Gambar Gambar
Gambar Gambar 4.1
4.1 4.1
4.1 Grafik rata-rata kelembaban pada kulit marmut kelompok blanko,
ekstrak kelopak bunga rosella 0,5, 0,75, 1, dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, sesudah penyinaran, dan pemulihan dari
minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat.
4.4.2 4.4.2
4.4.2 4.4.2
Evennes Evennes
Evennes Evennes kehalusan
kehalusan kehalusan
kehalusan
Hasil Pengukuran Kehalusan dari semua kelompok marmut dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.2. Berdasarkan Tabel 4.6 dan Gambar 4.2
diperoleh bahwa semua kelompok marmut mempunyai kulit halus sampai normal pada kondisi sebelum penyinaran, nilai kehalusan ini meningkat hingga
tidak ada kelompok marmut yang berada pada keadaan kulit halus. Pengujian dengan anova menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan p 0,05
sebelum dilakukan penyinaran dan sesudah penyinaran, sedangkan pemulihan minggu pertama sampai minggu keempat tidak didapatkan perbedaan yang
signifikan p 0,05. Analisis Tukey menunjukkan perbedaan signifikan pada saat sesudah penyinaran yaitu pada kelompok marmut krim vitamin C 2 dan
krim ekstrak kelopak bunga rosella 1, Pemulihan dengan pengolesan berbagai konsentrasi krim menyebabkan penurunan grafik yang menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
kondisi kulit mengalami perubahan, yaitu dari kondisi kulit setelah penyinaran yang kasar menjadi kulit normal setelah dilakukan perawatan selama 4 minggu
pada semua kelompok kecuali kelompok krim blanko karena kelompok marmut krim blanko memiliki kulit yang paling kasar daripada marmut
kelompok lainnya.
Tabel Tabel
Tabel Tabel 4.6
4.6 4.6
4.6 Persentase kehalusan pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak
kelopak bunga rosella 0,5, 0,75, 1, dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, sesudah penyinaran, dan pemulihan dari minggu
pertama, kedua, ketiga dan keempat.
F O
M U
L A
M A
R M
U T
Evenness Kelembutan
Sebelum Penyinaran
Sesudah Penyinaran
Pemulihan Minggu I
Pemulihan Minggu II
Pemulihan Minggu III
Pemulihan Minggu IV
B 1
51 60
57 56
54 53
2 49
63 63
61 53
52 3
49 61
59 57
54 52
49,6 ± 1,15 61,3 ± 1,52 59,6 ±3,05 58 ± 2,64 53,6±0,57 52,3 ± 0,57
ER 0,5
1 28
52 41
39 36
34 2
49 60
59 58
57 55
3 25
58 41
36 35
33 34 ± 13,07 56,6 ± 4,16 47 ± 10,39 44,3±11,93 42,6±12,4 40,6±12,42
ER 0,75
1 32
57 52
39 35
30 2
46 58
57 51
44 40
3 40
60 57
50 44
40 39,3 ± 7,02
58,3 ± 1,52 55,3 ± 2,88 47,6 ±7,57 41 ± 5,19
36,6 ± 5,77 ER
1 1
48 62
60 54
50 45
2 48
61 55
51 44
42 3
38 63
57 52
50 48
44,6 ± 5,77 62,0 ± 1,00 57,3 ± 2,51 52,3 ±1,52
48 ± 3,46 45 ± 3,00
VC 2
1 47
55 54
53 53
50 2
32 56
52 38
31 25
3 28
55 41
38 37
33 35,6 ±10,01 55,3 ± 0,57
49 ± 7,00 43,0 ± 8,66 40,3±11,3
36 ± 12,76
Keterangan: B
: Krim blanko ER 0,5
: Krim ekstrak kelopak rosella 0,5 ER 0,75
: Krim ekstrak kelopak rosella 0,75 ER 1
: Krim ekstrak kelopak rosella 1 VC 2
: Krim vitamin C 2 Parameter hasil pengukuran:
0-31 : Kulit halus
32-51 : Kulit normal
52-100 : Kulit kasar
Universitas Sumatera Utara
Gambar Gambar
Gambar Gambar 4.2
4.2 4.2
4.2 Grafik rata-rata kehalusan pada kulit marmut kelompok blanko,