FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Oleh:
AGUNG PRANOTO
1013010155/FE/EA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2015

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh:
AGUNG PRANOTO
1013010155/FE/EA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2015

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA

yangdiajukan
AGUNG PRANOTO
1013010155/EA

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh :

PembimbingUtama

Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks.
NIP:196610111992032001

Tanggal :...........................

Mengetahui
KaprogdiAkuntansi,


Dr. Hero Priono, Msi, Ak
NIP :19611011 199203 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA
Yang diajukan

AGUNG PRANOTO
1013010155/EA

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh

PembimbingUtama


Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks.
NIP:196610111992032001

Tanggal :...........................

Mengetahui
WakilDekan I
FakultasEkonomidanBisnis

Dr s. Ec. R.A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK

INDONESIA

Yang diajukan

AGUNG PRANOTO
1013010155/EA

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

PembimbingUtama

Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks.
NIP:196610111992032001

Tanggal :...........................

Mengetahui
Ketua Program Studi

Dr. Hero Priono, SE, M.Si, AK, CA

NIP. 19611011 199203 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA
DisusunOleh :
AGUNG PRANOTO
1013010155/FEB/EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
padatanggal 24 Nopember 2014
Pembimbing :

Tim Penguji :


Pembimbing Utama

Ketua

Dra. EC. Sari Andayani, M. Aks

Drs. EC. Eko Riyadi, M. Aks
Sekretaris

Dra. EC. Sari Andayani, M. Aks
Anggota

DR. Gideon Setyo B, M.Si

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur


Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MT
NIP. 19590828 199003 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah
SWT, atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya penulis mampu menyelesaikan
penelitian “FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KELENGKAPAN

PENGUNGKAPAN

LAPORAN

KEUANGAN

PADA


PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA”
Skripsi

ini diajukan sebagai salah satu syarat penyelesaian program

strata satu Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Bantuan, dukungan dan doa
dari berbagai pihak yang penulis terima selama proses penyusunan skripsi ini,
oleh karena itu ucapan terima kasih penulis sampaikan khususnya kepada :
1.

Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP. Selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

2.

Prof. Dr. Syamsul Huda, MT. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.


3.

Bapak DR. Hero Priono, M.Si,Ak. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi.

4.

Ibu Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks. selaku Dosen Pembimbing
yang

telah

meluangkan

waktu

untuk

mengarahkan


sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

penulis,

5.

Bapak Drs. Ec. Sjafi’I, MM, Ak. Selaku Dosen Wali yang selalu
membimbing penulis selama kuliah.

6.

Bapak dan Ibu dosen jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UPN “Veteran” Jatim yang telah

memberikan

ilmunya

kepada

penulis.
7.

Kedua orang tua yang tiada henti memberi dukungan dan kasih
sayang kepada penulis.

8.

Mas Dian dan Ragil yang selalu menghibur dan mendukung penulis.

9.

Naredta Dian Kusuma yang selalu mendukung dan membantu selama
penulis menyelesaikan skripsi.

10. Sahabat-sahabat di Program Studi Akuntansi, terima kasih atas
bantuan dukungan yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar
skripsi ini menjadi lebih baik.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati yang tulus, penulis
berharap skripsi ini dapat membantu dan memberikan manfaat bagi siapapun
kedepannya.

Surabaya, 17 Nopember 2014

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................... i
DAFTAR TABEL ........................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2.

Rumusan Masalah ............................................................................. 5

1.3.

Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

1.4.

Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSATAKA

2.1.

Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 8

2.2.

Landasan Teori ............................................................................... 12
2.2.1. Laporan Keuangan .............................................................. 12
2.2.1.1.Pengertian Laporan Keuangan ................................. 12
2.2.1.2.Tujuan Laporan Keuangan ...................................... 13
2.2.1.3.Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ............. 14
2.2.1.4.Pemakai dan Kebutuhan Informasi Laporan
Keuangan ................................................................ 15

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2. Pengungkapan (Disclosure) ................................................ 17
2.2.2.1.Definisi Pengungkapan ............................................ 17
2.2.2.2.Tujuan Pengungkapan ............................................. 19
2.2.2.3.Konsep Pengungkapan ............................................ 20
2.2.2.4.Jenis - Jenis Pengungkapan ..................................... 21
2.2.2.5.Metode Pengungkapan ............................................ 22
2.2.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan ...................................... 24
2.2.3.1.Rasio Likuiditas ...................................................... 24
2.2.3.2.Rasio Profitabilitas .................................................. 27
2.2.3.3.Ukuran Perusahaan ................................................. 29
2.2.3.4.Pengaruh Likuiditas terhadap Tingkat Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan .......................... 30
2.2.3.5.Pengaruh Profitabilitas terhadap Tingkat
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan ..... 31
2.2.3.6.Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan ..... 31
2.2.3.7.Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Tingkat Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan ........................... 32
2.3.

