Rancang Bangun Alat Pembuat Sari Pada Kacang Kedelai (Glycine Max)

  40 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian.

  Mulai Merancang bentuk alat

  Menggambar dan menentukan dimensi alat

  Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan

  Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan Merangkai alat

  Pengujian alat Laya k?

  Pengukuran parameter

  41 a

  Analisis data Dat

  Selesa

  42 Lampiran 2. Spesifikasi alat 1.

  Dimensi Panjang = 33,5 cm Lebar = 40 cm Tinggi = 110 cm 2. Bahan

  Mata pisau = Stainless steel Rangka = Besi Tabung screw = Stainless steel

  Hopper = Stainless steel

  Tabung = Stainless steel 3. Dimensi mata pisau

  Diameter = 5,4 cm Panjang = 22 cm 4.

Motor Listrik

  Tenaga = 1 HP Daya listrik = 750 watt Voltase = 220 V Kecepatan tanpa beban = 1400 rpm

  1 1 4.950.000 2 4.950.000 0,4808 1,08 2.570.357 3 4.950.000 0,3080 1,166 1.777.684

  Biaya perbaikan = Rp 22,9/jam 9.

  Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 8%, n) (F/P, 8%, n-1) D t

  = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund

  t

  Biaya penyusutan (D) D

  Biaya tetap (BT) 1.

  Jam kerja alat per tahun = 2400 jam/tahun ( asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2015)

  Bunga modal dan asuransi = Rp 240.000/tahun 10.

  Biaya listrik = Rp 1.149/jam 8.

  43 Lampiran 3. Analisis ekonomi 1.

  Biaya operator = Rp. 40.000/hari 7.

  Produksi/hari = 49,12 kg/hari 6.

  Jam kerja = 8 jam/hari 5.

  Nilai akhir alat (S) = Rp 550.000 4.

  Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3.

  Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 5.500.000 2.

  Unsur produksi 1.

  • 1 4.950.000

  44 2.

Bunga modal dan asuransi (I)

  Bunga modal pada bulan Maret 6 % dan Asuransi 2% I =

  = = Rp. 264.000/tahun

  3. Pajak Pajak = 2 % . P = 2% x 5.500.000 = Rp. 110.000 / tahun .

  4. Biaya sewa gedung Sewa gedung = 1 % . P = 1% x 5.500.000 = Rp. 55.000 / tahun

  Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun Pajak Gedung Biaya tetap

  Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun (Rp)/tahun (Rp)/tahun (Rp)/tahun 1 4.950.000 264.000 110.000 55.000 5.379.000,00

  2 2.570.357 264.000 110.000 55.000 2.999.357,00 3 1.777.684 264.000 110.000 55.000 2.206.684,00 4 1.383.990 264.000 110.000 55.000 1.812.990,00

  110.000 55.000 5 1.147.806 264.000 1.576.806,00 b.

  Biaya tidak tetap (BTT) 1.

  Biaya perbaikan alat (reparasi)

  45 = Rp. 24,75/jam

  2. Biaya listrik Motor listrik 1 HP = 0,750 kW Biaya listrik = 0,750 kW x Rp. 1.532/kWH = Rp. 1.149/jam

  3. Biaya operator Biaya operator = Rp. 5.000 / jam

  Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp. 6.173,75/jam c.

Biaya pengupasan nanas

  Tahun BT

  1.812.990,00

  1.106,58

  2.400 6.173,75 0,162

  1.576.806,00

  5

  1.122,52

  2.400 6.173,75 0,162

  4

  (Rp/tahun) x (jam/tahun)

  1.149,09

  Biaya pokok = + BTT]C Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun

  1.202,60

  2.400 6.173,75 0,162

  C (jam/kg) BP (Rp/kg) 1 5.379.000,00 2.400 6.173,75 0,162 1.363,23 2 2.999.357,00

  BTT (Rp/jam)

  3 2.206.684,00 2.400 6.173,75 0,162

  46 Lampiran 4. Break even point

  Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan

  dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.

  Biaya tidak tetap (V) = Rp. 6.173,75(1 jam = 6,14 kg) = Rp. 1.005,49/kg

  Diasumsikan setiap proses pembuatan sari didapatkan sari sebesar 1,5 L. Harga sari kedelai per liter Rp 7.500,00.

