Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6 – 12 Bulan

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN

MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI UMUR 6 – 12 BULAN

Oleh:

Namira Amanda Lubis 100100105

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN

MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI UMUR 6 – 12 BULAN

Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Kelulusan Sarjana Kedokteran

Namira Amanda Lubis 100100105

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(3)

(4)

ABSTRAK

Latar Belakang. Pemberian makanan tambahan pada bayi adalah pemberian makanan atau minuman yang mengandung zat gizi pada bayi atau anak usia 6-24 bulan. Data yang ada menyatakan bahwa sekitar 37% ibu tidak pernah mendapatkan informasi tentang makanan tambahan ini.

Tujuan. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan pada bayi umur 6-12 bulan .

Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan kuesioner dan wawancara yang dilakukan pada bulan Juli-September 2013 di beberapa taman kanak-kanak dan/atau playgroup di Medan. Sampel adalah ibu yang memiliki anak sehat usia 6-12 bulan, memahami bahasa Indonesia dan menandatangani informed consent. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program komputer.

Hasil. Didapatkan 105 responden dengan 54 orang ( 51.4%) berumur 33-40 tahun, 86 orang (81.9%) berpendidikan akademi/perguruan tinggi, 76 orang (72.4%) memiliki penghasilan perbulan lebih dari Rp. 1.800.000, 54 orang (51.4%) adalah ibu rumah tangga. Sebesar 83 orang (79.1%) memberikan makanan tambahan pertama kali pada umur ≥ 6 bulan, frekuensi pemberian makanan tambahan terbanyak adalah bubur nasi setiap hari (87.6%), serta alasan ibu memberikan makanan tambahan adalah agar bayi lebih sehat 105 orang (100.0%).

Kesimpulan. Sebesar 83 ibu (79.1%) telah mengetahui tentang pemberian makanan tambahan pada bayi pada usia 6-12 bulan.


(5)

ABSTRACT

Background. Complementary feeding means feeding meals with appropriate nutritions for baby 6 to 24 months. The recent data showed about 37% mother have no information about the complementary feeding.

Objective. To survey mother’s knowledge about the complementary feeding for babies within 6 to 12 months.

Method. A descriptive analytical was conducted by using questionnaire and interview on July until September 2013 in some kindergartens and/or playgroups in Medan. Mothers with healthy child within 6 to 12 months, spoken in Indonesian, and agree to become participants were recruited. Data was analyzed by using computer programme.

Result. Of 105 participants, 54 ( 51.4%) was aged 33-40 years old, 86 (81.9%) had last education in university, 76 (72.4%) had monthly income more than Rp 1.800.000, 54 (51.4%) were housewives. About 83 (79.1%) mothers had fed complementary food for their children at the age of ≥ 6 months, the most often with rice porridge (87.6%), and 105 (100.0%) mothers gave their reason as the complementary food for better health.

Conclusion. Most mothers have good knowledge about complementary feeding for babies within 6 to 12 months.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang berjudul ”Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan”.

Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Mahrani Lubis, MKed (Ped),Sp.A, sebagai Dosen Pembimbing saya yang telah banyak memberi arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik dan sempurna.

3. dr.Parluhutan Siagian,Sp.P dan dr.H.R.Yusa Herwanto, M.Ked, Sp THT selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan pemikiran untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

4. Para dosen dan staf pegawai di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, Ayahanda dan Ibunda saya, kakak saya Atira Annisa Lubis dan adik saya Andaru Maulana Lubis yang telah memberikan motivasi dan semangat pada penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

6. Kepada Rizki Fadhil Nasution, saya mengucapkan banyak terima kasih yang telah memberikan motivasi dan semangat pada penyelesaian karya tulis ilmiah ini.


(7)

7. Kepada sepupu-sepupu saya Ade Sukma Rianda,Widya Elsha Barus dan Nurul Mawaddah yang telah memberikan motivasi dan semangat pada penyelesaian karya tulis ilmiah ini

8. serta teman saya sasi kumar yang menjadi motifasi saya untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini atas doa, semangat dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini.

9. Seluruh teman-teman saya khususnya teman-teman Stambuk 2010 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama mengikuti pendidikan.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, November 2012

Penulis,

NAMIRA AMANDA (Nim: 100100105)


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Konsep Pengetahuan ... 4

2.1.1 Pengertian Pengetahuan ... 4

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan ... 4

2.1.2.1. Tahu ( Know) ... 4

2.1.2.2 Memahami (Comrehension) ... 4

2.1.2.3 Aplikasi (Application) ... 4

2.1.2.4 Analisis (Analysis) ... 5

2.1.2.5 Sintesis (Sinthesis) ... 5

2.1.2.6 Evaluasi (Evaluation) ... 5

2.1.3 Pengukuran Pengetahuan ... 5

2.1.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 5

2.2. Makanan Tambahan ... 7

2.2.1. Definisi Makanan Tambahan ... 7

2.2.2 Tujuan Dan Manfaat Pemberian Makanan Tambahan ... 7

2.2.3 Komposisi Makanan Tambahan ... 8

2.2.4 Jenis Makanan Tambahan ... 10

2.2.5 Jumlah, Waktu, Dan Frekuensi Pemberian Makanan Tambahan 11 2.3 Pemberian Makanan Tambahan Menurut Usia Bayi ... 15

2.3.1 Makanan Tambahan Bayi Usia 6-9 Bulan ... 15

2.3.2 Makanan Tambahan Bayi Usia 9-12 Bulan ... 15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 17

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 17

3.2 Definisi operasional ... 18


(9)

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 19

4.1Jenis Penelitian ... 19

4.2Waktu dan lokasi Penelitian ... 19

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 19

4.3.1 Populasi Penelitian ... 19

4.3.2 Sampel penelitian ... 19

4.3.3 Besar Sample Penelitian ... 20

4.4 Teknik pengumpulan Data ... 20

4.4.1 Data primer ... 20

4.4.2 Pengolahan dan Analisis data ... 20

4.5 Etika Penelitian ... 21

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22

5.1. Hasil Penelitian ... 22

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 22

5.1.2 Karakteristik Responden ... 22

5.1.3 Frekuensi Pemberian Makanan Tambahan ... 23

5.1.4 Alasan Pemberian Makanan Tambahan ... 24

5.1.5 Analisa Data ... 26

5.2. Pembahasan ... 27

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

6.1. Kesimpulan ... 31

6.2 Saran ... 31


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Estimasi Jumlah Energi yang dibutuhkan dari MP-ASI

menurut Kelompok Usia ... 12 Tabel 2.2 Estimasi Kecukupan Gizi Yang dianjurkan Untuk Anak

Indonesia ... 13 Tabel 2.3 Jadwal pemberian makanan tambahan pada bayi

(Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia/IDAI) ... 14 Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden .... 23 Tabel 5.2 Distribusi responden Berdasarkan Frekuensi Pemberian

Makanan Tambahan ... 24 Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan alasan pemberian makanan

tambahan ... 25 Tabel 5.4 Distribusi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Responden ... 26 Tabel 5.5 Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan usia pada


(11)

DAFTAR GAMBAR


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Surat Ethical Clearance Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Lampiran 4 Data Induk


(13)

ABSTRAK

Latar Belakang. Pemberian makanan tambahan pada bayi adalah pemberian makanan atau minuman yang mengandung zat gizi pada bayi atau anak usia 6-24 bulan. Data yang ada menyatakan bahwa sekitar 37% ibu tidak pernah mendapatkan informasi tentang makanan tambahan ini.

Tujuan. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan pada bayi umur 6-12 bulan .

Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan kuesioner dan wawancara yang dilakukan pada bulan Juli-September 2013 di beberapa taman kanak-kanak dan/atau playgroup di Medan. Sampel adalah ibu yang memiliki anak sehat usia 6-12 bulan, memahami bahasa Indonesia dan menandatangani informed consent. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program komputer.

Hasil. Didapatkan 105 responden dengan 54 orang ( 51.4%) berumur 33-40 tahun, 86 orang (81.9%) berpendidikan akademi/perguruan tinggi, 76 orang (72.4%) memiliki penghasilan perbulan lebih dari Rp. 1.800.000, 54 orang (51.4%) adalah ibu rumah tangga. Sebesar 83 orang (79.1%) memberikan makanan tambahan pertama kali pada umur ≥ 6 bulan, frekuensi pemberian makanan tambahan terbanyak adalah bubur nasi setiap hari (87.6%), serta alasan ibu memberikan makanan tambahan adalah agar bayi lebih sehat 105 orang (100.0%).

Kesimpulan. Sebesar 83 ibu (79.1%) telah mengetahui tentang pemberian makanan tambahan pada bayi pada usia 6-12 bulan.


(14)

ABSTRACT

Background. Complementary feeding means feeding meals with appropriate nutritions for baby 6 to 24 months. The recent data showed about 37% mother have no information about the complementary feeding.

Objective. To survey mother’s knowledge about the complementary feeding for babies within 6 to 12 months.

Method. A descriptive analytical was conducted by using questionnaire and interview on July until September 2013 in some kindergartens and/or playgroups in Medan. Mothers with healthy child within 6 to 12 months, spoken in Indonesian, and agree to become participants were recruited. Data was analyzed by using computer programme.

Result. Of 105 participants, 54 ( 51.4%) was aged 33-40 years old, 86 (81.9%) had last education in university, 76 (72.4%) had monthly income more than Rp 1.800.000, 54 (51.4%) were housewives. About 83 (79.1%) mothers had fed complementary food for their children at the age of ≥ 6 months, the most often with rice porridge (87.6%), and 105 (100.0%) mothers gave their reason as the complementary food for better health.

