Metode Economic Order Quantity

Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. 3. Prioritas pembelian, dimana aktivitas pembelian seharusnya difokuskan pada bahan-bahan bernilai tinggi. Fokus pada material-material kelas A untuk pemasok dan negoisasi. 4. Keamanan, meskipun nilai biaya per unit merupakan indikator yang lebih baik dibandingkan nilai penggunaan, namun analisis ABC boleh digunakan sebagai indikator dari material-material kelas A,B,C yang seharusnya aman disimpan dalam ruangan terkunci untuk mencegah kehilangan, kerusakan, atau pencurian. 5. Sistem pengisian kembali, dimana klasifikasi ABC akan membantu mengidentifikasikan metode pengendalian persediaan yang digunakan. 6. Keputusan investasi, karena material-material kelas A menggambarkan investasi yang lebih besar dalam persediaan, maka perlu lebih berhati-hati dalam membuat keputusan tentang kuantitas pesanan dan stock pengaman material kelas A dibandingkan material kelas B dan C.

3.8. Metode Economic Order Quantity

Salah satu cara perhitungan yang digunakan dalam pengendalian persediaan adalah Metode Economic Order Quantity EOQ. Metode EOQ mengandung pengertian bahwa pada waktu tercapai titik pemesanan kembali, dilakukan pemesanan sebesar EOQ. Metode EOQ merupkan sebuah perhitungan dengan rumus mengenai berapa jumlah, atau frekwensi pemesanan, atau nilai pemesanan yang paling ekonomis. Dalam hampir semua situasi yang menyangkut pengelolaan persediaan barang jadi, metode ini dapat dikatakan cocok untuk Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. digunakan. Metode EOQ dapat dilaksanakan apabila kebutuhan-kebutuhan permintaan pada masa yang akan datang memiliki jumlah yang konstan dan relatif memiliki fluktuasi perubahan yang sangat kecil. Apabila jumlah permintaan dan masa tenggang diketahui, maka dapat diasumsikan bahwa jumlah permintaan dan masa tenggang merupakan bilangan yang konstan dan diketahui. EOQ dihitung dengan menganalisis total biaya TC. TC pada satu periode merupakan jumlah dari biaya pemesanan ditambah biaya penyimpanan selama periode tertentu. Dalam metode EOQ digunakan beberapa notasi sebagai berikut : D = Jumlah kebutuhan barang unittahun S = Biaya pemesanan rupiahpesan h = Biaya penyimpanan terhadap nilai barang C = Harga barang rupiahunit H = h x C = biaya penyimpanan rupiahunittahun Q = Jumlah pemesanan unitpesanan T = Jarak waktu antar pesan tahun,hari,bulan F = Frekuensi pemesanan kalitahun TC = Biaya total persediaan rupiahtahun Cara untuk memperoleh EOQ adalah sebagai berikut : Biaya pemesanan per tahun = Frekuensi pesanan x Biaya pesan = S x Q D Biaya penyimpanan per tahun = Persediaan rata-rata x Biaya penyimpanan = H x Q 2 Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. Biaya total per tahun = Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan = S x Q D + H x Q 2 EOQ terjadi jika : Biaya pemesanan = Biaya penyimpanan Maka : S x Q D = H x Q 2 2 DS = HQ 2 H DS Q 2 2 = Jadi : H DS Q 2 = Q adalah EOQ, yaitu jumlah pemesanan yang memberikan biaya total persediaan yang rendah. EOQ juga bisa diperoleh dengan membuat turunan dari fungsi total biaya TC terhadap Q sebagai berikut : TC = S x Q D + H x Q 2 S Q D d H dQ dQ dTC 2 + − = = 2 2 Q DS H − = 0 Maka : H DS Q 2 = Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.

3.9. Terminologi Sistem Persediaan