Kerangka Pikir ............................................................................... 32

2.4.

Hipotesis ........................................................................................ 33

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Objek Penelitian ............................................................................. 34
3.1.1. Perusahaan Properti dan Real Estate ................................... 34

3.2.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................... 35

3.3.

Teknik Penentuan Sampel .............................................................. 38
3.3.1. Objek .................................................................................. 38
3.3.2. Populasi .............................................................................. 38
3.3.3. Sampel ................................................................................ 39

3.4.

Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 41
3.4.1. Jenis Data ........................................................................... 41
3.4.2. Sumber Data ....................................................................... 41
3.4.3. Metode Pengumpulan Data ................................................. 41

3.5.

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .................................................. 42
3.5.1. Uji Normalitas .................................................................... 42
3.5.2. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 42
3.5.3. Teknik Analisis ................................................................... 45
3.5.4. Uji Hipotesis ....................................................................... 46
3.5.4.1.Uji Kesesuaian Model (Uji F) .................................. 46
3.5.4.2.Uji t ......................................................................... 47

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.

Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 48
4.1.1. Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Tahunan
(Y) ..................................................................................... 49
4.1.2. Rasio Likuiditas (X1) .......................................................... 51
4.1.3. Rasio Profitabilitas (X2) ..................................................... 53
4.1.4. Ukuran Perusahaan (X3) ..................................................... 55

4.2.

Analisis Dan Pengujian Hipotesis .................................................. 57
4.2.1. Uji Normalitas ................................................................... 57
4.2.2. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 58
4.2.2.1.Multikolinieritas ..................................................... 59
4.2.2.2.Heteroskedastisitas ................................................. 59
4.2.2.3.Autokorelasi ........................................................... 60
4.2.3. Teknik Analisis .................................................................. 62
4.2.4. Koefisien Determinasi (R Square) ...................................... 64
4.2.5. Pengujian Hipotesis ............................................................ 65
4.2.5.1.Uji Kesesuaian Data (Uji F) .................................... 65
4.2.5.2.Uji t ........................................................................ 66

4.3.

Pembahasaan Hasil Penelitian ....................................................... 68

4.4.

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu ........... 72

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan ................................................................................... 76

5.2.

Keterbatasan penelitian .................................................................. 77

5.3.

Saran ............................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 79

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA
Agung Pranoto
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” J awa Timur
Abstract
This research aimed to examine the effect of liquidity ratio, profitability
ratio, and company size on the completeness of the financial statements disclosure
of properties and real estate company in Indonesia stock exchange during the
period 2011 and 2012. This research emphasizes the voluntary disclosure. The
population used in this study is the property and real estate companies listed on
the Indonesian Stock Exchange in the year 2011 and 2012. The sample companies
were taken by using purposive sampling method. Sample size was 29 companies.
Analysis of data using multiple linear regression analysis.
The results of this research concluded that company size significantly to
the extensive disclosure of financial statements but liquidity ratio and profitability
ratio are not able to influence the broad disclosure of the financial statements .
Keywords : Financial Statement Disclosure, Liquidity Ratio, Profitability Ratio,
Company Size, Voluntary Disclosure.

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penelit ian ini dit ujukan untuk menguji pengaruh dari rasio likuidit as, rasio profit abilit as,
dan ukuran perusahaan pada kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan
propert i dan real estat e di bursa efek indonesia selama periode t ahun 2011 dan 2012.
Penelit ian ini menekankan pada pengungkapan sukarela. Populasi yang digunakan dalam
penelit ian ini adalah perusahaan propert y dan real est ate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada t ahun 2011 sampai 2012. Sampel perusahaan diam bil dengan
menggunakan met ode purposive sampling. Sampel penelit ian ini berjumlah 29
perusahaan. Analisis dat a menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menyim pulkan bahw a ukuran perusahaan signifikan t erhadap luas
pengungkapan laporan keuangan tet api rasio likuidit as dan rasio profit abilit as tidak
mampu mempengaruhi luas pengungkapan laporan keuangan.
Kat a kunci : Luas Pengungkapan, Rasio Likuidit as, Rasio Profit abilit as, Ukuran
Perusahaan, Pengungkapan Sukarela.

