BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Kecamatan Gunung Maligas - Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

  BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

  3 Kelurahan Karang Anyar 3,80Km

  Secara geografis letak Kecamatan Gunung Maligas dibatasi oleh: Sebelah utara : Kecamatan Pematang Bandar Sebelah Selatan : Kecamatan Siantar/ Kota Pematang Siantar Sebelah Barat : Kecamatan Dolok Batu Nanggar Sebelah Timur : Kecamatan Gunung Malela

  9 Kelurahan Gajing Raya 7,47Km Jumlah 64,50Km

  8 Kelurahan Rabuhit 13,65Km

  7 Kelurahan Tumorang 15,5Km

  6 Kelurahan Huta Dipar 5,40Km

  5 Kelurahan Bandar Malela 4,55Km

  4 Kelurahan Silau Bayu 7,10Km

  2 Kelurahan Karang Rejo 3,20Km

  2.1 Kecamatan Gunung Maligas

  1 Kelurahan Karang Sari 4,29Km

  Luas (Km2)

  Desa / Kelurahan

Tabel 2.1 Luas wilayah Kelurahan di Kecamata Gunung Maligas No.

  dan secara administratif terbagi atas 9 (sembilan) kelurahan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.1:

  

2

  Kecamatan Gunung Maligas berada di Kabupaten Simalungun berada di ketinggian antara 101-200 Meter di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Luas areal kecamatan ini 64,50 Km

  2.2 Kelurahan Karang Anyar

  Kelurahan Karang Anyar adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Gunung Maligas. Jarak Kelurahan Karang Anyar ke Ibu Kota Kecamatan sejauh kurang lebih 1 Km, sedangkan jarak Kelurahan Karang Anyar dari ibu kota Kabupaten sejauh 51 Km. Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Karang Anyar adalah sebagai berikut:

  Sebelah Utara : Karang Rejo, Bandar, Kecamatan Gunung Maligas Sebelah Selatan : Laras II, Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar Sebelah Barat : Rambung Merah, Kecamatan Siantar Sebelah Timur : Nagori Silau Malela, Kecamatan Silau Wilayah Untuk sampai ke Kelurahan karang Anyar dapat menggunakan roda 4

  (Empat) dan Roda 2 (Dua). Angkutan yang digunakan di Karang Anyar adalah angkutan umum dan kendaraan pribadi.

  Kelurahan Karang Anyar adalah kelurahan pemekaran dari Kelurahan Karang Sari pada tahun 1999-2000 berada pada masa uji coba dan pada tahun 2001 defenitif sebagai kelurahan yang baru. Kelurahan Karang Anyar seluas 381 Ha, dengan 83 Ha sebagai daerah pertanian dan 291 Ha sebagai daerah pemukiman. Terdapat sembilan Huta (dusun) di Kelurahan Karang Anyar, di dalam 1 (Satu) huta terdapat minimal 100 KK. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Karang Anyar sebanyak 1437 KK dan jumlah penduduk sebanyak 5248 jiwa pada 2012, dengan sembilan penghulu diantaranya:

  Huta 1 : Satiyo Huta 6 : Nisiadi Huta 2 : Tahir Damanik Huta 7 : Tupan S Huta 3 : Syamsuri Huta 8 :Santuso Huta 4 : Abdul Rahim Nasution Huta 9: Pardi

  Huta 5 : Paidi Menurut cerita sebagian warga pemukiman di daerah ini, desa ini berdiri pada Tahun 1970-an. Yang pertama kali mendirikan rumah disini adalah orang-orang Simalungun dan Batak Toba. Masyarakat yang tinggal di kelurahan ini adalah orang-orang pribumi yang sudah lama tinggal jauh sebelum berdirinya PTPN IV (PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV) Unit Kebun Laras. Sebelum PTPN IV berdiri mayoritas masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani.

  Seiring maraknya pembangunan jalan ke daerah perkebunan banyak orang-orang mulai membangun rumah sebagai tempat tinggal. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka daerah pemukiman semakin banyak, dan mulailah mereka bekerja sebagai buruh-buruh kasar di PTPN IV unit Kebun Laras. Karena banyaknya permintaan akan tenaga kerja datanglah orang-orang Jawa perantauan ke daerah ini.

