Hubungan Kadar Gula Darah dengan Premenstrual Syndrome pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Premenstrual Syndrome adalah kondisi medis yang umum terjadi pada
wanita yang merupakan bagian dari siklus menstruasi. Gejala yang ditimbulkan
bisa bermacam-macam, mulai dari gejala psikis, fisik, hingga psikologis. Namun
gejala tersebut akan hilang saat menstruasi datang. Gejala premenstrual syndrome
sendiri sudah dikenal lama, bahkan sejak zaman Hippocrates pada 370 SM.
Sekitar 20% dari wanita usia reproduksi mengalami gejala ringan sampai berat
pada premenstrual syndrome. Insidensi atau angka kejadian dari sindrom ini
sekitar 80%. Studi epidemiologi menunjukkan kurang lebih 20% dari wanita usia
reproduksi mengalami gejala premenstrual syndrome sedang sampai berat
(Freeman,2007).
Gejala – gejala pada premenstrual syndrome dapat berupa payudara yang
membengkak, puting susu yang nyeri dan bengkak, dan mudah tersinggung.
Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti kram yang
disebabkan oleh kontraksi otot – otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian
tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan rasa ingin menangis. Dalam

bentuk yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan. Kondisi –
kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari – hari jika terus dibiarkan sehingga
mungkin membutuhkan penangan medis. Jika premenstrual syndrome

tidak

diobati maka akan menimbulkan gangguan yang lebih parah, yang akan disebut
dengan Pre Menstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Gejala yang sering
dirasakan pada tahap ini antara lain merasa hidup tidak ada harapan, tidak nafsu
makan, susah tidur, cemas terus – menerus, dan marah tanpa alasan hingga
beberapa hari (Saryono & Waluyo, 2009).
Penyebab munculnya sindrom ini memang masih belum jelas. Menurut
Mary Dalton, seorang dokter Inggris mengatakan bahwa masalah – masalah
premenstrual

syndrome

timbul

dari


ketidakseimbangan

antara

hormon

progesteron dan estrogen. Progesteron sendiri dapat menyebabkan retensi cairan,

2

sehingga ada teori yang mengatakan bahwa kondisi ini menyebabkan edema
cerebri (pembengkakan otak) yang menyebabkan perempuan merasa tidak
nyaman.

Vitamin

B6

merupakan


diuretik

alami

karena

menghentikan

terbentuknya edema. Vitamin ini juga menjadi enzim penting dalam produksi
endorfin, jadi vitamin B6 telah terbukti membantu mengurangi perubahan suasana
hati, depresi, kecemasan, dan perasaan marah (Livoti & Topp, 2006).
Selain kadar estrogen dan progesteron, sindrom ini juga disebabkan oleh
disregulasi pada sistem serotonin. Kadar serotonin yang rendah dan bervariasi
pada wanita dengan PMS dapat menyebabkan ovulasi tertunda atau lebih awal
dan memicu suatu ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron.
(Saryono & Waluyo, 2009). Beberapa ahli berpendapat bahwa disfungsi pada
sistem serotonin ini dapat mempengaruhi regulasi glukosa dan kadar estradiol.
Selain itu, kondisi ini juga dapat mempengaruhi resistensi insulin dan kadar
glukosa darah (Zarei dkk, 2013). Oleh sebab itulah peneliti ingin melihat

gambaran kadar gula darah pada mahasiswa FK USU angkatan 2012 yang
mengalami premenstrual syndrome.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran kadar gula darah pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2012 yang mengalami
premenstrual syndrome.

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kadar gula darah pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2012 yang mengalami
premenstrual syndrome.

3

1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui angka kejadian premenstrual syndrome pada
mahasiswa FK USU Angkatan 2012.
2. Untuk mengetahui gambaran kadar gula darah saat menjelang menstruasi
pada mahasiswa FK USU Angkatan 2012 yang mengalami premenstrual

syndrome.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan penelitian ini menjadi informasi bagi mahasiswa untuk
memelihara kadar gula darah dan dapat mengurangi gejala pada sindrom
pramenstruasi melalui peningkatan kadar gula darah.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi masyarakat
untuk mengurangi gejala pada sindrom pramenstruasi melalui peningkatan
kadar gula darah.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi atau
referensi

bagi

penelitian

sejenis


serta

dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan dan kepustakaan.

bermanfaat

dalam