Perumusan Masalah Peran Pengawas Ketenagakerjaan Dalam Mengawasi Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

Pengawasan ketenagakerjaan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam penegakan atau penerapan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. Penegakan atau penerapan peraturan perundang-undangan merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi pengusaha dan pekerjaburuh. Keseimbangan tersebut diperlukan untuk menjaga kelangsungan usaha dan ketenangan kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan tenaga kerja. Agar peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan pengawasan ketenagakerjaan yang independen dan kebijakan yang sentralistik. Selama ini pengawasan ketenagakerjaan diatur dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk seluruh Indonesia dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Kedua Undang-undang tersebut secara eksplisit belum mengatur mengenai kemandirian profesi Pengawas Ketenagakerjaan serta supervisi tingkat pusat sebagaimana dinyatakan dalam ketentuan Pasal 4 dan Pasal 6 Konvensi ILO Nomor 81. Dengan meratifikasi Konvensi ILO No. 81 memperkuat pengaturan pengawasan ketenagakerjaan yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia dan sebagai anggota ILO mempunyai kewajiban moral untuk melaksanakan ketentuan yang bersifat internasional termasuk standar ketenagakerjaan internasional. Dengan memperhatikan latar belakang ini dan dengan memperhatikan judul penelitian, maka perlu kiranya dirumuskan beberapa butir permasalahan yang bertujuan sebagai pedoman penelitian dan pembahasan skripsi ini agar mencapai sasaran. Adapun permasalahan-permasalahan yang menjadi titiktolak dan dasar penelitian dan pembahasan adalah : 1 Bagaimana peran dan fungsi Pengawas Ketenagakerjaan dalam hal pelaksanaan Jamsostek? 2 Bagaimana hubungan antara Pengawas Ketenagakerjaan dengan pelaksanaan Jamsostek terutama untuk melindungi hak pekerjaburuh? 3 Faktor-faktor apa yang menjadi kendala Pengawas Ketenagakerjaan khususnya dalam pengawasan pelaksanaan Jamsostek?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan Secara umum yang menjadi tujuan penulis membahas skripsi ini adalah guna melengkapi dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, disamping untuk membiasakan penulis dalam menyusun suatu karya ilmiah. Disamping itu tulisan ini ditujukan untuk mengetahui kesenjangan gap antara das sollen dan das sein atau perbedaan antara yang seharusnya dengan kenyataan sesungguhnya terjadi dilapangan khususnya dalam pengawasan ketenagakerjaan oleh Pengawas Ketenagakerjaan. Beberapa tujuan khusus yang ingin penulis sampaikan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut : a Untuk mengetahui peran dan fungsi Pengawas Ketenagakerjaan dalam pelaksanaan Jamsostek b Untuk mengetahui hubungan antara Pengawas Ketenagakerjaan dengan pelaksanaan Jamsostek terutama tentang peningkatan kesejahteraan buruh c Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Pengawas Ketenagakerjaan dan bagaimana mengatasi kendala-kendala tersebut dalam pengawasan pelaksanaan Jamsostek. 2. Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan skripsi ini antara lain: a. Secara teoritis, yakni memberikan dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut serta untuk kepentingan ilmu pengetahuan dalam rangka pembinaan dan pembangunan nasional pada umumnya dan hukum perburuhan pada khususnya serta memberikan penjelasan tentang masalah-masalah yang ada kaitannya dengan hak dan kewajiban pekerjaburuh dan pengusaha dalam melaksanakan perundang-undangan ketenagakerjaan. b. Secara praktis, secara praktis tulisan ini diharapkan bermanfaat bagi mereka yang terlibat langsung dalam hubungan industrial. Pertama, pekerjaburuh diharapkan mampu memberikan penjelasan perihal hak-hak mereka, sehingga para pekerjaburuh tidak akan menuntut lebih maupun dirugikan dari apa yang telah ditetapkan