  Lokasi penelitian adalah pemandian Karang Anyar terletak di Kelurahan Karang Anyar. Berikut adalah batas-batasnya:

  Sebelah Utara : Jalan Medan Sebelah Selatan : PTPN IV unit kebun Laras Sebelah Barat : Perumnas Batu VI Sebelah Timur : Perumahan Karang Sari Objek wisata yang ada di Kelurahan ini adalah sungai yang membelah pemukiman penduduk dengan perkebunan sawit milik PTPN IV. Sejak tahun

  1920-an pemerintah kolonial Belanda telah menggunakan air sungai ini sebagai air konsumsi. Munculnya ide untuk mendirikan Daerah Tujuan Wisata (DTW) berupa pemandian ini adalah gagasan warga yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar ini sendiri. Dan yang mendirikan lapak (kios – kios) untuk menampung pengunjung yang pertama kali adalah Pak Legimin, dan Pak Jafar. Semakin banyaknya pengunjung yang ingin melihat dan mengetahui tempat wisata ini maka masyarakat yang memiliki tanah di pinggiran sungai mulai membangun

   lapak – lapak baru. Mereka menyewakan lapak-lapak ini sebesar Rp.30.000,-/

  hari. Sembari menunggu pengunjung selesai menggunakan lapak mereka, mereka menyediakan jajanan berupa rokok, minuman, makanan ringan, dll. Banyaknya pengunjung pada hari libur juga dimanfaatkan masyarakat untuk meraup keuntungan, banyak diantara masyarakat menyediakan jasa parkir di pekaranagn rumahnya. Hingga saat ini ada 20 lapak (kios-kios) milik masyarakat yang berdiri di pinggiran sungai. Karena sungai ini membelah pemukiman warga dengan perkebunan sawit milik PTPN IV, maka masyarakat meminta kepada pihak perkebunan agar ikut juga mendukung usaha pemandian ini dengan ikut membuka lapak-lapak baru di areal tanah milik PTPN IV itu sendiri. Maka sejak tahun 1989 mulailah pihak perkebunan memberikan izin pembangunan lapak baru di areal tanah PTPN IV itu, tetapi pengelolanya harus membayar sebanyak Rp.900.000,-/ tahun setiap lapak kepada pihak PTPN IV. Sebagai kepala pengelola wisata untuk tanah milik PTPN IV maka ditunjuklah Pak Nikman Damanik. Tugasnya adalah sebagai kepala pengelola retribusi dan hasilnya akan diserahkan kepada pihak kecamatan sebagai hasil pendapatan asli daerah (PAD). Hingga saat ini jumlah lapak yang berdiri di areal perkebunan PTPN IV sebanyak 45 unit. 6 2.3 Pola Pemukiman dan Tata Lahan.

  Tempat berjualan di lokasi pemandian

  Kelurahan Karang Anyar merupakan kelurahan yang terdapat di dataran rendah yang rata-rata mencapai 101-200 M dpl (di atas permukaan laut) yang terdapat di Kec. Gunung Maligas, Kab. Simalungun. Jarak antara kantor Camat Gunung Maligas dengan Kelurahan Karang Anyar adalah ± 1 km dengan waktu tempuh sekitar 10 menit dengan kendaraan bermotor dan lima belas menit dengan jalan kaki. Dan jarak antara Ibu kota Kabupaten Simalungun Pematang Siantar adalah 15 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua selama 1 jam.

  Sebelum menemukan Desa Karang Anyar dari pusat kota, beberapa desa akan kita lewati yaitu Desa Sumber Jaya, Desa Tambun Nabolon dan Desa Karang Sari. Kelompok pemukiman pertama yang dijumpai setelah ‘Kelurahan Karang Anyar’ adalah pemukiman Huta/ Dusun I (bagian dusun-1 Kelurahan Karang Anyar). Perjalanan selanjutnya akan melewati Dusun II memasuki wilayah kelurahan Karang Anyar, di sini banyak kita jumpai masyarakat pendatang yaitu Suku Bangsa Jawa.

