Penanganan Peralatan Makan Dan Minum Pada Banquet Section Hotel Garuda Plaza Medan

(1)

1

PENYELENGGARAAN BUFFET BREAKFAST DI GARUDA CAFE COFFEE SHOP GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

Kertas Karya

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Diploma III Pariwisata

Oleh: Anggi Aulia

112204010

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

2

LEMBAR PERSETUJUAN

PENANGANAN PERALATAN MAKAN DAN MINUM PADA

BANQUET SECTION HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

OLEH

ANGGI AULIA

112204010

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Muadi Suratmo S.E

NIP. 19550923 198203 1 001 Drs. Koko Sujatmoko, M.si


(3)

3

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya :Penanganan Peralatan Makan Dan Minum Pada Banquet Section Hotel Garuda Plaza Medan

Oleh : Anggi Aulia

NIM : 112204010

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

.NIP. 19640821 199802 2 001 Arwina Sufika, SE., M.SI


(4)

4 ABSTRAKSI

Tugas Akhir yang berjudul Penyelenggaraan Buffet Breakfast di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medan, diteliti dengan latar belakang perkembangan industri pariwisata di Indonesia khususnya dunia perhotelan.Industri ini memiliki bagian-bagian operasional yang menunjang berjalannya kegiatan industri perhotelan dengan baik, salah satunya adalah food service industry (penjualan makanan dan minuman di restoran).Pada Bab II di bahas tentang pengertian restoran dimana Restoran merupakan fasilitas yang menyediakan makan dan minum merupakan salah satu bagian yang memberikan penghasilan terbesar bagi hotel.Bab III membahas tentang sejarah berdirinya hotel, klasifikasi hotel dan fasilitas yang dimiliki hotel.Garuda Plaza Hotel Medan dengan kapasitas 247 kamar merupakan hotel bertaraf internasional berbintang tiga (***) yang menjadi lokasi penelitian penulis. Pada Bab IV, sebagai kesimpulan penulis menemukan bahwa kecepatan dan ketepatan sangat di perlukan dalam pelayanan restoran karena tamu menginginkan pelayanan cepat dari pramusajinya agar tercapai operational yang telah di tentukan.

Keywords : Restoran, Pramusaji, Breakfast, Hotel


(5)

5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmat yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.Meskipun banyak rintangan dan hambatan dalam menulis kertas karya ini, penulis dapat melewatinya hingga dapat menyelesaikannya dengan baik.

Adapun alasan dibuatnya kertas karya ini yaitu sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar ahli madya pada Program Studi D-III Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Kertas karya ini juga dibuat sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang didapat penulis baik selama menuntut ilimu di Program Studi Pariwisata dan ketika melaksanakan program praktek kerja lapangan di Garuda Plaza Hotel Medan.

Penulisan kertas karya ini tentu tidak akan selesai apabila tidak ada bantuan dari berbagai pihak lainnya. Penulis mendapatkan banyak sekali doa, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan kertas kerya ini. Atas berbagai bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada:

1) Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2) Arwina Sufika S.E, M.Si. selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata.

3) Muadi Suratmo S.E, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam pembuatan kertas karya ini.


(6)

6

4) Drs. Koko Sujatmoko M.Si,selaku dosen pembaca yang telah banyak membantu dalam pembuatan kertas karya ini.

5) Seluruh dosen yang membantu dan penyemangat bagi penulis selama perkuliahan dan penyusunan kertas karya ini.

6) Kedua orang tua yang sangat penulis cintai yang telah banyak membantu dan mendukung dari segi doa, moril, dan material dalam menyelesaikan pendidikan penulis.

7) Semua associates Garuda Plaza Hotel Medan yang telah bersedia memberikan informasi serta telah banyak berbagi pengetahuan dan pengalaman.

8) Teman-teman seperjuangan PKL di Garuda Plaza hotel Medan, Alfinal Kasih, Ivan Riris Siallagan dan Muhammat Pradija

9) Teman-teman dari jurusan D-III Pariwisata stambuk 2011, Irvan Widodo, Yuke Octo Edelina, Rizky Pratama dan teman-teman lainnya yang tidak penulis sebutkan, atas bantuan dan dukungannya dalam penulisan kertas karya ini.

10)Adik-adikku stambuk 2013, baik dari hotel dan Usaha Wisata selaku penyemangat dalam pembuatan kertas karya ini.


(7)

7

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan sampai penyelesaian kertas karya ini.

Semoga kertas karya ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi orang-orang yang membacanya.

Medan, 21 Meret 2015 Penulis,

Anggi Aulia


(8)

8 DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2Batasan Masalah... 1

1.3Tujuan Penulisan ... 2

1.4Metode Penelitian... 3

1.5Sistematika Penulisan ... 4

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1Pengertian RestaurantatauCoffee Shop ... 6

2.2Klasifikasi Restaurant Sebagai Usaha Hotel ... 7

2.3Pelaksanaan Pelayanan di Coffee Shop ... 12

2.4Fasilitas Yang DimilikiRestoranSecaraUmum ... 13

2.5HubunganRestoranDenganBagian Lain Yang Ada di Hotel ... 15

2.6Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... 16

2.6.1.Restaurant Manager ... 17

2.6.2. Head Waiter dan Assistant ... 17

2.6.3. Captain ... 18

2.6.4. Bushboy ... 18

2.6.5. Hostess ... 19


(9)

9

2.7Struktur Organisasi Restaurant Garuda Plaza Hotel Medan ... 19

BAB III GAMBARAN UMUM HOTELGARUDA PLAZA MEDAN 3.1Sejarah Berdirinya Hotel ... 20

3.2Klasifikasi Hotel... 21

3.3Fasilitas yang Dimiliki ... 23

3.4Struktur Organisasi Garuda Plaza Hotel Medan ... 28

BAB IV PENYELENGGARAAN BUFFET BREAKFAST DI GARUDA CAFÉ COFFEE SHOP GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN 4.1RuangLingkupTugasdanTanggungJawabPramusajiDalamPelayanan 29 4.2KegiatanPramusajiMeningkatkanKemampuandanKeterampilan ... 30

4.3Upaya Waiter / essMengatasiKendalaDalamPelayanan ... 31

4.4Penyelenggaraan Buffet Breakfast Di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medan ... 33

4.5Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Produk Makanan Buffet Breakfast di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medan .. 34

4.5.1. Rotasi Menu ... 34

4.5.2. Penambahan Menu Stall / Pondokan... 37

4.5.3. Rotasi Lay Out ... 37

4.6Masalah Yang Sering Timbul Dalam Penyelenggaraan Buffet Breakfast di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medan .. 38

4.7Upaya Atau Cara Penyelesaiannya ... 39

V PENUTUP


(10)

10

5.1 Kesimpulan... 40 5.2 Saran ... 41 DAFTAR PUSTAKA


(11)

4 ABSTRAKSI

Tugas Akhir yang berjudul Penyelenggaraan Buffet Breakfast di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medan, diteliti dengan latar belakang perkembangan industri pariwisata di Indonesia khususnya dunia perhotelan.Industri ini memiliki bagian-bagian operasional yang menunjang berjalannya kegiatan industri perhotelan dengan baik, salah satunya adalah food service industry (penjualan makanan dan minuman di restoran).Pada Bab II di bahas tentang pengertian restoran dimana Restoran merupakan fasilitas yang menyediakan makan dan minum merupakan salah satu bagian yang memberikan penghasilan terbesar bagi hotel.Bab III membahas tentang sejarah berdirinya hotel, klasifikasi hotel dan fasilitas yang dimiliki hotel.Garuda Plaza Hotel Medan dengan kapasitas 247 kamar merupakan hotel bertaraf internasional berbintang tiga (***) yang menjadi lokasi penelitian penulis. Pada Bab IV, sebagai kesimpulan penulis menemukan bahwa kecepatan dan ketepatan sangat di perlukan dalam pelayanan restoran karena tamu menginginkan pelayanan cepat dari pramusajinya agar tercapai operational yang telah di tentukan.

Keywords : Restoran, Pramusaji, Breakfast, Hotel


(12)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa keramahtamahan berupa pelayanan penginapan, pelayanan makanan serta minuman.Selain menginap, tamu juga membutuhkan makanan dan minuman untuk kebutuhan pokoknya. Maju mundurnya usaha perhotelan dapat ditentukan oleh kedua unsur tersebut. Bahkan sebuah perusahaan perhotelan dapat dikatakan berhasil bila pencapaian pendapatan yang didapat dari food and beverage lebih besar dari penjualan kamar.

Departemen Food and beverage bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan makanan dan minuman di hotel, baik dari mulai memproduksi(food &beverage product) hingga menyajikannya ( food & beverage service) dihadapan tamu. Untuk itu hotel harus menyediakan sarana pelayanan makanan dan minuman berupa restaurant, coffee shop, room service, atau outlet-outlet lainnya yang sifatnya lebih khusus, sehingga lebih memudahkan tamu dalam memenuhi kebutuhan makan dan minumnya dan otomatis mampu meningkatkan penjualan dan pendapatan hotel di luar dari penjualan kamar.

