Bagaimana Program Sinabung Sebaiknya?

USULAN PROGRAM
TRANSISI DARURAT & KESIAPSIAGAAN
KAWASAN RAWAN ERUPSI G. SINABUNG

Sinabung Kini
Gunungapi Sinabung berbentuk
strato, secara administratif terletak
di Kabupaten Karo, Provinsi
Sumatera Utara dan secara
geografis terletak pada posisi 3º
10’ LU, 98º 23,5’ BT dengan
ketinggian 2.460 meter di atas
permukaan laut.
G. Sinabung turun menjadi
Waspada pada tanggal 29
September 2013. Status menjadi
Siaga pada tanggal 3 November
2013 pukul 03:00 WIB, dan pada
tanggal 24 November 2013 pukul
10:00 WIB, status menjadi Awas.
Sumber PVMBG


Sinabung Kini
2013

2010

Erupsi masih berpotensi terjadi, yang
menghasilkan material berukuran abu
sampai lapili (berukuran 2-6 cm) yang
ancamannya dapat mencapai radius 5
km serta dapat mengganggu kesehatan
dan merusak tanaman di area
terdampak.
Pertumbuhan kubah semakin intensif
berpotensi menimbulkan awan panas
yang dapat disertai longsoran dinding
kawah yang mengancam ke arah
Tenggara dan Timur. Letusan yang
diikuti awan panas masih berpotensi
terjadi disertai dengan lontaran

material. Dampak bencana berupa
awan panas dapat menjangkau jarak
lebih dari 4 km.
(Sumber PVMBG)

Sinabung Kini
Potensi longsor di lereng Utara (Lau
Kawar) dan
di sekitar
puncak
sebelah Selatan-Tenggara-Timur G.
Sinabung masih tinggi. Ini dipicu oleh
lubang tembusan fumarola baru
yang diikuti beberapa kali longsor di
lereng Utara. Pemicu
di sekitar
puncak sebelah Selatan-TenggaraTimur adalah retakan
yang
memotong dinding kawah.
Potensi terjadinya lahar masih tinggi

yang
berasal
dari
endapan
abu/material erupsi dan curah hujan
tinggi. Lahar berpotensi terjadi di
lembah-lembah sungai yang berhulu
di puncak G. Sinabung.
(Sumber PVMBG)

Desa-desa Berisiko
Berada di dalam radius 5 km
Masyarakat 17 Desa dan 2 Dusun yang tersebar dalam 4 Kecamatan yaitu:
Kecamatan Tiga Nderket (Desa Mardinding, Desa Kuta Mbaru, Desa
Temberun, Desa Tiga Nderket, Desa Perbaji); Kecamatan Payung (Desa
Selandi, Desa Sukameriah, Guru Kinayan); Kecamatan Simpang Empat
(Desa Berastepu dan Dusun Sibintun serta Desa Gamber); Kecamatan
Naman Teran (Desa Bekerah, Desa Simacem, Desa Sukanalu, Desa Kuta
Tonggal, Desa Sigarang-garang, Desa Kuta Rakyat, serta Desa Kuta Gugung
dan Dusun Lau Kawar)

Di luar radius 5 km, berpotensi terkena material jatuhan
Masyarakat Kecamatan Naman Teran (Desa Kebayaken, Desa Naman dan
Desa Kutambelin), yang terletak di timur laut gunungapi.
Di luar radius 5 km, berpotensi terkena awan panas
Masyarakat Kecamatan Simpang Empat Desa (Desa Kuto Tengah, Desa
Pintubesi, dan Desa Jeraya) yang terletak pada arah Tenggara bukaan kawah.

Desain Umum
Meletakkan pemerintah
sebagai pemegang
mandat dan masyarakat
sebagai pelaku utama.

Meningkatkan peran
pemerintah dan
masyarakat dalam
menangani ancaman dan
kerentanan melalui
kapasitas yang telah ada.
Meningkatkan kemampuan

penanganan transisi
darurat serta rehabilitasi
dan rekontruksi secara
lebih baik.




