Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Bagian Transaksi Energi Listrik PT. PLN (Persero) Area Medan

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN A Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah keberadaan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berawal dari

  dimulainya usaha Belanda bernama NV/NIGEM/OGEM membangun sentral listrik ditanah pertapakan yang saat ini menjadi lokasi PLN Area Medan di Jl. Listrik No. 8 Medan. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan pada tahun 1924, di Tebing Tinggi tahun 1927, di Sibolga (oleh NV ANIWM) Berastagi dan Tarutung Tahun 1929, di Tanjung Balai tahun 1931, di Labuhan Bilik tahun 1936 dan Tanjung Tiram pada tahun 1937.

  Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tanggal 17 agustus 1945, bergeraklah aksi karyawan perusahaan listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan listrik yang diambil alih itu, kemudian diserahkan kepada Pemerintah RI yakni kepada Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu maka dengan penetapan Pemerintah No. 1 SD/45 ditetapkanlah tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik.

  Dalam suasana hubungan antara Indonesia dan Belanda yang semakin memburuk, maka pada tanggal 3 oktober 1953 terbitlah surat keputusan Presiden No.

  163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai dari perwujudan pasal 33 ayat (2) UUD 1945. Setelah aksi ambil

  alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (yang meliputi Sumatera Utara dan Tapanuli) yang mulanya di kepalai oleh R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh) tahun 1959 yang dipimpin oleh Ahmad Syaifullah.

  Setelah itu Badan Pemilik Usaha (BPU) PLN berdiri dengan SK Menteri PUT NO. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan pun berubah.

  Perusahaan listrik di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau diubah namanya menjadi PLN Eksploitasi.

  Pada tanggal 1 januari 1956, BPU PLN dibubarkan memalui Peraturan Menteri PUT No. 9/PRT/64 dan kemudian dibentuklah 2 perusahaan Negara, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Kemudian dengan terbitnya Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkanlah pembagian daerah kerja PLN Sumatera Utara ditetapkan menjadi PLN Eksploitasi I.

  Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan Surat Keputusan Direksi PLN No. KPTS 009/DIRPLN/1966 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, dan Pemantang Siantar (yang berkedudukan di Tebing Tinggi). Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 mengubah bentuk perusahaan menjadi Perusahaan Umum (PERUM) yang isinya mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang, dan tanggung jawab untuk membangkitkan, menyalurkan, dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh wilayah RI. Dalam Surat Keputusan Menteri PULT No. 01/PRT/73 menetapkan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Menyusul kemudian terbitlah Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang mengubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah, dimana PLN Eksploitasi

  II berubah namanya menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara.

  Dengan berlakunya UU No. 15 tahun 1985 tentang ketenagalistrikan, Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara ditetapkan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK). Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektifitas usaha penyediaan tenaga listrik, maka tanggal 16 juni 1994 terbitlah Peraturan Pemerintah No. 23/1994 yang isinya menetapkan status PLN yang berubah dari Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO).

  Pada abad 21, PLN tidak harus mampu menghadapi tantangan yang ada, PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswada tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, disentralisasi, profit centre dan cost centre. Untuk mencapai tujuan itu, PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industry pada PJPT II yang bertanggung jawab cukup besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonisasi dengan instansi dan lembaga yang terkait, perlu dibina dan ditingkatkan terus.

  Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu besar, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara di masa

  • – masa mendatang serta
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996, di bentuk organisasi baru dibidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT. PLN (Persero) Pembangkit dan Penyaluran Sumatera bagian Utara.

  Dengan pembentukan organisasi baru PT. PLN (Persero) Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Utara yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi Pembangkit dan Penyaluran yang sebelumnya dikelola oleh PLN Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolahannya ke PLN Pembangkit dan Penyaluran SUMBAGUT. Sementara itu, PLN Wilayah II berkonsentrasi pada bidang distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada tahun 2003 PT. PLN (Persero) Wilayah II berubah menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

  Wilayah kerja PT PLN (Persero) Wilayah Summatera Utara meliputi Wilayah Propinsi Sumatera Utara dengan luas 71.680,68 km², Propinsi Sumatera Utara terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota dengan Kabupaten / Kota tersebut terdiri dari 417 Kecamatan dan secara keseluruhan desa sebesar 5.856 desa / kelurahan. sebagian besar berada didaratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias yang terlihat pada ( Gambar 2.1 ).

