Misalnya kegiatan sentra bermain peran dengan tema alat komunikasi, maka peserta didik dengan bimbingan pendidik akan memilih benda-banda yang akan
dimainkannya seperti, kentongan, telepon, dan lain sebagainya. Sadiman, dkk 2012: 28, media pendidikan yang dipakai di Indonesia berupa media grafis,
media audio, dan media proyeksi diam. Sedangkan menurut Kemendikbud 2012: 11 Media pembelajaran yang
digunakan adalah :modul, slide dan ohp, film, kliping artikel media massa surat kabar
4.3.1.4 Metode Pembelajaran
Selain menggunakan metode sentra, saintifik dan holistik integratif, Kelompok Bermain Pelangi Bangsa juga menggunakan metode bermain. Bermain
sebagai alat untuk menjaga tingkat keseimbangan agar berada di tingkat optimal. Selain itu, bermain merupakan aktivitas yang khas yang menggembirakan,
menyenangkan dan menimbulkan kenikmatan. Bermain bagi anak memiliki manfaat yang sangat besar, yaitu dapat meningkatkan seluruh potensi dan karakter
peserta didik berupa nilai-nilai luhur. Berdasarkan hal tersebut, Dirjen PAUDNI 2012: 3-4 mengemukakan
manfaat bermain, sebagai berikut: 1 Nilai fisik dan kesehatan, kalau kita amati bermain memang sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan fisik
anak, sebab anak menggunakan fungsi fisik dan motoriknya. 2 Nilai pendidikan dan pengajaran, bermain mempunyai nilai pendididkan dan pengajaran yang
berarti. 3 Nilai Kreativitas, ketika bermain anak aktif dan kreatif mengembangkan ide dan pemikirannya. 4 Nilai Sosialisasi, ketika bermain anak
berinteraksi dengan lingkunggan dan teman sebayanya sehingga dapat meninggkatkan kemampuan anak untuk berinteraksi dan bersosialisasi. 5 Nilai
Kecerdasan Emosi, ketika bermain anak akan melibatkan emosinya. 6 Nilai Bahasa, pada saat bermain anak berinteraksi dengan temannya, bercakap-cakap,
bernyanyi, berdialog, bernegosiasi, dan lainnya. 7 Nilai Moral, nilai moral pada anak sangat penting utnuk diperhatikan. 8 Nilai Terapi, bermain dapat memiliki
nilai terapi bagi anak sebab pada saat bermain anak rileks, senang dan tidak tertekan, sedangkan lingkungan bermain yang baik akan mendukung
perkembangan fisik motorik, bahasa, seni, moral dan agama, kognitif dan sosial- emosional dengan menggabungkan tiga jenis bermain sesuai dengan pendekatan
sentra, yaitu bermain sensorimotor, bermain peran dan bermain konstruktif. Hal ini sesuai dengan Dirjen PAUDNI, 2012: 9, lingkungan bermain yang
bermutu tinggi untuk anak usia dini mendukung tiga jenis bermain yang dikenal dalam penelitian anak usia dini Weikart, Rodgers, Adcock, 1971 dan teori
dari Erik Erikson, Jean Piaget, Lev Vygotsky, dan Anna Freud: 1 Sensorimotor atau main fungsional, 2 Main peran mikro dan makro, 3 Main pembangunan
sifat cairbahan alam terstruktur. Selain itu, pendidik juga menggunakan metode ceramah, diskusi pada
pijakan sebelum dan sesudah main, tanya jawab, dan menonton film serta jalan sehat.Hal ini senada dengan Kemendikbud 2012: 11 Metode pembelajaran yang
akan dilakukan dalam penyajian materi adalah:ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, aktivitas lain menonton film, analisis kasus dari media massa.
4.3.1.5 Cara menumbuhkan suasana