Geografi Artikel utama untuk bagian ini

Geografi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi Malaysia :

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.
Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke66 di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta dan luas wilayah melebihi
320.000 km2. Jumlah penduduk sedemikian cukup sebanding dengan jumlah penduduk Arab
Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia
dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara bagian di Amerika Serikat.
Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Tiongkok Selatan.
Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai
hingga hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan)
yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan
dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga
Februari).
Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua
Asia.[70][71] Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur
pelayaran terpenting di dunia.[72]
Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain,
dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun

banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk
menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih
dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah beradanya kompleks gedung
Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan
Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri,
Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya alam
Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan
pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet
alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao,
lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga
merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Salah satu kebun teh di Malaysia.
Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk
membuat kontribusi berarti bagi ekonomi Malaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59%
daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya

setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi,
dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi lingkungan dan sistem ekologi,
sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah
menurunnya laju penebangan pohon.
Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi
(silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilakukan.
Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan
rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas
panen perantara. Untuk terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepattumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama,
penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya untuk dijadikan pulp
dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, kini
digantikan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.
Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong
ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia hingga
runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada abad ke-19 dan ke-20, timah
memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas
alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara
itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang
minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting bagi
ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kepentingan dan keberartiannya adalah

tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat,
kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan
lempengan marmer. Sejumlah emas dengan kadar minimalis juga diproduksi.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed,
menyatakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia berada pada kisaran 4.84 miliar barel,
sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 kmĀ³). Pada 1
Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar
pada ekuivalensi 20.18 miliar barel.[73]
Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan
minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki
peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari
cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara
bagian memelihara hak untuk menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya.
Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki
minyak dan gas diberi royalti.