STUDI KOMPARATIF PERAN LPMK (LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN) DALAM PEMBANGUNAN KELURAHAN TAHUN 2015 DI KELURAHAN BENDUNGAN DAN KELURAHAN CIWEDUS KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN

  

STUDI KOMPARATIF PERAN LPMK (LEMBAGA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN) DALAM

PEMBANGUNAN KELURAHAN TAHUN 2015 DI KELURAHAN

BENDUNGAN DAN KELURAHAN CIWEDUS KOTA CILEGON

PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

  

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial padaKonsenterasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Publik

  Oleh Aan Sumarni

  6661140462

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Motto:

“Selalu ada harapan bagi mereka yang berdoa, dan selalu

ada jalan bagi mereka yang sering berusaha.”

  Karya sederhana ini kupersembahkan Untuk Kedua Orang TuakuYang selalu

memberikan semua yang terbaik bagiku Mudah-mudahan

ini adalah awal untuk ku menggapai apa yang ku ingginkan dan beliau inginkan (amin)

  

ABSTRAK

Aan Sumarni, 6661140462. Studi Komparatif Peran Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Dalam Pembangunan

Kelurahan Tahun 2015 di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus.

Program Studi Ilmu Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen pembimbing I :,

Rahmawati, M.Si., Dosen Pembimbing II : Maulana Yusuf, M.Si.

  Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam pembangunan di dua Kelurahan yaitu Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus. Adapun yang dimaksud dengan peranan adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal. Peranan didasarkan pada ketentuan dan harapan peranan yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peranan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antar teori dan praktek di lapangan yang dilakukan oleh LPMK di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus. Penelitian ini menggunakan teori berdasarkan Fungsi dan Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dalam Sunyoto (2004) yaitu, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Fasilitator, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Mediator, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Motivator dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Dinamisator. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Studi Komparatif Peran (LPMK) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Dalam Pembangunan Kelurahan Tahun 2015 di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus bahwa terdapat perbedaaan antara partisipasi masyarakat di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus, Partisipasi masyarakat Kelurahan Ciwedus lebih baik secara mekanisme dalam mengatasi kendala. Sehingga Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus perlu menggerakan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang LPMK adakan untuk menjadi lebih baik.

  Kata Kunci : Peranan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

  

ABSTRACT

Aan Sumarni, 6661140462. Comparative Study The Role Of Urban Village

Community Empowerment Institution In The Development of Kelurahan In

2015 The Urban Village Of Kelurahan Bendungan And Kelurahan Ciwedus.

Departement of Public Administration. Faculty of Social and Political Sciences.

University of Sultan Ageng Tirtayasa. Advisor I : Rahmawati, M.Si. And

Advisor II : Maulana Yusuf, M.Si.

  

The role of the Kelurahan community empowerment agency (LPMK) in the

development of two villages, the urban village of Kelurahan Bendungan and

Kelurahan Ciwedus. As for what is meant by the role is a series of behaviors that

are expected in someone in accordance with the social position given both

formally and informally. The role is based on the role and role expectations that

explain what individuals must do in a particular situation in order to fulfill their

own expectations or other people’s expectations regarding the role. The purpose

of this study was to determine the relationship between theory and practice in the

field carried out by the village community empowerment institutions in the

Bendungan and Ciwedus villages. This study uses theory based on the function

and role of the urban community empowerment institutions in Sunyoto 2004,

namely, community empowerment institutions as facilitators, community

empowerment institutions as mediators, community empowerment institutions as

motivators, and community empowerment institutions as dynamicators. The

method used is descriptive research method with a qualitative approach. Data

collection techniques using observation, interviews, and documetation. The result

showed that a comparative study of the role of the urban village community

empowerment institutions in 2015 in the Bendungan and Ciwedus village that

there was a difference between community participation in the Bendungan village

and ciwedus village, the participation of the community of Ciwedus village was

better in a mechanism to overcome obstacles. So Bendungan village and Ciwedus

village need to move and invite yhe community to participation in the activities

that the village community empowerment institute is doing to be better.