Dalam memberikan pelayanan makan dan minum, kepuasan tamu menjadi hal utama yang harus diperhatikan, khususnya dalam memberikan pelayanan pada saat breakfast, karena pada umumnya hotel memberlakukan harga kamar termasuk breakfast. Maka biasanya penanganan breakfast menjadi sangat sibuk dan padat


(13)

sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pelayanan. Untuk itu pihak hotel harus memikirkan pelayanan yang mampu memuaskan dan memberikan kenyamanan tamu pada saat menikmati breakfastsecara bersamaan untuk jumlah tamu yang banyak. Pada Garuda Cafe Coffe Shop Garuda Plaza Hotel Medan Penyelenggaran buffet breakfast menjadi alternatif hotel dalam memberikan pelayanan breakfast, karena mampu memberikan pelayanan dengan efisien kepada tamu dalam jumlah yang banyak dan bersamaan. Sehingga mampu mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam memberikan pelayanan dan mempermudah dalam hal pengawasan penyelenggaraan breakfast tersebut.

Berdasarkanuraian diatas, penulistertarik untuk membuat tulisan ini sebagai penyelesaian tugas akhir dalam format kertas karya dengan judul:“PENYELENGGARAAN BUFFET BREAKFAST DI GARUDA CAFÉ COFFEE SHOP GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN”

1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan kertas karya ini penulis membuat batasan masalah yakni khusus membahas aspek operasional makanan dan minuman yang berhubungan dengan penyelenggaraan buffet breakfast di Garuda Cafe Coffee Shof Garuda plaza Hotel Medan.


(14)

1.3Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah:

1. Memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi Diploma III pada Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Sebagai bahan perbandingan teori yang diterima di bangku kuliah dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan, khususnya dalam bidang food and beverage service.

3. Untuk mengetahui upaya peningkatan mutu pelayanan dan bagaimana pelaksanaan breakfast buffet sehingga dapat memberikan kepuasan bagi tamu di Garuda Plaza Hotel Medan

4. Menambah informasi tentang ruang lingkup pelayanan makan minum khususnya buffet breakfastbagi pembaca dan penulis sendiri.

1.4Metode Penelitian

Dalam penyusunan kertas karya ini penulis telah mencoba mengumpulkan berbagai keterangan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Untuk penulisan kertas karya ini penulis mengadakan penelitian dengan dua cara, yaitu :

1. Penelitian Perpustakaan

Penelitian perpustakaan adalah suatu cara penelitian yang berdasarkan kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku ilmiah dan sebagaimana yang ada hubungannya dengan pembahasan yang dilakukan.


(15)

2. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan adalah penelitian berdasarkan kepada peninjauan secara langsung dengan mengadakan Praktek Kerja Lapangan selama 4 bulan untuk memperoleh suatu data.Pengamatan langsung terhadap objek penelitian tersebut sangat membantu dalam melengkapi data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati langsung pekerjaan yang ada di hotel khususnya di bagian tata hidangan makanan dan minuman, mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang ada di hotel Garuda Plaza Medan pada waktu melakukan Praktek Kerja Lapangan.

1.5SistematikaPembahasan

Dalampenulisankertaskaryainipenulismembagimenjadi lima babyaitusebagaiberikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalambabinidijelaskantentangpendahuluan yang meliputi alas an pemilihanjudul, tujuanpenulisan, batasanmasalah, metodepenelitiandansistematikapenulisan.

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG FOOD AND BEVERAGE DEPARTEMENT

Dalambabinidijelaskantentanguraianteoritis, yaitu pengertian restoran dan tipe restoran, konsep kualitas pelayanan hotel, klasifikasi metode pelayanan di restoran, pelaksanaan pelayanan di Coffee Shop, pengertian buffet dan buffet breakfast, ruang


(16)

lingkup pelayanan buffet breakfast, uraian tugas dan tanggung jawab karyawan restoran, struktur organisasi Food and Beverage Departement.

BAB III GAMBARAN UMUM HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

Dalambabinidijelaskantentangklasifikasi hotel, sejarahberdirinya Hotel Garuda Plaza Medan, fasilitas yang dimilikisepertifasilitaskamar, pelayanandanfasilitas hotel, fasilitasmakanandanminuman, danstrukturorganisasi.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalambabini menjelaskan tentang PENYELENGGARAAN BUFFET BREAKFAST DI GARUDA CAFÉ COFFEE SHOP GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

BAB V PENUTUP

Penutup, bab ini berisikan kesimpulan dan saran


(17)

URAIAN TEORITIS

2.1Pengertian Restorandan Tipe Restoran

Restoran berasal dari kata "restore" yang artinya mengembangkan atau memperbaiki, dan pengembalian atau pengulangan dari kata restore (restoration) yang kemudian berubah menjadi restaurant dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesianya restoran, Rumekso(2002:2), mengatakan: Restoran adalah tempat yang menyediakan makanan dan minuman untuk tamu, serta mempunyai fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola secara profesional untuk mendapatkan keuntungan. Seorang captain pada restoran harus bertugas dan bertanggung jawab atas pelayanan makanan dan minuman, kenyamanan dan kebersihan serta kelengkapan restoran.

Menurut Endar sugiarto (1996 : 48),"... Restoran adalah ruang atau tempat khusus yang disediakan untuk melaksanakan penyajian kebutuhan makan dan minum tamu".

Pengertian restoran secara umum adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersil yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik, berupa makan maupun minum. Restoran ada yang terletak di suatu hotel, pabrik atau dapat juga berdiri sendiri. Restoran dalam suatu hotel merupakan sarana penjualan dan penyajian makanan dan minuman bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan tamu hotel, tetapi juga menerima tamu-tamu dari luar hotel yang tidak ada kaitannya dengan fasilitas akomodasi yang tersedia.

Pada dasarnya restoran yang ada di dalam sebuah hotel dapat dikelompokkan dalam tiga bagian besar yaitu : 6


(18)

1. Formal Dining Room

Merupakanhigh classrestoran dalam sebuah hotel, diciptakan sedemikian eksklusif biasanya digunakan untuk jamuan makan lengkap dan resmi (formal), diikat dengan aturan service yang baku dan tamu-tamu yang datang harus memakai pakaian lengkap (full dress).Restoran ini begitu mewah dan mahal sehingga tamu-tamu tertentu saja yang dapat menikmati hidangan tersebut. Contoh formal dinning room di hotel adalah dinning room, super clubdan grill room.

2. Informal Dining Room

Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan.

3. Special Restaurant

Industri para pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu.

Restoran menurut Marsum (1994), Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada semua tamunya baik berupa makan dan minum.

Selain menjelaskan tentang pengertian restoran, Marsum membagi restoran ke dalam 9 tipe berbeda, yaitu:

1. Table D’ hote Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual makanan menu table d’ hote, dimana restoran ini menyediakan menu makanan yang


(19)

lengkap,mulai dari hidangan pembuka sampai dengan hidangan penutup. Menu setiap hidangan telah ditentukan harganya masing-masing, dengan harga yang bervariasi dari tiap menu yang disajikan.

2. Coffee Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang biasanya ada pada sebuah hotel, dimana menyediakan berbagai macam menu bagi setiap tamu yang ada, baik menu makan pagi, makan siang dan makan malam. Hal ini dimaksudkan agar tamu hotel tidak perlu pergi ke luar hotel untuk mencari makan, dimana di dalam hotel telah tersedia tempat makan yang biasanya penyajiannya dalam bentuk prasmanan secara cepat dan tentunya dengan harga yang relatif murah. 3. Cafetaria atau Café adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan

cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. Cafe ini biasanya di desain secara apik, agar bisa dijadikan tempat yang nyaman untuk ngobrol, nogkrong bahkan dijadikan tempat untuk membicarakan bisnis.Selain itu, ada tambahan hiburan menarik seperti musik yang disediakan cafe tersebut agar menambah daya tarik bagi para pengunjung.

4. Canteen atau Kantin adalah suatu restoran yang biasanya terdapat pada sebuah gedung kantor, pabrik atau sekolah. Layaknya seperti restoran lainnya, kantin juga menyajikan menu yang cukup lengkap dan tentunya dengan harga yang cukup murah dibandingkan dengan restoran besar lainnya.

5. Dining Room, adalah suatu restoran yang biasanya terdapat pada sebuah hotel kecil (motel), merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa lainnya. Kelebihan lain dari Dining Room ini yaitu tempat makan tidak hanya disediakan bagi para tamu yang sedang menginap di motel tersebut


(20)

saja, tetapi juga terbuka bagi para tamu dari luar yang ingin menikmati menu makanan yang ada di motel tersebut.

