BAB I PENDAHULUAN - ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA KEHAMILAN PERSALINAN,BAYI BARU LAHIR(BBL)DAN NEONATUS, NIFAS DAN MENYUSUI, SERTA ASUHAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY S UMUR 22 TAHUN DI DESA KARANGSOKA WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 KEMBARAN - reposit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu. Pemantauan

  dan perawatan kesehatan yang memadai selama kehamilan sampai masa nifas sangat penting untuk kelangsungan hidup ibu dan bayinya. Dalam upaya mempercepat penurunan kematian ibu, Kementerian Kesehatan menekankan pada ketersediaan pelayanan kesehatan ibu di masyarakat. Riskesdas 2013 menanyakan kepada semua perempuan 10-54 tahun yang pernah melahirkan. Selanjutnya pada responden yang pernah melahirkan (lahir hidup dan lahir mati) pada periode 1 Januari 2010 sampai saat wawancara ditanyakan lebih lanjut tentang pengalaman mendapat pelayanan kesehatan selama periode hamil sampai masa nifas. Analisis dilakukan terhadap 49.603 kelahiran untuk mendapat gambaran indikator pelayanan kehamilan, persalinan sampai masa nifas. (Riskesdas, 2013;169-170).

  Derajat kesehatan suatu negara ditentukan oleh beberapa indikator, diantaranya adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Penurunan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu (AKI) kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (Pofil Kementrian Kesehatan Indonesia, 2015)

  Menurut Ashari dalam Manuaba,2014 h:28, bidan sangat beperan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Peran tersebut mencakup pemeriksaan yang berkesinambungan yaitu asuhan pada kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi .

  Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia selama 10 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan, yaitu dari 74,27% pada tahun 2014 menjadi 90,88% pada tahun 2013. Angka ini sudah mencapai target Melinium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 sebesar 90% (Kemenkes RI,2014). Upaya pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB dengan menggunakan pembangunan berkelanjutan SDGs (Sustainable Development Goals) adalah sebuah kesepakatan pembangunan baru pengganti MDGs, masa berlaku 2015-2030.

  MDGs hanya memiliki delapan tujuan dan 18 target, SDGs memiliki 17 tujuan dan 169 sasaran pembangunan. Targer SDGs salah satunya adalah pada tahun 2030 mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 100.000 kelahiran hidup. Program dalam AKI dan AKB yaitu dengan proporsi kelahiran ditolong oleh tenaga kesehatan yang terampil, ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan persalinan difasilitas pelayanan kesehatan (Kementrian Kesehatan Indonesia, 2015).

  Berdasarkan laporan rutin Kabupaten tahun 2015 diketahui bahwa cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Provinsi Jawa Tengah sebesar 99,17%. Pada peserta KB aktif Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 78,24% mengalami sedikit penurunan dibandingkan pencapaian tahun 2014 yaitu 78,6%. Cakupan peserta KB baru presentasi kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah suntikan, yakni sebesar 57,4% kemudian pil 15,3%. Metode yang paling sedikit dipilih oleh peserta KB baru adalah metode operasi pria (MOP) 0,1%, kemudian metode operasi wanita (MOW) 2,1%, dan kondom 4,5% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2015;h.55- 72).

  Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2015 sebesar 98,1% sedangkan pada tahun 2014 sebesar 100,5%, hal ini menurun bila dibanding tahun sebelumnya, yang berarti tidak semua persalinan di Kabupaten Banyumas ditangani atau ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten di bidangnya. Target Pelayanan Minimal untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2015 sebesar 90%.

  Cakupan persalinan tenaga kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2015 sudah memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan. Jumlah berat bayi lahir rendah (BBLR) dari tahun 2015 sebesar 1566 atau 1,6% dari kelahiran hidup, sedangan tahun 2014 sebear 1278 atau 4,4% dari kelahiran hidup, bila di banding kasusnya menurun. Cakupan pelayanan pada ibu nifas tahun 2015 sebesar 84,7 hal ini menurun apabila dibanding tahun 2014 sebesar

  99,1%. Diukur dengan target SPM tahun 2015 maka belum tercapai yaitu 90%. Peserta KB baru IUD 12.8%, MOP 0.4%, MOW 2.2%, Implant 12.2%, suntik 26.610%, pil 7.06%, kondom 3.84%. Peserta KB aktif pada Kabupaten Banyumas IUD 13.2%, MOP 0.8%, MOW 3.8%, Implant 11.8%, suntik 53.8%, pil 10.9%, kondom 4.7% (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas 2015).

  Seorang bidan untuk perbaikan dan demi penurunan angka kematian ibu dan bayi harus semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan yaitu dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif yang berfokus pada asuhan sayang ibu dan sayang bayi yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

  Berdasarkan masalah uraian diatas, penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dimulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB) menggunakan manajemen kebidanan dengan metode pendekatan SOAP di Kabupaten Banyumas.

  B.

  Tujuan Penyusunan 1.

  Tujuan Umun Mampu memberikan asuhan kebidanan komprehensif dan berkelanjutan pada kasus ibu hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan perencanaan keluarga berencana (KB) pada Ny S umur 22 tahun sesuai menggunakan pendekatan manajemen varney sesuai dengan standar asuhan kebidanan.

2. Tujuan Khusus

  a) Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi pengkajian, merumuskan diagnose kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, melakukan evaluasi, dan melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan.

  b) Melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin meliputi pengkajian, merumuskan diagnose kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, melakukan evaluasi, dan melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan.

  c) Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir meliputi pengkajian, merumuskan diagnose kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, melakukan evaluasi, dan melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan d)

  Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas meliputi pengkajian, merumuskan diagnose kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, melakukan evaluasi, dan melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan e)

  Melakukan asuhan kebidanan pada perencanaan keluarga berencana meliputi pengkajian, merumuskan diagnose kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan, melaksanakan asuhan kebidanan, melakukan evaluasi, dan melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan. C.

