HUBUNGAN KEBIASAAN NGOBROL (DISTRAKSI) DENGAN KECELAKAAN KERJA DI INDUSTRI PEMBUATAN KRUPUK KULIT

  Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

  ISSN : Print 2089-0834

HUBUNGAN KEBIASAAN NGOBROL (DISTRAKSI) DENGAN KECELAKAAN

KERJA DI INDUSTRI PEMBUATAN KRUPUK KULIT

1

1 1 1 Dewi Nur Fajarwati , Srisumini , Siti Musyarofah

  

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Email: buminkesmas@gmail.com

ABSTRAK

  

Pendahuluan: Kebiasaan Ngobrol (Distraksi) merupakan segala sesuatu yang mengalihkan perhatian

  pekerja dari tugas utama saat bekerja. untuk kata lain Distraksi adalah segala sesuatu yang mempengaruhi mata atau gangguan visual dan pikiran atau gangguan kognitif. Banyak Penelitian tentang Distraksi yang sudah dilakukan , namun masih banyak para pekerja yang tidak tahu tentang bahaya Kebiasaan Ngobrol (Distraksi) yang dapat mengakibatkan Kecelakaan Kerja di Industri.

  

Metode: Tujuan Penelitian ini adalah untuk Mengetahui Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol

(Distraksi) dengan Kecelakaan Kerja Penelitian ini bersifat Survey analitik dengan Pendekatan cross

sectional. Sampel sebanyak 30 responden yakni Para Pekerja yang ada di Industri Pembuatan Krupuk.

  Pengambilan sampel secara simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian diperoleh nilai p value adalah 0,009 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara Kebiasaan Ngobrol

  

(Distraksi) dengan Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk. Diskusi: Berdasarkan Hasil

  Penelitian, maka disarankan kepada Pekerja agar tidak membiasakan Ngobrol (Distraksi) saat kerja berlangsung sehingga dapat menekan terjadinya Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk.

  Kata kunci: Kebiasaan Ngobrol (Distraksi), Kecelakaan Kerja

ABSTRACT

  

Introduction: Chat Habits (Distractions) are anything that distracts the worker from the main task at

work. for other words Distraction is anything that affects the eyes or disturbances of visual and mind

or cognitive impairment. Many Research on Distractions has been done, but there are still many

workers who do not know about the dangers of Chatting Habits (Distraksi) which can lead to Work

Accidents in the Industry. The purpose of this study was to determine the relationship

  Methods:

between chat habit (Distraction) with work accident This research is analytical survey with cross

sectional approach. Samples of 30 respondents namely the Workers in the Industrial Making Krupuk.

  

Sampling in simple random sampling. The result of this research is p value 0,009 (p <0,05). It

Results:

can be concluded that there is significant influence between Chatting Habits (Distraction) with Work

Accident in Krupuk Making Industry. Discussion: Based on the result of research, it is advisable to

the Worker not to accustom the Chat (Distraction) during work so that it can suppress the occurrence

of Work Accident in Krupuk Making Industry.

  Keywords: Chat Habits (Distractions), Work Accidents.

  Ada 6 bagian dalam pengolahan krupuk

  PENDAHULUAN

  tersebut diantaranya bagian nguleni adonan, Kendal sebagai salah satu kabupaten di jawa bagian pres adonan, bagian cetak krupuk, tengah yang berbatasan langsung dengan kota bagian langseng (perebusan) dan penjemuran, semarang sebagai salah satu pusat perindustrian bagian penggorengan, dan bagian pengemasan. yang dapat menjadikan Kendal sebagai

  Dari proses pembuatan krupuk tersebut masih kabupaten yang strategis dalam perdagangan. ada pekerja yang bekerja kurang hati-hati masih

