Pembangunan Sistem Informasi Pasien Operasi Dan Visite Untuk Tenaga Medis Berbasis Android Pada Rumah Sakit XYZ

  

Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 6300-6305 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pembangunan Sistem Informasi Pasien Operasi Dan Visite Untuk Tenaga

Medis Berbasis Android Pada Rumah Sakit XYZ

1 2 3 Eki Yusandhi Iskandar , Herman Tolle , Issa Arwani

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: [email protected], [email protected], [email protected]

  

Abstrak

  Dalam institusi kesehatan publik, alur informasi merupakan salah satu hal terpenting, terutama bagi tenaga medis. Informasi pasien, ruang rawat inap pasien, dan jadwal operasi merupakan beberapa dari sekian banyak informasi penting yang harus didapatkan oleh tenaga medis rumah sakit. Tidak terkecuali Rumah Sakit XYZ, dengan jumlah tenaga medis lebih dari 200 orang, alur informasi dari dan kepada tenaga medis haruslah dapat diakses dengan cepat dan akurat. Akan tetapi belum ada sebuah media bagi tenaga medis Rumah Sakit XYZ untuk dapat dengan mudah mengakses informasi-informasi dasar tentang pasien rawat inap, proses visite, dan operasi. Oleh karena itu, untuk membantu meningkatkan proses bisnis yang ada pada Rumah Sakit XYZ, dan untuk memberikan gambaran tentang pengimplementasian solusi untuk institusi kesehatan lain dengan proses bisnis yang sama, dibangunlah sistem informasi pasien, visite dan operasi bagi tenaga medis berbasis Android. Hasil implementasi aplikasi ini mencakup terpenuhinya seluruh kebutuhan fungsional sistem berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan tingkat usabilitas dengan skor 79.5 berdasarkan hasil survey responden dengan metode SUS(System Usability Scale), y ang berarti sudah berada dalam kriteria “Dapat Diterima Pengguna”.

  Kata kunci: Sistem informasi mobile, System Usability Scale, Aplikasi institusi kesehatan

Abstract

  

In a public health institution, information flow is one of the most important things, especially to the

medical personnel. Patient information, inpatient room information, and operation schedule are some

of the most crucial information that a medical personnel has to acquire. Rumah Sakit XYZ is no

exception, with a total of more than 200 medical personnel, the information flow to and from the medical

person must be able to be accessed quickly and accurately. However there is not yet a platform for the

medical personnel of Rumah Sakit XYZ to easily access basic information such as inpatient information,

visitation, and operation. That is why, to help improve the business process in Rumah Sakit XYZ, and to

give an insight as to the implementation of a solution for other health institution with a similar business

process, an Android based information system for inpatient, visitation, and operation for medical

personnel is built. The result of this system’s implementation includes the fulfilment of all the functional

requirement based on the requirement analysis, and the usability score of 79.5 based on the survey

results to respondents usability testing using the SUS ( System Usability Scale) method, which means

the system is in the Acceptable category.

  Keywords: Mobile information system, System Usability Scale, Health institution system.

  mempermudah dan mempercepat proses 1. administrasi maupun manajerial di rumah sakit

   PENDAHULUAN

  ini. Salah satu sistem informasi yang sudah Institusi kesehatan publik seperti rumah digunakan adalah sistem informasi untuk sakit memerlukan ketepatan dan kecepatan pencatatan pasien rawat inap, visite, dan operasi. untuk alur informasi. Terlebih lagi jika sistem

  Sistem informasi untuk pasien, visite dan informasi sudah dimiliki oleh rumah sakit operasi yang dimiliki Rumah Sakit XYZ tersebut. Hal ini juga berlaku untuk Rumah Sakit menggunakan basis data terintegrasi untuk

  XYZ. Sebagai rumah sakit modern, sudah ada dengan lebih mudah mengorganisir data-data beberapa sistem informasi yang terpasang untuk

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

6300

  • – data ini belum dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh tenaga medis yang bekerja di rumah sakit XYZ, dikarenakan belum ada cara bagi mereka untuk mengakses data-data tersebut secara langsung. Tenaga medis Rumah Sakit seperti dokter, harus menghubungi staff rekam medik atau administrasi untuk menanyakan informasi yang diinginkan terkait pasien, visite, ataupun operasi. Sehingga proses penerimaan data oleh tenaga medis tidak dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini tentu saja dapat berakibat buruk pada keseluruhan proses bisnis rumah sakit, apabibla terdapat hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi akibat ketidaktahuan pihak tenaga medis terhadap informasi tertentu. Sehingga dibutuhkan sebuah cara agar tenaga medis Rumah Sakit XYZ dapat menerima informasi tentang pasien, visite, dan operasi dengan cepat dan akurat.

  Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode waterfall, alur metodologi penelitian seperti yang tergambar pda gambar 1.

  Dalam tahap perancangan berbagai diagram

  Setelah analisis proses bisnis, dilakukan analisis kebutuhan untuk solusi yang diajukan, yaitu kebutuhan dari sistem yang akan dibangun, mulai dari kebutuhan fungsional hingga kebutuhan untuk pelaksanaan pengujian.

  Berikutnya dilakukan analisis proses bisnis Rumah Sakit XYZ. Hal ini dilakukan untuk mengetahui proses yang sedang berjalan di Rumah Sakit XYZ terkait tentang cara alur informasi berjalan. Hasil dari analisis proses bisnis kemudian dijadikan sebagai tolak ukur untuk perbaikan proses ketika penelitian dilakukan.

  Pada pengkajian pustaka, berbagai literatur yang memuat tentang dasar ilmu yang dapat membantu penelitian dikaji untuk diterapkan pada penelitian. Penelitian sebelumnya dengan objek atau studi kasus penelitian yang memilki kesamaan juga dikaji untuk dijadikan perbandingan.

  Pada alur penelitian. Dimulai dengan mengindentifikasi permasalahan, dilakukan dengan melaksanakan wawancara dengan pihak Rumah Sakit XYZ terkait permasalahan dan potensi solusi yang dapat dilakukan. Dalam tahap ini juga dilakukan penentuan batasan- batasan dari permasalahan yang didapatkan.

  Gambar 1. Alur metodologi penelitian

  pengujian SUS(System Usability Scale) untuk usabilitas sistem menurut pengguna. Dengan adanya pengujian-pengujian ini, diharapkan sistem yang dibangun adalah valid dan diterima oleh calon pengguna (tenaga medis) .

  pasien, visite, dan operasi. Akan tetapi, data

  blackbox untuk kebutuhan fungsional dan

  Dalam implementasi sistem informasi ini, tentu dibutuhkan proses pengujian untuk mendapatkan validitas sistem yang dibangun, oleh karena itu akan digunakan pengujian

  XYZ, pengimplementasian sistem ini juga dapat dijadikan gambaran untuk institusi kesehatan lain dengan proses bisnis yang mirip atau memiliki kesamaan dengan Rumah Sakit XYZ, yaitu institusi kesehatan dengan sistem informasi yang belum dapat diakses secara langsung oleh pihak tenaga medis.

  mayoritas pengguna sistem informasi pasien, visite, dan operasi ini. Selain untuk meningkatkan proses bisnis pada Rumah Sakit

  platform Android diharapkan dapat mencapai

  Sistem informasi pasien, visite, dan operasi berbasis Android diharapkan dapat menjawab kebutuhan rumah sakit untuk alur informasi yang lebih baik. Karena berdasarkan survey WaiWai Marketing, pangsa pasar Android di Indonesia sudah mencapai 94%, sehingga

2. METODOLOGI

  seperti class diagram, dan sequence diagram Perancangan kelas juga dilakukan untuk dibuat untuk menggambarkan infrastruktur mendapatkan gambaran awal untuk relasi antar sistem dan relasi antar kelas dalam sistem. objek pada sistem yang akan dibangun. Dalam tahap perancangan juga terdapat mockup Tergambar pada gambar 3, terdapat 5 kelas yang dasar tampilan antarmuka aplikasi yang dirancang dalam proses pembangunan aplikasi dijadikan acuan untuk implementasi antarmuka. ini. Kelas menu dan login merupakan kelas

  Pada tahap implementasi, hasil perancangan pendukung untuk mengakses fungsi utama direalisasikan dalam bentuk kode aplikasi. aplikasi yang terletak pada kelas operasi, visite, Implementasi meliputi implementasi kelas, dan pasien. Kelas visite, operasi, dan pasien implementasi antarmuka, implementasi basis merupakan 3 kelas utama yang memiliki fungsi data, dan implementasi kode. Hasil yang mirip, yaitu untuk mengakses halaman implementasi kemudian dilanjutkan ke tahap daftar dan detil dari masing-masing fungsi. pengujian.

  Pada tahap pengujian 2 buah metode uji dilakukan, yaotu uji blackbox dan uji usabilitas menggunakan metode SUS (System Usability

  Scale ). Pengujian dilakukan untuk mendapatkan

  kesesuaian antara perancangan dengan implementasi dan kesesuaian masukan dan keluaran kebutuhan fungsional, serta mendapatkan skor penerimaan calon pengguna berdasarkan faktor usabilitas aplikasi.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN

  Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan pihak Rumah Sakit XYZ, didapatkan

  Gambar 3. Diagram kelas

  kebutuhan untuk sistem yang dibangun berdasarkan aktor berbentuk use case, yang Setelah perancangan kelas, perancangan tergambar pada gambar 2. basis data juga dilakukan. Basis data yang digambarkan pada gambar 4 hanya merupakan struktur dasar dari basis data yang digunakan di Rumah Sakit XYZ. Perancangan basis data dilakukan untuk mensimulasikan struktur data yang akan diakses oleh aplikasi untuk ditampilkan ke calon pengguna. Data yang akan diakses juga bukanlah data asli, melainkan data dummy yang dibuat untuk proses pengujian.

  Gambar 2. Diagram use case

  Terdapat 9 buah kebutuhan fungsional yang dihasilkan dari proses analisis kebutuhan. Ke-9 fungsi ini pada dasarnya mengacu kepada 3 buah topik, yaitu pasien, visite, operasi. Aktor tunggal dalam penggunaan sistem ini adalah tenaga medis yang dapat mengoperasikan keseluruhan fungsi yang ada pada sistem.

  Pada tahap perancangan digambarkan diagram sequence, yaitu diagram yang Gambar 4. Struktur basis data menggambarkan alur proses pada aplikasi berdasarkan waktu (Sommerville,2011).

  Terakhir dilakukan perancangan antarmuka dalam bentuk mockup sebagai acuan dalam implementasi.

4. IMPLEMENTASI

  Setelah perancangan, dilakukan tahap implementasi. Pada implementasi sistem, digunakan Android Studio versi 2.2.3. Pengimplementasian sistem dilakukan pada perangkat smartphone dengan sistem operasi Android 4.4.2, hal ini dilakukan karena aplikasi yang dibangun dengan base dari Android 4.4.2 dapat dijalankan di seluruh versi Android diatasnya, sehingga diharapkan dapat digunakan oleh seluruh calon pengguna yang memiliki perangkat Android.

  Implementasi kode menggunakan web

  Gambar 6. Halaman daftar pasien service yang mengembalikan hasil dalam bentuk

  JSON untuk ditampilkan dalam aplikasi. Pada proses implementasi ini, web service disimulasikan berdasarkan struktur yang sama dengan yang ada pada Rumah Sakit XYZ.

  Pada implementasi kelas diperlukan penyesuaian oleh kelas adapter, karena pengimplementasian aplikasi menggunakan

  recycler view , yaitu objek untuk menampilkan daftar entitas yang dapat di geser/scroll.

  Terakhir dilakukan pengimplementasian antarmuka aplikasi berdasarkan mockup yang dirancang. Gambar 5 merupakan contoh implementasi antarmuka halaman detil operasi, gambar 6 merupakan halaman daftar pasien, dan gambar 7 merupakan halaman detil visite.

  Gambar 7. Halaman detil visite 5.

   PENGUJIAN

  Tahap pengujian dimulai dari pengujian fungsional aplikasi dengan metode blackbox. Terdapat 9 buah kasus uji yang dibuat berdasarkan kebutuhan fungsional aplikasi. Hasil dari pengujian blackbox untuk seluruh kasus uji adalah valid karena memiliki masukan dan keluaran yang sesuai dengan yang diharapkan.

  Berikutnya adalah pengujian usability aplikasi. Dalam pengujian usabilitas digunakan metode SUS(System Usability Scale) yaitu metode untuk menguji usabilitas dengan cepat

  Gambar 5. Halaman detil operasi

  dan dapat diandalkan (Brooke, 1996). Pada metode SUS responden diberikan 10 pertanyaan yang membahas tentang faktor umum dari usabilitas aplikasi. Dari 10 pertanyaan ini, 5 merupakan pertanyaan positif dan 5 merupakan pertanyaan negatif dan tiap pertanyaan memiliki 5 tingkat jawaban dimulai dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju dengan bobot nilai 1 sampai 5. Masing-masing jenis pertanyaan memiliki cara perhitungan tersendiri. Untuk pertanyaan positif menggunakan persamaan (x- 1) dimana x adalah bobot jawaban untuk pertanyaan positif, dan untuk pertanyaan negatif menggunakan persamaan (5-y) dimana y merupakan bobot jawaban pada pertanyaan negatif. Hasil nilai dari masing-masing pertanyaan kemudian dijumlahkan dan dikali dengan 2,5 untuk mendapatkan hasil akhir SUS untuk satu responden. Persamaan untuk total skor SUS untuk jumlah responden tertentu adalah sebagai berikut :

