Hubungan self - efficacy dengan kreativitas karyawan stasiun global TV

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KREATIVITAS
KARYAWAN STASIUN GLOBAL TV

111111

11111

1111 lilllllllla.

Ulll
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:
ASTRY LESTARY

NIM: 105070002319

. セ@ - . ·-

l>iterln..


セ@

:?i.P.:;:::?.i\:;1::6;::::::::::::

No. lndul<
セ@
7••ZsNャアセjP@
kl"->ifik;.isi : ........................................... .

:0.Ltll ..:-;..

..

Skripsi diajukan untuk mernenuh: sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA


2009

HUBUNGAN SELF-EFF/CACYDENGAN KREATIVITAS PADA
KARYAWAN STASIUN GLOBAL TV
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar Sarjana Psikologi

Oleh:
ASTRY LESTARY

PERPUSTAKMN UTAMA
UIN SYAHID JAKARTA

NIM: 105070002319

Di Bawah Bimbingan,

Pembimbing II


Pembimbing I

Yunita Faela Nisa, M. Psi, Psi
NIP: 150 368 748

セ@

Solicha, M.Si
NIP: 150 293 234

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430 H/ 2009 M

1

ABSTRAKSI

(A)


Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(B)

September 2009

(C) Astry Lestary
(D) Hubungan self-efficacy dengan kreativitas karyawan stasiun Global TV
(E)

Halaman : xiv+ 85 halaman + lampiran

(F)

Kreativitas karyawan merupakan tolak ukur bagi keberhasilan suatu
perusahaan. Kreativitas juga sangat penting da!am dunia pertelevisian.
Mereka bersaing untuk menyajikan acara-acara yang terbaik agar dapat
dinikmati oleh pemirsa. Oleh karena itu krativitas kerja yang tinggi dari
karyawan sangat diharapkan oleh perusahaan. Salah satu faktor yang

mempengaruhi kreativitas adalah self-efficacy. Self-efficacy yang tinggi
dapat dilihat dari pada besarnya keyakinan karyawan terhadap
kemampuan yang dimiliki dalam melakukan tugas yang dibebankan
sehingga menghasilkan kreativitas yang tinggi.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan
yang signifikan antara self-efficacy dengan kreativitas dan mengetahui
sumbangan self-efficacy terhadap kreativitas pada karyawan Global TV.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah self-efficacy sedangkan
kreativitas sebagai variabel terikat. Pada penelitian ini digunakan
pendekatan kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Global TV. Sampel
penelitian ini terdiri dari 60 subjek yang masing-masing subjek diberikan
skala dengan jumlah item sebanyak 51 item yang terdiri dari 22 item
skala self-efficacy dan 29 item skala kreativitas. Teknik sampling yang
digunakan adalah simple random sampling.

11


Analisis data menggunakan korelasi product moment dan regresi
sederhana. Dari hasil analisis data dengan bantuan SPSS 11.5 didapat
r hitung (0,319) > r tabel (0,254) dalam taraf siginifikansi 5% dan hasil
analisis regresi sederhana didapat nilai signifikansi (0,013) yang jauh
lebih kecil dari 0,05. Jadi kesimpulannya adalah ada hubungan yang
signifikan antara self-efficacy dengan kreativitas. Selain itu, sumbangan
yang self-efficacy (sebesar 10,2%) terhadap kreativitas.

Berdasarkan hasil penelitian, salah satu saran yang dapat diberikan
adalah bagi para peneliti selanjutnya diharapkan untuk memasukkan
variabel lain diluar variabel yang ada dalam penelitian ini seperti harga
diri, sikap asertif.
(G) Daftar bacaan : 18 buku (1986-2008), 4 jurnal, 3 skripsi, 1 tesis dan 2
situs.

lV

there is relation between self-efficacy with creativity. Besides, there are
significant contributions (10,2%) self-efficacy to the creativity of Global

TV.

According to the result for further researcher can elaborate such as
self-esteem and asertivity.

(G)

References: 18 books (1986-2008), 4 journals, 4 thesis, and 2
website.

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah, serta segala kemudahan yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul, "Hubungan

Self-efficacy dengan


kreativitas karyawan stasiun Global TV".
Skripsi ini merupakan tugas akhir dalam rangka menyelesaikan jenjang
pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sesuai kurikulum yang berlaku di
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini dilaksar:akan untuk mengetahui Hubungan Self-efficacy dengan
kreativitas pada karyawan stasiun Global TV.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyelesaian skripsi ini masih

belum

sempurna. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran para
penguji, guna menyempurnakan penulisan skripsi.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
mahasiswa-i Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan bermanfaat dalam perkembangan llmu Psikologi,
khususnya yang berkaitan dengan bidang studi psikologi industri dan
organisasi.

Jakarta, September 2009


ASTRY LESTARY

Vl

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kemudahan, kelancaran,
kesabaran, dan segala kekuatan yang diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
dan perighargaan kepada :
1. Bapak Jahja Umar,Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah dan jajaran pimpinan Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah.

2. lbu Yunita Faela Nisa, M.Psi,Psi, dosen pembimbing I atas bimbingan,
pengarahan, saran serta dukungan yang berarti kepada penulis
selama penyusunan skripsi.
3. lbu Solicha, M.Si, dosen pembimbing II atas bimbingan, pengarahan,
saran


serta

dukungan

yang

berarti

kepada

penulis

selama

penyusunan skripsi.

4. Seluruh Dasen Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri yang telah
memberikan berbagai ilmu psikologi kepada penulis.