  Kendal yang berada di pantai utara jawa, selalu sering di temui pekerja bekerja sambil ngobrol ramai di lalui roda transportasi pendistribusian dengan pekerja lainnya saat proses kerja bahan baku industri maupun produk hasil berlangsung. hal itu dapat mengakibatkan produksi. pekerja mengalami kecelakaan kerja seperti tergores alat pres pada bagian pres adonan,

A. Analisis Univariat

  < 30 tahun 1 3,3 30-40 tahun 22 73,3 41-50 tahun 4 13,3 > 50 tahun 3 10,0 Total 30 100,0

  c. Lama Kerja Berdasarkan Pengumpulan data tentang karakteristik responden berdasarkan lama kerja diperoleh data seperti pada tabel 3.

  Total 30 100,0 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa sebanyak 43,3% responden berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 56,7% responden berjenis kelamin perempuan.

  17 43,3 56,7

  13

  Jenis Kelamin f % Laki-laki Perempuan

  Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

  Berdasarkan tabel 4.1 dapat di ketahui bahwa sebanyak 3,3% responden berusia < 30 tahun, usia 30-40 tahun sebanyak 73,3%, usia 41-50 tahun sebanyak 13,3%, dan sebanyak 10,0% responden berusia > 50 tahun. b Jenis Kelamin Berdasarkan pengumpulan data tentang karakter istik responden berdasarkan jenis kelamin diperoleh data seperti pada tabel 2.

  45 terkena air panas saat merebus pada bagian langseng (perebusan), terkena percikan minyak goreng pada bagian penggorengan krupuk dan lain sebagainya.

  Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol

  Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Usia

  a. Usia Berdasarkan Pengumpulan data tentang karakteristik responden berdasarkan usia di peroleh data seperti pada tabel 1

  1. Karakteristik Responden

  HASIL

  Desain Penelitian ini adalah survey analitik merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan/memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang di teliti. rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional dimana variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel yang termasuk efek di observasi sekaligus pada waktu yang bersamaan Jumlah populasi ada 40 pekerja dari 6 bagian. diantaranya pada bagian nguleni adonan ada 5 pekerja, bagian ngepres adonan ada 8 pekerja, bagian cetak krupuk ada 10 pekerja, bagian langseng (perebusan) dan penjemuran ada 5 pekerja, bagian penggorengan krupuk ada 5 pekerja dan bagian pengemasan krupuk ada 7 pekerja. Perhitungan besar sampel dengan mengetahui harga populasi menggunakan sampel minimal rumus (Notoatmodjo, 2005). dari rumus tersebut di peroleh sampel sebesar 29 pekerja. dengan menggunakan simple random sampling

  METODE

  Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal”

  (Distraksi) dengan Kecelakaan Kerja di Industri

  Usia f %

  

Tabel 3.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Lama Kerja

  Lama Kerja f % < 5 tahun

  6 20,0 >= 5 tahun 24 80,0 Total

  30 100,0 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa sebanyak 20,0% responden lama kerja < 5 tahun dan sebanyak 80,0% responden lama kerja >= 5 tahun.

  d. Pendidikan Berdasarkan pengumpulan data tentang karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh data seperti pada tabel 4.

  

Tabel 4.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

  Pendidikan f % SD

  17 56,7 SMP

  13 43,3 Total

  30 100,0 Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa 56,7% pendidikan SD dan 43,3% pendidikan SMP.

  2. Kebiasaan Ngobrol/Distraksi di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal

Tabel 5.

  

Distribusi Frekuensi Kebiasaan Ngobrol/ Distraksi

  Kebiasaan Ngobrol /Distraksi f % Ngobrol 26 86,67 Tidak ngobrol 4 13,33 Total 30 100

  Pada tabel 4.5 di bawah ini di ketahui bahwa kerja, namun sebanyak 13,33% responden tidak banyak 86,67% responden ngobrol di tempat ngobrol di tempat kerja.

