp. 1.400.000,- setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang mengatakan demikian sebanyak 33 orang (47,14%) dan yang mengatakan Rp. 1.600.000,- hingga Rp. 1.800.000,- sebanyak 19 orang (27,14%). Sedangkan responden yang menerima bantuan sebesar Rp. 800.000,- hingga Rp. 1.000.000,- sebanyak 12 orang (17,14%) dan yang menerima bantuan sebesar Rp.

  2.000.000,- hingga Rp. 2.200.000,- sebanyak 6 orang (8,57%) per tahunnya.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH BESARNYA BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Sangat Cukup Cukup Kurang Cukup Tidak Cukup

  11

  50

  7

  2 15,72 71,42 10,00 2,86

  Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabe di atas, dapat diketahui hasil jawaban responden menunjukkan bahwa besarnya jumlah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) didominasi oleh jawaban cukup sebanyak 50 orang (71,42%), yang menjawab sangat cukup sebanyak 11 orang (15,72%), yang menjawab kurang cukup sebanyak 7 orang (10,00%) dan yang menjawab tidak cukup sebanyak 2 orang (2,86%).

  Alasan responden menjawab kurang cukup dan tidak cukup karena mereka mempunyai anak sekolah diluar tanggungan PKH dan maksimal bantuan yang diberikan hingga Rp. 2.200.000,- per tahunnya.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Sangat Tepat Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat

  33

  30

  7

  • 47,14 42,85 10,00
  • Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat tepat yaitu sebanyak 33 orang (47,14%) dan yang menjawab tepat sebanyak 30 orang (42,85%). Responden ini merasa jadwal pemberian bantuan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, sedangkan bagi responden yang menjawab kurang tepat sebanyak 7 orang (10,00%). Alasan responden ini karena merasa jadwal pemberian bantuan kurang tepat dalam artian waktu pencairan dana bertepatan dengan jadwal jelang ujian anak sekolah.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PROSES PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Lancar 34 48,57

  2. Lancar 30 42,85

  3. Kurang Lancar 5 7,14

  4. Tidak Lancar 1 1,42 Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebagian besar responden merasa proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan berjalan dengan lancar. Hal ini dibuktikan oleh data yang ada yaitu sebanyak 34 orang (48,57%) menjawab sangat lancar, yang menjawab lancar yaitu sebanyak 30 orang (42,85%), sedangkan yang menjawab kurang lancar yaitu sebanyak 5 orang (7,14%) dan yang menjawab tidak lancar sebanyak 1 orang (1,42%).

  Ini menunjukkan bahwa proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat berjalan dengan lancar, hal ini terjadi karena adanya peran petugas dalam menjalankan program ini secara benar-benar sehingga program ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN KENDALA ATAU MASALAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  • 3
  • 4,28 30,00 65,71

  2.

  3.

  4. Sangat Merasa Merasa Kurang Merasa Tidak Merasa

  21

  46

  Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden tidak merasa dan kurang merasa ada kendala atau masalah dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH). Ini terbukti dari jawaban responden yang mengatakan tidak merasa yaitu sebanyak 46 orang (65,71%) dan yang menjawab kurang merasa sebanyak 21 orang (30,00%). Akan tetapi, masih ditemukan juga responden yang menjawab merasa ada kendala atau masalah dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu sebanyak 3 orang (4,28%) dan responden tidak ada yang menjawab sangat merasa.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN KEAKTIFAN DALAM SETIAP KEGIATAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Aktif 36 51,42

  2. Aktif 30 42,85

  3. Kurang Aktif 4 5,71

  4. Tidak Aktif - - Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang kurang aktif dalam kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu sebanyak 4 orang (5,71%). Alasan responden kurang aktif dalam kegiatan rutin yang dilaksanakan sebulan sekali karena bertepatan dengan pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga tidak dapat hadir dalam kegiatan tersebut. Akan tetapi, secara keseluruhan didapatkan responden yang sangat aktif yaitu sebanyak 36 orang (51,42%) dan responden yang aktif sebanyak 30 orang (42,85%).

  Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden aktif dalam kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Program Keluarga Harapan (PKH) sebulan sekali tersebut.

  DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN MENYENANGI KEGIATAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Sangat Senang Senang Kurang Senang Tidak Senang

  38

  30

  2

  • 54,28 42,85 2,85
  • Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat senang dengan kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilaksanakan sebulan sekali. Hal ini dibuktikan ada 38 orang (54,28%) yang menjawab sangat senang dan ada 30 orang (42,85%) yang menjawab senang. Akan tetapi, masih ditemukan responden yang menjawab kurang senang yaitu sebanyak 2 orang (2,85%).

  Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden merasa senang dalam kegiatan tersebut. Sementara yang merasa kurang senang, hal ini disebabkan oleh responden kurang paham arti dan manfaat dari kegiatan yang dilakukan tersebut.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN KETEPATAN

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Sangat Tepat Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat

  37

  30

  3

  • 52,85 42,85 4,28
  • Total

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat tepat yaitu sebanyak 37 orang (52,85%) dan yang menjawab tepat sebanyak 30 orang (42,85%). Responden ini merasa petugas kesehatan tepat waktu dalam menjalankan tugas, sedangkan bagi responden yang menjawab kurang tepat sebanyak 3 orang (4,28%).