Conclusion. Most mothers have good knowledge about complementary feeding for babies within 6 to 12 months.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemberian makanan tambahan pada bayi merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan gizi bayi sehingga bayi dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal (Sulastri, 2004). Pemberian makanan tambahan pada bayi adalah pemberian makanan atau minuman yang mengandung zat gizi pada bayi atau anak usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi setelah pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif (Depkes RI, 2007).

Pemberian makanan tambahan pada bayi harus dilakukan secara bertahap untuk mengembangkan kemampuan bayi mengunyah, menelan, dan mampu menerima bermacam-macam bentuk makanan yaitu dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek, dan akhirnya makanan padat ( Sulistijani, 2001).

Jumlah kebutuhan energi dan zat-zat gizi yang diperlukan dari makanan tambahan bayi ditinjau berdasarkan usia bayi, suhu lingkungan, aktivitas bayi sendiri, jenis kelamin, status gizi ibu, makanan tambahan pada ibu waktu hamil dan menyusui, dan stres mental (Pudjiadi, 2000). Pemberian makanan tambahan pada bayi sebaiknya diberikan setelah usia bayi lebih dari enam bulan atau setelah pemberian ASI eksklusif karena pada usia tersebut kebutuhan nutrisi masih terpenuhi melalui ASI. Selain itu, pemberian ASI akan mengurangi faktor risiko jangka pendek seperti diare (Sembiring, 2009).

Bahan makanan tambahan pada bayi dibedakan atas 2 golongan yaitu hewani dan nabati. Golongan hewani terdiri dari ikan, telur, dan daging. Golongan nabati terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran, dan padi-padian (Baso, 2007). Makanan tambahan yang baik adalah makanan yang mengandung sejumlah kalori atau energi (karbohidrat, protein, dan lemak), vitamin, mineral, dan serat untuk pertumbuhan dan energi bayi, disukai oleh bayi, mudah disiapkan, dan harga terjangkau (Judarwanto, 2004). Makanan harus bersih dan aman, terhindar dari


(16)

pencemaran mikroorganisme dan logam, serta tidak kadaluwarsa (Menkes RI, 2007).

Sejak tahun 2006, World Health Organization (WHO) mencatat jumlah ibu yang memberi makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) di bawah usia 2 bulan mencakup 64% total bayi yang ada, 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-6 bulan. Dari penelitian terhadap 900 ibu di Jakarta diperoleh fakta bahwa yang memberikan MP-ASI pada bayi umur 4 bulan sekitar 55%. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-ibu tidak pernah mendapatkan informasi khusus tentang MP-ASI (Depkes RI, 2006).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan" .

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan pada bayi umur 6-12 bulan.

1.3.2 Khusus

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan ibu dengan variable-variabel seperti usia, pendidikan, status ekonomi, dan pekerjaan.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti

Dapat memberikan pengalaman di bidang penelitian serta informasi yang sangat berguna untuk peneliti lainnya dan dapat dijadikan bahan acuan bagi penelitian-penelitian berikutnya.


(17)

Mendapatkan informasi data tentang pemberian makanan pada bayi umur 6-12 bulan.

3. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pentingnya pemberian makanan tambahan pada bayi umur 6-12 bulan.


(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pengetahuan 2.1.1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan melalui panca indra yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang ( overt behavior) (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2. Tingkatan Pengetahuan 2.1.2.1. Tahu ( Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Disebut juga dengan istilah recall (mengingat kembali) terhadap suatu yang spesifik terhadap suatu bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2.2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi tersebut harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2.3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau konsolidasi riil (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. (Notoaatmodjo, 2003)


(19)

2.1.2.4. Analisis (Analysis)

Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam suatu komponen – komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti kata kerja mengelompokkan, menggambarkan, memisahkan (Notoatmodjo, 2003)

2.1.2.5. Sintesis (Sinthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2.6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap Suatu materi atau obyek penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada sebelumnya (Notoatmodjo, 2003).

2.1.3. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas (Notoatmodjo, 2003).

a. Tingkat pengetahuan baik bila skor > 75% -100% b. Tingkat pengetahuan cukup bila skor 60% - 75% c. Tingkat pengetahuan kurang bila skor < 60%

2.1.4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor: a) Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2003).


(20)

b) Umur

Makin tua seseorang, maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik. Akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Selain itu, daya ingat seseorang dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini, maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur - umur tertentu atau menjelang usia lanjut, kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang (Notoatmodjo, 2003).

c) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat memperluas wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akam mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah (Notoatmodjo, 2003).

d) Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif atau negatif (Notoatmodjo, 2003).

e) Sumber Informasi

Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah, tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik makan pengetahuan seseorang akan meningkat. Sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku (Notoatmodjo, 2003).

f) Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia


(21)

akan mampu menyediakan atau membeli fasilitas – fasilitas sumber informasi (Notoatmodjo, 2003).

g) Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu (Notoatmodjo, 2003).

2.2. Makanan Tambahan

2.2.1. Definisi Makanan Tambahan

Makanan tambahan atau makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes RI, 2006).

Makanan tambahan atau makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang diberikan kepada bayi disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya, MP-ASI diberikan mulai umur 6-24 bulan, dan merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga, pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI (Depkes RI, 2004).

2.2.2. Tujuan dan Manfaat Pemberian Makanan Tambahan

Tujuan pemberian makanan tambahan pada bayi diantaranya untuk melengkapi zat-zat gizi yang kurang karena kebutuhan zat gizi akan semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia bayi atau anak, mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai bentuk, tekstur dan rasa, melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi yang tinggi, serta mengembangkan kemampuan untuk mengunyah dan menelan makanan (Sulistijani, 2001)

Makanan tambahan pada bayi bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bayi, penyesuaian kemampuan alat cerna dalam menerima makanan tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi, pemberian makanan


(22)

tambahan merupakan salah satu proses pendidikan yang mengajarkan bayi untuk mengunyah dan menelan makanan padat serta menerima bermacam-macam makanan (Krisnatuti, 2000).

2.2.3. Komposisi Makanan Tambahan

Karbohidrat diperlukan sebagai sumber energi yang paling murah. Untuk mencukupi kebutuhan energi dianjurkan sekitar 60 sampai 70% energi total berasal dari karbohidrat. Pada ASI dan sebagian besar susu formula bayi, 40 sampai 50% kandungan kalorinya berasal dari karbohidrat terutama laktosa (Krisnatuti,2000).

Protein ASI rata-rata sebesar 1,15g/100ml sehingga apabila bayi mengkonsumsi ASI selama 4 bulan pertama itu sekitar 600-900ml/hari. Bertambahnya usia bayi maka suplai protein yang dibutuhkan oleh bayi semakin meningkat. Pertambahan protein pada bayi yang diberi makanan tambahan ASI untuk pertama kalinya (6-12 bulan) pertambahan proteinnya tidak terlalu besar. Setelah menginjak usia satu tahun bayi membutuhkan protein sekitar dua kali lipat pada masa sebelumnya (Krisnatuti,2000). Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang baik untuk bayi dan sebagai bahan campurannya digunakan tempe kedelai dan kacang tanah. Sumber protein hewani seperti daging, telur, atau susu mengandung profil asam amino yang lengkap termasuk asam amino esensial yang mutlak dibutuhkan untuk perkembangan tubuh manusia. Asam amino esensial tidak dapat diproduksi dalam tubuh manusia dan karenanya hanya dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Berdasarkan kelengkapannya, kualitas protein hewani lebih baik dibandingkan protein nabati. Susu merupakan salah satu sumber protein terbaik. Namun demikian, bukan berarti kita boleh mengabaikan peran sumber protein nabati. Bahkan dalam tumpeng gizi seimbang yang dianjurkan ahli gizi, disarankan untuk mengombinasikan konsumsi protein hewani dan nabati, yakni masing-masing 2-3 porsi sehari (Baso, 2007)

Lemak merupakan sumber energi dengan konsenstrasi cukup tinggi. Lemak berfungsi sebagai sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin A, D, E, dan K, serta pemberi rasa gurih dan sedap pada makanan. Apabila energi dan protein sudah terpenuhi maka kecukupan gizi lemak yang dianjurkan tidak


(23)

dicantumkan karena secara langsung kecukupan lemak sudah terpenuhi (Krisnatuti, 2000).

Vitamin yang dibutuhkan terdiri dari vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri atas vitamin A, D, E, dan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin C, B1, riboflavin, niasin, B6, B12, asam folat, dan vitamin lain yang tergolong vitamin B kompleks (Krisnatuti, 2000). ASI tidak mengandung vitamin D dalam konsentrasi yang dibutuhkan bayi. Vitamin ini secara alami dihasilkan oleh kulit ketika terpajan sinar matahari, dan bila bayi dibiarkan sering berjemur di daerah panas atau matahari beberapa kali seminggu maka kulitnya akan menghasilkan semua vitamin D yang dibutuhkan bayi (Satyanegara, 2004).

