Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah di
Perbankan di Indonesia kini makin diramaikan dengan adanya
bank
syariah,
investasi
yang
dengan
menawarkan
cara
yang
produk
berbeda
keuangan
dibanding
dan
bank
konvensional yang sudah lama ada. Meskipun masih dianggap
“newbie”, perbankan syariah berkembang cukup pesat loh.
Maklum saja, Indonesia kan negara muslim terbesar di dunia
dan jelas perbankan yang mengunakan hukum dan asas Islam
akan
lebih
diminati.
Bahkan
bank-bank
konvensional
di
Indonesia kini ikutan tren dengan mendirikan institusi syariah
atau unit usaha syariah sendiri. Hal ini dilakukan untuk
mengaet
lebih
banyak
nasabah
yang
tertarik
dengan
keunggulan bank syariah. Pasti banyak yang bertanya-tanya
tentang asal mula perbankan syariah di Indonesia. Biar tidak
penasaran, yuk kita napak tilas keberadaan perbankan yang
satu ini.
:: Apa Itu Perbankan Syariah ?
Sebelum
napak
tilas,
mari
kita
cari
tahu
dulu
definisi
Perbankan Syariah. Nah, Perbankan Syariah kerap disebut juga
Perbankan
Islam,
yaitu
perbankan
yang
pelaksanaannya
berdasarkan hukum Islam atau syariat. Karena berdasarkan
hukum Islam, maka perbankan syariah tidak mengenal adanya
“bunga pinjaman” alias interest rate. Bunga pinjaman dianggap
riba dan berdosa. Yang dikenal di perbankan syariah adalah
“sistem bagi hasil” atau Nisbah yang prosesnya sama-sama
diketahui dan disetujui oleh bank dan pihak nasabah. Pelopor
berdirinya
perbankan
syariah
di
Indonesia
adalah
Bank
Muamalat pada tahun 1991. Bank ini dilahirkan oleh Majelis
Ulama Indonesia, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI),
pengusaha Muslim dan juga pemerintah. Sayangnya bank
tersebut kurang popular dan kinerjanya stagnan, baru setelah
krisis ekonomi dan reformasi, Bank Muamalat mulai dilirik
nasabah.
:: Proses Berdirinya Perbankan Syariah
Secara mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, maka
hadirnya bank syariah sudah menjadi obsesi banyak orang
bahkan sebelum Indonesia merdeka. Sejarah mencatat K.H
Mas Mansyur, ketua pengurus besar Muhammadiyah periode
1937-1944 pernah menyatakan kalau umat Islam di Indonesia
terpaksa mengunakan jasa bank konvensional karena belum
memiliki lembaga yang bebas riba. Di tahun 1983 pemerintah
Indonesia pernah berencana menerapkan “sistem bagi hasil”
dalam berkreditan yang merupakan konsep dari perbankan
syariah. Saat itu kondisi perbankan Indonesia memang parahparahnya karena Bank Indonesia tidak bisa mengendalikan
tingkat suku bunga di bank-bank yang membumbung tinggi.
Sehingga pemerintah mengeluarkan deregulasi tanggal 1 Juni
1983
yang
menimbulkan
kemungkinan
bank
mengambil
untung dari bagi hasil sistem kredit. Namun lima tahun
kemudian, pemerintah menganggap bisnis perbankan harus
dibuka seluas-luasnya untuk menunjang pembangunan. Dan
tanggal 27 Oktober 1988, pemerintah pun mengeluarkan Paket
Kebijaksanaan
Pemerintah
Bulan
Oktober
(PAKTO)
untuk
meliberalisasi perbankan. Nah, meskipun lebih banyak bank
konvensional
yang
berdiri,
beberapa
bank
daerah
yang
berasaskan syariah juga mulai bermunculan. Tahun 1990, MUI
membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di
Indonesia. Nah, ini merupakan cikal bakal lahirnya perbankan
syariah di Indonesia. Pada tahun 1991, bank syariah pertama
di Indonesia yaitu Bank Muamalat pun lahir.
:: Perbankan Syariah Kini
Saat krisis ekonomi tahun 1998 yang menyebabkan Presiden
Soeharto lengser, para bankir sempat heran mengapa Bank
Muamalat bisa bertahan dari krisis yang membuat belasan
bank konvensional lain tersungkur tak berdaya. Terinspirasi
dengan tegarnya Bank Muamalat menghadapi krisis, maka
berdirilah
Bank
Syariah
Mandiri,
bank
syariah
kedua
di
Indonesia. Bank Syariah Mandiri ini merupakan gabungan dari
beberapa bank yang dimiliki BUMN yang kebetulan terimbas
krisis di tahun 1998. Tentu saja para bankir kembali bertaruh
apakah bank ini akan bertahan atau tidak. Mereka yakin, kalau
Bank Syariah Mandiri bisa bertahan maka perbankan syariah
ternyata punya masa depan menjanjikan di Indonesia. Siapa
sangka akhirnya Bank Syariah Mandiri ternyata cukup sukses
dan jadi penyemangat munculnya beragam bank syariah
lainnya di Indonesia. Saat ini keberadaan bank syariah di
Indonesia sudah diatur dalam UU no 10/ 1998 tentang
Perubahan UU No. 7 1992 tentang perbankan. Dalam beberapa
tahun belakangan ini, sudah banyak bermunculan bank-bank
syariah baru di Indonesia. Bahkan, agar tidak kalah bersaing
dengan bank konvensional yang menguasai pasar di Indonesia,
mereka sudah mulai berinovasi dengan meluncurkan produk
seperti Kartu Kredit. Seperti apa perkembangan perbankan
syariah kedepannya? Kita lihat saja.
