Instrumen Penelitian Alat Pengumpul Data dan Prosedur Penelitian

responden yang mendukung terhadap upaya pencegahan penyakit tuberkulosis. Penilaian bagi pengetahuan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan tertinggi kemudian dikalikan 100 dan hasilnya berupa presentase. Selanjutnya presentase jawaban diinterpretasikan dalam kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut: Skor Penilaian Interpretasi Tingkat Pengetahuan 76 – 100 atau 15-20 point jawaban yang benar Baik 56 – 75 atau 11-14 point jawaban yang benar Cukup – 55 atau 0-10 point jawaban yang benar Kurang

2. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur Notoatmodjo, 2010. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk mendapatkan data yang valid dan realibel maka kuesioner tersebut harus diuji validitas dan reabilitas. Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji validitas dengan rumus korelasi Pearson product moment. Bila nilai r hitung lebih besar dari r tabel berarti valid sedangkan jika nilai r hitungnya lebih kecil dari r tabel berarti tidak valid Hidayat, 2007. Setelah dilakukan uji validitas dari 62 pertanyaan, maka diperoleh jumlah pertanyaan yang valid. Pertanyaan yang dinyatakan valid inilah yang digunakan dalam pertanyaan penelitian. b. Reabilitas Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reabilitas menggunakan bantuan Software komputer dengan rumus Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai Alpha Cronbanch 0,60 Budiman, 2013 c. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Uji coba kuesioner dilakukan pada tanggal 9 – 10 Juni 2013 terhadap 30 warga kelurahan Lagoa Jakarta Utara. Tujuan dari uji coba kuesioner adalah untuk mengetahui apakah pertanyaan- pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian mudah dimengerti atau sulit dimengerti oleh responden. Dari hasil uji coba kuesioner ini ditemukan banyak pertanyaan yang belum memiliki validitas dan reliabilitas yang baik, sehingga dilakukan uji validitas konten. Validitas konten adalah instrumen atau kuesioner dapat diperiksa untuk melihat apakah isinya mencakup pengertian konseptual tertentu yang hendak diukur Pohan, 2006. Dari hasil uji validitas konten didapatkan dari 62 pertanyaan, ada beberapa pertanyaan yang kontennya belum sesuai sehingga dilakukan perbaikan pada pertanyaan B2, C6 dan D17.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam penelitian Nursalam, 2008. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh beberapa teman mahasiswa peneliti yang sebelumnya dilakukan diskusi untuk mempersamakan persepsi dari kuesioner penelitian. Pengumpulan data dilakukan di wilayah kelurahan Lagoa kotamadya Jakarta Utara dengan prosedur sebagai berikut: a. Membuat surat permohonan izin penelitian dari PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditujukan kepada Lurah kelurahan Lagoa Jakarta Utara. b. Setelah mendapat persetujuan dari Lurah kelurahan Lagoa Jakarta Utara, peneliti menyerahkan surat permohonan tersebut kepada ketua RT 002, RT 004, RT 006, RT 008, RT 010 dan RT 012. Setelah itu peneliti melakukan penseleksian calon responden. c. Peneliti mengidentifikasi responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. d. Meminta calon yang terpilih agar bersedia menjadi responden setelah mengadakan pendekatan dan memberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian serta hak dan kewajiban selama menjadi responden. Responden yang bersedia selanjutnya diminta menandatangani lembar informed concent. e. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya bila ada yang belum jelas. f. Setelah itu pertanyaan dalam kuesioner dijawab, maka peneliti mengumpulkan data dan mengucapkan terima kasih kepada responden.

F. Pengolahan Data

Pada pengolahan data, penulis menggunakan alat perangkat lunak. Setiadi 2007 membagi 5 tahapan pengolahan data yaitu: 1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di tempat penelitian agar apabila jika ada kekurangan data dapat segera dilengkapi. 2. Coding Coding merupakan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. 3. Scoring Penetapan skor Setelah data terkumpul dan kelengkapannya diperiksa kemudian dilakukan tabulasi dan diberi skor sesuai dengan kategori dari data serta jumlah item pertanyaan dari setiap variabel. 4. Entry Data Entry data adalah kegiatan memasukan data dari kuisioner kedalam paket program komputer agar dapat dianalisis, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontingensi. 5. Cleaning Data Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan ke dalam komputer untuk memastikan data telah bersih dari kesalahan sehingga data siap dianalisa.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dibantu menggunakan perangkat lunak dengan analisa yang digunakan adalah: 1. Analisis Univariat Menurut Setiadi 2007, analisis univariat merupakan analisis tiap variabel yang dinyatakan dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu pengetahuan dan sikap. Dan variabel dependennya adalah upaya pencegahan penyakit tuberkulosis. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan dependen, yaitu hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit tuberkulosis di RW 04 kelurahan Lagoa kotamadya Jakarta Utara. Analisis yang paling tepat untuk penelitian ini yaitu menggunakan uji Spearman Rank Rho. Uji ini merupakan ukuran asosiasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 3 105

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 5

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DBD DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DBD Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit DBD Dengan Upaya Pencegahan DBD Di Desa Sukorejo Musuk Boyolali.

0 1 15

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 0 12

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap Perilaku Pencegahan Tuberkulosis Paru di Kelurahan Terjun, Medan Marelan Tahun 2015

0 0 5

KORELASI ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TB) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAKRANEGARA - Repository UNRAM

0 0 12