5. Bapak dan ibu staff akademik fakultas psikologi atas bantuannya
memberi kemudahan bagi kami dalam mengurus nilai-nilai, surat izin,
dll.
6. Staf Perpustakaan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri atas
kemurahan

hatinya dalam membantu penulis

mencari sumber

informasi buku dan skripsi yang sarat akan manfaat serta mendukung
penulisan skripsi ini.

Vll

7. Kedua Orang Tuaku mama, papa, mamie diana, fika, dan fino, yang
tercinta yang memberikan semangat dan motivasi serta menyediakan
sarana dan prasarana untuk cepat menyelesaikan skripsi ini dan
bantuan do'anya yang tiada henti kepada penulis.
8. teman-teman seperjuangan skripsi putri, irma, ari, pipit, hany, Julia,
rahma, qq, iyung, azimalia, reni, dwinita, hesti, dita, semua mahasiswa
kelas C

dan seluruh angkatan 2005 yang tidak dapat disebutkan

namanya satu persatu luv u all.
9. Julhairman Agung Nugraha atas support dan kesetiaan selalu
disamping penulis selama skripsi ini dibuat.

10. Ka Ag us, ka dodo, dhea, fauzy yang telah meluangkan waktunya
dalam memberikan tambahan pengetahuan bagi penulis dalam
penulisan skripsi ini.

11. Ka Hari yang telah menyediakan waktu dalam membantu penulis
untuk melakukan penelitian di Global TV.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membaca dan
mahasiswa-1 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, amin.
Jakarta, September 2009

ASTRY LESTARY

IX

1.5 Sisternatika Penulisan .............................................................. 14
Bab 2 Kajian Pustaka
2.1 Kreativitas ............................................................................... 17
2.1.1 Pengertian Kreativitas ..................................................... 17
2.1.2 Kreativitas sebagai Proses Kognitif ................................. 22
2.1.3 Faktor-faktor yang Mernpengaruhi Kreativitas ................. 23
2.1.4 Ciri-ciri Kreativitas ............................................................ 24
2.1.5 Peran Kreativitas ............................................................. 26
2.1.6 Asurnsi tentang Kreativitas .............................................. 27
2.2 Self-efficacy ............................................................................. 29
2.2.1 Pengertian Self-efficacy .................................................. 29
2.2.2 Perkernbangan Self-efficacy............................................ 31
2.2.3 Dirnensi Self-efficacy ....................................................... 32
2.2.4 Faktor-faktor yang MGrnpengaruhi Self-efficacy............ 33
2.2.5 Surnber lriforrnasi Self-efficacy........................... ...... 35
2.2.6 Fungsi Self-erticacy .............................................. 37

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................... .40
2.4 Hipotesis .................................................................... .43

Bab 3 Metode Penelitian
3.1 Jen is penelitian ....................................................................... .44
3.3.1 Pendekatan Dan Metode Penelitian ............................... .44
3.3.2 Definisi Variabel Dan Operasional. ................................. .45
3.2 Pengambilan Sampel .............................................................. .47
3.2.1 Populasi Dan Sampel ..................................................... .47
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel .......................................... .47
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... .48
3.3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................ 48
3.3.2 Teknik Uji Alat Ukur ........................................................ 51
3.4 Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian .......................................... 53
3.4.1 Hasil Uji Coba Alat Ukur Self-efficacy ............................ 53
3.4.2 Hasil Uji Coba Alat Ukur Kreativitas ............................... 55

Xl

3.5 Uji Persyaratan ........................................................................ 56
3.6 Anal is is Data ............................................................................ 57
3.7 Prosedur Penelitian .................................................................. 58

Bab 4 Hasil Penelitian dan Analisis Data
4.1 Gambaran Umum Responden ................................................. 61
4.2 Presentasi data ........................................................................ 64
4.2.1 Deskripsi Statistik ............................................................ 64
4.2.2 Kategorisasi Skor Penelitian ............................................ 65
4.3 Uji Persyaratan ........................................................................ 68
4.3.1 Uji Normalitas .................................................................. 69
4.3.2 Uji homogenitas ..................................................... 71
4.3.3 Uji Linearitas ......................................................... 73
4.4 Uji Hipotesis ............................................................................. 74
4.4.1 Pengujian hipotesis statistik pertama .......................... 74
4.4.2 Pengujian hipotesis statistik kedua ........................... 76

xii

Bab 5 Kesimpulan, Diskusi Dan Saran
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 78
5.2 Diskusi ..................................................................................... 79
5.2 Saran ....................................................................................... 81
Daftar Pustaka .......................................................................................... 83

LAMPIRAN - LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Kreativitas ................................................... 21
Tabel 3.1 Blue Print Skala Kreativitas ............................................. 49
Tabel 3.2 Blue Print Skala Self-efficacy........................................... 50
Tabel 3.3 Blue Print Self-efficacy.................................................... 54
Tabel 3.4 Blue Print Kreativitas ....................................................... 56
Tabel 4.1 Data Subyek ................................................................. 62
Ta be I 4 .2 Deskripsi Statistik .......................................................... 65
Tabel 4.3 Kategorisasi Skor Self-efficacy ........................................... 66
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Kreativitas ............................................ 68
Tabel 4.5 Uji normalitas ............................................................... 70
Tabel 4.6 Test of Homogeneity of Variance ....................................... 72
Tabel 4.7 Model Summary dan Parameter Estimates ......................... 73
Tabel 4.8 Deskripsi statistik uji hipotesis ........................................... 75
Tabel 4.9 Korelasi. .......................................................................75
Tabel 4.10 Anova (b) ....................................................................76
Tabel 4, 11 Model summary regresi sederhana .................................. 77

XIV

DAFTAR LAMPI RAN

Lampiran A : Item try out skala self-efficacy dan kreativitas, skor mentah,
validitas dan reliabilitas alat ukur saat uji coba
Lampiran B : Item field study skala self-efficacy dan kreativitas, skor mentah,
validitas dan reliabilitas alat ukur saat field study
Lampiran C : Deskripsi statistik dan frekuesi data alat ukur
Lampiran D : Uji normalitas dan uji linearitas
Lampiran E : Hasil perhitungan korelasi dan pengaruh variabel penelitian

1

BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri atas beberapa sub bab antara lain: latar belakang
penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.

1.1.Latar Belakang Masalah
Kerja merupakan suatu ha! yang sangat mendasar dan dibutuhkan oleh
setiap manusia. Kebutuhan bisa bermacam-macam dan berkembang, bahkan
seringkali tanpa disadari oleh pelakunya. Manusia bekerja tidak saja untuk
mendapat penghasilan yang minimal layak untuk menghidupi dirinya sendiri
dan keluarga, tetapi juga untuk memenuhi tuntutan kemanusiaannya, bahkan
untuk memuliakan pribadinya sebagai manu&ia.

Setiap pekerja atau karyawan mempunyai kemampuan berdasar pada
pengetahuan dan keterampilan, kompetensi yang sesuai dengan
pekerjaannya, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Namun, pekerja juga
mempunyai kepribadian, sikap dan perilaku yang dapat mempengaruhi
kinerjanya. Kreativitas karyawan merupakan tolak ukur bagi keberhasilan
suatu perusahaan. Oleh kerena itu, kreativitas kerja yang tinggi dari pegawai
sangat diharapkan oleh perusahaan.

2

Kreativitas juga sangat penting dalam dunia pertelevisian. Perkembangan
teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian pesat, sehingga dampak
siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas antara satu Negara
dengan Negara lainnya. Karena televisi merupakan satu cara yang menarik
untuk berkomunikasi dengan banyak orang, program acara yang
disiarkanpun beragam, mulai dari sinetron, film, kuis, dan beberapa acara
hiburan lainnya. Mereka bersaing untuk menyajikan acara-acara yang terbaik
agar dapat dinikmati oleh pemirsa TV.
Menurut Fido Syarief selaku senior produser di SCTV, memaparkan bahwa
kreativitas para broadcaster(sebutan pekerja di dunia pertelevisian) itu
muncul saat adanya keterikatan bersama tim kerja di lapangan, misalnya
pada tim produksi atau tim kreatif. Fido yang juga sebagai produser
Nikmatriya Dunia, sebuah tayangan wisata kuliner yang dipandu oleh artis
Fauzi Baadillah ini mengungkapkan betapa pentingnya menumbuhkan
kreativitas di lingkungan kerja itu, apalagi ia.sebagai bagian dari tim produksi.
Menurut Fido, kreativitas itu amat sangat penting, para tim kreatif atau tim
produksi di stasiun TV itu kreativitasnya muncul setiap saat,yaitu setiap detik,
menit, jam, dan sampai setiap hari. Alasan utama pentingnya suatu
kreativitas bagi para broadcaster, dijelaskan pula oleh Fido bahwa dalam era
persaingan stasiun TV yang makin marak di negeri ini, membuat para

broadcaster itu harus memiliki ide atau gagasan baru yang kreatif.

4

menjadi frustrasi dan selanjutnya terjebak dengan rutinitas yang ada.

Begitu pentingnya seseorang itu harus memiliki kreativitas, termasuk di
lingkungan kerja. Bandura (1986) mengatakan orang yang kreatif, pada
umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin,
biasanya dapat melakukan sesuatu yang menyimpang dari cara-cara
tradisional. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna dan
tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan.

Dalam lingkungan yang semakin kompleks, dimana terjadi berbagai
perubahan dan keterkaitan yang semakin besar antara berbagai komponen
lingkungan, sering menimbulkan masalah baru. Untuk menghadapi berbagai
masalah atau tantangan dan sekaligus menangkap peluang di masa depan,
kita membutuhkan kreativitas.

Untuk menciptakan kreativitas dibutuhkan lingkungan kerja kondusif yang
menyenangkan, penuh rasa humor, spontan, dan memberi ruang bagi
individu untuk melakukan berbagai permainan atau percobaan. Mendorong
kreativitas dalam dunia kerja menuntut iklim yang permisif terhadap existensi
individualitas dan penerimaan terhadap rasa humor, di samping tetap
memegang teguh rasa hormat, kepercayaan dan komitment sebagai norma

5

yang berlaku.

Salah satu cara terbaik untuk mendorong kreativitas dan inovasi dalam
sebuah perusahaan adaiah dengan cara mengukur sejauh mana hal tersebut
telah dilakukan. Perusahaan dianjurkan untuk memasukkan unsur kreativitas
dan inovasi ke dalam proses evaluasi kerja. Penempatan pegawai dengan
konsep the right people with the right job ェセァ。@

merupakan cara yang tepat

untuk menstimulasi mune;ulnya kreativitas. Hal ini karena penempatan
pegawai pada posisi yang tepat akan mengurangi supervisi sehingga
memberikan otonomi bagi individu dalam menyelesaikan masalah-masalah
pekerjaannya.

Kreativitas yang dimiliki seseorang salah satunya dapat terlihat bila
dihadapkan pada suatu bidang pekerjaan. Karena setiap pekerjaan
menghasilkan karya yang dapat dinikmati oleh individu yang bersangkutan
dan juga oleh orang lain yang mana hal tersebut memerlukan kreativitas dan
keahlian agar mendapatkan hasil yang maksimal. Seperti yang diutarakan
oleh Clark (dalam Munandar 1999), kreativitas adalah pengalaman
mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk
terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan
orang lain.