Desain Umum
Meningkatkan
kesiapsiagaan dan
pengembangan sistem
peringatan dini agar dapat
mengelola ancaman dan
kerentanan secara lebih
baik
Membangun jaringan kerja
sama antar masyarakat
dan dengan para pelaku
lain untuk bersama-sama

melakukan penguatan
kapasitas dalam
peningkatan ekonomi
melalui sistem komunikasi
yang terbangun.




Kerentanan






Masyarakat bersiko 23
desa, dalam 4 kecamatan
terdiri dari 24.902 orang,
dan 7.789 kk.

Masyarakat merupakan
petani yang belum
beradaptasi dengan
aktivitas gunungapi
Masyarakat peka isu,
mudah panik dan masih
lemah dalam beradaptasi
dengan aktivitas
gunungapi

Kerentanan






Pemerintah daerah belum
mempunyai persepsi yang
cukup terhadap risiko bencana

dan penyelenggaraan
penanggulangan bencana
Pemerintah daerah tidak
mempunyai perangkat
penyelenggaraan
penanggulangan bencana
yang memadai
Pemerintah daerah belum
mempunyai kecakapan yang
memadai dalam
peyelenggaraan
penanggulangan bencana

Kapasitas


Kemampuan pemantauan
gunungapi yang memadai




Responsibilitas pemerintah
pusat dan pihak terkait yang
memadai



Responsibilitas lembaga
masyarakat lokal yang edai



Kerjasama asyarakat yang
kuat

Tujuan
Berkontribusi terhadap
berkurangnya risiko masyarakat
di kawasan rawan bencana G
Sinabung melalui

penyelamatan aset serta
peningkatan kepemilikan, akses
dan kontrol terhadap aset
melalui penyelenggaraan
penanggulangan bencana yang
baik.

Arti Penting
Program ini mendorong semua
pihak di Kabupaten Karo dalam
melakukan pelaksanaan transisi
darurat, rehabilitasi-rekontruksi
dan kesiapsiagaan sebagai
upaya pengurangan risiko
bencana yang terpadu kedalam
rencana pembangunan daerah.
Dalam jangka panjang sistem
kesiapsiagaan ini dapat
digunakan sebagai sistem
perlindungan aset pada kondisi

status gunungapi nirmal,
waspada, siaga dan awas, dan
darurat.

Kegiatan Sekarang 1


Lokalatih dan berbagi
pengalaman penanganan
darurat (Sphere)



Lokakatih dan berbagi
pengalaman ICS



Lokalatih PDNA, DaLA dan
HRNA



Lokalatih penyusunan
rencana rehabilitasi dan
rekontruksi



Lokalatih penanganan
penderita gawat darurat

Kegiatan Sekarang 2


Lokalatih dan berbagi
pengalaman tentang
penanggulangan bencana



Lokalatih dan berbagi
pengalaman tentang
pengelolaan kondisi darurat



Lokalatih dan berbagi
pengalaman tentang
penyusunan rencana
kontijensi

Kegiatan Sekarang 3


Lokalatih dan berbagi
pengalaman pengembangan
ekonomi kreatif dan
alternatif



Lokalatih dan berbagi
pengalaman pendampingan
masyarakat & trauma
healling



Lokalatih dan berbagi
pengalaman pendidikan
alternatif



Lainnya?

Kegiatan (Nanti)


Lokalatih Pengelolaan
Risiko Bencana (ISO 31000)



Lokalatih Penglelolaan
Risiko Bencana berbasis
Komunitas



Lokalatih dan pelaksanaan
Program Desa Tangguh



Lokalatih penguatan
kesiapsiagaan masyarakat
(RSNI)

Kegiatan Besok


Membangun sistem radio
komunitas (radio komunitas,
program, masyarakat radio)



Mebangun sistem radio
komunikasi (Radio komunikasi,
stasiun pemancar ulang)

TERIMAKASIN ATAS PERHATIANYA
+62818260162 / paripurno@gmail.com