Makalah Kepuasan Kerja Kepuasan Konsum
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
STUDI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA (SUATU STUDI KASUS)
A STUDY OF CIVIL SERVANT WORK SATISFACTION
IN KUTAI KARTANEGARA REGENCY (A CASE STUDY)
Ida Bagus Made Agung Dwijatenaya1) dan Rita Ariani2)
1)
Dosen Faperta Unikarta dan Ketua STIE Tenggarong
2)
Balitbangda Kutai Kartanegara
Email : dwijatenaya@yahoo.coo.id
ABSTRACT
The aim of this study was to find out affecting of factors working condition and colleagues significant to the
working satisfaction of partial and simultan in Kutai Kartanegara Regency. The data were collected through
questionnaire and the samples were selected by simple random sampling. Analysis tool which was used to
test a hypothesis was Program Statistical Product and Service Solution (SPSS) vertion 13.0 for windows.
The results of this study showed that working condition and cooleagues have a significant effect on the
employees’ satisfaction.
Key words: the working satisfaction, working condition and cooleagues.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor kondisi kerja dan rekan kerja yang signifikan
secara parsial terhadap kepuasan kerja pagawai negeri sipil Kabupaten Kutai Kartanegara dan mengetahui
besarnya pengaruh faktor kondisi kerja dan rekan kerja yang signifikan secara simultan terhadap kepuasan
kerja pagawai negeri sipil Kabupaten Kutai Kartanegara. Instrumen yang digunakan untuk menilai
kepuasan kerja adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling.
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Program Statistik Produk dan Service Solution
(SPSS) versi 13.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan kondisi kerja dan rekan kerja berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai, baik secara parsial maupun secara bersamsama (simultan).
Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Kondisi Kerja, dan Rekan Kerja
PENDAHULUAN
Sejalan dengan laju dan perkembangan
pelaksanaan pembangunan nasional dalam
era globalisasi, era liberalism perdagangan
dan terutama menghadapi tantangan era
reformasi
di
segala
bidang
dalam
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan
dan tugas-tugas pembangunan, merupakan
tantangan yang sangat berat bagi aparatur
sipil negara. Tugas berat dan kompleks ini,
semakin terasa dengan adanya pelimpahan
wewenang oleh pemerintah pusat melalui
otonomi daerah. Setelah berjalan lima belas
tahun otonomi daerah
masih dijumpai
kendala dan hambatan oleh aparatur sipil
Negara
dalam
rangka
memberikan
pelayanan optimal bagi masyarakat. Untuk
itu, pelayanan prima pada masyarakat yang
dimaksud tercermin dari kinerja pegawai
tersebut.
Gerbang Etam [33]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Untuk
menjawab
tantangan
ISSN 1978-838X
era
benar kuat sehingga ia mangkir. Sebaliknya
globalisasi dan era reformasi ini, pemerintah
pegawai yang merasa tidak atau kurang puas
sebagai suatu organisasi perlu mengelola
akan menggunakan berbagai alasan untuk
pegawainya yang sering disebut sebagai
tidak masuk kerja.
sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil
Kepuasan Kerja merupakan penilaian
Negara berdasarkan falsafah yang tidak
atau
hanya mengakui pentingnya efisiensi dan
terhadap
efektifitas
juga
karyawan/pegawai tidak selalu sama bentuk,
mengakui pentingnya nilai pegawai sebagai
jenis dan bobot kepuasannya karena banyak
individu. Salah satu unsur pokok dalam
sekali variasi yang dilakukan setiap orang
organisasi adalah keadaan dan kemauan
untuk mencari kepuasan, termasuk dalam hal
para pegawai untuk memberikan sebagian
ini adalah kepuasan kerja. Pada dasarnya
daya upaya masing-masing secara nyata
kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
pada sistem kerjasama organisasi. Konsep
individual. Setiap individu akan memiliki
ini memfokuskan perhatian pada bagaimana
tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
memotivasi orang untuk bekerja secara
dengan nilai-nilai yang berlaku pada dirinya.
manusiawi.
Semakin
kerja
saja,
akan
tetapi
Selain itu, lingkungan yang
menyenangkan
akan
memicu
seorang
cerminan
dari
perasaan
pekerjanya.
banyak
pekerja
Masing-masing
aspek-aspek
dalam
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan
pegawai untuk bekerja dengan lebih baik,
individu
pada
kepuasan yang akan dirasakan dan begitu
akhirnya
akan
mempengaruhi
kepuasan kerja pegawai yang bersangkutan.
Kepuasan kerja menjadi masalah yang
menarik
dan
cukup
masyarakat.
dilakukan
tinggi
tingkat
pula sebaliknya.
Kepuasan kerja dikelompokkan menjadi
dua kategori yaitu satisfiers (intrinsik faktor)
dan
atau mitivator dan dissatifiers (ekstrinsik
Hasil penelitian yang telah
faktor) atau higiene faktor ( Herzberg dalam
individu,
industri
serta
Gibson, 1992). Satisfiers adalah faktor atau
pengalaman banyak organisasi menunjukkan
situasi yang dibuktikan sebagai sumber
terhadap korelasi yang kuat antara kepuasan
kepuasan kerja. Adanya faktor ini akan
kerja dengan tingkat kepatuhan terhadap
menimbulkan kepuasan, tetapi tidak hadirnya
aturan kerja. Artinya telah terbukti bahwa
faktor ini tidaklah selalu mengakibatkan
pegawai
ketidak puasan. Kepuasan kerja dipengaruhi
kerjanya
oleh
baik
makin
bagi
kepentingan
penting,
tersebut,
yang
beberapa
tinggi
akan
ahli
tingkat
kepuasan
rendah
tingkat
oleh berbagai faktor.
faktor-faktor
Menurut Robbins
kemangkirannya, demikian pula sebaliknya.
(2001)
yang
mendorong
Hal ini berarti bahwa seorang pegawai yang
kepuasan kerja adalah kerja yang secara
puas akan hadir ditempat tugasnya tepat
mental menantang, ganjaran yang pantas,
waktunya kecuali ada alasan yang benar-
kondisi kerja yang mendukung, dan rekan
Gerbang Etam [34]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Selanjutnya
Berbagai cara dapat dilakukan di dalam
menurut Herzberg dalam Gibson (1992)
meningkatkan kepuasan kerja diantaranya
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
dengan cara menciptakan suasana dan
kerja adalah (a) upah/gaji, (b) jaminan
lingkungan kerja yang baik dan dukungan
pekerjaan, (c) kondisi kerja (suasana dan
teman kerja. Bagi banyak orang kadang-
lingkungan kerja), (d) status, (e) prosedur
kadang pekerjaan yang aman lebih penting
perusahaan,
supervise
daripada upah atau kesempatan untuk maju.
(kepemimpinan, (g) rekan kerja, (h) prestasi,
Adanya keinginan jaminan di masa yang
(i)
(k)
akan datang, yang bukan semata-mata untuk
kemajuan, (k) kemajuan, (l) pekerjaan itu
mendapatkan kepuasan hari ini, maka orang
sendiri, dan (m) kesempatan berpresatasi
lebih memilih pekerjaan yang menjamin
(promosi).
tentang
kontinuitas. Oleh sebab itu, dapat dilihat di
dilakukan
masyarakat minat untuk menjadi pegawai
antara lain yang dilakukan oleh Johan (2002);
negeri tetap besar hal ini dibuktikan dari
Dwijatenaya (2003); Prabu (2005); Soeharto
jumlah pendaftar menjadi calon pegawai
(2010); Widodo (2010); Puspasari R (2011);
negeri sipil jauh lebih dari formasi yang
sekerja
yang
mendukung.
(f)
pengakuan,
kepuasan
mutu
(j)
tanggung
Berbagai
kerja
jawab,
penelitian
telah
banyak
Upaya meningkatkan kepuasan kerja
tersedia.
Kelancaran pelaksanaan tugas
para pegawai bukanlah suatu yang mudah,
akan terwujud apabila suatu lembaga atau
karena disini pimpinan dituntut untuk mampu
organisasi dalam keadaab stabil dan posisi
terlibat
kerja yang mantap. Tiap-tiap orang dalam
secara
langsung
dengan
bawahannya, artinya dalam rangka mencapai
organisasi
tujuan organisasi tersebut harus mengetahui
pekerjaannya atau tidak takut diberhentikan
segala kemampuan, kemauan atau kehendak
dalam pekerjaannya. Perasaan aman yang
dan
dengan
demikian akan mengakibatkan kepuasan
mengetahui apa yang diinginkan tentu saja
kerja meningkat dan selanjutnya mendorong
akan
orang
kebutuhan
lebih
pegawainya,
mempermudah
untuk
akan
untuk
merasa
bekerja
aman
lebih
dalam
semangat.
mengarahkan dan membimbingnya. Dengan
Perasaan senang dan aman ditentukan oleh
demikian, faktor persepsi pegawai terhadap
suasana dan lingkungan kerja yang baik.
kepemimpinan,
Lingkungan
akan
mempengaruhi
kerja
kepuasan kerja pegawai yang bersangkutan.
menyenangkan
Kepuasan
seseorang.
kerja
juga
dipengaruhi
oleh
akan
Akan
yang
baik
menambah
tetapi,
dan
gairah
sebaliknya
beberapa faktor lainnya, yaitu pembayaran
lingkungan yang tidak menyenagkan akan
(gaji
sendiri,
mengurangi gairah kerja. Beberapa pendapat
promosi pekerjaan, kepenyeliaan (supervisi)
tentang suasana dan lingkungan kerja yang
dan rekan kerja (Luthan dalam Umar, 2001).
mempengaruhi hasil kerja dikemukakan oleh
dan
upah),
pekerjaan
itu
beberapa
ahli.
Gitosudarmo
(1997)
Gerbang Etam [35]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
mengatakan bahwa faktor lingkungan fisik
kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena
berpengaruh terhadap perilakku dan prestasi
itu, tidaklah mengejutkan apabila mempunyai
kelompok, yang meliputi ruangan yang tertata
rekan kerja yang ramah dan mendukung
dengan baik, kenyamanan dari suhu, dan
menhantarkan kepuasan yang meningkat.
udara dalam rungan.
Perilaku seorang atasan juga merupakan
mengemukakan
Nitisemito (1996)
lingkungan
kerja
adalah
determinan
utama dari kepuasan kerja.
segala sesuatu yang ada disekitar pekerja
Bukan
dan dapat mempengaruhi mereka dalam
karyawan akan merasakan kepuasan kerja
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
apabila penyelia lansung bersifat ramah dan
Faktor-faktor lingkungan kerja antara lain :
dapat memahami, menawarkan pujian untuk
pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara,
kinerja yang baik, mendengarkan pendapat
musik, keamanaan dan kebisingan. Robbins
karyawan dan menunjukan suatu minat
(2001) menyatakan bahwa karyawan lebih
pribadi kepada mereka (Robbins, 2001).
menyukai kaadaan fisik sekitar yang tidak
Membicarakan teman kerja maka berarti
berbahaya atau merepotkan. Temperatur,
membahas
cahaya,
faktor-faktor
didefinisikan sebagai dua orang atau lebih
lingkungan lain tidak esktrim. Selain itu,
berkumpul dan berinteraksi serta saling
fasilitas yang bersih dan relatif modern, serta
tergantung untuk mencapai tujuan tertentu.
dengan
Orang-orang
keributan,
alat-alat
dan
dan
peralatan
yang
memadai.
rahasia
kelompok
lagi
kelompok
bahwa
kerja.
bekerjasama
karena
mereka
umumnya
Kelompok
dalam
suatu
membutuhkan
Sumber daya manusia merupakan unsur
bantuan orang lain untuk mencapai tujuan-
yang terpenting, pemeliharaan hubungan
tujuan yang penting. Secara fisik dan mental
yang kontinu dan serasi dengan teman kerja
intelektual dengan bekerja bersama dalam
dalam
sangat
wadah kelompok tujuan-tujuan tersebut akan
penting. Adanya hubungan yang serasi dan
lebih mudah tercapai (Gitosudarmo, 1997).
berkelanjutan akan meningkatkan kepuasan
Selanjutnya Nitisemito (1996) berpendapat
kerja pegawai. Oleh karena itu, bagian yang
bahwa semangat dan kegairahan kerja pada
mengelola sumber daya manusia mutlak
hakekatnya
perlu memahami hal ini dalam usahanya
pengejawatahan/perwujudan daripada moral
memelihara
harmonis
kerja yang tinggi.
organisasi.
Berdasarkan
suatu
dengan
lembaga
menjadi
hubungan
seluruh
yang
anggota
merupakan
hasil
pengamatan
perlunya
langsung, kecenderungan kekurang puasan
teman kerja dan memelihara hubungan agar
pegawai tampak dari beberapa indikasi,
tercipta suasana yang harmonis disampaikan
seperti kekurang puasan kerja karena ketidak
berikut ini. Kebanyakan karyawan, bekerja
merataan dalam pemanfaatan fasilitas kantor
merupakan
yang ada, adanya beberapa bagian yang
Beberapa
pandangan
suatu
tentang
cara
untuk
mengisi
Gerbang Etam [36]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
memiliki ruangan yang tidak sesuai dengan
berbagai
kapasitas, karena seringnya pimpinan dinas
Untuk itu, kajian ini berpangkal tolak pada
luar dan beberapa faktor lainnya. Keadaan ini
teori kepuasan kerja yang dikemukakan oleh
mempunyai dampak terhadap penyelesaian
Herzberg dan Robbins (2001) yaitu pada
tugas-tugas kantor diantaranya ada kalanya
konsep pengaruh
pimpinan
kerja terhadap kepuasan kerja.
merasakan
kesulitan
faktor
yang
mempengaruhinya.
kondisi kerja, dan rekan
para
Berdasarkan kajian teoritis dan empiris
pegawai banyak yang menganggur pada saat
seperti diuraikan di atas, maka diperlukan
jam kerja, ada sebagian pegawai yang
pembuktian kembali melalui studi terhadap
terlihat sibuk sementara yang lain santai,
kepuasan
duduk-duduk dan mondar-mandir.
Kabupaten
memanfaatkan
seperti
yang
dasarnya
tenaga
bawahan,
disebutkan
cenderung
di
Kondisi
atas,
bermuara
pada
kepada
kerja
pegawai
Kutai
negeri
sipil
Kartanegara
yang
mengambil kasus pada Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah.
Adapun masalah
ketidak puasan pegawai dikarenakan oleh
yang
suatu sikap suka atau tidak suka terutama
dirumuskan sebagai berikut (1)
terhadap sistem kondisi kerja, hubungan
faktor
kerja, sistem promosi, disiplin, pembinaan
mempunyai pengaruh yang signifikan secara
kerja serta faktor-faktor lainnya (Simamora ,
parsial terhadap kepuasan kerja pagawai
1999 ).
negeri sipil Kabupaten Kutai Kartanegara dan
dikaji
dalam
kondisi
penelitian
kerja
dan
ini
dapat
apakah
rekan
kerja
Sebagai pegawai pemerintahan, yang
(2) apakah faktor kondisi kerja dan rekan
sekaligus sebagai abdi negara dan abdi
kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
masyarakat
secara simultan terhadap kepuasan kerja
serta
mempunyai
peranan
penting sebagai pemikir, sebagai perencana,
pagawai
penggerak
Kartanegara
partisipasi
masyarakat
dalam
proses pembangunan dan sekaligus sebagai
pengendali
dan
pengawas
negeri sipil Kabupaten Kutai
Tujuan yang hendak dicapai dalam
pelaksanaan
penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui
pembangunan itu sendiri kondisi demikian
pengaruh faktor kondisi kerja dan rekan kerja
akan sangat mengganggu prestasi kerja
yang
institusi
kepuasan
maupun
prestasi
sebagai pegawai.
kerja
individu
Kajian teoritis dan
signifikan
kerja
Kabupaten
Kutai
secara
parsial terhadap
pagawai
negeri
Kartanegara
sipil
dan
(2)
emperis menunjukkan bahwa kepuasan kerja
mengetahui
pegawai masih rendah. Pegawai mempunyai
kondisi kerja dan rekan kerja yang signifikan
peranan
secara simultan terhadap kepuasan kerja
penting
melaksanakan
kepuasan
bahkan
kelancaran
tugas-tugas,
kerja
perlu
dalam
haruslah
lebih
sehingga
dipertahankan
ditingkatkan
pagawai
besarnya
pengaruh
faktor
negeri sipil Kabupaten Kutai
Kartanegara
melalui
Gerbang Etam [37]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
METODE PENELITIAN
model analisis menggunakan SPSS 13.0.
Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian kuantitatif.
ISSN 1978-838X
Rancangan penelitian
Teknik analisis data berdasarkan prinsipprinsip statistik deskriptif dan pendekatan
adalah rencana dan struktur penyelidikan
statistik Inferensial.
yang disusun sedemikian rupa sehingga
digunakan untuk menguji hipotesis yang
akan
diajukan
dapat
diperoleh
jawaban
untuk
adalah
Model analisis yang
Model
Regresi
Linear
pertanyaan-pertanyaan penelitian (Kerlinger,
Berganda (Multiple Regresion Linear) yaitu
2006).
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan
(independent
metode
yang
terikat (dependent variable) (Supranto, 2001).
mengambil sampel dari suatu populasi dan
Pengujian hipotesis digunakan uji F untuk
menggunakan
membuktikan
survei,
yaitu
penelitian
kuisioner/daftar
pertanyaan
sebagai alat pengumpul data.
Penelitian
Penelitian
dilaksanakan
dan
simultan
menguji signifikansi masing-masing variabel
Provinsi
bebas terhadap variabel terikat digunakan uji
Kartanegara
Populasi
negeri,
baik
penelitian
sebagai
pimpinan maupun staf. Jumlah populasi
penelitian adalah 81 pegawai negeri sipil
(aparatur sipil Negara).
yang
rumus
Jumlah sampel
t.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel
digunakan
dalam
diambil
dengan
variabel dependen, yaitu kepuasan kerja
Slovin
sehingga
pegawai, konsisi kerja, dan rekan kerja.
Pengambilan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
responden.
jawaban
simple random sampling.
kepuasan
validitas
yang
penelitian ini tediri atas independen dan
sampel responden ditempuh dengan metode
Pengujian
yang
Daerah
pegewai
67
pengaruh
bebas
Pengembangan
Timur.
diperoleh
variabel
terhadap variabel terikat. Selanjutnya untuk
Kalimantan
menggunakan
apakah
variabel
Badan
Kutai
responden
terhadap
di
Kabupaten
adalah
mempunyai
variable)
dan
reliabilitas
responden,
pegewai
ditemukan
adalah
bahwa
cenderung
negative (kurang puas). Perhitungan melalui
instrumen telah dilakukan melalui bantuan
bantuan komputer
komputer program SPSS 13.0, diperoleh
menunjukkan
hasil bahwa semua butir instrumen adalah
responden menyatakan kepuasan pegawai
valid dan reliabel.
Sumber data yang
dengan
posisi
digunakan dalam penelitian ini adalah data
kategori
kurang
primer dan sekunder.
Pengumpulan data
pegawai pada pernyataan kurang puas,
primer dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dicerminkan oleh kondisi ruangan yang relatif
dibantu oleh enumerator. Pengolahan data
negatip (kurang baik). Walaupun kepuasan
dengan
kerja pegawai kecenderungan negatip, akan
bantuan
komputer
berdasarkan
program SPSS 13.0,
bahwa
saat
mayoritas
ini
puas.
pegawai
tergolong
pada
Kecenderungan
Gerbang Etam [38]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
tetapi jawaban responden untuk pindah
meningkatkan kepuasan kerja pegawai perlu
bekerja baik ke bagian lain maupun ke
ditingkatkan.
instansi
meningkat diharapkan akan meningkatkan
lain
sebagian
besar
responden
Kepuasan
menjawab tidak berkeinginan untuk pindah.
produktivitas
Untuk itu,
instansi/badan
upaya meningkatkan kondisi
pegawai,
akan
kerja
yang
sehingga
kinerja
meningkat
secara
ruangan kerja perlu diupayakan. Dukungan
keseluruhan. Tabel 1. menyajikan tanggapan
rekan
atas pertanyaan atau pernyataan dimensi
kerja,
juga
menunjukkan
kecenderungan yang positif (baik).
kepuasan kerja pegawai.
Oleh
sebab itu suasana kerja dalam rangka
Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja Pegawai (Y), 2015
Skor
Pernyataan
Y1
Y2
Y3
Y4
1
2
3
4
5
6
Merasa puas
dengan posisi
pekerjaan
sekarang.