6

Orang yang kreatif memiliki kebebasan berpikir dan bertindak. Kebebasan
tersebut berasal dari diri sendiri, termasuk didalamnya kemampuan untuk
mengendalikan diri dalam mencari alternatif yang memungkinkan untuk
mengaktualisasikan potensi kreatif yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan
pandangan Guilford (dalam Fuad dan Rachmy 2002) mengungkapkan
kreativitas adalah kemampuan berpikir divergen untuk menjajaki bermacammacam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya.

Rogers (dalam utami munandar 1999) mer.gatakan bahwa kreativitas adalah
kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi,
dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk
mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas seseorang, menurut Munandar
(dalam Fuad dan Rachmy 2002) terdiri dari aspek kognitif dan aspek
kepribadian (yang saling berinteraksi). Aspek kognitif terutama kemampuan
berpikir terdiri dari kecerdasan (lnteligensi) dan pemerkayaan bahan berpikir
berupa pengalaman dan keterampilan. Faktor kepribadian yang
mempengaruhi kreativitas antara lain meliputi dorongan ingin tahu, harga diri
dan kepercayaan diri, sifat mandiri, sifat asertif, dan keberanian mengambil
resiko.

7

Salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas (dalam Fuad dan Rachmy
2002) adalah kepercayaan diri, yang merupakan aspek dari kepribadian yang
dimiliki seseorang. Aspek-aspek yang ada dalam kepercayaan diri: Selfconcept, Self-esteem, Self efficacy, Self-confidence. Kepercayaan diri terkait

dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah yang
menghambat perjuangannya. Orang yang kepercayaan dirinya bagus akan
cenderung berkesimpulan bahwa clirinya "lebih besar" dari masalahnya.
Sebaliknya, orang yang punya kepercayaan diri rendah akan cenderung
berkesimpulan bahwa masalahnya jauh lebih besar dari dirinya.

Sesorang yang kreatif selalu melihat segala sesuatu dengan cara yang
berbeda dan baru, dan biasanya tidak dilihat oleh orang lain. Orang yang
kratif pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan
disiplin, biasanya dapat melakukan sesuatu yang menyimpang dan cara-cara
tradisional. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan
tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan.

Pada dasarnya kreativitas dapat terjadi di semua bentuk organisasi atau
perusahaan sejauh organisasi tersebut menghargai atau mendorong individuindividu untuk berkreasi. Jika tidak, maka individu yang kreatif akan menjadi
frustasi dan selanjutnya terjebak dengan rutinitas yang ada. Agar lebih
tercapai hasil yang diinginkan seorang individu harus bisa berperan aktif dan

8

lebih tekun dalam melakukan tugas-tugas dan pekerjaannya. Besarnya peran
yang dilakukan tergantung pada besarnya keyakinan individu itu sendiri
terhadap kemampuan yang dimiliki dalam melakukan pekerjaan dan tugas
yang dibebankan. Tingkat keyakinan seperti inilah yang dinamakan sebagai
Self-Efficacy.

Self-efficacy memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku dan tindakan
seseorang. Seperti dikatakan oleh Bandura (1986), Self-efficacy
mempengaruhi seseorang dalam berfikir, merasa, dan memotivasi diri untuk
bertindak. Self-efficacy mempunyai empat fungsi yaitu pola pikir dan reaksi
mental, tingkah laku, ketakutan, dan perwujudan yang dimiliki. Keyakinan diri
individu mempengaruhi pola pikir dan reaksi mental, tingkah laku, ketekunan,
dan perwujudan ketrampilan yang dimiliki. Keyakinan diri individu
mempengaruhi pola pikir dan emosi individu di saat rnempertimbangkan
tugas yang dihadapinya dan kemudian menghasilkan pilihan tingkah laku
yang merupakan keputusan atas pertimbangan akan tugas studi. Menurut
Bandura (1997), self-efficacy menentukan apakah kita akan menunjukkan
perilaku tertentu, sekuat apa kita dapat bertahan saat menghadapi kesulitan
atau kegagala, dan bagaimana kesuksesan atau kegagalan dalam suatu
tugas tertentu mempengaruhi perilaku kita di masa depan.
Beberapa Penelitian terdahulu, pertama yang dilakukan oleh Hadi Warsito
(2004) yang berjudul 'Hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian

9

akademik dan prestasi akademik'. Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, terdapat hubungan kausal yang positif dan signifikan antara
self-efficacy dengan peneyesuaian akademik. Demikian juga antara
penyesuaian akademik dengan prestasi akademik terdapat hubungan kausal
yang positif dan signifikan. Prestasi akademik yang dicapai mahasiswa, lebih
banyak disebabkan hubungan kausal secara langsung oleh self-efficacy dari
pada secara tidak langsung melalui penyesuaian akademik. Artinya dengan
keyakinan yang tinggi akan kemampuan dirinya untuk mengatasi suatu
situasi, dan berusaha keras, tidak mudah menyerah dengan rintangan yang
ada, mahasiswa akan rnencapai prestasi akademik pula. Mahasiswa merasa
lebih mudah mencapai prestasi akademik secara langsung dengan berusaha
dan belajar cepat, dibandingkan mencapai prestasi akademik dengan harus
memenuhi ketentuan-ketentuan akademik yang banyak dan dianggap
memberatkan.

Kedua, pada penelitian yang dilakukan oleh Eko Komandyahrini dan Reni
(2008) yang berjudul 'Hubungan self-efficacy dan kematangan dalam memilih
karir siswa program percepatan belajar', dan hasil penelitian berdasarkan
analisis data menunjukkan adanya hubungan yang positif antara self-efficacy
dengan kematangan karir siswa program percepatan belajar yang berarti
bahwa dengan dimilikinya self-efficacy yang rendah juga akan diikuti dengan
kematangan karir yang rendah pula. Hal ini menunjukkan bahwa self-efficacy

10

memiliki peranan dalam mementukan tinggi dan kematangan karir rendah.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurma Widyanti (2006) yang
berjudul Hubungan antara locus of control dengan kreativitas karyawan
stasiun televisi TPI. Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data dapat
dikemukakan bahwa locus of control yang dimiliki karyawan stasiun televisi
TPI seimbang antara internal dan external locus of control, berarti tidak ada
kecenderungan kearah internal maupun external. Namun hasil penelitian ini
membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara locus of

control dengan kreativitas karyawan stasiun televisi TPI. Artinya bahwa
locus of control yang dimiliki karyawan stasiun televisi TPI tidak
mempengaruhi tingkat kreativitas mereka.
Penelitian lain dilakukan oleh Indra setiawan (2005) yang berjudul Hubungan
antara konflik kerja dengan kreativitas pada karyawan. Penelitian ini
be1tujuan untuk menguji hubungan antara konflik kerja dengan kreativitas
pada karyawan. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang sangat signifikan antara konflik kerja dengan kreativitas
pada subjek penelitian, dimana semakin besar tingkat konflik semakin kecil
tingkat kreativitasnya, dan sebaliknya semakin kecil tingkat konflik semakin
besar tingkat kreativitasnya.
Berdasarkan literatur penelitian terdahulu tersebut maka peneliti tertarik untuk

11

mengambil penelitian tentang hubungan self-efficacy dengan kreativitas
pada karyawan. Penelitian ini mencoba mengungkap korelasi antara Self-

efficacy dengan kreativitas pada karyawan. Self-efficacy adalah perkiraan
seseorang tentang kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan
serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas
tertentu.

Dalam hubungannya dengan kreativitas kerja, maka penulis mencoba
meneliti apakah self-efficacy mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kreativitas kerja. Artinya bila karyawan mempunyai self-efficacy yang tinggi,
kreativitas kerjanya juga tinggi.

1.2. ldentifikasi Masalah
Masalah yang timbul dalam penelitian ini, teridentifikasi yaitu :
1. Bagaimana gambaran tingkat asertivitas pada karyawan stasiun tv?
2. Bagaimana gambaran tingkat kerjasama tim pada karyawan stasiun
tv?
3. Apakah ada perbedaan kreativitas pada karyawan pada kelompok
kerja antara tim produksi dan tim staff?

12

4. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kondisi lingkungan kerja
dengan kreativitas?
5. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kerja sama tim dengan
kreativitas?

1.3.Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1. Pembatasan Masalah
Oleh karena banyak aspek psikologis yang yang bisa dikaji dari kreativitas,
penelitian ini dibatasi pada aspek kepribadian yang relevan dengan
kreativitas. Kreativitas yang dimaksud yaitu poses berpikir untuk
menghasilkan gagasan baru, dimana dalam diri seseorang yang memiliki
kreativitas, terdapat karakteristikk kepribadiannya yaitu mempunyai rasa ingin
tahu, terbuka terhadap pengalaman, toleransi terhadap risiko, dan penuh
energi.

Sedangkan Self-efficacy adalah perkiraan seseorang tentang kemampuannya
untuk mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu dalam hal ini adalah kreativitas.
Self-efficacy yang tinggi dapat meningkatkan kreativitas dan self-efficacy
yang rendah dapat menurunkan kreativitas pada karyawan Stasiun TV.

13

Karyawan Stasiun TV yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Gobal TV.

1.3.2. Perurnusan Masalah
Dari pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan
kreatifitas karyawan stasiun Global TV?
2. Apakah ada sumbangan yang signifikan self-efficacy terhadap
kreativitas?

1.4. Tujuan dan Manfaat penelitian
1.4.1. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara selfefficacy dengan kreatifitas karyawan stasiun Global TV
2. Untuk mengetahui apakah ada sumbangan yang signifikan selfefficacy terhadap kreativitas

1.4.2. Manfaat penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan menghasilkan dua manfaat yaitu:

1. Manfaat Teoritis

14

Penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini bisa menjadi sumbangan yang
berarti bagi perkembangan psikologi di Indonesia khususnya bagi psikologi
industri, organisasi dan psikologi kerja yang berhubungan dengan perilaku
kerja mengenai self-efficacy dengan dengan kreativitas karyawan stasiun TV
dalam meningkatkan produktifitas kerja.

2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan masukkan dan pegangan bagi pihak perusahaan di
bidang komunikasi seperti Global TV secara khusus dan bidang pekerjaan
lainnya secara umum tentang pentingnya self-efficacy dalam mempengaruhi
peningkatan kreativitas ditempat kerja. Sedangkan manfaat bagi karyawan
adalah untuk memberikan gambaran penting agar memacu keyakinan
seseorang dalam mengerjakan semua tugas yang diberikan atasan demi
terwujudnya cita-cita perusahaan.

1.5

Sistematika Penulisan

Agar dalam penyusunan penelitian ini lebih terarah dan sistematis, maka
penulis membuat rancangan penelitian yang terdiri dari lima bab, dan setiap
bab terdiri atas beberapa sub bab. Adapun rinciannya sebagaimana berikut:

15

BAB1.PENDAHULUAN
Dalam bab1 terdiri atas beberapa sub bab antara lain : latar belakang
penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab 2 terdiri atas beberapa sub bab antara lain Pengertian kreativitas,
faktor yang mempengaruhi kreativitas, ciri-ciri kreativitas, dan cara
meningkatkan kreativitas. Deskripsi teori self-efficacy yang mencangkup
pengertian, perkembangan, dimensi dan fungsi self-efficacy. Definisi
Karyawan. Begitu jug a kemungkinan korelasi antara self-efficacy dengan
kreativitas dan hipotesisnya.

BAB 3. METODE PENELITIAN
Dalam bab 3 terdiri atas beberapa sub bab antara lain : jenis penelitian,
pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, hasil uji coba alat ukur
penelitian, teknik analisis data dan prosedur penelitian.

BAB 4. PRESENTASI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
Dalam bab 4 ini terdiri atas beberapa sub bab antara lain : gambaran umum
subjek, has ii uji validitas skala self-efficacy dan ska la kreativitas serta hasil uji

16

validitas dan reliabilitas self-efficacy dan kreativitas. Uji persyaratan yang
terdiri dari uji normalitas dan uji hipotesis penelitian.

BAB 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Dalam bab 5 ini meliputi kesimpulan, diskusi dan saran.

17

BAB2
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan landasan teori tentang kreativitas dan self-efficacy, yang
dibagi ke dalam 4 sub bab. Pada sub bab pertama diuraikan pengertian
kreativitas, tahap-tahap dan faktor yang mempengaruhi kreativitas, ciri-ciri,
peran dan asumsi tentang kreativitas. Sub bab kedua pembahasan tentang
pengertian, perkembangan, dimensi, faktor dan fungsi self-efficacy.
Selanjutnya Sub bab tiga kerangka berpikir, dan sub bab empat hipotesis.

2.1 Kreativitas
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami kreativitas, sebelumnya
penulis akan menguraikan terlebih dahulu tentang hal-hal yang berhubungan
dengan kreativitas.

2.1.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas mempunyai pengertian yang berbeda-beda, ada yang
mengaitkannya dengan ilmu, teknologi dan pemecahan masalah, ada pula
yang cenderung mengaitkannya dengan dunia seni. Ada yang mengartikan
kreativitas secara luas, ada pula yang mencoba menyempitkannya (Ghiselin
dalam Risnoyatingsih 1994).

18

Pada umurnnya pengertian kreativitas dapat digolongkan rnenjadi dua
kelornpok, yaitu proses dan hasil karya. Pertarna, kreativitas sebagai proses
rnenunjuk pada suatu aktivitas kognitif atau berpikir untuk rnencari gagasangagasan baru dalarn rangka rnernandang dan rnernecahkan suatu persoalan.
(Solso dalarn Suharnan, 2000). Kedua, definisi kreativitas yang rnenekankan
pada aspek hasil karya antara lain dikernukakan oleh Amabile (dalarn
Suharnan, 2000) yang berpendapat bahwa suatu hasil karya dapat dianggap
kreatif apabila karya tersebut rnerniliki sifat baru. Kreativitas didefinisikan
rnenurut keberadaan dua aspek itu pada karya yang telah dihasilkan
seseorang dan bukan bagairnana proses rnenghasilkan karya tersebut
(Halpern dalarn Suharnan 2000).
Suharnan (2000) rnendefinisikan kreativitas sebagai aktivitas kognitif atau
proses berpikir untuk rnenghasilkan gagasan-gagasan yang baru dan
berguna. Definisi ini rnengandung dua hal yang penting bagi kriteria
kreativitas, sehingga perlu diberikan penjelasan lebih rinci. Pertarna, sesuatu
gagasan dapat dikatakan kreatif apabila rnerniliki kriteria baru di dalarn
beberapa aspeknya. Kriteria baru dapat rnencakup dua perspektif, yaitu
psikologis dan budaya (Anderson dalarn Suharnan, 2005). Menurut perspektif
psikologis, sesuatu gagasan dapat dikatakan baru atau original apabila
pernikir sendiri belurn pernah rnenghasilkan gagasan itu, rneski di ternpat lain

19

orang lain telah rnenghasilkan gagasan serupa, narnun ha! ini terjadi secara
kebetulan.
Menurut perspektif budaya, sesuatu gagasan dapat dianggap baru atau
original,.jika gagasan tersebut belurn pernah dijurnpai di lingkungan budaya
masyarakat. Kreativitas adalah kernampuan untuk menciptakan atau
rnenghasilkan sesuatu yang baru (dalarn Fuad dan Rachrny 2002).
Kreativitas adalah proses mental yang rnelibatkan pernunculan gagasan atau
konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah
ada (Kreativitas, 2008).
Rogers (1962 dalam Utarni Munandar 1999) mengatakan bahwa kreativitas
adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi,
dorongan untuk berkernbang dan menjadi rnatang, kecenderungan untuk
mengekspresikan dan rnengaktifkan sernua kemarnpuan organisrne. Clark
Moutakis (1967 dalarn Utarni Munandar 1999) bahwa kreativitas adalah
pengalarnan mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu
dalam bentuk terpadu dalarn hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan
dengan orang lain.

Utarni Munandar (2004), rnenjelaskan kreativitas dengan pendekatan 4P.
Pengertian kreativitas rnenurut pendekatan 4P antara lain adalah sebagai
berikut:

20

1. Definisi pribadi
"Tindakan kreatif muncul dari keunikan lceseluruhan kepribadian dalam
interaksi dengan lingkungannya" (Hulbeck daiam Utami Munandar: 2004)
" kreativitas adalah titik perternuan yang khas antara tiga atribut
psikologis: inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi"
(Sternberg dalam Utami Munandar: 2004)
2. Definisi proses
Kreativitas pada dasarnya mempunyai langkah-langkah dalam metode
ilmiah yaitu diantaranya adalah meliputi tahap persiapan, inkubasi,
iluminasi, dan verifikasi (Wallas dalam Utami Munandar: 2004).
3. Definisi produk
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan
sesuatu yang baru (Barron dalam Utami Munandar: 2004).
Menurut Haefele (dalam Utami Munandar:2004) kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai
makna sosial.
4. Definisi press (dorongan)
Menurut Simpson (dalam Utami Munandar: 2004) merujuk pada aspek
dorongan internal, yaitu kemampuan kreatif dirumuskan sebagai "the
initiative that one manifest by his power to break away from the usual
sequence of though".