  Penerimaan setiap produksi (R) = harga sari kedelai

  • – harga kedelai = Rp. 15.000
  • – Rp. 10.000/kg = Rp. 5.000/kg

  Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengupas nanas sebanyak : N =

  = = 394,73 kg/tahun

  47 Lampiran 5. Net present value Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-

COF ≥ 0

  Investasi = Rp. 5.500.000 Nilai akhir = Rp. 550.000 Suku bunga bank = Rp 8 % Suku bunga coba-coba = Rp 10 % Umur alat = 5 tahun Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh

  = Rp. 73.680.000/tahun Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun

  Pembiayaan Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun)

  (Rp/tahun)

  6,14

  1 1.363,23 2400 20.088.557,28

  6,14

  2 1.202,60 2400 17.721.513,60

  6,14

  3 1.149,09 2400 16.932.990,24

  6,14

  4 1.122,52 2400 16.541.454,72

  6,14 1.106,58 16.306.562,88

  5 2400

  Cash in Flow 8 %

  1. = Pendapatan x (P/A, 8%,5)

Pendapatan

  = Rp. 73.680.000 x 3,993 = Rp. 294.204.240

  48 = Rp. 374.330

  Jumlah CIF = Rp. 294.578.570

  Cash out Flow 8% 1.

  Investasi = Rp. 5.500.000 2.

  = Pembiayaan x (P/F, 8%,n) Tabel perhitungan pembiayaan

Pembiayaan

  Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp/tahun) 1 20.088.557,28 0,9259 18.599.995,19 2 17.721.513,60 0,8573 15.192.653,61 3 16.932.990,24 0,7938 13.441.407,65 4 16.541.454,72 0,7350 12.157.969,22 5 16.306.562,88 0,6806 11.098.246,70

  Total 70.490.272,36

  Jumlah COF = Rp. 5.500.000 + Rp. 70.490.272,36 = Rp. 75.990.272,36

  NPV 8% = CIF

  • – COF = Rp. 294.578.570
  • – Rp. 75.990.272,36 = Rp. 218.588.297,64

  Jadi besarnya NPV 8% adalah Rp. 218.588.297,64 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Lampiran 6. Internal rate of return Dengan menggunakan metode IRR akan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % perode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.

  Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat

  dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  1 (i 1 – i

2 )

  • IRR = i

  Suku bunga bank paling atraktif (i

  1 ) = 8%

  Suku bunga coba-coba ( > dari i ) (i ) = 10%

  1

  1. = Pendapatan x (P/A, 10%,5) Pendapatan

  = Rp. 73.680.000 x 3,791 = Rp. 279.320.880

  2. = Nilai akhir x (P/F, 10%,5)

Nilai akhir

  = Rp. 550.000 x 0,6209 = Rp. 341.495

  Cash out Flow 10% 1.

  Investasi = Rp. 5.500.000 2.

  = Pembiayaan x (P/A, 10%,5) Tabel perhitungan pembiayaan

Pembiayaan

  Tahun (n) Biaya (P/F, 10%, n) Pembiayaan (Rp/tahun) 1 20.088.557,28 0,9091 18.262.507,42 2 17.721.513,60 0,8264 14.645.058,84 3 16.932.990,24 0,7513 12.721.755,57 4 16.541.454,72 0,6830 11.297.813,57 5 16.306.562,88 0,6209 10.124.744,89

  Total 67.051.880,30

  Jumlah COF = Rp. 5.500.000 + Rp. 67.051.880,30 = Rp. 72.551.880,30

  NPV 10 % = 279.662.375

  • – 72.551.880,30 = Rp. 207.110.494,7

  Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:

  IRR = i

  • (i

  1

  1 – i

  2

  ) = 8% + x (10% - 8%) = 8% + (19,04 x 2%) = 46,09 % Lampiran 7. Gambar penelitian Kacang kedelai yang sudah direndam

  Proses pengepresan Proses penyaringan

  Ampas Hasil Press Lampiran 8 Gambar alat pembuat sari pada kacang kedelai Tampak depan

