Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t

81 signifikan terhadap return saham pada perusahaan indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.2 Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t

Uji parsial uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Pengaruh dari masing-masing variabel BTM, PER, DY, Size, PNAV, CFTP terhadap return saham dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi. Variabel PER, Size, dan CFTP mempunyai arah positif dan variabel BTM, DY, dan PNAV mempunyai arah negatif. Variabel DY dan PER berpengaruh signifikan terhadap return saham karena nilai signifikan 0,05. Sedangkan variabel BTM, Size, PNAV, dan CFTP berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham karena nilai signifikansinya 0,05. Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf 5 . Jika t hitung t tabel ,maka H diterima atau H 1 ditolak. Sedangkan jika t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima. Nilai tabel dengan taraf 5 dan derajat bebas df sebesar 69 adalah 1,995. 1. Pengujian BTM X 1 terhadap return saham Y menunjukkan nilai sig. 0,126 α = 0,05 dan t hitung adalah -1,548 dimana variabel X 1 memiliki t hitung -1,548 t tabel 1,995 , maka H diterima dan H 1 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel Book to Market Value BTM adalah sebesar 0,126 yang berarti variabel BTM berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Dapat disimpulkan bahwa H diterima atau dengan kata Universitas Sumatera Utara 82 lain variabel BTM berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. 2. Pengujian PER X 2 terhadap return saham Y menunjukkan nilai sig. 0,038 α = 0,05 dan t hitung adalah 2,115 dimana t hitung 2,115 t tabel 1,995 , maka H diterima dan H 1 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan variabel X 2 adalah sebesar 0,038 yang berarti PER berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima atau dengan kata lain variabel PER berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham. 3. Pengujian DY X 3 terhadap return saham Y menunjukkan nilai sig adalah 0,003. Nilai sig 0,003 α = 0,05 dan nilai t hitung adalah -3,046 dimana t hitung - 3,046 t tabel 1,995 , maka H ditolak dan H 1 diterima. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukan oleh variabel X 3 sebesar 0,003 berarti DY berpengaruh signifikan terhadap return saham. Jadi dapat disimpulkan bahwa H ditolak atau dengan kata lain variabel DY berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap return saham. 4. Pengujian Size X 4 terhadap return saham Y menunjukkan nilai sig adalah sebesar 0,459. Nilai sig. 0,459 α = 0,05 dan t hitung adalah 0,745 dimana t hitung 0,745 t tabel 1,995 maka H diterima atau H 1 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel Size sebesar 0,459 berarti Size berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Dapat disimpulkan bahwa H diterima atau dengan kata lain variabel Size berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Universitas Sumatera Utara 83 5. Pengujian PNAV X 5 terhadap return saham Y menunjukkan sig sebesar 0,100. Nilai sig α = 0,05 dan t hitung adalah sebesar -1,667 dimana t hitung - 1,667 t tabel 1,995 , maka H diterima atau H 1 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel PNAV sebesar 0,100 berarti variabel PNAV berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Jadi dapat disimpulkan bahwa H 1 ditolak atau dengan kata lain variabel PNAV berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. 6. Pengujian CFTP X 6 terhadap return saham Y menunjukkan nilai sig. adalah sebesar 0,528. Nilai sig 0,528 α = 0,05 dan nilai t hitung adalah 0,634 dimana t hitung 0,634 t tabel 1,995 maka H diterima atau H 1 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel CFTP sebesar 0,528 berarti variabel CFTP berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Jadi dapat disimpulkan bahwa H 1 ditolak atau dengan kata lain bahwa variabel CFTP berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.

4.2.4.3 Koefisien Determinasi R