21

Seringkali terjadi overlapping (tumpang tindih) pengertian antara kreativitas,
berfikir kreatif, pribadi kreatif, sikap kreatif dan berfikir divergen. Oleh karena
itu akan diberikan perbedaan mengenai pengertian tersebut pada tabel
berikut ini:

Tabel 2.1 Perbedaan Kreativitas, Berfikir Kreatif, Pribadi Kreatif, Sikap
Kreatif, , Berfikir Divergen:
Kreativitas

Suharnan (2000) mendefinisikan kreativitas sebagai aktivitas kognitif
atau proses berpikir untuk menghasilkan gagasan-gagasan yang baru
dan berguna.

Berpikir Kreatif

Torrance (dalam Suharnan, 2000) berpikir kreatif adalah proses
merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan
tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau
hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya
menyampaikan hasil-hasilnya.

Pribadi Kreatif

Treffinger (Utami Munandar: 1999) mengatakan bahwa pribadi yang
kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif
serta produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang lebih
dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul
dan implikasinya

Sikap Kreatif

Schaefer (dalaM Mahdalisa, 1988) mendefinisikan sikap sebagai
sesuatu yang dipelajari, predisposisi dari reaksi emosi yang konstan,
perasaan suka atau tidak suka, terhadap orang atau objek atau ideide.

Berpikir

lstilah berpikir divergen pertama kali diajukan oleh Guilford (dalam

Divergen

Suharnan, 2005). Berfikir divergen adalah proses berpikir yang
beorientasi pada penemuan jawaban atau alternatif yang banyak.

22

Berdasarkan pada tabel 2.1 tersebut, maka yang dibahas dalam penelitian ini
adalah mengenai kreativitas. Kreativitas (creativity) adalah salah satu
kemampuan intelektual manusia yang sangat penting, dan oleh ahli psikologi
kognitif dimasukkan ke dalam kemampuan rnemecahkan masalah. Kreativitas
sering disebut berpikir kreatif, dan kedua istilah ini akan digunakan secara
bergantian di dalam penulisan ini.

2.1.2 Kreativitas sebagai Proses Kognitif
Oleh karena banyak aspek psikologis yang bisa dikaji dari kreativitas,
penelitian ini dibatasi pada aspek kemampuan kognitif yang relevan dengan
kreativitas.

Tahap-Tahap Kreativitas
Wallas (dalam Utami Munandar:1999), yang menyatakan bahwa proses
kreatif melalui 4 tahap, yaitu:
1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, otak mengumpulkan informasi dan data yang
berfungsi sabagai dasar atau riset untuk karya kreatif yang sedang terjadi.
2) Tahap lnkubasi
Fungsi utama pikiran bawah sadar selama tahap ini adalah mengaitkan
berbagai ide. Kreativitas merupakan hasil kemampuan pikiran dalam

23

mengaitkan berbagai gagasan, menghasilkan sesuatu yang baru dan
unik. Karya kreatif pada tahap ini tergantung pada kontrol mental.
3) Tahap Pencerahan
Tahap ini adalah saat inspirasi ketika sebuah gagasan baru muncul dalam
pikiran, untuk menjawab tantangan kreatif yang sedang dihadapi.
4) Tahap Pelaksanaan I Pembuktian
Tahap ini adalah titik tolak seseorang memberi bentuk pada ide atau
gagasan baru, untuk meyakinkan bahwa gagasan tersebut bisa
diterapkan.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas, menurut Utami Munandar
(1999) terdiri atas aspek kognitif dan aspek kepribadian.

1. Aspek Kognitif
Aspek kognitif terutama kemampuan berpikir terdiri dari kecerdasan
(inteligensi) dan pemerkayaan bahan berpikir berupa pengalaman dan
keterampilan.

2. Aspek Kepribadian
Aspek kepribadian yang mempengaruhi kreativitas antara lain meliputi

24

dorongan ingin tahu, harga diri dan kepercayaan diri, sifat mandiri, sifat
asertif, dan keberanian mengambil resiko.

Di samping aspek kognitif dan kepribadian yang mempengaruhi kreativitas,
faktor yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya kreativitas adalah
lingkungan (lingkungan sekolah, rumah tangga, maupun dalam masyarakat).
Faktor lingkungan yang terpenting adalah lingkungan yang memberi rasa
aman dan dukungan atas kebebasan individu. Perasaan aman tersebut
memberikan kebebasan dan dorongan untuk me!akukan kreativitas. Jadi
esensi suasana lingkungan yang membantu kreativitas ialah suasana yang
tidak mengikat atau membatasi kebebasan (otokratis). Tentu kebebasan yang
tepat adalah kebebasan yang oleh Amabile (1983) disebut sebagai nonkonformitas yang terbatas (a limited non-conformist), yaitu kebebasan yang
tetap mengacu pada norma yang berlaku, tetapi tersedia kesempatan dan
hak mandiri dan independent, dan tetap saling menghargai sehinggga
memungkinkan rasa aman yang dinamis yang akan memberikan rangsangan
dan kesempatan kreativitas.