  Beberapa rumah pertama yang dijumpai terlihat permanen, sebahagian lagi semi permanen dengan lantai semen, dinding setengah batu, setengah papan dan dicat berwarna terang, dan beratap seng yang sudah berwarna kecoklatan. Secara umum kondisi-kondisi rumah cenderung semi permanen. Perumahan penduduk di Kelurahan Karang Anyar umumnya saling berjauhan dan memilki jarak 10-15 M, sehingga masing-masing rumah memiliki pekarangan dan kebun. Pada umumnya memiliki jendela samping atau belakang. Rumah di Kelurahan Karang Anyar ini dapat dibagi kedalam tiga bagian yaitu: rumah permanen, semi permanen, non permanen. Tiga bagian rumah penduduk akan dijelaskan di bawah ini :

  2.3.1. Rumah Permanen

  Rumah permanen umumnya di Kelurahan Karang Anyar ini masih bisa dihitung sebab yang punya dan menempati rumah permanen ini juga adalah orang-orang yang sudah lama tinggal di Kelurahan Karang Anyar dan mempunyai lahan pertanian milik sendiri serta memiliki ekonomi yang penghasilan yang baik.

  Rumah jenis ini sudah ada yang mempunyai kamar mandi sendiri tetapi ada juga yang tidak mempunyai kamar mandi sendiri. Lantai rumah sudah ada terbuat dari keramik juga ada yang dari semen tidak lagi dari tanah yang dikeringkan, sedangkan jendela sudah dari kaca nako dan jeruji besi.

  2.3.2. Rumah Semi Permanen

  Rumah semi permanen umumnya berukuran 3 x 4 meter, 5 x 4. Rumah ini jenisnya berbentuk setengah batu, berdindingkan papan dan berlantaikan semen dan atap rumah terbuat dari seng dan rumah sudah ada yang di cat maupun belum dicat dimana ada rumah yang sudah memiliki lantai keramik maupun menggunakan semen biasa sebagai lantai rumah mereka. Di ruangan ini semuanya terletak baik yang tidak memiliki ruang kamar maupun yang memiliki ruang kamar yang seadanya. Rumah ini dimanfaatkan juga sebagai kedai baik jualan nasi maupun jualan jajanan, rokok, keperluan untuk mandi dan mencuci. Ada juga yang menjadikan pekarangan rumahnya di jadikan tempat untuk meletakkan hasil pertanian yang baru dipanen maupun siap jual.

  2.3.3. Rumah Non Permanen Sebagian rumah di Kelurahan Karang Anyar ini adalah non pemanen.

  Rumah yang dimaksud disini adalah rumah yang memiliki tata ruang dan bentuknya sangat memprihatinkan dimana mereka bisa tinggal dirumah yang sepantasnya tidak layak untuk dihuni sebab rumahnya sudah hampir tumbang dan udara kurang masuk kedalam rumah.

  Rata-rata ukuran tiap rumah non permanen ini terdiri dari 6 x 8 meter persegi dimana sebagian bangunan rumah itu terbuat dari papan yang diolah sendiri berbahan baku pohon durian dan pada umumnya memiliki lantai semen, Diruangan 8 x 6 meter ini segalanya dimanfaatkan baik itu dari ruang tamu, ruang kamar maupun ruang keluarga juga ruang dapur. Di ruangan inilah mereka meletakkan seluruh barang yang dimilikinya baik dari barang elektronik seperti TV, VCD, Tape Recorder, hasil pertanian dan peralatan dapur mereka. untuk jenis rumah non permanen jarang kita jumpai hanya terlihat 4 keluarga yang menempati rumah jenis non parmanen.

2.4 Demografi Penduduk Kelurahan Karang Anyar

  Kepadatan penduduk di lokasi pemandian ini sangat terlihat jarang, dimana jarak antara rumah terlihat masih dibatasi dengan pekarangan (halaman) yang luas dengan tanaman yang masih dapat ditanam di sekitar halaman. Kondisi bangunan di Kelurahan karang Anyar adalah rata-rata semi permananen. Tiap-tiap rumah rata-rata dihuni 5 orang dengan ukuran 6 x 8 meter.