  Keywords :Role , Village Community Empowerment Institutions.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum wr. wb Dengan mengucapkan alhamdulillahirabil’alamin, peneliti mengucapkan syukur kepada ALLAH SWT, serta shalawat dan salam yang senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW, sahabat beserta seluruh kelurganya, karena berkat ridho, rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

  “Studi Komparatif Peran LPMK (Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dalam Pembangunan Kelurahan Tahun

2015 di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon

Kota Cilegon Provinsi Banten ”.

  Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada program Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten. Dengan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang selalu mendukung peneliti. Peneliti mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, Drs., M.Pd, Rektor Universitas Sultan Ageng

  Tirtayasa 2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

  Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  3. Rahmawati, M.Si. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Kandung Sapto. N, M.Si. Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Listyaningsih, M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Dr. Arenawati, M.Si. Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Rahmawati, M.Si. Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktu untuk membimbing disela-sela kesibukannya, serta terimakasih atas ilmu yang sudah diberikan.

  8. Maulana Yusuf , M.Si. Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan membimbing serta memberi masukan yang begitu sangat berarti bagi penulis.

  9. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  10. Seluruh Pihak LPMK di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus yang telah mengizinkan dan membantu penulis dalam mengumpulkan data untuk penulisan proposal penelitian ini.

  11. Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon yang telah mengizinkan dan membantu dalam penelitian ini.

  12. Ayahanda H. Rochiman dan Ibunda Hj. Munariyah, yang dengan doa dan membuat mereka tersenyum dan sebagai sumber kehidupan, sebagai pembimbing utama, sebagai pendidik dan orang yang telah membesarkan penulis dengan kesabaran dan kebijaksanaan, yang memiliki peran yang sangat penting dan tak terhingga.

  13. Untuk kakak-kakak tersayang ( A’dedi, A’yayat, T’ni, T’upit, A’Aris) terimakasih atas semua doanya, terima kasih sudah menjadi tempat berkeluh kesah selama di rumah dan juga untuk (A’erick, T’reni, T’sri, A’ade dan juga keponakan tersayang Fathir, Raya, Dela, Rakan, Mahesa) terimakasih sudah menjadi penyemangat untuk penulis selama ini.

  14. Untuk sepupu-sepupuku Teh Iin, Teh Ima, Puput yang selalu memberikan semangat dan dukunganya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

  15. Sahabat-sahabat terbaikku selama ini, Lastri Kurniawati, Siti Ida Aida , Rizki Amilia, Anissa Rizqiyah yang selalu setia dalam suka maupun duka, dan yang selalu menjadi tempat untuk penulis berkeluh kesah serta selalu memberi dukungan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

  16. Sahabat-sahabatku Renita, Hera, Intan, Devi, Nina dan Feti yang telah memberikan semangat dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

  17. Seluruh teman-teman Administrasi Publik 2014, atas kebersamaan yang begitu besar selama empat tahun ini.

  Akhirnya penulis mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan terselesaikannya penusunan skripsi ini. Penulis meyadari masih banyak kekurangan.

  Penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

  Serang, Oktober 2018 Aan Sumarni

  

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 12

  1.3 BatasanMasalah............................................................................................... 12

  1.4 RumusanMasalah ............................................................................................ 12

  1.5 TujuanPenelitian ............................................................................................. 13

  1.6 ManfaatPenelitian ........................................................................................... 13

  1.7 SistematikaPenulisan....................................................................................... 14

  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR

  2.1 Konsep Partisipasi Masyarakat ....................................................................... 19

  2.2 Definisi Peran .................................................................................................. 26

  2.3 Konsep Pemberdayaan Masyarakat ................................................................ 30

  2.3.3 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat ........................................................ 39

  2.4 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ............................................ 41

  2.5 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 44

  2.6 Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 45

  2.7 Asumsi Dasar .................................................................................................. 48

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ................................................................. 49