Berkeinginan untuk
pindah ke lain
bagian di Instansi
ini
Berkeinginan
pindah ke instansi
lain
Frekuensi
6
16
12
16
10
Persen
9,0
23,9
17,9
23,9
14,9
Frekuensi
Persen
17
25,4
15
22,4
16
23,9
7
10,4
12
17,9
0
0
67
100
Frekuesi
Persen
18
26,9
12
17,9
15
22,4
12
17,9
8
11,9
2
3,0
67
100
Merasa puas
dengan kondisi
ruangan saat ini
Frekuensi
Persen
19
28,4
14
20,9
12
17,9
11
16,4
5
7,5
6
9,0
67
100
15
22,4
10
14,9
10
14,9
13
19,4
14
20,9
67
100
5
6
Jml
Y5
Merasa puas
Frekuensi
5
dengan rekan kerja Persen
7,5
saat ini
Sumber: Hasil Olah Data Primer oleh Peneliti.
7
Jml
67
100
Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Kondisi Kerja Pegawai (X1), 2015
Skor
Pernyataan
1
2
3
4
X1.1
Kondisi ruangan
seimbang dengan
jumlah pegawai
Frekuensi
Persen
10
14,9
11
16,4
20
29,9
6
9,0
17
25,4
3
4,5
67
100
X1.2
Fasilitas kerja sudah
sesuai dengan volume
kerja
Frekuensi
Persen
19
28,4
13
19,4
25
37,3
4
6,0
5
7,5
1
1,5
67
100
X1.3
Pengaturan cahaya
Frekuensi
6
14
13
8
21
5
67
Gerbang Etam [39]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
dalam ruangan sudah
sehat dan memenuhi
syarat
Persen
9,0
20,9
19,4
11,9
31,3
7,5
100
X1.4
Kondisi ruangan
mendapatkan suhu
dan kelembaban yang
memdai
Frekuensi
Persen
15
22,4
17
25,4
11
16,4
6
9,0
11
16,4
7
10,4
67
100
X1.5
Kondisi ruangan bebas
dari kebisingan
Frekuensi
Persen
3
4,5
16
23,9
11
16,4
16
23,9
16
23,9
5
7,5
67
100
Sumber: Hasil Olah Data Primer oleh Peneliti.
Berdasarkan data yang diperoleh dari
hasil
jawaban
mengenai
kondisi
kerja
Jawaban
kerja
responden
mengelompok
terhadap
rekan
pada
kategori
baik
ditunjukkan
Tabel
3..
pegawai sebagaimana ditunjukkan Tabel 2.
sebagaimana
adalah respon jawaban cenderung negatif
Kerjasama antar pegawai dalam melakukan
(kurang baik). Jawaban responden terhadap
pekerjaan sehari-hari cenderung memberikan
pernyataan kondisi ruangan yang seimbang
jawaban
dengan
Jawaban responden terhadap terciptanya
jumlah
pegawai
kecenderungan
negatif sebesar 61,2 persen.
responden
terhadap
kesesuaian
positif
Jawaban
suasana
saling
fasilitas
sesama
pegawai
sebesar
62,7
membutuhkan
memberikan
persen.
diantara
respon
kerja dengan volume kerja cenderung negatif
kecenderungan jawaban positif.
sebesar 85,1 persen. Hal ini berarti bahwa di
responden terhadap indikator adanya saling
dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja
membantu
pegawi,
pekerjaan respon jawaban kecenderungan
maka
diperlukan
peningkatan
di
dalam
Jawaban
menyelesaikan
pasilitas kerja seperti pengadaan komputer
positif sebesar 67,6 persen.
untuk setiap pegawai. Pengaturan cahaya
responden terhadap terciptanya suasana
dalam ruangan yang memenuhi syarat dan
komunikasi dan koordinasi yang harmonis
sesuai dengan kesehatan mayoritas pegawai
memberikan respon kecenderungan jawaban
menjawab baik.
positif.
Hal ini bermakna bahwa
Jawaban
Berdasarkan data tersebut dapat
mayoritas pegawai telah memahami bahwa
disimpulkan bahwa kepuasan kerja dalam
kesehatan
dari
rangka meningkatkan kinerja pegawai negeri
Ruangan yang sehat, akan
sipil ditentukan oleh adanya dukungan rekan
kehidupan ini.
adalah
faktor
utama
berdampak pada kesehatan masing-masing
kerja sesuai
pegawai yang berada di tempat tersebut.
(2001). Adanya kerjasama yang baik antar
Demikian juga, jawaban responden terhadap
pegawai,
kondisi ruangan yang bebas dari kebisingan
membutuhkan dan saling membantu antar
menunjukkan
pegawai,
positif.
jawaban
yang
cenderung
dengan pendapat
adanya
dan
suasana
terciptanya
Robbins
saling
suasana
komunikasi dan koordinasi yang baik akan
Gerbang Etam [40]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
berpengaruh
pegawai
terhadap
yang
pada
kepuasan
kerja
akhirnya
akan
ISSN 1978-838X
meningkatkan kerja pegawai.
Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel Rekan Kerja Pegawai (X2), 2015
Skor
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
Jml
X2.1
Kerjasama antar
pegawai dalam
melakukan
pekerjaan seharhari.
Frekuensi
Persen
3
4,5
13
19,4
9
13,4
17
25,4
18
26,9
7
10,4
67
100
X2.2
Adanya
keterbukaan dan
kerjasama antar
bidang atau antar
pegawai.
Frekuensi
Persen
8
11,9
16
23,9
13
19,4
14
20,9
14
20,9
2
3,0
67
100
X2.3
Tercipta suasana
saling
membutuhkan
diantara sesama
pegawai
Frekuensi
Persen
3
4,5
16
23,9
8
11,9
15
22,4
21
31,3
4
6,0
67
100
X2.4
Adanya saling
membantu di dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Frekuensi
Persen
1
1,5
6
9,0
8
11,9
21
31,3
25
37,3
6
9,0
67
100
11
16,4
5
7,5
17
25,4
24
35,8
6
9,0
67
100
Tercipta suasana
komunikasi dan
Frekuensi
4
koordinasi yang
Persen
6,0
harmonis
Sumber: Hasil Olah Data Primer oleh Peneliti
X2.5
adalah
analisis
95 persen (α = 0,05).
pendekatan
statistik
komputer program SPSS versi 13.0 diperoleh
inferensial. Analisis statistik diawali dengan
hasil yang diringkas sebagaimana disajikan
pengujian persyaratan klasik ekonomitrika.
pada Tabel 4 berikut ini.
Hasil
Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda
Variabel-Variabel
yang
Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai Negeri Sipil, 2015
Analisis
kuantitatif
selanjutnya
dengan
penelitian
persyaratan
terpenuhi.
klasik
menunjukkan
ekonomitrika
bahwa
telah
Selanjutnya dilakukan pengujian
Melalui bantuan
hipotesis dan model analisis yang digunakan
Variabel
Koefisien
Nilai t
Sig
untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah
Kondisi
Kerja (X1)
0,53
(dibulatkan)
5,14
(dibulatkan)
0,00
Rekan
Kerja (X2)
0,25
(dibulatkan)
2,37
(dibulatkan)
0,02
Model Regresi Linear Berganda (Multiple
Regresion Linear) dengan taraf kepercayaan
Gerbang Etam [41]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Konstanta R2 = 0,461
Fhit = 27,32 Sig =
= 4,07
t tabel = 1,65
0,00
R = 0,679
Ftabel = 2,75
Sumber: Hasil Olah Data Primer oleh Peneliti
pegawai negeri sipil/aparatur sipil negara
Berdasarkan
sebesar
46,1
sedang
(Sugiyono,
Tabel
4,
maka
diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut ini.
pada Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara hanya
persen termasuk kategori
2001),
sedangkan
Y = 4,07 + 0,53X1 + 0,25X2
sisanya sebesar 53,9 persen dijelaskan oleh
Berdasarkan persamaan regresi tersebut
faktor lain yang tidak termasuk ke dalam
dapat dipahami beberapa hal, yakni (a) nilai
model.
konstanta sebesar 4,07 menyatakan bahwa
Hasil uji F besarnya
tingkat signifikan
jika tidak ada kondisi kerja dan rekan kerja,
adalah 0,00 lebih kecil dari standar signifikan
maka
0,05 (α = 0,05).
kepuasan
pegawai
sebesar
4,07
Selanjutnya F hitung
satuan, (b) koefisien regresi untuk variabel
diperoleh hasil 27,32 lebih besar dari F tabel.
kondisi kerja sebesar
Berdasarkan
0,53 menyatakan
data
tersebut
dapat
diberi
bahwa setiap penambahan per satu aktivitas
makna bahwa hipotesis yang diajukan, yakni
yang berkaitan dengan kondisi kerja akan
kondisi
meningkatkan
bersama-sama
kepuasan
kerja
pegawai
sebesar 0,53 satuan, dan (c) koefisien
regresi untuk variabel rekan kerja sebesar
kerja
dan
rekan
kerja
secara
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.
Selanjutnya untuk menguji signifikansi
0,25 menyatakan bahwa setiap perubahan
masing-masing
per satu aktivitas yang berkaitan dengan
variabel terikat digunakan uji t, yaitu dengan
rekan
membandingkan nilai t hitung terhadap t tabel
kerja,
maka
akan
meningkatkan
variabel
bebas
terhadap
kepuasan kerja pegawai negeri pada Badan
pada
Penelitian
kepercayaan 95 persen dengan derajat
dan
Pengembangan
Daerah
taraf
signifikan
0,05
atau
pada
Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 0,25
kepercayaan
satuan.
sampel - jumlah variabel). Berdasarkan hasil
(dk)
sebesar
n-k
(jumlah
perhitungan statistik untuk variabel kondisi
Pengujian Hipotesis
kerja diperoleh t hitung sebesar
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh
hasil bahwa nilai R sebesar
0,679 yang
5,14 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,00.uji.
hitung
dikonsultasikan
dengan
Jika t
t
tabel
mengandung makna bahwa variabel kondisi
menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari
kerja dan rekan kerja memiliki hubungan
t tabel. Data tersebut mengandung makna
yang kuat terhadap kepuasan kerja pegawai.
bahwa kondisi kerja berpengaruh secara
2
Nilai R square (R ) sebesar
0,461 yang
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai
mengandung makna bahwa kondisi kerja dan
dapat diterima.
rekan
untuk rekan kerja diperoleh t hitung sebesar
kerja
pengaruhnya
mampu
terhadap
menjelaskan
kepuasan
kerja
Hasil perhitungan statistik
2,37 dan tingkat signifikansi sebesar 0,02.
Gerbang Etam [42]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Hal ini mengandung makna bahwa terdapat
digalakkan melalui reformasi birokrasi akan
pengaruh dan hubungan yang signifikan
dapat tercapai, apabila kondisi kerja pegawai
antara varibel rekan kerja dengan kepuasan
yang baik mendukung.
kerja pegawai.