  Penduduk yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar terdiri dari warga pribumi. Tidak ada warga negara asing atau keturunan asing yang tinggal di Kelurahan ini. Warga pribumi yang tinggal di Kelurahan ini adalah seluruhnya Warga Negara Indonesia pribumi. Masyarakat yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar mayoritas adalah pendatang dan berdomisili menetap di Kelurahan Karang Anyar. Berdasarkan tabel di bawah, menunjukkan bahwa perbandingan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 2852 jiwa tidak jauh berbeda dengan jumlah perempuan sebanyak 2478 jiwa, dan dari setiap dusun juga menunjukkan jumlah yang sebanding antara laki-laki dan perempuan hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.2:

Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Kewarganegaraan dan Jenis Kelamin di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas

  

Tahun 2012.

  No Status Laki-laki Perempuan Jumlah % Kewarganegaraan

  1 WNI Pribumi 2852 2478 5248 100

  2

  • WNI Keturunan Asing

  3 WNA

  Jumlah 2852 2478 5248 100

  Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

  Mayoritas agama masyarakat Kelurahan Karang Anyar adalah beragama Islam yakni sebesar 73, 50 %. Terbesar kedua adalah Kristen Protestan sebesar 25,25% dan diikuti Kristen Katolik sebesar 1,25%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.3:

Tabel 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012.

  No Agama Jumlah (orang) %

  1 Islam 3902 74,3

  2 Kristen Protestan 1338 25,4

  3 Kristen Katolik 8 0,15

  4 Buddha

  5 Hindu

  6

  • Sikh Jumlah 5248 100

  Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

  Penduduk Kelurahan Karang Anyar terdiri dari banyak suku bangsa. Suku Bangsa Jawa adalah penduduk mayoritas di kelurahan ini sebesar 65%, Pada urutan kedua terdapat Suku Bangsa Simalungun sebesar 35%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.4:

Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012.

  No Suku Bangsa Jiwa %

  1 Jawa 3311

  63

  2 Simalungun 1320

  25

  3 Tapanuli 541 10,3

  4 Karo 9 0,17

  5 Nias 5 0,09

  6 Minang 43 0,81

  7 Melayu 19 0,36 Jumlah

  5248 100

  Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

  Pada umumnya, penduduk Kelurahan Karang Anyar berpendidikan tamatan SMA. Terbanyak kedua tamatan SLTP dan hanya sedikit yang mempunyai tamatan perguruan tinggi atau sarjana. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di

  

Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012

  No Tingkat Pendidikan Jiwa %

  1 Belum Sekolah 1260

  24

  • 2 Tidak Tamat SD

  3 Tamat SD/ Sederajat 1115 21,2

  4 Tamat SLTP/ Sederajat 1328 25,3

  5 Tamat SLTA/ Sederajat 1317

  25

  6 Tamat Akademi 95 0,01

  7 Perguruan Tinggi/ Sarjana 133 2,53 Jumlah 5248 100

  Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

  Pendidikan merupakan salah satu faktor penting terhadap setiap manusia, sehingga setiap orang atau keluarga selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Jika dilihat tabel 2.5. diatas, komposisi penduduk di Kelurahan Karang Anyar berdasarkan status pendidikan dihitung dari usia produktif masuk sekolah, mulai yang tidak pernah sekolah sampai menyelesaikan tamat SLTA sebagai berikut; tidak sekolah sebanyak 1260 jiwa, sebesar 24 persen. Dan jumlah penduduk yang pernah sekolah sampai tamat SLTA adalah 3850 jiwa, dan jumlah totalnya adalah sebesar 71,5 persen dari jumlah total penduduk. Keterbatasan ekonomi keluarga merupakan salah satu penyebab tidak melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, namun pada saat ini tingkat pendidikan di Kelurahan Karang Anyar sudah lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya.

  Kemajuan tingkat pendidikan di Kelurahan Karang Anyar dapat dilihat dari semua anak berusia sekolah dasar yang ada di Kelurahan Karang Anyar mengikuti jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kelurahan. Berdasarkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ini dapat dilihat bahwa tidak ada lagi penduduk yang tidak bersekolah, atau putus sekolah.

  Sedangkan untuk jumlah penduduk yang sudah tamat akademi atau Strata 1 adalah sebanyak 228 jiwa atau sebesar 2, 54 persen. Semua penduduk yang sudah tamat pendidikan D3 dan S1 rata-rata sudah tidak tinggal lagi di kelurahan (merantau).