Sumber: Cermati
Baca selengkapnya di : http://www.propertinesia.com/sejarah-danperkembangan-bank-syariah-indonesia
bank
syariah,
investasi
yang
dengan
menawarkan
cara
yang
produk
berbeda
keuangan
dibanding
dan
bank
konvensional yang sudah lama ada. Meskipun masih dianggap
“newbie”, perbankan syariah berkembang cukup pesat loh.
Maklum saja, Indonesia kan negara muslim terbesar di dunia
dan jelas perbankan yang mengunakan hukum dan asas Islam
akan
lebih
diminati.
Bahkan
bank-bank
konvensional
di
Indonesia kini ikutan tren dengan mendirikan institusi syariah
atau unit usaha syariah sendiri. Hal ini dilakukan untuk
mengaet
lebih
banyak
nasabah
yang
tertarik
dengan
keunggulan bank syariah. Pasti banyak yang bertanya-tanya
tentang asal mula perbankan syariah di Indonesia. Biar tidak
penasaran, yuk kita napak tilas keberadaan perbankan yang
satu ini.
:: Apa Itu Perbankan Syariah ?
Sebelum
napak
tilas,
mari
kita
cari
tahu
dulu
definisi
Perbankan Syariah. Nah, Perbankan Syariah kerap disebut juga
Perbankan
Islam,
yaitu
perbankan
yang
pelaksanaannya
berdasarkan hukum Islam atau syariat. Karena berdasarkan
hukum Islam, maka perbankan syariah tidak mengenal adanya
“bunga pinjaman” alias interest rate. Bunga pinjaman dianggap
riba dan berdosa. Yang dikenal di perbankan syariah adalah
“sistem bagi hasil” atau Nisbah yang prosesnya sama-sama
diketahui dan disetujui oleh bank dan pihak nasabah. Pelopor
berdirinya
perbankan
syariah
di
Indonesia
adalah
Bank
Muamalat pada tahun 1991. Bank ini dilahirkan oleh Majelis
Ulama Indonesia, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI),
pengusaha Muslim dan juga pemerintah. Sayangnya bank
tersebut kurang popular dan kinerjanya stagnan, baru setelah
krisis ekonomi dan reformasi, Bank Muamalat mulai dilirik
nasabah.
:: Proses Berdirinya Perbankan Syariah
Secara mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, maka
hadirnya bank syariah sudah menjadi obsesi banyak orang
bahkan sebelum Indonesia merdeka. Sejarah mencatat K.H
Mas Mansyur, ketua pengurus besar Muhammadiyah periode
1937-1944 pernah menyatakan kalau umat Islam di Indonesia
terpaksa mengunakan jasa bank konvensional karena belum
memiliki lembaga yang bebas riba. Di tahun 1983 pemerintah
Indonesia pernah berencana menerapkan “sistem bagi hasil”
dalam berkreditan yang merupakan konsep dari perbankan
syariah. Saat itu kondisi perbankan Indonesia memang parahparahnya karena Bank Indonesia tidak bisa mengendalikan
tingkat suku bunga di bank-bank yang membumbung tinggi.
Sehingga pemerintah mengeluarkan deregulasi tanggal 1 Juni
1983
yang
menimbulkan
kemungkinan
bank
mengambil
untung dari bagi hasil sistem kredit. Namun lima tahun
kemudian, pemerintah menganggap bisnis perbankan harus
dibuka seluas-luasnya untuk menunjang pembangunan. Dan
tanggal 27 Oktober 1988, pemerintah pun mengeluarkan Paket
Kebijaksanaan
Pemerintah
Bulan
Oktober
(PAKTO)
untuk
meliberalisasi perbankan. Nah, meskipun lebih banyak bank
konvensional
yang
berdiri,
beberapa
bank
daerah
yang
berasaskan syariah juga mulai bermunculan. Tahun 1990, MUI
membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di
Indonesia. Nah, ini merupakan cikal bakal lahirnya perbankan
syariah di Indonesia. Pada tahun 1991, bank syariah pertama
di Indonesia yaitu Bank Muamalat pun lahir.
:: Perbankan Syariah Kini
Saat krisis ekonomi tahun 1998 yang menyebabkan Presiden
Soeharto lengser, para bankir sempat heran mengapa Bank
Muamalat bisa bertahan dari krisis yang membuat belasan
bank konvensional lain tersungkur tak berdaya. Terinspirasi
dengan tegarnya Bank Muamalat menghadapi krisis, maka
berdirilah
Bank
Syariah
Mandiri,
bank
syariah
kedua
di
Indonesia. Bank Syariah Mandiri ini merupakan gabungan dari
beberapa bank yang dimiliki BUMN yang kebetulan terimbas
krisis di tahun 1998. Tentu saja para bankir kembali bertaruh
apakah bank ini akan bertahan atau tidak. Mereka yakin, kalau
Bank Syariah Mandiri bisa bertahan maka perbankan syariah
ternyata punya masa depan menjanjikan di Indonesia. Siapa
sangka akhirnya Bank Syariah Mandiri ternyata cukup sukses
dan jadi penyemangat munculnya beragam bank syariah
lainnya di Indonesia. Saat ini keberadaan bank syariah di
Indonesia sudah diatur dalam UU no 10/ 1998 tentang
Perubahan UU No. 7 1992 tentang perbankan. Dalam beberapa
tahun belakangan ini, sudah banyak bermunculan bank-bank
syariah baru di Indonesia. Bahkan, agar tidak kalah bersaing
dengan bank konvensional yang menguasai pasar di Indonesia,
mereka sudah mulai berinovasi dengan meluncurkan produk
seperti Kartu Kredit. Seperti apa perkembangan perbankan
syariah kedepannya? Kita lihat saja.
Sumber: Cermati
Baca selengkapnya di : http://www.propertinesia.com/sejarah-danperkembangan-bank-syariah-indonesia