Mineral dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Unsur Fe (besi) dan I (iodium) merupakan dua jenis mineral bayi yang jarang terpenuhi yang mengakibatkan anemia dan gondok. Bayi tidak dilahirkan dengan cadangan zat besi yang memadai yang akan melindungi bayi dari anemia. Jika bayi diberi ASI, terdapat cukup zat besi yang dapat diserap baik untuk memberikan pasokan yang memadai pada bayi sehingga tidak dibutuhkan tambahan. Setelah bayi berusia enam bulan, bayi harus mulai diberikan makanan yang mengandung zat besi (sereal, daging, sayuran hijau), yang dapat menjamin pasokan zat besi yang mencukupi untuk pertumbuhan yang sehat (Satyanegara, 2004). Jenis mineral lainnya yang dibutuhkan bayi seperti kalsium, fosfor dan seng (Krisnatuti, 2000).

Menurut Sjahmien Moehji (1988) campuran bahan pangan untuk makanan bayi terdiri dari dua jenis:

- Campuran dasar (basic mix), terdiri dari serelia (biji-bijian) atau umbi-umbian dan kacang-kacangan. Campuran ini belum memenuhi kandungan zat gizi yang lengkap sehingga masih perlu tambahan zat gizi lainnya seperti zat vitamin dan mineral.

- Campuran ganda ( multi mix) terdiri dari makanan pokok sebagai bahan pangan utama dan merupakan sumber karbohidrat seperti serelia; lauk-pauk (hewani ataupun nabati) sebagai sumber protein, misalnya susu, daging, sapi, ayam, ikan, telur, da kacang-kacangan; sumber vitamin dan


(24)

mineral, berupa sayuran dan buah-buahan yang berwarna(terutama hijau tua dan jingga), dan tambahan energi berupa lemak, minyak, atau gula yang berfungsi untuk meningkatkan kandungan energi makanan campuran.

2.2.4. Jenis Makanan Tambahan a. Makanan Tambahan Lokal

Makanan tambahan lokal adalah makanan tambahan yang diolah di rumah tangga atau di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), terbuat dari bahan makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dengan harga terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi oleh bayi. Makanan tambahan lokal ini disebut juga dengan makanan pendamping ASI lokal (MP-ASI lokal) (Depkes RI, 2006).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan makanan bayi di rumah diantaranya menyiapkan makanan bayi dengan mengikuti cara-cara yang bersih dan higiene, menggunakan bahan makanan yang segar dan beku, melakukan metode masak yang baik diantaranya pengukusan lebih baik dari perebusan dan penyaringan lebih baik dari penggorengan, menambahkan sedikit gula bila dibutuhkan dan tidak memberika madu pada tahun pertama usia bayi karena ada kemungkinan madu mengandung Clostrridium Botulinum yang tidak aman bagi bayi, menghaluskan atau membuat pure (bubur ) buah segar yang telah dicuci bersih dan dikupas seperti pisang, papaya, pir, dan melon, serta makanan bayi yang dimasak di rumah dan segera dibekukan atau disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan di dalam lemari es selama satu atau dua hati kemudian dipanaskan dan segera diberi kepada bayi (Krisnatuti, 2000).

Jenis makanan pendamping ASI yang dapat diberikan mulai bayi berusia lebih dari 4 bulan adalah makanan bentuk setengah padat dapat berupa :

Buah-buahan yang dihaluskan atau dalam bentuk sari buah. Pilihlah buah-buahan yang sudah masak betul dan daging buahnya lembut seperti pisang ambon, papaya, jeruk manis, tomat dan sebagainya. Hindarkan pemberian buah-buahan yang daging buahnya keras seperti nenas.


(25)

b. Makanan Tambahan Olahan Pabrik

Makanan tambahan hasil olahan pabrik adalah makanan yang disediakan dengan olahan dan bersifat instan dan beredar dipasaran untuk menambah energi dan zat-zat gizi esensial pada bayi (Depkes RI, 2006). Makanan tambahan pabrikan disebut juga makanan pendamping ASI pabrikan (MP-ASI pabrikan) atau makanan komersial. Secara komersial, makanan bayi tersedia dalam bentuk campuran instan atau biskuit yang dapat dimakan secara langsung atau dapat dijadikan bubur (Krisnatuti, 2000).

2.2.5 Jumlah, Waktu, dan Frekuensi Pemberian Makanan Tambahan

Keragaman aneka sumber makanan dapat diperkenalkan setelah bayi berusia enam bulan. Beberapa sumber makanan yang dapat diperkenalkan yaitu sumber karbohidrat seperti nasi, ubi jalar, singkong, jagung, kentang, terigu. Aneka sayuran dan buah-buahan (pada tahap usia ini dihindari konsumsi buah yang memiliki sifat merangsang peningkatan asam lambung (nangka dan durian), kacang-kacangan, dan aneka sumber hewani seperti telur, ayam, sapi, dan ikan (Dep.Pertanian, 2008). Jumlah energi yang diperlukan oleh bayi dan anak berdasarkan kelompok umur oleh Brown dkk (1995), dilihat pada tabel berikut.


(26)

Tabel 2.1 Estimasi Jumlah Energi yang dibutuhkan dari MP-ASI menurut Kelompok Usia

KEBUTUHAN USIA

6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan Asupan energi yang dianjurkan (Kkal/hari) 783 946 1170 Jumlah ASI yang dikonsumsi ( gr/24 jam) 673 592 538 Asupan energi dari ASI (Kkal/hari) 437 387 350 Energi yang dibutuhkan dari MP ASI

(Kkal/hari)

346 561 820

Sumber: (Brown, dkk., 1995 dalam Baso, 2007)

Tabel di atas menggambarkan jumlah energi yang dibutuhkan sesuai usia anak dan jumlah energi yang diperoleh dari ASI menurun dari bulan ke bulan. Hal ini menyebabkan kebutuhan energi meningkat pada setiap pertambahan usia bayi.

Jumlah zat gizi yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh bayi dapat dilihat pada setiap Recommended Dietary Allowance (RDA) yang telah diestimasi berdasarkan kelompok usia, seperti tabel berikut:


(27)

Tabel 2.2 Estimasi Kecukupan Gizi Yang dianjurkan Untuk Anak Indonesia Standar Berat Badan Umur

Tinggi Badan dan Kecukupan Zat Gizi 0-6 bulan 7-12 bulan 12-24 bulan

Berat badan (kg) 5,5 8,5 12

Tinggi badan(cm) 60 71 90

Energi (Kkal) 560 800 1250

Protein 12 15 23

Vitamin A (RE) 350 350 350

Ribovlavin (mg) 0,3 0,5 0,6

Niasin (mg) 2,5 3,8 5,4

Vitamin B12 (mg) 0,1 0,1 0,5

Asam folat 22 32 40

Vitamin C (mg) 30 35 40

Kalsium (mg) 600 400 500

Fosfor (mg) 200 250 250

Magnesium (mg) 35 55 75

Besi (mg) 3 5 8

Seng (mg) 3 5 10

Yodium (mg) 50 70 70

Selenium (mg) 10 15 20

Sumber: (SK.Menkes No.332/Menkes/SK/IV/1994 dalam Baso, 2007)

Angka kebutuhan di atas bukanlah suatu kebutuhan minimum dan maksimum, akan tetapi dapat dipakai untuk mengetahui tingkat konsumsi dari suatu populasi.

Beberapa contoh menu sehat makanan untuk bayi sesuai dengan kebutuhan nutrisi seperti berikut:


(28)

Tabel 2.3 Jadwal pemberian makanan tambahan pada bayi (Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia/IDAI)

0-6 bulan 6-7 bulan 7-9 bulan 9-12 bulan >12 bulan

Pukul 06.00

ASI on demand

ASI ASI/PASI ASI/ PASI ASI/PASI

Pukul 08.00 (makan pagi) ASI on demand

Bubur susu Bubur

menuju nasi tim Nasi tim menuju makanan keluarga Makanan keluarga Pukul 10.00 ASI on demand Buah segar/ biskuit Buah segar/ biskuit Buah segar/biskuit Snack Pukul 12.00 (makan siang) ASI on demand

ASI Bubur

menuju nasi tim Nasi tim menuju makanan keluarga Makanan keluarga Pukul 14.00 ASI on demand

ASI ASI/PASI ASI/PASI Makanan keluarga Pukul 16.00 ASI on demand Buah segar/ biskuit Buah segar/ biskuit Buah segar/biskuit Snack Pukul 18.00 ASI on demand

Bubur susu Bubur

menuju nasi tim Nasi tim menuju makanan keluarga Makanan keluarga Pukul 21.00 ASI in demand

ASI ASI/PASI ASI/PASI ASI/PASI


(29)

2.3. Pemberian Makanan Tambahan Menurut Usia Bayi 2.3.1. Makanan Tambahan Bayi Usia 6-9 Bulan

Pemberian ASI diteruskan serta pemberian makanan tambahan mulai diperkenalkan dengan pemberian makanan lumat dua kali sehari. Pemberian makanan tambahan pada usia 6-9 bulan diperkenalkan karena keadaan alat cerna sudah semakin kuat. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak seperti santan atau minyak kelapa (margarin). Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vitamin A dan gizi lain yang larut dalam lemak (Satyanegara, 2004).

Antara usia 6-9 bulan, ASI (atau susu formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber nutrisi bagi bayi. Sebagian besar nutrisi yang diperlukan bayi tetap berasal dari ASI dan susu formula, meskipun telah ditambahkan makanan padat kedalam menu makanan bayi. ASI menyediakan nutrisi yang diperlukan bayi, seperti kalsium, zat besi, protein, dan zink (zat seng). Pada usia ini bayi biasanya membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada yang kandungan yang ada di dalam ASI (dan susu formula) dan pada usia ini, tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan padat dalam porsi kecil (Moehji, 1988). 2.3.2. Makanan Tambahan Bayi Usia 9-12 bulan

Usia sembilan bulan merupakan usia peralihan kedua dalam pengaturan makanan bayi. Makanan bayi yang dulunya bertumpu pada ASI sebagai pemberi zat gizi utama, Setelah usia sembilan bulan akan beralih ke makanan sapihan dan ASI hanya sebagai pelengkap saja. Makanan sapihan penting untuk mempersiapkan agar bayi tidak kaget dan sudah terbiasa makan makanan yang bermacam-macam dalam keluarga (Moehji, 1998).

Pada umur sepuluh bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, selanjutnya akan mendekati bentuk dan kepadatan makanan keluarga. Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini setelah bayi berusia enam bulan akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari


(30)

(Satyanegara, 2004). Apabila sewaktu-waktu pemberian ASI dihentikan sama sekali, tidak akan terjadi kesulitan dalam pemberian makanan pada bayi di kemudian hari (Moehji, 1998). Bayi pada usia 9-12 bulan sangat aktif dan cenderung sulit untuk berhenti bergerak. Makanan bayi akan semakin bervariasi dan bertekstur kasar. Frekuensi makan juga bisa ditingkatkan menjadi 2-3 kali dengan 1-2 kali makanan selingan (Moehji, 1988).


(31)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka disusunlah kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pekerjaan

Pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT):

- Usia pertama kali PMT pada bayi

- Jenis - Frekuensi - Alasan ibu

Usia

Status Ekonomi Tingkat

Pendidikan

Lingkungan Keyakinan Pengalaman

Sosial Budaya

Sumber Informasi


(32)

3.2 Definisi operasional

Definisi operasional pada variabel penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak seseorang.

2. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

3. Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati.

4. Status ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya.

5. Pekerjaaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang.

3.3 Aspek Pengukuran

Aspek yang Di Ukur Alat Ukur Cara Ukur Skala

Pengetahuan ibu Kuesioner wawancara Nominal

Usia Kuesioner wawancara Nominal

Tingkat pendidikan Kuesioner wawancara Nominal

Status Ekonomi Kuesioner wawancara Nominal


(33)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan pada bayi usia 6 sampai 12 bulan dan hubungannya dengan variable-variabel yang mempengaruhi pengetahuan ibu.

4.2 Waktu dan lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di beberapa Playgroup dan/atau Taman Kanak-kanak (TK) di Medan. Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan Juli 2013 sampai September 2013.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak berusia 6-12 bulan.

4.3.2 Sampel penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, yakni dengan memasukkan seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi menjadi sampel penelitian (Notoatmodjo, 2005).

a. Kriteria inklusi

1. Ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan yang sehat. 2. Ibu memahami bahasa Indonesia.

3. Bersedia menandatangani sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent).

b. Kriteria ekslusi

1. Ibu yang tidak tinggal serumah dengan anaknya. 2. Anak dengan kebutuhan diet khusus.


(34)

4.3.3. Besar Sample Penelitian

Menurut Sudigdo Sastroasmoro (2008), adapun perhitungan yang digunakan adalah

n = Zαd22PQ

Keterangan: n = besar sampel

Zα = deviat baku normal untuk α = 1.96

d = tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki = 0.1 P = Nilai proporsi atau keadaan yang akan dicari = 0.167 Q = 1-P = 0.833

Dengan menggunakan rumus di atas, didapatkan sampel sebesar 104,7 orang yang digenapkan menjadi 105 orang.

4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1 Data primer

Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, serta memberikan penjelasan dan cara pengisian kuesioner tersebut sebelumnya.

4.4.2 Pengolahan dan Analisis data

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner berupa jawaban dari respoden, selanjutnya akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan program komputerisasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan variabel-variabel usia, pendidikan, status ekonomi dan pekerjaan. Data yang tidak memenuhi syarat uji chi square akan diuji dengan uji Fisher. Nilai p < 0.05 dianggap bermakna.


(35)

4.5 Etika Penelitian

Penelitian ini akan mendapatkan persetujuan dari Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.


(36)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini menggunakan instrument angket berupa kuesioner sambil mewawancarai responden di tempat tanpa dibawa pulang ke rumah. Hasil angket yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan dibawah ini.

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di beberapa Playgroup dan/atau Taman Kanak-kanak (TK) di Medan.

5.1.2. Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak berusia 6-12 bulan. Jumlah total sampel pada penelitian ini adalah 105 orang. Pada penelitian ini karakteristik sampel yang ada dapat dibedakan berdasarkan umur, pendidikan, penghasilan perbulan, pekerjaan, dan usia bayi saat pertama kali diberikan makanan tambahan (tabel 5.1).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 105 responden, mayoritas sampel berumur 33-40 tahun dengan jumlah orang 54 orang ( 51.4%), tingkat pendidikan ibu-ibu yang paling banyak adalah akademi/perguruan tinggi dengan jumlah 86 orang (81.9%), penghasilan ibu-ibu yang paling banyak adalah lebih dari Rp. 1.800.000 dengan jumlah 76 orang (72.4%), pekerjaan ibu-ibu yang paling banyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 54 orang (51.4%), dan usia bayi paling banyak waktu pertama kali diberikan makanan tambahan adalah ≥ 6 bulan sebanyak 83 orang (79.1%).


(37)

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah (%)

Usia Ibu

25 – 32 39 (37.1) 33 – 40 54 (51.4) 41 – 48 12 (11.4) Pendidikan

Tamat SD 1 (1.0) Tamat SMP/sederajat 3(2.9) Tamat SMA/sederajat 15 (14.3) Tamat akademi/Perguruan Tinggi 86 (81.9) Penghasilan

< Rp. 900.000 8 (7.6) Rp. 900.000 - Rp. 1.300.000 9 (8.6) Rp. 1.300.000 – Rp. 1.800.000 12 (11.4) > Rp. 1.800.000 76 (72.4) Pekerjaan

Ibu rumah tangga 54 (51.4) Pegawai Negeri 15 (14.3) Pegawai Swasta 26 (24.8) Lain-lain 10 (9.5) Usia Bayi Waktu Pertama Kali Diberikan Makanan Tambahan

< 4 bulan 7 (6.8) 4-5 bulan 15 (14.3)

≥ 6 bulan 83 (79.1)

5.1.3 Frekuensi Pemberian Makanan Tambahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memberikan bubur nasi (87.6%), susu formula (98.1%), air putih (84.8%) setiap hari. Secara keseluruhan frekuensi makanan tambahan yang diberikan pada bayi dapat dilihat pada tabel 5.2.


(38)

Tabel 5.2 Distribusi responden Berdasarkan Frekuensi Pemberian Makanan Tambahan

5.1.4 Alasan Pemberian Makanan Tambahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 105 responden ibu seluruhnya menyatakan bahwa makanan tambahan diberikan agar bayi lebih sehat (100%). Secara Keseluruhan alasan ibu memberikan makanan tambahan dapat dilihat pada tabel 5.3

Jenis Makanan Tambahan

Frekuensi Pemberian Makanan Tambahan Pertama kali diberikan pada usia Mean (SD) Setiap hari n (%) 5-6 kali seminggu n (%) 3-4 kali seminggu n (%) 1-2 kali seminggu n (%) Jarang n (%) Tidak Pernah n (%) Makanan Pokok

Bubur nasi 92(87.6) 1(1.0) - 10(9.5) - 2(1.9) 5.71 (0.574)

Singkong 4(3.8) - - 2(1.9) 12(11.4) 87(82.9) 5.53( 0.697)

Jagung - - 1(1.0) 13(12.4) 24(22.9) 67(63.8) 5.87(0.343)

Mie - - - 18(17.1) 19(18.1) 68(64.8) 5.76(0.590)

Lauk Hewani

Ikan segar 24(22.9) 11(10.5) 42(40.0) 26(24.8) 1(1.0) 1(1.0) 5.70(0.667)

Ikan Asin 1(1.0) - - - - 104(99.0) -

Telur - 1(1.0) 9(8.6) 71(67.6) 12(11.4) 12(11.4) 5.81(0.537)

Daging 1(1.0) 3(2.9) 27(25.7) 54(51.4) 8(7.6) 12(11.4) 5.86(0.347)

c. Lauk Nabati

Tahu 4(3.8) 1(1.0) 21(20.0) 46(43.8) 2(1.9) 31(29.5) 5.88(0.329)

Tempe - 2(1.9) 18(17.1) 26(24.8) 24(22.9) 35(33.3) 5.90(0.302)

d.Sayur Lunak

Sayur Hijau 40(38.1) 2(1.9) 56(53.3) 6(5.7) - 1(1.0) 5.88(0.332)

Sayur Lain 13(12.4) 2(1.9) 47(44.8) 39(37.1) 1(1.0) 3(2.9) 5.84(0.365) Sari/Jus Buah

Pisang 18(17.1) 2(1.9) 29(27.6) 40(38.1) 16(15.2) - 5.80(0.447)

Pepaya 1(1.0) 12(11.4) 27(25.7) 41(39.0) 16(15.2) 8(7.6) 5.83(0.375)

Alpukat 1(1.0) 1(1.0) 14(13.3) 54(51.4) 1(1.0) 34(32.4) 5.87(0.335)

Apel 11(10.5) 2(1.9) 35(33.3) 20(19.0) 11(10.5) 26(24.8) 5.90(0.304)

Makanan buatan pabrik

Nasi Tim 9(8.6) 2(1.9) 21(20.0) 20(19.0) 28(26.7) 25(23.8) 5.86(0.347)

Biskuit 40(38.1) 5(4.8) 38(36.2) 20(19.0) 1(1.0) 1(1.0) 5.86(0.353)

Minuman

Susu formula 103(98.1) 1(1.0) 1(1.0) - - - 5.68(0.672)


(39)

Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan alasan pemberian makanan tambahan

NO Pernyatan Ya Tidak

n (%) n (%) 1 Makanan tambahan diberikan agar bayi gemuk 53(50.5) 52

(49.5 ) 2 Makanan tambahan diberikan agar bayi lebih sehat 105(100.0) - 3 Makanan tambahan diberikan agar lebih kenyang 66(62.9) 39(37.1 ) 4 Makanan tambahan diberikan agar bayinya lebih cepat

tidur

3(2.9) 102(97.1)

5 Makanan tambahan diberikan karena bayi sering rewel 31(29.5) 74(70.5) 6 Makanan tambahan diberikan karena bayi akan lebih

pintar setelah dewasa nanti

61(58.1) 44(41.9)

7 Makanan tambahan diberikan karena bayi sakit 2(1.9) 103 (98.1) 8 Makanan tambahan diberikan karena ibu sakit saat ini 6(5.7) 99(94.3) 9 Makanan tambahan diberikan karena ibu tidak mau

menyusui

21(20.0) 84(80.0)

10 Makanan tambahan diberikan karena bayi tidak mau menyusui

39(37.1) 66(62.0)

11 Makanan tambahan diberikan karena lebih bergizi dari ASI

10(9.5) 95(90.5)

12 Makanan tambahan diberikan karena jumlah ASI ibu kurang

70(66.7) 35(33.3)

13 Makanan tambahan diberikan karena ASI saja tidak mencukupi kebutuhan gizi bayi

63(60.0) 42(40.0)

14 Makanan tambahan diberikan karena anjuran keluarga 44(41.9) 61(58.1) 15 Makanan tambahan diberikan karena mengikuti

kebiasaan di lingkungan masyarakat

5(4.8) 100(95.2)

16 Makanan tambahan diberikan karena ibu sibuk kerja 34(32.4) 71(67.6) 17 Makanan tambahan diberikan karena pengaruh iklan

yang menyatakan makanan tambahan bergizi bagi bayi

14(13.3) 91(86.7)

18 Ibu pernah sakit dan berhenti menyusui sehingga diberikan makanan tambahan


(40)

5.1.5 Analisis Data

Tabel 5.4 Distribusi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Responden

Pengetahuan Frekuensi (%)

Baik (>75%-100%) 31(29.5)

Cukup ( 60%-75%) 69(65.7)

Kurang ( <60%) 5( 4.8)

Total 105(29.5)

Dari hasil penelitian didapati sebanyak 69 orang (65.7%) ibu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pemberian makanan tambahan pada bayi usia 6-12 bulan dan masih ada pengetahuan ibu yang rendah sebanyak 5 orang (4.8%). Tabel 5.5 Distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan usia pada responden

Karakteristik Kategori tingkat Pengetahuan Total Nilai p

Kurang Cukup Baik

f % f % f % f %

Umur

25-32 4 80 19 27.5 16 51.6 39 37.1 0.055

33-40 1 20 41 59.4 12 38.7 54 51.4

41-48 0 0 9 13.0 3 9.67 12 11.4

Pendidikan Terakhir

SD 0 0 1 1.4 0 0 1 0.9 0.794

SMP 0 0 3 4.3 0 0 3 2.8

SMA 1 20 9 13.0 5 16.1 15 14.2

Perguruan tinggi

4 80 56 81.1 26 83.8 86 81.9

Penghasilan

<Rp.900.000 0 0 8 11.5 0 0 8 7.6 0.378

Rp.900.000-Rp. 1.300.000

0 0 7 10.1 2 6.4 9 8.5

Rp.1.300.000-Rp.1.800.000

0 0 9 13.04 3 9.6 12 11.4

>Rp.1800.000 5 100 45 65.2 26 83.8 76 72.3 Pekerjaan

Ibu rumah tangga 1 20 37 53.6 16 51.6 54 51.4 0.563

Pegawai Negeri 2 40 8 11.5 5 16.1 15 14.2

Pegawai Swasta 2 40 17 24.6 7 22.5 26 24.7


(41)

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak memiliki pengetahuan yang cukup berumur 33-40 sebanyak 41 orang (59.4%), manakala responden yang paling banyak memiliki pengetahuan baik berumur 25-32 sebanyak 16 orang(51.6%). Dari hasil uji fisher nilai p adalah 0.055. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan umur.

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak memiliki pengetahuan yang cukup dengan tingkat pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 56 orang (81.1%), manakala responden yang paling banyak memiliki pengetahuan baik dengan tingkat pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 26 orang (83.8%). Dari hasil uji fisher nilai p adalah 0.794. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan tingkat pendidikan.

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dengan penghasilan >Rp.1800.000 sebanyak 45 orang (65.2%), manakala responden yang paling banyak memiliki tingkat pengetahuan yang baik dengan penghasilan >Rp.1800.000 sebanyak 26 orang (83.8%). Dari hasil fisher nilai p adalah 0.378. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status ekonomi.

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dengan pekerjaan Ibu rumah tangga sebanyak 37 orang (53.6%) manakala responden yang paling banyak memiliki tingkat pengetahuan yang baik dengan pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 16 orang (51.6%). Dari hasil fisher nilai p adalah 0.563. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan pekerjaan.

5.2. Pembahasan

Pemberian makanan tambahan pada bayi merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan gizi bayi sehingga bayi dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal (Sulastri, 2004). Pemberian makanan tambahan pada bayi adalah pemberian makanan atau minuman yang mengandung zat gizi pada bayi atau anak usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi setelah pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif (Depkes RI, 2007).


(42)

Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa data deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan pada bayi umur 6-12 bulan . Hasil penelitian dengan sampel 105 ibu didapatkan gambaran deskriptif karakteristik responden berupa umur ibu, pendidikan ibu, penghasilan ibu, pekerjaan ibu, usia bayi waktu pertama kali diberikan makanan tambahan, jenis dan frekuensi pemberian makanan tambahan pertama kali, jenis makanan tambahan diberikan pada usia berapa dan alasan pemberian makanan tambahan.

Dari hasil penelitian didapati mayoritas sampel berumur 33-40 tahun dengan jumlah orang 54 orang ( 51.4%), tingkat pendidikan ibu-ibu yang paling banyak adalah akademi/perguruan tinggi dengan jumlah 86 orang (81.9%), penghasilan perbulan ibu-ibu yang paling banyak adalah > Rp. 1.800.000 dengan jumlah 76 orang (72.4%), pekerjaan ibu-ibu yang paling banyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 54 orang (51.4%). Hal ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Setiawati (2012) dimana sebagian besar ibu berumur 30-40 yaitu sebanyak 30 0rang (53%), pendidikan terakhir di tingkat perguruan tinggi 31 orang (55.36%), penghasilan perbulan lebih dari Rp. 1800.000 30 orang (53%), pekerjaan ibu rumah tangga 34 orang (60.71%).

Dari hasil penelitian usia pemberian makanan tambahan pertama kali pada bayi, dapat diketahui bahwa sebanyak 105 responden yaitu ibu-ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan didapati usia bayi paling banyak waktu pertama kali diberikan makanan tambahan adalah ≥ 6 bulan sebanyak 83 orang (79.1%). Hal ini menunjukkan pengetahuan ibu tentang pemberian makanan tambahan pada bayi usia 6-12 bulan sangat baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Baso (2007) menunjukkan bahwa pada usia 6-12 bulan (58.6%) bayi telah diberikan makanan tambahan.

Dari hasil penelitian frekuensi pemberian makanan tambahan pada bayi, dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu memberikan bubur nasi setiap hari (87.6%), dan 1-2 kali seminggu (9.5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Manalu (2008) yang menunjukkan bahwa sebesar (92.68%) telah mendapatkan makanan tambahan berupa bubur. Hasil penelitian menunjukkan


(43)

bahwa pemberian lauk hewani berupa ikan segar diberikan 3-4 kali seminggu sebesar (40.0%) dan (67.8%) yang memberikan telur 1-2 kali seminggu. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Manalu (2008) yang menunjukkan bahwa ibu yang memberikan makanan tambahan ikan segar 1-3 kali sehari (80.49%), telur dan daging 1 kali seminggu (19.51%). Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Sediaoetama (1991) yang menyatakan bahwa protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena paling erat hubungannya dengan proses kehidupan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian buah pisang (17.1%) setiap hari dan (38.1%) 1-2 kali seminggu, pepaya dan alpukat diberikan 1-2 kali seminggu masing-masing (39.0%) dan (51.4%). Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Satyanegara (2004) dan Moehji (1998) yang menyatakan bahwa setelah usia bayi 6 bulan dapat diperkenalkan buah-buahan yang sudah dihaluskan dan diberikan 1 kali sehari pada siang hari dan setelah bayi berusia 8-12 bulan dapat diperkenalkan buah-buahan yang sudah dilunakkan dalam 2 kali sehari pada pagi dan siang hari.