  Tampak belakang Lampiran 10 Gambar teknik alat pembuat sari pada kacang kedelai

  RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI PADA KACANG KEDELAI Lampiran 10 Gambar teknik hopper dan tabung

  58 Lampiran 11 Gambar teknik mata pisau

  59 Lampiran 12 Gambar teknik tabung screw

  60 Lampiran 13 Gambar teknik screw

  61 Lampiran 14 Gambar teknik reducer

  62 Lampiran 15 Gambar teknik kerangka alat

  63 Lampiran 16. Perhitungan sabuk v, rpm, dan daya

  Perhitungan panjang sabuk V

  L = 2C + 1,57(D + d) + dimana: L = Panjang efektif sabuk (mm) C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm) D = Diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm) d = Diameter luar efektif roda transmisi yang kecil (mm) Panjang sabuk V dari motor listrik ke speed reducer

  L = 2(27,5) + 1,57(6+3) + L = 69,21 cm

  L = 27,24 inch = 27 inch Panjang sabuk V dari speed reducer ke screw press

  L = 2(45,5) + 1,57(10+8) + L = 119.28 cm

  L = 46,96 inch = 47 inch

  Perhitungan revolusi per menit (rpm)

  64 D

  2 = 3,94 inch

  N

  1 = 1400 rpm

  Dit : N

  2 = ...?

  Formulasi : N

  2 /N 1 = D 1 /D

  2 N 2 /1400 rpm = 3,15 inch/3,94 inch

  N

  2 x 3,94 inch = 3,15 inci x 1400 rpm

  N

  2 = 3,15 inci x 1400 rpm/3,94 inci

  N = 1119,2 rpm

  2 Revolusi per menit untuk speed reducer

  Dik : D

  1 = 1,8 inch Rasio = 1 : 40

  D

  2 = 2,36 inch

  N

  1 = 1400/40 rpm = 35

  Dit : N = ...?

  2 Formulasi :

  N

  2 /N 1 = D 1 /D

  2 N 2 /35 rpm = 1,8 inch/2,36 inch

  N

  2 x 2,36 inch = 1,8 inci x 35 rpm

  65 Maka rpm pada screw press ialah 1119,2 revolusi per menit sedangkan rpm pada speed reducer sebesar 17,5 revolusi per menit.

  Perhitungan daya (P)

  P =

  = = 1 HP

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Terjadinya Epitelialisasi Pada Luka Bakar Derajat Dua Dengan Pemakaian Aloe Vera Dan Moist Exposed Burn Oinment Pada Hewan Coba

0 1 13

Perbandingan Terjadinya Epitelialisasi Pada Luka Bakar Derajat Dua Dengan Pemakaian Aloe Vera Dan Moist Exposed Burn Oinment Pada Hewan Coba

0 0 16

Identifikasi Periode Kritis Dengan Uji Interval Bebas Gulma Dalam Berbagai Varietas Pada Tanaman Sorgum ( Sorgum bicolor L.) Muench Dilihat Pada Aspek Pertumbuhan Vegetatif

0 0 12

Identifikasi Periode Kritis Dengan Uji Interval Bebas Gulma Dalam Berbagai Varietas Pada Tanaman Sorgum ( Sorgum bicolor L.) Muench Dilihat Pada Aspek Pertumbuhan Vegetatif

0 0 6

Identifikasi Periode Kritis Dengan Uji Interval Bebas Gulma Dalam Berbagai Varietas Pada Tanaman Sorgum ( Sorgum bicolor L.) Muench Dilihat Pada Aspek Pertumbuhan Vegetatif

0 0 15

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Bank Indonesia - Sistem Internal Kontrol Kas Pada Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara

0 0 21

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan - Sistem Pengawasan Internal Kas Pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT.KPBN) Cabang Medan

0 0 13

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sepsis Neonatorum 2.1.1. Definisi - Prokalsitonin Sebagai Tes Diagnostik Sepsis Bakterialis Pada Neonatus

0 4 14

Penghalusan Citra Lokal Adaptif Pada B-Spline Hirarki

0 0 19

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Tentang Flash - Perancangananimasi Pengenalan Alat Transportasi Pada Tingkat Taman Kanak-Kanak(TK) Dengan Menggunakan Adobe Flash CS

0 0 24