  3.2 Fokus Penelitian .............................................................................................. 49

  3.3 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 50

  3.4 Variabel Penelitian .......................................................................................... 50

  3.4.1 Definisi Konsep ...................................................................................... 50

  3.4.2 Definisi Operasional ............................................................................... 52

  3.5 Instrumen Penelitian........................................................................................ 53

  3.6 Informan Penelitian ......................................................................................... 54

  3.7 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 55

  3.8 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ................................................ 65

  3.9 Teknik Uji Keabsahan Data ............................................................................ 67

  3.10 Jadwal Penelitian ........................................................................................... 69

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Obyek Penelitian .............................................................................. 70

  4.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Bendungan ............................................... 70

  4.1.2 Gambaran LPMK Kelurahan Bendungan ............................................... 72

  4.1.2.1 Kepengurusan LPMK Bendungan ................................................. 73

  4.1.3 Gambaran Umum Kelurahan Ciwedus...................................................74

  4.1.3.1 Visi Misi kelurahan Ciwedus ................................................... 76

  4.1.4 Gambaran LPMK kelurahan Ciwedus .................................................... 77

  4.1.4.1 Kepengurusan LPMK Ciwedus ................................................. 78

  4.2 Informan Penelitian .......................................................................................... 79

  4.3 Deskripsi Data .................................................................................................. 81

  4.4 Analisis Data .................................................................................................... 81

  4.5 Reduksi Data .................................................................................................... 83

  4.6 Studi Komparatif Peran LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) Dalam Pembangunan Kelurahan Tahun 2015 Di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus ...................................................................... 85

  4.6.1 Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di Kelurahan Ciwedus ................................................................................................. 92

  4.6.2 Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di Kelurahan Bendungan .......................................................................................... 110

  4.7 Penyajian Data ............................................................................................... 124

  4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 124

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 138

  5.2 Saran ............................................................................................................... 140

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan realisasi kegiatan pembangunan kelurahan tahun 2015 di kelurahan bendungan dan kelurahan ciwedus .......................................................... 8Tabel 3.1 Daftar Informan...................................................................................... 55Tabel 3.2 Pedoman wawancara narasumber: Ketua LPMK/Anggota ................... 57Tabel 3.3 Pedoman wawancara narasumber: Aparat Kelurahan ........................... 60Tabel 3.4 Pedoman wawancara narasumber: Masyarakat ..................................... 63Tabel 3.5 jadwal penelitian .................................................................................... 69Tabel 4.1 Jenis potensi di Kelurahan Bendungan .................................................. 70Tabel 4.2 Jenis potensi di Kelurahan Ciwedus ...................................................... 75Tabel 4.3 Informan penelitian ................................................................................ 80Tabel 4.4 Perbandingan tingkat pendidikan anggota LPMK di Kelurahan

  Bendungan dan Kelurahan Ciwedus ...................................................................... 85

Tabel 4.5 Hasil penelitian di Kelurahan Ciwedus ................................................ 128Tabel 4.6 Hasil penelitian di Kelurahan Bendungan ........................................... 131Tabel 4.7 Hasil Penelitian di kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Bendungan ..... 133

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran ........................................................................... 47Gambar 4.1 Daftar hadir di Kelurahan Ciwedus .................................................... 87Gambar 4.2 Daftar hadir di Kelurahan Bendungan ............................................ 106

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Suatu organisasi didirikan sebagai suatu wadah untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan. Organisasi tersebut harus mengelola berbagai dan rangkaian kegiatan yang di arahkan menuju tercapainya tujuan organisasi. Pelaksanaan rangkaian kegiatan dalam organisasi dilakukan oleh manusia (human being) yang bertindak sebagai peserta dalam organisasi yang bersangkutan, maka dengan sendirinya kinerja (performance) organisasi yang bersangkutan banyak tergantung pada perilaku manusia yang terdapat dalam organisasi tersebut.

  Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah Lembaga Kemasyarakatan yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat merupakan wahana partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di dirikan untuk meningkat kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendali pembangunan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengolah dan menanamkan dan memupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat desa/kelurahan.

  (Sumber : Anonim ; Acuan Pembentukan LPM Tahun 2000).

