35 b. Tingkat umur
Umur berkaitan dengan TPAK, dengan adanya kenyataan bahwa penduduk berumur muda umumnya mempunyai tanggung jawab yang
tidak begitu besar sebagai pencari nafkah untuk keluarga dan mereka umumnya bersekolah.
c. Tingkat upah Kaitan antara tingkat upah TPAK adalah melalui kenyataan bahwa
semakin tinggi tingkat upah dalam masyarakat, semakin banyak anggota keluarga yang tertarik masuk pasar kerja atau dengan kata lain semakin
tinggi TPAK. d. Tinggi pendidikan
Tingkat pendidikan berhubungan dengan TPAK karena semakin tinggi tingkat pendidikan semakin banyak waktu yang disediakan untuk bekerja.
D. Penelitian Terdahulu
1. Latief Kharie 2007
Melakukan penelitian tentang analisis kemiskinan di Indonesia. Adapun variabel-variabel yang diteliti adalah tingkat kemiskinan sebagai variabel
dependen, dan pertumbuhan ekonomi dan inflasi sebagai variabel independen. Analisis data secara kuantitatif didekati dengan least square method melalui satu
persamaan regresi berganda yang dikondisikan untuk priode 1987-2005. dari penelitian ini terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif terhadap
kemiskinan. Dan inflasi juga berpengaruh signifikansi terhadap kemiskinan di Indonesia.berdasarkan temuan tersebut rekomendasi kebijakan makro-ekonomi
36 yang optimal, yakni dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperbaiki
distribusi pendapatan dan menciptakan stabilitas rupiah.
2. Evi Susanti Tarsi 2006
Melakukan penelitian tentang analisis kemiskinan di sumatra barat. Adapun variabel-variabel yang diteliti adalah tingkat kemiskinan sebagai
dependen dan pendidikan, luas lahan pertanian dan jumlah anggota rumah tangga sebagai varibel independent. Alat analisis yang digunakan adalah diskriminasi
analisis, karena diskriminan analisis pada perinsip pengelompokan setiap objek kedalam dua atau lebih kelompok berdasarkan kriteria sejumlah variabel bebas.
Dari penelitian ini bahwa terlihat kemiskinan yang terjadi disebabkan oleh kondisi keluarga yang bersangkutan dan dipengaruhi budaya masyarakat. Dilihat dari
pembangunan ekonomi secara umum, tingkat kemiskinan di Sumatra barat yang relatif tinggi untuk daerah kasus dimana pembangunan daerah tersebut juga cukup
terttinggal disbanding daerah lain di Sumatra barat. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa terjadi kemiskinan memang merupakan persoalan multi
dimensi yang melibatkan berbagai aspek, baik bila dilihat dari penduduk miskin itu sendiri maupun memberikan mereka ruang untuk berusaha dan bertahan hidup
yang lebih baik antara lain meliputi sarana dan prasarana serta berkembang aktivitas ekonomi daerah yang bersangkutan merupakan penentu dari sebuah
fenomena kemiskinan yang terjadi.
37
3. Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuni 2008
Melakukan penelitian tentang dampak pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin impact of economic growrh on the
ereduction of poor people. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah poverty, PDRB, agrishare, indutrishare, populasi, inflasi, SMPSMA, DIPLM,
dummy krisis. Dalam penelitian ini metode analisis yang dilakukan berupa analisis deskriptif dan analisis ekonometrika. Analisis deskriptif dilakuakan
dengan mnyajikan data dalam bentuk table dan grafik, sedangkan analisis ekonometrik, yang dilakukan dengan menggunakan panel data, dilakukan untuk
menelaah pengaruh pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi terhambat oleh krisis ekonomi yang menerapa kawasan asia timur. Setelah krisis berlalu ternyata
pertumbuhan ekonomi yang dicapai belum dapat sampai pertumbuhan yang terjadi sebelum krisis. Jumlah penduduk miskin meningkat signifikan setelah
krisis ekonomi dan terjadi sampai saat ini, belum berhasil dikurangi bahkan cenderung meningkat. Persebaran penduduk miskin berpusat di Pulau jawa dan
sumatera, dimana kemiskinan terutama terjadi di daerah pedesaan dengan pertanian sebagai mata pencarian.