  70 100,00

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Sangat Perlu Perlu Kurang Perlu Tidak Perlu

  1

  3

  23

  43 1,42 4,28 32,85 61,42

  Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Tabel 27 DISTRBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENINGKATAN KUALITAS KERJA PETUGAS KESEHATAN tidak perlu sebanyak 43 orang (61,42%) dan yang menjawab kurang perlu sebanyak 23 orang (32,85%). Ini menunjukkan bahwa kualitas kerja petugas kesehatan sudah bagus dengan sebagaimana mestinya. Akan tetapi, masih ada responden yang menjawab perlu sebanyak 3 orang (4,28%) dan yang menjawab perlu sebanyak 1 orang (1,42%). Alasan responden yang menjawab perlu dan sangat perlu agar kualitas kesehatan balita penerima bantuan PKH lebih baik.

  Tabel 28 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN MEMBAWAKAN BALITA KE PUSKESMAS SESUAI JADWAL PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Pernah 57 81,42

  2. Kadang-kadang 7 10,00

  3. Tidak Pernah 6 8,57

  • 4.
  • Tidak Tahu Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pernah tidak membawakan balitanya ke puskesmas sesuai jadwal yaitu sebanyak 57 orang (81,42%).

  Hal ini disebabkan pada jadwal ke puskesmas berpapasan dengan keperluan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Sedangkan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang (10,00%) dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 6 orang (8,57%).

  

5.2.2 Tabulasi Jawaban Responden untuk variabel terikat (y), Pengaruh Program

Keluarga Harapan (PKH)

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGARUH PKH DALAM PENDIDIKAN

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Berpengaruh 40 61,42

  2. Berpengaruh 27 38,57

  3. Kurang Berpengaruh 3 4,28

  4. Tidak Berpengaruh - - Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil jawaban responden tentang pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pendidikan mayoritas sangat berpengaruh yaitu sebanyak 40 orang (61,42%) dan yang berpengaruh sebanyak 27 orang (38,57%). Sementara itu masih ada juga responden yang menjawab kurang berpengaruh yaitu sebanyak 3 orang (4,28%). Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat, karena dengan adanya program ini merasa sangat terbantu untuk meringankan beban biaya bagi sekolah anak-anaknya.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGARUH PKH DALAM KESEHATAN

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Berpengaruh 50 71,42

  2. Berpengaruh 18 25,71

  3. Kurang Berpengaruh 2 2,85

  4. Tidak Berpengaruh - - Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2010

  Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil jawaban responden tentang pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) dalam kesehatan mayoritas sangat berpengaruh yaitu sebanyak 50 orang (71,42%) dan yang berpengaruh sebanyak 18 orang (25,71%). Sementara itu masih ada juga responden yang menjawab kurang berpengaruh yaitu sebanyak 2 orang (2,85%). Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat, karena dengan adanya program ini merasa sangat terbantu untuk meringankan beban biaya bagi kesehatan balita penerima bantuan.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENTINGNYA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN UNTUK PERKEMBANGAN KEHIDUPAN

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Penting 39 55,72

  2. Penting 31 44,28 3.

  • Kurang Penting
  • 4. Tidak Penting - - Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan bahwa pendidikan dan kesehatan sangat penting untuk kehidupan di kemudian hari . Hal ini terbukti dari jawaban responden yang mengatakan sangat penting yaitu sebanyak 39 orang (55,72%) dan yang mengatakan penting sebanyak 31 orang (44,28%).

  Ini berarti bahwa walaupun para responden mempunyai tingkat pendidikan yang kurang memadai namun para responden menyadari pendidikan dan kesehatan sangat penting bagi perkembangan kehidupannya di kemudian hari. Dengan adanya pendidikan yang memadai akan memungkinkan para responden mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga memperoleh kehidupan yang layak pula.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PERKEMBANGAN KESEHATAN BALITA

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Sangat Tahu Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu

  52

  17

  1

  • 74,28 24,30 1,42
  • Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden seluruhnya mengetahui tentang perkembangan kesehatan balitanya. Hal ini dibuktikan ada 52 orang (74,28%) yang sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 17 orang (24,30%), yang menjawab kurang tahu sebanyak 1 orang (1,42%) dan yang menjawab tidak tahu tidak ada Hal ini menunjukkan bahwa para penerima bantuan sudah menyadari bahwa kesehatan balitanya sangat penting. Dengan demikian diharapkan responden lebih memperhatikan perkembangan kesehatan balitanya.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN BANTUAN BIMBINGAN PENDAMPING PKH DALAM MEWUJUDKAN KESEHATAN BALITA

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Sangat Membantu Membantu Kurang Membantu Tidak Membantu

  41

  28

  1

  • 74,28 24,30 1,42
  • Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa bimbingan pendamping dalam mewujudkan kesehatan balita sudah sangat membantu responden yaitu sebanyak 41 orang (74,28%), yang menjawab membantu sebanyak 28 orang (24,30%). Sementara itu responden yang menjawab kurang membantu sebanyak 1 orang (1,42%) dan yang menjawab tidak membantu tidak ada. Ini menunjukkan bahwa bimbingan dari pendamping sudah di pahami oleh para responden.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN MENERIMA BANTUAN SELAIN DARI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) UNTUK BIAYA PENDIDIKAN ANGGOTA KELUARGA

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Pernah Kadang-kadang Tidak Pernah Tidak Tahu

  57

  7

  6

  • 81,42 10,00 8,57
  • Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan pernah menerima bantuan selain dari Program Keluarga Harapan (PKH) untuk meringankan biaya pendidikan anak-anaknya yang masih bersekolah.

  Hal ini dibuktikan yaitu sebanyak 57 orang (81,42%) yang mengatakan pernah, yang mengatakan kadang-kadang yaitu sebanyak 7 orang (10,00%), sedangkan yang mengatakan tidak pernah sebanyak 6 orang (8,57%) dan yang mengatakan tidak tahu tidak ada.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PERKEMBANGAN ANAK DI SEKOLAH

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  2.

  3.

  4. Sangat Tahu Tahu Kurang Tahu Tidak Tahu

  46

  21

  3

  • 65,71 30,00 4,28
  • Total

  70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden sangat tahu akan perkembangan anaknya di sekolah. Hal ini dibuktikan ada 46 orang (65,71%) menjawab sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 21 orang (30,00%), yang menjawab kurang tahu sebanyak 3 orang (4,28%) dan menjawab tidak tahu tidak ada. Sebagai orang tua sudah seharusnya mengetahui perkembangan anaknya di sekolah, karena dengan perhatian dari orang tua tentang perkembangan anaknya dapat memacu semangat belajar dan motivasi bagi anaknya.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN TENTANG ANAK MEMBOLOS DARI SEKOLAH

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

  1. Sangat Pernah - -

  2. Pernah 17 24,28

  3. Kurang Pernah (jarang) 21 30,00

  4. Tidak Pernah 32 45,71 Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

  Dari tabel di atas, dapat diterangkan bahwa anak responden sangat pernah membolos dari sekolah tidak ada, pernah membolos dari sekolah sebanyak 17 orang (24,28%), kurang pernah (jarang) sebanyak 21 orang (30,00%) dan yang menyatakan tidak pernah membolos sekolah sebanyak 32 orang (45,71%).

  Alasan responden menjawab membolos dari sekolah, hal ini dikarenakan adanya kendala biaya dan orang tua tidak mampu membayar uang sekolah anaknya sehingga pihak sekolah terpaksa tidak memperbolehkan si anak masuk kelas. Jadi, dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) dapat membantu anak terus bersekolah dan beban orang tua menjadi ringan.

DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN TENTANG ANAK TIDAK MASUK SEKOLAH KARENA SAKIT

  No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1.

  • 53
  • 75,71 14,28 10,00

  2.

  3.

  4. Sangat Pernah Pernah Kurang Pernah (jarang) Tidak Pernah

  10

  7

  Total 70 100,00

  Sumber: Angket, Oktober 2014

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Memilih Asuransi Berbasis Syariah (Studi Kasus PT Asuransi Takaful Umum Cab.Medan)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Memilih Asuransi Berbasis Syariah (Studi Kasus PT Asuransi Takaful Umum Cab.Medan)

0 0 7

BAB II Tinjauan Umum Tentang Tindak Tutur dan Tindak Tutur Keluhan 2.1 Pengertian Tindak Tutur - Analisis Tindak Tutur Ilokusi Keluhan Dalam Drama Ichi Rittoru No Namida

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Tindak Tutur Ilokusi Keluhan Dalam Drama Ichi Rittoru No Namida

0 0 12

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KODOKUSHI 2.1. Definisi Kodokushi - Fenomena Kodokushi di Jepang Dewasa Ini

0 2 23

KATA PENGANTAR - Fenomena Kodokushi di Jepang Dewasa Ini

0 3 17

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PROSES MORFOLOGIS, MORFEM, PERUBAHAN BENTUK KATA BAHASA JEPANG, DAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) SONKEIGO DAN KENJOUGO 2.1 Proses Morfologis 2.1.1 Proses Morfologis dalam Bahasa Indonesia - Analisis Proses Pembentukan Kata Pada

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Proses Pembentukan Kata Pada Ragam Hormat Sonkeigo dan Kenjougo dalam Komik “Kamisama Hajimemashita” Karya Jurietta Suzuki

0 1 15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT JEPANG - Fungsi Patung Ojizo Dalam Masyarakat Jepang

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Fungsi Patung Ojizo Dalam Masyarakat Jepang

0 0 12