  3. Kejadian Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal

  

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Kejadian Kecelakaan Kerja

  Kejadian Kecelakaan Kerja f % Tidak Pernah 5 16,7 Pernah

  25 83,3 Total

  30 100 Pada Tabel 6 di bawah ini di ketahui bahwa mengalami kecelakaan kerja, namun 83,33% sebanyak 16,67% responden tidak pernah responden pernah mengalami kecelakaan kerja.

  4. Kejadian Kecelakaan Kerja berdasarkan Jenis Bagian di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal

  Pada tabel 7 di bawah ini di ketahui sebanyak responden pernah mengalami kecelakaan kerja 17% responden pernah mengalami Kecelakaan di bagian langseng/perebusan dan penjemuran, Kerja di bagian nguleni adonan, sebanyak 13% sebanyak 13% responden mengalami responden pernah mengalami kecelakaan di kecelakaan kerja di bagian penggorengan, dan bagian ngepres adonan, sebanyak 3% sebanyak 17% responden mengalami responden pernah mengalami kecelakaan kerja kecelakaan kerja di bagian pengemasan. di bagian cetak adonan, sebanyak 13%

  

Tabel 7.

Kejadian Kecelakaan Kerja berdasarkan Jenis Bagian

  Pernah Tidak Pernah No Jenis Kecelakaan f % f %

  1. Bagian Nguleni Adonan 5 17 25 83

  2. Bagian Ngepres Adonan 4 13 26 87

  3. Bagian Cetak Adonan 1 3 29 97

  4. BagianLangseng/ Perebusan & Penjemuran 4 13 26 87

  5. Bagian Penggorengan 4 13 26 87

  6. Bagian Pengemasan 5 17 25 83

Tabel 8.

  

Distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden berdasarkan kejadian kecelakaan kerja

yang di alami responden

  Pernah Tidak Pernah Pernyataan Kejadian

  No Kecelakaan Kerja f % f %

  Bagian Nguleni Adonan

  1 Apakah tangan anda pernah terkilir saat menguleni adonan

  5 17 25 83

  2. Apakah tangan anda pernah mengalami kram saat

  5

  17

  25

  83 menguleni adonan

  Bagian Pres Adonan

  3. Apakah tangan anda pernah tergores alat pres adonan

  4

  13

  26

  87 Pada bagian cetak adonan

  4. Apakah tangan anda pernah terjepit cetakan saat mencetak 1 3

  29

  97 adonan

  Bagian Langseng/Perebusan dan Penjemuran

  5. Apakah anda pernah terkena percikan air panas saat merebus 4 13

  26

  87 krupuk

  6. Apakah tangan anda pernah tergores alat jemuran krupuk 3 10

  27

  90 saat menjemur krupuk

  Bagian Penggorengan

  7. Apakah anda pernah terkena percikan minyak goreng saat

  4

  13

  26

  87 menggoreng krupuk

  8. Apakah anda pernah terkena panas api saat menggoreng 30 100 krupuk

  Bagian Pengemasan

  9. Apakah tangan anda pernah tersengat api saat mengemasi 5 17

  25

  83 krupuk Dari tabel 8 tentang jawaban kuesioner responden (20%) pernah mengalami kecelakaan responden berdasarkan kejadian kecelakaan kerja. Pada bagian Langseng/Perebusan dan kerja di ketahui sebanyak 83,3% responden Penjemuran sebanyak 4 responden (80%) pernah mengalami kecelakaan kerja. Pada pernah mengalami kecelakaan kerja. Pada bagian nguleni adonan sebanyak 5 responden bagian penggorengan sebanyak 4 responden (100%) pernah mengalami kecelakaan kerja, (80%) pernah mengalami kecelakaan pada bagian pres adonan sebanyak 4 responden kerja.Pada bagian pengemasan sebanyak 5 (80%) pernah mengalami kecelakaan kerja. responden (100%) pernah mengalami Pada bagian cetak adonan sebanyak 1 kecelakaan kerja.