  Berawal dari terbentuknya Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) , LKMD membuat kesepakatn supaya melakukan temu LKMD tingkat nasional di Bandung pada tanggal 18-21 juli 2000 telah berubah nama menjadi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sebagai mitra pemerintah harus dapat memwujudkan peran dan fungsinya sebagai lembga sosial kemasyarakatan, melalui kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan. LPM di pakai sebagi pengganti nama LKMD. LPM di deklarasikan pada tanggal 21 juli 2000 melalui forum musyaarah temu LKMD tingkat nasional di bnadung yang di ikuti oleh para utusan LKMD se-Indonesia. Peserta hadir dengan membawa mandat penuh dari provinsinya masing-masing untuk mempelajari, menelaah, dan membuat kesepakatan- kesepakatan nasional tentang keberadaan lembaga sosial kemasyarakatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.

  (Sumber: berugaqelen2010.wordpress.com/lembaga-desa/lkmd/) Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 Tentang

  Pedoman Penataan Kemasyarakatan jelas menyebutkann terkait dengan tugas dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam

  pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas membantu Lurah dalam pelaksanaan urusan maksud dalam pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut, Tugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat : (a) Menyusun rencana pembangunan yang partisipatif. (b) Menggerakan swadaya gotong royong masyarakat. (c) Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat : (a) Penampung dan penyalur aspirasi masyarakat dalam pembangunan. (b) Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam rangka memperkokoh Negara kesatuan Republik Indonesia. (c) Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. (d) Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif. (e) Penumbuh kembangan dan penggerak swadaya gotong royong masyarakat. (f) Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya serta keserasian lingkungan hidup. (Sumber : Peraturan Menteri Dalam Negeri No 5 Tahun 2007)

  Lembaga kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra lurah dalam dalam memberdayakan masyarakat yang merujuk pada Peraturan Walikota Cilegon No 38 tahun 2007 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Kelurahan yang terdiri dari Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna (KT), dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK). ( Sumber : Perwal Cilegon )

  Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud mempunyai tugas sebagaimana dimaksud lembaga kemasyarakatan mempunyai fungsi yaitu penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat, penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, penyusun rencana, pelaksana dan pengelola pembanguna serta pemanfaat, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif .

  Lembaga Pemberdayaan masyarakat Kelurahan (LPMK) adalah lembaga Kemasyarakatan yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat kelurahan, merupakan wadah partisipasi dan aspirasi mayarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat kelurahan, yang bertujuan untuk meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendali pembangunan, meningkatnya kemmapuan masyarakat sebagau Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola dan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) terutama dalam bidang agribisnis dan pariwisata, meningkatnya ekonomi kerakyatan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Dalam pembangunan kelurahan LPMK merupakan mitra kerja dari pemerintah kelurahan. pemerintah kelurahan dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat yang mempunyai peran penting dalam pembangunan. Kepala kelurahan mempunyai kedudukan sebagai pimpinan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan. Sumber: Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) harus terlebih dahulu dapat memantapkan kedudukan yaitu sebagai mitra pemerintahan kelurahan yang menampung dan memwujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan yang secara organisasi berdiri sendiri dan bersifat lokal. Dengan adanya lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan yang mengayomi kehidupan masyarakat dalam pembangunan, memaksa untuk dapat melaksanakan fungsinya agar pelaksanaan kegiatan pembangunan bisa berjalan dengan lebih optimal dan menyeluruh di wilayah kelurahan. Saran dalam kendala pelaksanaan fungsi adalah pemberdayaan fungsi lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan guna mengatasi kendala intern kerjasama dengan akademisi-akademisi atau pihak pemerintah daerah guna pelatihan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan kepada warga kelurahan dan pemberdayaan fungsi dalam kendala ekstern komunikasi antara pemerintah dengan lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan harus ditingkatkan, kelurahan diharapkan dapat segera mengatasi hambatan-hambatan yang ada, untuk mengatasi hambatan mengenai sarana prasarana Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) kaitannya dengan operasional dari pemerintah kota dan penambahan dana operasional lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan yang telah dianggarkan dalam anggaran penapatan belanja kelurahan serta anggota lembaga

fungsinya agar di dalam penerapan antar anggota lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan dapat dilaksanakan melalui hubungan kerjasama yang baik.