Dari hasil penelitian berdasarkan usia bayi pertama kali diberikan makanan tambahan didapati ibu memberikan makanan tambahan bubur nasi rata-rata pada usia 5.71 bulan, ikan segar pada usia rata-rata-rata-rata 5.70 bulan, sayur hijau pada usia rata-rata 5.88 bulan, pisang pada usia rata-rata 5.80 bulan, dan susu formula pada usia rata-rata 5.68 bulan, Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Pardosi (2009) yang dilakukan di pada sejumlah ibu-ibu dimana rata-rata ibu memberikan makanan tambahan pada bayi pada usia rata-rata-rata-rata diatas dari 5 bulan.

Dari hasil penelitian alasan pemberian makanan tambahan menunjukkan bahwa alasan ibu memberikan makanan tambahan adalah agar bayi lebih sehat (100.0%). Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Boedihardjo (1994) yang menyatakan bahwa kelompok masyarakat yang menganut pandangan bahwa bayi sehat adalah bayi yang diberikan makanan tambahan secara tidak berlebihan . Alasan lain yang membuat ibu memberikan makanan tambahan karena jumlah ASI ibu kurang (66.7%) dan karena ASI saja tidak mencukupi kebutuhan gizi bayi


(44)

(60.0%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Idrus (1994) di kota Jakarta yang menunjukkan bahwa pemberian makanan tambahan pada usia 6-12 bulan sudah mencukupi kebutuhan gizi bayi. Hasil penelitian juga sesuai dengan hasil penelitian Mahyuni (2001) yang menunjukkan bahwa (97.2%) pola pemberian ASI yang buruk terhadap bayi akan mempengaruhi jumlah produksi ASI berkurang. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Kavidra (2006) yang menyatakan bahwa ibu akan beranggapan bayi yang mendapat ASI harus diberi makanan tambahan karena ASI saja tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan (usia, pendidikan, status ekonomi, pekerjaan ibu) ternyata pada penelitian ini tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian makanan pada bayi usia 6-12 bulan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak pada tahun 2007 di Medan yang menyatakan bahwa usia ibu mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian makanan tambahan.


(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

- Pada penelitian yang dilakukan di beberapa Playgroup dan Taman Kanak-kanak (TK) di Medan pada 105 ibu-ibu didapatkan mayoritas ibu yang mengetahui tentang pemberian makanan tambahan pada bayi pada usia 6-12 bulan adalah baik sebanyak 83 orang (79.1%).

- Tidak dijumpai hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dan variabel-variabel seperti usia, pendidikan, status ekonomi, dan pekerjaan.

6.2 Saran

1. Masih diperlukan penyuluhan kepada para ibu mengenai jadwal pemberian makanan tambahan pada balita.

2. Dibutuhkan edukasi lebih lanjut bahwa pemberian ASI sebaiknya diteruskan hingga anak berusia 2 tahun.


(46)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Namira Amanda Lubis

Tempat / Tanggal Lahir : Medan/ 21 Mei 1992

Agama : Islam

Alamat : Komp. Taman Setia Budi Indah I Blok VV No.120

Medan

Riwayat Pendidikan : 1. TK Raudhatul Ulum 2. SD Negeri No. 112143

3. SMP Panglima Polem Rantau Prapat 4. SMA Negeri 1 Medan

5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Riwayat Pelatihan : 1. Peserta Penyambutan Mahasiswa Baru 2010

FK USU


(47)

(48)

(49)

Lampiran

LEMBAR PENJELASAN

Assalamualaikum Wr.Wb. Salam Sejahtera,

Saya, Namira Amanda Lubis, mahasiswi semester VI Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini tengah melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang pemberian makanan tambahan pada bayi umur 6-12 bulan. Pada penelitian ini, saya akan melakukan wawancara kepada Ibu mengenai pemberian makanan tambahan pada bayi umur 6-12 bulan.

Saya mengharapkan keikutsertaan dan kerjasama dari Ibu untuk memberikan jawaban yang sebenar-benarnya untuk kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk maksud-maksud lain. Identitas Ibu akan tetap dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan.

Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini sangat saya harapkan. Partisipasi Ibu bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Ibu berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.

Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan Ibu, saya ucapkan terima kasih.


(50)

Namira Amanda Lubis

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama :

Umur : Alamat :

Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian.

Judul Penelitian : Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan tambahan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan.

Nama Peneliti : Namira Amanda Lubis

Instansi Penelitian : Penelitian Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dengan sukarela dan tanpa paksaan.

Medan,...2013

(________________________________) Nama dan Tanda Tangan


(51)

KUESIONER PENELITIAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN

Petunjuk Pengisian:

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan kondisi anda saat ini, dengan memberi tanda chek list (√) pada kotak yang telah disediakan

II. Data Demografi 1. No. Responden ( ) 2. Usia Ibu:... tahun 3. Usia Bayi:...bulan 4. Pendidikan

Tamat SD

Tamat SMP/Sederajat Tamat SMA/Sederajat

Tamat Akademi/Perguruan Tinggi

5. Penghasilan Perbulan < Rp. 900.000

Rp. 900.000 – Rp. 1.300.000 Rp. 1.300.000 – Rp. 1.800.000 > Rp. 1.800.000

6. Pekerjaan Ibu

Ibu Rumah Tangga Bertani/Buruh Pegawai Negeri Pegawai Swasta


(52)

Lain-lain, sebutkan

7. Usia bayi waktu pertama kali diberikan makanan tambahan 0-1 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan > 6 bulan

1. Jenis dan frekuensi pemberian makanan tambahan

Petunjuk: Berikut merupakan pilihan jawaban berapa kali pemberian makanan tambahan pada bayi. Ibu dapat menjawab pertanyaan yang telah disediaakan dan dapat memilih lebih dari satu jawaban.

Keterangan:

0 : Tidak Pernah 3 : 3-4 kali seminggu

1 : Jarang 4 : 5-6 kali seminggu

2 : 1-2 kali seminggu 5 : Setiap hari

Jenis makanan Frekuensi

(skor) Pertama kali diberikan pada usia Makanan Pokok Bubur nasi Singkong Jagung Mie Lauk Hewani Ikan segar Ikan asin Telur Daging Lauk nabati Tahun Tempe Sayur lunak


(53)

Sayur hijau (cth. Bayam, sawi, daun ubi, brokoli)

sayur lain (sth. Wortel, terong, lobak, kacang merah) Sari/Jus Buah Pisang Pepaya Alpukat Apel

Makanan buatan pabrik Nasi Tim

Biskuit Minuman Susu formula Air putih

2. Alasan Pemberian Makanan Tambahan

Petunjuk : Berilah tanda check list (√) pada tabel sesuai dengan pernyataan yang telah disediakan sesuai dengan kondisi ibu dan bayi

No Pernyataan Ya Tidak

1 Makanan tambahan diberikan agar bayi gemuk 2 Makanan tambahan diberikan agar bayi lebih sehat 3 Makanan tambahan diberikan agar lebih kenyang

4 Makanan tambahan diberikan agar bayinya lebih cepat tidur

5 Makanan tambahan diberikan karena bayi sering rewel 6 Makanan tambahan diberikan karena bayi akan lebih pintar

setelah bayi dewasa nanti

7 Makanan tambahan diberikan karena bayi sakit 8 Makanan tambahan diberikan karena ibu sakit saat ini

9 Makanan tambahan diberikan karena ibu tidak mau menyusui

10 Makanan tambahan diberikan karena bayi tidak mau menyusui

11 Makanan tambahan diberikan karena lebih bergizi dari ASI 12 Makanan tambahan diberikan karena jumlah ASI ibu

kurang

13 Makanan tambahan diberikan karena ASI saja tidak mencukupi kebutuhan gizi bayi

14 Makanan tambahan diberikan karena anjuran keluarga 15 Makanan tambahan diberikan karena mengikuti kebiasaan

di lingkungan masyarakat


(54)

17 Makanan tambahan diberikan karena pengaruh iklan yang menyatakan makanan tambahan bergizi bagi bayi

18 Ibu pernah sakit dan berhenti menyusui sehingga diberikan makanan tambahan.


(55)

Sariaty 31 sekip 4 4 1 7 6 2 5 6 2 4 1 1 1 1 6 2 5 1 1 1 1 1 1

Susi 33 panci 4 4 4 7 6 3 6 1 1 2 3 6 1 1 6 3 6 1 1 3 3 6 3 3

Nia 31 setiabud 4 4 3 7 1 3 6 3 3 6 3 3 6 1 1 3 3 6 1 1 3 3 6 3 3

Risna 31 abdulhak 4 4 4 7 6 3 6 1 1 3 3 6 1 1 6 3 6 1 1 1 1 6 3

menti 32 abadi 4 4 4 5 6 2 4 1 1 1 1 1 1 6 2 5 1 1 1 1 1 1

hesty 31 sembada 4 4 4 7 6 2 5 6 2 5 1 1 1 1 6 2 4 1 1 1 1 1 1

tia 31 petisah 4 4 3 7 6 3 6 2 3 6 2 3 6 2 3 6 5 3 6 1 1 5 3 6 5 3

friska 36 kenanga 4 4 3 8 6 3 6 1 1 3 3 6 1 1 6 3 6 1 1 4 3 6 3 3

marcella 27 abdul 4 4 1 7 6 3 6 1 1 4 3 6 2 3 6 3 3 6 1 1 4 3 6 3 3

melinda 37 seibelut 4 4 3 8 6 3 6 1 1 2 3 6 1 1 6 3 6 1 1 3 3 6 3 3

susiana 33 seisilau 4 4 3 8 1 3 6 3 3 6 3 3 6 1 1 3 3 6 1 1 3 3 6 3 3

dessy 35 sunggal 4 4 3 7 5 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 4 3 6 5 3