6. Inn Tavern adalah suatu restoran yang tidak berada dalam suatu kawasan tertentu, melainkan dikelola oleh perorangan sebagai suatu usaha.Tentu harga makanan disini lebih relatif murah dibandingkan dengan restoran lainnya.

7. Pizzeria adalah suatu restoran yang didirikan khusus untuk menjual Pizza. Restoran ini sangat tepat bagi para pecinta makanan khas italia seperti Pizza, Spagheti, dan makanan khas italia lainnya.

8. Speciality Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menyediakan makanan khas dari suatu negara, suasana dan dekorasinya juga disesuaikan dengan ciri dari suatu negara tersebut. Selain itu, pelayanan yang disediakan berdasarkan tata cara negara tempat asal makanan spesial tersebut. Contohnya restoran cina, dimana di restoran ini hanya menyediakan berbagai macam makanan khas dari negara China saja, suasana restoran dan para pelayannya juga disesuaikan dengan negara Cina.Selain restoran cina masih banyak lagi restoran dari negara lainnya seperti Jepang, India, Italia dan sebagainya.

9. Familly Type Restaurant adalah suatu restoran sederhana yang dikhususkan bagi tamu rombongan suatu keluarga, restoran ini juga menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang tidak mahal.Selain itu, restoran tipe ini sangat cocok untuk acara kumpul dan bercengkrama bersama keluarga besar.

Jenis restauran secara umum: 1. FAST FOOD


(21)

Menawarkan menu yang terbatas, makanannya sudah disiapkan terlebih dulu, dimasak dalam jumlah besar dan disimpan panas.Biasanya kita harus memesan dan mengambil sendiri pesanan kita, meskipun duduk juga bisa.Restaurant cepat saji biasanya adalah bisnis waralaba.Kata "fast food" dimasukan dalam kamus oleh Merriam-Webster tahun 1951.McDonald dan KFC adalah beberapa bisnis waralaba terkenal didunia.Keunggulannya ada dikecepatan. Apabila kamu ingin membuka bisnis waralaba ini biayanya akan lebih mahal daripada membuka restaurant independen.

2. FAST CASUAL

Sebuah restoran kasual cepat adalah jenis restoran yang tidak menawarkan layanan meja penuh tetapi menjanjikan kualitas makanan dan suasana yang lebih dari sebuah restoran cepat saji tapi masih dibawah Casual dinning. Ini adalah konsep yang relatif baru. Biasanya kita bisa melihat proses makanan kita dibuat. 3. CASUAL DINNING

Restoran yang melayani hampir semua jenis orang.Orang-orang pergi di sini untuk dapat memiliki banyak pilihan makanan dan menikmati suasana santai.Harga makanan di restoran ini biasanya tidak begitu tinggi. Kamu akan mendapatkan pelayanan meja disini.

4. FAMILY STYLE

Memiliki banyak pilihan menu dari untuk anak anak sampai dewasa.Biasanya banyak mempunyai meja yang besar.


(22)

Restoran dengan layanan penuh dengan makanan yang lebih spesifik, khusus dan berkelas.Biasanya dari dekorasi restorannya saja sudah berkualitas tinggi dengan suasana elegant yang ingin diciptakan oleh restaurant tersebut.Waiter sangat terlatih dan memakai pakaian yang lebih formal.Chef yang sudah sangat profesional akan memberi sentuhan dan racikan masakan yang mahal tapi layak untuk dinikmati. Restoran fine dining memiliki aturan tertentu yang harus diikuti oleh pengunjungnya.

Dalam satu Hotel Besar biasanya ada lebih dari satu Restoran, pada umumnya restoran dalam satu Hotel dapat dibedakan atas:

1. Dining Room (main restaurant), biasanya menggunakan peralatan yang mewah

dengan tata dekorasi yang indah dan mewah, dilengkapi dengan hiburan seperti permainan piano. Jenis makanan dan minuman yang dijual lengkap dengan penyajian yang sempurna. Menu (daftar makanan) yang digunakan adalah jenis Ala Carte dan juga Table d'hote. Pada intinya Dining Room dibuka pada malam hari dan terkadang di pagihari saat Breakfast (sarapan).

2. Super Club, pada umumnya serupa dengan Dining Room, yang dilengkapi

tempat tamu menari (floor dance). Disamping secara tetep dibuka untuk dinner (makan malam), sering pula digunakan untuk luncheon (makan siang).

3. Coffe Shop, biasanya menggunakan peralatan, dekorasi , dan cara pelayanan

yang sederhana. Menunya sangat sederhana baik Ala Carte maupun Table d'hote. Pada umumnya Cofee Cup buka selama 24 jam.

4. Speciality Restaurant, restoran jenis ini mempunyai ciri khas tertentu, yang


(23)

a. Restoran yang menjual makanan dari suatu negara atau benua, misalnya :Japanese Restaurant, Chinese restaurant, dan Europan restaurant.

b. atau menggunakan cara masak tertentu, misalnya : Grill Restaurant ( khusus menjual makanan yang dipanggang), dan Fish Restaurant ( khusus menjual makanan dari jenis ikan)

c. restaurant dari jenis Cafetaria, dll.

2.2 Konsep Kualitas Pelayanan Hotel

Konsumen pada jaman sekarang adalah konsumen yang kritis dan sangat berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.Mereka mempertimbangkan banyak faktor untuk memilih sebuah produkatau jasa perhotelan.Kualitas pelayanan menjadi hal yang mempengaruhi loyalitas pelanggan dan untuk meningkatkankualitas pelayanan, hotel harus menerapkan program pemasaran relasional, penerapan program pemasaran relasional ini diharapkan mampu membuat pelanggan menjadi setia, sehingga hubungan yang terjadi tidak hanya hubungan antar penjual dan pembeli, tapi lebih mengarah pada hubungan sebagai mitra.

2.2.1 Self Service(Pelayanan Sendiri)

Pelayanan makanan dan minuman dengan metode pelayanan sendiri (selfservice) dapat diartikan sebagai suatu jenis pelayanan makanan dan minuman dimana para waiter/ess tidak mendatangi meja untuk menyajikan makanan dan minuman yang dipesan oleh tamu, melainkan tamu mengambil sendiri makanan dan minuman yang disajikan dan membawanya ke meja makan, setelah tamu


(24)

selesai makan dan minum barulah waiter/ess mengangkat perlengkapan makanan dan minuman yang kotor (clear up) misalnya self service(pelayanan sendiri) adalah bufet service, take away service.

2.2.2 Waiter Service (Pelayanan Pramusaji)

Metode pelayanan melalui waiter/ess yaitu penyajian makanan dan minuman,dengan mengantar makanan dan minuman yang dipesan oleh tamu ke meja tamu atau ke tempat dimana tamu berada dan pelayanan ini juga disebut personalized service(pelayanan personal).

Faktor yang sangat penting dalam pelayanan makanan dan minuman melalui waiter/ess adalah kecepatan dalam mentransfer makanan dan minuman dari dapur ke meja tamu dan menyajikan setiap jenis makanan dan minuman dengan peralatan dan meletakkannya dengan prosedur yang benar.

Menurut Fandy Tjiptono (1996 : 57-58), mengatakan: Metode pelayanan pramusaji (waiter/ess service) adalah suatu pelayanantable service yang dibedakan menjadi empat jenis yaitu :

1. American Service

Sistem pelayanan yang paling praktis tidak mempergunakan banyak personil, umumnya pemorsian makanan di lakukan di dapur. Jenis pelayanan ini disebut juga dengan ready on the plate service atau quick servicesebab yang diutamakan adalah pelayanannya yang cepat.


(25)

Ke-khasan yang menonjol dari pelayanan ini adalah makanan sudah dipersiapkan dan dibawa ke meja tamu dengan menggunakan serving plater atau serving bowls. Host yang bertanggung jawab pada pelayanan memotong daging, mengatur hidangan kemudian mengedarkannya ke semua tamu atau tamunya dapat mengambil sendiri.

3. Russian Service

Disebut juga denganplatter service, merupakan suatu jenis pelayanan dasar dan sangat terkenal pada hotel berkelas Internasional. PadaRussian Servicesemua makanan sudah matang dan dihiasi dari dapur, para pelayanan memindahkan makanan dari piring besar ke piring tamu dengan menggunakan keahlian khusus karena hanya menggunakan sendok dan garpu.

4. French Service

Bentuk service ini bisa juga dinamakan dengan gueridon serviceataucontinental service. Makanan dapat di masak di depan tamu kemudian dihidangkan di platter, diperlihatkan kepada tamu sebelum disajikan kemudian diletakkan di atas kereta dorong dan chief de rang memindahkan ke piring tamu yang di bantu oleh commis de rang. Pelayanan jenis ini menempati urutan pertama, merupakan kombinasi antara Russian Servicedengan American Service.

2.2.3 Special Service(Pelayanan Special / Khusus)

Pelayanan spesial/khusus adalah pelayanan restoran yang menyajikan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu, seperti restoran Jepang, Korea, Itali, dan sebagainya.