  Sumber : (sutoro, 2002;45-46) Program pembangunan kelurahan adalah suatu usaha-usaha jangka panjang yang mempunyai tujuan meningkatkan pembangunan pada suatu sektor tertentu untuk mencapai beberapa proyek kelurahan. Program juga dapat dipahami sebagai kegiatan sosial yang teratur mempunyai tujuan yang jelas dan khusus serta dibatasi oleh tempat dan waktu tertentu, program pembangunan dibatasi atas proyek-proyek pembangunan yang dilakukan melalui upaya - upaya secara sadar dan terencana yang ada di Kelurahan. Pelaksanaan kegiatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) diawali dari musyawarah masyarakat tingkat RT/RW yang dipelopori oleh pihak kelurahan sebagai pihak yang menjadi fasilitator pembangunan. Selanjutnya hasil musyawarah yang telah dilakukan ditingkat RT/RW maka akan dibawa ke musyawarah pembangunan tingkat kelurahan, dimana di sini akan dibahas mengenai pembangunan kelurahan yang akan dibangun. Dalam musyawarah yang dilakukan di kelurahan ini seluruh aspirasi yang ada di RT/RW yang ada di kelurahan akan dibahas. Selanjutnya dalam musyawarah ini akan dibahas pembangunan mana yang akan menjadi prioritas dalam pembangunan nantinya, sehingga akan dapat menghindari pembangunan yang hanya akan menguntungkan kepentingan kelompok tertentu. ( Sumber :. pengendalian pembangunan sudah cukup baik dengan memanfaatkan potensi dan menggerakan swadaya gotong royong. Berbeda dengan LPMK di Kelurahan Bendungan dilihat dari partisispasi masyarakat yang dimana kurang aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan dan kurang menggerakan swadaya gotong royong masyarakat. Sejauh ini pula pelaksanaan LPMK di Kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Bendungan yang dimana sebagai mitra dari lurah di dalam sistem pemerintahan kelurahan belum begitu menunjukkan hal-hal yang menuju pada orientasi pembangunan yang baik. Masih terdapat program-program pembangunan yang berbasis pemberdayaan belum di laksanakan secara prioritas, bahkan ada yang sudah dilaksanakan tetapi tidak menunjukkan hasil yang baik.

Tabel 1.2 PERBANDINGAN REALISASI KEGIATAN PEMBANGUNAN KELURAHAN TAHUN 2015

  

DI KELURAHAN CIWEDUS DAN KELURAHAN BENDUNGAN

KELURAHAN CIWEDUS KELURAHAN BENDUNGAN

  No Nama Lokasi Volume No Nama Lokasi Volume Kegiatan Kegiatan Rencana Realisas Anggaran Rencana Realisasi Anggaran 2 i 2 2 2