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kondisi ekonomi yang berkembang pesat banyak memunculkan berbagai

instrument keuangan, yang diantaranya terdapat di pasar modal.Pasar modal
adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (securitas) jangka panjang yang
bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik
yang di terbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan
swasta.Pasar Modal juga dapat diartikan sebagai tempat perusahaan mencari dana
segar untuk mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak
keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang
disebut juga sebagai investor.
Para investor melakukan berbagai teknik analisis dalam menentukan
investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan
laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan
investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.Para investor dapat
mengetahui informasi seputar kegiatan pengolahan modal yang mereka tanamkan
melalui laporan keuangan perusahaan yang menjadi tempat investor tersebut
menanamkan dana.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Menurut Arif (2006) Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir
dari proses akuntansi.Laporan keuangan pada dasarnya merupakan sumber
informasi

bagi

para

pemakainya

danjugasebagai

pertanggungjawaban

(accountability) manajemen. Laporan keuangan jugamenjadi indikator kesuksesan
perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Namun

dalam

beberapa

tahun

terakhir

ini,

terdapat

fenomena

ketidakpuasan para stakeholder terhadap penyajian pengungkapan data keuangan
saja. Komponen keuangan saja ditemukan tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan stakeholder (Maines et al., 2002 dalam Suta, 2012). Ketidakpuasan
stakeholder disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya krisis kepercayaan
akan rasa aman dalam berinvestasi. Untuk menciptakan rasa aman di mata
stakeholder, perusahaan seharusnya memberikan informasi yang rinci, jelas,
wajar, dan tepat waktu. Dengan kata lain, informasi yang disampaikan harus
transparan

memberikan

gambaran

kinerja

dan

operasional

perusahaan

sesungguhnya.. Fenomena ini mendorong perusahaan untuk mengungkapkan
laporan keuangan lebih luas agar para investor maupun calon investor mampu
menangkap informasi keuangan perusahaan dengan baik.
Di Indonesia, peraturan mengenai pengungkapan informasi wajib
dalamlaporan tahunan pertama kali diatur dalam Lampiran Keputusan BAPEPAM
No.Kep-38/PM/1996.Peraturan ini kemudian mengalami beberapa kali perubahan,
sampai yang terakhir pada tanggal 7 Desember 2006 diterbitkan Lampiran
KeputusanBAPEPAM No.Kep-134/BL/2006.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Pengungkapan laporan keuangan merupakan faktor penting dalam
pemahaman investor maupun calon investor terhadap kondisi perusahaan.
Kelengkapan pengungkapan laporan keuangan akan sangat membantu para
pengguna laporan keuangan untuk memahami isi dan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan tersebut dan dapat mencegah timbulnya salah interpretasi
pengguna laporan keuangan terhadap kondisi perusahaan sehingga laporan
keuangan tersebut dapat bermanfaaat bagi para pengguna laporan keuangan dalam
pengambilan keputusan dan rencana usaha periode selanjutnya.
Informasi

yang

diungkapkan

dalam

laporan

tahunan

dapat

dikelompokkanmenjadi dua jenis yaitu pengungkapan wajib (mandatory
disclosure) danpengungkapansukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan
wajib merupakan pengungkapan informasiyang diharuskan oleh peraturan yang
berlaku, dalam hal ini adalah peraturan yangdikeluarkan oleh Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) dan Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan
(PSAK).Pengungkapan

sukarela

merupakan

pengungkapaninformasi

yang

melebihi dari yang diwajibkan, tergantung kepada pertimbangan dankeputusan
pihak

manajemen.

Pengungkapan

sukarela

dilakukan

oleh

manajemen

apabilamanfaat yang diperoleh lebih besar dari biayanya.
Pada dasarnya pengungkapan wajib (mandatory disclosure) merupakan
informasi yang harus disampaikan oleh perusahaan dan mempunyai unsur
paksaan, sehingga sebagian besar perusahaan selalu berusaha memenuhi
pengungkapan wajib tersebut.Oleh karena itu, penelitian ini menekankan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

perhatian pada tingkat pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) sebagai
variabel dependen.