(26)

Pada dasarnya metode pelayanan makanan dan minuman direstoran dibagimenjadi tiga yaitu, Self Service(melayani sendiri), waiter/ess service(pelayananpramusaji) dan special service(pelayanan khusus). Pelayanan jasa hotel tidak terlepasdari contact personal yang sangat penting dalam menentukan karakter pelayanan,setiap perusahaan memerlukan service excellence(pelayanan yang unggul), yaknisuatu sikap atau cara karyawan (waiter/ess) dalam melayani tamu secara memuaskan.

Menurut Agus Sulistyono (1999 : 40-41), mengatakan: "... Secara garis besar ada 4(empat) unsur pokok dalam konsep kualitas pelayanan, yaitu : l.Kecepatan;2.Ketepatan; 3.Keramahan; 4.Kenyamanan".

Keempat komponen tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan yang terintegrasi, maksudnya pelayanan atau jasa menjadi tidak excellencebila ada komponen yang kurang. Untuk mencapai tingkatexcellencesetiap waiter/ess harus memiliki keterampilan tertentu dan caranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaannya yang berkaitan pada bagian atau departemennya maupun bagian lain, mampu berkomunikasi dengan baik, dapat memahami bahasa isyarat (gesture), dan memiliki kemampuan menangani keluhan tamu secara profesional. Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan tamu serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

Ada 2 (dua) faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu expected servicedan perceived service, apabila pelayanan yang diterima atau


(27)

dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk, dengan demikian baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa (waiter/ess) dalam memenuhi harapan pelanggan/tamu.

2.4Pelaksanaan pelayanan di Coffee Shop

Pada dasarnya metode pelayanan makanan dan minuman di restoran di Coffee Shop dibagi menjadi tiga yaitu, Self Service (melayani sendiri), waiter/ess service (pelayanan pramusaji) dan special service (pelayanan khusus). Pelayanan jasa hotel tidak terlepas dari contact personal yang sangat penting dalam menentukan karakter pelayanan, setiap perusahaan memerlukan service excellence (pelayanan yang unggul), yakni suatu sikap atau cara karyawan (waiter/ess) dalam melayani tamu secara memuaskan.

Setiap waiter/ess harus memiliki keterampilan tertentu dan caranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk melayani, tenang dalam bekerja, tidaktinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaannya yang berkaitan pada bagian atau departemennya maupun bagian lain, mampu berkomunikasi dengan baik, dapat memahami bahasa isyarat (gesture), dan memiliki kemampuan menangani keluhan tamu secara professional. Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan


(28)

keinginan tamu serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

2.5 Pengertian Buffetdan Buffet Breakfast

Buffet adalah salah satu metoda pelayanan makanan yang merupakan modifikasi atau pengembangan dari metode makan dengan cara melayani sendiri (food self service). Modifikasinya adalah, dalam pelayanan buffet, makanan disajikan dalam sekelompok meja dengan dekorasi yang menarik, umumnya dekorasi disesuaikan dengan jenis makanan yang disajikan, sehingga setiap mata yang memandang di setiap titik meja itu akan tertarik untuk mendatangi dan akhirnya mencicipi makanan dan minuman yang disajikan tersebut.

Cara ini juga mengharuskan tamu untuk mengambil sendiri makanan yang diinginkan, dimulai dari mengambil peralatan makanan makanan seperti piring, mangkuk sup, sendok dan garpu. Peralatan apa yang diambil, tergantung jenis makanan apa yang terlebih dahulu diinginkan tamu. Peralatan makanan tersebut di letakan pada meja tertentu berdekatan dengan meja buffet. Akan tetapi, ada pelayanan buffet yang tidak memerlukan peralatan makanan, yaitu yang di sebut dengan finger buffet, bila demikian halnya maka jenis makanan yang disajikan dalam potongan - potongan kecil dapat dimakan tanpa menggunakan piring atau sendok.

Pelayanan buffet umumnya disajikan di restoran sebuah hotel atau pada acara - acara privat seperti pesta pernikahan, konferensi, dsb. Penyajian buffet di restoran, tamu membayar dengan hanya satu harga untuk semua jenis makanan yang disajikan. Tamu diperkenankan bolak - balik ke meja buffet mengambil makanan sepuasnya.


(29)

Breakfast Buffet merupakan Suatu pelayanan di ruang makan dimana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka hingga penutup telah disediakan dan ditata diatas meja buffet . Tamu bebas memilih makanan dan mengambilnya sesuai dengan selera yang diadakan setiap pagi di restoran hotel sebagai hidangan breakfast ( sarapan pagi ) . Pengaturan secara khusus adalah menempatkan piring makan pada barisan pertama , peralatan makan , lap makan , roti dan mentega dan diikuti dengan makanan yang hendak disuguhkan sesuai dengan kerangka menu yang ingin dihidangkan diatas meja buffet .

2.6 Ruang Lingkup Pelayanan Buffet Breakfast

Buffet merupakan salah satu metode pelayanan makanan yang merupakan modifikasi pengembangan dari cara pelayanan makanan dengan melayani sendiri( self service ) . Modifikasinya adalah dalam pelaksanaan buffet , makanan disajikan dalam sekelompok meja dengan dekorasi yang menarik , umumnya dekorasi disesuaikan dengan jenis makanan yang disajikan sehingga setiap mata yang yang memandang di setiap titik meja akan tertarik untuk mendatangi dan akhirnya mencicipi makanan dan minuman yang disajikan tersebut . Makanan yang disediakan diatas meja buffet harus lengkap , ditata dan diatur indah , rapidan menarik . Perlu juga dicantumkan nama – nama hidangan tersebut , ditulis dengan tulisan yang bagus , rapi dan mudah dibaca . Makanan yang disajikan pun harus bervariasi , baik bahan , fungsi maupun cara memasaknya .


(30)

Sesuai dengan organisasi restoran, maka setiap karyawan sudah ditentukan jenis pekerjaannya dan masing-masing harus menyelesaikan pekerjaannya serta membantu pekerjaan karyawan lain apabila memungkinkan. Jenis pekerjaan ditetapkan berdasarkan jabatan dalam organisasi serta keterampilan tertentu, yaitu restoran manager yang bertugas memberikan bimbingan kepada bawahannya serta menyelenggarakan training course, head waiter/ess bertanggung jawab atas elancaran operasional, captain bertugas mengatur persiapan kerja dan pelaksanaan operasional, waiter/ess tugasnya mempersiapkan service equipment, busboy tugasnya clear-up dan set-up. Pernyataan di atas diperjelas menurut pendapat Marsum W.A (2001 : 81-800), mengatakan ada beberapa tugas dan tanggung jawan karyawam restoran,yaitu :

2.7.1 Restaurant Manager

Restaurant Manager mengepalai seluruh operasi dari semua restoran atau outlet yang ada di suatu hotel, atau pimpinan tertinggi di suatu restoran di luar hotel. Secara garis besar, tugas seorang Restoran Manager adalah :

1. Mengontrol seluruh personalia restoran. 2. Mengontrol jam kerja atau absensinya.

3. Selalu menjaga mutu pelayanan dan konsistensi 4. Bertanggung jawab atas operasional seluruh restoran. 2.7.2 Head Waiter/ess dan Assistant

Tugas dan tanggung jawab Head Waiter/ess dan Assistant : 1. Bertanggung jawab atas semua tingkat pelayanan.


(31)

3. Sebelum dining room buka, sebagian besar peralatan restoran harus di control dan diperhatikan.

4. Apabila head waiter tidak masuk kerja, semua pekerjaan dilimpahkan kepada assistant head waiter.

5. Menerima informasi penting baik dari chef maupun dari restoran manager.

6. Menerima pembukuan atau pesanan tempat pada special event, tamu-tamu penting atau VIP Guest.

7. Menentukan tempat untuk tamu-tamu rombongan ataupun VIP Guest. 8. Mengatur para captain, waiter/ess serta busboy pada station masing-masing. 9. Menangani keluhan tamu yang merasa tidak puas terhadap pelayanan yang

diberikan. 2.7.3 Captain

Tugas dan tanggung jawab captain di dalam restoran adalah : 1. Mengatur persiapan kerja dan pelaksanaan operasional.

2. Menerima kedatangan tamu, mengambil pesanan dan menyerahkan kepada waiter/bawahannya

3. Mengatasi komplain.

4. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional, mengawasi jalannya service secara keseluruhan.


(32)

2.7.4 Bushboy

Bertugas membantu waiter dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari di restoran, terutama pada waktu persiapan (mise and place), mengangkat piring kotor, maupun mengambil makanan dari dapur.

2.7.5 Hostess

Bertugas sebagai nyonya rumah atau greeter dengan tugas menyambut tamu yang datang ke restoran, mulai dari mengucapkan salam, membimbing tamu ke meja, membantu tamu duduk, dan mengantar tamu meninggalkan restoran sampai ke pintu.