  1. Perkerasan Link. 252 M 260 M 24.250.000

  1. Pembuatan Jl. Pandawa 600 M 650 M 120.000.000 Paving Block Ciwedus Drainase RT. 014/004 Baru Rt.

  01/02 2. Perguliran Link. 30 125.000.000

  2. Pelatihan Las Kelurahan

  10 Orang

  10 Orang 10.000.000 Ekonomi Ciwedus Orang Bendungan 3 3 3. Tembok Link.

  50 M

  56 M 55.102.300

  3. BPO TPTK Kelurahan 10.000.000 Penahan Pakuncen Bendungan Tanah Rt. 11/03 2 2

  4. Perkerasan Link. 450 M 500 M 69.897.700

  4. Penguatan Kelurahan 10.000.000 Paving Block Pakuncen Kelembagaan Bendungan Rt. 11/03 LPMK 5. Pelatihan Link.

  3 Orang 10.000.000

  5. Bantuan Kelurahan 205 RTS 205 RTS 59.040.000 SATPAM Ciwedus Raskin Gratis Bendungan

  6. BOP TPTK Link. 10.000.000

  6. Dana BML Kelurahan 205 RTS 205 RTS 82.000.000 Ciwedus Bendungan

  7. Penguatan Link. 5.000.000 Kelembagaan Ciwedus TOTAL 291.040.000

  LPMK

  8. Bantuan Kelurahan 112 RTS 112 32.256.000 RASKIN Ciwedus RTS Gratis

  9. Dana BML Kelurahan 112 RTS 112 44.800.000 Ciwedus RTS TOTAL 376.306.000

  Sumber: LPMK Ciwedus dan LPMK Bendungan

  Data di samping menunujukan bahwa realisasi kegiatan pembangunan di Kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Bendungan pada tahun 2015 memiliki perbedaan kegiatan pembangunan, yang di mana dari data di samping peneliti mengelompokkan menjadi 3 segi : 1). Segi infrastruktur, 2). Segi sosial, dan 3). Segi pemberdayaan. 1). Segi infrastruktur berdasarkan data di samping menunjukan bahwa dalam kegiatan pembangunan di Kelurahan Ciwedus meliputi

  2

  2

  pengerasan paving block yang rencana 252 M namun realisainya 260 M , tembok

  3

  3

  penahan tanah (TPT) rencana 50 M namun realisasinya 56 M . Untuk di

  2 Kelurahan Bendungan meliputi pembuatan drainase saja yang rencana 600 M

  2

  namun realisasinya 650 M , 2). Segi sosial berdasarkan data di samping menunjukan bahwa dalam kegiatan pembangunan di Kelurahan Ciwedus meliputi bantuan raskin mengeluarkan anggaran sebesar Rp. 32.256.000, dana BML mengeluarakan anggaran sebesar Rp. 44.800.000. Untuk di Kelurahan Bendungan meliputi bantuan raskin anggarannya sebesar Rp. 59.040.000, dana BML anggaran sebesar Rp. 82.000.000. 3). Segi pemberdayaan data disamping menunjukan bahwa dalam kegiatan pembangunan di Kelurahan Ciwedus meliputi pelatihan satpam yang diikuti 3 orang saja. Untuk di Kelurahan Bendungan meliputi pelatihan las yang diikuti 10 orang.

  Kegiatan pembangunan di Kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Bendungan tentunya memiliki perbedaan baik dari rencana kegiatan ataupun dalam realisasi kegiatan yang akan dilaksanakan. Perbedaan juga terdapat pada jenis progran kegiatan pembangunan baik di Kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Bendungan Perbedaan yang dapat dilihat dari program kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan ialah dimana Kelurahan Ciwedus dalam merealisasikan kegiatan pembangunan pada tahun 2015 lebih banyak kegiatan pembangunannya di banding Kelurahan Bendungan yang cenderung lebih sedikit kegiatan pembangunannya.

  Setiap pembangunan khususnya pembangunan kelurahan tahun 2015 di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus tentunya memiliki perbedaan baik itu dari program yang direncanakan ataupun program yang telah terealisasikan walaupun sebagaian besar mempunyai kesamaan namun terdapat juga perbedaannya.

  Pada observasi awal penelitian peneliti menemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di tahun 2015 antara lain : Pertama, sosialisasi program kepada masyarakat yang dilakukan oleh LPMK

  (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) di Kelurahan Bendungan , jika dilihat peran LPMK di Bendungan sangat kurang dalam mensosialisasikan programnya sehingga masyarakat cenderung apatis terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan yang ada baik dalam merencanakan pembangunan maupun dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Berbeda dengan LPMK di Kelurahan Ciwedus yang dimana peran LPMK cenderung aktif dalam mensosialisaikan programnya baik dalam perencanaan pembangunan yang dimana masyarakat ikut berpartisipasi dan maupun dalam pelaksanaan kegiatannya sehingga pelakasanaan kegiatan pembangunan berjalan dengan baik dan lancar

  Kedua, setiap kegiatan pembangunan yang ada di wilayah Kelurahan Bendungan, masyarakat kurang antusias terhadap kegiatan pembangunan yang ada. Berbeda dengan Kelurahan Ciwedus di wilayah sana masyarakat itu lebih antusias terhadap kegiatan pembangunan yang telah direncanakan oleh LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) itu sendiri dan disetiap pembangunan yang berjalan masyarakat Kelurahan Ciwedus ikut bergotong royong dalam meneyelesaikan pembangunan tersebut.