  Jenis pekerjaan yang paling dominan penduduk Kelurahan Karang Anyar adalah mayoritas petani yakni sebesar 36,8%. Sedangkan jenis pekerjaan paling sedikit adalah supir yakni sebesar 0,6%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.6 dibawah ini.

Tabel 2.6 Distibusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012.

  No Jenis Pekerjaan Jumlah %

  1 Petani 1935 36,8

  2 Buruh Pabrik 1289 24,5

  3 Wiraswasta 840

  16

  4 Pegawai Swasta 479 9,12

  5 Pensiunan 375 7,1

  6 PNS 208 3,9

  7 ABRI 64 1,2

  8 Pegawai BUMN 60 1,14

  9 Supir 33 0,6 Jumlah 5248 100

  

Sumber: Laporan Kependudukan Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung

Maligas Tahun 2012

  Dari Tabel di atas menunjukan bahwa mata pencarian sebagai petani yang paling dominan yaitu sebanyak 1935 jika dipersentasekan sebanyak 36,8 %, penduduk yang bermatapencaharian sebagai buruh sebanyak 1.289 Jiwa atau 24,5 %, Wirasta sebanyak 840 atau 16 %, sebagai PNS (Pegawai Negri Sipil) sebanyak 208 atau 3,9 %, ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) sebanyak 64 jiwa atau 1,2 %, Supir sebanyak 33 jiwa atau 0,6 %, pegawai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sebanyak 60 jiwa atau 1,14 % dan penduduk yang pensiun, baik pensiun PNS atau Pensiunan BUMN sebanyak 375 jiwa atau 3,9 %.

  Dari mata pencaharian yang beraneka ragam yang didominasi petani ada juga yang berwiraswata seperti Tukang pangkas, Tukang jahit, Salon kecantikan, pedagang dll di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas ini. Dari 36,8 % masayakat bekerja sebagai petani rata-rata sudah memiliki tanah pertanian milik sendiri hanya sebahagian kecil yang menyewa. Hasil produksi pertanian yang paling dominan adalah tanaman padi sawah, dengan rata-rata hasil pertanian padi sawah dari Kec. Gunung Maligas pertahun adalah 34,8 Ton. Untuk Kelurahan Karang Anyar adalah rata-rata produksi padai sawah pertahun adalah

  5,90 Ton. Pada Tabel 2.7 dapat dilihat hasil produksi padi sawah di Kecamatan Gunung Maligas.

  6 Tumorang 40,00 224,00 5,60

Tabel 2.8 Luas dan Produksi tanaman kakao Pertahun

  Dalam Tabel 2.8 dapat kita lihat luas dan produksi tanaman kakao.

  Selain padi tanaman yang diunggulkkan atau tanaman yang banyak ditanam masyarakat adalah tanaman kakao atau yang sering disebut cokelat. Coklat ada saat ini rata-rata dijual perkilonya Rp. 5.000,- harga tersebut cukup murah jika dibandingkan dari bulan 12 Tahun 2012 harga cokelat mencapai Rp. 15.000.

  Sumber: PPL Pertanian Kecamatan Gunung Maligas tahun 2012

  9 Gajing Raya - - - Jumlah 1353,02 7923,90 34,80

  8 Bandar Malela 110,68 641,94 5,80

  7 Rabuhit - - -

  5 Huta Dipar 174,88 1054,00 5,80

Tabel 2.7 : Produksi Padi Sawah di Kecamatan Gunung Maligas Pertahun.

  4 Silou Bayu - - -

  3 Karang Anyar 457,78 2700,00 5,90

  2 Karang Rejo 141,20 818,96 5,80

  1 Karang Sari 428,48 2485,00 5,90

  Rata-rata (Ton/Ha)

  Produksi (Ton)

  Luas (Ha)

  No Nagori (Desa)/ Kelurahan

  No Nagori (Desa)/ Luas Produksi Rata-rata Jumlah

  Kelurahan (Ha) (Ton/Ha) (Ton/Ha) Petani

  30

  Kelurahan karang Anyar

Tabel 2.9 Jumlah dan Jenis Ternak di Kecamatan Gunung Maligas.