  47

  

Tabel 9

Distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden berdasarkan kebiasaan ngobrol (Distraksi)

  Jawaban No Pernyataan Kebiasaan Ngobrol (Distraksi) Ya Tidak f % f %

  1. Apakah anda sering ngobrol dengan pekerja lain 20 67 10 33 saat proses kerja pembuatan krupuk berlangsung

  2. Apakah anda pernah di tegur pemilik saat anda 0 0 30 100 mengobrol dengan pekerja lain saat bekerja

  3. Apakah anda ngobrol sambil melihat lawan

  21 70 9 30 bicara anda

  4. Apakah anda ngobrol hanya mendengarkan 1 3 29 97 lawan bicara tanpa melihat lawan bicara anda

  5. Apakah anda ngobrol sejak pagi hari selama 13 43 17 57 bekerja

  6. Apakah anda ngobrol pada saat siang hari saat 23 77 7 23 bekerja

  7. Apakah yang anda obrolkan dengan pekerja lain 22 73 8 27 tentang acara TV

  8. Apakah yang anda obrolkan dengan pekerja lain 17 57 13 43 tentang masalah kehidupan pribadi anda

  9. Apakah yang anda obrolkan dengan pekerja lain 17 57 13 43 tentang masalah orang lain

  10. Apakah yang anda obrolkan dengan pekerja lain 19 63

  11

  37 tentang masalah pekerja di tempat kerja anda

  11. Apakah lawan bicara anda selalu mendengarkan 24 80 6 20 anda dengan baik

  12. Apakah lawan bicara anda memperhatikan anda 22 73 8 27 ketika sedang mengobrol

  13. Apakah lawan bicara anda nyambung dalam 22 73 8 27 obrolan yang anda bicarakan

  14. Apakah lawan bicara anda menanggapi obrolan 24 80 6 20 anda ketika anda berbicara

  15. Apakah anda tidak merasa terganggu ngobrol di 2 7

  28

  93 tempat kerja Dari tabel 9 tentang jawaban kuesioner ngobrol sambil melihat lawan bicaranya. responden berdasarkan ngobrol di ketahui 80% Jawaban kuesioner responden sebanyak 100% responden ngobrol dan lawan bicaranya tidak ngobrol dan tidak di tegur pemilik saat menanggapi obrolan ketika berbicara, sebanyak bekerja, sebanyak 97% responden tidak ngobrol 80% responden ngobrol dan lawan bicaranya dan tidak mendengarkan lawan bicara dan tidak selalu mendengarkan dengan baik, sebanyak melihat lawan bicara, sebanyak 93% responden 77% responden ngobrol pada saat siang hari tidak ngobrol dan tidak merasa terganggu tidak saat bekerja, sebanyak 73% responden ngobrol ngobrol di tempat kerja, sebanyak 57% tidak dan yang di obrolkan dengan pekerja lain ngobrol sejak pagi hari selama bekerja, tentang acara TV, sebanyak 73% responden sebanyak 43% responden tidak ngobrol dengan ngobrol dan lawan bicaranya pekerja lain tentang masalah kehidupan memperhatikannya ketika sedang mengobrol, pribadinya, sebanyak 43% responden tidak dan 73% lagi responden ngobrol dan lawan ngobrol dengan pekerja lain tentang masalah bicaranya nyambung dalam obrolan yang di orang lain, dan 37% responden tidak ngobrol bicarakan, dan sebanyak 70% responden

B. Analisa Bivariat

  49 dengan pekerja lain tentang masalah pekerja di tempat kerja.

  Total 25 83,3 5 16,7 30 100 Pada tabel 10 diketahui bahwa sebanyak 75,0% pekerja tidak ngobrol tidak pernah mengalami kecelakaan kerja.Sedangkan sebanyak 7,7% responden yang ngobrol tidak pernah mengalami kecelakaan kerja. Hasil uji statistik terdapat 3 cell (75,0%) yang mempunyai nilai

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 83,3%, sedangkan responden yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 16,7% responden. Di industri pembuatan krupuk ini terdapat berbagai jenis bagian dalam proses pengolahan produksi menjadi barang jadi. Ada 6 bagian dalam pengolahan krupuk tersebut diantaranya bagian nguleni adonan, bagian pres adonan, bagian cetak krupuk, bagian langseng (perebusan) dan penjemuran, bagian penggorengan, dan bagian pengemasan. Dari proses pembuatan krupuk tersebut masih ada pekerja yang bekerja kurang hati-hati masih sering di temuipekerja bekerja sambil ngobrol dengan pekerja lainnya saat proses kerja berlangsung. hal itu dapat mengakibatkan pekerja mengalami kecelakaan kerja seperti tangan terkilir dan kram saat menguleni adonan (bagian nguleni adonan), tangan tergores alat pres (pada bagian pres adonan), tangan terjepit cetakan saat mencetak adonan (pada bagian

  B. Kejadian Kecelakaan Kerja

  Lama Kerja responden sebagian besar responden bekerja >=5 tahun sebanyak 80,0%. Hal ini terjadi karena menurut data yang didapat dari responden bahwa pekerja sudah lama bekerja selama bertahun-tahun sejak di dirikan industri krupuk tersebut. Pendidikan responden sebagian besar pendidikan SD sebanyak 56,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian pekerja hanya berpendidikan rendah saja.

  Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 73,3% responden berusia 30-40 tahun, sebanyak 56,7% berjenis kelamin perempuan, sebanyak 80,0% responden lama kerja >=5 tahun dan sebanyak 56,7% responden pendidikan SD. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan data penelitian yang di dapat dari responden. sebagian besar Kebiasaan Ngobrol/Distraksidilakukan pekerja yang sudah berusia matang 30-40 tahun.Sesuai dengan data berdasarkan lama kerja pekerja yang sudah lama bekerja selama bertahun- tahun sejak di dirikan industri krupuk tersebut. Jenis Kelamin responden sebagian besar responden Perempuan sebanyak 56,7% dari pada 43,3% responden laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih cenderung ngobrol dengan pekerja lain terbukti bahwa sebanyak 80% responden membiasakan ngobrol dan lawan bicaranya menanggapi obrolan ketika berbicara.

  PEMBAHASAN

  square tidak layak di gunakan. Hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa uji chi square tidak layak di gunakan, maka harus menggunakan uji alternative Fisher’s Exact Test dan diperoleh nilai p value=0,009, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan ngobrol (Distraksi) dengan kejadian kecelakaan kerja. Hasil analisis diperoleh pula nilai OR=36,000, artinya pekerja yang ngobrol mempunyai peluang 36,000 kali mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan pekerja yang tidak ngobrol.

  expected count kurang dari 5, artinya uji chi

  (2,459-527,058) Tidak ngobrol 1 25,0 3 75,0 4 100

  1. Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol/ Distraksi dengan Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal.

  N % n % % Ngobrol 24 92,3 2 7,73 26 100 0,009 36,000

  Pernah Tidak Pernah

  OR 95%CI

  Value

  Kejadian Kecelakaan Kerja Total P

  (Distraksi)

  Kebiasaan Ngobrol

  

Tabel 10.

Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol/ Distraksi dengan Kecelakaan Kerja

A. Analisis Karakteristik Pekerja

  cetak adonan), terkena percikan air panas saat merebus (pada bagian langseng/perebusan), tangan tergores alat jemuran krupuk saat menjemur (pada bagian penjemuran), terkena percikan minyak goreng dan panas api (pada bagian penggorengan), serta tangan tersengat api saat mengemasi krupuk (pada bagian pengemasan).