Gambar 2.1 Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

  B Visi & Misi dan Tujuan Perusahaan.

  1 Visi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

  Adapun Visi dari PT. PLN (Persero), yaitu diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

  2 Misi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara a.

  Menjalankan bisnis kelistrikan danbidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

  b.

  Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

  c.

  Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

  d.

  Menjalankan kegiatan yang berwawasan lingkungan. PT PLN Wilayah Sumatera Utara dengan wilayah kerja seluruh Propinsi

  Sumatera Utara mempunyai georafis, demografis, sosial budaya dan sumber daya ekonomi. Oleh sebab itu walaupun sebagai etitas bisnis yang tersendiri, setelah mempertimbangkan kondisi dan situasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan, seluruh unsur pimpinan PLN Wilayah Sumatera Utara telah berketetapan hati merumuskan Visi dan Misi PLN Wilayah Sumatera Utara, yang diharapkan mampu diemban atau dijabarkan oleh PLN Wilayah Sumatera Utara untuk memberikan pelayanan tenaga listrik yang baik bagi masyarakat Sumatera Utara.

C. Logo dan Makna Perusahaan

  1. Bentuk Lambang

  Bentuk, warna dan 11ambing Perusahaan resmi digunakan adalah sesuai yang tercantum pada lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. 031/DIR/76 Tanggal 01 Juli 1976, mengenai Pembuatan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara

Gambar 2.2 Logo Perusahaan

  2. Elemen – elemen Dasar Lambang

  2.1 Warna Kuning

  Menjadikan bidang dasar bagi elemen

  • – elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insane yang berkarya di perusahaan ini.

  2.2 Petir atau Kilat

  Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat tepat para insane PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insane perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

2.3 Tiga Gelombang

  Memiliki arti gayaenergi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang sering sejalan dengan kerja keras para insane PT. PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberikan warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tepat) seperti halnya listrik yang diperlukan dalam kehidupan manusia.

D. Struktur Organisasi Perusahaan

  Dalam menjalankan badan usaha, suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan komponen dalam suatu badan usaha / organisasi. Struktur organisasi menjelaskan tentang adanya pembagian

  • – kerja dan menjelaskan tentang bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda beda tersebut dikoordinasikan.

  Struktur organisasi juga menunjukkan spealisasi

  • – spealisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan dikoordinasikan. Struktur organisasi juga menunjukkan spealisasi
  • – spealisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

  Struktur organisasi yang digunakan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan adalah menggunakan jenis struktur organisasi fungsional “Line and Staff Organization” atau gabungan dari pada jenis struktur organisasi fungsional dengan unsur

  • – unsur yang terdiri dari unsure pimpinan, unsur pelaksanaan, dan unsur pengawasan.

  Berikut ini skema dari Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan:

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Medan Berdasarkan bagan struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Medan di atas, masing

  • – masing fungsional memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

1. Manajer Area

  Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha melalui optimalisasi seluruh sumber daya secara efisien, efektif dan sinergi.Pengelolaan perusahaan pembangkit, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai secara efisien, meningkatkan mutu dan keandalan serta pelayanan pelanggan, dan memastikan terlaksananya Good Corporate Governance(GCG) di PT. PLN (Persero) Area Medan. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

  a) melakukan kegiatan pengusaha pembangkit (skala kecil) secara efisien, hemat energy, handal dan ramah lingkungan.

  b) Mengusulkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Area Medan.

  c) Memastikan program Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Area Medan, dilaksanakan sesuai penetapan Direksi.

  Menetapkan kebijakan strategis terkait pengelolaan pengusahaan

  d)

pembangkitan, pendistribusian, dan penjualan tenaga listrik Area Medan.

  e) Menjamin pengelolaan kegiatan pengusahaan pembangkitan, pendistribusian,

  dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang baik dalam upaya peningkatan pelayanan pelanggan.

  f) Mengelola sistem manajemen kinerja unit dan manajemen mutu termasuk

  menetapkan target kinerja unit-unit dibawah koordinasinya, memonitoring dan mengendalikan pelaksanaannya.

  g) Memastikan pelaksanaan kebijakan pokok pengembangan mekanisme niaga dan operasi yang telah ditetapkan direksi.

