jumlah responden laki-laki terendah memiliki pendapatan antara Rp 2.100.000 – Rp 4.000.000 dan Rp 6.100.000 – Rp 8.000.000 sebanyak 1 responden 3,85.
Sama halnya dengan responden laki-laki, pada responden perempuan terbanyak memiliki pendapatan Rp 2.000.000 sebanyak 23 responden 88,46 dan
jumlah responden perempuan terendah memiliki pendapatan Rp 8.100.000.
Tabel 11
Distribusi responden berdasarkan pendapatan responden
Pendapatan JutaRpbulan Laki-laki Perempuan
n n
2 24
92,31 23
88,46 2.1 – 4
1 3,85
2 7,69
4.1 – 6 0,00
0,00 6.1 – 8
1 3,85
0,00 8.1
0,00 1
3,85 Total 26
100,00 26
100,00
Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa pendapatan terbesar pada responden laki- laki dan perempuan selama satu bulan sebanyak Rp 2.000.000. Pada responden
laki-laki pendapatan yang diperoleh erat kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan sebagian besar adalah wirausaha. Sedangkan pada responden
perempuan pendapatan yang diperoleh merupakan pendapatan yang diberikan dari kepala keluarga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sebagai ibu rumah
tangga.
5.4 Hubungan Faktor-Faktor
Internal Dengan Persepsi Masyarakat
Persepsi dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu: umur, pendidikan, pekerjaan, jarak, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan. Adapun faktor
sosio-psikologis merupakan faktor yang terbentuk di dalam diri manusia dari faktor pengalaman dan berbagai kerangka rujukan yang diperolehnya dari sistem
nilai yang berlaku, seperti dari nilai-nilai sosial-budaya yang melatar- belakanginya.
Variable yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri dari variable bebas dan variable tergantug.
Variable bebas, yaitu: faktor internal, sedangkan variable tergantung adalah
persepsi. Keeratan hubungan antar variable tersebut dianalisis dengan menggunakan korelasi pengujian analisis korelasi Rank Spearman.
Faktor internal atau faktor perseptor adalah faktor-faktor yang datang dari latar belakang sosial-budaya, karakter psikologis dan karakteristik lainnya yang
berbeda satu sama lain. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan di dalam kemampuannya menangkap realitas, menginterpretasikannya dan memberi
makna di dalam proses persepsi Hubeis 2009. Faktor-faktor internal yang berhubungan dengan persepsi, yaitu: umur,
pendidikan, pekerjaan, jarak, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan. Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pengujian korelasi Rank
Spearman . Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Rank Spearman,
maka didapatkan faktor-faktor internal yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perubahan status kawasan cagar alam menjadi kawasan Tahura Pancoran
Mas Depok, yang disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12
Hubungan faktor internal dengan persepsi masyarakat menggunakan uji Spearman
Faktor Internal Persepsi Masyarakat
Responden Laki-laki dan Perempuan Koefisien Korelasi
Peluang Umur -0,114
0,420 Pendidikan -0,102
0,472 Pekerjaan 0,006
0,968 Jarak -0,071
0,617 Jumlah Tanggungan Keluarga
-0,036 0,801
Pendapatan -0,005 0,974
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan korelasi Rank Spearman, pada responden laki-laki dan perempuan faktor internal sebagian besar bernilai
negatif - seperti pada umur, pendidikan, jarak, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan, artinya hubungan kedua variable tidak searah. Untuk itu, umur,
pendidikan, jarak, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan tidak berkorelasi dengan persepsi. Semakin tinggi atau semakin rendahnya faktor internal, yaitu
umur, pendidikan, jarak, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembentukan persepsi masyarakat terhadap
perubahan status kawasan cagar alam menjadi kawasan Tahura Pancoran Mas Depok.
Sedangkan pada faktor internal pekerjaan memiliki korelasi positif +, artinya hubungan kedua variable bersifat searah, tetapi memiliki tingkat keeratan
hubungan korelasi antar variable sangat lemah sebesar 0,006. Maka semakin tinggi pekerjaan responden tidak mempengaruhi persepsi.
5.5 Hubungan Faktor-Faktor Sosio-Psikologis Dengan Persepsi