Tabel 2.9 dapat kita lihat jumlah dan jenis ternak yang diternakkan masyarakat

  Selain dari tanaman padi dan tanaman kakao ada juga yang menanam tanaman palawija atau tanaman muda seperti cabe, jagung, jahe, dan sayur mayur. Biasanya masyarakat Kelurahan karang Anyar menjual langsung ke pasar atau terkadang ada juga toke atau pengumpul yang datang langsung ke Kelurahan Karang Anyar. Selain tanaman muda ada juga tanaman tua seperti sawit, cokelat, dan lain-lain. Selain pertanian ada juga masyarakat yang bermatapencaharian sebagai beternak atau sebagai pekerjaan sampingan. Ternak yang dipelihara masyarakat adalah domba, sapi, kerbau, ayam petelur, dan Ayam kapung. Dalam

  Sumber: PPL Pertanian Kecamatan Gunung Maligas tahun 2012

  9 Gajing Raya 40,00 20,00 0,50 170 Jumlah 260,50 142,80 5,10 981

  40

  8 Bandar Malela 15,00 9,00 0,60

  7 Rabuhit 8,00 4,80 0,60

  1 Karang Sari 48,00 28,80 0,60 228

  52

  6 Tumorang 25,00 17,50 0,70

  14

  5 Huta Dipar 4,50 2,70 0,60

  4 Silou Bayu 60,00 30,00 0,50 151

  3 Karang Anyar 10,00 5,00 0,50 210

  86

  2 Karang Rejo 50,00 25,00 0,50

  N Nagori(Desa) Sapi Kerba Kambing Ayam Ayam Itik o / Kelurahan u /

  Domba Petelu r

  Kampun g

  1 Karang Sari 106 7 271 1500 1984 576

  2 Karang Rejo 100 250 2800 20000 400

  3 Karang Anyar

  480 3 1032 5200 200

  4 Silou Bayu 900 10 300 800 25000 300

  5 Huta Dipar 650

  5 90 720 200

  6 Tumorang 650 100 2550 750

  7 Rabuhit 103 230 2700 350

  8 BandarMalel a 680 10 110 980 300

  9 Gajing Jaya 615 310 20000 200

  Sumber: PPL Pertanian Kecamatan Gunung Maligas tahun 2012

  Pada umumnya mayarakat yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar berumur antara 4 sampai 75 tahun. untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.10 sebagai berikut.

Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

  No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 00 – 04

  25

  37

  62 2 05 – 09

  33

  44

  77 3 10 – 14 43 63 106 4 15 – 19 44 67 111 5 20 – 24 45 79 124 6 25 – 29 62 107 169 7 30 – 34 300 508 808

  8 35 – 39 350 590 940 9 40 – 44 321 470 791 10 45 – 49 342 388 730 11 50 – 54 386 289 675 12 55 – 59 141 136 277 13 60 – 64

  42 76 118 14 65 – 69

  31

  68

  99 15 70 – 74

  32

  60

  92 16 75 – 79

  24

  45

  69 Jumlah 2231 3027 5248

  Sumber: BPS Kab. Simalungun

2.4.1 Sarana Umum di Kelurahan Karang Anyar

  a. Sarana Pemerintahan Sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Karang Anyar adalah: sarana pemerintahan yang terdapat di Kelurahan Karang Anyar adalah kantor kelurahan dan balai kelurahan. Kantor kelurahan digunakan untuk melayani masyarakat yang mengurus surat-surat atau izin-izin tertentu dan lainnya. Sedangkan balai kelurahan dipakai masyarakat Kelurahan Karang Anyar untuk berkumpul atau dipakai untuk berpesta atau acara-acara lainnya.