  Kecelakaan Kerja adalah peristiwa yang tidak di harapkan, diinginkan dan tidak di sadari yang terjadi dan menimpa pekerja yang dapat mengakibatkan kerugian baik materiil maupun hilangnya jiwa seseorang yang terjadi di tempat kerja. Kecelakaan kerja dalam penelitian ini adalah kecelakaan yang terjadi sebagai akibat kerja atau terjadi di tempat kerja saat bekerja di industri pembuatan krupuk. Sesuai dengan teori Domino Heinrich dalam John Ridley (2010) Kecelakaan terdiri atas lima faktor yang saling berhubungan, yaitu : (1) kondisi kerja, (2) kelalaian manusia, (3) tindakan tidak aman, (4) kecelakaan, dan (5) cedera. Kelima faktor ini tersusun seperti kartu domino yang diberdirikan. Jika satu kartu jatuh, maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan roboh secara bersama. Ilustrasi ini mirip dengan efek domino, jika satu bangunan roboh, kejadian ini akan memicu peristiwa beruntun yang menyebabkan robohnya bangunan lain.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang ngobrol di tempat kerja sebanyak 86,67%, sedangkan responden yang tidak ngobrol di tempat kerja sebanyak 13,33%. Hal ini menunjukkan sebagian besar pekerja ngobrol di tempat kerja pada saat proses kerja berlangsung. Alasan responden ngobrol di tempat kerja pada saat proses kerja berlangsung, pertama adalah sebagian besar pekerja ngobrol karena lawan bicaranya menanggapi obrolannya ketika berbicara. Hal ini di buktikan dari jawaban responden pada kuesioner no.14 dimana 80% responden ngobrol dan lawan bicaranya menanggapi obrolan ketika berbicara. Alasan kedua yaitu sebagian besar pekerja ngobrol pada saat siang hari yang di buktikan dari jawaban responden pada kuesioner no.6 dimana 77% responden ngobrol pada saat siang hari pada saat bekerja, sebanyak 73% responden ngobrol dan yang di obrolkan dengan pekerja lain tentang acara TV, dan 73% responden lagi ngobrol dan lawan bicaranya memperhatikannya ketika sedang mengobrol. Alasan ketiga yaitu sebagian besar 73% responden ngobrol dan lawan bicaranya nyambung dalam obrolan yang di bicarakan, dan sebanyak 70% responden ngobrol sambil melihat lawan bicaranya. Menurut NHTSA, 2011 Kebiasaan ngobrol (Distraksi) adalah segala sesuatu yang mengalihkan perhatian pekerja dari tugas utama saat bekerja. untuk kata lain Distraksi adalah segala sesuatu yang mempengaruhi mata atau gangguan visual dan pikiran atau gangguan kognitif.

  D. Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol (Distraksi) dengan Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal

  Ada hubungan antara kebiasaan ngobrol dengan kejadian kecelakaan kerja sebagian besar (92,3%) responden yang ngobrol dan pernah mengalami kecelakaan kerja sedangkan yang tidak ngobrol dan pernah mengalami kecelakaan kerja (25,0%). Penyebab Kebiasaan ngobrol (Distraksi) disebabkan karena para pekerja merasa bosan dan kurang memusatkan konsentrasi pikiran di tempat kerja saat proses kerja berlangsung. Penelitian ini sesuai dengan pernyataan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan ngobrol (Distraksi) diantaranya ada tindakan manusia yang tidak aman (Unsafe Act) dan keadaan lingkungan yang tidak aman (Unsafe Condition). Dari hasil penelitian-penelitian, bahwa 80%-85% kecelakaan di sebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia, bahkan ada suatu pendapat, bahwa akhirnya langsung atau tidak langsung semua kecelakaan adalah dikarenakan faktor manusia.kurang kendali dari sistem manajemen merupakan sebab utama terjadinya kecelakaan kerja (Frank.E.Bird dan Jr.George L Jerman,2007).