  ∑( − 1) + ∑(5 − ) × 2.5

  3

  3

  10

  2

  2

  2

  3

  2

  9

  4

  4

  4

  3

  3

  8

  4

  3

  3

  4

  4

  3

  7

  not acceptable, marginal, dan acceptable

  Proses pengujian aplikasi menggunakan metode blackbox dengan hasil valid untuk 9 buah kasus uji yang didasarkan pada setiap kebutuhan fungsional. Pengujian usabilitas menggunakan metode SUS(System Usability

  Hasil implementasi sistem berdasarkan kepada proses perancangan, implementasi kode tiap proses fungsi sesuai dengan perancangannya. Hasil implementasi antarmuka sesuai dengan perancangan mockup.

  berdasarkan waktu, class diagram untuk relasi antar objek pada sistem, struktur basis data untuk gambaran hubungan entitas pada basis data yang digunakan, dan perancangan antar muka.

  diagram untuk gambaran proses sistem

  Hasil perancangan yaitu berupa sequence

  Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, didapatkan 9 buah kebutuhan fungsional aplikasi yang didapatkan dari wawancara dengan stakeholder Rumah Sakit XYZ. Kebutuhan fungsional sistem yang dibangun memiliki 3 fitur utama yaitu fitur pasien, visite, dan operasi.

  6. KESIMPULAN

  dengan skor berurutan masing masing untuk 0- 50.9, 51-70.9, 71-100 (Ardyansyah, 2016). Hasil pengujian usabilitas untuk penelitian ini dengan hasil 79.5 masuk kepada kriteria acceptable atau sudah dapat diterima calon pengguna.

  Setelah mendapatkan hasil rata-rata skor SUS untuk semua responden, maka diperlukan indikator penilaian berdasarkan skor yang didapatkan. Terdapat 3 kriteria penilaian, yaitu

  Skor

  80 Responden 5 72,5 Rata-rata 79,5

  80 Responden 4

  Tabel 2. Hasil rata-rata skor SUS Nomor Responden Total Skor SUS Responden 1 77,5 Responden 2 87,5 Responden 3

  responden, maka menggunakan persamaan perhitungan total skor SUS, didapatkan hasil seperti pada tabel 2.

  29 Setelah mendapatkan skor masing-masing

  32

  32

  35

  31

  3

  2

  Keterangan : x = bobot jawaban pada pertanyaan positif y = bobot jawaban pada pertanyaan negatif n = jumlah responden Pada penggunaan metode pengujian SUS, mengikuti petunjuk Jacob Nielsen dalam bukunya, Usability Engineering yang menyatakan bahwa 5 orang responden sudah mewakili 80% kebutuhan pengujian usabilitas, maka 5 orang responden dengan latarbelakang sebagai tenaga medis pun dipilih untuk mewakili calon pengguna.

  3

  3

  3

  3

  3

  2

  2

  3

  3

  3

  3

  1

  Resp onde n 5

  Resp onde n 4 Skor

  Resp onde n 3 Skor

  Resp onde n 2 Skor

  Resp onde n 1 Skor

  Tabel 1. Hasil skor SUS tiap responden Nomo r perta nyaan Skor

  Dari hasil uji SUS aplikasi terhadap responden, didapatkan hasil seperti yang ada pada tabel 1.

  3

  4

  3

  3

  3

  4

  4

  6

  4

  3

  2

  3

  5

  4

  3

  4

  4

  4

  3

  4

  3

  4

  3

3 Total

  ) mendapatkan skor rata-rata 79.5 untuk 5

  Scale

  orang responden, yang berarti usabilitas sudah berada dalam kriteria acceptable atau sudah dapat diterima calon pengguna.

  Untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat menambahkan fungsi pencarian untuk bagian pasien, visite, maupun operasi. Juga agar penelitian ini dapat dijadikan landasan awal untuk pengembangan sistem informasi mobile untuk tenaga medis terutama dokter, karena proses bisnis institusi kesehatan terutama yang melibatkan dokter merupakan salah satu proses yang terpenting dan dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan pasien.

7. DAFTAR PUSTAKA

  Brooke, John., 1995. SUS: A quick and dirty usability scale. San Fransisco : Morgan Hauffman. Sommerville, I., 2011. Software Engineering,

  9th ed. Boston, Massachusetts: Pearson Education. e27, 2015. Infographic : Android Dominates

  SEA Asia’s Smartphones.( https://e27.co/infographic-android- dominates-southeast-asias- smartphones-20151026/)

  Ardiansyah, 2016. Pengujian Usability User

  Interface dan User Experience Aplikasi E-Reader Skripsi Berbasis Hypertext.

  S1. Universitas Ahmad Dahlan.