6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Prosedur Penarikan Akiva Tetap
1. Prosedur
1.1. Pengertian Prosedur
Menurut Mulyadi 2001: 20 adalah suatu urutan kegiata klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu
departemen atau yang lebih dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yan terjadi berulang-ulang.
Menurut Wursanto 1991: 20 adalah metode yang telah menjadi rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam
melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan. Sedangkan menurut Horby AS 1995: 922 adalah serangkaian
kegiatan yang berurutan yang harus memperoleh atau mencapai sesuatu.
Dari pernyataan diatas pengertian mengenai prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah cara memecahkan suatu
masalah yang dilakukan langkah demi langkah
7
1.2 Indikator Prosedur
1.2.1. Fungsi Yang Terkait
Menurut Mulyadi 2001: 608 fungsi yang terkait adalah: a.
Fungsi pemakai. Dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi pemakaian bertanggungjawab mengajukan usulan
investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan
perolehan aktiva tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh rapat umum
pemegang saham. b.
Fungsi riset dan pengembangan. Fungsi ini bertanggungjawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap
yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi. c.
Direktur yang bersangkutan. Pejabat ini berfungsi memberikan persetujuan terhadap usulan investasi dan surat
permintaan otorisasi reparasi yang diajukan oleh unit organisasi yang ada dibawah wewenangnya.
d. Direktur utama. Pejabat ini yang memberikan otorisasi
terhadap semua mutasi aktiva tetap. e.
Fungsi Pembelian. Fungsi ini bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk
pengadaan aktiva tetap.
8
f. Fungsi penerimaan. Fungsi ini bertanggung jawab
melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang ditrima dari pemasok. Hasil pemeriksaan terhadap aktiva tetap
tersebut dicantumkan dalam laporan penerimaan barang. g.
Fungsi aktiva tetap. Fungsi ini bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan.
1.2.2. Dokumen Yang Digunakan Dalam Penarikan Aktiva
Tetap
Menurut Mulyadi 2001: 600 dokumen yang digunakan adalah:
a. Surat permintaan otorisasi investasi expenditure
authorization request atau authorization for expenditure. Dokumen ini berfungsi yang mengusulkan perolehan
aktiva tetap dan setelah diotorisasi oleh direktur fungsi yang bersangkutan dimintakan persetujuan dari direktur
utama. b.
Surat permintaan reparasi. Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan
pengeluaran modal. c.
Surat transfer aktiva tetap. Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.
9
d. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap.
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.
e. Surat perintah kerja work order. Dokumen ini
mempunyai dua fungsi: sebagai perintah dilaksanakannya pekrjaan tertentu mengenai aktiva tetap sebagai catatan
yang dipaki untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap.
f. Surat Order Pembelian. Dokumen ini diterbitkan oleh
fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva tetap kepada pemasok.
g. Laporan penerimaan barang. Dokumen ini diterbitkan oleh
fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap
yang diterima dari pemasok. h.
Faktur dari pemasok. Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aktiva tetap yang dibeli.
i. Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah
pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.
10
j. Bukti memorial. Dokumen ini digunakan sebagai
dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap.
1.2.3. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
a. Kartu Aktiva Tetap
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci segala
data yang bersangkutan dengan aktiva tertentu. b.
Jurnal Umum Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi harga
pokok aktiva tetap yang selesai dibangun, biaya-biaya untuk pemasaran dan pembongkaran aktiva tetap,
penghentian pemakaian aktiva tetap dan depresiasi aktiva tetap.
c. Register Bukti Kas Keluar
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berupa
pengeluaran kas.
1.2.4. Jaringan Subsistem
Jaringan subsistem yang membentuk sistem Akuntansi Aktiva Tetap
1. Sistem Pembelian Aktiva Tetap
11
Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok Aktiva Tetap yang diporeleh dari transaksi
pemelian. 2.
Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri
Sistem ini dirancang untuk mencatat harga pokok aktiva tetap yang diperoleh perusahaan dalam pembangunan
yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan. 3.
Sistem Pengeluaran Modal Sistem ini dirancang untuk memcatat tambahan harga
pokok Aktiva Tetap dengan adanya pengeluaran nodal. 4.
Sistem Penghentian Aktiva Tetap Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga
pokok dan akuntansi depresiasi Aktiva Tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul
sebagai akibat penghentian pemakaian Aktiva tersebut. 5.
Sistem Transfer Aktiva Tetap Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi Aktiva
Tetap dari suatu pusat pertanggungjawaban kepusat pertanggungjawaban yang lain.
6. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penelitian kembali Aktiva Tetap.
12
7. Sistem Pencatat Depresiasi Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi Aktiva Tetap.
2. Aktiva Tetap
2.1 Pengertian Aktiva Tetap