  BAGAN STRUKTUR PEMERINTAHAN KEURAHAN KARANG ANYAR

  LURAH

  SEKRETARIS LURAH TENAGA TEHNIS KESEJAHTERAAN K.PEMERINTA K.EKONOMI HAN

  Huta IV Huta I Huta III KADUS II Huta V Huta VI Huta VII

b. Sarana Kesehatan

  Sarana kesehatan yang ada di Kelurahan Karang Anyar adalah balai pengobatan (poliklinik), dan untuk membeli resep obat dari dokter masyarakat dapat membeli di Apotek. Apotek di Kelurahan Karang Anyar hanya ada satu unit apotek. Fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Karang Anyar hanya Klinik atau balai pengobatan sebanyak 3 unit yang dipakai masyarakat untuk berobat. Klinik atau balai pengobatan tidak memiliki fasilitas pengobatan yang lengkap. Pasien yang berobat ke klinik yang tersedia hanya pasien yang menderita penyakit biasa seperti demam, batuk dan lain-lain, sehingga masyarakat yang menderita penyakit yang cukup serius maka masyarakat terpaksa harus berobat ke rumah Sakit yang memiliki peralatan yang lengkap serta tenaga memdis yang lengkap.

  Mereka harus dibawa ke RSU Mina Padi Kecamatan Siantar, yang jaraknya sekitar tujuh kilometer dari kelurahan. Untuk lebih jelas mengenai fasilitas kesehatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut.

Tabel 2.11 Distribusi Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Jenis Fasilitas Kesehatan dan Jumlah Unit di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan

  Gunung Maligas Tahun 2012.

  No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah Unit

  1

  • Rumah sakit Umum -

  2 Puskesmas

  • 3 Puskesmas Pembantu

  4 Poliklinik

  3

  5

  • Apotek -

  6 Posyandu

  • 7 Praktek Dokter Jumlah

  3 Sumber: Perangkat Desa Kecamatan Gunung Maligas Sebagian besar penduduk Kelurahan Karang Anyar berobat ke poliklinik kelurahan yang terdapat di Huta 9, di poliklinik kelurahan terdapat seorang dokter dan dua orang perawat. Jika warga yang sakit tidak dapat ditangani di poliklinik Kelurahan maka akan membawa kerumah sakit umum yang ada di pusat kota Siantar.

c. Sarana Ibadah

  Sarana ibadah yang ada di Kelurahan Karang Anyar adalah Masjid dan Mushola. Masid yang ada digunakan umat muslim untuk melakukan shalat lima waktu. Sedangkan Mushola yang ada digunakan untuk melakukan pengajian.

  Umat muslim yang ada di Kelurahan Karang Anyar juga selalu aktif melakukan perwiridtan.

Tabel 2.12 Fasilitas Tempat Ibadah Berdasarkan Tempat Ibadah dan Jumlah Unit di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas

  

Tahun 2012.

  No Tempat Ibadah Jumlah Unit

  1 Masjid

  9

  2 Mushola

  2

  3 Gereja Kristen Protestan -

  4 Gereja Kristen Katolik -

  5 Wihara -

  6 Pura - Jumlah

  Sumber: KUA Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012 Setiap huta (dusun) di Kelurahan Karang Anyar memiliki masjid, sedangkan Mushola ada di Huta satu dan Huta tiga. Setiap Masjid atau Musholah meiliki pengurus yang sehari-hari mengursus Masjid atau Musholla.

d. Sarana MCK

  Sarana MCK (mandi, cuci, kakus) yang ada adalah berupa kamar mandi umum milik warga. Kamar mandi ini terdapat di lokasi pemandian, dan jika ingin menggunakan fasilitas ini harus membayar retribusi kepada pemilik.Setiap menggunakan kamar mandi masyarakat harus membayar Rp 2000,- sekali pakai.

  Sarana wisata yang ada antara lain rumah makan dua unit, rumah makan ini berada di lokasi pemandian. Rumah makan menyediakan masakan Muslim, dengan harga rata-rata Rp.10.000,- perbungkus. Pembeli yang biasa menikmati makanan di rumah makan ini adalah wisatawan lokal, masyarakat umum, bahkan para supir angkutan umum. Sarana angkutan umum menuju lokasi pemandian antara lain SKB (Sepakat Karya Bersama), Siantar Jaya, Sinar Bangun, Serigala.

  Semua angkutan umum yang ada adalah trayek Desa Karang Anyar-Pasar Horas. Angkutan umum ini biasanya beroperasi mulai pukul lima pagi sampai pukul sembilan malam. Halte angkutan umum ini ada di pasar Horas, sedangkan pemutarannya ada di Kelurahan Karang Anyar sebagai tujuan akhir.