C. Kebiasaan Ngobrol (Distraksi)

  Hasil Penelitian laindistraction and accident sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Bambang Endroyo dan Tugino (2007) yang menyatakan bahwa ada Ada Hubungan Faktor- faktor Penyebab Kecelakaan Kerja dengan Kecelakaan Kerja di Konstruksi. Penyebab Kecelakaan Kerja di inggris, tahun 1999, empat kecelakaan fatal terjadi per 100.000 pekerja

  51 (Howarth et.al 2000) dan di tahun 2005 tercatat 2,95 per 100.000 pekerja. menurut David A Cooling dalam bukunya Industrial Safety Management and Technology (1990) membahas mengenai penelitian Heinrich bersama Travellers Insurance Company yang melakukan analisa terhadap 75.000 kecelakaan industry dan menemukan hasil bahwa 88% dari seluruh kecelakaan disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia, 10% merupakan kondisi tidak aman, dan 2% peristiwa yang tidak dapat di hindari. Penelitian serupa juga di lakukan oleh Drs Bambang Endroyo, M Pd, S.E, M.T, Dr Ir Bambang E.Yuwono, M.S dan Dr Kartono M.Si (2009) yang menyatakan bahwa ada Hubungan Studi tentang model Penilaian Kematangan Perencanaan Keselamatan Pada Tahap Pra Konstruksi dengan Mitigasi Kecelakaan Konstruksi dalam Teory The Distraction Theory oleh Hinze Tahun 1996 (Suraji,2001). Teori ini menganggap bahwa Kecelakaan mungkin di hasilkan oleh Pengacauan Pekerja yang disebabkan oleh sumber-sumber fisik ataupun mental.dimana terdapat dua faktor sebagai berikut: (1) potensi resiko/bahaya atau

  2. Sebanyak 25 responden (83,3%) pernah mengalami kecelakaan kerja.

  berkepentingan untuk melanjutkan penelitian sejenis.

  (Distraksi), dan bahan penunjang bagi yang

  3. Bagi STIKes Kendal Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan, bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan kebiasaan ngobrol

  2. Bagi Industri Perlu waktu istirahat selama bekerja agar pekerja tidak merasa bosan dan tidak membiasakan ngobrol saat bekerja.terutama pada area yang mempunyai potensi bahaya tinggi untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja.

  1. Bagi Pekerja Perlu untuk lebih disiplin dalam bekerja agar tidak membiasakan ngobrol sambil berhadapan di tempat kerja sehingga dapat menekan terjadinya kecelakaan kerja.

  Saran

  (Distraksi) dengan kejadian kecelakaan kerja (p value=0,009).

  4. Ada hubungan antara kebiasaan ngobrol

  3. Sebanyak 5 responden (17%) pernah mengalami kecelakaan kerja di bagian nguleni adonan dann pengemasan krupuk

  (Distraksi) di tempat kerja

  distraksi/ pengacauan mental yang sudah

  1. Sebanyak 26 responden (86,67%) ngobrol

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Implikasinya bagi Kesehatan Masyarakat mampu memberikan pengarahan / penyuluhan kepada pekerja khususnya tentang Pengetahuan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di industri dengan upaya pencegahan preventif yaitu rangkaian kegiatan dalam rangka pencegahan suatu kejadian kecelakaan kerja dengan memelihara perlindungan kesehatan lingkungan maupun perorangan.dan peningkatan promotif yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan merupakan konsep kesatuan upaya kesehatan.

  F.Implikasi untuk Kesehatan Masyarakat

  dinyatakan bahwa kecelakaan kerja tidak datang dengan sendirinya, ada serangkaian peristiwa sebelumnya yang mendahului adanya suatu kecelakaan, dalam teori ini rangkaian peristiwa tersebut di gambarkan sebagai rangkaian kartu domino diantaranya sebagai berikut: kurangnya sistem pengendalian (Lack Of Control), penyebab dasar (Basic Cause), dan penyebab langsung (Immediate Cause). Penyebab langsung (Immediate Cause) yaitu Tindakan tidak aman (Unsafe Act) seperti kebiasaan ngobrol,bosan, kurang konsentrasi dan kondisi tidak aman (Unsafe Condition) seperti lampu yang terlalu silau di tempat kerja dan ada telpon dari teman saat sedang bekerja.