Untuk objek penelitian, peneliti memilih perusahaan property dan real
estate yang go publik karena perkembangan bisnis properti di Indonesia
mengalami kenaikan yang sangat tajam pada dekade terakhir ini. Kebutuhan akan
hunian dan kantor terus meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi yang
terjadi di Indonesia. Banyak indikator yang dapat dilihat di dalam masyarakat
misalnya dengan banyaknya pembangunan perumahan-perumahan baru termasuk
juga apartemen.Disamping itu komponen penunjang kepemilikan rumah juga
semakin mudah dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat, misalnya dengan
kucuran kredit rumah yang melimpah.Dari seluruh perusahaan property dan real
estate tidak semuanya melakukan pengungkapan secara lengkap dan jelas.Untuk
pengungkapan wajib, seluruh perusahaan telah melakukannya tetapi dalam hal
pengungkapan sukarela belum semua perusahaan melakukannya. Hal ini
disebabkan oleh beberapa kemungkinan yang diantaranya :

1. Perusahaan telah melakukan pengungkapan pada periode sebelumnya
sehingga merasa tidak perlu diungkapkan.
2. Perusahaan memilih media lain untuk pengungkapan selain kepada
pemegang saham.
3. Kecenderungan perusahaan menganggap laporan keuangan tahunan
hanya diperuntukkan kepada pemegang saham, debtholder, dan calon

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

investor. Sedangkan kepentingan stakeholder lain (karyawan, publik,
konsumen, dan lainnya) cenderung terabaikan.

Berdasarkan praktek terjadi keragaman kualitas pengungkapan dalam
laporan emiten. Keragaman tersebut terjadi karena perusahaan dikelola oleh
manajemen yang memiliki filosofi manajerial yang berbeda-beda dan adanya
keleluasaan yang luas dalam kaitannya dengan pengungkapan informasi kepada
masyarakat.Suatu perusahaan melakukan pengungkapan sukarela adalah dengan
pertimbangan antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh
akibat melakukan pengungkapan tersebut. Dengan kata lain bahwa manajer tidak
akan melakukan pengungkapan laporan apabila dengan melakukannya akan lebih
merugikan daripada kerugian tidak mengungkapkan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil
judul

“Faktor-Faktor

Yang

Mempengar uhi

Tingkat

Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Properti dan Real
Estate di Bursa Efek Indonesia”.

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka
permasalahan yang akan diteliti adalah :

Apakah terdapat pengaruh antara rasio likuiditas, rasio profitabilitas
dan ukuran perusahaan terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

laporan keuangan perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
BEI ?

1.3.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

Untuk menguji secara empiris apakah rasio likuiditas, rasio
profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap tingkat kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di BEI.

1.4.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan yang lebih luas seputar
pengungkapan laporan keuangan perusahaan property dan real estate
dan meningkatkan kemampuan dalam menganalisa faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap pengungkapan laporan keuangan tahunan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2. Bagi Universitas

Memberikan informasi dan pemahaman bagi pihak lain yang akan
melakukan penelitian lebih

lanjut

yang

berhubungan dengan

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan.

3. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam
membuat

laporan

keuangan

tahunan

dengan

kelengkapan

pengungkapan guna memberikan informasi perusahaan kepada
investor maupun sebagai informasi dalam menarik calon investor.

4. Bagi Investor

Memberikan pengetahuan tentang jumlah informasi yang disediakan
perusahaan dengan karakteristik tertentu yang digunakan dalam
pengambilan keputusan berinvestasi di pasar modal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang
dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang
berkaitan dengan penelitian ini antara lain. Arif (2006) Meneliti tentang
analisis pengaruh rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, porsi
saham publik, dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bej.
Variabel independen yang digunakan adalah tingkat leverage, likuiditas,
profitabilitas, porsi saham publik dan umur perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut secara bersamasama
mampu menjelaskan perubahan dalam keluasan pengungkapan sukarela
dalam laporan keuangan tahunan. Akan tetapi secara individu, variabelvariabel tersebut tidak mampu menunjukkan pengaruh yang signifikan
terhadap luas pengungkapan perusahaan.
Haryanto, dkk (2007) meneliti tentang analisis pengaruh ukuran
perusahaan, likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap mandatory
disclosure dalam laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang
tercatat di bursa efek jakarta tahun 2003 – 2004. Variabel independen yang

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

digunakan dalam penelitian tersebut adalah likuiditas perusahaan,
leverage, dan profitabilitas. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan :
a. Perusahaan-perusahaan belum optimal menyampaikan semua
informasi (kurang dari 50%) yang diminta dalam Lampiran Surat
Edaran Ketua BAPEPAM No. 02/PM/2002 tanggal 27 Desember
2002 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten/Perusahaan Publik Industri Manufaktur.
b. Ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas secara
bersama-sama tidak mempengaruhi luas mandatory disclosure.
c. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap luas mandatory
disclosure.
d. Nilai likuiditas berpengaruh negatif terhadap luas mandatory
disclosure.
e. Leverage dan profitabilitas tidak mempengaruhi luas mandatory
disclosure.
f. Keterbatasan dan saran penelitian.
Agustina (2006) meneliti tentang analisis beberapa faktor yang
mempengaruhi kelengakapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan
jasa transportasi, perdagangan dan manufaktur yang tercatat di bursa efek
jakarta. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
profotabilitas, leverage, presentase kepemilikan publik, dan status
perusahaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas
dengan Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh terhadap kelengkapan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

pengungkapan keuangan perusahaan manufaktur. Leverage dengan Debt
to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan
keuangan perusahaan manufaktur. Prosentase kepemilikan publik memiliki
pengaruh terhadap kelengakapan pengungkapan laporan keuangan
perusahaan manufaktur. Status perusahaan tidak memiliki pengaruh
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan
manufaktur.
Ayem (2006) meneliti tentang analisis pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada
perusahaan manufaktur di bursa efek jakarta. Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal, presentase
kepemilikan publik, presentase kepemilikan manajemen, presentase
kepemilikan institusi asing dan presentase kepemilikan institusi domestik.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hanya sekitar 35,6% saja
sejumlah variabel independen yang dimasukkan dalam penelitian mampu
menjelaskan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hal ini
menunjukkan terdapatnya faktor – faktor lain yang mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan yang belum termasuk dalam
penelitian ini. Faktor – faktor tersebut mungkin antara lain adalah tingkat
profitabilitas, basis perusahaan, kelompok industry, waktu terdaftar,
penerbitan sekuritas dan umur perusahaan di bursa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Tabel 2.1 Perbedaan Dan Persamaan Penelitian Terdahulu Dan Sekarang
No

Nama Peneliti

J udul

Var iabel

1.

Arif (2006)

Analisis Pengaruh Rasio
Leverage, Rasio Likuiditas, Rasio
Profitabilitas, Porsi Saham Publik,
Dan Umur Perusahaan Terhadap
Kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEJ.

X1 : Leverage
X2 : Rasio likuiditas
X3 : Profitabilitas
X4 : Porsi saham publik
X5 : Umur perusahaan
Y : Kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan

2.

Haryanto, dkk (2007)

Analisis Pengaruh ukuran
perusahaan, likuiditas, leverage,
dan profitabilitas terhadap
mandatory disclosure (studi
empiris pada perusahaan
manufaktur yang tercatat di bursa
efek Jakarta tahun 2003 – 2004).

X1 : Ukuran perusahaan
X2 : Likuiditas
X3 : Leverage
X4 : Profitabilitas
Y : Mandatory disclosure pada
perusahaan manufaktur yang
tercatat di bursa efek Jakarta
tahun 2003 – 2004.

3.

Agustina (2006)

Analisis Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Kelengakapan
Pengungkapan Laporan Keuangan
Perusahaan Jasa Transportasi,
Perdagangan dan Manufaktur
yang Tercatat di Bursa Efek
Jakarta.

X1 : Profotabilitas
X2 : Leverage
X3 : Presentase kepemilikan
publik
X4 : Status perusahaan
Y : Tingkat pengungkapan
informasi pada perusahaan
manufaktur

4.

Ayem (2006)

Analisis pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap
kelengkapan Pengungkapan
Laporan Keuangan pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Jakarta.

X1 : Struktur modal
X2 : Presentase kepemilikan
publik
X3 : Presentase kepemilikan
manajemen
X4 : Presentase kepemilikan
institusi asing
X5 : Presentase kepemilikan
institusi domestik
Y : Kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan

5.

Agung Pranoto (2014)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan
Pada Perusahaan Properti dan Real
Estate di Bursa Efek Indonesia

X1 : Rasio likuiditas
X2 : Rasio profitabilitas
X3 : Ukuran perusahaan
Y : Tingkat kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan
perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di BEI.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Laporan Keuangan
2.2.1.1.Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuagnan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yaitu
proses pengkomunikasian laporan. Laporan keuangan merupakan mekanisme
yang penting bagi manajer untuk berkomunikasi dengan pihak investor luar, yaitu
investor public diluar lingkup manajemen serta tidak terlibat dalam pengelolaan
perusahaan (Simanjutak dan Widiastuti, 2004).
Menurut IAI (2007) dalam PSAK (Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan) paragraph ke-07 menyatakan bahwa laporan
keuangan merupakan proses pelaporan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan tersebut, misalnya informasi segmen industry dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.1.2.Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keunangan disusun untuk tujuan memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Menurut IAI (2007) dalam PSAK (Kerangka Dasar
Penyusunan

dan

Penyajian

Laporan

Keuangan)

paragraph

12



14

mengungkapkan ada beberapa tujuan agar laporan keuangan bermanfaat dalam
pembuatan keputusan, tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Unutk memenuhi kebutuhan sebagian bear pemakai. Tetapi laporan
keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen, pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.pemakai ingin menilai pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai
ingin menilai pertanggungjawaban manajer agar mereka dapat membuat
keputusan ekonomi, yaiut keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan dan keputusan untuk mengangkat
kembali atau mengganti manajemen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Menurut Munawir (2002 : 13) laporan keuangan harus bermanfaat bagi
investor maupun calon investor dan kreditor dalam mengambil keputusan kredit
yang rasional, serta membantu pemakai laporan lain dalam mengakses jumlah,
waktu dan ketidakpastian penerimaan kas dari deviden atau bunga dan
penerimaan dari penjualan atau penarikan kembali surat berharga atau pinjaman.
2.2.1.3.Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas yang membuat informasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Dalam IAI (2007 : 24),
dinyatakan terdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu:
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh pengguna.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki
kualitas relevan bila dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini,
atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka
dimasa lalu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

3. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan
perusahaan untuk mengevaluasi posisi kinerja dan perubahan posisi
keuangan secara relatif.
2.2.1.4.Pemakai dan Kebutuhan Infor masi Laporan Keuangan
Menurut IAI (2007) dalam PSAK (Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan) paragraph ke-09 menyatakan bahwa pemakai
laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan,
pemberi pinjaman, pemasok, dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah,
serta lembaga-lembaganya dan masyarakat. Laporan keuangan digunakan untuk
memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, yaiut meliputi:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

a. Investor
Membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus
membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut serta untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
b. Karyawan
Membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
c. Pemberi pinjaman
Membutuhkan informasi untuk memustuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar saat jatuh tempo.
d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Membutuhkan informasi untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo.
e. Pelanggan
Membutuhkan

informasi

untuk

mengetahui

kelangsungan

hidup

perusahaan terutama bila terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau
tergantung perusahaan.
f. Pemerintah
Membutuhkan

informasi

untuk

mengatur

aktivitas

perusahaan,

menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

g. Masyarakat
Membutuhkan informasi untuk mengetahui perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
2.2.2. Pengungkapan (Disclosure)
2.2.2.1.Definisi Pengungkapan
Menurut Tuanakotta (1986 : 220), pengungkapan (disclosure) dalam
laporan keuangan merupakan penyajian informasi yang diperlukan untuk
berangsungnya pasar modal yang efisien secara optimum. Ini secara tidak
langsung berarti bahwa informasi yang memadai harus disajikan untuk
memungkinkan dilakukannya prediksi mengenai tren deviden di masa yang akan
datang dan hasil pengembalian di masa depan.
Pengungkapan (disclosure) merupakan sesuatu yang vital bagi pembuatan
keputusan yang optimum oleh para investor dan bagi para pemodal yang stabil.
Penyampaian pengungkapan yang tepat waktu cenderung mencegah ledakanledakan berita yang mengubah gambaran tentang masa depan perusahaan dan juga
memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap informasi keuangan
(Tuanakotta, 1986 : 221-222).
Menurut Belkoui (2000 : 216) pengembangan pengungkapan dipengaruhi
dan dimotivasi oleh seperangkap sikap “teoritis” yang mempengaruhi akuntansi.
Teori-teori itu adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

1. Teori mengenai “hak untuk mengetahui”, menjelaskan bahwa publik dan
pemilik mempunyai hak untuk memperoleh informasi mengenai perhatian
akuntan pada kinerja fungsi pengungkapan.
2. Teori mengenai “kelebihan (overload) informasi”, yang menjelaskan
bahwa manusia mempunyai kelemahan dalam memproses informasi untuk
mengungkapkan informasi yang berkembang dalam mempertimbangkan
jumlah informasi yang diungkapkan, dan dalam merangkum informasi
yang diungkapkan.
3. Teori mengenai “sistem yang diperbaiki”, menjelaskan bahwa akuntan
mempunyai fungsi untuk menghasilkan dan menyimpan data dan
mengungkapkannya pada pengguna sebagai sistem yang memperbaiki
informasi itu sendiri atau sistem yang memperbaiki proyek informasi.
4. Teori mengenai “relevansi”, digunakan untuk menentukan kebutuhan
pengungkapan yang relevan dan untuk mendukung pengungkapan
informasi tambahan yang mempunyai nilai relevansi yang tinggi, seperti
asset manusia, nilai pasar dan pengukuran non keuangan.
5. Teori mengenai “ketepatan”, mengharuskan analisis dengan menggunakan
konsep yang ketat dan tidak ambigu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.2.2.2.Tujuan Pengungkapan
Menurut Belkoui (2000 : 219) tujuan pengungkapan adalah sebagai
berikut :
a. Untuk menjelaskan item-item yang dakui dan untuk menyediakan ukuran
yang relevan bagi item-item tersebut, selain ukuran dalam laporan
keuangan.
b. Untuk menjelaskan item-item yang belum diakui dan untuk menyediakan
ukuran yang bermanfaat bagi item-item tersebut.
c. Untuk menyediakan informasi yang membantu investor dan kreditor
dalam menentukan resiko dan item-item yang potensial untuk diakui dan
yang belum diakui.
d. Untuk menyediakan informasi penting yang dapat digunakan oleh
pengguna laporan keuangan untuk membandingkan antar perusahaan dan
antar tahun.
e. Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar di
masa datang.
f. Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya.
Adapun menurut Tuanakotta (1986 : 221) tujuan positif pengungkapan
adalah memberikan informasi yang penting dan relevan kepada para pemakai
laporan keuangan sehingga dapat membantu mereka dalam membuat keputusan
dengan cara yang terbaik dengan pembatasan bahwa manfaat yang diperoleh
harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut. Ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

berarti bahwa informasi yang material harus diabaikan apabila kita mengharapkan
bahwa informasi yang disajikan itu mempunyai makna dan dapat dimengerti.
2.2.2.3.Konsep Pengungkapan
Berapa banyak informasi yang harus diungkapkan tidak hanya bergantung
pada keahlian pembaca, akan tetapi juga pada standar yang diinginkan
(Hnedriksen, 2002 : 432). Ada 3 konsep mengenai luas pengungkapan laporan
keuangan, yaitu :
1.

Adequate disclosure (pengungkapan yang cukup)
Konsep yang paling umum digunakan adalah pengungkapan yang cukup,
yaitu pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar laporan keuangan
tidak menyesatkan.

2.

Fair disclosure (pengungkapan yang wajar)
Pengungkapan secara wajar menunjukkan tujuan etis agar dapat
memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum bagi semua pemakai
laporan keuangan.

3.

Full disclosure (pengungkapan penuh)
Pengungkapan penuh merupakan penyajian semua informasi yang relevan.
Pengungkapan penuh memiliki arti penyajian informasi yang berlebihlebihan, dan karenanya menjadi tidak tepat. Informasi yang berlebihlebihan adalah berbahaya karena penyajian informasi dengan detail yang
terlalu banyak justru akan menyembunyikan informasi yang penting dan
membuat laporan keuangan menjadi sukar diinterpretasikan (Tuanakotta:
2000 dalam Arif: 2006).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Menurut Hendriksen (2002 : 433) pengungkapan yang paling lazim
dipergunakan adalah pengungkapan cukup (adequate disclosure). Pengungkapan
yang wajar dan lengkap merupakan konsep yang lebih positif. Pengungkapan
yang wajar menyiratkan suatu tujuan etika, yaiut memberikan perlakuan yang
sama pada semua calon pembaca. Pengungkapan yang lengkap menyiratkan
penyajian seluruh informasi yang relevan. Bagi sebagian orang, pengungkapan
lengkap berarti penyajian informasi secara berlimpah dan, karenanya tidak tepat.
Menurut mereka, terlalu banyak informasi akan membahayakan karena penyajian
rincian-rincian yang tidak penting bisa menyembunyikan informasi yang
signifikan serta membuat laporan keuangan sukar ditafsirkan.
2.2.2.4.J enis Pengungkapan
Menurut keputusan BAPEPAM No. Kep-06 / PM / 2000 dalam Kartika
(2009), terdapat dua jenis pengungkapan, antara lain:
a. Pengungkapan Wajib (mandatory disclosure)
Merupakan pengungkapan minimum yang harus diungkapkan atau
disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku (kewajiban perusahaan).
Perusahaan memperoleh manfaat dari menyembunyikan, sementara yang lain
dengan mengungkapkan informasi. Jika perusahaan tidak bersedia untuk
mengungkapkan secara sukarela maka pengungkapan wajib akan memaksa
perusahaan untuk mengungkapkannya. Pengungkapan wajib yang diwajibkan oleh
Bapepam memuat 79 item pengungkapan informasi laporan tahunan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

b. Pengungkapan Sukarela (voluntary disclosure)
Merupakan pengungkapan yang tidak diwajibkan peraturan, dimana
perusahaan bebas memilih jenis informasi yang akan diungkapkan yang
sekiranya dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Pengungkapan ini
berupa

butir-butir

yang

dilakukan

sukarela

oleh

perusahaan.

Item

pengungkapan sukarela terdiri dari 33 item informasi yang diungkap.
2.2.2.5.Metode Pengungkapan
Pengungkapan melibatkan keseluruhan proses pelaporan. Tetapi terdapat
beberapa metode berbeda-beda untuk pengungkapan ini. Pemilihan metode
pengungkapan yang terbaik tergantung dari sifat informasi yang akan disampaikan
dan kepentingan relatifnya. Menurut Tuanakotta (1986 : 230), beberapa metode
yang

lazimnya

dipergunakan

untuk

melakukan

pengungkapan

dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Bentuk dan cara pengaturan ikhtisar keuangan.
Semakin penting suatu informasi maka semakin tepat informasi langsung
dalam ikhtisar keuangan yang bersangkutan. Perkembangan ikhtisarikhtisar (basic financial statement) memperlihatkan perkembangan
mengenai apa yang dianggap penting oleh dunia usaha yang diungkapkan.
b. Istilah-istilah yang dipergunakan dan penyajian secara terperinci.
Istilah-istilah yang dipergunakan sebaiknya intilah yang mudah atau
umum diterima oleh pembaca.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

c. Informasi yang disajikan dalam ikhtisar keuangan yang bersangkutan
dalam bentuk tanda kurung (parenthetical information) apabila judul atau
nama pos-pos neraca dan ikhtisar laba rugi menjadi terlalu panjang untuk
disajikan, maka alternative lainnya adalah menyajikan sebagai catatan
dalam tanda kurung.
d. Catatan kaki atau footness.
Merupakan sarana untuk menyajikan pengungkapan yang tidak dapat
ditempatkan dalam ikhtisar keuangan itu sendiri. Footnotes tidak dapat
dipergunakan sebagai pengganti dari klasifikasi atau deskripsi yang
sebenarnya dilakukan dalam ikhtisar keuangan yang bersangkutan. Selain
itu juga tidak boleh bertentangan atau bersifat pengulangan terhadap
informasi yang disajikan dalam ikhtisar keuangan.
e. Supplementary statement atau supplementary schedule.
Merupakan perincian yang lebih jelas untuk memperoleh gambaran yang
lebih jelas mengenai hal-hal tertentu. Supplementary schedule biasanya
meliputi perincian dari pos-pos tertentu dari ikhtisar keuangan dasar.
f. Komentar-komentar atau klasifikasi yang diberikan oleh auditor atau
akuntan publik dalam laporan.
Sertifikat audit bukanlah merupakan tempat untuk mengungkapkan
informasi keuangan yang signifikan mengenai perusahaan, tetapi berperan
sebagai suatu metode untuk mengungkapkan jenis informasi tertentu.
g. Surat dari direktur utama dan atau presiden komisaris kepada pemegang
saham.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Surat direktur utama berisi jenis-jenis informasi tertentu yang dapat
disajikan secara langsung oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.

2.2.3. Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Tingkat

Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan dapat dilihat dengan menghitung rasio-rasio keuangan, yaitu sebagai
berikut:
2.2.3.1.Rasio Likuiditas
Menurut Mahmud dan Abdul Halim (2003 : 77), Rasio likuiditas
mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva
lancar perusahaan relative terhadap hutang lancarnya.
Menurut Helfert (1996 : 95), Rasio likuiditas degunakan untuk menguji
tingkat proteksi yang diperoleh dari pemberi pinjaman yang berupa kredit jangka
pendek yang diberikan pada perusahaan untuk mendanai operasi, yang berupa
aktiva lancar yang dapat menjadi pelindung dalam kegagalan. Analisa posisi
likuiditas perusahaan memberikan indikator kemampuan membayar hutang jangka
pendek perusahaan dan efisiensi operasi manajemen sekarang. Semakin likuid
sebuah perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut sanggup
membayar karyawan, pemasok-pemasok, dan pemegang wesel tagihnya.
Menurut Darmawati (1999) dalam Kartika (2009) menyatakan bahwa
kesehatan perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas diukur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

dengan current ratio diharapkan berhubungan dengan

luasnya tingkat

pengungkapan. Hal ini didasarkan dari adanya pengharapan bahwa secara
finansial perusahaan yang kuat akan lebih mengungkapkan informasi daripada
perusahaan yang lemah. Tetapi sebaliknya, jika likuiditas dipandang sebagai
ukuran kinerja, perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas rendah perlu
memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan l

Dokumen yang terkait

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 99

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 119

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 3 107

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22