  Ketiga, program yang ingin terlaksana oleh LPMK di Kelurahan Ciwedus menjadi terhambat dikarenakan keterkaitan masalah tanah atau bisa dikatakan perizianan tanah yang dimana disalah satu program yaitu pemasangan paving block. Berbeda dengan LPMK di kelurahan Bendungan dimana dalam keterkaitan dengan perizinan tanah tidak ada permasalahan saat melaksanakan program pembangunan salah satunya pemasangan paving block.

  Berdasarkan uraian masalah-masalah di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul

  “ Studi Komparatif Peran LPMK

(Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dalam Pembangunan

Kelurahan Tahun 2015 di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus

Kota Cilegon Provinsi Banten .”

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka perlu diidentifikasi beberapa masalah yang akan dibahas yaitu :

  1. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendali pembangunan yang dilaksanakan LPMK di Kelurahan Ciwedus lebih aktif dibandingkan di Kelurahan Bendungan.

2. Perizinan tanah terkait masalah program pembangunan fisik di kelurahan

  Ciwedus lebih sulit dibandingkan di Kelurahan Bendungan 3. Sosialisasi program pembangunan kepada masyarakat jauh lebih baik di Kelurahan Ciwedus dibandingkan di Kelurahan Bendungan.

  1.3 Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan pada : Studi Komparatif Peran LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dalam Pembangunan Kelurahan tahun 2015 di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon.

   1.4 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah Bagaimana Peran LPMK dalam Pembangunan Kelurahan Tahun 2015 Perbandingan di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus?

  1.5 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Perbandingan Peran LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dalam Pembangunan Kelurahan Tahun 2015 di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon.

  1.6 Manfaat penelitian

  a) Secara Teoritis 1.

  Untuk mengetahui hubungan antar teori dan praktek yang ada di lapangan

  2. Untuk dapat memberikan input atau masukan mengenai peran LPM itu sendiri b)

  Secara praktis 1.

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi LPM di Kelurahan agar dapat memperbaiki serta meningkatkan peran LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan).

  2. Bagi peneliti dapat memberikan input dan menambah pengetahauan dan wawasan serta melatih kemampuan menganalisis khususnya dibidang manajemen publik.

1.7 Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan ini dibagi kedalam lima bagian masing-masing terdiri dari sub bagian, sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah menerangkan atau menjelaskan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang diteliti. Bentuk penerangan dan penjelasan dalam penelitian ini akan diuraikan secara deduktif, artinya dimulai dari penjelasan yang berbentuk umum hingga menjelaskan ke masalah yang lebih spesifik dan relevan dengan tema yang diambil.

  1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti,kemudian dikaitkan dengan tema/topik/judul penelitian.

  1.3 Batasan Masalah Untuk mempermudah penelitian dan untuk menghemat waktu dan biaya maka peneliti membatasi penelitian ini.

  1.4 Rumusan Masalah Perumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan masalah yang paling urgent yang berkaitan dengan judul penelitian. Dalam bagian ini juga akan didifiniskan permasalahan yang telah diterapkan dalam kalimat tanya.

  1.5 Tujuan Penelitian

  Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakan penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan. Isi dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah penelitian.

  1.6 Sitematika Penulisan Menjelaskan isi bab per babnya dan menjelaskan urutan penulisan skripsi ini secara keseluruhan.

BAB II : LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR

  2.1 Landasan Teori Landasan teori mengkaji teori dan konep yang relevan dengan permasalahan penelitian, sehingga akan memperoleh konsep penelitian yang jelas.