Kondisi kerja akan mentukan kepuasan
kerja pegawai sesuai dengan pendapat yang
Pengaruh
Kondisi
Kerja
terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai
dikemukakan oleh Robbins (2001). Robbins
(2001)
menyatakan bahwa karyawan lebih
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menyukai kaadaan fisik sekitar yang tidak
kondisi kerja berpengaruh secara positif dan
berbahaya atau merepotkan. Temperatur,
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai
cahaya,
negeri
dan
lingkungan lain tidak esktrim. Selain itu,
Pengembangan Daerah Kabupaten Kutai
fasilitas yang bersih dan relatif modern, serta
Kartanegara.
dengan
pada
Badan
Penelitian
Sebagaimana disajikan pada
keributan,
alat-alat
dan
dan
faktor-faktor
peralatan
yang
Tabel 4. yang menjelaskan bahwa besarnya
memadai.
nilai t hitung sebesar 5,14 lebih besar dari t
kondisi
tabel.
Hal mengandung makna bahwa
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai,
apabila kondisi kerja pegawai semakin baik,
juga sesuai dengan pendapat Herzberg.
maka kepuasan kerja pegawai negeri akan
Herzberg menyatakan lingkungan yang baik
semakin baik pula.
dan nyaman akan memudahkan karyawan
Kondisi kerja adalah suasana kerja
untuk
Temuan penelitian ini adalah
kerja
berpengaruh
mengerjakan
tugas
positif
dengan
dan
baik.
pegawai yang dibentuk oleh lima indikator.
Lingkungan kerja yang nyaman dapat dinilai
Indikator tersebut adalah kondisi ruangan
dari fasilitas yang bersih, modern, peralatan
yang seimbang dengan jumlah pegawai,
atau perlengkapan kantor yang memadai,
fasilitas kerja yang sudah sesuai dengan
serta lingkungan kerja yang tenang dan
volume kerja, pengaturan cahaya dalam
aman. Temuan penelitian ini sejalan dengan
ruangan yang sehat dan memenuhi syarat,
temuan penelitian Puspasari R (2011) yang
kondisi ruangan mendapatkan suhu dan
meneliti tentang ‘Gambaran Kepuasan Kerja
kelembaban
dan kondisi
Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum
ruangan bebas dari kebisingan. Kondisi kerja
DKI Jakarta (PAM JAYA) Jakarta Pusat.
yang
Demikian juga, temuan penelitian ini sejalan
baik
yang
memdai,
akan
mampu
meningkatkan
kepuasan kerja pegawai yang pada akhirnya
dengan
meningkatkan kinerja pegawai. Peningkatan
menyatakan
kinerja
maka
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pada
kepuasan pegawai.
pegawai
secara
selanjutnya
akan
peningkatan
kinerja
keseluruhan.
individu,
berpengaruh
organisasi
penelitian
Prabu
variabel
(2005)
yang
lingkungan
kerja
secara
Peningkatan kinerja yang
Gerbang Etam [43]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Pengaruh Rekan Kerja terhadap Kepuasan
maka berarti membahas kelompok kerja.
Kerja Pegawai
Sebagaimana pendapat Gitosudarmo (1997)
Hasil
penelitian
sebagaimana
orang-orang
bekerjasama
dalam
suatu
ditunjukkan Tabel 4. menemukan bahwa
kelompok
rekan kerja berpengaruh positif dan signifikan
bantuan orang lain untuk mencapai tujuan-
terhadap kepuasan kerja pegawai. Pengaruh
tujuan yang penting. Secara fisik dan mental
signifikan ini ditunjukkan oleh hasil uji t hitung
intelektual dengan bekerja bersama dalam
sebesar 2,37 lebih besar dari t tabel. Hal ini
wadah kelompok tujuan-tujuan tersebut akan
mengandung makna bahwa apabila rekan
lebih mudah tercapai. Membentuk kelompok
kerja pegawai semakin baik, maka kepuasan
kerja yang baik sangat diperlukan oleh
kerja pegawai negeri akan semakin baik pula.
sebuah organisasi.
karena
mereka
membutuhkan
Terciptanya suasana
Rekan kerja dibentuk oleh lima indikator.
komunikasi dan koordinasi yang harmonis
Indikator tersebut meliputi adanya kerjasama
antar pegawai akan memudahkan organisasi
yang baik antar pegawai di dalam melakukan
tersebut di dalam mencapai tujuannya. Fakta
pekerjaannya
adanya
di lapangan menunjukkan tujuan-tujuan yang
keterbukaan dan kerjasama antar bidang
gagal dicapai oleh sebuah organisasi tidak
atau antar pegawai, terciptanya suasana
terlepas
saling membutuhkan dan saling membantu
koordinasi yang baik.
antar pegawai, adanya rasa saling membantu
dalam suatu organisasi termasuk di Badan
dalam
Penelitian
sehari-hari,
menyelesaikan
oleh
dan
gagalnya
membangun
Setiap pekerjaan
Pengembangan
Daerah
pekerjaan,
serta
komunikasi
dan
Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai
koordinasi yang baik. Rekan kerja yang baik
kaitan pekerjaan antara satu bidang dengan
berpengaruh
terciptanya
suasana
kepuasan
kerja
bidang lainnya. Kepuasan kerja dapat timbul
akhirnya
akan
karena kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi
Pada
meliputi kebutuhan harga diri dan kebutuhan
dasarnya bahwa seseorang dalam bekerja
aktualisasi diri yang dapat dipenuhi ketika
akan
pegawai harus bekerja sebagai satu tim, dan
pegawai
terhadap
yang
meningkatkan
pada
kinerja
merasa
pegawai.
nyaman
dan
tinggi
kesetiaannya apabila didalam pekerjaannya
mempunyai dampak pada motivasi kerjanya.
memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
apa yang diinginkan.
Temuan
penelitian
sesuai
dengan
Berdasarkan
hasil
penelitian,
pendapat yang dikemukakan oleh Herzberg
pembahasan dan interpretasi yang diuraikan
dalam Gibson (1992) dan Robbins (2001)
pada bab sebelumnya serta mengacu pada
bahwa kepuasan kerja pegawai dipengaruhi
beberapa
oleh berbagai faktor salah satunya adalah
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
rekan kerja.
sebagai berikut ini.
Membicarakan rekan kerja
teori
dan
hasil
penelitian
Kondisi kerja pegawai
Gerbang Etam [44]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
adalah respon jawaban cenderung negatif
(kurang baik).
tercermin
dari
Rekan kerja yang juga
kelompok
kerja
pegawai
menunjukkan kategori baik.
Kondisi kerja dan rekan kerja memiliki
keeratan hubungan pada kategori kuat yang
ISSN 1978-838X
DAFTAR PUSTAKA
Dwijatenaya, Ida Bagus Made Agung. 2003.
Analisis Faktor Internal Organisasi
Yang mempengarugi Kepuasan Kerja
Pegawai Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten
Kutai
Kartanegara.
(Tesis).
Makassar:
Universitas
Hasanuddin Makasar.
ditunjukkan oleh nilai koefisen korelasi ( R )
sebesar 0,679. Kondisi kerja dan rekan kerja
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja pegawai,
baik
Gibson, James L., John M. Ivancevich and
James H. Donnelly, Jr.
1992.
Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses.
(Nunuk Adiarni dan Lyndon Saputra
Pentj.). Jakarta: Erlangga.
secara parsial maupun secara bersam-sama
(simultan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kondisi
kerja
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap kepuasan pegawai, akan
tetapi kondisi kerja saat ini masih dinyatakan
kurang baik. Secara teoritis dan bukti-bukti
empiris menunjukkan bahwa kondisi kerja
yang baik berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja pegawai.
Kepuasan kerja
Gitosudarmo, Indriyo dan Inyoman Sudita.
1997. Perilaku Keorganisasia. Edisi
Pertama.
Yogyakarta:
BPFEYogyakarta.
Johan, Rita.
2002.
Kepuasan Kerja
Karyawan Dalam Lingkungan Institusi
Pendidikan.
Jurnal Pendidikan
Penabur. No.01/Th I/Maret 2002.
Kerlinger, Fred N.
2006.
Asas-asas
Penelitian Behavioral. (Landung R.
Simatupang, Pentj).
Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
yang meningkat akan berpengaruh pada
kinerja pegawai. Sebagaimana dicanangkan
oleh pemerintah bahwa pegawai negeri harus
meningkatkan
kinerja,
dan
tegasnya
penilaian kinerja pegawai tertuang didalam
penilaian sasaran kerja pegawai (SKP). Oleh
karena
itu,
pengelola
organisasi
harus
meningkatkan kondisi kerja pegawai melalui
Nitisemito, Alex S.
1996.
Manajemen
Personalia (Manajamen Sumber Daya
Manusia). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prabu, Anwar. 2005. Pengaruh Motivasi
Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Badan
Koordinasi
Keluarga
Berencana
Nasional
Kabupaten
Muara Enim. Jurnal Manajemen &
Bisnis Sriwijaya.
Vol.3.
No. 6
Desember 2005.
penyediaan fasilitas ruang kerja pegawai.
Selain itu, seluruh pegawai baik atasan
maupun bawahan hendaknya senantiasa
membangun koordinasi dan komunikasi yang
baik.
Puspasari R., Septya. 2011. Gambaran
Kepuasan
Kerja
Karyawan
Perusahaan Daerah Air Minum DKI
Jakarta (PAM Jaya) Jakarta Pusat.
Jurnal Psikologi.
Vol 9 No. 2.
Desember 2011.
Robbins, Stephen P.
2001.
Perilaku
Organisasi. Jilid 1. Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.
Gerbang Etam [45]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Simamora, Henry.
1999.
Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
YKPN.
Soeharto, Triana N. E. D. 2010. Konflik
Pekerjaan-Keluarga
dengan
Kepuasan Kerja: Mataanalisis. Jurnal
Psikologi. Vol 37. No.1 Juni 2010:
189-194.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. 2001. Statistik Teori dan
Aplikasi. Jilid 1 dan 2. Jakarta:
Erlangga.
Umar, Husein. 2001. Riset Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Widodo.
2010.