2.8 Struktur Organisasi Food and Beverage Department

STRUKTUR FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT

FB MANAGER ADMIN ASST. FBM R. SERVICE SPV STEWARDING SPV

C. SHOP SPV BQ SPV

COFFE BAR SPV

CAPT. R. SERVICE

FB. CASHIER CAPT.

STEWARD

CAPT. BAR CAPT. BQ CAPT.

C.SHOP DISHWASHER WAITER /S WAITER/S WAITER/S WAITER/S


(33)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Garuda Plaza Medan

Sebelumnya Hotel Garuda Plaza Medan merupakan losmen yang didirikan pada tahun 1958 yang pada awalnya diberi nama “Losmen Garuda”. Pembangunan dan pendirian Losmen Garuda ini dikelola oleh Bapak Haji Muhammad Arbie, selaku direksi Fa.Maju Medan. Dari tahun ketahun losmen ini selalu diadakan pembenahan, sehingga pada tahun 1970 losmen ini telah memliki 58 kamar, kemudian nama losmen ini berangsur-angsur berubah menjadi “Hotel Garuda”.

Pada tahun 1973 kamar-kamar yang ada di hotel tersebut tampak sesak sekali oleh para tamu, baik domestik maupun asing.Melihat situasi tersebut, pendiri berinisiatif untuk membangun sebuah motel yang letaknya berseberangan dengan hotel tersebut. Dari 15 kamar ditambah 18 kamar baru lagi, sehingga menjadi 33 kamar yang mampu menampung setiap tamu yang hendak menginap pada waktu itu. Dengan demikian kedua penginapan tersebut, berjalan serta terus meningkatkan pelayanan disetiap kegiatannya.

Karena adanya dana serta pengalaman maka pimpinan membuat gagasan baru untuk mendirikan sebuah hotel bertaraf internasional. Dan pada tahun 1976 tepatnya pada 15 Oktober dibangun hotel ketiga dengan melalui dua tahap.Tahap pertama adalah dengan kamar yang berjumlah 84 kamar.


(34)

3.2Klasifikasi Hotel

Dilihat dari jenis pelayanan, lokasi dan fasilitas-fasilitas lain yang dimilikinya, maka Hotel Garuda Plaza Medan dapat digolongkan sebagai berikut :

A. Berdasarkan Plan

Hotel Garuda Plaza Medan digolongkan ke dalam continental plan, karena harga kamar sudah termasuk dengan sarapan pagi.

B. Berdasarkan Size

Melihat ukuran hotel dan jumlah kamar sebanyak 247 buah, maka hotel ini dapat digolongkan ke dalam Above Average Hotel. Kamar-kamar tersebut dibagi sesuai dengan tipe kamarnya, yaitu :

1. Deluxe room ( king/twin ) 2. Deluxe executive

3. Superior


(35)

5. Junior suite 6. Executive suite 7. Garuda suite C. Berdasarkan Lokasi

Apabila dilihat dari lokasi Garuda Plaza Hotel Medan didirikan, maka hotel tersebut diklasifikasikan sebagai City Hotel, sebab hotel tersebut terletak di sisi kanan jantung kota Medan.

D. Berdasarkan Lamanya Buka

Garuda Plaza Hotel Medan beroperasi sepanjang tahun, tidak ada sela untuk berhenti sehingga hotel ini dimasukkan ke dalam jenis hotel All Year Around dan bias dikatakan sebagai hotel tertua di kota Medan.

E. Berdasarkan Kelas

Hotel di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis, yaitu hotel melati dan hotel bintang.Hotel melati diklasifikasikan menjadi melati satu, melati dua, dan melati tiga. Sedangkan hotel berbintang diklasifikasikan menjadi hotel bintang satu, bintang dua, bintang tiga, bintang empat, dan bintang lima.

Penggolongan hotel di Negara ini didasarkan pada tiga criteria, yaitu fisik, operasional/manajemen, dan pelayanan. Maka Hotel Garuda Plaza Medan termasuk hotel berbintang tiga ( *** ).

F. Berdasarkan Jenis Tamu

Melihat dari data tamu yang dibuat setiap hari, tamu yang datang dan menginap pada umumnya berasal dari instansi pemerintahan dan


(36)

usahawan.Dengan demikian maka Hotel Garuda Plaza Medan digolongkan ke dalam bisnis hotel.

G. Berdasarkan Lamanya Tamu Menginap

Tamu yang datang dan menginap di Hotel Garuda Plaza Medan pada umumnya selama 2 sampai 3 malam, maka tamu Hotel Garuda Plaza Medan digolongkan ke dalam Semi Residental Hotel.

H. Berdasarkan Fasilitas dan Tingkat Pelayanan

Garuda Plaza Hotel Medan Hotel termasuk ke dalam Hotel Ekonomis ( Economy Class Hotel/ Limited Service Hotel), karena hotel tersebut memiliki segmentasi pasar tertentu, yaitu hanya untuk tamu-tamu bisnis dan para wisatawan dengan anggaran terbatas. Selain akomodasi, hotel ekonomis juga menawarkan layanan reservasi, function meeting room, 24 hours mrdical service, internet corner, free Wi-Fi Hotspot, airport taxi, airline ticketing, restoran umum, fasilitas pertemuan, television, valet dan laundry.

3.3 Fasilitas Hotel

Dalam memberikan pelayanan kepada tamu, Hotel Garuda Plaza Medan memiliki fasilitas-fasilitas sebagai pendukung anatara lain sebagai berikut :

A. Kamar

Hotel Garuda Plaza Medan memiliki jumlah kamar sebanyak 247 buah kamar. Semua harga kamar sudah termasuk 10% service dan 11% Government Tax( Pajak pemerintah ).


(37)

Executive Suite Room


(38)

Deluxe Room

Dalam tabel berikut ini akan diuraikan jenis kamar, jumlah kamar, serta harga kamar yang dimiliki oleh Hotel Garuda Plaza.

Tabel 2.1 Jenis, Jumlah, dan Harga Kamar pada Hotel Garuda Plaza Medan. NO. Jenis Kamar Jumlah Kamar Harga Kamar

1 Superior Room 107 Rp 585.000,++

2 Deluxe Double 84 Rp 690.000,++

3 Executive Deluxe 26 Rp 750.000,++

4 Garuda Deluxe 12 Rp 1.250.000,++

5 Family Deluxe ( t ) 5 Rp 1.300.000,++ 6 Family Deluxe ( q ) 5 Rp 1.400.000,++

7 Junior Suite 5 Rp 1.450.000,++

8 Executive Suite 2 Rp 2.600.000,++

9 Garuda Suite 1 Rp 4.000.000,++

10 Extra Bed - Rp 200.000,++


(39)

Fasilitas-fasilitas yang tersedia di kamar tamu antara lain adalah : 1. Temapat tidur dengan jenis twin dan double

2. Air Conditioner

3. Private Bathroom and Shower 4. Satelit TV

5. IDD Telephone

6. Coffee Maker and Coffe Mix 7. Mini Bar

8. Hair Dryer.

A. Bagian Tata Hidang 1. Warung Kopi

Warung kopi ini menawarkan aneka jenis kopi dan beragam macam snack, live music, karaoke, dan dilengkapi dengan bar counter.Warung kopi ini menyediakan 50 tempat duduk bagi tamu yang ingin menikmati sajian kopi sambil bersantai.

2. Garuda Café

Menyediakan makanan dan minuman untuk breakfast, lunch, dan dinner yang menawarkan masakan-masakan Indonesia, Amerika, Eropa, dan Asia.

3. Room Service

Melayani pemesanan makan dan minuman melalui telepon dan dapat diantar langsung ke kamar tamu yang bersangkutan oleh room service section.


(40)

Terletak di lantai dasar yang menyediakan fasilitas seperti fotocopy, internet, printing, dan lain-lain.

b. Swimming pool

Swimming pool terletak di lantai dasar dan bersebelahan dengan healthy fitness center dan Garuda Café.

c. Beauty Saloon

Terletak di lantai dasar yang berdekatan dengan drugs store. Dibuka mulai pukul 09.00 WIB sampai 22.00 WIB setiap hari.

d. Drugs Store

Terletak di lantai dasar yang bersebelahan dengan salah satu bank yang menyediakan souvenir, obat-obatan, pakaian, dan lain-lain yang dibuka mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB setiap hari.

e. Fitness Center

Fitness center terletak di lantai dasar yang di buka pukul 07.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB setiap hari. Khusus tamu yang menginap tidak dikenakan biaya.

f. Airport taxi

Pelayanan transportasi yang diperuntukkan bagi tamu yang membutuhkan jasa transportasi.


