Ada dua ciri utama biaya semivariabel : a.
Bila perusahaan tidak mengadakan aktivitas sama sekali, biaya ini tetap ada dalam jumlah tertentu, yaitu sebesar unsur biaya tetap
yang terkandung didalamnya. b.
Bila perusahaan meningkatkan aktivitasnya, maka jumlah biaya ini makin meningkat karena unsur biaya variabel terkandung di
dalamnya tidak berubah dan sebaliknya, jika aktivitas perusahaan menurun, sedangkan unsur biaya tetap tidak berubah.
Yang termasuk dalam biaya semivariabel antara lain, biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan mesin dan alat – alat, upah gaji , intensif, dan
lain sebagainya. Anggaran biaya semivariabel dapat ditentukan dengan menganalisa biaya pada tahun – tahun yang lewat dan membuat
pertimbangan terhadap biaya – biaya yang mungkin berubah akibat adanya peningkatan dan penurunan aktivitas perusahaan.
D. Prosedur Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran pada perusahaan kecil dapat dikerjakan pimpinan perusahaan dengan mudah dan cepat, tetapi ada perusahaan yang besar, tugas
untuk menyusun anggaran dilimpahkan pada suatu kelompok yang disebut panitia anggaran yang anggotanya biasanya terdiri dari pimpinan penting yang
ada pada perusahaan, yang terdiri dari kesekuruhan kepada bagian pemasaran beserta bagian kepala lainnya. Panitia ini masing – masing memberikan
tanggapan dan kertas kerja, sehingga anggaran yang disusun bisa dipertanggungjawabkan terhadap pusat – pusat biaya.
Universitas Sumatera Utara
Tugas panitia anggaran ini adalah membahas rencana laba dan berbagai saksi dan bagian yang ada dalam perusahaan, kemudian menganalisa dan
sekaligus memberikan perbaikan sepenuhnya. Setelah anggaran tadi disetujui oleh panitia anggaran, barulah anggaran tersebut dapat dilaksanakan. Sebelum
mengesahkan anggaran, panitia anggaran biasanya terlebih dahulu menaksir dan menguji anggaran pendapatan seterusnya manilai semua faktor – faktor
produksi yang tersedia. Anggaran perusahaan tidak boleh dianggap sebagai suatu alat untuk
membatasi pengeluaran, karena anggaran adalah merupakan suatu alat untuk memperoleh penggunaan sumber – sumber penggunaan yang produktif dan
menguntungkan. Untuk penyusunan anggaran dibutuhkan standar – standar pelaksanaan atau target – target yang dapat dibandingkan dengan hasil
sebenarnya. Penetapan standar – standar membutuhkan pengertian yang realistis dari
aktivitas – aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Anggaran tidak boleh terlalu tinggi dan juga terlalu rendah. Anggaran yang didasarkan atas suatu
pengertian yang jelas dan analisis operasi yang hati – hati dapat memainkan peranan yang penting dan positif bagi perusahan. Agar penyususnan anggaran
dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu ditetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Pedoman penyusunan anggaran ini harus dibuat
terperinci dan jelas, agar setiap bagian dapat mengikuti pedoman tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Menurut Blocher; Chen; Cokins; Lin
2007;457 panitia anggaran harus memberikan pedoman bagi anggaran
Universitas Sumatera Utara
awal dasar initial budget yang menetukan arah dan penyusunan anggaran. Sebelum mengeluarkan pedoman anggaran, komite panitia anggaran harus
mempertimbangkan pandangan umum terhadap ekonomi dan pasar, tujuan strategis organisasi, rencana jangka panjang, hasil operasi yang diharapkan
dari periode sekarang, kebijakan khusus perusahaan seperti perintah untuk melakukan perampingan, rekayasa ulang, pengendalian populasi, promosi
khusus dan sasaran – sasaran jangka pendek. Semua pusat pertanggungjawaban unit anggaran mengikuti pedoman anggaran dalam
menyusun anggaran mereka. Oleh sebab itu, penyusunan anggaran harus dipersiapkan jauh sebelum pelaksanaan anggaran dimulai. Dengan demikian,
tersedia waktu yang cukup untuk membuat pertimbangan dan penilaian atas hal – hal yang dianggap penting.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 3.1 PT. BARUMUN MEDAN
LAPORAN ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 20072008
NO KETERANGAN 20072008
Anggaran Realisasi Variance
1 Biaya distribusi
520.000.000 510.400.000 9.600.000 2
Biaya Tata Usaha Langganan
200.000.000 176.800.000
23.200.000 3 Biaya
Gaji 155.000.000 154.000.000 1.000.000
4 Gudang 15.000.000 11.000.000
4.000.000 5 Bengkel
35.000.000 33.100.000 1.900.000
6 Biaya jasa – jasa tehnik
280.000.000 272.000.000
8.000.000 7
Biaya telepon, air, listrik 31.000.000
30.540.000 460.000
8 B. Rupa – rupa jasa
umum 31.000.000 30.640.000 360.000
9 B. Administrasi dan
Bank 5.000.000 4.503.400 496.600
10 Retribusi dan surat izin
4.000.000 3.500.000
500.000 TOTAL
1.276.000.000 1.226.483.400
49.516.600
Sumber: PT. BARUMUN MEDAN
Universitas Sumatera Utara
TABEL 3.2 PT. BARUMUN MEDAN
LAPORAN ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 20062007
NO KETERANGAN 20072008
Anggaran Realisasi Variance
1 Biaya distribusi
480.000.000 473.891.189 6.108.811 2
Biaya Tata Usaha Langganan
140.000.000 132.989.265
7.010.735 3 Biaya
Gaji 145.000.000 133.000.000 12.000.000
4 Gudang 13.000.000 10.000.000
3.000.000 5 Bengkel
25.000.000 19.900.000 5.100.000
6 Biaya jasa – jasa tehnik
280.000.000 270.000.000
10.000.000 7
Biaya telepon, air, listrik 28.000.000
26.000.000 2.000.000
8 B. Rupa – rupa jasa
umum 25.000.000 22.580.000 2.420.000
9 B. Administrasi dan
Bank 4.000.000 3.240.000 760.000
10 Retribusi dan surat izin
3.500.000 2.950.000
550.000 TOTAL
1.143.500.000 1.094.550.454
48.949.546
Sumber: PT. BARUMUN MEDAN
Universitas Sumatera Utara
Jika ditinjau dari laporan biaya – biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 20062007 dan 20072008, maka biaya operasional yang
diterpkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila di tinjau dari aplikasi teoritis, karena sudah memenuhi ketentuan biaya – biaya operasional dalam
rangka mengelola perusahaan secara efektif dan efisiensi untuk mencapai laba yang maksimal, dimana terdapat pengelompokan biaya administrasi dan umum
serta biaya – biaya pemasaran. Walaupun dalam teknis dan penggunaannya masih terdapat kelebihan – kelebihan biaya yang masih dapat dihindari atau
diefisiensikan, seperti biaya telepon, biaya air, dan biaya listrik yang berlebihan.
E. Analisis Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional