d. Mengaplikasikan teori dan ilmu yang didapat dibangku perkuliahan melalui PKLM.
2.2 Bagi Program Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU
a. Dapat meningkatkan interaksi dan hubungan kerja sama antara pihak Universitas dan pihak-pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
b. Memberikan tes uji coba dunia kerja yang nyata bagi para lulusan Universitas.
c. Menambah aplikasi yang nyata bagi kurikulum. d. Untuk mempromosikan mahasiswa yang terampil dan berkualitas.
2.3 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
a. Memberikan masukan berupa ide, saran dan gagasan bagi perguruan tinggi menyangkut penanganan masalah perpajakan.
b. Mempererat hubungan antara Direktorat Jenderal Pajak SUMUT I dengan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan USU.
c. Membantu pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama dalam hal sosialisasi perpajakan kepada masyarakat Wajib Pajak melalui
mahasiswa peserta PKLM yang akhirnya akan mengabdikan ilmu Perpajakan kepada masyarakat.
C. Uraian Teoritis
Menurut Undang-Undang penagihan pajak pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa,
menyebutkan “Penyitaan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh juru sita pajak untuk menguasai barang penanggung pajak guna dijadikan jaminan
Universitas Sumatera Utara
untuk melunasi utang pajak menurut peraturan perUndang-Undangan.” Apabila utang pajak tidak dilunasi penanggung pajak dalam jangka waktu
2dua kali 24dua puluh empat jam setelah surat paksa diberitahukan, pejabat menerbitkan surat perintah melaksanakan penyitaan. Penyitaan
dilakukan oleh juru sita pajak disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2dua orang telah dewasa, penduduk Indonesia, dikenal oleh jurusita pajak, dan
dapat dipercaya. Tujuan penyitaan adalah memperoleh jaminan pelunasan utang pajak
dan penanggung pajak. Oleh karena itu penyitaan dapat dilaksanakan terhadap semua penanggung pajak. Penyitaan merupakan tindakan penagihan
lebih lanjut setelah surat paksa yang hanya dapat dilakukan setelah batas waktu 2x24 jam sebagaimana dimaksud dalam surat paksa.
Artinya apabila penanggung pajak wajib pajak tidak melunasi utang pajak sebagai tercantum dalam surat paksa, barulah penyitaan dapat
dilaksanakan. Dalam hal penyitaan wajib pajak penanggung pajak tidak mengakibatkan penundaan kewajiban membayarmelunasi pajak terutang atau
kurang bayar.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM yang paling mendasar adalah hal pembahasan untuk lebih
mengetahui tentang : 1.
Ketentuan secara luas tentang penagihan pajak. 2.
Prosedur penagihan pajak melalui surat Teguran.
Universitas Sumatera Utara
3. Prosedur penagihan pajak melalui penerbitan dan pemberitahuan
surat Paksa. 4.
Ketentuan penagihan seketika dan sekaligus. 5.
Prosedur penagihan terhadap Objek Sita Wajib Pajak atau atau Penanggung pajak yang terdafar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Polonia. 6.
Hak dan Kewajiban Wajib Pajak saat dilakukan penyitaan. 7.
Penyebab Wajib Pajak tidak mau menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Sita.
8. Kendala-kendala yang dihadapi Jurusita Pajak dalam melakukan
penyitaan serta mencari solusi pemecahannya. 9.
Memperoleh data tahun terakhir Laporan Kegiatan Penagihan yang disertai lampiran Rencana Kerja Operasional Rencana Bulanan
Seksi Penagihan Dan Penyitaan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM