BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pengaruh pengalaman auditor dan keahlian Auditor terhadap ketepatan Pemberian opini audit - Perbanas Institutional Repository

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

  Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.1.1 Widiarini dan Suputra (2017)

  Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Kadek Yulia Widiarini dan I.D.G. Dharma Suputra (2017) adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh skeptisisme profesional auditor, etika profesi, komitmen profesional, dan keahlian audit terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bali. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).

  Variabel independen dalam penelitian ini meliputi skeptisisme profesional auditor (X

  1 ), etika profesi (X 2 ), komitmen profesional (X 3 ), dan keahlian audit (X 4 ).

  Sedangkan, variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan pemberian opini audit (Y). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda (multiple linier regression) untuk menguji hipotesis yang ada serta untuk mengetahui pengaruh variabel skeptisisme profesional auditor, etika profesi, komitmen profesional auditor, dan keahlian audit terhadap ketepatan pemberian opini audit. Dalam penelitian ini menggunakan sampel seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik

  (KAP) di Bali yang terdaftar di IAPI, yaitu berjumlah sebanyak 81 orang. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data diantaranya data primer dan data sekunder.Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban jawaban yang diberikan oleh responden atas pertanyaan pertanyaan dalam kuisioner yang berhubungan dengan penelitian (kuisioner terlampir). Data sekunder dalam penelitian ini berupa data yang dikumpulkan dari sumber lain yaitu daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bali. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, teknik kuesioner dan pustaka.Hasil pada penelitian ini diantaranya adalah skeptisisme profesional auditor berpengaruh positif terhadap ketepatan pemberian opini audit.Selanjutnya yaitu etika profesi, etika profesi disini menunjukkan berpengaruh positif terhadap ketepatan pemberian opini audit.Berikutnya yaitu komitmen profesional berpengaruh positif terhadap ketepatan pemberian opini audit. Dan yang terakhir adalah keahlian audit berpengaruh positif terhadap ketepatan pemberian opini audit.

  Persamaan:

  1. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu menggunakan beberapa variabel independen yang sama yaitu variabel keahlian auditor.

  Keahlian audit merupakan suatu komponen penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya untuk melakukan audit, seperti mendeteksi adanya indikasi suatu kecurangan.

  2. Persamaaan berikutnya adalah dari penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah untuk menguji faktor faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan

  Perbedaan:

  1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel independen yang digunakan dimana penelitian tersebut menggunakan variabel independen seperti komitmen auditor,skeptsisme profesional auditor, serta etika profesi auditor. Sedangkan, dalam penelitian ini tidak menggunakan ketiga variabel tersebut sebagai variabel independen.

  2. Perbedaan berikutnya dari penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada sampel yang digunakan yang mana pada penelitian tersebut menggunakan sampel auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Bali sedangkan pada penelitian ini menggunakan sampel auditor pemerintah yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

2.1.2. Lynda (2016)

  Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mempelajari pengaruh dari evolusi peraturan mengenai audit hukum terhadap perkiraan probabilitas memiliki pendapat audit dengan cadangan yang memperkuat independensi seorang auditor. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah opini audit sebagai variabel dependen (Y) dan untuk variabel independen yang digunakan diantaranya adalah regulasi (X

  1 ), biaya audit tidak normal (X 2 ), dan kualitas audit (X 3 ).Teknik

  analisis data dalam penelitian tersebut adalah menggunakan teknik analisis regresi logistik untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang digunakan serta menggunakan perangkat lunak STATA 10. Sampel yang digunakan dalam informasi yang terpublikasi pada situs resmi Thomson dengan periode penelitian selama 10 tahun dari tahun 2002 hingga tahun 2011 yang mana merupakan pada tahun 2002 merupakan pasca terjadinya kasus Enron dan 2003 untuk munculnya peraturan hukum LSF. Data dan metode pengumpulan data dalam penelitian tersebut adalah berupa data primer yang menggunakan persepsi dan pendapat dari 118 perusahaan bagian informasi yang terpublikasi pada situs resmi Thomson dengan periode rentang waktu antara 2002 hingga 2011. Metode pengumpulan data dalam penelitian tersebut menggunakan kuesioner yang diberikan secara langsung pada pihak yang telah ditunjuk sebagai sampel yang diteliti yang selanjutnya akan dilakukan analisis atas jawaban jawaban yang diberikan. Hasil dari penelitian tersebut adalah variabel seperti regulasi (X

  1 ), biaya audit tidak

  normal (X

  2 ), dan kualitas audit (X 3 ) berpengaruh secara signifikan terhadap

  pemberian opini audit yang mana ketiga dari variabel tersebut akan memberikan pengaruh kepada seorang auditor dalam memutuskan sebuah opini audit yang akan diberikan.

  Persamaan:

  1. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel dependen yang digunakan yaitu variabel yang dipengaruhi sebagai variabel opini audit.

  2. Persamaan berikutnya yaitu data dan metode pengumpulan data yang mana pada penelitian tersebut juga menggunakan data primer berupa persepsi dan pendapat dari resonden yang diteliti serta metode pengumpulan data dengan

  Perbedaan:

  1. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian terhadulu adalah terletak pada variabel independen yang digunakan yang mana variabel dalam penelitian tersebut adalah regulasi (X

  1 ), biaya audit tidak normal (X 2 ), dan

  kualitas audit (X

  3

  ) yang mana pada penelitian ini tidak menggunakan ketiga variabel tersebut.

  2. Teknik analisis data yang digunakan juga berbeda antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu, yang mana pada penelitian tersebut menggunakan analisis regresi logistik dan menggunakan perangkat lunak STATA 10 sedangkan pada penelitian ini tidak menngunakan teknik analisis data tersebut.

  3. Perbedaan berikutnya terletak pada sampel yang digunakan yaitu pada penelitian tersebut menggunakan sampel dari perusahaan sedangkan pada penelitian ini menggunakan sampel berupa auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik.

2.1.3. Ozcan (2016)

  Tujuan utama dari penelitian tersebut adalah untuk membangun model dari variabel keuangan maupun yang bukan keuangan dan khususnya untuk mengidentifikasi faktor faktor yang mungkin dapat mempengaruhi pemberian opini audit. Terdapat dua jenis variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut diantara untuk variabel dependen menggunakan opini audit (Y) sebagai variabel yang dipengaruhi. Selanjutnya variabel yang bukan keuangan seperti umur (X

  1 ) pertumbuhan (X

  3 ), rasio likuiditas (X 4 ), rasio profitabilitas (X 5 ), rasio efisiensi

  oprasional (X

  6 ), dan rasio solvabilitas (X 7 ) yang mana ketujuh variabel tersebut

  dijadikan sebagai variabel independen atau variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Teknik analisis data dalam penelitian tersebut menggunakan analisis statistik deskriptif untuk menguji variabel yang digunakan, kemudian menggunakan analisis regresi logistik untuk menguji hubungan antara variabel keuangan maupun bukan keuangan terhadap opini audit,serta pengujian hipotesis. Sampel yang digunakan adalah laporan keuangan dari perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Istanbul dengan rentang waktu 2005- 2014 dan memenuhi kriteria seperti yang pertama menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit dan terpublikasi pada situs pengungkapan publik serta perusahaan yang mengklaim merasa dirugikan akibat pemberian opini audit yang dianggap tidak sesuai.Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Istanbul dengan periode waktu 2005-2014 dengan kriteria yang telah disebutkan. Metode pengumpulan data dari penelitian tersebut adalah mengumpulkan laporan laporan keuangan yang memenuhi kriteria sampel yang digunakan secara bertahap dari situs resmi yang mana terdapat seratus delapan puluh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Istanbul sembilan puluh diantaranya tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan dan sisanya sebanyak sembilan puluh perusahaan menerima opini audit yang dianggap telah dirugikan dan dapat dimasukkan sebagai sampel penelitian karena dianggap memenuhi kriteria seperti yang telah disebutkan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel yang bukan keuangan seperti umur (X ) dan

  1 persentase kepemilikan pihak eksternal (X

  2 ) maupun variabel dari keuangan

  seperti pertumbuhan (X

  3 ), rasio likuiditas (X 4 ), rasio profitabilitas (X 5 ), rasio

  efisiensi operasional (X

  

6 ), dan rasio solvabilitas (X

7 ) berpengaruh secara

  signifikan terhadap opini audit secara statistic yangtelah dilakukan pengujian regresi logistik.

  Persamaan:

  1. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel dependen yang digunakan yang mana secara bersamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu menggunakan opini audit sebagai variabel yang dipengaruhi (Y).

  2. Persamaan berikutnya adalah penelitian tersebut juga melakukan penelitian dengan maksud untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang mungkin dapat mempengaruhi opini audit, sama halnya dengan penelitian ini yang juga bertujuan untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang mungkin dapat mempengaruhi opini audit yang diberikan.

  3. Kemudian persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah terletak pada variabel dependen yang digunakan yaitu opini audit.

  Perbedaan:

  1. Perbedaan yang paling menonjol dari pnelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada variabel independen yang digunakan yang mana pada penelitian tersebut menggunakan variabel keuangan maupun yang bukan keuangan sebagai variabel yang mungkin dapat mempengaruhi variabel

  2. Perbedaan selanjutnya adalah pada sampel yang digunakan yang mana pada penelitian tersebut menggunakan sampel berupa laporan keuangan perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Instanbul dengan periode waktu 2005-2014 yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan, sedangkan pada penelitian ini sama sekali tidak menggunakan laporan keuangan sebagai datanya.

  3. Perbedaan berikutnya terletak pada jenis data yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan jenis data sekunder berupa laporan keuangan tahunan sedangkan pada penelitian ini menggunakan jenis data primer yang merupakan pendapat dan persepsi dari responden yang diteliti.

2.1.4. Reheulet al( 2016)

  Dalam penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meneliti hubungan antara karakteristik auditor individu yaitu gender, keahlian, dan pengalaman terhadap opini audit perusahaan nirlaba di Belgia, serta mengidentifikasi karakteristik auditor tersebut dalam menyiratkan kualitas laporan keuangan.

  Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut diantaranya adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan ialah gender (X

  1 ), keahlian (X 2 ), serta pengalaman (X 3 ). Sedangkan

  untuk variabel dependennya adalah opini audit (Y). Dalam penelitian tersebut menggunakan teknik analisis data berupa analisis statistik deskriptif, analisis regresi multinomial, dan analisis sensitivitas.Data yang digunakan dalam penelitian tersebut berupa data sekunder, dengan sampel yaitu laporan keuangan tersebut adalah gender atau jenis kelamin seorang auditor tidak berpengaruh tehadap kemungkinan mengeluarkan opini audit yang dimodifikasi. Berikutnya keahlian terbukti berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan mengeluarkan opini audit yang dimodifikasi. Dan yang terkahir pengalaman seorang auditor berpengaruh namun tidak signifikan terhadap kemungkinan mengeluarkan opini audit yang dimodifikasi.

  Persamaan:

  1. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada variabel independen yang digunakan yaitu variabel pengalaman dan juga keahlian.

  2. Selanjutnya penggunaan teknik analisis data yang mana pada penelitian tersebut juga menggunakan teknik analisis statistik deskriptif yang juga digunakan dalam penelitian ini.

  3. Persamaan berikutnya adalah pada penelitian ini dengan penelitian tersebut menggunakan variabel opini audit sebagai variabel dependen.

  Perbedaan:

  1. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah variabel independen dalam penelitian tersebut menggunakan varibel gender sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan variabel gender sebagai variabel independen.

  2. Perbedaan berikutnya adalah pada penelitian tersebut menggunakan teknik analisis data dengan analisis regresi multinomial dan analisis sensitivitas, sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan kedua teknik analisis

  3. Kemudian perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah pada sampel yang digunakan yang mana pada penelitian tersebut menggunakan sampel laporan keuangan perusahaan nirlaba yang ada di Belgia, sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan sampel penelitian tersebut melainkan menggunakan auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

  4. Periode penelitian dari penelitian ini dengan penelitian tersebut juga berbeda yang mana penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 sedangkan pada penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2016.

2.1.5. Yuniarta dan Atmadja (2015)

  Dalam penelitian yang dilakukan oleh I Putu Sukendra Gede Adi Yuniarta dan Anantawirakrama Tungga Atmadja (2015) bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor skeptisisme profesional auditor, pengalaman auditor serta keahlian auditor terhadap ketepatan pemberian opini auditor. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah variabel independen berupa sketisisme profesional auditor (X

  1 ), pengalaman auditor (X 2 ), dan keahlian auditor (X 3 ).

  Sedangkan untuk variabel dependennya adalah ketepatan pemberian opini audit (Y). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan bantuan program SPSS V19. Yang pertama yaitu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk menguji seberapa valid sutu pengujian dan instrument. Yang kedua yaitu uji asumsi klasik dengan melakukan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi dalam model regresi. dalam penelitian tersebut beruapa data kuantitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian tersebut dalam bentuk kuesioner yang diambil dari semua jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan pertanyaan yang ada pada kuesioner. Dalam penelitian tersebut menggunakan sampel yaitu seluruh auditor yang bekerja pada Inspektorat Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem, dengan jumlah responden sebanyak 33 orang. Hasil dalam penelitian tersebut diantaranya adalah terdapat pengaruh secara parsial antara variabel skeptisisme profesional auditor terhadap ketepatan pemberian opini audit. Selanjutnya yaitu pengalaman auditor berpengaruh secara parsial terhadap ketepatan pemberian opini audit. Dan yang terakhir keahlian audit memiliki pengaruh yang parsial terhadap ketepatan pemberian opini audit.

  Persamaan:

  1. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada dua variabel independen yang digunakan yaitu variabel pengalaman auditor dan variabel keahlian auditor.

  2. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dan penelitian tersebut menggunakan kuesioner sebagai media untuk mendapatkan data yang berupa jawaban jawaban dari responden yang diteliti.

  3. Persamaan selanjutnya adalah dalam penggunaan teknik analisis data dimana pada penelitin ini dan penelitian tersebut menggunakan teknik uji validitas dan reliabilitas untuk menguji kelayakan kuesioner dan menggunakan uji asumsi klasik serta analisis regresi linier berganda (multiple regression) untuk menguji data yang diperoleh.

  4. Kemudian penelitian ini dengan penelitian tersebut sama-sama menggunakan variabel opini audit sebagai variabel dependen.

  Perbedaan:

  1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dalam variabel skeptisisme profesional auditor yang digunakan sebagai variabel independen sedangkan penelitian ini tidak menggunakan variabel skeptisisme profesional auditor sebagai variabel independen.

  2. Perbedaan berikutnya dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sampel yang digunakan pada penelitian tersebut adalah auditor yang bekerja pada Kantor Inspektorat pada Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Karangasem sedangkan pada penelitian ini menggunakan sampel berupa auditor pemerintah yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

  3. Kemudian pada penelitian tersebut teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan software program SPSS V19 sedangkan pada penelitian ini tidak menganalisis data dengan menggunakan bantuan software tersebut.

  4. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut juga terletak pada periode penelitian yang mana penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 sedangkan penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2015.

2.1.6. Sutrisno dan Fajarwati (2014)

  Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno dan Diana Fajarwati (2014) ialah dikarenakan semakin banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh auditor dalam hal pemberian opini audit membuat masyarakat meragukan kredibilitas dan ketepatan opini audit yang dihasilkan serta mereduksinya kepercayaan klien terhadap kinerja auditor. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah variabel independen, variabel dependen, dan variabel intervening. Variabel independen yang digunakan diantarannya adalah pengalaman (X

  1 ), keahlian (X 2 ), situasi audit

  (X

  3 ), etika (X 4 ), dan gender (X 5 ).Sedangkan untuk variabel dependennya adalah

  ketepatan pemberian opini auditor (Y), dan variabel intervening yang digunakan adalah skeptisisme profesional auditor (M). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah berupa analisis statistik deskriptif yang memberikan gambaran mengenai variabel yang akan diteliti. Penelitian tersebut juga menggunakan Partial Least Square (PLS) yang merupakan pendekatan alternatif dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi variance. Partial

  

Least Square (PLS) ini digunakan untuk menjelaskan seberapa besar hubungan

  antar variabel laten. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Bekasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Hasil dari penelitian tersebut adalah Keahlian berpengaruh positif signifikan secara langsung terhadap ketepatan pemberian opini auditor sedangkan faktor yang lainnya seperi pengalaman, situasi audit, etika, dan gender tidak berpengarug langsung terhadap secara tidak langsung dengan ketepatan pemberian opini auditor dengan melalui skeptisisme profesional auditor, sedangkan faktor pengalaman, kehalian, etika, dan gender tidak berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini auditor dengan melalui skeptisisme profesional auditor sebagai variabel intervening.

  Persamaan:

  1. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah terletak pada pemakaian variabel independen yang digunakan yaitu variabel pengalaman auditor dan keahlian auditor.

  2. Selanjutnya pada penelitian ini juga menggunakan metode pengambilan sampel berupa purposive sampling, yang mana dalam penelitian tersebut juga menggunakan metode yang sama untuk metode pengambilan sampelnya.

  3. Kemudian persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut sama-sama menggunakan variabel opini audit sebagai variabel dependen.

  Perbedaan:

  1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada penentuan variabel skeptisisme profesional auditor yang mana pada penelitian tersebut variabel ini dikategorikan sebagai variabel intervening sedangkan dalam penelitian ini variabel skeptisisme rofesional auditor tidak dikategorikan sebagai variabel apapun.

  2. Perbedaan berikutnya adalah pada penelitian tersebut menggunakan auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bekasi yang mana pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

  3. Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah diantaranya menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS),

  Outer Model, Inner Model , dan Metode Sobel yeng berbeda dengan penelitian ini tidak menggunakan teknik analisis data tersebut.

  4. Perbedaan berikutnya adalah periode penelitian, yaitu pada penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 sedangkan pada penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2014.

2.1.7. Merici dkk (2013)

  Penelitian yang dilakukan oleh Cresensia Anggela Merici, dkk (2013) meneliti tentang faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh auditor. Dimana tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menguji dan menjelaskan pengaruh secara simultan, parsial, dan dominan dari variabel skeptisisme profesional auditor, pengalaman audit, keahlian audit, independensi, dan kompetensi terhadap ketepatan pemberian opini auditor. Penelitian tersebut menggunakan variabel penelitian berupa variabel independen dan variabel dependen, dimana variabel variabel independen diantaranya adalah skeptisisme profesional auditor (X

  1 ), pengalaman audit (X 2 ), keahlian audit (X 3 ), independensi

  (X ), dan kompetensi (X ). Berikutnya adalah variabel dependen dalam penelitian

  4

  5

  ini menggunakan ketepatan pemberian opini auditor (Y) sebagai variabel dependennya.Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan atau explanatory variabel variabel penelitian melalui pengujian hipotesis (Faisal, 2012). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda (multiple regression).Jenis penelitian yang dilakukan berupa survey dimana yang dipilih adalah metode kuesioner yang diberikan kepada sampel responden untuk dijawab secara tertulis sebagai sumber data primer. Sedangkan untuk pengambilan data sekunder dilakukan dengan cara melakukan pencatatan melalui media online. Teknik pengambilan sampel dari penelitian tersebut menggunakan metode purposive sampling dengan memperhatikan beberapa kriteria tertentu seperti senior auditor, supervisor, manajer, dan partner. Sampel yang digunakan adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Malang, yang berjumlah 95 sampel responden. Penelitian tersebut menunjukkan beberapa hasil diantaranya adalah skeptisisme profesional auditor, pengalaman audit, keahlian audit, independensi, serta kompetensi berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini auditor.Skeptisisme profesional auditor merupakan variabel yang bepengaruh dominan terhadap ketepatan pemberian opini auditor.

  Persamaan:

  1. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada pemakaian variabel independen yang menggunakan pengalaman auditor dan keahlian auditor.

  2. Selanjutnya adalah penggunaan metode pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling seperti yang diterapkan dalam penelitian ini.

  3. Kemudian pada penelitian tersebut juga menggunakan beberapa pengujian yang sama dengan penelitian ini untuk menguji datanya, dimana pada penelitian ini dan penelitian tersebut sama-sama menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda (multiple regression) untuk menguji data.

  4. Persamaan berikutnya adalah variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah sama-sama menggunakan opini audit.

  Perbedaan:

  1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada penelitian tersebut juga menggunakan variabel skeptisisme profesional auditor sebagai variabel independennya berbeda dengan penelitian ini yang tidak menggunakan variabel skeptisisme profesional auditor sebagai variabel independennya.

  2. Perbedaan berikutnya adalah pada penelitian tersebut menggunakan sampel berupa auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah Malang sedangkan pada penelitian ini menggunakan sampel auditor pemerintah yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

  3. Selanjutnya perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dalam penggunaan skala likert yang mana pada penelitian tersebut menggunakan skala likert antara 1 sampai 5 sedangkan pada penelitian ini

  4. Kemudian perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada periode penelitian yang mana pada penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 sedangkan pada penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2013.

2.1.8. Christiani dan Kurnia (2012)

  Tujuan dari penelitian oleh Agnes Puji Christiani dan Ratnawati Kurnia (2012) adalah untuk mengetahui pengaruh skeptisisme profesional auditor, risiko audit, pengalaman audit, keahlian, dan independensi terhadap ketepatan pemberian opini audit. Variabel variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut diantaranya variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yang digunakan adalah opini audit (Y), sedangkan untuk variabel independennya menggunakan skeptisisme profesional audit (X

  1 ), risiko audit (X 2 ), pengalaman audit (X 3 ),

  kehalian (X

  4 ), dan juga independensi (X 5 ). Teknik analisis data yang digunakan

  dalam penelitian tersebut diantaranya pengujian kualitas data dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.Selanjutnya uji asumsi klasik dilakukan dengan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi.Kemudian untuk uji hipotesis penelitian tersebut menggunakan uji koefisien determinasi (R²), uji parsial (t), dan uji simultan (F). Penelitian tersebut juga menggunakan teknik analisis statistik deskriptif untuk menguji data yang digunakan. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah auditor senior, supervisor, manajer audit, dan partner yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah Jakarta dan Tangerang. Sampel diambil dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan menggunakan

  Kemudian hasil dari penelitian tersebut adalah skeptisisme profesional auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini audit. Lalu risiko audit memiliki pengaruh terhadap ketepatan pemberian opini audit. Selanjutnya pengalaman audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini audit.

  Keahlian audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini audit. Dan yang terakhir independensi berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini audit.

  Persamaan:

  1. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada variabel independen yang digunakan yaitu pengalaman auditor serta keahlian auditor.

  2. Persamaan berikutnya adalah penelitian ini dengan penelitian tersebut menggunakan data primer dengan media kuesioner untuk mendapatkan jawaban berupa opini dari sampel yang di uji.

  3. Kemudian persamaan antara penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah dalam penggunaaan teknik analisis data berupa uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis, serta teknik analisis statistik deskriptif.

  4. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut dapat dilihat dari tujuan penelitiannya, yang mana bertujuan untuk menguji faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ketepatan pemberian opini audit.

  Perbedaan:

  1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah penggunaan variabel independen yang mana pada penelitian tersebut menggunakan variabel independen berupa skeptisisme profesional auditor, risiko audit, dan independensi sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan variabel tersebut.

  2. Perbedaan penelitin ini dengan penelitian tersebut terletak pada penggunaan sampel yang mana pada penelitian tersebut menggunakan sampel auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) sedangkan pada penelitian ini menggunakan sampel auditor pemerintah yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur.

  3. Selanjutnya perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah teknik pengambilan sampel yang mana pada penelitian tersebut menggunakan metode non-probability sampling dengan convenience

  sampling sedangkan pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampel.

  4. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada periode penelitian yang mana pada penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 sedangkan pada penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2012.

Tabel 2.1 Matriks Hasil Penelitian Terdahulu

  

Nama Variabel Independen Variabel

Peneliti Skep EtPr KomPr KeAu PengAu SitA RisA Depende

dan n

t o o d d u u

Tahun

  Penelitia n (Widiarin B

  • B - B B Opini i &

  Audit Suputra, 2017)

  • B - (Lynda, TB TB B Opini - 2016)

  Audit Ozcan, B -

  • Opini - B - - 2016)

  Audit Reheul et -

  • - B - B Opini - -

  al ( 2016) Audit

(Yuniarta - - - - B B B Opini

  & Audit Atmadja,

  2015)

  • TB - (Sutrisno TB B TB Opini - &

  Audit Fajarwati, 2014)

  • - (Merici & B B B B Opini - -

    Halim,

  Audit 2015)

  • (Christian TB TB TB TB i & Kurnia, 2012)

  B Berpengaruh Tidak Berpengaruh TB

2.2 Landasan Teori

  Landasan teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah :

2.2.1 Teori atribusi

  Fritz Heider pencetus teori atribusi memaparkan bahwa teori atribusi merupakan suatu proses mengenai bagaimana kita menentukan penyebab dan motif perilaku seseorang. Teori tersebut mengacu pada bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku sesorang atau dirinya sendiri yang akan ditentukan oleh beberapa faktor internal seperti sikap, sifat, karakter dll serta faktor eksternal misalnya tekanan situasi serta keadaan tertentu yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku individu (Luthans, 2005).

  Teori atribusi menjelaskan tentang pemahaman akan reaksi seseorang terhadap peristiwa yang terjadi disekitar mereka, dengan mengetahui alasan alasan mereka atas kejadian yang telah dialami. Teori ini dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara perilaku dengan sikap dan karakteristik individu, sehingga akan dapat dikatakan bahwa dengan hanya melihat perilakunya saja maka akan dapat diketahui sikap atau karakteristik dari orang tersebut, juga dapat diprediksi bagaimana perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu.

  Di dalam hidupnya, seseorang akan membentuk sebuah penilaian atas oaring lain dan situasi yang ada di sekitarnya yang menyebabkan perilaku seseorang dalam persepsi sosial yang disebut dengan dispositional attributions dan situational attributions (Luthans, 2005). Dispositional attributions atau penyebab internal yang mengacu pada aspek perilaku individual yang ada pada diri seseorang seperti kepribadian, persepsi diri, kemampuan, dan motivasi.

  Sedangkan untuk situational attributions atau penyebab eksternal yang mengacu pada lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi perilaku seorang individu seperti kondisi sosial, nilai nilai sosial, dan pandangan masyarakat. Dengan kata lain, setiap tindakan atau ide yang akan dilakukan oleh seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal dari individu itu sendiri.

  Seorang psikolog terkenal Harold Kelley dalam Luthans (2005) menekankan bahwa teori atribusi berhubungan dengan proses kognitif dimana individu akan menginterpestasikan perilaku berhubungan dengan bagian tertentu dari lingkungan yang relevan. Ahli teori atribusi mengasumsikan bahwa manusia itu memiliki pemikiran yang rasional dan memiliki dorongan untuk mengidentifikasikan serta memahami penyebab dari lingkungan yang ada di sekitar mereka.

  Fritz dan Heider juga menyatakan bahwa kekuatan internal (atribut personal seperti kemampuan, usaha, dan kelelahan) dan kekuatan eksternal (atribut lingkungan seperti aturan) secara bersamaan menentukan perilaku seseorang manusia. Menurutnya, merasakan secara tidak langsung merupakan determinan paling penting untuk perilaku. Atribusi internal dan atribusi eksternal telah dinyatakan dapat mempengaruhi evalusi kinerja individu, misalnya dalam menentukan cara atasan memperlakukan bawahannya, dan mempengaruhi sikap kepuasan individu terhadap kinerja orang lain. Seseorang akan lebih merasakan atribut internalnya dibandingkan dengan atribut eksternalnya.

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori atribusi dikarenakan peneliti mengidentifikasi bahwa teori ini dapat menjelaskan mengenai variabel yang digunakan. Seseorang auditor yang sering melakukan audit, maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh. Pengalaman yang semakin banyak tersebut menjadikan seorang auditor dapat dengan mudah menemukan temuan temuan audit dan mendeteksi resiko yang mungkin akan muncul dari temuan audit tersebut. Selanjutnya seorang auditor yang memiliki keahlian memadai akan dapat mengidentifikasi dan memahami struktur penyebab dari resiko audit yang mungkin akan muncul dan dengan keahlian tersebut seorang auditor akan mampu menemukan solusi dari permasalahan yang muncul untuk meminimalisir risiko yang mungkin timbul dalam proses audit. Karakteristik personal seorang auditor seperti yang telah dijelaskan diatas mengindikasikan bahwa semakin seorang auditor memiliki pengalaman yang tinggi dan memiliki keahlian yang memadai maka akan dapat memberikan opini audit yang lebih tepat.

2.2.2 Pengalaman auditor (Auditor Experience)

  Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring makin banyaknya audit yang dilakukan. Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa semakin lama masa kerja dan pengalaman yang dimiliki auditor maka akan semakin baik dan meningkat pula opini audit yang dihasilkan (Alim, 2007). Pengalaman auditor adalah pengalaman dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun banyaknya penugasan yang pernah ditangani. Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa semakin lama masa kerja dan pengalaman yang dimiliki oleh auditor maka akan semakin baik dan meningkat pula kualitas audit yang dihasilkan (Suraida, 2005). Seorang auditor yang memiliki pengalaman bekerja di bidang audit yang cukup lama akan memiliki pengetahuan yang lebih atas pekerjaan yang sedang dilakukan. Auditor akan menganalisis temuan- temuannya ketika melaksanakan proses audit dan mempertimbangkan dengan seksama sehingga akan menghasilkan opini audit yang lebih tepat.

  Herliansyah & Ilyas (2006) mengatakan bahwa peningkatan pengetahuan yang muncul dari pelatihan formal sama bagusnya dengan yang didapat dari pengalaman khusus. Oleh karena itu pengalaman kerja auditor telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja akuntan publik, sehingga pengalaman dimasukkan sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh ijin menjadi akuntan publik.

2.2.3 Keahlian auditor (Auditor Expertise)

  Indah (2010) memberikan definisi operasional seorang ahli adalah seorang yang telah diatur dalam profesinya sebagai orang yang memiliki keterampilan dan kemampuan yang penting untuk menilai pada derajat yang tinggi. Keahlian audit mencakup seluruh pengetahuan auditor akan dunia audit itu sendiri, tolok ukurnya adalah tingkat sertifikasi pendidikan dan jenjang pendidikan sarjana formal (Gusti & Ali, 2008). Auditor yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi akan berperilaku pantas sesuai dengan persepsi serta ekspektasi orang lain dan lingkungan tempat auditor bekerja.

  Standar umum pertama (SA seksi 210 dalam SPAP, 2011) menyebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Sedangkan standar umum ketiga (SA seksi 230 dalam SPAP, 2011) menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit akan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Oleh karena itu, maka setiap auditor wajib memiliki kemahiran profesionalitas dan keahlian dalam melaksanakan tugasnya sebagai auditor.

2.2.4 Opini Auditor (Auditor Opinion)

  Opini auditor merupakan pendapat yang diberikan oleh auditor tentang kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan tempat auditor melakukan audit. Jenis- jenis opini audit menurut(IFAC 2016) terbagi menjadi dua diantaranya : a.

  Opini Tanpa Modifikasi Seorang auditor diharuskan untuk memberikan opini tanpa modifikasi

  (Unqualified opinion) apabila auditor telah menyatakan kesimpulan bahwa laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material dan telah disusun sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku (ISA 700 : 7).

  b.

  Opini Modifikasi Internasional standar audit telah menetapkan tiga jenis opini audit yang termasuk dalam opini audit yang dimodifikasi yaitu opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion), opini tidak wajar (adverse opinion), dan

  Opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion) adalah opini audit yang diberikan oleh seorang auditor menyatakan bahwa laporan keuangan telah disusun secara wajar, namun terdapat suatu hal yang material atau terdapat suatu penyimpangan atau kekurangan pada pos-pos tertentu sehingga ada hal yang harus dikecualikan (ISA 705.7a).

  Opini tidak wajar (adverse opinion) adalah jenis opini audit yang diberikan oleh seorang auditor ketika melaksanakan tugas telah mendapatkan bukti yang cukup memadai terkait salah saji material serta laporan keuangan yang disusun tidak sesuai dengan standar penyusunan laporan keuangan yang berlaku (ISA 705.8).

  Tidak menyatakan pendapat (disclaimer opinion). Auditor tidak menyatakan pendapat ketika menjalankan tugasnya mengaudit tidak memperoleh bukti yang cukup memadai yang akan dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat. Hal tersebut bisa terjadi karena ruang lingkup untuk mendapatkan bukti dibatasi sehingga tidak dapat melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur audit, sehingga auditor menyimpulkan bahwa tidak mungkin untuk membentuk sebuah opini karena ketidakpastian bukti yang diperoleh tidak cukup memungkinkan untuk menyatakan opini (ISA 705.9.10).

2.3 Hubungan Antar Variabel

  Penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel, berikut penjelasan mengenai pengaruh hubungan antar variabel yang digunakan :

  

2.3.1 Pengaruh pengalaman auditor terhadap ketepatan pemberian

opini audit

  Pengalaman auditor pada umumnya dikaitkan dengan masa kerja seorang auditor. Masa kerja auditor merupakan hasil penyerapan dari berbagai aktivitas yang auditor lakukan, sehingga mampu menumbuhkan keterampilan yang muncul dalam tindakan yang dilakukan.Seseorang auditor yang telah lama bekerja pada perusahaan audit telah terbiasa melaksanakan pekerjaannya sehari-hari dan memperoleh banyak pengalaman yang dapat menunjang peningkatan kinerjanya.

  Di bidang audit, pengalaman auditor merupakan faktor penting yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pengalaman audit adalah pengalaman yang dimiliki oleh seorang auditor dalam melakukan audit atas laporan keuangan suatu entitas. Semakin berpengalaman seorang auditor maka dia akan semakin mampu dalam menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas- tugas yang kompleks, termasuk dalam melakukan pemeriksaan.

  

2.3.2 Pengaruh keahlian auditor terhadap ketepatan pemberian opini

audit

  Keahlian audit mencangkup seluruh pengetahuan auditor akan dunia audit itu sendiri, tolok ukurnya adalah tingkat sertifikasi pendidikan dan jenjang pendidikan sarjana formal (Gusti & Ali, 2008). Auditor yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi akan berperilaku pantas sesuai dengan persepsi serta ekspektasi orang lain dan lingkungan tempat auditor bekerja.

  Suraida (2005) menyatakan bahwa keahlian seorang auditor berbanding lurus dengan ketepatan pemberian opini audit, artinya semakin auditor memiliki keahlian yang memadai maka semakin tepat pula opini audit yang akan dihasilkan. Hal tersebut dikarenakan auditor yang memiliki keahlian yang tinggi cenderung lebih berhati hati dalam mengambil keputusan.

2.4 Kerangka Pemikiran

  Setelah meninjau dari penelitian penelitian terdahulu menjadikan peneliti ingin melanjutkan penelitian mengenai apakah terdapat pengaruh antara faktor-faktor seperti pengalaman auditor dan keahlian auditor terhadap ketepatan pemberian opini auditor melalui skeptisisme profesional auditor.

  Dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dalam memahami faktor faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini audit tersebut diperlukan suatu kerangka pemikiran yang berhubungan dengan landasan teori yang disajikan, sehingga akan dapat disusun hipotesis yang merupakan alur dari pemikiran peneliti yang dapat digambarkan dalam rerangka teoritis sebagai berikut:

  Pengalaman Auditor (X

  1 )

  Opini Audit (Y) Keahlian Auditor (X

  2 )

  Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pemahaman mengenai faktor faktor apa saja yang memungkinkan untuk dapat mempengaruhi ketepatan pemberian opini audit akan memberikan pengetahuan kepada para auditor nantinya yang akan dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan sebuah opini audit. Dalam penelitian ini digunakan faktor faktor seperti pengalaman auditor dan keahlian auditor terhadap ketepatan opini audit yang mana telah dijelaskan sebelumnya bagaimana pengaruh dari kedua variabel independen tersebut terhadap variabel dependen.

2.5 Hipotesis Penelitian

  Dalam penelitian ini, digunakan dua hipotesis diantaranya sebagai berikut:

  

H1 : Pengalaman auditor berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini

audit

H2 : Keahlian auditor berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini

audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh risiko audit dan independensi auditor terhadap opini audit

1 14 84

Pengaruh etika, Indenpendensi, pengalaman, dan keahlian auditor terhadap opini audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

3 14 155

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage terhadap nilai perusahaan - Perbanas Institutional Repository

0 0 28

Pengaruh tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan pengalaman audit terhadap audit judgement - Perbanas Institutional Repository

0 0 27

Pengaruh kompleksitas tugas, pengalaman kerja, tekanan ketaatan dan tekanan anggaran waktu terhadap audit judgment - Perbanas Institutional Repository

1 1 18

Pengaruh kompleksitas tugas, pengalaman kerja, tekanan ketaatan dan tekanan anggaran waktu terhadap audit judgment - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh kompleksitas tugas, pengalaman kerja, tekanan ketaatan dan tekanan anggaran waktu terhadap audit judgment - Perbanas Institutional Repository

0 0 32

Pengaruh pengalaman auditor dan keahlian Auditor terhadap ketepatan Pemberian opini audit - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

Pengaruh pengalaman auditor dan keahlian Auditor terhadap ketepatan Pemberian opini audit - Perbanas Institutional Repository

0 1 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh pengalaman auditor dan keahlian Auditor terhadap ketepatan Pemberian opini audit - Perbanas Institutional Repository

0 0 8