  Menetapkan kebijakan strategis penyusunan dan pemantauan manajemen

  h) resiko Area Medan. i) Mengembangkan dan memelihara kompetensi anggota organisasi. j) Menetapkan laporan Menejemen Area Medan

2. Asissten Manajer (Asman) Jaringan

  Bertanggung jawab atas rencana dan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan Pembangkit Tenaga Listrik Mikro Hidro (PLTMH) untuk menjamin mutu dan keandalan jaringan distribusi. Hasil / output pendistribusian energi listrik yang kontiniu dan handal. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

  a) Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) untuk kegiatan operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

  b) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi, PDKB, serta PLTMH.

  Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Operasi dan

  c) Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

  d) Melakukan analisa dan evaluasi kinerja Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi dan PDKB.

  e) Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja proteksi distribusi dan pelayanan teknik.

  Melakukan verifikasi dan validasi asset distribusi secara periodik.

  f)

  g) Mengkoordinasikan penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan SOP untuk setiap jenis pekerjaan distribusi guna tercapainya Zero Accident.

  h) Melakukan koordinasi dalam rangka operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi dengan Rayon/instansi terkait termasuk PFK.

  

Menyusun pola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi yang efisien.

  i)

  2.1. Sub Bagian Supervisor Operasi Distribusi

  Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pengoperasian jaringan distribusi sesuai SOP untuk menjamin keandalan, keamanan, mutu dan efisien penyaluran tenaga listrik. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Menyusun Program Rencana Kerja Operasi.

  b) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Operasi Jaringan Distribusi sesuai SOP.

  Melaksanakan pemutakhiran data asset distribusi secara berkala.

  c) Melakukan pengendalian pengoperasian jaringan distribusi.

  d) e) Mengendalikan dan memonitoring pelaksanaan operasional teknik.

  f) Mengkoordinasikan dengan Area, Rayon dan Instansi terkait dalam rangka operasi jaringan distribusi.

  g) Mengevaluasi kinerja operasi.

  2.2. Sub Bagian Supervisor Pemeliharaan Distribusi Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan jaringan distribusi untuk meningkatkan keandalan, keamanan, mutu dan efisiensi jaringan distribusi. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Merencanakan penyusunan Program Rencana Kerja (PRK).

  b) Melaksanakan dan mengevaluasikan kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi sesuai SOP dan anggaran yang ditetapkan.

  Merencanakan kebutuhan material operasi dan pemeliharaan untuk

  c)

meningkatkan keandalan dan keamanan jaringan distribusi termasuk PRK. d)

  Melaksanakan koordinasi dengan rayon dan bagian terkait dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi.

  e) Menyiapkan peralatan kerja untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

2.3. Sub Bagian Supervisor PDKB

  Bertanggung jawab dalam mengelola pekerjaan PDKB untuk meningkatkan keandalan, keamanan, mutu dan efisensi jaringan distribusi. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan PDKB.

  b) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan PDKB sesuai dengan SOP.

  c)

  Mengusulkan Surat Perintah Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan dan Surat Penunjukan Pengawas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

  d) Melaksanakan inventarisasi dan mengusulkan peremajaan peralatan PDKB.

  e) Memonitor masa berlaku dan mengusulkan sertifikat / brevet personil PDKB.

  f) Mengusulkan revisi SOP atau mengajukan SOP baru ke komisi PDKB

  g)

  Melaporkan penyelesaian pekerjaan kepada kepala operasi

3. Asisten Manajer (Asman) Transaksi Energi Listrik

  Bertanggung jawab dalam kegiatan transaksi energi pelanggan dan Area / Rayon / Unit terkait, pengendalian susut dan pemeliharaan meter transaksi untuk memenuhi standar operasional yang berlaku.Hasil / output laporan transaksi energi listrik, susut dan pemeliharaan meter transaksi. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan Manajemen Billing.

  b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi sistem AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat) terkait dengan proses billing.

  Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP.

  c) d) Memonitoring dan mengendalikan realisasi penggunaan anggaran SKKI/SKKO.

  e) Mengkoordinasikan kegiatan operasional dibagian transaksi energi.

  f) Mengevaluasi dan mengendalikan susut, PJU, P2TL, AMR, Pemeliharaan APP, pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur meter transaksi.

  Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi.

  g)

  Melaksanakan settlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam pengelolaan

  h) transfer price energy. i) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pemasangan dan pemeliharaan AMR. j) Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan hasil penerapan metrologi secara berkala.

  Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP.

  k) Mengkoordinasikan kegiatan wiring dan Setting APP. l) m) Mengkoordinasikan dengan bagian dan instansi yang berwenamg untuk

  kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

3.1. Sub. Bagian Supervisor Pemeliharaan Meter (Har Meter)

  Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan meter transaksi untuk akurasi pengukuran pemakaian energi listrik. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Memonitor Program Pemeliharaan Meter Transaksi yang disebabkan oleh meter rusak, buram, macet dan tua.

  b) Memonitor pelaksanaan dan pemeliharaan AMR.

  Merencanakan kebutuhan Kwh meter untuk pemeliharaan.

  c) d) Memonitor pelaksanaan hasil peneraan metrologi secara berkala.

  Menyiapkan data pendukung RKAP untuk kebutuhan pemeliharaan meter

  e) transaksi.

  f) Memonitor pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP serta meter elektronik (ME) dan sistem AMR yang dikerjakan pihak ketiga.

  g) Melaksanakan pengujian alat ukur, pembatas dan kelengkapannya untuk material baru atau bekas andal.

  Memastikan hasil sampling peneraan APP baru hasil metrology dan rekondisi

  h) pihak ketiga. i) Memonitor manajemen segel APP.

3.2. Sub Bagian Supervisor Pengendalian Susut (DalSut)

  Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian susut jaringan, menertibkan PJU / Reklame liar dan pelaksanaan P2TL. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

  a) Memonitor pelaksanaan penekanan susut dan berkoordinasi dengan bagian / Rayon terkait.

  b) Memetakan dan melaporkan perkembangan susut Area dan Rayon secara berkala.

  Melakukan updating data PJU secara berkala.

  c)

  d) Melakukan koordinasi dan pengawasan hasil P2TL yang telah dilakukan dengan bagian atau Rayon terkait.

  e) Melakukan evaluasi kinerja pihak ketiga berdasarkan SLA (Service Level Agreement).

  

Membuat target operasi serta memonitor pelaksanaan P2TL secara rutin.

  f) Memastikan kelengkapan P2TL sesuai aturan.

  g) h)

  Melaksanakan komunikasi dengan bagian terkait dan instansi berwenang untuk pelaksanaan P2TL.

  i) Melakukan analisa dan evaluasi (ANEV) atas hasil pelaksanaan P2TL.

3.3. Sub Bagian Supervisor Transaksi dan Energi

  Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian dan keakuratan APP. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Memastikan antara data pelanggan dan APP terpasang.

  b) Membuat laporan hasil berita acara pemeriksaan.

  c) Berkoordinasi dengan bagian terkait tentang kelainan APP.

  d) Memvalidasi data kelainan APP.

  e) Memeriksa pemakaian energi listrik pelanggan prabayar secara berkala.

  f) Memeriksa dan mengecek pemakaian energi listrik pelanggan prabayar secara

  berkala

4. Asisten Manajer (Asman) pelayanan dan Administrasi

  Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan dan pengendalian kegiatan bidang administrasi dan keuangan yang meliputi sumber daya manusia, kesekretariatan, anggaran, keuangan dan akuntansi untuk mendukung laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu serta mencapai target kinerja sesuai tujuan perusahaan. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Mengelola peningkatan Integritas Layanan Publik (ILP).

  b) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan tenaga kerja.

  c)

  Mengkoordiasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM dan Pelanggan.

  d) Memonitor data pelanggan.

  e) Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi pembayaran.

  f) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan.

  g) Mengkoordinir dan mengelola Anggaran Investasi, Anggaran Operasi dan Cash Budget.