Model Pengembangan
Kepuasan Kerja Dengan Kepuasan
Keluarga. Jurnal Bisnis dan Ekonomi
(JEB). Vol 17. No.1 Maret 2010: 6173
Gerbang Etam [46]
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
STUDI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA (SUATU STUDI KASUS)
A STUDY OF CIVIL SERVANT WORK SATISFACTION
IN KUTAI KARTANEGARA REGENCY (A CASE STUDY)
Ida Bagus Made Agung Dwijatenaya1) dan Rita Ariani2)
1)
Dosen Faperta Unikarta dan Ketua STIE Tenggarong
2)
Balitbangda Kutai Kartanegara
Email : dwijatenaya@yahoo.coo.id
ABSTRACT
The aim of this study was to find out affecting of factors working condition and colleagues significant to the
working satisfaction of partial and simultan in Kutai Kartanegara Regency. The data were collected through
questionnaire and the samples were selected by simple random sampling. Analysis tool which was used to
test a hypothesis was Program Statistical Product and Service Solution (SPSS) vertion 13.0 for windows.
The results of this study showed that working condition and cooleagues have a significant effect on the
employees’ satisfaction.
Key words: the working satisfaction, working condition and cooleagues.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor kondisi kerja dan rekan kerja yang signifikan
secara parsial terhadap kepuasan kerja pagawai negeri sipil Kabupaten Kutai Kartanegara dan mengetahui
besarnya pengaruh faktor kondisi kerja dan rekan kerja yang signifikan secara simultan terhadap kepuasan
kerja pagawai negeri sipil Kabupaten Kutai Kartanegara. Instrumen yang digunakan untuk menilai
kepuasan kerja adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling.
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Program Statistik Produk dan Service Solution
(SPSS) versi 13.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan kondisi kerja dan rekan kerja berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai, baik secara parsial maupun secara bersamsama (simultan).
Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Kondisi Kerja, dan Rekan Kerja
PENDAHULUAN
Sejalan dengan laju dan perkembangan
pelaksanaan pembangunan nasional dalam
era globalisasi, era liberalism perdagangan
dan terutama menghadapi tantangan era
reformasi
di
segala
bidang
dalam
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan
dan tugas-tugas pembangunan, merupakan
tantangan yang sangat berat bagi aparatur
sipil negara. Tugas berat dan kompleks ini,
semakin terasa dengan adanya pelimpahan
wewenang oleh pemerintah pusat melalui
otonomi daerah. Setelah berjalan lima belas
tahun otonomi daerah
masih dijumpai
kendala dan hambatan oleh aparatur sipil
Negara
dalam
rangka
memberikan
pelayanan optimal bagi masyarakat. Untuk
itu, pelayanan prima pada masyarakat yang
dimaksud tercermin dari kinerja pegawai
tersebut.
Gerbang Etam [33]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Untuk
menjawab
tantangan
ISSN 1978-838X
era
benar kuat sehingga ia mangkir. Sebaliknya
globalisasi dan era reformasi ini, pemerintah
pegawai yang merasa tidak atau kurang puas
sebagai suatu organisasi perlu mengelola
akan menggunakan berbagai alasan untuk
pegawainya yang sering disebut sebagai
tidak masuk kerja.
sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil
Kepuasan Kerja merupakan penilaian
Negara berdasarkan falsafah yang tidak
atau
hanya mengakui pentingnya efisiensi dan
terhadap
efektifitas
juga
karyawan/pegawai tidak selalu sama bentuk,
mengakui pentingnya nilai pegawai sebagai
jenis dan bobot kepuasannya karena banyak
individu. Salah satu unsur pokok dalam
sekali variasi yang dilakukan setiap orang
organisasi adalah keadaan dan kemauan
untuk mencari kepuasan, termasuk dalam hal
para pegawai untuk memberikan sebagian
ini adalah kepuasan kerja. Pada dasarnya
daya upaya masing-masing secara nyata
kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
pada sistem kerjasama organisasi. Konsep
individual. Setiap individu akan memiliki
ini memfokuskan perhatian pada bagaimana
tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
memotivasi orang untuk bekerja secara
dengan nilai-nilai yang berlaku pada dirinya.
manusiawi.
Semakin
kerja
saja,
akan
tetapi
Selain itu, lingkungan yang
menyenangkan
akan
memicu
seorang
cerminan
dari
perasaan
pekerjanya.
banyak
pekerja
Masing-masing
aspek-aspek
dalam
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan
pegawai untuk bekerja dengan lebih baik,
individu
pada
kepuasan yang akan dirasakan dan begitu
akhirnya
akan
mempengaruhi
kepuasan kerja pegawai yang bersangkutan.
Kepuasan kerja menjadi masalah yang
menarik
dan
cukup
masyarakat.
dilakukan
tinggi
tingkat
pula sebaliknya.
Kepuasan kerja dikelompokkan menjadi
dua kategori yaitu satisfiers (intrinsik faktor)
dan
atau mitivator dan dissatifiers (ekstrinsik
Hasil penelitian yang telah
faktor) atau higiene faktor ( Herzberg dalam
individu,
industri
serta
Gibson, 1992). Satisfiers adalah faktor atau
pengalaman banyak organisasi menunjukkan
situasi yang dibuktikan sebagai sumber
terhadap korelasi yang kuat antara kepuasan
kepuasan kerja. Adanya faktor ini akan
kerja dengan tingkat kepatuhan terhadap
menimbulkan kepuasan, tetapi tidak hadirnya
aturan kerja. Artinya telah terbukti bahwa
faktor ini tidaklah selalu mengakibatkan
pegawai
ketidak puasan. Kepuasan kerja dipengaruhi
kerjanya
oleh
baik
makin
bagi
kepentingan
penting,
tersebut,
yang
beberapa
tinggi
akan
ahli
tingkat
kepuasan
rendah
tingkat
oleh berbagai faktor.
faktor-faktor
Menurut Robbins
kemangkirannya, demikian pula sebaliknya.
(2001)
yang
mendorong
Hal ini berarti bahwa seorang pegawai yang
kepuasan kerja adalah kerja yang secara
puas akan hadir ditempat tugasnya tepat
mental menantang, ganjaran yang pantas,
waktunya kecuali ada alasan yang benar-
kondisi kerja yang mendukung, dan rekan
Gerbang Etam [34]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Selanjutnya
Berbagai cara dapat dilakukan di dalam
menurut Herzberg dalam Gibson (1992)
meningkatkan kepuasan kerja diantaranya
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
dengan cara menciptakan suasana dan
kerja adalah (a) upah/gaji, (b) jaminan
lingkungan kerja yang baik dan dukungan
pekerjaan, (c) kondisi kerja (suasana dan
teman kerja. Bagi banyak orang kadang-
lingkungan kerja), (d) status, (e) prosedur
kadang pekerjaan yang aman lebih penting
perusahaan,
supervise
daripada upah atau kesempatan untuk maju.
(kepemimpinan, (g) rekan kerja, (h) prestasi,
Adanya keinginan jaminan di masa yang
(i)
(k)
akan datang, yang bukan semata-mata untuk
kemajuan, (k) kemajuan, (l) pekerjaan itu
mendapatkan kepuasan hari ini, maka orang
sendiri, dan (m) kesempatan berpresatasi
lebih memilih pekerjaan yang menjamin
(promosi).
tentang
kontinuitas. Oleh sebab itu, dapat dilihat di
dilakukan
masyarakat minat untuk menjadi pegawai
antara lain yang dilakukan oleh Johan (2002);
negeri tetap besar hal ini dibuktikan dari
Dwijatenaya (2003); Prabu (2005); Soeharto
jumlah pendaftar menjadi calon pegawai
(2010); Widodo (2010); Puspasari R (2011);
negeri sipil jauh lebih dari formasi yang
sekerja
yang
mendukung.
(f)
pengakuan,
kepuasan
mutu
(j)
tanggung
Berbagai
kerja
jawab,
penelitian
telah
banyak
Upaya meningkatkan kepuasan kerja
tersedia.
Kelancaran pelaksanaan tugas
para pegawai bukanlah suatu yang mudah,
akan terwujud apabila suatu lembaga atau
karena disini pimpinan dituntut untuk mampu
organisasi dalam keadaab stabil dan posisi
terlibat
kerja yang mantap. Tiap-tiap orang dalam
secara
langsung
dengan
bawahannya, artinya dalam rangka mencapai
organisasi
tujuan organisasi tersebut harus mengetahui
pekerjaannya atau tidak takut diberhentikan
segala kemampuan, kemauan atau kehendak
dalam pekerjaannya. Perasaan aman yang
dan
dengan
demikian akan mengakibatkan kepuasan
mengetahui apa yang diinginkan tentu saja
kerja meningkat dan selanjutnya mendorong
akan
orang
kebutuhan
lebih
pegawainya,
mempermudah
untuk
akan
untuk
merasa
bekerja
aman
lebih
dalam
semangat.
mengarahkan dan membimbingnya. Dengan
Perasaan senang dan aman ditentukan oleh
demikian, faktor persepsi pegawai terhadap
suasana dan lingkungan kerja yang baik.
kepemimpinan,
Lingkungan
akan
mempengaruhi
kerja
kepuasan kerja pegawai yang bersangkutan.
menyenangkan
Kepuasan
seseorang.
kerja
juga
dipengaruhi
oleh
akan
Akan
yang
baik
menambah
tetapi,
dan
gairah
sebaliknya
beberapa faktor lainnya, yaitu pembayaran
lingkungan yang tidak menyenagkan akan
(gaji
sendiri,
mengurangi gairah kerja. Beberapa pendapat
promosi pekerjaan, kepenyeliaan (supervisi)
tentang suasana dan lingkungan kerja yang
dan rekan kerja (Luthan dalam Umar, 2001).
mempengaruhi hasil kerja dikemukakan oleh
dan
upah),
pekerjaan
itu
beberapa
ahli.
Gitosudarmo
(1997)
Gerbang Etam [35]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
mengatakan bahwa faktor lingkungan fisik
kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena
berpengaruh terhadap perilakku dan prestasi
itu, tidaklah mengejutkan apabila mempunyai
kelompok, yang meliputi ruangan yang tertata
rekan kerja yang ramah dan mendukung
dengan baik, kenyamanan dari suhu, dan
menhantarkan kepuasan yang meningkat.
udara dalam rungan.
Perilaku seorang atasan juga merupakan
mengemukakan
Nitisemito (1996)
lingkungan
kerja
adalah
determinan
utama dari kepuasan kerja.
segala sesuatu yang ada disekitar pekerja
Bukan
dan dapat mempengaruhi mereka dalam
karyawan akan merasakan kepuasan kerja
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
apabila penyelia lansung bersifat ramah dan
Faktor-faktor lingkungan kerja antara lain :
dapat memahami, menawarkan pujian untuk
pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara,
kinerja yang baik, mendengarkan pendapat
musik, keamanaan dan kebisingan. Robbins
karyawan dan menunjukan suatu minat
(2001) menyatakan bahwa karyawan lebih
pribadi kepada mereka (Robbins, 2001).
menyukai kaadaan fisik sekitar yang tidak
Membicarakan teman kerja maka berarti
berbahaya atau merepotkan. Temperatur,
membahas
cahaya,
faktor-faktor
didefinisikan sebagai dua orang atau lebih
lingkungan lain tidak esktrim. Selain itu,
berkumpul dan berinteraksi serta saling
fasilitas yang bersih dan relatif modern, serta
tergantung untuk mencapai tujuan tertentu.
dengan
Orang-orang
keributan,
alat-alat
dan
dan
peralatan
yang
memadai.
rahasia
kelompok
lagi
kelompok
bahwa
kerja.
bekerjasama
karena
mereka
umumnya
Kelompok
dalam
suatu
membutuhkan
Sumber daya manusia merupakan unsur
bantuan orang lain untuk mencapai tujuan-
yang terpenting, pemeliharaan hubungan
tujuan yang penting. Secara fisik dan mental
yang kontinu dan serasi dengan teman kerja
intelektual dengan bekerja bersama dalam
dalam
sangat
wadah kelompok tujuan-tujuan tersebut akan
penting. Adanya hubungan yang serasi dan
lebih mudah tercapai (Gitosudarmo, 1997).
berkelanjutan akan meningkatkan kepuasan
Selanjutnya Nitisemito (1996) berpendapat
kerja pegawai. Oleh karena itu, bagian yang
bahwa semangat dan kegairahan kerja pada
mengelola sumber daya manusia mutlak
hakekatnya
perlu memahami hal ini dalam usahanya
pengejawatahan/perwujudan daripada moral
memelihara
harmonis
kerja yang tinggi.
organisasi.
Berdasarkan
suatu
dengan
lembaga
menjadi
hubungan
seluruh
yang
anggota
merupakan
hasil
pengamatan
perlunya
langsung, kecenderungan kekurang puasan
teman kerja dan memelihara hubungan agar
pegawai tampak dari beberapa indikasi,
tercipta suasana yang harmonis disampaikan
seperti kekurang puasan kerja karena ketidak
berikut ini. Kebanyakan karyawan, bekerja
merataan dalam pemanfaatan fasilitas kantor
merupakan
yang ada, adanya beberapa bagian yang
Beberapa
pandangan
suatu
tentang
cara
untuk
mengisi
Gerbang Etam [36]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
memiliki ruangan yang tidak sesuai dengan
berbagai
kapasitas, karena seringnya pimpinan dinas
Untuk itu, kajian ini berpangkal tolak pada
luar dan beberapa faktor lainnya. Keadaan ini
teori kepuasan kerja yang dikemukakan oleh
mempunyai dampak terhadap penyelesaian
Herzberg dan Robbins (2001) yaitu pada
tugas-tugas kantor diantaranya ada kalanya
konsep pengaruh
pimpinan
kerja terhadap kepuasan kerja.
merasakan
kesulitan
faktor
yang
mempengaruhinya.
kondisi kerja, dan rekan
para
Berdasarkan kajian teoritis dan empiris
pegawai banyak yang menganggur pada saat
seperti diuraikan di atas, maka diperlukan
jam kerja, ada sebagian pegawai yang
pembuktian kembali melalui studi terhadap
terlihat sibuk sementara yang lain santai,
kepuasan
duduk-duduk dan mondar-mandir.
Kabupaten
memanfaatkan
seperti
yang
dasarnya
tenaga
bawahan,
disebutkan
cenderung
di
Kondisi
atas,
bermuara
pada
kepada
kerja
pegawai
Kutai
negeri
sipil
Kartanegara
yang
mengambil kasus pada Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah.
Adapun masalah
ketidak puasan pegawai dikarenakan oleh
yang
suatu sikap suka atau tidak suka terutama
dirumuskan sebagai berikut (1)
terhadap sistem kondisi kerja, hubungan
faktor
kerja, sistem promosi, disiplin, pembinaan
mempunyai pengaruh yang signifikan secara
kerja serta faktor-faktor lainnya (Simamora ,
parsial terhadap kepuasan kerja pagawai
1999 ).
negeri sipil Kabupaten Kutai Kartanegara dan
dikaji
dalam
kondisi
penelitian
kerja
dan
ini
dapat
apakah
rekan
kerja
Sebagai pegawai pemerintahan, yang
(2) apakah faktor kondisi kerja dan rekan
sekaligus sebagai abdi negara dan abdi
kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
masyarakat
secara simultan terhadap kepuasan kerja
serta
mempunyai
peranan
penting sebagai pemikir, sebagai perencana,
pagawai
penggerak
Kartanegara
partisipasi
masyarakat
dalam
proses pembangunan dan sekaligus sebagai
pengendali
dan
pengawas
negeri sipil Kabupaten Kutai
Tujuan yang hendak dicapai dalam
pelaksanaan
penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui
pembangunan itu sendiri kondisi demikian
pengaruh faktor kondisi kerja dan rekan kerja
akan sangat mengganggu prestasi kerja
yang
institusi
kepuasan
maupun
prestasi
sebagai pegawai.
kerja
individu
Kajian teoritis dan
signifikan
kerja
Kabupaten
Kutai
secara
parsial terhadap
pagawai
negeri
Kartanegara
sipil
dan
(2)
emperis menunjukkan bahwa kepuasan kerja
mengetahui
pegawai masih rendah. Pegawai mempunyai
kondisi kerja dan rekan kerja yang signifikan
peranan
secara simultan terhadap kepuasan kerja
penting
melaksanakan
kepuasan
bahkan
kelancaran
tugas-tugas,
kerja
perlu
dalam
haruslah
lebih
sehingga
dipertahankan
ditingkatkan
pagawai
besarnya
pengaruh
faktor
negeri sipil Kabupaten Kutai
Kartanegara
melalui
Gerbang Etam [37]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
METODE PENELITIAN
model analisis menggunakan SPSS 13.0.
Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian kuantitatif.
ISSN 1978-838X
Rancangan penelitian
Teknik analisis data berdasarkan prinsipprinsip statistik deskriptif dan pendekatan
adalah rencana dan struktur penyelidikan
statistik Inferensial.
yang disusun sedemikian rupa sehingga
digunakan untuk menguji hipotesis yang
akan
diajukan
dapat
diperoleh
jawaban
untuk
adalah
Model analisis yang
Model
Regresi
Linear
pertanyaan-pertanyaan penelitian (Kerlinger,
Berganda (Multiple Regresion Linear) yaitu
2006).
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan
(independent
metode
yang
terikat (dependent variable) (Supranto, 2001).
mengambil sampel dari suatu populasi dan
Pengujian hipotesis digunakan uji F untuk
menggunakan
membuktikan
survei,
yaitu
penelitian
kuisioner/daftar
pertanyaan
sebagai alat pengumpul data.
Penelitian
Penelitian
dilaksanakan
dan
simultan
menguji signifikansi masing-masing variabel
Provinsi
bebas terhadap variabel terikat digunakan uji
Kartanegara
Populasi
negeri,
baik
penelitian
sebagai
pimpinan maupun staf. Jumlah populasi
penelitian adalah 81 pegawai negeri sipil
(aparatur sipil Negara).
yang
rumus
Jumlah sampel
t.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel
digunakan
dalam
diambil
dengan
variabel dependen, yaitu kepuasan kerja
Slovin
sehingga
pegawai, konsisi kerja, dan rekan kerja.
Pengambilan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
responden.
jawaban
simple random sampling.
kepuasan
validitas
yang
penelitian ini tediri atas independen dan
sampel responden ditempuh dengan metode
Pengujian
yang
Daerah
pegewai
67
pengaruh
bebas
Pengembangan
Timur.
diperoleh
variabel
terhadap variabel terikat. Selanjutnya untuk
Kalimantan
menggunakan
apakah
variabel
Badan
Kutai
responden
terhadap
di
Kabupaten
adalah
mempunyai
variable)
dan
reliabilitas
responden,
pegewai
ditemukan
adalah
bahwa
cenderung
negative (kurang puas). Perhitungan melalui
instrumen telah dilakukan melalui bantuan
bantuan komputer
komputer program SPSS 13.0, diperoleh
menunjukkan
hasil bahwa semua butir instrumen adalah
responden menyatakan kepuasan pegawai
valid dan reliabel.
Sumber data yang
dengan
posisi
digunakan dalam penelitian ini adalah data
kategori
kurang
primer dan sekunder.
Pengumpulan data
pegawai pada pernyataan kurang puas,
primer dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dicerminkan oleh kondisi ruangan yang relatif
dibantu oleh enumerator. Pengolahan data
negatip (kurang baik). Walaupun kepuasan
dengan
kerja pegawai kecenderungan negatip, akan
bantuan
komputer
berdasarkan
program SPSS 13.0,
bahwa
saat
mayoritas
ini
puas.
pegawai
tergolong
pada
Kecenderungan
Gerbang Etam [38]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
tetapi jawaban responden untuk pindah
meningkatkan kepuasan kerja pegawai perlu
bekerja baik ke bagian lain maupun ke
ditingkatkan.
instansi
meningkat diharapkan akan meningkatkan
lain
sebagian
besar
responden
Kepuasan
menjawab tidak berkeinginan untuk pindah.
produktivitas
Untuk itu,
instansi/badan
upaya meningkatkan kondisi
pegawai,
akan
kerja
yang
sehingga
kinerja
meningkat
secara
ruangan kerja perlu diupayakan. Dukungan
keseluruhan. Tabel 1. menyajikan tanggapan
rekan
atas pertanyaan atau pernyataan dimensi
kerja,
juga
menunjukkan
kecenderungan yang positif (baik).
kepuasan kerja pegawai.
Oleh
sebab itu suasana kerja dalam rangka
Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja Pegawai (Y), 2015
Skor
Pernyataan
Y1
Y2
Y3
Y4
1
2
3
4
5
6
Merasa puas
dengan posisi
pekerjaan
sekarang.
Berkeinginan untuk
pindah ke lain
bagian di Instansi
ini
Berkeinginan
pindah ke instansi
lain
Frekuensi
6
16
12
16
10
Persen
9,0
23,9
17,9
23,9
14,9
Frekuensi
Persen
17
25,4
15
22,4
16
23,9
7
10,4
12
17,9
0
0
67
100
Frekuesi
Persen
18
26,9
12
17,9
15
22,4
12
17,9
8
11,9
2
3,0
67
100
Merasa puas
dengan kondisi
ruangan saat ini
Frekuensi
Persen
19
28,4
14
20,9
12
17,9
11
16,4
5
7,5
6
9,0
67
100
15
22,4
10
14,9
10
14,9
13
19,4
14
20,9
67
100
5
6
Jml
Y5
Merasa puas
Frekuensi
5
dengan rekan kerja Persen
7,5
saat ini
Sumber: Hasil Olah Data Primer oleh Peneliti.
7
Jml
67
100
Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Kondisi Kerja Pegawai (X1), 2015
Skor
Pernyataan
1
2
3
4
X1.1
Kondisi ruangan
seimbang dengan
jumlah pegawai
Frekuensi
Persen
10
14,9
11
16,4
20
29,9
6
9,0
17
25,4
3
4,5
67
100
X1.2
Fasilitas kerja sudah
sesuai dengan volume
kerja
Frekuensi
Persen
19
28,4
13
19,4
25
37,3
4
6,0
5
7,5
1
1,5
67
100
X1.3
Pengaturan cahaya
Frekuensi
6
14
13
8
21
5
67
Gerbang Etam [39]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
dalam ruangan sudah
sehat dan memenuhi
syarat
Persen
9,0
20,9
19,4
11,9
31,3
7,5
100
X1.4
Kondisi ruangan
mendapatkan suhu
dan kelembaban yang
memdai
Frekuensi
Persen
15
22,4
17
25,4
11
16,4
6
9,0
11
16,4
7
10,4
67
100
X1.5
Kondisi ruangan bebas
dari kebisingan
Frekuensi
Persen
3
4,5
16
23,9
11
16,4
16
23,9
16
23,9
5
7,5
67
100
Sumber: Hasil Olah Data Primer oleh Peneliti.
Berdasarkan data yang diperoleh dari
hasil
jawaban
mengenai
kondisi
kerja
Jawaban
kerja
responden
mengelompok
terhadap
rekan
pada
kategori
baik
ditunjukkan
Tabel
3..
pegawai sebagaimana ditunjukkan Tabel 2.
sebagaimana
adalah respon jawaban cenderung negatif
Kerjasama antar pegawai dalam melakukan
(kurang baik). Jawaban responden terhadap
pekerjaan sehari-hari cenderung memberikan
pernyataan kondisi ruangan yang seimbang
jawaban
dengan
Jawaban responden terhadap terciptanya
jumlah
pegawai
kecenderungan
negatif sebesar 61,2 persen.
responden
terhadap
kesesuaian
positif
Jawaban
suasana
saling
fasilitas
sesama
pegawai
sebesar
62,7
membutuhkan
memberikan
persen.
diantara
respon
kerja dengan volume kerja cenderung negatif
kecenderungan jawaban positif.
sebesar 85,1 persen. Hal ini berarti bahwa di
responden terhadap indikator adanya saling
dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja
membantu
pegawi,
pekerjaan respon jawaban kecenderungan
maka
diperlukan
peningkatan
di
dalam
Jawaban
menyelesaikan
pasilitas kerja seperti pengadaan komputer
positif sebesar 67,6 persen.
untuk setiap pegawai. Pengaturan cahaya
responden terhadap terciptanya suasana
dalam ruangan yang memenuhi syarat dan
komunikasi dan koordinasi yang harmonis
sesuai dengan kesehatan mayoritas pegawai
memberikan respon kecenderungan jawaban
menjawab baik.
positif.
Hal ini bermakna bahwa
Jawaban
Berdasarkan data tersebut dapat
mayoritas pegawai telah memahami bahwa
disimpulkan bahwa kepuasan kerja dalam
kesehatan
dari
rangka meningkatkan kinerja pegawai negeri
Ruangan yang sehat, akan
sipil ditentukan oleh adanya dukungan rekan
kehidupan ini.
adalah
faktor
utama
berdampak pada kesehatan masing-masing
kerja sesuai
pegawai yang berada di tempat tersebut.
(2001). Adanya kerjasama yang baik antar
Demikian juga, jawaban responden terhadap
pegawai,
kondisi ruangan yang bebas dari kebisingan
membutuhkan dan saling membantu antar
menunjukkan
pegawai,
positif.
jawaban
yang
cenderung
dengan pendapat
adanya
dan
suasana
terciptanya
Robbins
saling
suasana
komunikasi dan koordinasi yang baik akan
Gerbang Etam [40]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
berpengaruh
pegawai
terhadap
yang
pada
kepuasan
kerja
akhirnya
akan
ISSN 1978-838X
meningkatkan kerja pegawai.
Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel Rekan Kerja Pegawai (X2), 2015
Skor
Pernyataan
1
2
3
4
5
6
Jml
X2.1
Kerjasama antar
pegawai dalam
melakukan
pekerjaan seharhari.
Frekuensi
Persen
3
4,5
13
19,4
9
13,4
17
25,4
18
26,9
7
10,4
67
100
X2.2
Adanya
keterbukaan dan
kerjasama antar
bidang atau antar
pegawai.
Frekuensi
Persen
8
11,9
16
23,9
13
19,4
14
20,9
14
20,9
2
3,0
67
100
X2.3
Tercipta suasana
saling
membutuhkan
diantara sesama
pegawai
Frekuensi
Persen
3
4,5
16
23,9
8
11,9
15
22,4
21
31,3
4
6,0
67
100
X2.4
Adanya saling
membantu di dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Frekuensi
Persen
1
1,5
6
9,0
8
11,9
21
31,3
25
37,3
6
9,0
67
100
11
16,4
5
7,5
17
25,4
24
35,8
6
9,0
67
100
Tercipta suasana
komunikasi dan
Frekuensi
4
koordinasi yang
Persen
6,0
harmonis
Sumber: Hasil Olah Data Primer oleh Peneliti
X2.5
adalah
analisis
95 persen (α = 0,05).
pendekatan
statistik
komputer program SPSS versi 13.0 diperoleh
inferensial. Analisis statistik diawali dengan
hasil yang diringkas sebagaimana disajikan
pengujian persyaratan klasik ekonomitrika.
pada Tabel 4 berikut ini.
Hasil
Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda
Variabel-Variabel
yang
Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai Negeri Sipil, 2015
Analisis
kuantitatif
selanjutnya
dengan
penelitian
persyaratan
terpenuhi.
klasik
menunjukkan
ekonomitrika
bahwa
telah
Selanjutnya dilakukan pengujian
Melalui bantuan
hipotesis dan model analisis yang digunakan
Variabel
Koefisien
Nilai t
Sig
untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah
Kondisi
Kerja (X1)
0,53
(dibulatkan)
5,14
(dibulatkan)
0,00
Rekan
Kerja (X2)
0,25
(dibulatkan)
2,37
(dibulatkan)
0,02
Model Regresi Linear Berganda (Multiple
Regresion Linear) dengan taraf kepercayaan
Gerbang Etam [41]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Konstanta R2 = 0,461
Fhit = 27,32 Sig =
= 4,07
t tabel = 1,65
0,00
R = 0,679
Ftabel = 2,75
Sumber: Hasil Olah Data Primer oleh Peneliti
pegawai negeri sipil/aparatur sipil negara
Berdasarkan
sebesar
46,1
sedang
(Sugiyono,
Tabel
4,
maka
diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut ini.
pada Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara hanya
persen termasuk kategori
2001),
sedangkan
Y = 4,07 + 0,53X1 + 0,25X2
sisanya sebesar 53,9 persen dijelaskan oleh
Berdasarkan persamaan regresi tersebut
faktor lain yang tidak termasuk ke dalam
dapat dipahami beberapa hal, yakni (a) nilai
model.
konstanta sebesar 4,07 menyatakan bahwa
Hasil uji F besarnya
tingkat signifikan
jika tidak ada kondisi kerja dan rekan kerja,
adalah 0,00 lebih kecil dari standar signifikan
maka
0,05 (α = 0,05).
kepuasan
pegawai
sebesar
4,07
Selanjutnya F hitung
satuan, (b) koefisien regresi untuk variabel
diperoleh hasil 27,32 lebih besar dari F tabel.
kondisi kerja sebesar
Berdasarkan
0,53 menyatakan
data
tersebut
dapat
diberi
bahwa setiap penambahan per satu aktivitas
makna bahwa hipotesis yang diajukan, yakni
yang berkaitan dengan kondisi kerja akan
kondisi
meningkatkan
bersama-sama
kepuasan
kerja
pegawai
sebesar 0,53 satuan, dan (c) koefisien
regresi untuk variabel rekan kerja sebesar
kerja
dan
rekan
kerja
secara
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.
Selanjutnya untuk menguji signifikansi
0,25 menyatakan bahwa setiap perubahan
masing-masing
per satu aktivitas yang berkaitan dengan
variabel terikat digunakan uji t, yaitu dengan
rekan
membandingkan nilai t hitung terhadap t tabel
kerja,
maka
akan
meningkatkan
variabel
bebas
terhadap
kepuasan kerja pegawai negeri pada Badan
pada
Penelitian
kepercayaan 95 persen dengan derajat
dan
Pengembangan
Daerah
taraf
signifikan
0,05
atau
pada
Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 0,25
kepercayaan
satuan.
sampel - jumlah variabel). Berdasarkan hasil
(dk)
sebesar
n-k
(jumlah
perhitungan statistik untuk variabel kondisi
Pengujian Hipotesis
kerja diperoleh t hitung sebesar
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh
hasil bahwa nilai R sebesar
0,679 yang
5,14 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,00.uji.
hitung
dikonsultasikan
dengan
Jika t
t
tabel
mengandung makna bahwa variabel kondisi
menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari
kerja dan rekan kerja memiliki hubungan
t tabel. Data tersebut mengandung makna
yang kuat terhadap kepuasan kerja pegawai.
bahwa kondisi kerja berpengaruh secara
2
Nilai R square (R ) sebesar
0,461 yang
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai
mengandung makna bahwa kondisi kerja dan
dapat diterima.
rekan
untuk rekan kerja diperoleh t hitung sebesar
kerja
pengaruhnya
mampu
terhadap
menjelaskan
kepuasan
kerja
Hasil perhitungan statistik
2,37 dan tingkat signifikansi sebesar 0,02.
Gerbang Etam [42]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Hal ini mengandung makna bahwa terdapat
digalakkan melalui reformasi birokrasi akan
pengaruh dan hubungan yang signifikan
dapat tercapai, apabila kondisi kerja pegawai
antara varibel rekan kerja dengan kepuasan
yang baik mendukung.
kerja pegawai.
