31
nasional ditemukan bahwa ketidakmerataan dan pertumbuhan mempunyai hubungan positif. Dalam analisis dengan waktu yang berbeda terdapat dua
perbedaan yang muncul :1 kebijakkan pasar tertutup dalam ketidakmerataan pertumbuhan memiliki pengaruh negatif dan pengaruh positif pada pasar
terbuka jika pendapatan personal kota dipertimbangkan. 2 hubungan terbalik jika pendapatan rumah tangga digunakan. Untuk melengkapi
penelitian ini juga memperhitungkan bentuk struktur persamaan kedalam efek akun fiskal dari ketidakmerataan pertumbuhan. Dimana hasilnya
berpengaruh positif.
2.10 KERANGKA BERFIKIR
Perencanaan pembangunan diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera, makmur dan berkeadilan. Kebijaksanaan pembangunan
dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan cara memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada. Pembangunan ekonomi
Arsyad 1997: 10 dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakatnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan lebih baik jika diikuti dengan pemerataan pendapatan atau hasil-hasil pembangunan.
Sementara itu dari berbagai studi empiris menyatakan kesenjangan pendapatan yang dihitung dengan indeks williamson berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Selain kesenjangan pendapatan pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh inflasi dan pengeluaran pemerintah. Keterkaitan
32
ketimpangan distribusi pendapatan, inflasi dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada bagan berikut :
Kerangka Berpikir
2.11 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul Suharsini 1998:67. Dari uraian
tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh disparitas pendapatan inflasi dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan
ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Disparitas Pendapatan
Indeks williamson
Pertumbuhan Ekonomi
Pengeluaran Pemerintah
Belanja Rutin Dan Belanja Pembangunan
Inflasi
Deflator Inflation
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dilihat dari pendekatannya penelitian dibagi menjadi dua macam yaitu, penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif pada dasarnya menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan metode
statistika. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya Arikunto 2006: 12.
3.2 Populasi
penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian Arikunto, 1998: 103 populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah wilayah provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi kabupaten Bantul, Kulonprogo, Gunung Kidul, Sleman dan Kota Yogyakarta. Dalam penelitian ini tidak
menggunakan sampel karena merupakan penelitian populasi dimana semua populasi digunakan sebagai sampel.
3.3
Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang telah tersedia dan telah diproses oleh pihak- pihak lain sebagai
hasil atas penelitian yang telah dilaksanakannya. Sumber data tersebut