  h) Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan pihak ketiga. i) Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat. j)

  Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan pemeliharaan gedung.

  k) Mengkoordinasikan proses pelanggaran disiplin pegawai. l) Mengevaluasi fasilitas / sarana kerja, permintaan perlengkapan K3/APK, tunjangan kecelakaan kerja. m) Memonitor realisasi anggaran. n)

  Memproses permohonan SPPD / Perjalanan Dinas

4.1. Sub Bagian Supervisor Administrasi Umum

  Bertanggung jawab atas proses administrasi SDM, kegiatan kesekretariatan, proses akuntansi dan keuangan untuk menjamin terpenuhinya tertib administrasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rincian tugas sebagai berikut : a) Melaksanakan pengelolaan tenaga kerja.

  b) Melaksanakan pengelolaan K3.

  c)

  Melaksanakan investigasi kejadian kecelakaan kerja, kebakaran, kebanjiran, dan musibah lain yang terkait K3.

  d) Melaksanakan pengelolaan sarana kerja dan administrasi perkantoran.

  e) Melaksanakan pengelolaan fungsi keuangan dan akuntansi.

  f) Melaksanakan fungsi kehumasan.

  

Menyiapkan data pendukung RKAP untuk bagian pelayanan dan administrasi.

  g)

  h) Melaksanakan rekonsiliasi data dengan fungsi terkait atas pendapatan, bank, hutang-piutang, persekot dinas, dan PUMP-KPR/BPRP. i) Menyiapkan rincian biaya di Rayon untuk rencana alokasi dan dana operasional

4.2. Sub. Bagian Supervisor Pelayanan Pelanggan

  Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan fungsi Pelayanan Pelanggan, administrasi pelanggan, dan pengelolaan pendapatan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pengamanan pendapatan. Rincian tugas pokok sebagai berikut : a) Melaksanakan dan mensupervisi fungsi Pelayanan Pelanggan sesuai proses bisnis.

  b) Melaksanakan kunjungan pelanggan potensial (TM/TT).

  Menyiapkan rencana Tingkat Mutu Pelayanan secara periodeik dan

  c) menindaklanjuti pencapaian TMP.

  d) Melaksanakan kegiatan Riset Pasar dan menyusun Data Potensi Pasar (Captive Power).

  e) Mengelola peta segmentasi pelanggan.

  f) Melaksanakan supervise untuk penyempurnaan layanan PB/PD di Rayon.

  Memastikan proses PB/PD dan SPJBTL pelanggan Potensial sesuai

  g) kewenangannya.

  h) Memonitor penertiban SIP/SPJBTL. i) Memonitor Mutasi Data Induk Langganan (DIL) dan memelihara arsip Data Induk Langganan.

  Memonitor laporan penagihan lain-lain (multi guna, P2TL, BP).

  j) k) Memonitor dan mensupervisi pengendalian piutang pelanggan. l) Memonitor proses pemutusan sementara, bongkar rampung, piutang ragu-ragu dan usaha penghapusan piutang.

Dokumen yang terkait

Model Allometrik Biomassa dan Massa Karbon Bambu Belangke (Gigantochloa pruriens Widjaja.) di Hutan Rakyat Desa Sirpang Sigodang, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun

1 0 7

Model Allometrik Biomassa dan Massa Karbon Bambu Belangke (Gigantochloa pruriens Widjaja.) di Hutan Rakyat Desa Sirpang Sigodang, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun

0 0 15

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia 1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia - Mekanisme Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Pada Kanto

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Mekanisme Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 15

Tingkat Kecemasan Suami Dalam Menghadapi Istri yang Menjalani Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2014

0 0 44

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Tingkat Kecemasan Suami Dalam Menghadapi Istri yang Menjalani Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2014

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kerjasama Tim dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada PT.Pangripta Cons Medan

0 0 25

Pengaruh Kerjasama Tim dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada PT.Pangripta Cons Medan

0 1 12

BAB II PROFIL INSTANSI - Analisis Perhitungan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai Tetap Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

0 0 20

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Bank Sumut - Analisis Pengaruh Giro Terhadap Pertumbuhan Bank Sumut KCP Marendal

0 0 15