E. Akuntansi Keuangan Dasar
Kata akuntansi berasal dari kata Bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Kata akuntansi sebenarnya
diserap dari kata accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan accountant akuntan atau yang bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh
akuntan dalam menjalankan profesinya. Sebagai bidang pengetahuan, istilah yang umum digunakan adalah accounting. Definisi resmi yang mula-mula diajukan
adalah definisi yang dimuat dalam Accounting Terminology Bulltein No.1 yang diterbitkan oleh Accounting Principles Broad APB yaitu suatu komite
penyusunan prinsip akuntansi yang dibentuk oleh American Institute Public Accountants AICPA. Komite tersebut mendefinisikan akutansi sebagai berikut:
Accounting is the art of recording, classifiying and summerizing in a significant manner abd in term of money, transaction and events which
are, in part at least, of financial character, and interprenting the result thereof.
Akuntansi adalah seni pencacatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam
bentuk satuan uang, dan penginterpretasikan hasil proses tersebut. Sedangkan menurut definisi APB 1970 dalam Suwardjono 2003, akuntansi adalah
kegiatan atau fungsi penyediaan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantatif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan,
yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan-keputusan
ekonomik. Akuntansi menghasilkan informasi tidak hanya untuk kepentingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengendalian dan pertanggungjawaban tetapi lebih luas lagi yaitu menghasilkan informasi untuk mempengaruhi para pelaku ekonomi dalam perekonomian negara.
F. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Lingkungan Belajar Di Kampus terhadap Hubungan Motivasi
Belajar dan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Dasar II. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai mahasiswa setelah
melaksanakan pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan tinggirendahnya prestasi belajar yaitu motivasi belajar menurut
Muhubbin Syah 2002: 153. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin
tepat motivasi yang diberikan, semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi individu.
Dan juga, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang
belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Intensitas motivasi individu sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya Sardiman, 2008:84-86. Bagi mahasiswa baru yang masih membutuhkan waktu untuk
terbiasa dengan kehidupan di kampus. Dimana lingkungan kampus yang dimaksud di sini yaitu lingkungan fisik kampus dan non-fisik yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lingkungan sosial. Lingkungan fisik meliputi sarana prasarana pembelajaran yang dimiliki kampus seperti; lampu, ventilasi, tempat
duduk yang sesuai dengan mahasiswa dan sebagainya. Apabila hal ini terpenuhi, maka mahasiswa akan merasa nyaman dan fokus dalam
melakukan proses belajar dan membantu konsentrasi belajar mahasiswa. Dan konsentrasi yang dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan
perhatian pada suatu situasi belajar, salah satu unsur penting dalam motivasi yakni konsentrasi Sardiman, 2008:40.
Sedangkan lingkungan sosial yang dimaksud meliputi interaksi yang baik antara dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan
mahasiswa dalam pembelajaran. Menurut Roestiyah 1982:59 dosen yang kurang berinteraksi dengan mahasiswa secara dekat, menyebabkan
proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Jika mahasiswa merasa jauh dari Dosen, maka segan untuk berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
Dosen yang biasa mengajar dengan metode ceramah saja akan membuat mahasiswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja.
Hubungan mahasiswa menjadi tidak sehat karena masing-masing mahasiswa tidak terjadi interaksi yang baik. Semua hal tersebut dapat
menurunkan motivasi belajar mahasiswa. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa lingkungan belajar
mahasiswa di kampus dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa untuk meraih prestasi dalam belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengaruh Lingkungan Belajar di Masyarakat terhadap Hubungan
Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai mahasiswa setelah
melaksanakan pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan tinggirendahnya prestasi belajar yaitu motivasi belajar menurut
Muhubbin Syah 2002: 153. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin
tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi
individu. Dan juga, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang
belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Intensitas motivasi individu akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya Sardiman, 2008:84-86. Dan sebaliknya, mahasiswa yang memiliki prestasi dalam mata kuliah tertentu akan lebih memiliki
motivasi yang kuat untuk meraih hasil yang lebih baik lagi. Bagi
mahasiswa baru
yang berasal
dari luar
daerah mengkondisikan mereka harus tinggal di kos, mengontrak rumah ataupun
tinggal di asrama. Hal ini mengharuskan mereka untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat yang baru.
Lingkungan masyarakat yang kurang disiplin, kotor dan kumuh dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyaknya warga yang berpendidikan rendah dapat mempengaruhi individu itu sendiri. Penelitian yang dikutip oleh Zakiah Drajat dalam
http:www.mailarchive.comtamanbintangyahoogroup.commsg05760 .html, menyebutkan bahwa perilaku manusia 83 dipengaruhi oleh apa
yang dilihat, 11 oleh apa yang didengar dan 6 sisanya oleh gabungan dari berbagai stimulus. Dengan kondisi masyarakat yang kurang
mendukung tersebut dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa untuk meraih prestasi dalam belajarnya.
G. Model Penelitian