2.1.4 Ciri-Ciri Kreativitas
Kreativitas alamiah (Natural creativity) berlangsung melalui proses-proses
eksplorasi, mempertanyakan, dan eksperimentasi terhadap berbagai objek,

25

peristiwa, dan situasi yang ada di lingkungan. Melalui aktivitas-aktivitas ini
seseorang sangat mungkin menemukan dan menghasilkan hal-hal yang baru,
misalnya gagasan, teori, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan caracara baru yang berguna bagi pemecahan masalah, penyelesaian tugas, atau
perbaikan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan pemikiran tersebut, Ayan (dalam Suharnan 2001) mengajukan
empat kualitas pribadi seseorang yang disebut sebagai karakteristik
kepribadian yang sangat potensial untuf; upaya-upaya mencari, menemukan,
dan menghasilkan gagasan baru serta karya-karya baru atau orisinal di
dalam berbagai bidang kehidupan. Empat karakteristik kepribadian berikut
meliputi: curiousity, opennes to experiences, risk tolerance, energy (C.O.R.E)

1. Curiousity (rasa ingin tahu)
Dorongan ingin tahu akan menggerakkan seseorang untuk
menemukan seseuatu, bereksperimensi atau menguji coba,
menyelidiki hal-hal yang belum diketahui serta dimengerti, mencari
cara-cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu.
2. Opennes to experiences (keterbukaan terhadap pengalaman)
Agar cukup persediaan informasi dan pengalaman, seseorang harus
bersikap fleksibel, terbuka, mau menerima, dan menghargai berbagai
pandangan, pemikiran, pendapat, dan hasil karya orang lain. Dengan

26

fleksibilitas dan keterbukaan ini, seseorang akan dapat memperkaya
pengetahuan yang telah ada di dalam struktur kognitifnya, sehingga ia
berpeluang besar untuk dapat memunculkan gagasan-gagasan yang
luar biasa.
3. Risk tolerance (toleransi terhadap risiko) .
Toleransi terhadap risiko merupakan kesanggupan atau kesediaan
seseorang untuk mengambil risiko terhadap apa saja yang hendak
diusahakan atau dihasilkan. Risiko dapat meliputi pengorbanan uang,
waktu, pikiran, tenaga, menghadapi kegagalan, kesulitan, dan bahkan
bahkan cedera fisik serta kehilangan nyawa.
4. Energy (energi)
Pada umumnya orang-orang kreatif memiliki energi yang Juar biasa,
khususnya energi fisik. Di sepanjang hidup mereka seolah-olah tidak
pernah lelah atau berhenti mencari gagasan, berkarya atau
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi lingkungannya.

2.1.5 Peran Kreativitas
Kreativitas sangat berperan dalam kehidupan, karena tanpa berkreasi hidup
manusia tidak akan bermakna. Kreativitas sangat berperan dalam memaknai
hidup karena:
1) Karena dengan berkreasi orang akan dapat mewujudkan/ aktualisasi diri

27

merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia
(Maslow: 1967 dalam Utami Munandar 2004 ).
2) Kreativitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah,
merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang
mendapat perhatian dalam penaidikan (Guilford:1967 dalam Utami
Munandar 2004)
3) Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat (bagi diri pribadi dan
bagi lingkungan) tetapi juga memberikan kepuasan terhadap individu.
Kepuasan ini sangat berperan bahkan lebih ciari keuntungan material
semata-mata (Biondi:1972 dalam Utam! lvlunandar 2004)
4) Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas
hidupnya.

2.1.6 Asumsi tentang Kreativitas
Ada enam asumsi tentang kreativitas, yang diangkat dari teori dan berbagai
studi tentang kreativitas:
Pertama: setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang
berbeda-beda. Tidak ada orang yang sama sekali tidak memilki kreativitas,

28

セustQGkNャaj@
lセ@

ャセMt@ ッNセ@

:--1

.

I
-··----·----·--'-

SY.11>-ilfl JAKAFTA
セM

セᄋM

dan yang diperlukan adalah bagaimanakah mengembangkan kreativitas
terse but.
Kedua: kreativitas dinyatakan dalam bentuk produk-produk kreatif, baik
berupa benda maupun gagasan (creative ideas). Prociuk kreatif merupakan'
kriteria puncak' untuk menilai tinggi-rendahnya kreativitas seseorang.
Ketiga: aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses interaksi antara
faktor-faktor psikologis (internal) dengar. lingkungan (eksternal).

Keempat: dalam diri seseorang dan lingkungannya terdapat faktor-faktor
yang dapat menunjang atau justru menghambat perkembangan kreativitas.
Kelima: kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevakuman,
melainkan didahului oleh, dan merupakan pengembangan dari hasil
kreativitas orang-orang yang berkarya sebelumnya. Jadi kieativitas
merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan kombinasi kombinasi baru dari hal-hal yang telah ada sehingga melahirkan sesuatu
yang baru.
Keenam: karya kreatif tidak lahir hanya karena kebetulan, melainkan melalui
serangkaian proses kreatif yang menuntut kecakapan, keterampilan, dan
motivasi yang kuat. Ada tiga faktor yang menentukan prestasi kreatif

29

seseorang, yaitu : motivasi atau komitmen yang tinggi, keterampilan yang
tinggi, keterampilan dalam bidang yang ditekuni, dan kecakapan kreatif.

2.2 Self-Efficacy
Untuk memudahkan pembaca dalam mernahami self-efficacy, sebelumnya
penulis akan menguraikan terlebih dahu1u tentang hal-hal yang berhubungan
dengan self-efficacy.

2.2.1 Pengertian Self-Efficacy

Bandura (dalam Howard S.F dan Miriam \N.S, 2006), Self-efficacy adalah
ekspetasi/keyakinan (harapan) tentang seberapa jauh seseorang mampu
melakukan satu perilaku dalam suatu situasi tertentu. Self-efficacy yang
positif adalah keyakinan untuk mampu melakukan perilaku yang dimaksud.
Tanpa self-efficacy (l