ria 29 flamboya 4 4 4 6 6 2 5 6 2 5 1 1 1 1 6 2 5 1 1 1 1 1 1

herlina 45 sembada 4 4 5 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 6 3 6 1 1 3 3 6 3 3

yusrah 35 seimusi 4 4 3 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 6 1 1

gina 31 seiseray 3 4 3 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 1 1 3 3

lola 35 setiabud 4 4 3 7 6 2 4 6 2 5 1 1 1 1 6 2 5 1 1 1 1 1 1

peggy 35 prona 4 4 1 5 6 3 6 1 1 1 1 1 1 6 3 6 1 1 2 3 6 1 1

rina 38 bajak 4 4 3 8 6 3 6 1 1 0 2 3 6 1 1 6 6 3 6 1 1 3 3 6 3 3

susanti 34 bungamaw 3 4 3 7 6 3 6 2 3 6 3 3 6 2 3 6 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

khadijah 33 seisilau 4 4 1 7 6 3 6 1 3 6 2 3 6 2 3 6 4 3 6 1 1 4 3 6 2 2

novia 26 profmyus 4 4 1 8 6 3 6 1 1 2 3 6 1 1 6 3 6 1 1 3 3 6 3 3

susilawa 44 rijono 4 4 1 5 6 2 5 1 1 1 1 1 1 6 2 5 1 1 1 1 1 1

dwi 34 prona 2 3 1 6 6 2 5 1 1 2 3 6 3 3 6 4 3 6 6 1 1 1 5 3

eva 35 picauly 4 4 3 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 2 3 6 1 1 2 3 6 1 1


(56)

siti 46 bengawan 4 2 1 7 6 3 6 1 1 2 3 6 2 3 6 3 3 6 1 1 4 3 6 3 3

hana 31 rorinata 3 4 1 7 6 3 6 1 1 2 3 6 2 3 6 3 3 6 1 1 4 3 6 3 3

eti 33 tjgsari 4 4 4 4 6 3 6 1 1 2 3 6 2 3 6 3 3 6 1 1 4 3 6 3 3

christin 27 raharja 4 4 4 5 6 3 6 1 1 2 3 6 2 3 6 3 3 6 1 1 4 3 6 3 3

tiramsa 35 seikapua 4 4 4 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1

kristi 36 seibatu 4 4 1 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1

mastaria 38 setiabud 4 4 4 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1


(57)

6 3 6 1 1 6 3 6 6 3 6 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 4 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 6 3 6 6 3 6 1 1 3 3 6 1 1 6 3 6 6 3 6 6

6 3 3 6 2 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 6 3 6 6

6 2 3 6 2 3 6 6 3 6 6 3 6 6 3 6 3 3 6 1 1 3 3 6 1 1 5 3 6 4

1 1 1 1 6 2 5 1 1 4 3 6 4 3 6 1 1 1 1 1 1 5 3 6 6

6 3 6 1 1 6 3 6 6 3 6 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 4 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 5 3 6 5 3 6 5 3 6 5 3 6 5 3 6 5 3 6 4 3 6 6

6 4 3 6 4 3 6 6 3 6 6 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 1 1 6 3 6 6

6 4 3 6 3 3 6 6 3 6 6 3 6 3 3 6 3 1 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 5

6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 6 3 6 6 3 6 1 1 3 3 6 1 1 6 3 6 6 3 6 6

6 3 3 6 2 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 6 3 6 6

6 4 3 6 3 3 6 6 3 6 6 3 6 6 3 6 5 3 6 3 3 6 4 3 6 5 3 6 2 3 6 6

6 3 6 1 1 6 3 6 6 3 6 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 4 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 3 6 4 3 6 6

3 3 6 3 3 6 1 1 1 1 6 3 6 6 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 6

6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 6 3 6 4 3 6 6 3 6 6 3 6 1 1 6 3 6 6

6 3 6 1 1 6 3 6 6 3 6 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 4 3 6 6

1 1 1 1 6 3 6 2 3 6 5 2 5 3 2 5 1 1 5 2 5 2 3 6 6 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 6 3 6 6 3 6 1 1 3 3 6 1 1 6 3 6 6 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 5 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 6 3 6 6

5 5 3 6 5 3 6 5 3 6 5 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 5 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 6 3 6 6 3 6 1 1 3 3 6 1 1 6 3 6 6 3 6 6

5 1 1 1 1 6 2 5 1 1 4 3 6 4 3 6 1 1 1 1 1 1 5 3 6 6

6 4 3 6 5 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 6 2 5 5 3 6 6

2 3 6 2 3 6 6 3 6 6 3 6 2 3 6 2 3 6 2 3 6 2 3 6 1 1 6 3 6 6


(58)

6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 2 3 6 6 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 2 3 6 6 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 2 5 4 2 5 4 3 6 4 3 6 4 3 6 2 3 6 6 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 2 5 4 2 5 4 3 6 4 3 6 4 3 6 2 3 6 6 3 6 6

1 1 1 1 4 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 1 1 6 3 6 6

1 1 1 1 4 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 1 1 6 3 6 6

1 1 1 1 4 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 1 1 6 3 6 6


(59)

2 5 6 2 5 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1

3 6 6 2 5 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 29 3

3 6 6 2 5 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 28 3

3 6 6 2 5 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 23 2

2 5 6 2 5 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 23 2

2 4 6 2 5 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1

3 6 6 2 5 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 22 2

3 7 6 3 6 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 24 2

2 4 6 2 5 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 22 2

3 8 6 2 5 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 27 3

3 6 6 2 5 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 27 3

2 5 6 2 5 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 23 2

2 5 6 2 5 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1

2 5 4 2 5 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 3 27 3

2 5 6 2 5 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 23 2

3 6 6 3 6 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1

2 5 6 2 5 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 20 1

2 5 6 2 5 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 29 3

3 6 6 2 5 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 27 3

2 5 6 3 6 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 24 2

3 6 6 2 5 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 23 2

3 7 6 2 5 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 27 3

2 5 6 2 5 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 22 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 22 2

2 4 6 3 8 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 21 2


(60)

2 4 6 2 4 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 27 3

2 4 6 2 4 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 27 3

2 5 6 2 4 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 27 3

2 5 6 2 4 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 27 3

3 6 6 2 4 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 22 2

3 6 6 2 4 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 22 2

3 6 6 3 6 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 22 2


(61)

nurhaida 34 tasbih 4 4 1 8 6 3 6 1 1 1 1 3 3 6 4 3 6 1 1 3 3 6 2 3

melda 26 setiabud 2 1 1 2 6 2 4 1 1 1 1 3 2 5 4 2 5 1 1 3 2 5 2 3

vivi 29 setiabud 4 4 5 7 6 3 6 1 1 1 1 3 3 6 4 3 6 1 1 3 3 6 2 3

susiyant 42 drmansyu 3 4 1 7 6 3 6 1 1 1 1 3 3 6 4 3 6 1 1 3 3 6 2 3

hesty 31 sembada 4 4 4 7 6 3 6 1 1 1 1 3 3 6 4 3 6 1 1 3 3 6 2 3

ernita 30 classic 4 4 1 7 6 3 6 1 1 1 1 3 3 6 4 3 6 1 1 3 3 6 2 3

melva 28 budiluhu 4 2 1 7 6 3 6 2 3 6 2 3 6 3 3 6 6 3 6 1 1 2 3 6 4 3

erna 28 titipapa 3 2 5 4 6 2 5 2 2 5 2 2 5 3 2 5 6 2 5 1 1 2 2 4 4 2

sonya 36 setiabud 4 4 1 7 6 3 6 2 3 6 2 3 6 3 3 6 6 3 6 1 1 2 3 6 4 3

nova 37 mawar 4 4 5 4 6 2 5 2 2 5 2 2 5 3 2 5 6 2 4 1 1 2 2 6 4 2

friska 36 kenanga 4 4 4 8 6 3 6 2 3 6 2 3 6 3 3 6 6 3 6 1 1 2 3 6 4 3

ariati 40 mdnbaru 4 3 1 7 6 3 6 2 3 6 2 3 6 3 3 6 6 3 6 1 1 2 3 6 4 3

vera 31 jmngtng 4 4 1 8 6 3 6 2 3 6 2 3 6 3 3 6 6 3 6 1 1 2 3 6 4 3

yanti 37 sembada 4 4 1 7 6 3 6 2 3 6 2 3 6 3 3 6 6 3 6 1 1 2 3 6 4 3

masda 42 tasbih 4 4 4 7 6 3 6 2 3 6 2 3 6 3 3 6 6 3 6 1 1 2 3 6 4 3

purnama 42 tasbih 4 3 1 4 6 2 5 2 2 4 2 2 5 3 2 4 6 2 5 1 1 2 2 4 4 2

emelia 41 abdlhkm 4 4 1 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

yeni 33 setiabud 4 4 5 5 6 2 5 1 1 1 1 1 1 4 2 5 1 1 3 2 4 4 2

ruth 31 abdlhkm 4 4 1 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

juli 32 koserna 4 4 5 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

dewi 35 bmiasri 4 4 1 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

novi 35 stiabudi 4 3 1 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

finella 32 bmiasri 4 4 1 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

febrina 32 parang 4 4 1 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

frida 38 pmbngn 4 4 3 5 6 2 5 1 1 1 1 1 1 4 2 5 1 1 3 2 4 3 2


(62)

novia 37 stiabudi 4 2 1 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

elsi 33 notes 4 4 4 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

selvi 36 darat 4 3 1 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

vivi 30 sempurna 4 4 1 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

novella 39 skdrma 4 4 1 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

stevani 35 jmngtg 4 3 4 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

dewi 33 mwar 4 4 1 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3


(63)