  Pada umumnya penduduk telah memiliki agama yang merupakan yang menjadi patokan bagi masyarakat unutk menjalankan kehidupan. Tempat Ibadah merupakan salah satu faasilitas umum yang ada di Kelurahan Karang Anyar. Tempat Ibadah yang lebih banyak dijumpai di Kelurahan Karang Anyar adalah Masjid sebagai tempat ibadah yang beragama Islam yakni ada 9 (sembilan) buah.

e. Sarana pendidikan Fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan Karang Anyar ada 14 buah.

  Terdiri dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK, SD,SLTP, dan SMA. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.13 sebagai berikut:

Tabel 2.13 Fasilitas Pendidikan Berdasarkan Jenis fasilitas Pendidikan dan Jumlah Unit Di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas

  

Tahun 2012.

  No Jenis Fasilitas Pendidikan Jumlah Unit

  1 SMA

  1

  2 SLTP

  1

  3 SD

  4

  4 TK

  5

  5 PAUD

  3 Jumlah

  14 Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

2.4.2 Kelembagaan di Kelurahan Karang Anyar

  Kelembagaan atau organisasi yang ada di Kelurahan Karang Anyar bermacam-macam, ada yang berupa lembaga agama, lembaga sosial, lembaga adat, dan lembaga pemerintahan. Seperti pada Tabel 2.14.

Tabel 2.14 Lembaga di Kelurahan Karang Anyar No Desa/Kelurahan Formal Informal

  1. Pemerintahan Perwiritan Kelurahan Karang

  Aynyer Desa PKK Karang Taruna LKM Pujakesuma

  STM Remaja Mesjid Pengajian Arisan marga Partai Politik Kelompok Tani

  Sumber: Dikelola Oleh Penulis

  Lembaga Umum yang dimaksud adalah lembaga yang di dirikan berdasarkan kepentingan umum semua masyarakat Kelurahan Karang Anyar seperti 1.

  Karang taruna yang dikelola oleh muda mudi Kelurahan karang Anyar.

  2. PKK 3.

  Kelompok tani, kelompok tani yang ada di Kelurahan karang Anyar ada 7 kelompok tani

  4. Serikat tolong menolong (STM) sedikit berbeda dengan lembaga

  umum lainnya, dimana STM tersebut masih juga membatasi dengan perbedaan satu sama lain, hanya saja tidak seperti lembaga adat yang berdasarkan marga. Masing-masing lembaga umum diatas memiliki struktur dan kelembagaan yang diakui oleh masyarakat Kelurahan karang Anyar Kelembagaan di Kelurahan Karang Anyar sangat berpengaruh dengan kegiatan dan aktivitas masyarakat.

  Gambar 1:Diagram Hubungan Antar Lembaga di Kelurahan Karang Anyar

  Masyarakat Pemerintah PKK

  BPD LKMD Puja Kesuma

  NASDEM Golkar Sekolah pengajian

  Remaja Mesjid Karang Taruna

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Menarche 1. Pengertian - Hubungan Obesitas terhadap Usia Menarche pada Siswi Kelas VII di SMP Negeri 1 Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan - Pengaruh Metode Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin Rita Fadillah Medan

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja - Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) pada Remaja Puteri di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012

0 0 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi dan Etiologi - Prevalensi Trauma Gigi Sulung Anterior Pada Anak Usia 1-4 Tahun Di Paud, Tk Dan Posyandu Kecamatan Medan Polonia Dan Medan Marelan

0 0 16

Hubungan Tekanan Darah dengan Tingkat Keparahan pada Pasien Stroke Akut di RSUP H. Adam Malik

0 1 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Stroke - Hubungan Tekanan Darah dengan Tingkat Keparahan pada Pasien Stroke Akut di RSUP H. Adam Malik

0 0 12

Hubungan Tekanan Darah dengan Tingkat Keparahan pada Pasien Stroke Akut di RSUP H. Adam Malik

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA  - Pengaruh Penetapan Margin Murabahah terhadap Produk Pembiayaan kepemilikan Rumah di Bank Bukopin Syariah Medan

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 0 7