  Institut (ILCI). Dalam teori sederhana ini

  kerugian).Salah satu model teori domino yang diperkenalkan oleh International Loss Control

  Causation Model (model penyebab

  dikenali dan (2) tugas kerja/pekerjaan/aktivitas yang telah dirumuskan dengan baik. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyebab terjadinya suatu kecelakaan, banyak para praktisi memperkenalkan teori Loss

  4. Bagi Dinas Kesehatan Dinas Tenaga Kesehatan seharusnya memberikan penyuluhan tentang K3 secara umum dan bahaya kebiasaan ngobrol terhadap penurunan tingkat kecemasan

  (Distraksi) secara khusus, serta menjabarkan pada pasien dengan perawatan luka post

  lebih mendalam terhadap industri rumahan operasi fraktur ekstremitas bawah di pembuatan krupuk tentang pelaksanaan K3 RSUD kota dan kabupaten pekalongan, yang masih belum di terapkan, agar lebih Pekalongan: STIKES Muhammadiyah mendapat wawasan serta lebih Pekajangan Pekalongan meningkatkan jaminan mutu produk krupuk

  Notoatmodjo,Soekidjo2012.Metodologi di industri pembuatan krupuk ini.

  Penelitian Kesehatan.Jakarta:Rineka

  Cipta

DAFTAR PUSTAKA

  Aldisa Kusumingsara, Hery Sulianto, Wiwik Ridley John,2010.Ikhtisar Kesehatan dan

  Budiawan, Pengaruh Distraksi dan

  Keselamatan Kerja.Jakarta:Erlangga kelelahan kerja terhadap tingkat kewaspadaan masinis dan asisten

  Suma’mur,2009,HigienePerusahaandanKeseha

  masinis kereta api kaligung mas (studi tanKerja(HIPERKES).Jakarta:Sagung kasus di PT.KAI DAOP IV Semarang),

  Seto Semarang: Progam Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

  Umiyati, 2010.Faktor-faktor yang

  berhubungan dengan kelelahan kerja

  Anggraeni,Nila.2014.Hubungan Kepatuhan

  pada pekerja penjahit sektor usaha Penggunaan Alat Pelindung diri (APD) informal di wilayah ketapang cipondoh dengan Kejadian Kecelakaan Kerja tangerangtahun 2009: Fakultas Pada Pekerja Bagian Yoshimine Boiler

  kedokteran dan ilmu kesehatan program

  di PT.Industri Gula Nusantara.Kendal

  studi kesehatan Universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta, 149-152 Atkinson, Jacqueline M ,1997,Mengatasi stress

  di tempat kerja, Jakarta : Binarupa

  Undang-Undang No.1 Tahun 1970:Tentang Aksara

  Keselamatan Kerja

  DepkesRI,2001.ProfilKesehatanIndonesiaJakar ta.http://staf.ui.ac.id/system/files/users/ku

  ntarti/material/narasi 2001.pdf.

  Fauzan Dzulfiqar Aziz,2011.Penerapan Risk

  Management dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di Area Coal Crushing Plant (CCP) PT.Marunda Grahamineral Laung Tuhup Site Kalimantan Tengah.Surakarta:Fakultas

  Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 19-25

  Heinrich H.W.1980.Industrial Accident

  Prevention,New York:Mc.Graw Hill

  Book Company

  ILO.2003.Encyclopedia of Occupational

  Health and Safety

  Laila Febri Alfarini,Ristiana Mahala Sukmasari, Perbedaan efektivitas

  penggunaan teknik distraksi (musik klasik) dan relaksasi (nafas dalam)