6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 2 5 4 3 6 6

6 4 2 5 4 2 5 4 2 6 4 2 5 4 2 5 4 2 5 4 2 5 4 2 5 4 3 6 4 2 5 6

6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 6

6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 6

6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 6

6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 4 3 6 6

6 4 3 6 4 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 2 3 6 6 3 6 6

5 4 2 5 4 2 5 6 2 5 3 2 5 3 2 4 3 2 5 3 2 5 6 2 5 2 2 5 6 2 5 6

6 4 3 6 4 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 2 3 6 6 3 6 6

5 4 2 5 4 2 5 6 2 5 3 2 5 3 2 4 3 2 5 3 2 5 6 2 5 2 2 5 6 2 5 6

6 4 3 6 4 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 2 3 6 6 3 6 6

6 4 3 6 4 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 2 3 6 6 3 6 6

6 4 3 6 4 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 2 3 6 6 3 6 6

6 4 3 6 4 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 2 3 6 6 3 6 6

6 4 3 6 4 3 6 6 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 6 3 6 2 3 6 6 3 6 6

5 4 2 5 4 3 6 6 3 6 3 2 5 3 2 5 3 2 5 3 2 5 6 3 6 2 2 5 6 2 5 6

6 3 3 6 2 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

5 3 2 5 2 2 5 4 2 5 4 2 5 3 2 5 3 2 5 3 2 5 4 2 5 2 2 5 3 2 5 6

6 3 3 6 2 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 6 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 2 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 2 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 2 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 2 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 2 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

5 3 2 5 2 2 5 4 3 6 4 2 5 3 2 5 3 2 5 3 2 5 4 3 6 3 2 5 3 2 5 6


(64)

6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6

6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 6 3 3 6 3 3 6 6


(65)

2 5 6 3 6 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 23 2

3 6 6 2 4 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 23 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 23 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 3 23 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 23 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 24 2

3 6 6 3 6 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 25 2

2 4 6 2 4 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 25 2

3 6 6 3 6 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 25 2

2 5 6 2 5 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 25 2

3 6 6 3 6 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 25 2

3 6 6 3 6 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 25 2

3 6 6 3 6 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 25 2

3 6 6 3 6 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 25 2

3 6 6 3 6 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 25 2

2 5 6 2 5 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 25 2

3 6 6 3 6 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 25 2

2 5 6 2 5 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 25 2

3 6 6 3 6 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 27 3

3 6 6 3 6 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 27 3

3 6 6 3 6 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 27 3

3 6 6 3 6 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 27 3

3 6 6 3 6 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 27 3

3 6 6 3 6 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 27 3

3 6 6 2 4 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 27 3


(66)

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 21 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 21 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 21 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 21 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 21 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 21 2

3 6 6 3 6 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 21 2


(67)

ervina 38 pdgbln 4 4 4 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

becky 36 polonia 4 3 4 7 6 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 3 3

luki 31 kemiri 4 4 1 7 6 3 6 1 1 3 3 6 2 3 6 5 3 6 1 1 3 3 6 3 3

juliati 39 brimob 3 4 1 1 6 2 5 1 1 2 2 5 2 2 4 5 2 5 1 1 3 2 6 3 2

erawaty 41 abadi 4 4 1 6 6 2 5 1 1 2 2 5 2 2 4 5 2 5 1 1 3 2 6 3 2

ulina 36 jmngtg 4 4 4 7 6 1 1 1 3 3 6 2 3 6 5 3 6 1 1 3 3 6 3 3

anas 32 bgerpang 4 4 4 7 6 1 1 1 3 3 6 2 3 6 5 3 6 1 1 3 3 6 3 3

panca 33 tasbih 4 3 1 7 6 1 1 1 3 3 6 2 3 6 5 3 6 1 1 3 3 6 3 3

eka 25 prjgan 3 4 1 7 6 1 1 1 3 3 6 2 3 6 5 3 6 1 1 3 3 6 3 3

devi 25 tasbih 3 2 4 7 6 1 1 1 3 3 6 2 3 6 5 3 6 1 1 3 3 6 3 3

yuni 27 stiabudi 3 4 1 7 6 1 1 1 3 3 6 2 3 6 5 3 6 1 1 3 3 6 3 3

weni 28 tasbih 4 3 1 7 6 1 1 1 3 3 6 2 3 6 5 3 6 1 1 3 3 6 3 3

yana 33 tsbih 4 4 1 8 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

erna 41 seroja 4 4 1 7 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

dian 35 seroja 4 4 5 7 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

fellysia 34 tasbih 4 4 4 8 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

nina 30 gatsu 4 3 1 7 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

wanda 35 tasbih 4 4 3 7 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

nurul 38 tasbih 4 4 1 5 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

sri 29 tasbih 4 4 1 7 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

andini 31 tasbih 4 4 1 7 3 3 6 1 1 1 1 1 1 4 3 6 1 1 3 3 6 4 3

tata 40 halat 4 1 4 6 3 2 5 1 1 1 1 1 1 4 2 4 1 1 3 2 4 4 2

isniar 38 stela 4 1 4 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 3 3 6 1 1 3 3 6 3 3

lala 32 drmnsyr 4 2 4 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 3 3 6 1 1 3 3 6 3 3

nia 36 seiblutu 3 1 1 8 6 3 6 1 1 1 1 1 1 3 3 6 1 1 3 3 6 3 3


(1)

pertanyaan 37

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 91 86.7 86.7 86.7

ya 14 13.3 13.3 100.0

Total 105 100.0 100.0

pertanyaan 38

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 74 70.5 70.5 70.5

ya 31 29.5 29.5 100.0


(2)

Kategori Umur * Kategori tingkat pengetahuan Crosstabulation Count

Kategori tingkat pengetahuan

kurang ( <60%)

cukup ( 60%-75%)

baik(>75%-100%) Total

Kategori Umur 25-32 4 19 16 39

33-40 1 41 12 54

41-48 0 9 3 12

Total 5 69 31 105

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 9.539a 4 .049 .044

Likelihood Ratio 9.812 4 .044 .059

Fisher's Exact Test 8.466 .055

Linear-by-Linear Association .428b 1 .513 .574 .305

N of Valid Cases 105

a. 4 cells (44,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,57. b. The standardized statistic is -,654.


(3)

pendidikan ibu * Kategori tingkat pengetahuan Crosstabulation Count

Kategori tingkat pengetahuan

kurang ( <60%)

cukup ( 60%-75%)

pendidikan ibu tamat sd 0 1

tamat smp/sederajat 0 3

tamat SMA/sederajat 1 9

tamat akademi/Perguruan Tinggi

4 56

Total 5 69

pendidikan ibu * Kategori tingkat pengetahuan Crosstabulation Count

Kategori tingkat pengetahuan

baik(>75%-100%) Total

pendidikan ibu tamat sd 0 1

tamat smp/sederajat 0 3

tamat SMA/sederajat 5 15

tamat akademi/Perguruan Tinggi

26 86


(4)

penghasilan ibu * Kategori tingkat pengetahuan Crosstabulation Count

Kategori tingkat pengetahuan

kurang ( <60%)

cukup ( 60%-75%)

penghasilan ibu < Rp. 900.000 0 8

Rp. 900.000- Rp. 1.300.000 0 7

RP. 1.300.000 - Rp. 1.800.000

0 9

> Rp. 1800.000 5 45

Total 5 69

penghasilan ibu * Kategori tingkat pengetahuan Crosstabulation Count

Kategori tingkat pengetahuan

baik(>75%-100%) Total

penghasilan ibu < Rp. 900.000 0 8

Rp. 900.000- Rp. 1.300.000 2 9 RP. 1.300.000 - Rp.

1.800.000

3 12

> Rp. 1800.000 26 76

Total 31 105

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 7.358a 6 .289 .278

Likelihood Ratio 10.836 6 .094 .103

Fisher's Exact Test 5.783 .378

Linear-by-Linear Association 1.548b 1 .213 .243 .126


(5)

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 7.358a 6 .289 .278

Likelihood Ratio 10.836 6 .094 .103

Fisher's Exact Test 5.783 .378

Linear-by-Linear Association 1.548b 1 .213 .243 .126

N of Valid Cases 105

a. 7 cells (58,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,38. b. The standardized statistic is 1,244.

pekerjaaan ibu * Kategori tingkat pengetahuan Crosstabulation Count

Kategori tingkat pengetahuan

kurang ( <60%)

cukup ( 60%-75%)

baik(>75%-100%) Total

pekerjaaan ibu ibu rumah tangga 1 37 16 54

pegawai Negeri 2 8 5 15

Pegawai swasta 2 17 7 26

lain-lain 0 7 3 10

Total 5 69 31 105

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.797a 6 .570 .580

Likelihood Ratio 4.747 6 .577 .683

Fisher's Exact Test 4.588 .563

Linear-by-Linear Association .191b 1 .662 .677 .354

N of Valid Cases 105

a. 6 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,48. b. The standardized statistic is -,437.


(6)

Kategori tingkat pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurang ( <60%) 5 4.8 4.8 4.8

cukup ( 60%-75%) 69 65.7 65.7 70.5

baik(>75%-100%) 31 29.5 29.5 100.0