(41)

g. Garuda convention center

Tabel 2.2 Fasilitas Garuda Convention Center

Room Class U-Shape Standing

Party

Round

Garuda Convention

250 pax 150 pax 650 pax 300 pax

Rajawali Convention

150 pax 100 pax 300 pax 200 pax

Kasuari 100 pax 75 pax 200 pax 150 pax

Gayo 60 pax 50 pax 100 pax 54 pax

Executive 80 pax 25 pax 75 pax 32 pax

Nuri 40 pax 40 pax 75 pax 48 pax

Kenari 40 pax 40 pax 75 pax 48 pax

Peacock 40 pax 40 pax 75 pax 40 pax

Camar 15 pax 15 pax 75 pax 16 pax

Cendrawasih 40 pax 40 pax 75 pax 54 pax

Parkit 30 pax 30 pax 75 pax 40 pax

Pool Side - - 100 pax -

Sumber : Departemen Kantor Depan Garuda Plaza Medan 2014

Masing-masing ruangan ini dilengkapi dengan Wi-Fi Ready, OH projector, screen, sound system, wireless mic, white board + marker, flip chart, pen / pencil and


(42)

note, mineral water. Additional equipments for rent : CRT or LCD TV, DVD Player, LCD Projektor, and Laptop.

h. Safe Deposito Box

Bagi tamu yang ingin menyimpan barang berharga, hotel juga memiliki fasilitas untuk menyimpan barang tersebut tanpa memungut biaya.

i. Biro Perjalanan

Hotel Garuda Plaza Medan juga menyediakan biro perjalanan yang memberikan pelayanan bagi tamu yang tidak menginap di hotel untuk mengunjungi daerah-daerah yang ada di Sumatera Utara maupun di luar Sumatera Utara.

j. Loundry and Dry Cleaning

Pelayanan binatu bagi tamu hotel maupun kalangan umum yang dibuka mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB.Khusus bagi tamu yang menginap di hotel dibuka selama 24 jam.


(43)

3.4 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI H.O.D GARUDA PLAZA HOTEL Managing Director

Dir of Sales Internal Control

MD Secretary

General Manager

Staff Direction

Purchasing Laundry

Enginering & Maintenance

Security Front

Office

Duty/Night Manager House

Keeping Food &

Beverage

HRD


(44)

BAB IV

PENYELENGGARAAN BUFFET BREAKFAST DI GARUDA CAFÉ COFFEE SHOP GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

4.1Perencanaan Pelayanan Buffet Breakfast di Garuda Cafe

Pelayanan buffet dapat dikatakan suatu jenis pelayanan makanan yang cukup populer dan dapat dilaksanakan pada waktu makan pagi, makan siang atau pun makan malam, dan dapat menampung tamu sekaligus dalam jumlah yang banyak akan tetapi, perlu juga diketahui bahwa dibandingkan dengan jenis pelayanan makanan yang lain, jenis pelayanna buffet dapat dikatakan membutuhkan biaya produksi lebih tinggi. Hal ini disebabkan biaya pengolahan dan dekorasi makanan yang banyak menggunakan variasi bahan makanan, serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan buffet, kemungkinan dapat diimbangi atau dapat dikurangi dengan rendahnya biaya tenaga kerja, dimana pada waktu pelayanan buffet relatif tidak diperlukan terlalu banyak tenaga pramusaji (waiter).

4.1.1 Cara Penghidangan Buffet

Cara penghidangan ini makin populer di ruang makan, karena kebanyakan tamu lebih menyukai suasana yang rilek.Dalam acara ini para tamu diperkenankan untuk mengambil dan memilih makanan yang telah diatur diatas meja buffet.Tetapi pada buffet yang mewah para tamu akan disajikan makanan dimejanya seperti makanan penarik selera ataupun sop seperti pelaksanaan pelayanan pada ruang makan resmi, sebelum mereka pergi kemeja buffet untuk mengambil makanan pokok.


(45)

Minuman, roti dan mentega kadang - kadang makanan penutup (dessert) juga disajikan oleh petugas restoran.Jadi peralatan yang disiapkan untuk menikmati makanan tersebut tidakubahnya seperti peralatan yang terdapat pada ruang biasa. Jika pelayanannya tidak dilaksanakan maka meja buffet diatur dan dilengkapi dengan makanan penarik selera (appetizer) sop, makanan penutup, beserta makanan peneman lainnya termasuk minuman, roti, mentega dan peralatan yang dipergunakan untuk menikmati makanan tersebut.

Pengaturan secara khusus adalah menempatkan piring makan pada barisan pertama, peralatan makan, lap makan, roti dan mentega dan diikuti dengan makanan yang hendak disuguhkan sesuai dengan kerangka menu yang ingin dipajangkan diatas meja buffet.

Tetapi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih cepat sering dijumpai meja buffet khusus untuk makan penarik selera, meja khusus untuk makanan pokok, meja khusus untuk makanan penutup dan makanan khusus untuk minuman.

4.1.2 Pelaksanaan buffet

Dalam pelaksanaan cara prasmanan ini disamping selalu adanya koordinasi antara petugas dapur dan petugas restoran maka dibelakang meja buffet akan selalu ada beberapa petugas dapur yang berfungsi :

1. Sebagai tuan rumah yang menerangkan, menyajikan dan membantu tamu. 2. Memotong daging dan menyajikannya.

3. Menambah dan melengkapi makanan yang terpajang atas buffet bila berkurang. 4. Memeriksa peralatan supaya tetap berfungsi baik alat pemanas ataupun alat


(46)

5. Membersihkan makanan yang jatuh kelantai supaya tidak menimbulkan

kecelakan (contoh : tamu jatuh karena licin diakibatkan oleh makanan yang jatuh kelantai).

Dalam presentasi buffet atau persamaan ini banyak aspek yang mempengaruhi total kesan tamu keseluruhan, misalnya :

1. Alam dan keadaan lingkungan dimana buffet itu dilaksanakan. 2. Tata lampu yang menerangi meja buffet dan makanan.

3. Penggunaan patung pada meja buffet seperti patung es, patung cokelat. 4. Mentega, atau patung - patung yang lain.

5. Warna penutup meja yang dipergunakan.

6. Waktu yang diperlukan oleh seorang tamu untuk mengambil makanan. 4.1.3 Keuntungan Buffet ditinjau dari segi operasional dapur

Bila dilihat dari operasionalisasi dapur, pelaksanaan Buffet mempunyai beberapa keuntungan :

1. Buffet dapat mendayagunakan bahan - bahan yang tertimbun lama, atau tersisa dari suatu proses. Tetapi perlu dijaga agar jangan makanan diatas meja buffet merupakan sederetan barang sisa saja.

2. Pekerjaan dapur lebih mudah karena makanan sudah dapat direncanakan dan dikerjakan beberapa hari sebelumnya.

3. Melalui buffet para juru masak dapat mencurahkan imajinasi serta rasa seni dan menambah reputasi hotel.

4. Memudahkan pengaturan dan penyusunan menu. 5. Tenaga kerja diperlukan relatif sedikit


(47)

4.1.4 Keuntungan Buffet dari segi Restoran

1. Dapat melayani tamu cukup banyak dalam satu kurun waktu yang singkat, dengan mempergunakan pramusaji yang jumlahnya relatif sedikit.

2. Tamu lebih leuasa memilih, dan mengambil makanan sendiri sesuai dengan selera mereka.

3. Dapat dipindahkan atau diadakan di luar restoran untuk menciptakan suasana baru bagi tamu.

4. Menekan food cost dan menambah keuntungan.

4.2 Persiapan Alat dan Bahan untuk Menata Meja Buffet

Untuk menjaga agar makanan tetap panas maka penyajiannya menggunakan chaving dish (alat pamanas makanan diatas meja buffet yang dilengkapi kompor sterno) . Pada saat tamu datang maka bagian dapur tidak perlu sibuk memasak karena semua makanan sudah siap tersaji dengan rapi dan menarik di atas meja buffet . Pada saat ada makanan yang kurang maka pramusaji dapat menambahkan lagi makanan tersebut .

Cara menutup meja makan (table set –up) untuk acara buffet ini banyak kesamaanya dengan cara menutup meja makan pada table service sebelumnya . Bila alat – alat belum disediakan dan diatur diatas meja makan , seperti halnya pada acara standing buffet service misalnya maka harus disediakan tempat yang cukup untuk meletakkan peralatan makan atau paper napkin , mentega , roti , air es serta minuman lainnya di atas meja buffet .


(48)

Tipe penyusunan meja buffet pada umumnya sebagai berikut :

Hidangan pembuka dan hidangan penutup disusun secara terpisah dari meja buffet dengan hidangan utama . Demikian juga meja buffet untuk minuman , seperti ; air es , kopi , soft drink dan sebagainya . Dengan demikian pelayanan buffet akan lancar dan terhindar dari kemacetan .