  Pembatasan Kasus 1.

  Sasaran Sasaran asuhan kebidanan komprehensif ditujukan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, niifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB) pada Ny.S umur 22 tahun.

  2. Penyususnan KTI Penyusunan KTI dilakukan dari bulan November 2017 sampai dengan April 2018.

  3. Pengambilan kasus Asuhan kebidanan berkelanjutan ini dilakukan di Desa Karang Soka Rt01/Rw02 wilayah Puskesmas 1 Kembaran Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.

  D.

  Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan KTI berdasarkan data primer dan sekunder, adapun teknik dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1.

  Data Primer

  a) Wawancara

  Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informassi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. (Notoatmojo,2012. Hal 139). b) Observasi

  Teknik pengumpulan data dengan adanya rangsangan indra menggunakan mendengar, melihat, mencatat, dan mengamati perilaku manusia (Notoatmojo,2012 Hal 131)

  c) Pemeriksaan

  (1) Pemeriksaan fisik meliputi :

  (a) Inspeksi

  Yaitu pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan legeartist meliputi: tekanan darah,nadi, suhu, pernafasan, jantung, paru- paru dan sebagainya (Mochtar, 2011 h:39)

  (b) Palpasi

  Yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan berdiri di sebelah kanan ibu hamil dengan melakukan perabaan pada perut untuk menentukan besar dan konsistensi rahim, bagian-bagian janin, letak, presentasi, gerakan janin, kontraksi atau his (Mochtar.2011 h:39)

  (c) Perkusi

  Tidak begitu banyak artinya kecuali jika ada suatu indikasi (Mochtar,2011 h:39)

  (d) Auskultasi

  Adalah pemeriksaan menggunakan stetosko[ monoaural (stetoskop obstetric) untuk mendengarkan denyut jantung janin (DJJ). (Mochtar,2011 h:41)

2. Data Sekunder

  a) Dokumentasi

  Merupakan pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumentasi tersebut dapat berupa gambar, table atau daftar periksa. (Hidayat,2011 h:88)

  b) Studi Literatur

  Untuk memperoleh dukungan teoritis terhadap masalah penelitian yang dipilih, maka peneliti perlu banyak membaca buku literature, baik berupa buku teks (teori) maupun hasil penelitian orang lain, majalah, jurnal, dan sebagainya. Dari studi literature atau sering juga orang menyebut tinjauan teoritis akan mempermudah dlam merumuskan kerangka konsep penelitian. (Notoatmojo,2012 h:22).

  c) Pengumpulan Data

  Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan alat pengumpulan data Notoatmojo,2012 h:22) E.

  Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk memberikan gambaran dan tujuan dari asuhan kebidanan untuk mudah dicapai dan masalah dapat dirumuskan dengan baik, maka perlu penyusunaan yang baik.

  BAB I PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang, tujuan penyusunan KTI yang meliputi tujuan umum, tujuan khusus, pembatasan kasus, metode pengumpulan data dan sistematika penulisaan.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Medis Menguraikan tentang definisi, etiologi, faktor predisposisi, fisiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis.

2. Tinjauan Asuhan Kebidanan

  Memuat tentang manajemen Kebidanan dengan menggunakan kerangka berfikir Varney’s. Sesuai dengan standar Asuhan Kebidanan berdasarkan Pemenkes No.938/Menkes/SK/VIII.2007 : 1)

  Pengkajian 2)

  Perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan 3)

  Perencanaan 4)

  Implementasi 5)

  Evaluasi 6)

  Pencatatan asuhan kebidanan 3. Aspek hukum

  Berisi landasan hukumbaik undang-undang maupun kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi didan serta wewenang bidan sesuai dengan kasus yang diambil.

  BAB III TINJAUAN KASUS Bab ini berisi tentang laporan penulis dari pengkajian sampai evaluasi yang menggunakan manajemen varney yaitu pengumpulan data, interpretasi data, diagnose potennsial, antisipasi penanganan segera, intervensi, implementasi, evaluasi dan menggunakan data perkembangan dengan metode SOAP.

  BAB IV BAHASAN Bab ini juga mengupas kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus sehingga penulis dituntut untuk menggamati dan encerati keluhan yang muncul dari klien, sehingga penulis mampu memberikan asuhan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk pendampingan kepada kliennya dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan masa perencanaan KB. BAB PENUTUP

  Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan ringkasan dari hasil pembahasan yang dapat menjawab permasalahan dan tujuan penyusun dalam studi kasus sedangkan saran adalah masukan berdasarkan pembahasan yang bersifat operasional atau dapat dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY F UMUR 24 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR - ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY F UMUR 24 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 15

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY S UMUR 24 TAHUN DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA

0 0 13

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. W UMUR 23 TAHUN G2P1A0 DI PUSKESMAS II KEMBARAN - repository perpustakaan

0 1 14

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. W UMUR 23 TAHUN G2P1A0 DI PUSKESMAS II KEMBARAN - repository perpustakaan

0 1 101

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. A UMUR 21 TAHUN DI PUSKESMAS I KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 15

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF SELAMA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. W UMUR 21 TAHUN DI PUSKESMAS 1 KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF SELAMA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. W UMUR 21 TAHUN DI PUSKESMAS 1 KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 13

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA Ny. I UMUR 32 TAHUN DI DESA DUKUHWALUH WILAYAH KERJA PUSKESMAS I KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 14

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL),NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. S UMUR 35 TAHUN DI DESA KARANGSOKA WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 13

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY.S UMUR 29 TAHUN DI PUSKESMAS 1 KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 13