Hasil analisis dampak pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin menunjukan bahwa pertumbuhan berpengaruh signifikan dalam
mengurangi kemiskinan, namun besaran pengaruh masing-masing relative kecil. Peningkatan share sector pertanian dan share sector industri juga signifikan
mengurangi jumlah kemiskinan. Variabel yang signifikan dan relatif paling besar pengaruhnya terhadap penurunan kemiskinan ialah pendidikan.
38
4. DR Togar Saragih 2006
Melakukan penelitian tentang analisis kemiskinan di Indonesia. Adapun variabel-variabel yang diteliti adalah tingkat kemiskinan sebagai variabel
dependen, dan pengangguran dan pendidikan sebagai variabel independen. Analisis data secara kuantitatif didekati dengan melalui satu persamaan regresi
berganda yang dikondisikan untuk priode 1992-2005. dari hasil estimasi penelitian ini terlihat bahwa kemiskinan yang dipengaruhi oleh pengangguran dan
tingkat pendidikan signifikan secara statistik .berdasarkan temuan tersebut pemerintah perlu merangsang terciptanya lapangan pekerjaan baru, seharusnya
pemerintah lebih peduli terhadap usaha kecil dan menengah UMKM karena pada sektor itulah kalangan masayarakat miskin banyak bekerja.
5. Gary Moser dan Ichida Toshihiro 2006
Melakukan penelitian tentang analisis pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan di sub-Sahara Afrika. Dengan menggunakan variabel
dependen kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita sebagai independen. Analisis yang digunakan data panel dari 46 negara. Dari hasil
penelitian tersebut bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita menunjukan signifikan secara statistik. Berdasarkan temuan tersebut bahwa
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan penting bagi penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan di Afrika- di model empiris formulasi untuk
mendorong turunnya kemiskinan.
39
6. Richad H Adams,Jr 2002
Melakukan penelitian tentang pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pendapatan dan kemiskinan di Eropa timur dan tengah. Dengan menggunakan
variabel dependen kemiskinan dan PDB dan ketimpangan pendapatan sebagai variabel independen. Dengan menggunakan sampel 50 negara dan 101 interval
termasuk dalam kumpulan data menunjukan bahwa ketimpangan pendapatan naik rata-rata kurang dari 1 per tahun. Selain itu, analisis ekonometrik menunjukan
bahwa bahwa pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh statistik terhadap pendapatan. Bahwa dengan mengukur 1 per orang standart hari, maka banyak
orang yang dalam garis kemsikinan. Dari variabel tersebut menyatakan bahwa PDB dan pendapatan kemiskinan berpengaruh signifikan.
Tabel 2.1 Kajian Sebelumnya
No Nama Penulis Judul
Metodologi Variabel
1 Latief Kharie
2007
Pertumbuhan ekonomi, inflasi
dan kemiskinan di Indonesia :1976-
2005 Anlisa
Regresi Berganda
• Tingkat
Kemiskinan •
Pertumbuhan Ekonomi
• Inflasi
2 Evi Susanti
Tasri 2006 Analisis
Kemiskinan di Sumatera Barat
Diskriminas i analisis
• Tingkat
kemiskinan •
Pendidikan •
Rumah tangga •
Luas lahan pertanian
3 Hermanto
siregar dan Dwi
Wahyuni 2008
Dampak pertumbuhan
ekonomi terhadap jumlah penduduk
miskin Analisis
deskriptif dan analisis
ekonometrik a
• Tingkt
Kemiskinan •
PDRB •
Agrishre •
Industrishare •
Populasi
40 •
Inflasi •
Dummy Crisis
4 DR
Togar Saragih
2006 Analisis
kemiskinan di Indonesia
Anlisa Regresi
Berganda •
Tingkat kemiskinan
• Pengangguran
• Pendidikan
5 Gary Moser
dan Ichida Toshihiro
Analisis pertumbuhan
ekonomi dan penanggulangan
kemiskinan di sub- Sahara Afrika.
Anlisa Regresi
Berganda •
PDB •
Pendapatan perkapita
• Kemiskinan
6. Richad
H Adams,Jr
Pertumbuhan ekonomi,
ketimpangan pendapatan dan
kemiskinan di Eropa timur dan
tengah. Anlisa
Regresi Berganda
• Pertumbuhan
Ekonomi •
Ketimpangan poendapatan
• kemiskinan
E. Kerangka Pemikiran