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengaturan meja buffet : 1. Round table / Square table

2. Jarum pentul 3. Molton 4. Paku paying 5. Taplak meja 6. Skirting

4.2.1 Teknik Pengaturan Meja Buffet

Pengaturan meja buffet juga memegang peranan tersendiri . Meja tersebut dapat disusun dalam berbagai bentuk dan ukuran sehingga suasana buffet dapat dibuat sedikit berubah – ubah . Dibawah ini ditunjukan beberapa bentuk meja buffet yang pada umumnya dipergunakan sehingga susunan meja buffet dapat bervariasi . Bentuk penataan buffet ada 2 macam :

1. Straight Line Shape

Yaitu satu meja buffet memanjang dengan hidangan lengkap , mulai dari appetizer , soup , main course dan dessert .


(49)

2. Scramble System

Yaitu lebih dari satu buffet disediakan dan letaknya memencar , tiap – tiap buffet diisi dengan satu jenis makanan saja .

4.2.2 Teknik Pemasangan Skirting

Skerting adalah kain yang digunakan untuk menutup sebuah kaki meja . Seorang waiter harus memiliki panduan dalam memasang skirting karena variasi dalam bentuknya yang banyak .

1. Pasang molton

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk waiter adalah pasangkan molton pada meja yang akan di pakai untuk memasang skirting .

2. Menyiapkan taplak meja

Setelah molton sudah dipasang maka langkah ke dua adalah siapkan taplak meja dan taruh di atas molton untuk sebagai alas yang nantinya akan di taruh di atasnya peralatan beserta makanan dan minuman .

3. Pasang skirting

Lalu pasangkan skirting , skirting biasanya dipakai untuk meja prasmanan yang berfungsi menutupi kaki – kaki meja .

Yang harus diperhatikan dalam memasang skirting : 1. semua sisi meja ditutupi dengan skirting

2. tinggi kain tidak menyentuh lantai

3. memiliki bentuk yang tidak teratur dan rapih

Setelah pemasangan skirting selesai , letakkan chaving dish sesuai dengan urutan menu yang telah ditentukan . Kemudian lengkapi buffet dengan peralatan


(50)

makan seperti : Dinner Plate , Dessert Plate , Cup & Saucer , Soup Plate , Dinner Spoon , Dessert Spoon , Soup Spoon , Tea Spoon . Setelah peralatan makanan telah lengkap masukkan hidangan breakfast pada chaving dish dan lengkapi hidangan lainnya seperti : Roti & Mentega , Fresh Juice , Fresh Fruit , Tea & Coffe , Yoghurt , Cereal , jangan lupa juga lengkapi sauce bottle pada stan cook live

4.3 Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Produk Makanan Buffet Breakfast di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medan

Setiap restoran di hotel mempunyai cara tersendiri untuk meningkatkan kualitas produk makanan buffet, diantaranya adalah :

4.3.1 Rotasi Menu

Dalam merencanakan menu, Garuda Café Coffe Shop Garuda Plaza Hotel Medan membuat dalam beberapa seri, dimana untuk setiap seri digunakan secara bergantian (digilir) dalam waktu periode tertentu, misalnya satu dari set menu dapat digunakan untuk selama empat minggu, dimana setiap minggu mempunyai menu yang berbeda, demikian digunakan secara bergantian setiap minggunya. Perputaran menu yang tinggi, memang lebih baik untuk menghindari pengulangan yang terlalu sering atau monotonitas.

Keuntungan-keuntungan dalam menggunakan perputaran menu adalah sebagai berikut :

1. Pengulangan item pada menu dapat membantu dalam mempersiapkan standar resep, prosedur dalam mempersiapkan dibagian dapur. Pengulangan tersebut juga


(51)

sebagai instrumen untuk mempersiapkan standar pelatihan karyawan, arus kerja lebih efisien, penggunaan peralatan yang lebih baik.

2. Penjadwalan kerja akan lebih tepat dan mudah disusun dengan mengetahui terlebih dahulu perkiraan tingkat produksi.

3. Dengan perputaran sekelompok seri menu yang tersedia, maka pilihan tamu terhadap jenis makanan tertentu menjasi jelas, dan ini juga akan membantu untuk membuat ataupun perkiraan produksi-produksi di masa mendatang sehingga memungkinkan biaya bisa lebih ditekan dengan menghilangkan beberapa jenis makanan yang kurang laku.

4. Dengan melakukan analisis penjualan, maka dapat di identifikasi jenis makanan yang terpopuler, dan melalui popularitas menu maka akan mengangkat reputasi hotel/testoran.

Sedangkan kerugian-kerugiannya adalah sebagai berikut :

1. Apabila pengulangan menu jangka waktu terlalu pendek, maka masih dirasakan monoton, misalnya makanan yang sama muncul pada hari yang sama setiap minggu. Monotonitas juga akan berakibat karyawan di bagian dapur ataupun restoran menjadi bosan dan kehilangan motivasi dan kepandaian.

2. Perputaran menu harus di pelajari ulang dan bila perlu diperbaharui dengan menambahkan sajian-sajian khusus, misalnya makanan musiman, sajian khusus, dan sebagainya. Bila tidak dilakukan peninjauan ulang dan perubahan-perubahan yang mengacu pada keinginan tama, maka dikhawatirkan biaya akan meningkat. Rotasi menu yang pernah dilaksanakan di garuda cafe adalah sebagai berikut :


(52)

Senin Selasa Rabu

Nasi putih Nasi goreng Nasi putih

Mie goreng Indonesia Beehoon Ifu mie

Ayam semur Semur bistik Ayam goreng lengkuas Sambal ati kentang Sambal teri kacang Gulai tahu kentang

Capcai Tumis brokoli Tumis tauge

Soup bakso Soup ceker Soto medan

Kamis Jumat Sabtu

Nasi goreng Nasi putih Nasi kuning

Tanghun goreng Ayam kalio Beehun

Dendeng balado Kwetiaw Semur bistik

Semur tahu tempe Tauco telur puyuh Sambal ati kentang

Tumis buncis Urab Tumis tauge

Soup jagung Soto padang Soup kepiting

Minggu Nasi putih Ifu mie goreng

Ayam goreng lengkuas Tauco udang

Capcai Soto medan


(53)

4.3.2 Penambahan Menu Stall / Pondokan

Di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel pada menu buffet breakfast tidak menggunakan menu stall / pondokan.Menu stall / pondokan hanya di pakai pada acara besar, seperti wedding party atau pesta ulang tahun.

4.3.3 Rotasi Lay Out

Pengaturan perabot dan tata duduk di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medandilaksanakan berdasarkan floor-floor yang telah ditentukan sebelumnya oleh pihak manajemen. Yang terpenting dari pengaturan perabot swiss cafe adalah munculnya kesan rapi dan menarik, agar timbul daya tarik bagi siapa saja yang memandangnya. Pengaturan yang rapi dan menarik, akan menimbulkan berbagai kesan seperti mengagumkan, indah dan megah, anggun serta timbulnya rasa bangga. Akan tetapi ada perubahan susunan pada meja makan dan kursi di bagian luar dekat swimming pool apabila area tersebut akan dibersihkan, agar seluruh lantai dapat dibersihkan dan disikat secara menyeluruh.

4.4 Masalah Yang Sering Timbul Dalam Penyelenggaraan Buffet Breakfast di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medan

Permasalahan yang timbul di Garuda Cafe biasanya disebabkan ada beberapa faktor, diantaranya:

1. Selain itu kurangnya staff atau tenaga kerja di Garuda Cafe sehingga pada occupancy naik maka S.O.P yang sudah di tentukan tidak berjalan dengan baik karena setiap waiter akan berperan ganda untuk melayani tamu atau pelanggan sehingga banyak tamu yang complain karena pelayanannya yang kurang baik


(54)

atau kurang memuaskan karena tidak semua tamu mendapatkan pelayanan yang baik.

2. Selain waiter yang berperan ganda kapten juga berperan ganda dalam melayani tamu dan juga sebagai greeter dan kasir juga mengorder makanan dan minuman kepada tamu.

3. Keterbatasan kapasitas tempat duduk untuk tamu.

4. Pengiriman pesanan makanan dan minuman yang terlalu lama. 5. Masakan yang disajikan terasa ekstrim (terlalu pedas,terlalu asin).

6. Masakan yang seharusnya panas disajikan tidak panas, yang seharusnya dingin tidak dingin.

4.5 Upaya Atau Cara Penyelesaiannya

Adapun cara penanggulangan masalah yang ada di Garuda Café diantaranya: 1. Keterbatasan kapasitas tempat duduk tamu dengan membantu tamu

membawakankannya ke kamar tamu ini yang harus dilakukan oleh karyawan atau staff sebagai konsekuensi dari kurangnya antisipasi manajemen. Dan sebaiknya manajemen memiliki perencanaan untuk menambah daya tampung restoran. Dengan menjadikan ruang pertemuan sebagai tempat tamu menikmati sarapan pagi.

2. Keterlambatan pesanan makan minum dalam kamar maka staff nya harus memberikan menu lain yang tidak dipesan tamu, misalnya hidangan penutup dan juga memberikan potongan harga kepada tamu apabila permohonan maaf dirasa kurang cukup.


(55)

3. Masakan yang disajikan terasa pedas atau asin dengan membawa kembali masakan yang dimakan oleh tamu ke belakang dan menggantinya dengan yang baru dan juga meminta maaf atas ketidaksesuaian pesanan tamu.

4. Masakan yang seharusnya panas yang disajikan tidak panas yang seharusnya dingin tidak dingin caranya dengan captain atau pramusaji restoran segera mengambil tindakan dengan membawa kembali masakan yang dingin tadi untuk dipanaskan, dan juga staff yang di kitchen harus tahu bagaimana cara membuat masakan agar lebih lama panasnya dengan menggunakan kompor atau microwave. Dan jika tamu meminnta minuman yang dingin maka harus di masukkan ke pendingin jika tidak ada maka pramusaji harus mengatakan kepada tamu bahwa minuman yang dingin tadi baru di masukkan ke dalam pendingin atau dengan tawarkan minuman yang lain.


(56)

BAB V PENUTUP 5.I Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang dapat penulis temukan dari bab-bab sebelumnya antara lain sebagai berikut:

1. Garuda Cafe merupakan salah satu outlet atau departemen Food and Beverage yang ada di Garuda Plaza Hotel Medan

2. Sebelum kegiatan operasional berlangsung esok harinya maka setiap pramusaji yang bekerja pada night sift harus menyiapkan semua peralatan dan perlengkapan untuk sarapan pagi besok.

3. Sebelum melakukan operasional kerja pramusaji harus mempersiapkan semua peralatan dan perlengkapan untuk sarapan pagi seperti cutlery, glassware, dinner plate, dessert plate, cereal bowl, tea cup, soup cup, soucer soup dan lain sebagainya

4. Bahwa kecepatan sangat diperlukan dalam pelayananrestoran pada saat sarapan pagi karena tamu menginginkan pelayanan cepat dari pramusajinya agar tercapainya operasional yang telah ditentukan.


(57)

5.2 Saran

Pada bagian ini penulis kemukakan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi restorandan bagi hotel antara lain sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kelancaran operasional hotel pramusaji harus lebih cepat dalam melayani tamu agar tamu tersebut tidak merasa diacuhkan.

2. Manajemen harus bertindak atas kekurangannya tenaga kerja apabila restoran sedang ramai.

3. Meningkatkan kerja sama yang baik antara atasan dengan bawahan agar kualitas pelayanan yang diberikan kepada tamu memuaskan.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

A. Yoeti, Oka. 2004. Pengantar Ilmu Pariwisata .Bandung : Angkasa Fandy, Tjiptono. 1996. Manajemen Jasa .Yogyakarta : Andi.

Sugiarto, Endar dan Sulartiningrum, Sri.1996. Pengantar Akomodasi dan Restoran.Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.

Sulistiyono, Agus. 1999. Manajemen Penyelenggara Hotel.Bandung : Alfabeta

W.A, Marsum. 2001. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi Offset Cetakan III.


(1)

4.3.2 Penambahan Menu Stall / Pondokan

Di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel pada menu buffet breakfast tidak menggunakan menu stall / pondokan.Menu stall / pondokan hanya di pakai pada acara besar, seperti wedding party atau pesta ulang tahun.

4.3.3 Rotasi Lay Out

Pengaturan perabot dan tata duduk di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medandilaksanakan berdasarkan floor-floor yang telah ditentukan sebelumnya oleh pihak manajemen. Yang terpenting dari pengaturan perabot swiss cafe adalah munculnya kesan rapi dan menarik, agar timbul daya tarik bagi siapa saja yang memandangnya. Pengaturan yang rapi dan menarik, akan menimbulkan berbagai kesan seperti mengagumkan, indah dan megah, anggun serta timbulnya rasa bangga. Akan tetapi ada perubahan susunan pada meja makan dan kursi di bagian luar dekat swimming pool apabila area tersebut akan dibersihkan, agar seluruh lantai dapat dibersihkan dan disikat secara menyeluruh.

4.4 Masalah Yang Sering Timbul Dalam Penyelenggaraan Buffet Breakfast di Garuda Café Coffee Shop Garuda Plaza Hotel Medan

Permasalahan yang timbul di Garuda Cafe biasanya disebabkan ada beberapa faktor, diantaranya:

1. Selain itu kurangnya staff atau tenaga kerja di Garuda Cafe sehingga pada occupancy naik maka S.O.P yang sudah di tentukan tidak berjalan dengan baik karena setiap waiter akan berperan ganda untuk melayani tamu atau pelanggan sehingga banyak tamu yang complain karena pelayanannya yang kurang baik


(2)

atau kurang memuaskan karena tidak semua tamu mendapatkan pelayanan yang baik.

2. Selain waiter yang berperan ganda kapten juga berperan ganda dalam melayani tamu dan juga sebagai greeter dan kasir juga mengorder makanan dan minuman kepada tamu.

3. Keterbatasan kapasitas tempat duduk untuk tamu.

4. Pengiriman pesanan makanan dan minuman yang terlalu lama. 5. Masakan yang disajikan terasa ekstrim (terlalu pedas,terlalu asin).

6. Masakan yang seharusnya panas disajikan tidak panas, yang seharusnya dingin tidak dingin.

4.5 Upaya Atau Cara Penyelesaiannya

Adapun cara penanggulangan masalah yang ada di Garuda Café diantaranya: 1. Keterbatasan kapasitas tempat duduk tamu dengan membantu tamu

membawakankannya ke kamar tamu ini yang harus dilakukan oleh karyawan atau staff sebagai konsekuensi dari kurangnya antisipasi manajemen. Dan sebaiknya manajemen memiliki perencanaan untuk menambah daya tampung restoran. Dengan menjadikan ruang pertemuan sebagai tempat tamu menikmati sarapan pagi.

2. Keterlambatan pesanan makan minum dalam kamar maka staff nya harus memberikan menu lain yang tidak dipesan tamu, misalnya hidangan penutup dan juga memberikan potongan harga kepada tamu apabila permohonan maaf dirasa kurang cukup.


(3)

3. Masakan yang disajikan terasa pedas atau asin dengan membawa kembali masakan yang dimakan oleh tamu ke belakang dan menggantinya dengan yang baru dan juga meminta maaf atas ketidaksesuaian pesanan tamu.

4. Masakan yang seharusnya panas yang disajikan tidak panas yang seharusnya dingin tidak dingin caranya dengan captain atau pramusaji restoran segera mengambil tindakan dengan membawa kembali masakan yang dingin tadi untuk dipanaskan, dan juga staff yang di kitchen harus tahu bagaimana cara membuat masakan agar lebih lama panasnya dengan menggunakan kompor atau microwave. Dan jika tamu meminnta minuman yang dingin maka harus di masukkan ke pendingin jika tidak ada maka pramusaji harus mengatakan kepada tamu bahwa minuman yang dingin tadi baru di masukkan ke dalam pendingin atau dengan tawarkan minuman yang lain.


(4)

BAB V PENUTUP 5.I Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang dapat penulis temukan dari bab-bab sebelumnya antara lain sebagai berikut:

1. Garuda Cafe merupakan salah satu outlet atau departemen Food and Beverage yang ada di Garuda Plaza Hotel Medan

2. Sebelum kegiatan operasional berlangsung esok harinya maka setiap pramusaji yang bekerja pada night sift harus menyiapkan semua peralatan dan perlengkapan untuk sarapan pagi besok.

3. Sebelum melakukan operasional kerja pramusaji harus mempersiapkan semua peralatan dan perlengkapan untuk sarapan pagi seperti cutlery, glassware, dinner plate, dessert plate, cereal bowl, tea cup, soup cup, soucer soup dan lain sebagainya

4. Bahwa kecepatan sangat diperlukan dalam pelayananrestoran pada saat sarapan pagi karena tamu menginginkan pelayanan cepat dari pramusajinya agar tercapainya operasional yang telah ditentukan.


(5)

5.2 Saran

Pada bagian ini penulis kemukakan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi restorandan bagi hotel antara lain sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kelancaran operasional hotel pramusaji harus lebih cepat dalam melayani tamu agar tamu tersebut tidak merasa diacuhkan.

2. Manajemen harus bertindak atas kekurangannya tenaga kerja apabila restoran sedang ramai.

3. Meningkatkan kerja sama yang baik antara atasan dengan bawahan agar kualitas pelayanan yang diberikan kepada tamu memuaskan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

A. Yoeti, Oka. 2004. Pengantar Ilmu Pariwisata .Bandung : Angkasa Fandy, Tjiptono. 1996. Manajemen Jasa .Yogyakarta : Andi.

Sugiarto, Endar dan Sulartiningrum, Sri.1996. Pengantar Akomodasi dan Restoran.Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.

Sulistiyono, Agus. 1999. Manajemen Penyelenggara Hotel.Bandung : Alfabeta

W.A, Marsum. 2001. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi Offset Cetakan III.