Kondisi kerja akan mentukan kepuasan
kerja pegawai sesuai dengan pendapat yang
Pengaruh
Kondisi
Kerja
terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai
dikemukakan oleh Robbins (2001). Robbins
(2001)
menyatakan bahwa karyawan lebih
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menyukai kaadaan fisik sekitar yang tidak
kondisi kerja berpengaruh secara positif dan
berbahaya atau merepotkan. Temperatur,
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai
cahaya,
negeri
dan
lingkungan lain tidak esktrim. Selain itu,
Pengembangan Daerah Kabupaten Kutai
fasilitas yang bersih dan relatif modern, serta
Kartanegara.
dengan
pada
Badan
Penelitian
Sebagaimana disajikan pada
keributan,
alat-alat
dan
dan
faktor-faktor
peralatan
yang
Tabel 4. yang menjelaskan bahwa besarnya
memadai.
nilai t hitung sebesar 5,14 lebih besar dari t
kondisi
tabel.
Hal mengandung makna bahwa
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai,
apabila kondisi kerja pegawai semakin baik,
juga sesuai dengan pendapat Herzberg.
maka kepuasan kerja pegawai negeri akan
Herzberg menyatakan lingkungan yang baik
semakin baik pula.
dan nyaman akan memudahkan karyawan
Kondisi kerja adalah suasana kerja
untuk
Temuan penelitian ini adalah
kerja
berpengaruh
mengerjakan
tugas
positif
dengan
dan
baik.
pegawai yang dibentuk oleh lima indikator.
Lingkungan kerja yang nyaman dapat dinilai
Indikator tersebut adalah kondisi ruangan
dari fasilitas yang bersih, modern, peralatan
yang seimbang dengan jumlah pegawai,
atau perlengkapan kantor yang memadai,
fasilitas kerja yang sudah sesuai dengan
serta lingkungan kerja yang tenang dan
volume kerja, pengaturan cahaya dalam
aman. Temuan penelitian ini sejalan dengan
ruangan yang sehat dan memenuhi syarat,
temuan penelitian Puspasari R (2011) yang
kondisi ruangan mendapatkan suhu dan
meneliti tentang ‘Gambaran Kepuasan Kerja
kelembaban
dan kondisi
Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum
ruangan bebas dari kebisingan. Kondisi kerja
DKI Jakarta (PAM JAYA) Jakarta Pusat.
yang
Demikian juga, temuan penelitian ini sejalan
baik
yang
memdai,
akan
mampu
meningkatkan
kepuasan kerja pegawai yang pada akhirnya
dengan
meningkatkan kinerja pegawai. Peningkatan
menyatakan
kinerja
maka
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pada
kepuasan pegawai.
pegawai
secara
selanjutnya
akan
peningkatan
kinerja
keseluruhan.
individu,
berpengaruh
organisasi
penelitian
Prabu
variabel
(2005)
yang
lingkungan
kerja
secara
Peningkatan kinerja yang
Gerbang Etam [43]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Pengaruh Rekan Kerja terhadap Kepuasan
maka berarti membahas kelompok kerja.
Kerja Pegawai
Sebagaimana pendapat Gitosudarmo (1997)
Hasil
penelitian
sebagaimana
orang-orang
bekerjasama
dalam
suatu
ditunjukkan Tabel 4. menemukan bahwa
kelompok
rekan kerja berpengaruh positif dan signifikan
bantuan orang lain untuk mencapai tujuan-
terhadap kepuasan kerja pegawai. Pengaruh
tujuan yang penting. Secara fisik dan mental
signifikan ini ditunjukkan oleh hasil uji t hitung
intelektual dengan bekerja bersama dalam
sebesar 2,37 lebih besar dari t tabel. Hal ini
wadah kelompok tujuan-tujuan tersebut akan
mengandung makna bahwa apabila rekan
lebih mudah tercapai. Membentuk kelompok
kerja pegawai semakin baik, maka kepuasan
kerja yang baik sangat diperlukan oleh
kerja pegawai negeri akan semakin baik pula.
sebuah organisasi.
karena
mereka
membutuhkan
Terciptanya suasana
Rekan kerja dibentuk oleh lima indikator.
komunikasi dan koordinasi yang harmonis
Indikator tersebut meliputi adanya kerjasama
antar pegawai akan memudahkan organisasi
yang baik antar pegawai di dalam melakukan
tersebut di dalam mencapai tujuannya. Fakta
pekerjaannya
adanya
di lapangan menunjukkan tujuan-tujuan yang
keterbukaan dan kerjasama antar bidang
gagal dicapai oleh sebuah organisasi tidak
atau antar pegawai, terciptanya suasana
terlepas
saling membutuhkan dan saling membantu
koordinasi yang baik.
antar pegawai, adanya rasa saling membantu
dalam suatu organisasi termasuk di Badan
dalam
Penelitian
sehari-hari,
menyelesaikan
oleh
dan
gagalnya
membangun
Setiap pekerjaan
Pengembangan
Daerah
pekerjaan,
serta
komunikasi
dan
Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai
koordinasi yang baik. Rekan kerja yang baik
kaitan pekerjaan antara satu bidang dengan
berpengaruh
terciptanya
suasana
kepuasan
kerja
bidang lainnya. Kepuasan kerja dapat timbul
akhirnya
akan
karena kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi
Pada
meliputi kebutuhan harga diri dan kebutuhan
dasarnya bahwa seseorang dalam bekerja
aktualisasi diri yang dapat dipenuhi ketika
akan
pegawai harus bekerja sebagai satu tim, dan
pegawai
terhadap
yang
meningkatkan
pada
kinerja
merasa
pegawai.
nyaman
dan
tinggi
kesetiaannya apabila didalam pekerjaannya
mempunyai dampak pada motivasi kerjanya.
memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
apa yang diinginkan.
Temuan
penelitian
sesuai
dengan
Berdasarkan
hasil
penelitian,
pendapat yang dikemukakan oleh Herzberg
pembahasan dan interpretasi yang diuraikan
dalam Gibson (1992) dan Robbins (2001)
pada bab sebelumnya serta mengacu pada
bahwa kepuasan kerja pegawai dipengaruhi
beberapa
oleh berbagai faktor salah satunya adalah
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
rekan kerja.
sebagai berikut ini.
Membicarakan rekan kerja
teori
dan
hasil
penelitian
Kondisi kerja pegawai
Gerbang Etam [44]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
adalah respon jawaban cenderung negatif
(kurang baik).
tercermin
dari
Rekan kerja yang juga
kelompok
kerja
pegawai
menunjukkan kategori baik.
Kondisi kerja dan rekan kerja memiliki
keeratan hubungan pada kategori kuat yang
ISSN 1978-838X
DAFTAR PUSTAKA
Dwijatenaya, Ida Bagus Made Agung. 2003.
Analisis Faktor Internal Organisasi
Yang mempengarugi Kepuasan Kerja
Pegawai Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten
Kutai
Kartanegara.
(Tesis).
Makassar:
Universitas
Hasanuddin Makasar.
ditunjukkan oleh nilai koefisen korelasi ( R )
sebesar 0,679. Kondisi kerja dan rekan kerja
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja pegawai,
baik
Gibson, James L., John M. Ivancevich and
James H. Donnelly, Jr.
1992.
Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses.
(Nunuk Adiarni dan Lyndon Saputra
Pentj.). Jakarta: Erlangga.
secara parsial maupun secara bersam-sama
(simultan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kondisi
kerja
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap kepuasan pegawai, akan
tetapi kondisi kerja saat ini masih dinyatakan
kurang baik. Secara teoritis dan bukti-bukti
empiris menunjukkan bahwa kondisi kerja
yang baik berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja pegawai.
Kepuasan kerja
Gitosudarmo, Indriyo dan Inyoman Sudita.
1997. Perilaku Keorganisasia. Edisi
Pertama.
Yogyakarta:
BPFEYogyakarta.
Johan, Rita.
2002.
Kepuasan Kerja
Karyawan Dalam Lingkungan Institusi
Pendidikan.
Jurnal Pendidikan
Penabur. No.01/Th I/Maret 2002.
Kerlinger, Fred N.
2006.
Asas-asas
Penelitian Behavioral. (Landung R.
Simatupang, Pentj).
Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
yang meningkat akan berpengaruh pada
kinerja pegawai. Sebagaimana dicanangkan
oleh pemerintah bahwa pegawai negeri harus
meningkatkan
kinerja,
dan
tegasnya
penilaian kinerja pegawai tertuang didalam
penilaian sasaran kerja pegawai (SKP). Oleh
karena
itu,
pengelola
organisasi
harus
meningkatkan kondisi kerja pegawai melalui
Nitisemito, Alex S.
1996.
Manajemen
Personalia (Manajamen Sumber Daya
Manusia). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prabu, Anwar. 2005. Pengaruh Motivasi
Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Badan
Koordinasi
Keluarga
Berencana
Nasional
Kabupaten
Muara Enim. Jurnal Manajemen &
Bisnis Sriwijaya.
Vol.3.
No. 6
Desember 2005.
penyediaan fasilitas ruang kerja pegawai.
Selain itu, seluruh pegawai baik atasan
maupun bawahan hendaknya senantiasa
membangun koordinasi dan komunikasi yang
baik.
Puspasari R., Septya. 2011. Gambaran
Kepuasan
Kerja
Karyawan
Perusahaan Daerah Air Minum DKI
Jakarta (PAM Jaya) Jakarta Pusat.
Jurnal Psikologi.
Vol 9 No. 2.
Desember 2011.
Robbins, Stephen P.
2001.
Perilaku
Organisasi. Jilid 1. Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.
Gerbang Etam [45]
Gerbang Etam Vol. 9. No.2 Tahun 2015
Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
ISSN 1978-838X
Simamora, Henry.
1999.
Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
YKPN.
Soeharto, Triana N. E. D. 2010. Konflik
Pekerjaan-Keluarga
dengan
Kepuasan Kerja: Mataanalisis. Jurnal
Psikologi. Vol 37. No.1 Juni 2010:
189-194.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. 2001. Statistik Teori dan
Aplikasi. Jilid 1 dan 2. Jakarta:
Erlangga.
Umar, Husein. 2001. Riset Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Widodo.
2010.
Model Pengembangan
Kepuasan Kerja Dengan Kepuasan
Keluarga. Jurnal Bisnis dan Ekonomi
(JEB). Vol 17. No.1 Maret 2010: 6173
Gerbang Etam [46]