  2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan kaji penelitian yang perlu dilakukan oleh penulis sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah.

  2.3 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikian menggambarkan alur pemikiran penliti sebagai kelanjutan dari perbincangan kajian teori untuk memebrikan penjelasan kepada pembaca mengenai asumsi dasanya.

  2.4 Asumsi Dasar Penelitian

  Asumsi dasar merupakan jawaban sementara dan akan diuji kebenarannya.

BAB III : METEDOLOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

  Bagian ini menguraikan tentang tipe/pendekatan dan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini.

  3.2 Ruang Lingkup Penelitian Dalam bagian ini membatasi dan menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan.

  3.3 Lokasi Penelitian Menjelaskan tempat atau locus penelitian yang akan dilakukan.

  3.4 Variabel Penelitian

  3.4.1 Definisi Konsep Memberikan penjelasan tentang konsep dari variabel yang akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan kerangka teori yang digunakan.

  3.4.2 Definisi Operasional Merupakan penjabaran konsep atau variabel penelitian dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Variabel penelitian dilengkapi dengan tabel matriks berisi dimensi, sub dimensi dan nomor pertanyaan sebagai lampiran.

  3.5 Instrumen Penelitian

  Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpul data yang akan digunakan, dalam hal ini instrumennya adalah peneliti sendiri akan disampaikan pedoman wawancara yang akan digunakan dalam pengumpulan data dan obsevasi.

  3.6 Informan Penelitian Informan penelitian yaitu pihak yang memberikan informasi baik secara lisan maupun tulisan kepada peneliti. Pemberian informasi biasanya di dapatkan dengan cara wawancara dengan peneliti.

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data Menjelaskan teknis analisis rasionalisasinya, yaitu memaparkan teknik pengolahan dan analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini.

  3.8 Jadwal Penelitian Menjelaskan jadwal penelitian, beserta tahapan penelitian yang akan dilakukan serta dilengkapi dengan tabel jadwal penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi serta hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

  4.2 Deskripsi Data Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah menggunakan teknik analisis data yang relevan.

  Menjelaskan hasil penelitiam yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan analisa data kualitatif.

  4.4 Pembahasan Melakukan pembahsan lebih lanjut terhadap analisa data.

BAB V : PENUTUP

  5.1 Kesimpulan Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas dan mudah dimengerti.

  5.2 Saran Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun praktis,

DAFTAR PUSTAKA

  Pada bagian ini berisi daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  Memuat lampiran-lampiran yang dianggap perlu dan relevan, bersusun secara berurutan yang dianggap perlu oleh peneliti karena berkaitan dengan data penelitian dan sebagai bukti kuat dalam penyusunan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN ASUMSI DASAR

2.1. Konsep Partisipasi Masyarakat

  Partisipasi sebagai suatu konsep dalam pengembangan masyarakat, digunakan secara uum dan luas. Di dalam kamus besar bahasa indonesia partisipasi adalah perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan (keikutsertaan).

  Partisipasi menurut menurut Nogi (2005) adalah keterlibatan seseorang dalam kegiatan bersama yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembangunan, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup.

  Partisipasi menurut Steele adalah : Merupakan unsur kunci pembangunan, pengertian partisipasi bukan semata- mata melalui pilihan umum saja, ia juga mengandung suatu sistem yang benar-benar menjamin terwujudnya hak sosial dan ekonomi, setelah hak-hak sipil dan politik serta pendidikan kewarganegaraan. Di dalamnya harus ada budaya parisipasi (aculture of participation) di mana rakyat membutuhkan sejumlah kemampuan dan sumber daya untuk berperan.

  Sedangkan menurut Keith Davis mengemukakan bahwa partisipasi adalah

  

“Participation can be defined as mental and emotional involvement of a person in

a group situation which encourages him to group goals and share responbility in

them”. Artinya partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang

kepada pencapaian dan ikut bertanggung jawab di dalamnya.

  Dalam definisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partispasi adalah suatu gejala demokrasi di mana orang di ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Partispasi itu menjadi baik dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang melaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.